Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amino Yang Saling Berhuungan Satu Sama Lain. Protein memiliki peranan
penting dalam kehidupan manusia dan juga mahkluk hidup yang lain karena
protein merupakan unsur utama dalam tubuh mahkluk hidup. Pada sebagian besar
Diperkirakan 50% berat kering sel dalam jaringan hati dan daging terdiri
dari protein. Sedangkan dalam tenunan daging segar sekitar 20%. Protein
biji-bijian, daging unggas, seafood, daging ternak, sampai produk susu. Buah dan
bijaksana, karena banyak makanan yang tinggi protein juga tinggi lemak dan
kolesterol. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam
dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
C. Tujuan
D. Manfaat
wawasan berpikir yang lebih luas mengenai biosintesis protein dan replikasi DNA
PEMBAHASAN
A. Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen,nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagiorganisme yang
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan
bagitranslasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah",
B. Pengertian Biosintesis
protoplasma dan struktur tubuh lainnya. Protein dapat berupa enzim atau hormon,
dalam darah manusia dan hewan. Serta penyusunan serum dalam plasma. Jenis
dan rangkain yang menyususn protein berbeda antara protein yang satu dengan
protei yang lainnya. Mekanisme sisntesis protein terjadi melalui dua tahap utama
yaitu transkripsi dan translasi. Sintesis protein merupakan proses yang sangat
kompleks. Informasi genetik yang dikode pada susunan basa DNA diterjemah
Enzim yang berperan dalam ternskrip adalah RNA polimerase. Ada lima tahapan
C. Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang
terbentunya molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan
pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi
genetic atau sifat-sifat keturunan pada seseorang . dua tahap pembentukan protein:
yang membentuk ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang
mRNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit
jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam
molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh
yang menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan
CAC adalah sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan
asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu
dalam lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan
pada prosese biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul
asam amino masuk kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t
Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP
enzim.
gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Selama
ekspresi gen, informasi genetik ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA
untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik. Ekspresi
gen berupa sintesis protein mencakup proses dua tahap yaitu Transkripsi dan
Translasi.
yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai
unit transkripsi. Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh
nukleotida RNA dari arah 5’ ? 3’, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang
transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA
b) Elongasi
ganda DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan
DNA-nya.
c) Terminasi
urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada
sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi;
yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA.
suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira
tersebut.
dan membentuk protein yang sesuai. Pesan tersebut berupa serangkaian kodon
tertentu.
pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat triplet nukleotida yang
antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon
mRNA yang menentukan asam amino tertentu, harus membawa hanya asam
amino tersebut ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang
(aminoacyl-tRNA synthetase).
dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh
yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan
disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan
ATP.
a) Inisiasi
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan
tRNA inisiator khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil melekat pada
tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada arah ke bawah dari tempat
pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG,
ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Lihat Gambar.
molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu
c) Terminasi
hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA,
UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan
yaitu:
Tahap ini terjadi di sitosol, bukan pada ribosom. Masing- masing dari
20 asam amino diikat secara kovalen dengan suatu RNA pemindah spesifik
dengan memanfaatkan energi ATP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim pengaktif
yang memerlukan Mg2+ sebagai kofaktor yang masing- masing spesifik bagi
akan dibentuk diikat oleh subunit ribosom yang berukuran lebih kecil, diikuti
oleh inisiasi asam amino yang diikat oleh tRNA-nya membentuk suatu
triplet nukleutida spesfik atau kodon pada mRNA yang menyandi permulaan
inisiasi.
