Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial : “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan dalam bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan keilmuan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan senyawa karbon.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh
senyawa karbon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi hidrokarbon.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan kekhasan atom karbon.
5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang peduli
dalam mempelajari senyawa hidrokarbon.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan bentuk rantainya.
7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan jenis rantainya.
8. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan jenis ikatannya.
9. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama hidrokarbon
dengan cara penamaan trivial.
10. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama hidrokarbon
dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.
11. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama IUPAC
untuk hidrokarbon jenuh.
12. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama IUPAC
untuk hidrokarbon tak jenuh.
13. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang santun
dalam mempelajari klasifikasi dan tata nama hidrokarbon.
14. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan isomer hidrokarbon.
15. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi isomer
hidrokarbon.
16. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna.
17. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna.
18. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap perilaku
proaktif dalam mempelajari isomer dan sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
19. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan sumber-sumber dan
kegunaan alkana, alkena, dan alkuna.
20. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber
dan kegunaan alkana, alkena, dan alkuna.
21. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.
22. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku responsif
dalam mempelajari sumber dan kegunaan hidrokarbon serta reaksi-reaksi utama hidrokarbon.
23. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkana.
24. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkana.
25. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkena
sederhana.
26. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkena
sederhana.
27. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkuna
sederhana.
28. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkuna
sederhana.
29. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang peduli
dalam mempelajari reaksi-reaksi alkana, alkena, dan alkuna.
30. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan minyak bumi.
31. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan gas alam.
32. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan beberapa daerah
pertambangan minyak di Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
Fakta :
1. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh
2. Alkana memiliki ikatan kovalen tunggal antar atom karbon
3. Sumber utama alkana adalah gas alam dan minyak bumi
4. Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh
5. Alkena memiliki ikatan kovalen rangkap dua antar atom karbon (C = C)
6. Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh
7. Alkuna memiliki ikatan kovalen rangkap tiga antar atom karbon (C ≡ C)
8. Etena memiliki Mr = 28 dan titik didih = -104oC
9. Alkana hanya memiliki isomer jenis kerangka
10. Alkena memiliki keisomeran jenis kerangka, posisi, dan geometri
11. Alkana hanya memiliki isomer jenis kerangka
12. Alkena memiliki keisomeran jenis kerangka, posisi, dan geometri
13. Alkuna memiliki keisomeran kerangka dan posisi.
Konsep :
1. Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang hanya memiliki ikatan kovalen
tunggal antar atom karbon
2. Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua
antar atom karbon
3. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga
antar atom karbon
4. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari
atom karbon (C) dan hidrogen (H)
5. Keisomeran adalah adanya dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia
yang sama, tetapi dengan struktur atau konfigurasi yang berbeda.
6. Keisomeran geometri adalah keisomeran karena perbedaan penempatan gugus-
gugus disekitar ikatan rangkap.
Prinsip :
1. Semua senyawa hidrokarbon jenuh memiliki ikatan tunggal dan bersumber dari
gas alam dan minyak bumi
2. Penamaan pada alkana, alkena dan alkuna berturut-turut diberi akhiran “ana”,
“ena”, dan “una”.
3. Terjadinya isomer posisi pada alkena disebabkan posisi ikatan rangkap di antara
atom-atom C nya dapat pindah tempat.
4. Isomer rantai pada alkena terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari
lurus menjadi bercabang tetapi posisi ikatan rangkap tetap.
5. Isomer cis-trans terjadi karena adanya perbedaan kedudukan gugus-gugus yang
sejenis di sekitar ikatan C = C.
IDENTIFIKASI UNSUR C, H DAN O DALAM SENYAWA KARBON
Sesuai dengan namanya, senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur
karbon. Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.
Gambar berikut menunjukkan beberapa contoh senyawa karbon.
Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H 2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan
dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon.
Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi
merah jambu.
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari
unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Penggolongan hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Hidrokarbon digolongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik
adalah hidrokarbon rantai terbuka, sedangkan Hidrokarbon alisiklik dan aromatik adalah hidrokarbon
yang memiliki rantai lingkar.
1. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbon merupakan ikatan tunggal.
Rumus umum alkana CnH2n+2
Contoh :
H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H
Propana
2. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C –. Senyawa yang
memiliki dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang memiliki tiga ikatan rangkap disebut alkatriena.
