Você está na página 1de 45

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KAUR


Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/satu
Materi Pokok : Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP

A. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial : “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan dalam bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan senyawa karbon.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh
senyawa karbon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi hidrokarbon.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan kekhasan atom karbon.
5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang peduli
dalam mempelajari senyawa hidrokarbon.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan bentuk rantainya.
7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan jenis rantainya.
8. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan klasifikasi hidrokarbon
berdasarkan jenis ikatannya.
9. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama hidrokarbon
dengan cara penamaan trivial.
10. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama hidrokarbon
dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.
11. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama IUPAC
untuk hidrokarbon jenuh.
12. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan tata nama IUPAC
untuk hidrokarbon tak jenuh.
13. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang santun
dalam mempelajari klasifikasi dan tata nama hidrokarbon.
14. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan isomer hidrokarbon.
15. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi isomer
hidrokarbon.
16. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna.
17. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna.
18. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap perilaku
proaktif dalam mempelajari isomer dan sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
19. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan sumber-sumber dan
kegunaan alkana, alkena, dan alkuna.
20. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber
dan kegunaan alkana, alkena, dan alkuna.
21. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.
22. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku responsif
dalam mempelajari sumber dan kegunaan hidrokarbon serta reaksi-reaksi utama hidrokarbon.
23. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkana.
24. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkana.
25. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkena
sederhana.
26. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkena
sederhana.
27. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan reaksi-reaksi alkuna
sederhana.
28. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi alkuna
sederhana.
29. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap yang peduli
dalam mempelajari reaksi-reaksi alkana, alkena, dan alkuna.
30. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan minyak bumi.
31. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan gas alam.
32. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan beberapa daerah
pertambangan minyak di Indonesia.

C. Kompetensi dasar dan indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa 1. Menjelaskan senyawa karbon.
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom 2. Mengidentifikasi hidrokarbon.
karbon dan golongan senyawanya. 3. Menjelaskan klasifikasi hidrokarbon.
4. Menjelaskan tata nama hidrokarbon.
5. Menjelaskan isomer hidrokarbon.
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi 6. Mengidentifikasi sifat fisik alkana,
minyak bumi, teknik pemisahan serta alkena, dan alkuna.
kegunaannya. 7. Mengidentifikasi sumber-sumber dan
kegunaan alkana, alkena, dan alkuna.
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran 8. Menjelaskan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon yang sempurna dan tidak hidrokarbon
sempurna serta sifat zat hasil pembakaran 9. Menjelaskan reaksi-reaksi alkana, alkena
(CO2, CO, partikulat karbon). sederhana dan alkuna sederhana
10. Menjelaskan bahan bakar fosil.
4.1 Membuat model visual berbagai struktur 11. Menyebutkan beberapa daerah
molekul hidrokarbon yang memiliki rumus pertambangan minyak di Indonesia.
molekul yang sama.
4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.

4.3 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak


pembakaran senyawa karbon terhadap
lingkungan dan kesehatan.

D. Materi Pembelajaran

 Fakta :
1. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh
2. Alkana memiliki ikatan kovalen tunggal antar atom karbon
3. Sumber utama alkana adalah gas alam dan minyak bumi
4. Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh
5. Alkena memiliki ikatan kovalen rangkap dua antar atom karbon (C = C)
6. Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh
7. Alkuna memiliki ikatan kovalen rangkap tiga antar atom karbon (C ≡ C)
8. Etena memiliki Mr = 28 dan titik didih = -104oC
9. Alkana hanya memiliki isomer jenis kerangka
10. Alkena memiliki keisomeran jenis kerangka, posisi, dan geometri
11. Alkana hanya memiliki isomer jenis kerangka
12. Alkena memiliki keisomeran jenis kerangka, posisi, dan geometri
13. Alkuna memiliki keisomeran kerangka dan posisi.

 Konsep :
1. Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang hanya memiliki ikatan kovalen
tunggal antar atom karbon
2. Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua
antar atom karbon
3. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga
antar atom karbon
4. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari
atom karbon (C) dan hidrogen (H)
5. Keisomeran adalah adanya dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia
yang sama, tetapi dengan struktur atau konfigurasi yang berbeda.
6. Keisomeran geometri adalah keisomeran karena perbedaan penempatan gugus-
gugus disekitar ikatan rangkap.

 Prinsip :
1. Semua senyawa hidrokarbon jenuh memiliki ikatan tunggal dan bersumber dari
gas alam dan minyak bumi
2. Penamaan pada alkana, alkena dan alkuna berturut-turut diberi akhiran “ana”,
“ena”, dan “una”.
3. Terjadinya isomer posisi pada alkena disebabkan posisi ikatan rangkap di antara
atom-atom C nya dapat pindah tempat.
4. Isomer rantai pada alkena terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari
lurus menjadi bercabang tetapi posisi ikatan rangkap tetap.
5. Isomer cis-trans terjadi karena adanya perbedaan kedudukan gugus-gugus yang
sejenis di sekitar ikatan C = C.
IDENTIFIKASI UNSUR C, H DAN O DALAM SENYAWA KARBON

Sesuai dengan namanya, senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur
karbon. Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.
Gambar berikut menunjukkan beberapa contoh senyawa karbon.

A. Cara Menguji Adanya Unsur C, H, dan O dalam Suatu Senyawa


Dari gambar tersebut, Anda dapat mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa
karbon. Selain mengandung unsur C, senyawa karbon juga mengandung unsur lainnya, seperti
H, O, dan N. Tahukah Anda, bagaimana cara menguji adanya unsure C, H, dan O dalam
senyawa karbon? Salah satu cara untuk mengetahui bahwa suatu bahan mengandung senyawa
karbon, yaitu dengan membakar senyawa tersebut. Hasil pembakaran sempurna dari senyawa
karbon akan mengubah karbon menjadi gas CO2, sedangkan hidrogen berubah menjadi uap air
(H2O).

