Você está na página 1de 9

TUGAS

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“Resume Pengantar Akuntansi Keperilakuan”

Disusun oleh :

Kelas F/ Kelompok 9

1. Dinda Puspitasari 2015310257


2. Briliyan Dinda 2015310272
3. Corina Rufaidah 2015310390
4. Kemala Nur Paramitha 2015310351
5. Aisyah Izdihar Aviani 2015310489

STIE PERBANAS SURABAYA

2017-2018
PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Dalam definisi APB, akuntansi didefinisikan “akuntansi adalah aktivitas jasa”. Fungsi
akuntansi menurut definisi tersebut adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan , mengenai entitas ekonomi diamana informasi tersebut diperkirakan
bermanfaat dala proses pengambilan keputasan-keputusan ekonomi.

Akuntansi dapat dipandang secara sempit sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi
proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklafikasian, penguraian, penggabungan,
pengikhtisaran dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan
operasi suatu unit organisasi deengan cara –cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang
relevan bagi pihak yang berkepntingan.

Pihak yang berkepntingan ini dibagi menjadi dua yaitu pihak internal dan pihak eksternal.
Yang dimaksud pihak internal merupakan manajemen dari organisasi tersebut, dimana laporan
kuangan ini dijadikan sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan organisasi kaitannya
dengan investasi, pendanaan dan kegiatan operasional. Sedangkan pihak eksternal pengguna
kaporan keuangan adalah kreditor, kelompok pemegang saham, serikat buruh, analis keuangan,
dan badan atau lembaga pemerintahan.
Penyusunan laporan keuangan betujuan untuk :
(1) Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat
bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
(2) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan
tersebut.
(3) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba.
(4) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perusahaandalam melunasi utang-utangnya.
(5) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber
pendanaan perusahaan
(6) Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai laporan
keuangandalam memperkirakan arus kas masuk perusahaan.

Akuntansi sebagai suatu system informasi

System dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang komplesks dan dibentuk dari
berbagai komponen yang saling berkaitan. Secara garis besar, suatu system harus memiliki
sasaran, input-output , dan lingkungan untuk mencapai target dasar yang telah ditetapkan.

Akuntansi adalah system

Manajemen, pengguna, dan personel system diperlukan dalam pengemangan system.


Kelompok perancang atau tim proyek pengembangan system terdiri atas para pemakain, analisis,
dan wakil manajemen yang bertugas untuk mengidentifikasi system baru. Kegagalan untuk
melakukan hal tersebut menyebabkan output yang dihasilkan tidak bermanfaat meskipun system
yang dirancang merupakan system yang baik secara teknis.

Akuntansi adalah informasi

Sebagai system informasi, akuntansi juga sering disebut sebagai “bahasa bisnis” yang dapat
menyediakan informasi penting mengenai kegiatan ekonomi. Akuntansi dapat berperan sebagai
media komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, peristiwa ekonomi yang
terjadi di suatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi
menyediakan kerangka konseptual untuk data ekonomi dan bahasa yang menjadi tolok ukur bagi
berbagai macam penggunaan data tersebut dalam penyusunan laporan keuangan.

ILMU KEPERILAKUAN

American Accounting Associations Committees berdasarkan pada Behavioral Science


Content of the Accounting Curriculum mendefinisikan ilmu keperilakuan sebagai penemuan
yang relatif baru. Ilmu keperilakuan mempelajari mengenai perilaku manusia dalam lingkungan
fisik maupun sosial.
Tujuan ilmu keperilakuan memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia
sampai pada generalisasiyang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti
empiris, dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka untuk peninjauan
maupun replikasi dan dapat diverifikasi.