Rumus umum alkena: CnH2n
Contoh:
H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
3. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡
C ─, senyawa yang mempunyai dua ikatan karbon rangkap tiga disebut alkadiuna, sedangkan
senyawa yang mempunyai satu ikatan karbon rangkap dan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga
disebut akenuna.
Rumus umum alkuna : CnH2n-2
Contoh :
H
│
H─ C≡C─C─H
│
H
Sifat alkana
Sifat fisis alkana
Sifat fisis alkana terkait dengan strukturnya. Alkana adalah senyawa kovalen atau molekul non
polar dimana molekul-molekulnya terikat oleh gaya antar molekul yang relatif lemah. Dengan
pertambahan panjang rantai karbon (pertambahan Mr), maka lebih banyak tempat tersedia untuk
terjadinya interaksi berupa tarik menarik antar molekul alkana, alkena dan alkuna. Akibatnya,
gaya antar molekul akan semakin kuat.
Gaya antar molekul yang semakin kuat dengan bertambahnya nilai Mr, dapat menjelaskan
kecendrungan ketiga sifat fisis alkana (titik leleh, titik didih dan kerapatan), di samping dua sifat
fisis penting lainnya, yakni kekentalan dan viskositas.
Sifat fisis alkena, yakni titik didih mirip dengan alkana. Hal ini dikarenakan alkana
bersifat non polar dan mempunyai gaya antar molekul yang relatif lemah. Disamping itu, nilai Mr
alkena hampir sama dengan alkana.
Sedangkan sifat fisis alkuna, yakni titik didih, mirip dengan alkana dan alkena. Hal ini
dikarenakan alkuna bersifat non polar, mempunyai gaya antar molekul yang lemah dan memiliki
massa molekul relatif (Mr) yang hamper sama dengan alkana dan alkena.
Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan
pada zaman purba jutaan tahun silam. Organisme-organisme tersebut kemudian dibusukkan oleh
mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan
suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang
terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler,
maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas.
Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak
dalam batuan tersebut.
Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau
cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air,
lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas
alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan
dengan jalan pengeboran.
2. Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana
dan sikloheksana.
4. Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa
nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa
organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel.
Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses :
a. Cracking
b. Reforming
c. Alkilasi
d. Coking
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya-jawab
Diskusi
Presentasi
Penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Media
a. LCD projector
2. Alat/Bahan
Alat tulis, molymod, alat dan bahan percobaan
G. Sumber belajar
1. Buku Kimia Kelas XI Peminatan karya Unggul Sudarmo, 2014.
2. Buku-buku lain yang relevan, informasi melalui media cetak dan internet.
Mengamati
Siswa mengkaji literatur untuk memperoleh informasi
yang tepat mengenai senyawa hidrokarbon dan peranannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Siswa mengamati salah satu fenomena yang mudah
dijumpai yang menunjukkan bahwa suatu bahan tersusun dari senyawa
karbon.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
pengertian senyawa karbon dan hidrokarbon.
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
kekhasan atom karbon.
60 menit
Mengeksplorasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi tentang atom-atom penyusun
senyawa karbon melalui percobaan.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai atom-atom
penyusun senyawa karbon melalui percobaan.
Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai senyawa hidrokarbon dan atom-atom penyusun senyawa karbon
.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
Pertemuan Kedua:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar contoh
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mengkaji literatur tentang klasifikasi hidrokarbon.
Siswa mengkaji literatur tentang struktur dan tata nama
hidrokarbon.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
struktur dan nama senyawa hidrokarbon.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan bentuk rantainya.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan jenis rantainya.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai tata
nama hidrokarbon dengan cara penamaan trivial.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai tata 60 menit
nama hidrokarbon dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan bentuk rantainya.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan jenis rantainya.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai tata nama
hidrokarbon dengan cara penamaan trivial.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai tata nama
hidrokarbon dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.
Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai struktur dan nama senyawa hidrokarbon.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
Pertemuan Ketiga:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
Guru memberi apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai isomer. 15 menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mengkaji literatur tentang isomer hidrokarbon.
Siswa mengkaji literatur tentang sifat-sifat fisik
hidrokarbon alifatik.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
isomer dan sifat fisik hidrokarbon.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai isomer
struktur (konstitusional).
