Você está na página 1de 19

LAPORAN PENDAHULUAN

OLD MIOCARD INFARK

I. Konsep Old Miocard Infark (OMI)


1.1 Definisi
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.
(Brunner & Sudarth, 2014) Akut Infark miocard adalah nekrosis miocard
akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 2014) Old miocard
infark adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan
arteri koroner (Hudak & Gallo;2011). Sumbatan terjadi oleh karena adanya
ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran
darah ke jaringan otot jantung.

1.2 . Etiologi (kasuari, 2014)


1.2.1 faktor penyebab :
. 1.2.1.1 Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh
3 faktor :
- Faktor pembuluh darah :
Aterosklerosis.
Spasme
Arteritis

- Faktor sirkulasi :
Hipotensi
Stenosos aurta
insufisiensi

- Faktor darah :
Anemia
Hipoksemia
1.2.1.2 Curah jantung yang meningkat :

- Aktifitas berlebihan

- Emosi

- Makan terlalu banyak

- hypertiroidisme

1.2.1.3 Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :

- Kerusakan miocard

- Hypertropimiocard

- Hypertensi diastolic

1.2.2 Faktor predisposisi :

1.2.2.1 Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :

- usia lebih dari 40 tahun

- jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita


meningkat setelah menopause

- hereditas

- Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.

1.2.2.2 Faktor resiko yang dapat diubah :

- Mayor :

hiperlipidemia

hipertensi

Merokok

Diabetes

Obesitas

Diet tinggi lemak jenuh, kalori


- Minor:

Inaktifitas fisik

Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).

Stress psikologis berlebihan.

1.3 Tanda dan gejala

1.3.1 Tanda dan gejala infark miokard ( TRIAS ) adalah :

1.3.1.1 Nyeri :

a. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak


meresa, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen
bagian atas, ini merupakan gejala utama.

b. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri


tidak tertahankan lagi.

c. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat


menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya
lengan kiri).

d. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan


ataungangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau
hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin
(NTG).

e. Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.

f. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis


berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.

g. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang


hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu
neuroreseptor (mengumpulkan pengalaman nyeri).
1.3.2. Laboratorium

Pemeriksaan Enzim jantung :

a. CPK-MB/CPK

Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam,
memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam.

b. LDH/HBDH

Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali
normal

c. AST/SGOT

Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak


dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari.

1.3.3. EKG

Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan
simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST.Perubahan yang terjadi
kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.

Skor nyeri menurut White :

0 = tidak mengalami nyeri

1 = nyeri pada satu sisi tanpa menggangu aktifitas

2 = nyeri lebih pada satu tempat dan mengakibatkan terganggunya aktifitas,


misalnya kesulitan bangun dari tempat tidur, sulit menekuk kepala dan
lainnya
1.4 . Pemeriksaan Penunjang

1.4.1 EKG

Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis

1.4.2 Enzim Jantung.

CPKMB, LDH, AST

1.4.3. Elektrolit.

Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,


missal hipokalemi, hiperkalemi

1.4.4 Sel darah putih

Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA
berhubungan dengan proses inflamasi

1.4.5 Kecepatan sedimentasi

Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan inflamasi.

1.4.6 Kimia

Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut


atau kronis

1.4.7 GDA

Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.

1.4.8 Kolesterol atau Trigliserida serum

Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI.

1.4.9 Foto dada

Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau


aneurisma ventrikuler.

1.4.10 Ekokardiogram

Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding


ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.
1.4.11 Pemeriksaan pencitraan nuklir

a. Talium : mengevaluasi aliran darah miocardia dan status sel miocardia


missal lokasi atau luasnya IMA

b. Technetium : terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik

1.4.12. Pencitraan darah jantung (MUGA)

Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding


regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)

1.4.13 Angiografi koroner

Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya


dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji
fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan
padafase AMI kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau
emergensi.

1.4.14. Digital subtraksion angiografi (PSA)

Teknik yang digunakan untuk menggambarkan

1.4.15. Nuklear Magnetic Resonance (NMR)

Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup


ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan
bekuan darah.