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pengantar akuntansi keperilakuan

Akuntansi memiliki peran dalam menghasilkan informasi keuangan maupun non-keuangan


yang digunakan sebagai dasar dalam mengambil sebuah keputusan bisnis. Namun pemilihan atau
penetapan suatu keputusan bisnis juga melinbatkan aspek-aspek keperilakuan dari para
pengambil keputusan.Sehingga akuntansi keperilakuan didefinisikan sebagai subdisiplin ilmu
akuntansi yang melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses pengambilan
keputusan ekonomi.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa pelaksana maupun penyusun informasi
akuntansi perlu memiliki etika perilaku profesi yang baik guna menopang kegiatan operaional
organisasi sehari-hari. Ketika pelaksana maupun penyusun informasi akuntansi tidak memiliki
etika perilaku profesi sesuai yang diharapkan, maka laporan keuangan akan menjadi tidak andal
dan sangat berpotensi menjadi bias dalam memberikan evaluasi kinerja terhadap unit maupun
individu dalam lingkungan operasi organisasi.

Perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan

Hal ini dimulai oleh Argyris 1952. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset
akkuntansi keperilakuan dalam lima aliran, yaitu pengendalian manajemen, pemrisesan informasi
akuntansi, desain system informasi, riset audit, dan sosiologi organisasional.

Manfaat utama akuntansi keperilakuan adalah menyediakan informasi bisnis yang


memungkinkan para CEO, CFO dan perencana strategis lainnya untuk mengukur dan
memengaruhi variabel-variabel yang secara konvensional tidak dapat diukur, tetapi sangat
menentukan bisnis mereka.
Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik
berikut :

1) Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan
kinerja perusahaan
2) Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap
perencanaan strategis
3) Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.

Peran riset terhadap akuntansi keperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan berhubungan dengan:


(1) Pengambilan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
(2) Pengaruh dari fungsi akuntansi, seperti partisipasi dalam penyusunnan anggaran,
karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan,
manajer, inverstor maupun wajib pajak.
(3) Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

PERTIMBANGAN ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI


Akuntansi adalah tentang manusia

Banyak manajer dan akuntan telah memperoleh suatu pemahaman yang lebih dari sekedar
aspek manusia dan tugas. Para manajer terbiasa bebas memanipulasi laporan infomasi system
akuntansi karena pertanggung jawaban dan pengambilan keputusan dilakukan hnya berdasarkan
hasil yang mereka laporkan dan bukan berdasarkan kontribusi mereka yang lebih luas terhadap
efektivitas organisasi.

Akuntansi adalah tindakan

Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan guna mencapai
tujuan organiasi. Setiap individu mempunyai tujuannya masing-masing, sekaligus
bertanggungjawab mencapai tujuan organsasi. Sehingga dibutuhkan keselarasan tujuan antara
individu dan organisasi diperlukan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antara individu dan
oragnisasi.

DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Lingkup akuntansi keperilakuan

Ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :


(1) Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi sistem
akuntansi.
(2) Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
(3) Cara dimana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan..
(4) Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengomunikasikan perilaku para
pemakai data.
(5) Pengembangan strategi guna memotivasi dan memengaruhi perilaku, cita-cita serta
tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi.

Aplikasi dari akuntansi keperilakuan

Tugas dari akuntan keperilakuan adalah menyelidiki bagaimana perilaku orang saat ini
dan bagaimana mereka memandang pekerjaan, perusahaan, dan rekan-rekankerja mereka.
Kemudian informasi keperilakuan tersebut dapat digunakan untuk membuat penilaiaan
mereka sendiri tentang bagaimana kemungkinan orang akan berperilaku di masa mendatang
dan bagaimana pola perilaku ini akan memengaruhi potensi relaitf laba masa mendatang
dari setiap perusahaan. Tujuan internal dari akuntan keperilakuan tidak hanya menyediakan
informasi mengenai sikap karyawan terhadap manajemen, melainkan juga alasan-alasan
mereka bersikap demikian dan rekomendasi untuk memperbaiki perilaku yang
menyimpang.
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PERLUASAN LOGIS DARI PERAN AKUNTANSI
TRADISIONAL

Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan aplikasi
dari prinsip pengungkapan penuh (prinsip yang mengharusan dicantumkannya penjelasan yang
tidak hanya berfungsi sebagai pengganti dan penambah informasi yang mendukung laopran data
keuanga perusahaan, juga sebagai laporan yang menjelaskan kritik terhadap kejadian non
keuangan. Untuk itu diperlukan suatu masukan informasi keperilakuan guna melengkapi data
keuangan dan data lain yang dilaporkan.

