Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seorang perawatan professional dalam merawat lanjut usia yang tidak ada
dalam memenuhi kebutuhan klien lanjut usia dan harus menyelami perasaan-
menghadapi sakarotul maut tidaklah selamanya muda, klien lanjut usia akan
dan cara klien lanjut usia menghadapi hidup. Tetapi bagaimanapun keadaan,
terhadap keluarga klien lanjut usia. Biasanya, anggota keluarga dalam keadaan
dapat datang dengan berbagai cara, dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat pula
who yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu
unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). Oleh karena itu
dan perawat juga dapat bertindak sebagai fasilisator (memfasilitasi) agar pasien
Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal aspek
spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose
B. Rumusan masalah
ajal ?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi
kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam buku Siti Maryam, dkk,
2008). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU no. 13 tahun 1998
tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32).
dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh
setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik
sebagian dari proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai memutih,
yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak (Soejono, 2000).
akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam
hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru
dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi
mencapai usia diatas 60 tahun (Depsos, 1999). Usia lanjut adalah sesuatu
Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
2. Penggolongan Lansia
3. Ciri-Ciri Lansia
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan
orang lain.
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
lingkungan.
B. Konsep Kematian
1. Pengertian Kematian
menunjukan segala refleks, serta tidak ada kegiatan otak (Nugroho : 153).
2. Penyebab Kematian
e. Penyakit
Biasanya dimulai pada anggota badan, khususnya kaki dan ujung kaki
b. Badan dingin dan lembab, terutama pada kaki, tangan dan ujung
hidungnya.
kematian, yaitu :
a. Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total.
5. Tahap Kematian
Tahap – tahap ini tidak selamanya bruntutan secara tetapi dapat saling
tindih. Kadang–kadang klien lanjut usia melalui suatu tahap tertentu untuk
kemudian kembali ketahap itu. Lama setiap tahap dapt bervariasi, mulai
berlangsung sangat singkat, bisa timbul kesan seolah – olah klien lanjut
Tahap ini adalah tahap kejutan dan penolakan. Biasanya, sikap itu
Tahap ini ditandai oleh rasa marah dan emosi tidak terkendali. Klien
lanjut usia itu berkata “mengapa saya ? ” sering kali klien lanjut usia
akan selalu mencela setiap orang dalam segala hal. Ia mudah marah
mereka lakukan. Pada tahap ini, klien lanjut usia lebih menganggap
Pada tahap ini biasanya klien lanjut usia pada hakikatnya berkata ,
“ya, benar aku, tapi...” Kemarahan biasnya mereda dan klien lanjut
yang sedang terjadi pada dirinya. Akan tetapi, pada tahap tawar
berikutnya.
Pada tahap ini biasanya klien lanjut usia pada hakikatnya berkata “ya,
benar aku” hal ini biasanya merupakan saat yang menyedihkan karena
klien lanjut usia cenderung tidak banyak bicara dan sering menangis.
ada dalam tahap menerima, tetapi bukan tahap pasrah yang berarti
menerima maut.
6. Pengaruh Kematian
1. Pengkajian
masalah pasien terlebih dahulu. Oleh karena itu, tahap ini meliputi
data dimulai dengan upaya untuk mengenal pasien dan keluarganya. Siapa
Rencana pengobatan apa yang telah dilaksanakan ? Tindakan apa saja yang
dan pada tahap proses kematian yang mana pasien berada ? Apakah ia
prognosisnya dan bagaiman reaksi mereka ? Filsafat apa yang dianut oleh
takut yang mungkin takut terhadap rasa nyeri, walaupun secara teori,
nyeri tersebut dapat diatasi dengan obat penghilang rasa nyeri, seperti
tipikal mencakup perasaan takut tentang hal yang tidak jelas, takut
c. Tanda vital. Perubahan fungsi tubuh sering kali tercermin pada suhu
seseorang.
getar, gerak, gerak tekan, dan sikap, bersifat adekuat, yaitu tepat dan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Merasa kehilangan harapan hidup dan terisolasi dari lingkungan sosial
fungsi
c. Depresi berhubungan dengan kesedihan tentang dirinya dalam
keadaan terminal
d. Cemas berhubungan dengan kemungkinan sembuh yang tidak pasti,
3. Intervensi Keperawatan
a. Merasa kehilangan harapan hidup dan terisolasi dari lingkungan sosial
akan menjelang.
4) Usahakan klien untuk dapat berkomunikasi dan selalu ada teman di
dekatnya.
5) Perhatikan kenyamanan fisik klien.
b. Kehilangan harga diri berhubungan dengan penurunan dan kehilangan
fungsi.
Tujuan : Mempertahankan rasa aman, tenteram, percaya diri, harga
eliminasi.
4) Anjurkan keluarga dan teman dekat untuk saling berkunjung dan
keadaan terminal.
Tujuan : Mengurangi rasa takut, depresi dan kesepian.
Intervensi :
1) Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan sedih, marah dan lain
lain.
2) Perhatikan empati sebagai wujud bahwa perawat turut merasakan
membantu.
6) Lakukan hubungan interpersonal yang baik dan berkomunikasi
semangat hidup.
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan klien.
2) Jelaskan kepada klien tentang penyakitnya.
3) Tetap mitivasi (beri dukungan) kepada klien agar tidak kehilangan
klien.
2) Jelaskan kepada klien bahwa setiap manusia itu pasti akan
perhatian.
5) Hindari barang – barang yang mungkin dapat membahayakan
klien.
6) Tetap memotivasi klien agar tidak kehilangan harapan untuk hidup.
7) Kaji keinginan klien mengenai harapa untuk hidup/keinginan
Intervensi :
1) Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai ibadah sholat.
2) Ajarkan pada klien cara sholat dalam keadaan berbaring.
3) Ajarkan tata cara tayamum.
4) Ajarkan kepada klien untuk berzikir.
5) Datangkan seorang ahli agama.
g. Inefektif koping keluarga berhubungan dengan kehilangan.
Tujuan : Membantu individu menangani kesedihan secara efektif.
Intervensi :
1) Motivasi keluarga untuk menverbalisasikan perasaan – perasaan
anggota keluarga.
3) Dukung keluarga untuk tetap melakukan aktivitas sehari – hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kematian adalah penghentian permanen semua fungsi tubuh yang vital, akhir
Pengertian kematian / mati adalah apabila seseorang tidak teraba lagi denyut
nadinya tidak bernafas selama beberapa menit dan tidak menunjukan segala
B. Saran
psikis dan sosial bagi pasien dan keluarga. Oleh karena itu perawat
terapeutik, sehingga akan tercipta lingkungan yang nyaman dan kerja sama
Daftar Pustaka
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerotik Edisi 2. Jakarta : EGC.