Você está na página 1de 3

ANALISIS PERSAINGAN MEBEL DALAM PERSPKTIF

ETIKA BISNIS ISLAM

(studi kasus mebel ……… wangi-wangi kabupaten wakatobi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana

Ekonomi syariah (S1) pada prodi ekonomi syariah

Fakultas syariah STAI Wakatobi

Oleh :

PIPIN AFIANTI
NIM : 1533017

DOSEN PENGASUH :
Dr. SURUDDIN, M.Pd

PRODI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
WAKATOBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang terkadang
dilupakan banyak orang, padahal melalui etika bisnis inilah seseorang dapat
memahami suatu bisnis persaingan yang sulit sekalipu, bagaimana bersikap
manis, menjaga sopan santun, berpakaian yang baik sampai tutur kata, semua itu
ada “meaning”nya.1 Bagaimana era global ini di tuntut untuk menciptakan suatu
persaingan yang kompetitif sehingga dapat terselesaikannya tujuan dengan baik,
korupsi, kolusi, mengandalkan koneksi, menjadi suatu hal yang biasa dalam
tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai medan dan menghalalkan
segala cara untuk memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah,
padahal pada etikanya tidak seperti itu.
Secara sederhana etika bisnis dapat di artikan sebagai suatu aturan main
yang tidak mengikat karna bukan hokum. Tetapi harus tetap diingat dalam praktek
bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang di
jalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari
elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan
dengan orang-orang maupun badan hokum sebagai pembeli, pemasok, penyalur,
pemakai dan lain-lain.2
Dalam ajaran islam, kegiatan bisnis sangat di anjurkan, tetapi harus sesuai
dengan apa yang telah di tetapkan baik itu oleh Al-quran maupun sunnah Nabi.
Keduanya menjadi pedoman bagi kaum muslim dalam melakukan kegiatan
bisnisnya. Di antara pedoman tersebut terdapat pula beberapa kode etik dalam
perdagangan islam diantaranya adalah sidiq (jjujur), amanah (tanggung jawab),
tidak melakukan riba, menepati janji, tidak melakukan penipua, tidak tathfif
(curang dalam timbangan), tidak menjelek-jelekan pedaganga lain, tidak
menimbun barang dan hal lain yang dapat merugikan orang lain.3

1
Irham Fahmi, Etika Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2004), hlm. 3
2
http.etika-bisnis-dalam-islam (03 desember 2015). 18.06
3
Abdul Rokhim, ekonomi islam prespektif Muhammad SAW (Jember:STAI PRESS, 2013), hlm. 110
Berbagai cara di lakukan untuk mendapatkan pelanggan dan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar lagi. Yang mengakibatkan terjadinya beberapa
penyimpangan yang di lakukan oleh pedagang misalnya yaitu, dengan menjelek-
jelekan kualitas barang pihak lainnya, dan masih banyak penyimpangan lainnya
yang terjadi dalam persaingan ini. Dengan adanya persoalan di atas inilah yang
kemudian penulis tertarik dan mengajukan judul “ANALISIS PERSAINGAN
MEBEL DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM (studi mebel …….
Wangi-wangi kabupaten wakatobi)”

Você também pode gostar