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai isomer
ruang (stereoisomer). 60 menit
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai sifat-
sifat fisik hidrokarbon.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai isomer struktur
(konstitusional).
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai isomer ruang
(stereoisomer).
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sifat-sifat fisik
hidrokarbon.
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusi mengenai isomer dan sifat fisik hidrokarbon.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
Pertemuan Keempat:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar kegunaan
hidrokarbon.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mengkaji literatur tentang sumber-sumber dan
kegunaan hidrokarbon alifatik.
Siswa mengkaji literatur tentang reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
sumber-sumber dan kegunaan hidrokarbon alifatik.
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
reaksi-reaksi hidrokarbon.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
sumber-sumber dan kegunaan alkana.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
sumber-sumber dan kegunaan alkena.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
60 menit
sumber-sumber dan kegunaan alkuna.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi utama hidrokarbon.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkana.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkena.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkuna.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
utama hidrokarbon.
Siswa diminta menyimpulkan hasil analisisnya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai sumber dan kegunaan hidrokarbon serta reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari. 15 menit
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
Pertemuan Kelima:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
Guru memberi apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai reaksi-
reaksi utama hidrokarbon.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa memerhatikan penjelasan guru terkait reaksi-reaksi
hidrokarbon secara garis besar.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
reaksi-reaksi hidrokarbon.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi alkana.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi alkena sederhana.
Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi- 60 menit
reaksi alkuna sederhana.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkana.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkena sederhana.
Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkuna sederhana.
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai reaksi-reaksi hidrokarbon.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
Pertemuan Keenam:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar yang
terjadi di bumi. 15 menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Menanyakan
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
terbentuknya minyak bumi dan gas alam.
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
cara pemisahan (fraksi minyak bumi).
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
meningkatkan mutu bensin.
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya.
Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya
serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
Siswa diminta untuk menggumpulkan informasi tentang sumber-sumber
minyak bumi dan gas alam di Indonesia.
Mengasosiasi
Siswa diminta untuk menjelaskan proses penyulingan bertingkat dalam
bagan fraksi destilasi bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
Siswa diminta untuk membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
Siswa diminta untuk mendiskusikan dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.
Siswa diminta untuk bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan
gas alam.
Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai bahan bakar fosil.
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari. 15 menit
Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.
I. Penilaian
1. Jenis/teknis penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok dan kerja individu, praktikum, presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
3. Pedoman penskoran
Pedoman penskoran terlampir.
Nama :
NIS :
Kelas :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
Rubrik:
Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi sedang Komunikasi Lancar dan
komunikasi baik
Sistematika Penyampain tidak Sistematika Sistematika penyampaian
penyampaian sistematis penyampaian sedang baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada keberanian Keberanian sedang Keberanian baik
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
Observasi
No Nama Siswa santun Jujur Cinta damai Nilai
(1) (2) (3)
1. ………..
2
.
3
.
4.
5
.
6 Dst.
.
I. Tujuan
Mengidentifikasi adanya unsur C, H dan O dalam gula pasir.
II. Materi
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi melalui reaksi
pembakaran. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO 2,
sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon
atau zat arang. Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, dapat kita lakukan dengan
cara mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa
organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH) 2. Jika hasil pembakaran dapat
mengeruhkan air kapur, maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa
karbon, sedangkan air dapat dikenali dengan kertas kobalt karena air mengubah warna
kertas kobalt (II) klorida dari biru menjadi pink.
III. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………….
IV. Hipotesis
………………………………………………………………………………………….
IV. Variabel
a. yang dijaga konstan :
b. yang dimanipulasi :
c. yang merespon :
b. Bahan
Gula pasir (C12H22O11)
Bubuk CuO
Air kapur (Ca(OH)2)
Kertas Kobalt (II) klorida
VII. Pengamatan
Isilah tabel pengamatan berikut berdasarkan hasil pengamatan:
A. Percobaan I
Perubahan Warna Gula Perubahan Warna Air Kapur
Zat yang di Perubahan pada
Sebelum Setelah
Panaskan Tabung Reaksi Sebelum Sesudah
dipanaskan dipanaskan
Gula + CuO
B. Percobaan II
Gula
VIII. Pembahasan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
IX. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima.?