mengandung RNA ribosomal 16S, (2) mRNA penyandi polipeptida yang akan
yang dinamakan faktor inisiasi (IF-1, IF-2, dan IF-3), (5) GTP. Pembentukan
kompleks inisiasi terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama, subunit ribisom
lokasi khusus pada subunit 30S oleh isyarat pemula khusus pada mRNA yang
terletak pasa sisi 5’ kodon AUG. tahap kedua, kompleks subunit 30S, IF-3 dan
50S dan dengan bersamaan dengan itu, molekul GTP yang terikat dengan IF-2
dihidrolisis menjadi GDP dan fosfat yang segera dibebaskan. IF-3 dan IF-2
pada keseluruhan kompleks 70Sini dijamin oleh dua titik pengenal dan
pemula berpasanga basa secara antiparalel dengan triplet kodon AUG didalam
mRNA. Titik perlekatan kedua aminoasi-tRNA pemula ini adalah pada sisi P
tempat aminoasil atau tempat A, dan tempat peptidil atau tempat P. Masing-
masing merupakan rangkaian subunit 50S dan 30S dalam posisi spesifik.
Tahap 3 : Pemanjangan
diperlukan untuk mengikat setiap aminoasil t-RNA yang datang dan untuk
dari hidrolisis dua molekul GTP bagi setiap residu yang ditambahkan ke
polipeptida yang sedang tumbuh. Terdapat 3 faktor penunjang yaitu Tu, Ts,
dan G.
penunjang Tu, yang mengandung molekul GTP terikat yang kemudian akan
Tu-GTP dibentuk kembali dari kompleks Tu-GDP oleh semua faktor Ts dan
GTP. Aminoasil-tRNA yang baru terbentuk tersebut akan terikat pada tempat
aminoasil atau tempat A. tahap kedua, ikatan peptida yang baru terbentuk
diantara asam amino yang tRNA-nya terletak pada tempat A dan P pada
pemula dari tRNA-nya ke gugus amino asam amino yang baru memasuki
tRNA pada tempa A dan sekarang tRNAfmet pemula yang telah “kosong”
tRNA masih terikat pada kodon kedua mRNA dan menyebabkan pelepasan
tRNA semula pada tempat A dan kodon kedua pada tempat P. Pergeseran
G dan juga hidrolisis molekul GTP (sebagai sumber energi) lainnya secara
menuju ujung 3’ mRNA. Pada setiap penambahan residu asam amino, rantai
polipeptida selalu tetap terikat pada tRNA asam amino terakhir yang masuk.
terminasi (UAA, UAG, dan UGA) dimana triplet tersebut tidak menyandi
asam amino manapun. Sekali ribosom mencapai kodon terminasi, ada tiga
faktor pengakhir (terminasi) atau faktor pembebas, yaitu protein R1, R2, dan S,
ujung tRNA terakhir dan melepaskannya dalam bebtuk bebas, (2) pelepasan
tRNA terakhir yang sekarang kosong dari tempat P, dan (3) dissosiasi ribosom
70S menjadi subunit 30S dan 50S nya siap untuk memulai rantai polipeptida
yang baru.
gugus fosfat, metil, karboksil atau gugus lain pada residu asam amino tertentu,
eukariota. Namun gugus formil, residu metionin pemuka, dan kadang satu atau
lebih residu berikutnya dapat dibebaskan oleh kerja spesifik dan oleh karena itu
tidak muncul pada protein bentuk akhir. Pada beberapa protein , gugus amino
pada residu terminal amino mengalami asetilasi setelah transkripsi, pada protein
urutan ekstra polipeptida, yang terdiri dari 15 sampai 30 residu pada ujung
terminal amino, untuk mengarahkan protein sampai tujuan , didalam sel urutan
dan tirosin beberapa protein mengalami fosforilasi secara enzimatik oleh ATP,
protein otot dan sitikrom c. pada protein lain, gugs karboksilat beberapa residu
sisi karbohidrat diikat secara enzimatis pada residu asparagin, pada glikoprotein
lain diikat pada residu serin dan treonin. Contoh, ptoteoglikan yang melapisi
prostetik yang terikat secara kovalen yang penting bagi aktivitasnya. Gugus
prostetik ini juga diikat pada rantai polipeptida setelah protein meninggalkan
disulfida secara enzimatis dari residu sistein didalam satu rantai polipeptida
atau diantara dau rantai. Jembatan yang terbentuk dengan cara ini membantu
polipeptida
RNA rantai tunggal yang berisi pesan yang akan pada organisme
amino tertentu
genetic
o editing,
o splicing
o poli A tail
3 N
Wobble Hypothesis
Pada umumnya, setiap asam amino dispesifikasikan oleh dua nukleotida yang
Jadi basa nitrogen yang ke-3 tidak tertentu kondisi ini memungkin satu
tRNA untuk mengenal lebih dari satu kodon untuk asam amino yang sama
Asam amino terikat dengan tRNA molekul dengan ikatan kovalen antara
yang cocok
KECEPATAN TRANSLASI
yang terdiri dari 300 residu asam amino = 20 detik. Hampir sama dengan
ribosom polyribosome
E. Pengertian Replikasi
DNA mampu mensisntesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi dengan
adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama melalui
molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama, proses yang terjadi
(Necel, 2009).