1.4.16 Tes stress olah raga

Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering


dilakukan sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.
1.6. Komplikasi

1.6.1 Adapun komplikasi akibat dari akut miokard infark, yaitu :

1.6.1.1 Edema paru akut

Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan


tekanan vena pulmonal sehingga meningkatkan tekanan hydrostatic
yang mengakibatkan cairan merembes keluar.

1.6.1.2 Gagal jantung

Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya


kontraktilitas, sehingga jantung tidak mampu memompa darah
dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen
dan nutrisi.

1.6.1.3 Syok kardiogenik

Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah


jantung, sehingga menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ
vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah rendah, nadi cepat dan
lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.

1.6.1.4 Tromboemboli

Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya


gangguan sirkulasi yang menyertai kelainan ini berleran dalam
pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular

1.6.1.5 Disritmia

Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung.

1.6.1.6 Rupture miokardium

Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan


disfungsi miokadium lain yang menyebabkan otot jantung melemah.

1.6.1.7 Efusi pericardial / tamponade jantung

Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya


perikarditis dan gagal jantung.
1.7. Penatalaksanaan

1. Rawat ICCU, puasa 8 jam

2. Tirah baring, posisi semi fowler.

3. Monitor EKG

4. Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit

5. Oksigen 2 – 4 lt/menit

6. Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg

7. Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg

8. Bowel care : laksadin

9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus

10. Diet rendah kalori dan mudah dicerna

11. Psikoterapi untuk mengurangi cemas


1.8. Pathways

Aterosklerosis Trombosis
konstruksi arteri koronaria

Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen dan nutrisi turun

Jaringan Miocard Iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

Supply Oksigen ke Miocard turun

Metabolisme an aerob Seluler hipoksia

Timbunan asam laktat Nyeri


Integritas membran sel
Kerusakan
berubah meningkat
pertukaran i
gas Fatique Kontraktilitas turun Resiko
Cemas
penurun
an
curah
Intoleransi jantung
aktifitas

COP turun Kegagalan pompa


Jantung
Gangguan perfusi
Jaringan

Gagal Jantung

Resiko kelebihan volume cairan


ekstravaskuler
II. RENCANA ASUHAN KLIEN DENGAN GANGGUAN OLD MIOKARD
INFARK

2.1 Pengkajian

2.1.1 Riwayat Pengkajian

Riwayat Pengkajian
a. Keluhan utama
Biasanya didapatkan nyeri hebat pada daerah dada sebelah kiri,
leher lengan atas kiri, seperti di tusuk-tusuk, di tekan dan tertindik
b. Riwayat penyakit sekarang
Serangan omi seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat
klien sedang melakukan aktivitas. Terjadi sumbatan karena
adanya ateroklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
c. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi,penyakit jantung, penggunaan obat-
obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif,
kegemukan.
d. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

2.1.2 Pemeriksaan fisik


2.1.2.1 Airways
Sumbatan atau penumpukan dan terdengar Wheezing atau
krekles

2.1.2.2 Breathing

- Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat

- RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal

- Ronchi, krekles

- Ekspansi dada tidak penuh

- Penggunaan otot bantu nafas


2.1.2.3 Circulation

- Nadi lemah , tidak teratur

- Takikardi

- TD meningkat / menurun

- Edema

- Gelisah

- Akral dingin

- Kulit pucat, sianosis

- Output urine menurun

2.1.2.4. Aktifitas

Gejala :

- Kelemahan

- Kelelahan

- Tidak dapat tidur

- Pola hidup menetap

- Jadwal olah raga tidak teratur

Tanda :

- Takikardi

- Dispnea pada istirahat atau aaktifitas

2.1.2.5 Sirkulasi

Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner,


masalah tekanan darah, diabetes mellitus.

Tanda :

- Tekanan darah dapat normal / naik / turun Perubahan


postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri.
- Nadi

Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat


kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus
(disritmia)

- Bunyi jantung

Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan


gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain
ventrikel

- Murmur

Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot


jantung

- Friksi ; dicurigai Perikarditis

- Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur

- Edema

Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema


umum,krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau
ventrikel

- Warna

Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa


atau bibir

2.2.1.6 Integritas ego

Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut


mati, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau
perawatan, khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga

Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata,


gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri,
koma nyeri.
2.1.2.7 Eliminasi

Tanda : normal, bunyi usus menurun.