2. Apa kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Diskusikan dengan
kelompok dan tuliskan dalam laporan kegiatan.
I. Pertanyaan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini :
1. Pembakaran suatu sample organik menghasilkan CO2 dan uap air. Berdasarkan
informasi ini, unsur apa yang dipastikan terdapat dalam sampel tersebut?
2. Apakah yang menandakan adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon?
3. Mengapa pada saat pemanasan gula tabung reaksi ditutup dengan kapas.?
4. Apakah fungsi kertas kobalt?
5. Mengapa kertas kobal berubah warna ?
6. Mengapa terjadi perubahan pada air kapur ?
7. Apa fungsi CuO dalam percobaan di atas ?
8. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut ?
I. Tujuan
Mengidentifikasi adanya unsur C, H dan O dalam gula pasir.
II. Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon.?
III. Hipotesis
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi melalui reaksi
pembakaran.
IV. Variabel
a. Yang dijaga konstan : Gula pasir
b. Yang dimanipulasi : Alat uji (kertas kobal dan air kapur)
c. Yang merespon : Perubahan warna kertas kobal dan
kekeruhan air kapur.
I. Tujuan
a. Mempelajari kekhasan atau keistimewaan atom karbon.
b. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
II.Rumusan masalah : 1………………………
2………………………
III. Hipotesis : 1………………………..
2…………………………
IV. Alat dan Bahan
1. Model atom dari bola-bola yang berlubang (molymood) dengan ketentuan:
a.Model atom C (atom yang berlubang 4 dan berwarna hitam)
b. Model atom H (atom yang berlubang 1 dan berwarna putih)
c.Model atom Cl (atom yang berlubang 1 dan berwarna kuning)
2. Sejumlah batang untuk menghubungkan atom
3. Penggaris
4. Pensil
V. Langkah Kerja
1. Lakukanlah melalui diskusi kelompok.
2. Ambil 1 model atom C dan 4 model atom H.
3. Gabungkan keempat model atom itu dengan model atom C menggunakan
mollimod sehingga membentuk suatu molekul. Coba kalian tuliskan, bagaimana
rumus molekulnya?
4. Selanjutnya, gambarlah molekul yang terbentuk.
a. Dari molekul yang terbentuk di atas, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
b. Dari molekul yang terbentuk pada a, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
5. Ambil 2 model atom C dan gabungkan kedua atom C dengan 1 ikatan.
6. Ambillah beberapa model atom C dan sambungkan semua sesuka kalian
sampai terbentuk rantai karbon yang panjang dengan cabang-cabangnya.
Kemudian, hitunglah jumlah atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan
atom kuartenernya.
VI. Hasil Pengamatan
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil pengamatan kalian.
Jumlah Jumlah Jumlah Gambar ikatan yang dibentuk atom C dengan
atom C atom H atom Cl atom H dan Cl
VII. Pembahasan
Untuk memperjelas kegiatan ini, jawablah pertanyaan berikut.
1. Berapa jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk oleh atom C?
2. Berapa jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk antar atom C?
3. Ada berapa macam kedudukan atom C dalam rantai karbon dan sebutkan
posisi atom Cnya.
VIII. Kesimpulan
Apa kesimpulan dari kegiatan ini? Diskusikan dengan kelompok kalian dan tuliskan dalam
laporan kegiatan.
Kunci LKS : Menentukan Kekhasan Atom Karbon
I. Tujuan
c. Mempelajari kekhasan atau keistimewaan atom karbon.
d. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
II. Rumusan masalah : 1. Apa sajakah kekhasan dan keistimewaan atom karbon.
1. Bagaimanakah menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuartener.
III. Hipotesis : 1. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
dengan atom lainnya dan sesama atom karbon.
2. Atom C primer adalah atom C yang terikat pada satu atom C yang lain dan
selanjutnya.
IV. Alat dan Bahan
1. Model atom dari bola-bola yang berlubang (molymood) dengan ketentuan:
a.Model atom C (atom yang berlubang 4 dan berwarna hitam)
b. Model atom H (atom yang berlubang 1 dan berwarna putih)
c.Model atom Cl (atom yang berlubang 1 dan berwarna kuning)
2. Sejumlah batang untuk menghubungkan atom.
3. Penggaris.
4. Pensil.
V. Langkah Kerja
1. Lakukanlah melalui diskusi kelompok.
2. Ambil 1 model atom C dan 4 model atom H.
3. Gabungkan keempat model atom itu dengan model atom C menggunakan
mollimod sehingga membentuk suatu molekul. Coba kalian tuliskan, bagaimana
rumus molekulnya?