1. Reaksi Pembakaran Senyawa Karbon Menghasilkan CO2 dan H2O


Gula pasir/ sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia
C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO 2 dan H2O dengan persamaan reaksi
sebagai berikut.
C12H22O11(s) + 12 O2(g) 12 CO2(g) + 11 H2O(g).

2. Cara Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O


Untuk mengetahui adanya unsur C, H, dan O, Anda dapat melakukan uji air kapur dan uji
kertas kobalt. Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO 2. Adanya gas CO2
berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk ke dalam larutan kapur. Larutan kapur yang
awalnya bening akan berubah menjadi keruh.
Reaksi :
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) CaCO3(s) + H2O(l)

Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H 2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan
dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon.
Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi
merah jambu.

Kertas kobalt + Uap air Kertas kobalt


(biru) (merah jambu)

Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari
unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
 Penggolongan hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Hidrokarbon digolongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik
adalah hidrokarbon rantai terbuka, sedangkan Hidrokarbon alisiklik dan aromatik adalah hidrokarbon
yang memiliki rantai lingkar.
1. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbon merupakan ikatan tunggal.
Rumus umum alkana CnH2n+2
Contoh :
H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H

Propana
2. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C –. Senyawa yang
memiliki dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang memiliki tiga ikatan rangkap disebut alkatriena.
Rumus umum alkena: CnH2n
Contoh:
H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H

3. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡
C ─, senyawa yang mempunyai dua ikatan karbon rangkap tiga disebut alkadiuna, sedangkan
senyawa yang mempunyai satu ikatan karbon rangkap dan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga
disebut akenuna.
Rumus umum alkuna : CnH2n-2
Contoh :
H

H─ C≡C─C─H

H

 Sifat alkana
 Sifat fisis alkana
Sifat fisis alkana terkait dengan strukturnya. Alkana adalah senyawa kovalen atau molekul non
polar dimana molekul-molekulnya terikat oleh gaya antar molekul yang relatif lemah. Dengan
pertambahan panjang rantai karbon (pertambahan Mr), maka lebih banyak tempat tersedia untuk
terjadinya interaksi berupa tarik menarik antar molekul alkana, alkena dan alkuna. Akibatnya,
gaya antar molekul akan semakin kuat.
Gaya antar molekul yang semakin kuat dengan bertambahnya nilai Mr, dapat menjelaskan
kecendrungan ketiga sifat fisis alkana (titik leleh, titik didih dan kerapatan), di samping dua sifat
fisis penting lainnya, yakni kekentalan dan viskositas.
Sifat fisis alkena, yakni titik didih mirip dengan alkana. Hal ini dikarenakan alkana
bersifat non polar dan mempunyai gaya antar molekul yang relatif lemah. Disamping itu, nilai Mr
alkena hampir sama dengan alkana.
Sedangkan sifat fisis alkuna, yakni titik didih, mirip dengan alkana dan alkena. Hal ini
dikarenakan alkuna bersifat non polar, mempunyai gaya antar molekul yang lemah dan memiliki
massa molekul relatif (Mr) yang hamper sama dengan alkana dan alkena.

Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan
pada zaman purba jutaan tahun silam. Organisme-organisme tersebut kemudian dibusukkan oleh
mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan
suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang
terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler,
maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas.
Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak
dalam batuan tersebut.
Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau
cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air,
lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas
alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan
dengan jalan pengeboran.

I. Komponen-komponen Minyak Bumi


1. Golongan Alkana
Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang
alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–trimetilpentana).

2. Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana
dan sikloheksana.

3. Golongan Hidrokarbon Aromatik


Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.

4. Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa
nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa
organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel.

II. Teknik Pengolahan Minyak Bumi


Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua langkah, yaitu desalting dan
distilasi.
1. Desalting
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara
mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk
menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka
selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.
2. Distilasi
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses
distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang
mendidih pada interval (range) suhu tertentu. Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang
dihasilkan dari distilasi bertingkat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses :
a. Cracking
b. Reforming
c. Alkilasi
d. Coking

1. Karbon Monoksida (CO)


Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Pada hal gas ini sangat berbahaya bagi
kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Pada kadar yang lebih
tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian.
Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini
merupakan racun bagi darah. Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya
HbO, tetapi justru HbCO Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih
kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali
dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak
napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di
mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna
dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna bensin adalah
pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan,
kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah
pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Sekarang ini para ahli mencoba
mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang
disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi
gas-gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi:
Katalis Ni
2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)
Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

2. Karbon Dioksida (CO2)


Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak
bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya
jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO 2 di udara kita. Keberadaan CO 2 yang
berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi
berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-
benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh
lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan
suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan
dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO 2 di udara ini dikenal sebagai
efek rumah kaca atau green house effect

3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)


Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat
dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau
pembakaran belerang yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang
terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industry pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya
kadar oksida belerang di udara adalah pada pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh
berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi
menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi
berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembap

SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)


b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara

2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)


c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembap membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya daripada
SO2 dan H2SO3

2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)


Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif
terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang
baik SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk
asam sulfit dan asam sulfat yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru

4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)


Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat
menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam.
Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama
dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.
Reaksinya adalah:
N2(g) + O2(g) 2 NO(g)
Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO 2 dengan reaksi sebagai berikut. 2

NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)


Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat
menyengat dan merangsang. Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat
yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas NO 2 dalam kadar 20 ppm
akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan
asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah
mengubah gas buang yang mencemari menjadi gas
yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Proses pengubahan tersebut dapat
dilihat pada reaksi berikut.
Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

E. Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya-jawab
 Diskusi
 Presentasi
 Penugasan

F. Media Pembelajaran
1. Media
a. LCD projector
2. Alat/Bahan
Alat tulis, molymod, alat dan bahan percobaan

G. Sumber belajar
1. Buku Kimia Kelas XI Peminatan karya Unggul Sudarmo, 2014.
2. Buku-buku lain yang relevan, informasi melalui media cetak dan internet.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Kesatu:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan batang korek api yang
15 menit
dibakar.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa mengkaji literatur untuk memperoleh informasi
yang tepat mengenai senyawa hidrokarbon dan peranannya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Siswa mengamati salah satu fenomena yang mudah
dijumpai yang menunjukkan bahwa suatu bahan tersusun dari senyawa
karbon.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
pengertian senyawa karbon dan hidrokarbon.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
kekhasan atom karbon.
60 menit
Mengeksplorasi
 Siswa diminta mengumpulkan informasi tentang atom-atom penyusun
senyawa karbon melalui percobaan.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai atom-atom
penyusun senyawa karbon melalui percobaan.
 Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai senyawa hidrokarbon dan atom-atom penyusun senyawa karbon
.
Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

Pertemuan Kedua:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar contoh
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.

Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa mengkaji literatur tentang klasifikasi hidrokarbon.
 Siswa mengkaji literatur tentang struktur dan tata nama
hidrokarbon.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
struktur dan nama senyawa hidrokarbon.

Mengeksplorasi
 Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan bentuk rantainya.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan jenis rantainya.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
klasifikasi hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai tata
nama hidrokarbon dengan cara penamaan trivial.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai tata 60 menit
nama hidrokarbon dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan bentuk rantainya.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan jenis rantainya.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai klasifikasi
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai tata nama
hidrokarbon dengan cara penamaan trivial.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai tata nama
hidrokarbon dengan cara tata nama IUPAC atau sistematis.
 Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai struktur dan nama senyawa hidrokarbon.

Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

Pertemuan Ketiga:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai isomer. 15 menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa mengkaji literatur tentang isomer hidrokarbon.
 Siswa mengkaji literatur tentang sifat-sifat fisik
hidrokarbon alifatik.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
isomer dan sifat fisik hidrokarbon.

Mengeksplorasi
 Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai isomer
struktur (konstitusional).
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai isomer
ruang (stereoisomer). 60 menit
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai sifat-
sifat fisik hidrokarbon.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai isomer struktur
(konstitusional).
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai isomer ruang
(stereoisomer).
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sifat-sifat fisik
hidrokarbon.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusi mengenai isomer dan sifat fisik hidrokarbon.

Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

Pertemuan Keempat:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar kegunaan
hidrokarbon.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa mengkaji literatur tentang sumber-sumber dan
kegunaan hidrokarbon alifatik.
 Siswa mengkaji literatur tentang reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
sumber-sumber dan kegunaan hidrokarbon alifatik.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
reaksi-reaksi hidrokarbon.

Mengeksplorasi
 Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
sumber-sumber dan kegunaan alkana.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
sumber-sumber dan kegunaan alkena.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai
60 menit
sumber-sumber dan kegunaan alkuna.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi utama hidrokarbon.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkana.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkena.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai sumber-sumber
dan kegunaan alkuna.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
utama hidrokarbon.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil analisisnya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai sumber dan kegunaan hidrokarbon serta reaksi-reaksi utama
hidrokarbon.

Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari. 15 menit
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

Pertemuan Kelima:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai reaksi-
reaksi utama hidrokarbon.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.

Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa memerhatikan penjelasan guru terkait reaksi-reaksi
hidrokarbon secara garis besar.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
reaksi-reaksi hidrokarbon.
Mengeksplorasi
 Siswa diminta untuk pergi ke perpustakaan secara berkelompok.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi alkana.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi-
reaksi alkena sederhana.
 Siswa diminta untuk mencari informasi dari sumber lain mengenai reaksi- 60 menit
reaksi alkuna sederhana.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkana.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkena sederhana.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan temuannya mengenai reaksi-reaksi
alkuna sederhana.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai reaksi-reaksi hidrokarbon.

Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
15 menit
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

Pertemuan Keenam:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
 Guru memberi apersepsi dengan memperlihatkan beberapa gambar yang
terjadi di bumi. 15 menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.

Kegiatan Inti 60 menit


Mengamati
 Siswa menggali informasi dengan cara membaca/
mendengar/menyimak tentang, proses pembentukan minyak bumi dan gas
alam, komponen-komponen utama penyusun minyak bumi, fraksi minyak
bumi, mutu bensin, dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya.
 Siswa menggali informasi tentang daerah-daerah
pertambangan minyak dan gas alam di Indonesia.

Menanyakan
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
terbentuknya minyak bumi dan gas alam.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
cara pemisahan (fraksi minyak bumi).
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
meningkatkan mutu bensin.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.

Mengeksplorasi
 Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya
serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
 Siswa diminta untuk menggumpulkan informasi tentang sumber-sumber
minyak bumi dan gas alam di Indonesia.

Mengasosiasi
 Siswa diminta untuk menjelaskan proses penyulingan bertingkat dalam
bagan fraksi destilasi bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
 Siswa diminta untuk membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.
 Siswa diminta untuk bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan
gas alam.
 Siswa diminta mendiskusikan lembar kegiatan siswa.
 Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk laporan
sederhana.

Mengomunikasikan
 Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mengenai bahan bakar fosil.

Penutup
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari. 15 menit
 Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang
telah dicapai.