2.1.2.7 Makanan atau cairan

Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar

Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,


perubahan berat badan

2.1.2.8 Hygiene

Gejala atau tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan

2.1.2.8 Neurosensori

Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk


atau istrahat )

Tanda : perubahan mental, kelemahan

2.1.2.9 Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala : Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak


berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)

2.1.2.10 Pernafasan:

Gejala :

- dispnea tanpa atau dengan kerja

- dispnea nocturnal

- batuk dengan atau tanpa produksi sputum

- riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

Tanda :

- peningkatan frekuensi pernafasan

- nafas sesak / kuat


- pucat, sianosis

- bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum

2.1.2.11 Interkasi social

Gejala :

- Stress

- Kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit,

perawatan di RS

Tanda :

- Kesulitan istirahat dengan tenang

- Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut )

- Menarik diri

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

2.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Diagnosa 1 : Intoleransi aktivitas

2.2.1 Definisi

Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan


atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang
ingin dilakukan

2.2.2 Batasan karakteristik


- Dispnea setelah beraktifitas
- Keletihan
- Ketidaknyaman setelah beraktifitas
- Perubahan EKG
- Respons frekuensi Jantung abnormal terhadap aktivitas
2.2.3 Faktor yang berhubungan
- Gaya hidup kurang gerak
- Imobilitas
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Tirah baring

2.2.4 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


Diagnosa 2 : penurunan curah jantung

2.2.4. Definisi:

Keadaan pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk


mencapai kebutuhan metabolism tubuh

2.2.5 Batasan karakteristik

1. Perubahan kecepatan jantung/ irama


Aritmia
Bradikardi
Perubahan EKG
Palpitasi
Takikardi
2. Perubahan preload
Edema
Penurunan tekanan vena central
Penurunan tekanan arteri paru
Kelemahan
Peningkatan tekanan vena central
Peningkatan tekanan arteri paru
Distensi vena jugularis
Peningkatan BB

3. Perubahan afterload

Kulit berkeringat
Dispnea
Penurunan nadi perifer
Penurunan resistensi pembuluh darah pulmonal
Penurunan tahanan tekanan darah sistemik
Peningkatan resistensi pembuluh darah pulmonal
Peningkatan tahanan tekanan darah sistemik
Oliguria
Pengisian kembali dari perifer
Perubahan warna kulit
Hasil pembacaan tekanan darah berbeda-beda

4. Perubahan kontraktilitas

Ronki basah
Batuk
Fraksi ejeksi < 40%
Penurunan index beban kerja ventrikel kiri
Penurunan index volume gerak
Penurunan index jantung
Ortopnea
Dispnea nocturnal paroksismal
S3 atau S4 (bunyi jantu

5. Tingkah laku/ emosional

Kegelisahan
Keresahan

2.2.6 faktor yang berhubungan

Perubahan kecepatan jantung


Perubahan irama
Perubahan volume gerak
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas
Perubahan preload
2.3 Perencanaan

2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil diagnosa 1


a. Menoleransi aktivitas yang biasa dilakukan, yang dibuktikan oleh
: toleransi aktivitas, ketahanan, dan penghematan energy
b. Mendemonstrasikan penghematan energy, yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut ( tidak pernah, jarang, kadang-kadang,
sering, atau selalu ditunjukkan) :
1. Menyadari keterbatasan energy
2. Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
3. Melaporkan tingkat ketahanan yang adekuat untuk aktivitas
2.3.2 Intervensi dan Rasional
a. Manajemen energy : mengatur penggunaan energy untuk
mengatasi atau mencegah keletihan dan mengoptimalkan fungsi
b. Promosi latihan fisik : memfasilitasi aktivitas fisik yang rutin
untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat kebugaran dan
kesehatan
c. Promosi latihan fisik : latihan kekuatan : memfasilitasi latihan otot
resistif secara rutin untuk mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan otot

2.3.3 Tujuan dan Kriteria Hasil


NOC:Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada klien selama
5x24 jam

- Klien dapat memiliki pompa jantung efektif,


- status sirkulasi, perfusi jaringan dan status tanda vital yang normal.