4. Selanjutnya, gambarlah molekul yang terbentuk.
a.Dari molekul yang terbentuk di atas, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
b. Dari molekul yang terbentuk pada a, gantilah satu atom H dengan
atom Cl. Bagaimana rumus molekulnya?
5. Ambil 2 model atom C dan gabungkan kedua atom C dengan 1 ikatan.
6. Ambillah beberapa model atom C dan sambungkan semua sesuka kalian
sampai terbentuk rantai karbon yang panjang dengan cabang-cabangnya.
Kemudian, hitunglah jumlah atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan
atom kuartenernya.
VI. Hasil Pengamatan
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil pengamatan kalian.
Jumlah atom Jumlah Jumlah Gambar ikatan yang dibentuk atom C dengan atom
C atom H atom Cl H dan Cl
1 4 0 H
H C H
H
1 3 1 H
H C Cl
H
1 0 4 Cl
Cl C Cl
Cl
2 6 0 H H
H C C H
H H
2 4 0 H H
C C
H H
2 5 0
H C C H
VII. Pembahasan
1. Atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen dengan sesama atom C dan
dengan atom lainnya.
2. Ikatan yang dapat dibentuk sesama antar atom C adalah 4 ikatan kovalen.
3. Atom C dibagi 4 menurut posisinya yaitu :
Atom C Primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang
lain.
Atom C Sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang
lain
Atom C Tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang
lain.
Atom C Kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C
yang lain.
VIII. Kesimpulan
a. Atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen dengan atom lain dan sesama
atom C.
b. Atom C berdasarkan posisinya dapat di bedakan menjadi 4 jenis yaitu :
Atom C Primer (1°)
Atom C Sekunder (2°)
Atom C Tersier (3°)
Atom C Kuartener (4°)
1. H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H
2. H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
3. H
│
H─ C≡C─C─H
│
H
Dari ketiga struktur tersebut struktur 1 (propana) merupakan senyawa hidrokarbon jenuh,
sementara struktur 2 (propena) dan 3 (propuna) merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Coba saudara simpulkan, apa yang membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh : 1. Propana ikatannya ........................
1. Propena ikatannya........................
2. Propuna ikatannya........................
Jadi sekarang coba anak-anak kelompokkan mana senyawa hidrokarbon yang jenuh dan yang tak
jenuh dari beberapa struktur berikut :
H─ C≡C ─H
6. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3
8. CH3 ─ C ≡ C ─ CH3
4. H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H
5. H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
6. H
│
H─ C≡C─C─H
│
H
Dari ketiga struktur tersebut struktur 1 (propana) merupakan senyawa hidrokarbon jenuh,
sementara struktur 2 (propena) dan 3 (propuna) merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Coba saudara simpulkan, apa yang membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh : 1. Propana ikatannya : tunggal
Jadi sekarang coba anak-anak kelompokkan mana senyawa hidrokarbon yang jenuh dan yang tak
jenuh dari beberapa struktur berikut :
alkena CnH2n
5. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH3 C5H10
f. HC ≡ C ─ CH ─ CH2 ─ CH3
│
CH3
3-metil, 1-pentuna
5. 3-hexuna
CH3 - C ≡ C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
LKS : Isomer
Tujuan:
Siswa mampu menentukan isomer struktur (kerangka dan posisi) dan isomer
geometri (cis dan trans).
Rumusan Masalah :
.....................................................................
Hipotesis :
......................................................................
CH3
C5H10
C6H12
5. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini
Rumus molekul Rumus struktur Nama
C6H12
Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima?
a. Kesimpulan apa yang dapat dibuat?
Rumusan Masalah :
Bagaimana bentuk isomer struktur (kerangka dan posisi) dan isomer geometri (cis
dan trans).
Hipotesis :
Isomer kerangka rantainya lurus dan bercabang, isomer posisi ikatan rangkapnya
dapat berpindah, isomer cis letanya bersebelahan dan isomer trans letaknya berseberangan.
n-butana 2-metilbutana
4. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini.