I. Penilaian
1. Jenis/teknis penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok dan kerja individu, praktikum, presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Bentuk Instrumen dan Instrumen


a. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan kinerja presentasi dengan
fokus penilaian pada: komunikasi, sistematika penyajian, wawasan, keberanian, antusias dan
penampilan.
b. Instrumen observasi penilaian sikap kerja kelompok menggunakan lembar pengamatan
dalam hal sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin.
c. Instrumen observasi penilaian sikap kerja individu menggunakan lembar pengamatan
sikap santun, jujur, peduli dalam mempelajari kimia.
d. Instrumen observasi penilaian sikap kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan
sikap responsif dan pro-aktif, peduli dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran kimia untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh bentuk instrumen terlampir

3. Pedoman penskoran
Pedoman penskoran terlampir.

Mengetahui, Kaur, Juli 2017


Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kaur Guru Mata Pelajaran

M. JALIL, S.Pd Ing RENSY AULA SARI, S.Pd


NIP. 19620221 198903 1 006
LAMPIRAN
a. Lembar Kinerja Presentasi

PENILAIAN KINERJA PRESENTASI


Matapelajaran : Kimia
Materi : Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Nama :
NIS :
Kelas :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan

Rubrik:
Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi sedang Komunikasi Lancar dan
komunikasi baik
Sistematika Penyampain tidak Sistematika Sistematika penyampaian
penyampaian sistematis penyampaian sedang baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada keberanian Keberanian sedang Keberanian baik
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik

b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Individu

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP


KERJA INDIVIDU

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas : XI
Materi Pokok : Hidrokarbon dan Minyak Bumi

Observasi
No Nama Siswa santun Jujur Cinta damai Nilai
(1) (2) (3)
1. ………..
2
.

3
.

4.
5
.

6 Dst.
.

Keterangan pengisian skor:


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup
D. Kurang.

LKS : Mengidentifikasi Unsur C, H Dan O dalam Gula Pasir

I. Tujuan
Mengidentifikasi adanya unsur C, H dan O dalam gula pasir.

II. Materi
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi melalui reaksi
pembakaran. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO 2,
sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon
atau zat arang. Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, dapat kita lakukan dengan
cara mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa
organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH) 2. Jika hasil pembakaran dapat
mengeruhkan air kapur, maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa
karbon, sedangkan air dapat dikenali dengan kertas kobalt karena air mengubah warna
kertas kobalt (II) klorida dari biru menjadi pink.
III. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………….
IV. Hipotesis
………………………………………………………………………………………….
IV. Variabel
a. yang dijaga konstan :
b. yang dimanipulasi :
c. yang merespon :

V. Alat dan Bahan


a. Alat
 Tabung reaksi
 Statif dan klem
 Pipa penghubung gas
 Sumbat dan kapas
 Lampu spiritus

b. Bahan
 Gula pasir (C12H22O11)
 Bubuk CuO
 Air kapur (Ca(OH)2)
 Kertas Kobalt (II) klorida

VI. Perencanaan Eksperimen


A. Eksperimen I (Menguji adanya Unsur C)
Langkah kerja
1. Sediakan tabung reaksi, penjepit tabung, sumbat yang sudah terpasang pipa
bengkok, dan pembakar spritus.
2. Masukkan gula pasir dan CuO ke dalam tabung reaksi.
3. Rangkai alat seperti pada gambar.

4. Panaskan campuran gula pasir dengan CuO dalam tabung reaksi.


5. Siapkan air kapur dalam tabung reaksi lain, masukkan ujung pipa ke dalam
tabung
reaksi tersebut.
6. Amati gejala yang terjadi pada air kapur dan sisa pemanasan tabung reaksi.

B. Eksperimen II (Menguji unsur H dan O)


Langkah Kerja
1. Sediakan tabung reaksi, penjepit tabung, dan pembakar spritus.
2. Masukkan seujung sendok kecil gula pasir ke dalam tabung reaksi, kemudian
sumbat dengan kapas.
3. Panaskan gula sampai berwarna coklat dan uap yang dihasilkan membasahi
kapas.
4. Lakukan seperti pada gambar :

5. Ambillah kapas dan totolkan pada kertas kobal.


6. Amati apa yang terjadi.

VII. Pengamatan
Isilah tabel pengamatan berikut berdasarkan hasil pengamatan:
A. Percobaan I
Perubahan Warna Gula Perubahan Warna Air Kapur
Zat yang di Perubahan pada
Sebelum Setelah
Panaskan Tabung Reaksi Sebelum Sesudah
dipanaskan dipanaskan

Gula + CuO

B. Percobaan II

Perubahan Warna Gula


Zat yang di Perubahan pada Perubahan Kertas
Sebelum Setelah
Panaskan Tabung Reaksi Kobalt
dipanaskan dipanaskan

Gula

VIII. Pembahasan

………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
IX. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima.?
2. Apa kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Diskusikan dengan
kelompok dan tuliskan dalam laporan kegiatan.

I. Pertanyaan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini :
1. Pembakaran suatu sample organik menghasilkan CO2 dan uap air. Berdasarkan
informasi ini, unsur apa yang dipastikan terdapat dalam sampel tersebut?
2. Apakah yang menandakan adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon?
3. Mengapa pada saat pemanasan gula tabung reaksi ditutup dengan kapas.?
4. Apakah fungsi kertas kobalt?
5. Mengapa kertas kobal berubah warna ?
6. Mengapa terjadi perubahan pada air kapur ?
7. Apa fungsi CuO dalam percobaan di atas ?
8. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut ?

Kunci LKS : Mengidentifikasi Unsur C, H Dan O dalam Gula Pasir

I. Tujuan
Mengidentifikasi adanya unsur C, H dan O dalam gula pasir.
II. Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon.?
III. Hipotesis
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi melalui reaksi
pembakaran.
IV. Variabel
a. Yang dijaga konstan : Gula pasir
b. Yang dimanipulasi : Alat uji (kertas kobal dan air kapur)
c. Yang merespon : Perubahan warna kertas kobal dan
kekeruhan air kapur.

V. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Statif dan klem
3. Pipa penghubung gas
4. Sumbat dan Kapas
5. Pembakar spiritus
6. Pengaduk
B. Bahan
1. Gula (C12H22O11)
2. Air Kapur (Ca(OH)2)
3. Kertas Kobalt (II) klorida (CoCl2)
4. Tembaga (II) Oksida (CuO)

VI. Langkah Kerja


A. Percobaan I (Menguji adanya Unsur C)
1. Sediakan tabung reaksi, penjepit tabung, sumbat yang sudah terpasang pipa
bengkok, dan pembakar spritus.
2. Masukkan gula pasir dan CuO ke dalam tabung reaksi.

3. Rangkai alat seperti pada gambar.

4. Panaskan campuran gula pasir dengan CuO dalam tabung reaksi.


5. Siapkan air kapur dalam tabung reaksi lain, masukkan ujung pipa ke dalam
tabung reaksi tersebut.
6. Amati gejala yang terjadi pada air kapur dan sisa pemanasan tabung reaksi.

A. Percobaan II (Menguji unsur H dan O)


1. Sediakan tabung reaksi, penjepit tabung, dan pembakar spritus.
2. Masukkan seujung sendok kecil gula pasir ke dalam tabung reaksi, kemudian
sumbat dengan kapas.
3. Panaskan gula sampai berwarna coklat dan uap yang dihasilkan membasahi
kapas.
4. Lakukan seperti pada gambar :

5. Ambillah kapas dan totolkan pada kertas kobal.


6. Amati apa yang terjadi.
LKS : Menentukan Kekhasan Atom Karbon

I. Tujuan
a. Mempelajari kekhasan atau keistimewaan atom karbon.
b. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
II.Rumusan masalah : 1………………………
2………………………
III. Hipotesis : 1………………………..
2…………………………
IV. Alat dan Bahan
1. Model atom dari bola-bola yang berlubang (molymood) dengan ketentuan:
a.Model atom C (atom yang berlubang 4 dan berwarna hitam)
b. Model atom H (atom yang berlubang 1 dan berwarna putih)
c.Model atom Cl (atom yang berlubang 1 dan berwarna kuning)
2. Sejumlah batang untuk menghubungkan atom
3. Penggaris
4. Pensil

V. Langkah Kerja
1. Lakukanlah melalui diskusi kelompok.
2. Ambil 1 model atom C dan 4 model atom H.
3. Gabungkan keempat model atom itu dengan model atom C menggunakan
mollimod sehingga membentuk suatu molekul. Coba kalian tuliskan, bagaimana
rumus molekulnya?
4. Selanjutnya, gambarlah molekul yang terbentuk.
a. Dari molekul yang terbentuk di atas, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
b. Dari molekul yang terbentuk pada a, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
5. Ambil 2 model atom C dan gabungkan kedua atom C dengan 1 ikatan.
6. Ambillah beberapa model atom C dan sambungkan semua sesuka kalian
sampai terbentuk rantai karbon yang panjang dengan cabang-cabangnya.
Kemudian, hitunglah jumlah atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan
atom kuartenernya.
VI. Hasil Pengamatan
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil pengamatan kalian.
Jumlah Jumlah Jumlah Gambar ikatan yang dibentuk atom C dengan
atom C atom H atom Cl atom H dan Cl

VII. Pembahasan
Untuk memperjelas kegiatan ini, jawablah pertanyaan berikut.
1. Berapa jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk oleh atom C?
2. Berapa jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk antar atom C?
3. Ada berapa macam kedudukan atom C dalam rantai karbon dan sebutkan
posisi atom Cnya.
VIII. Kesimpulan
Apa kesimpulan dari kegiatan ini? Diskusikan dengan kelompok kalian dan tuliskan dalam
laporan kegiatan.
Kunci LKS : Menentukan Kekhasan Atom Karbon
I. Tujuan
c. Mempelajari kekhasan atau keistimewaan atom karbon.
d. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
II. Rumusan masalah : 1. Apa sajakah kekhasan dan keistimewaan atom karbon.
1. Bagaimanakah menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuartener.
III. Hipotesis : 1. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
dengan atom lainnya dan sesama atom karbon.
2. Atom C primer adalah atom C yang terikat pada satu atom C yang lain dan
selanjutnya.
IV. Alat dan Bahan
1. Model atom dari bola-bola yang berlubang (molymood) dengan ketentuan:
a.Model atom C (atom yang berlubang 4 dan berwarna hitam)
b. Model atom H (atom yang berlubang 1 dan berwarna putih)
c.Model atom Cl (atom yang berlubang 1 dan berwarna kuning)
2. Sejumlah batang untuk menghubungkan atom.
3. Penggaris.
4. Pensil.

V. Langkah Kerja
1. Lakukanlah melalui diskusi kelompok.
2. Ambil 1 model atom C dan 4 model atom H.
3. Gabungkan keempat model atom itu dengan model atom C menggunakan
mollimod sehingga membentuk suatu molekul. Coba kalian tuliskan, bagaimana
rumus molekulnya?
4. Selanjutnya, gambarlah molekul yang terbentuk.
a.Dari molekul yang terbentuk di atas, gantilah satu atom H dengan atom Cl.
Bagaimana rumus molekulnya?
b. Dari molekul yang terbentuk pada a, gantilah satu atom H dengan
atom Cl. Bagaimana rumus molekulnya?
5. Ambil 2 model atom C dan gabungkan kedua atom C dengan 1 ikatan.
6. Ambillah beberapa model atom C dan sambungkan semua sesuka kalian
sampai terbentuk rantai karbon yang panjang dengan cabang-cabangnya.
Kemudian, hitunglah jumlah atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan
atom kuartenernya.
VI. Hasil Pengamatan
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil pengamatan kalian.