seluruh untai tunggal cetakan dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari
1. DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
Deoksi ribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu basa purin atau
Enzim DNA polimerase memiliki fungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang
nukleotida DNA sangat stabil dan mutasi jarang terjadi (Desy, 2010).
5. Enzim pembuka ikatan untaian induk, yaitu enzim helikase dan enzim
girase.
7. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung
fragmen-fragmen DNA
Ada 3 cara terjadinya replikasi DNA dalam sel eukariot, yaitu (Desy, 2010):
1. Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi
sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru. Replikasi ini mempertahankan
molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru (Desy, 2010). Pada
baru sehingga fragmen lama dan baru akan dijumpai berselang-seling di dalam
mengandung satu rantai cetakan molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil
3. Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Oleh karena itu,
hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar pada rantai
DNA lama dan baru. Replikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan
DNA digunakan sebagai suatu cetakan bagi replikasi DNA keturunan atau anak
yang bersifat komplementer. Dengan cara ini, dua dupleks keturunan molekul –
molekul DNA yang sama dengan DNA induk akan terbentuk, masing – masing
mengandung satu untaian utuh dari DNA induk. Hipotesis ini telah dibuktikan
dalam percobaan yang cermat dilakukan oleh Matthew Meselson dan Franklin
Stahl pada tahun 1957. Mereka membutuhkan sel – sel E.coli selama beberapa
sumber nitrogen satu – satunya yang mengandung 15N, isotop nitrogen “berat”,
sebagai ganti atom N yang biasa yaitu, isotop yang banyak dijumpai 14N.
medium ini, termasuk bom pada DNA-nya menjadi sangat diperkaya oleh 15N.
DNA yang diisolasi dari sel menunjukkan densitas kira – kira 1% lebih berat
karena larutan molekul ini menunjukkan berat jenis yang mendekati DNA. Bila
suatu larutan CsCl disentrifugasi untuk waktu yang lama pada kecepatan
konsentrasi CsCl pada dasar tabung lebih tinggi dan karena itu, larutan menjadi
lebih pekat daripada di bagian atas. Spesimen DNA yang dilarutkan di dalam
akan setara dengan larutan CsCl. Karena (15N) DNA sedikit lebih pekat
daripada (14N) DNA, (15N) DNA akan mencapai posisi keseimbangan yang
lebih rendah pada gradient CsCl daripada (14N) DNA (Lehninger, et.al., 2005).