Rumus molekul Rumus struktur Nama
CH3
C6H12 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH = CH2 1-heksena
CH3 CH3
2,3-dimetil-1-
CH3 – CH – C = CH2 butena
5. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini.
Rumus molekul Rumus struktur Nama
C4H8 CH2 = CH – CH2 – CH3 1-butena
CH3 – CH = CH – CH3 2-butena
C5H10 CH2 = CH – CH2 – CH2–CH3 1-pentena
CH3 – CH = CH – CH2 – CH3 2-pentena
C6H12 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-heksena
CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH3 3-heksena
6. Buatlah rumus struktur pada isomer Posisi untuk alkuna di bawah ini.
CH = C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-heksuna
CH3
7. Buatlah rumus struktur pada isomer Posisi untuk alkuna di bawah ini.
CH = C – CH2 – CH3 1-butuna
CH3 – C = C – CH3 2-butuna
Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
Jawab : hipotesis diterima
Tujuan : Siswa mampu menentukan reaksi sederhana pada senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi subtitusi
Hipotesis : ..............................................................................................................................
7 O O
// //
CH3 — C — H + CuO → CH3 — C — OH + Cu2O
Kesimpulan : .................................................................................................................
Rumusan masalah :
Bagaimana menentukan reaksi senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi dan reaksi
eliminasi) ?
Hipotesis :
Reaksi senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi dan reaksi eliminasi) dapat
ditentukan dengan melihat jenis reaksinya.
No Reaksi Jenis reaksi
3 oksidasi
4 subtitusi
5 eliminasi
6 adisi
7 O O oksidasi
// //
CH3 — C — H + CuO → CH3 — C — OH + Cu2O
8 substitusi
Kesimpulan :
Reaksi substitusi adalah reaksi yang melibatkan penggantian atom atau gugus
atom pada molekul dengan atom atau gugus lainnya.
Reaksi adisi adalah reaksi yang melibatkan penggabungan molekul- molekul.
Reaksi eliminasi adalah reaksi yang melibatkan peruraian suatu molekul menjadi
molekul- molekul lain dimana salah satunya dikatakan tereliminasi. Reaksi ii merupakan
kebalikan dari reaksi adisi.
Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang melibatkan oksidator seperti O2, O3 dan
KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai
pembakaran.
Tujuan:
1. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi
2. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi .
Rumusan masalah : 1…………………………………………………………………………
2………………………………………………………………………....
A. Perhatikan bagan penyulingan minyak bumi pada video dan jawab pertanyaan
berikut:
KUNCI LKS 1
Minyak Bumi
Tujuan:
1. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi dengan
diskusi kelompok.
2. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
Tujuan :
Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan
Karbon Pembakaran tidak berwarna, sesak napas, -
monoksida (CO) tidak sempurna tidak berbau, pingsan, atau
tidak berasa, dan bahkan
tidak kematian
merangsang
Karbon dioksida pembakaran sifat tidak - berlebihnya
(CO2) sempurna bahan berwarna, tidak kadar CO2 di
bakar minyak berasa, dan tidak udara
bumi maupun merangsang mengakibatkan
batu bara efek rumah kaca
atau green
house effect
Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh, berikan
contohnya?
2. Apa yang membedakan antara alkana, alkena, dan alkuna dilihat dari ikatannya?
Serta bagaimana rumus umum ketiganya?
CH2 – CH3
b. CH3 – CH = CH ─ CH – CH3
CH2 – CH3
CH3 CH3
d. CH2 = CH – CH = C ─ C = CH – CH – CH3
CH2 – CH3
a. 3-etil, 4-metil-heksena
b. 2-pentuna
c. 2,2-dimetil-4-heptena
Kunci Evaluasi
2. Yang membedakan antara alkana, alkena dan alkuna dilihat dari ikatannya
adalah : kalau alkana ikatannya tunggal, alkena ikatannya rangkap 2 sedangkan
alkuna ikatannya rangkap 3.
3. a. 4-metil-heptana
b. 4-metil-3-heksena
c. 5-etil,4,6-dimetil-1,4,6-oktatriena
CH3
b. CH3 – CH2 – C C – CH
CH3
CH3