Kriteria Hasil:
menunjukkan kardiak output adekuat yang ditunjukkan dg TD, nadi,
ritme normal, nadi perifer kuat, melakukan aktivitas tanpa dipsnea dan
nyeri bebas dari efek samping obat yang digunakan
2.3.4 Intervensi dan Rasional
Cardiac care: akut
- Evaluasi adanya nyeri dada
- Auskultasi suara jantung
- Evaluasi adanya krackels
- Monitor status neurology
- Monitor intake/output, urine output
- Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk istirahat

Cirkulatory care;
- evaluasi nadi dan edema perifer
- monitor kulit dan ekstrimitas
- monitor tanda-tanda vital
- pindah posisi klien setiap 2 jam jika diperlukan
- ajarkan ROM selama bedrest
- monitor pemenuhan cairan
II. DAFTAR PUSTAKA

Carolyn M. Hudak. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII. Volume
II. Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 2011

Susan Martin Tucker. Patient Care Standarts. Volume 2. Jakarta : EGC ;2011

Lynda Juall Carpenito. Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : EGC ;


2015

Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process

approach. Volume 2. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran;


20013 (Buku asli diterbitkan tahun 2014)

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical –surgical
nursing. 8 th

Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun
2011)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC;
2011 (Buku asli diterbitkan tahun 2011)

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes.
4 th

Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun
2014)

Você também pode gostar

  • LP Omi
    LP Omi
    Documento19 páginas
    LP Omi
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Phbs Kami
    LP Phbs Kami
    Documento5 páginas
    LP Phbs Kami
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Phbs
    Leaflet Phbs
    Documento3 páginas
    Leaflet Phbs
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Acs
    LP Acs
    Documento18 páginas
    LP Acs
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Harga Diri Rendah
    LP Harga Diri Rendah
    Documento15 páginas
    LP Harga Diri Rendah
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Harga Diri Rendah
    LP Harga Diri Rendah
    Documento15 páginas
    LP Harga Diri Rendah
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Waham1
    LP Waham1
    Documento11 páginas
    LP Waham1
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Documento4 páginas
    Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Phbs Kami
    LP Phbs Kami
    Documento5 páginas
    LP Phbs Kami
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Omi PDF
    Laporan Pendahuluan Omi PDF
    Documento11 páginas
    Laporan Pendahuluan Omi PDF
    alexel440
    Ainda não há avaliações
  • NUTRISI-NGT
    NUTRISI-NGT
    Documento4 páginas
    NUTRISI-NGT
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    Documento8 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • LEAFLET DIABETES Acc
    LEAFLET DIABETES Acc
    Documento2 páginas
    LEAFLET DIABETES Acc
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • NUTRISI-NGT
    NUTRISI-NGT
    Documento4 páginas
    NUTRISI-NGT
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Documento7 páginas
    Sap Gastritis
    Dion Ananta
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gastritis Acc
    Leaflet Gastritis Acc
    Documento2 páginas
    Leaflet Gastritis Acc
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hiperkalemia
    LP Hiperkalemia
    Documento12 páginas
    LP Hiperkalemia
    Risma Nisa Aulia
    100% (1)
  • LP DPD
    LP DPD
    Documento5 páginas
    LP DPD
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Rom
    LP Rom
    Documento19 páginas
    LP Rom
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Acute-Renal-Failure
    LP Acute-Renal-Failure
    Documento10 páginas
    LP Acute-Renal-Failure
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • IC Dops
    IC Dops
    Documento4 páginas
    IC Dops
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Documento17 páginas
    LP Hepatitis
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Distraksi Relaksasi
    LP Distraksi Relaksasi
    Documento15 páginas
    LP Distraksi Relaksasi
    Risma Nisa Aulia
    100% (1)
  • LP Syok Hipovolemik
    LP Syok Hipovolemik
    Documento9 páginas
    LP Syok Hipovolemik
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Documento17 páginas
    LP Hepatitis
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Gerd
    LP Gerd
    Documento11 páginas
    LP Gerd
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP DHF
    LP DHF
    Documento15 páginas
    LP DHF
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Adhd
    LP Adhd
    Documento18 páginas
    LP Adhd
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hipokalemia
    LP Hipokalemia
    Documento11 páginas
    LP Hipokalemia
    Risma Nisa Aulia
    100% (2)