Meselson dan Stahl memindahkan sel – sel E.coli yang tumbuh pada
media 15
N, dimana seluruh untaian DNA menjadi “berat”, ke dalam media
14
segar dengan NH4Cl yang mengandung isotop N normal. Media segar
sebanyak dua kalinya. DNA kemudian diisolasi dari sel – sel dan densitasnya
hanya membentuk suatu pita tunggal pada gradient CsCl pada pertengahan
densitas antara DNA “ringan” normal yang mengandung 14N dan DNA “berat”
tepat diharapkan bila ulur pada DNA dari sel – sel keturunan mengandung satu
14 15
untaian N baru dan satu untaian N lama dari DNA induk, yang secara
Bila sel – sel dibiarkan meningkat lagi dua kali jumlah pada media 14
N,
DNA yang diisolasi memperlihatkan dua pita, satu menunjukkan densitas yang
setara dengan DNA ringan yang normal dan lainnya menunjukkan densitas DNA
baru yang terlihat setelah sel pertama jumlahnya mejadi dua kali, Meselson dan
Stahl dengan demikian tiba pada kesimpulan bahwa tiap dupleks DNA keturunan
pada dua generasi sel – sel mengandung satu untaian induk dan satu untaian yang
Jenis replikasi ini disebut semikonservatif, karena hanya satu untaian induk
dimana tiap untaian keturunan DNA mengandung potongan pendek dari kedua
induk da DNA baru yang bergabung bersama secara acak (Lehninger, et.al.,
2005).
Proses replikasi dalam molekul DNA dimulai pada suatu titik yang disebut
dengan Origin of Replication (Ori). Pada titik ini, DNA akan membentuk seperti
gelembung kecil, dimana ikatan hidrogen antara basa-basa terputus dan pasangan
basanya terpisah. Heliks mulai membuka uliran (Ma, et.al., 1998). Tahapan
pemutusan ikatan hidrogen antara basa-basa nitrogen dari dua untai yang
antiparalel. Pemutusan ikatan tersebut terjadi pada rantai yang kaya akan ikatan
A-T. Hal tersebut dikarenakan ikatan antara adenin dan timin yang hanya
merupakan ikatan rangkap dua, sedangkan pada ikatan antara sitosin dan
guanin adalah ikatan rangkap tiga. Helikase adalah enzim yang berfungsi untuk
membuka untai ganda DNA. Titik awal dimana terjadinya splitting disebut
Replication Fork.
RNA pada titik awal rantai induk 3’-5’. Primase RNA dapat menarik
nukleotida RNA yang berikatan dengan nukleotida DNA dari untai 3’-5’
a. Cetakan 5’-3’
Cetakan 3’-5’ tidak dapat dibaca dengan DNA polimerase α. Replikasi dari
cetakan ini rumit dan DNA barunya disebut lagging strand. Pada lagging
nukleotida pada bagian ujung 3’. Untai baru dielongasi dengan mengikat lebih
DNA ligase (menambahkan fosfat pada gap antara fosfat dan gula).
terjadi ketika DNA polymerase mencapai titik akhir untai. Kita dapat dengan
mudah memahami bahwa pada akhir tahapan lagging strand, ketika RNA
kekosongan tersebut (karena tidak ada primer). Sehingga, ujung dari untai
induk dimana primer terakhir tidak direplikasi. Ujung dari DNA linear terdiri
dari DNA noncoding yang berulang – ulang dan disebut telomere. Sebagai
hasilnya, bagian dari telomere dipindahkan pada tiap siklus replikasi DNA.
nuklease akan memindahkan nukleotida yang salah dan DNA polimerase akan
Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah untaian DNA
yang disintesis dengan arah 5'→3' secara berkesinambungan. Pada untaian ini,
DNA polimerase mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3'-OH bebas dari
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang
berseberangan dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis
dalam segmen-segmen yang disebut fragmen Okazaki. Pada untaian ini, primase
gugus OH 3' bebas pada primer RNA tersebut untuk mensintesis DNA dengan
arah 5'→3'. Fragmen primer RNA tersebut lalu disingkirkan (misalnya dengan
untuk mengisi celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu
Garpu replikasi
Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah struktur yang
terbentuk ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzim
DNA, membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang
(DNA "anak") disintesis dari arah 5'→3', sedangkan DNA polimerase bergerak
pada DNA "induk" dengan arah 3'→5'. Namun demikian, salah satu untaian DNA
berorientasi 5'→3', dan helikase bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan
arah 5'→3'. Oleh karena itu, replikasi harus berlangsung pada kedua arah
Pada eukariot, proses replikasi DNA adalah sama dengan replikasi dari
bakteri atau DNA prokariotik dengan beberapa modifikasi kecil. Pada eukariot,
molekul DNA lebih besar daripada di prokariot dan tidak melingkar, juga banyak
Pada eukariot replikasi DNA hanya terjadi pada fase S di dalam interfase.