Jumlah atom Jumlah Jumlah Gambar ikatan yang dibentuk atom C dengan atom
C atom H atom Cl H dan Cl
1 4 0 H
H C H
H

1 3 1 H
H C Cl
H

1 0 4 Cl
Cl C Cl
Cl

2 6 0 H H
H C C H
H H

2 4 0 H H
C C
H H

2 5 0
H C C H

VII. Pembahasan
1. Atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen dengan sesama atom C dan
dengan atom lainnya.
2. Ikatan yang dapat dibentuk sesama antar atom C adalah 4 ikatan kovalen.
3. Atom C dibagi 4 menurut posisinya yaitu :
 Atom C Primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang
lain.
 Atom C Sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang
lain
 Atom C Tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang
lain.
 Atom C Kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C
yang lain.
VIII. Kesimpulan
a. Atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen dengan atom lain dan sesama
atom C.
b. Atom C berdasarkan posisinya dapat di bedakan menjadi 4 jenis yaitu :
 Atom C Primer (1°)
 Atom C Sekunder (2°)
 Atom C Tersier (3°)
 Atom C Kuartener (4°)

LKS : non experimen

1. Mengelompokkan hidrokarbon jenuh dan tak jenuh


Perhatikan struktur di bawah ini :

1. H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H

2. H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
3. H

H─ C≡C─C─H

H
Dari ketiga struktur tersebut struktur 1 (propana) merupakan senyawa hidrokarbon jenuh,
sementara struktur 2 (propena) dan 3 (propuna) merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Coba saudara simpulkan, apa yang membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh : 1. Propana ikatannya ........................

1. Propena ikatannya........................

2. Propuna ikatannya........................

Jadi sekarang coba anak-anak kelompokkan mana senyawa hidrokarbon yang jenuh dan yang tak
jenuh dari beberapa struktur berikut :

 H─ C≡C ─H

 CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

 CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH3

 CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

 CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH3


2. Memberi nama alkana, alkena dan alkuna :

Rumus struktur Kelompok senyawa Rumus Rumus umum


molekul

1. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

2. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

3. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 –


CH3
4. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
5. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH3

6. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3

7. CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH3

8. CH3 ─ C ≡ C ─ CH3

9. CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH2 – CH3

a. Tentukan nama IUPAC dari senyawa berikut :

a. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3



CH3
b. CH3 ─ CH2 ─ CH ─ CH2 ─ CH ─CH3
│ │
CH3 CH3
c. HC ≡ C ─ CH ─ CH2 ─ CH3

CH3

2. gambarkan rumus struktur dari senyawa berikut :


a. 2 metil 1-pentena
b. 2-Butena
c. 3-hexuna

Kunci LKS : non eksperimen


1. Mengelompokkan hidrokarbon jenuh dan tak jenuh

Perhatikan struktur di bawah ini :

4. H H H
│ │ │
H─ C─C─C─H
│ │ │
H H H

5. H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
6. H

H─ C≡C─C─H

H

Dari ketiga struktur tersebut struktur 1 (propana) merupakan senyawa hidrokarbon jenuh,
sementara struktur 2 (propena) dan 3 (propuna) merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Coba saudara simpulkan, apa yang membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh : 1. Propana ikatannya : tunggal

3. Propena ikatannya : rangkap dua

4. Propuna ikatannya : rangkap tiga

Jadi sekarang coba anak-anak kelompokkan mana senyawa hidrokarbon yang jenuh dan yang tak
jenuh dari beberapa struktur berikut :

 H─ C≡C ─H : tak jenuh


 CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 : jenuh
 CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH3 : tak jenuh
 CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 : tak jenuh
 CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH3 : tak jenuh

2. Memberi nama alkana, alkena dan alkuna :

Kelompok senyawa Rumus Rumus umum


Rumus struktur
molekul

1. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 C5H12

2. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 alkana C4H10 CnH2n+2


3. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 – C6H14
CH3
4. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 C6H12

alkena CnH2n
5. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH3 C5H10

6. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3 C4H8

7. CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH3 C5H8

8. CH3 ─ C ≡ C ─ CH3 alkuna C4H6 CnH2n-2


9. CH3 ─ C ≡ C ─ CH2 ─ CH2 – CH3 C6H10

1. Tentukan nama IUPAC dari senyawa berikut :

d. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3



CH3
2-metil, butana

e. CH3 ─ CH2 ─ CH ─ CH2 ─ CH ─CH3


│ │
CH3 CH3
2,4-dimetil, hexana

f. HC ≡ C ─ CH ─ CH2 ─ CH3

CH3

3-metil, 1-pentuna

2. gambarkan rumus struktur dari senyawa berikut :


3. 2 metil 1-pentena
H2C = C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

CH3
4. 2-Butena
H3C - CH = CH2 ─ CH3

5. 3-hexuna
CH3 - C ≡ C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

LKS : Isomer
Tujuan:
 Siswa mampu menentukan isomer struktur (kerangka dan posisi) dan isomer
geometri (cis dan trans).

Rumusan Masalah :
 .....................................................................
Hipotesis :
 ......................................................................