LANDASAN TEORI DAN PENDEKATAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Riset dalam bidang akuntansi keperilakuan pada awalnya lebih bersifat normatif, dengan
topik yang diangkat mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertangggungjawaban dan
masalah harga transfer. Namun adanya temuan yang bertolak belakang antara riset yang
dilakukan oleh Hopwood (1972) dengan Otley, mengundang banyak peneliti untuk
menyelidikinya, hingga kemudian digunakan teori kontijensi dalam riiset akuntansi. Secara
umum teori ini menyatakan penyusunnan dang penggunaan desain sistem pengendalian
manajemen bergantung pada karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan di aman sistem
tersebut diterapkan.

Dari pendekatan universal ke pendekatan kontingensi


Berikut beberapa variabel kontijensi yang memengaruhi desain sistem pengendalian
manajemen :
(1) Ketidakpastian seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
(2) Teknologi dan saling ketergantungan, seperti proses produksi, produk massal, batch
yang kecil/besar dan lain-lain.
(3) Industri, perusahaan, dan unit variabel, seperti kendala masuk dalam industri, rasio
konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
(4) Strategi kompetitif, seperti penggunaan biaya rendah atau keunikan.
(5) Faktor-faktor yang dapat diamati, seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya
organisasi dan lain-lain.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN AKUNTANSI


KEPERILAKUAN
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan mausia dengan akuntansi,
bagaimana keperilakuan dapat memengaruhi perubahan atas cara akuntansi dilaksanakan dan
bagaimana prosedur akuntansi dapat digunakan lebih efektif untuk membantu individu dan
organisasi dalam mencapai tujuannya.
Ilmuwan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek-aspek teori motivasi, kepuasan
sosial maupun bentuk sikap. Sementara itu, para akuntan keperilakuan menerapkan unsur-unsur
khusus dari riset atau teori tersebut untuk menghasilkan hubungan dengan situasi akuntansi yang
ada. Hal ini sering menyebabkan adanya saling tumpang tindih dalam beberapa bidang. Kedua
kelompok tersebut menggunakan prinsip sosiologi dan psikologis untuk menilai dan
memecahkan permasalahan organisasi.
Berikut menunjukkan beberapa perbedaan dari akuntan keperilakuan dengan ilmuwan
keperilakuan :
Perbedaan Akuntan Keperilakuan Ilmuwan Keperilakuan
Area keahlian Keutamaan akuntansi : Keutamaan ilmu sosial :
pengetahuan dasar ilmu tidak ada pengetahuan
sosial akuntansi
Kemampuan mendesain dan Bukan merupakan elemen Elemen kunci dalam
melaksanakan perencanaan utama dalam pelatihan pelatihan
proyek keperilakuan
Pengetahuan dan Elemen kunci dalam Bukan merupakan elemen
pemahaman terhadap pelatihan utama dalam pelatihan
pekerjaan organisasi bisnis
secara umum dan sistem
akuntansi secara khusus.
Orientasi Profesional Ilmiah
Pendekatan masalah Praktik Teoritis dan praktik
Fungsi Melayani klien dan Ilmu lanjutan dan
menasihati manajemen pemecahan masalah
Kepentingan dalam ilmu Terbatas terhadap bidang Terbatas dalam disiplimn
keperilakuan akuntansi yang luas dalam ilmu
keperilakuan
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa ketika akuntan keperilakuan dan ilmuwan
keperilakuan memiliki kemampuan yang sama terhadap pendekatan akuntansi yang berkaitan
dengan dilema organisasi, baik akuntan keperilakuan maupun ilmuwan keperilakuan memainkan
peran yang berbeda, bahkan saling melengkapi, dalam memecahkan masalah.

Você também pode gostar