Untuk memasuki fase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks yang
disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclin-dependent protein kinases
(CDKs), yang akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang mencapai permukaan
dilepaskan dari nukleosom pada fork replikasi sehingga gerakan fork replikasi
akan diperlambat menjadi sekitar 50 pb tiap detik. Dengan kecepatan seperti ini
diperlukan waktu sekitar 30 hari untuk menyalin molekul DNA kromosom pada
replikon mengalami inisiasi secara bersamaan pada waktu tertentu selama fase S.
DNA sentromir dan telomir bereplikasi paling lambat. Pola semacam ini
inisiasi. Seperti halnya pada prokariot, satu atau beberapa DNA helikase dan SSB
Replikasi fork dibentuk pada urutan mereplikasi secara otonom (ARS) yang
dalam suatu kompleks bakteri dimer DNA polimerase III. ε polimerase DNA
salinan tandem urutan oligonukleotida pendek dengan TxGy dalam satu untai
untuk sintesis untai TxGy dari telomer. Komponen protein dari telomerase
bertindak sebagai reverse transkripsi selular untuk sintesis RNA dan DNA.
disintesis oleh DNA polimerase selular, dimulai dengan sebuah primer RNA.
pasang basa. Selain itu dalam banyak hal, DNA berbentuk tertutup atau struktur
pada sisi tertentu yang disebut sisi inisiasi atau origin of the chromosome (ori C).
Urutan nukleotida dalam daerah ini mengikat pada berbagai protein untuk
dua kromosom sempurna yang dapat berpisah satu sama lain (Ngili, 2010).
40 menit dan terjadi dalam seluruh siklus pembelahan bakteri. Maka, setiap garpu
mereplikasikan sekitar 50 kb DNA per menit. (Dalam sel eukariot, replikasi DNA
terbatas pada bagian siklus pembelahan sel mitosis yang disebut fase S, yang bisa
laju pembelahan sel. Maka, kultur bakteri yang tumbuh dalam medium kaya akan
kromosom lebih cepat daripada yang ditumbuhkan dalam medium miskin dimana
pembentukannya mungkin tiga sampai empat kali lebih lama (Ngili, 2010).
Seperti diketahui, replikasi suatu replikon bisa dibagi ke dalam tiga tahap
yakni inisiasi, elongasi, dan terminasi. Selama fase elongasi, pertumbuhan rantai
DNA berlangsung pada garpy replikasi. Ini adalah tahap yang bagus untuk
meneliti beberapa enzim penting dan protein lain yang terlibat dalam replikasi.
Proses seperti ini yang terjadi dalam bakteri E.coli adalah yang paling dipahami,
dan bermanfaat sebagai prototipe untuk sistem lain. Beberapa enzim dan protein
Enzim yang bertanggung jawab untuk sintesis rantai DNA baru pada garpu
replikasi yakni enzim DNA polimerase. Enzim ini memakai untai DNA tunggal
polimerase dalam E.coli, yakni DNA polimerase I,II, dan III. DNA polimerase I
adalah yang paling melimpah, dan DNA polimerase III adalah yang paling sedikit.