1. Buatlah isomer struktur alkana dari senyawa C6H14.


2. Isomer cis dan trans dari C6H12 adalah :
3. Buatlah Keisomeran pada alkana dengan langkah di bawah ini.
Rangkaikan 4 atom C dan 10 atom H sehingga membentuk senyawa alkana rantai lurus.
Gambar senyawa yang kamu buat dan beri nama.
4. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer rantai untuk alkena di bawah ini
Rumus molekul Rumus struktur Nama

C4H8 CH3 – CH2 – CH = CH2 1-butena


CH3 – C = CH2 2-metil-1-propena

CH3
C5H10

C6H12

5. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini
Rumus molekul Rumus struktur Nama

C4H8 CH2 = CH – CH2 – CH3 1-butena


CH3 – CH = CH – CH3 2-butena
C5H10

C6H12

6. Buatlah struktur Isomer rantai pada alkuna


CH = C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-heksuna
………………………………….. 4-metil-1-pentuna

7. Isomer posisi pada alkuna


CH = C – CH2 – CH3 1-butuna
............................................ 2-butuna

Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima?
a. Kesimpulan apa yang dapat dibuat?

Kunci LKS : keisomeran


Tujuan:
 Siswa mampu menentukan isomer struktur (kerangka dan posisi) dan isomer
geometri (cis dan trans).

Rumusan Masalah :
 Bagaimana bentuk isomer struktur (kerangka dan posisi) dan isomer geometri (cis
dan trans).

Hipotesis :
 Isomer kerangka rantainya lurus dan bercabang, isomer posisi ikatan rangkapnya
dapat berpindah, isomer cis letanya bersebelahan dan isomer trans letaknya berseberangan.

1. isomer struktur dari senyawa berikut :


 C6H14
1. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
2. CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
CH3
3. CH3 ─ CH2 ─ CH ─ CH2 ─ CH3
CH3
4. CH3 ─ CH ─ CH ─ CH3
CH3 CH3

2. Isomer cis dan trans dari C6H12 adalah :


H H H CH3

H3C CH3 H3C H

Isomer cis isomer trans

3. Buatlah Keisomeran pada alkana dengan langkah di bawah ini.


Rangkaikan 4 atom C dan 10 atom H sehingga membentuk senyawa alkana rantai lurus.
Gambar senyawa yang kamu buat dan beri nama!

n-butana 2-metilbutana

4. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini.
Rumus molekul Rumus struktur Nama

C4H8 CH3 – CH2 – CH = CH2 1-butena


CH3 – C = CH2 2-metil-1-propena
CH3
C5H10 CH2 = CH – CH2 – CH2–CH3 1-pentena
CH3 – C = CH2 – CH3 2-metil- 2-butena

CH3
C6H12 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH = CH2 1-heksena
CH3 CH3
2,3-dimetil-1-
CH3 – CH – C = CH2 butena

5. Buatlah rumus struktur dan nama pada isomer Posisi untuk alkena di bawah ini.
Rumus molekul Rumus struktur Nama
C4H8 CH2 = CH – CH2 – CH3 1-butena
CH3 – CH = CH – CH3 2-butena
C5H10 CH2 = CH – CH2 – CH2–CH3 1-pentena
CH3 – CH = CH – CH2 – CH3 2-pentena
C6H12 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-heksena
CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH3 3-heksena

6. Buatlah rumus struktur pada isomer Posisi untuk alkuna di bawah ini.
CH = C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-heksuna

CH3 = C – CH2 – CH – CH3 4-metil-1-pentuna

CH3

7. Buatlah rumus struktur pada isomer Posisi untuk alkuna di bawah ini.
CH = C – CH2 – CH3 1-butuna
CH3 – C = C – CH3 2-butuna

Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
Jawab : hipotesis diterima

2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat ?


Jawab : Keisomeran adalah adanya dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia yang
sama, tetapi dengan struktur atau konfigurasi yang berbeda. Ada dua jenis isomer yakni
isomer struktur(kerangka dan posisi) dan isomer geometri(cis dan trans). Alkana memiliki
isomer kerangka, alkena memiliki isomer kerangka, geometri,posisi sedangkan alkuna
memiliki isomer kerangka dan posisi.

LKS : Reaksi Senyawa Karbon

Tujuan : Siswa mampu menentukan reaksi sederhana pada senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi subtitusi

dan reaksi eliminasi)


Rumusan masalah : ....................................................................................................................

Hipotesis : ..............................................................................................................................

No Reaksi Jenis reaksi

1 CH3—CH3 + Br2 → CH3—CH2Br + HBr

2 CH2 = CH2 + H2O → CH3 — CH2OH

7 O O
// //
CH3 — C — H + CuO → CH3 — C — OH + Cu2O

Kesimpulan : .................................................................................................................

Kunci LKS : Reaksi Senyawa Karbon


Tujuan : Siswa mampu menentukan reaksi senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi
dan reaksi eliminasi)

Rumusan masalah :
Bagaimana menentukan reaksi senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi dan reaksi
eliminasi) ?
Hipotesis :
Reaksi senyawa karbon ( reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi dan reaksi eliminasi) dapat
ditentukan dengan melihat jenis reaksinya.
No Reaksi Jenis reaksi

1 CH3—CH3 + Br2 → CH3—CH2Br + HBr subtitusi

2 CH2 = CH2 + H2O → CH3 — CH2OH adisi

3 oksidasi
4 subtitusi

5 eliminasi

6 adisi

7 O O oksidasi
// //
CH3 — C — H + CuO → CH3 — C — OH + Cu2O

8 substitusi

9 H3C—CH3 → H2C=CH2 + H2 eliminasi

Kesimpulan :

 Reaksi substitusi adalah reaksi yang melibatkan penggantian atom atau gugus
atom pada molekul dengan atom atau gugus lainnya.
 Reaksi adisi adalah reaksi yang melibatkan penggabungan molekul- molekul.
 Reaksi eliminasi adalah reaksi yang melibatkan peruraian suatu molekul menjadi
molekul- molekul lain dimana salah satunya dikatakan tereliminasi. Reaksi ii merupakan
kebalikan dari reaksi adisi.
 Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang melibatkan oksidator seperti O2, O3 dan
KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai
pembakaran.

LKS : minyak bumi

Tujuan:
1. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi
2. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi .
Rumusan masalah : 1…………………………………………………………………………
2………………………………………………………………………....

A. Perhatikan bagan penyulingan minyak bumi pada video dan jawab pertanyaan
berikut:

a) Apakah dasar pemisahan minyak bumi dari vidio animasi tersebut?


.............................................................................................................................................
b) Sebutkanlah fraksi-fraksi yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak
tersebut?
.............................................................................................................................................
c) Berapakah titik didih dari fraksi korosin?
.............................................................................................................................................
d) Fraksi manakah yang mempunyai titik didih yang paling rendah ?
.............................................................................................................................................
e) Fraksi manakah yang mempunyai titik didih yang paling tinggi?
............................................................................................................................................
f) Apakah komponen utama penyusun minyak bumi ?
.............................................................................................................................................
g) Fraksi manakah yang digunakan sebagai bensin?
.............................................................................................................................................
h) Sebutkan tiga cara yang dapat dilakukakn untuk menaikkan bilangan oktan?
.............................................................................................................................................
i) Sebutkan dampak dari pembakaran bahan bakar yang berasal dari minyak bumi?
.............................................................................................................................................
j) Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut?
.............................................................................................................................................
k) Sebutkan kegunaan dari fraksi –fraksi tersebut?
.............................................................................................................................................

KUNCI LKS 1
Minyak Bumi
Tujuan:
1. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi dengan
diskusi kelompok.
2. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi

1. Berdasarkan perbedaan titik didih


2. gas, petrol, kerosin, disel
3. 180o C
4. Gas
5. Disel
6. Alkana, alkena, aromatik
7. Petrol
8. Efek rumah kaca dan hujan asam
9. Salah satu cara untuk menaikkan bilangan oktan adalah dengan menambahkan zat
antiketukan yaitu TEL (Tetraethyl lead ) yang rumus kimianya Pb (C2H5)4.
Bisa juga ditambahkan dengan zat antiketuk yang lebih ramah lingkungan yaitu Methyl
tertiery buthyl ether (MTBE).
10. Reboisasi, mengurangi penggunaan minyak bumi
11. Gas digunakan sebagai bahan bakar elpiji
Petrol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
Kerosin digunakan sebagai bahan bakar pesawat
Disel digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin disel

LKS : Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan


Tujuan :
1. Siswa mampu menganalisis dampak pebakaran bahan bakar terhadap lingkungan
Rumusan masalah : _____________________________________________
Hipotesis :
1. _____________________________________________________________
2. _____________________________________________________________

I.Pencemaran udara sebagai dampak pembakaran Minyak bumi


Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan
Karbon
monoksida (CO)
Karbon dioksida
(CO2)
Oksida belerang
(SO2, SO3)
Oksida nitrogen
(NO, NO2)

KUNCI LKS : Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan

Tujuan :

a. Siswa mampu menganalisis dampak pebakaran bahan bakar terhadap


lingkungan
Rumusan masalah :
1. Bagaimana dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
Hipotesis :
I.Pencemaran udara sebagai dampak pembakaran Minyak bumi

Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan
Karbon Pembakaran tidak berwarna, sesak napas, -
monoksida (CO) tidak sempurna tidak berbau, pingsan, atau
tidak berasa, dan bahkan
tidak kematian
merangsang
Karbon dioksida pembakaran sifat tidak - berlebihnya
(CO2) sempurna bahan berwarna, tidak kadar CO2 di
bakar minyak berasa, dan tidak udara
bumi maupun merangsang mengakibatkan
batu bara efek rumah kaca
atau green
house effect

Oksida belerang Pembakaran sifat tidak Sesak napas menyebabkan


(SO2, SO3) belerang berwarna, tetapi terjadinya hujan
berbau sangat asam.
menyengat
Oksida nitrogen gas nitrogen ikut sifat tidak Kanker, Hujan asam
(NO, NO2) terbakar berwarna kematian
bersama dengan
oksigen, yang
terjadi pada
suhu tinggi.

Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh, berikan
contohnya?

2. Apa yang membedakan antara alkana, alkena, dan alkuna dilihat dari ikatannya?
Serta bagaimana rumus umum ketiganya?

3. Beri nama IUPAC senyawa hidrokarbon berikut ini :

a. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH – CH3



CH2

CH2 – CH3

b. CH3 – CH = CH ─ CH – CH3

CH2 – CH3
CH3 CH3

d. CH2 = CH – CH = C ─ C = CH – CH – CH3

CH2 – CH3

4. Buatlah rumus struktur dari senyawa hidrokarbon berikut :

a. 3-etil, 4-metil-heksena

b. 2-pentuna

c. 2,2-dimetil-4-heptena

Kunci Evaluasi

1. Yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa


hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal. Contohnya adalah golongan alkana.

Sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang


memiliki ikatan rangkap, baik itu rangkap 2 maupun rangkap 3. Contohnya adalah
golongan alkena dan alkuna.

2. Yang membedakan antara alkana, alkena dan alkuna dilihat dari ikatannya
adalah : kalau alkana ikatannya tunggal, alkena ikatannya rangkap 2 sedangkan
alkuna ikatannya rangkap 3.

Rumus umum alkana : CnH2n + 2

Rumus umum alkena : CnH2n

Rumus umum alkuna : CnH2n - 2

3. a. 4-metil-heptana
b. 4-metil-3-heksena

c. 5-etil,4,6-dimetil-1,4,6-oktatriena

CH3

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH4.2 – CHa.


3
CH2 – CH3

b. CH3 – CH2 – C C – CH

CH3

c.CH3 – C – CH = CH – CH2 – CH2 – CH3

CH3

Você também pode gostar