banyak enzim dan protein, yang sebagian bergabung dengan kompleks fungsional
menggunakan beberapa protein, dan mutasi pada gennya sangat membantu dalam
yang telah diidentifikasi pada E.coli mengkode untuk berbagai protein yang
berkaitan dengan pertumbuhan rantai DNA pada garpu replikasi. Sebagai contoh,
gen dnaG mengode untuk primase (protein Dna G). Namun sebagian mengkode
protein dengan melibatkan inisiasi siklus replikasi pada ori C. Contoh untuk gen
dengan siklus pertumbuhannya. Daerah ori pada E. coli, misalnya, berisi empat
9 pb. Sintesis protein DnaA ini sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri sehingga
inisiasi replikasi juga sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri. Pada laju
pertumbuhan sel yang sangat tinggi, DNA kromosom prokariot dapat mengalami
reinisiasi replikasi pada dua ori yang baru terbentuk, sebelum putaran replikasi
40 buah molekul, yang masing-masing akan terikat pada molekul ATP. Daerah ori
superkoiling negatif DNA (pilinan kedua untai DNA berbalik arah sehingga
terjadinya pengikatan protein DnaB, yang merupakan enzim helikase, yaitu enzim
yang akan menggunakan energi ATP hasil hidrolisis untuk bergerak di sepanjang
oleh protein pengikat untai tunggal atau single-stranded binding protein (SSB)
untuk melindungi DNA untai tunggal dari kerusakan fisik dan mencegah
renaturasi. Enzim DNA primase kemudian akan menempel pada DNA dan
menyintesis RNA primer yang pendek untuk memulai atau menginisiasi sintesis
pada untai pengarah. Agar replikasi dapat terus berjalan menjauhi ori, diperlukan
enzim helikase selain DnaB. Hal ini karena pembukaan heliks akan diikuti oleh
diperlukan enzim lain, yaitu topoisomerase tipe II yang disebut dengan DNA
girase. Enzim DNA girase ini merupakan target serangan antibiotik sehingga
2010).
Seperti telah dijelaskan di atas, replikasi DNA terjadi baik pada untai
pengarah maupun pada untai tertinggal. Pada untai tertinggal suatu kompleks
yang disebut primosom akan menyintesis sejumlah RNA primer dengan interval
Primer baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal akan
multisubunit ini merupakan dimer, separuh akan bekerja pada untai pengarah dan
separuh lainnya bekerja pada untai tertinggal. Dengan demikian, sintesis pada
dimer pada kedua untai tersebut terdiri atas subunit a, yang mempunyai fungsi
Begitu primer pada untai tertinggal dielongasi oleh DNA polimerase III,
mereka akan segera dibuang dan celah yang ditimbulkan oleh hilangnya primer
tersebut diisi oleh DNA polimerase I, yang mempunyai aktivitas polimerase 5’–
DNA ligase. Secara in vivo, dimer holoenzim DNA polimerase III dan primosom
Dengan adanya replisom sintesis DNA akan berlangsung dengan kecepatan 900
Kedua garpu replikasi akan bertemu kira-kira pada posisi 180°C dari ori.
gerakan garpu replikasi. Terminator tersebut antara lain berupa produk gen tus,
Tabel 1. Perbedaan Replikasi DNA pada Sel Eukariot dan Prokariot (Amir,
dkk., 2010)
EUKARIOT PROKARIOT
Replikasi DNA terjadi pada fase S Replikasi terjadi pada semua fase dalam
proses replikasi
Terdapat banyak titik awal replikasi Titik awal replikasi (ori) lebih sedikit
akan bertemu, dan sintesis DNA gelembung replikasi akan bertemu, dan
KESIMPULAN
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia.
Sedangkan translasi adalah penerjemahan kode oleh tRNA berupa urutan yang
dalam mahkluk hidup. Setiap sel dalam tubuh kita mengandung protein, termasuk
kulit,tulang, otot, kuku, serta rambut Dll.pada jaringan tubuh protein merupakan
komponen terbesar kedua setelah air. Duperkirakan 50% berat kering sel dalam
jarigan hati dan daging terdidri dari protein. Sedangkan dalam tenunan daging
Amir, F. M.; Malik, A.; Darmawati; Fikri R. M., 2010, REPLIKASI DNA,
http://www.scribd.com/doc/32301253/Replikasi-Dna, diakses pada tanggal
6 Juni 2017