Você está na página 1de 5

Artikel Praktikum Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Mikroba

Adanya mikroorganisme dalam makanan dan minuman dapat merusak


makanan dan minuman atau mengubah komposisi bahan makanan / minuman
diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula,
sedangkan yang lainnya dapat mendegradasi protein dan menghasilkan bau busuk dan
amonia. Ada bberapa mikroorganisme dapat membentuk lendir, gas, busa, warna,
asam, racun dan lain-lain sebagainya (Djide, 2008).
faktor-faktor sebagai berikut (Djide, 2008) :
a. Pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme terutama bakteri, khamir dan kapang
b. Aktivitas enzim di dalam makanan, serangga, parasit dan tikus.
c. Suhu
d. Kadar air
e. Udara terutama oksigen
f. Sinar/cahaya
g. Waktu/lama dalam peyimpanan

Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan


pangan, meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan,
uji kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator
untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan
terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis dan
komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta komsumsinya,
kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya (Dirjen POM., 1979).
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba
di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh
berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut
(Fardiaz, 1993).
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan
tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau
terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi
terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas.
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada
pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium
cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu
sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau tabung lainnya
tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi
pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan
tabung lainnya negatif.
Standar plate Count (Angka Lempeng Total) adalah menentukan jumlah bakteri
dalam suatu sampel. Dalam test tersebut diketehui perkembangan banyaknya bakteri
dengan mengatur sampel, di mana total bakteri tergantung atas
formasi bakteri di dalam media tempat tumbuhnya dan masing-masing bakteri yang
dihasilkan akan membentuk koloni yang tunggal (Gobel dkk,2008)
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan
koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang
diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan dengan tabel
MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel.
Mikroba yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan terjadinya kerusakan
mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk
mengetahui layak atau tidaknya suatu bahan makanan untuk dikonsumsi oleh
masyarakat, perlu dilakukan pengujian mikroba yang terkandung dalam makanan
tersebut, salah satu cara tersebut adalah dengan analisis kuantitatif mikrobiologi pada
bahan pangan (Gobel dkk,2008). Cara ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui
mutu bahan pangan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah
jasad renik di dalam suatu suspensi atau bahan. Cara-cara tersebut dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yaitu
1. Perhitungan jumlah sel
 Hitungan mikroskopis
 Hitungan cawan
 MPN (Most Probable Number)
2. Perhitungan massa sel secara langsung
 Volumetric
 Gravimetric
 Kekeruhan (turbidimeter)
3. Perhitungan massa sel secara tak langsung
 Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP)
Analisis produk katabolisme (metabolit primer, metabolit sekunder, panas)
Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral).
(Kawuri, 2007).
a. teknik enumerasi adalah cara- cara untuk menghitung mikroba yang tumbuh di
dalam media. Ada tiga teknik enumerasi yang sering digunakan dalam
praktikum yaitu:

Derent Platting (hitungan langsung)


Derent Platting yaitu teknik perhitungan jumlah mkroorganisme secara
langsung dengan bantuan coloni counter atau alat lain. Cara ini ada dua macam
yaitu secara langsung yaitu dengan alat bakteri counting chamber maupun
metode breed smean atau lepoloitchweber untuk menghitung jumlah mikroba
dalam susu. Atau bahkan bias pula memanfaatkan sifat sel yang bukan
konduktor sehingga tidak dapat mengalirkan listrik yang kemudian akan
meningkatkan tegangan yang dicatat oleh recorder serta dapatt menunjukkan
jumlah total sel dan metode ini disebut metode elektro cell chamber
(Thihendrokosomo, 1989)
Plate Count (Perhitungan Cawan)
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Kadi, jumlah koloni
yang muncul pada cawan merupakan satu indeks bagi jumlah organisme yang
dapat hidup yang terkandung dalam sample. Teknik yang harus dikuasai dalam
metode ini adalah mengencerkan sample dan mencawankan hasil pengenceran
tersebut. Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk
menghitung koloni adalah yang mengandung antara 30 sampai dengan 300
koloni (Pakadang,2010).
Perhitungan Massa Sel (Metode Turbidimetrik)
Bila kita harus memeriksa konsentrasi sel sejumlah besar biakan, maka
metode hitungan cawan bukanlah pilihan yang baik karena tidak hanya
memakan waktu tetapi juga memerlukan media dan pecah-belah dalam jumlah
besar. Untuk kasus deemikian tersedia metode yang lebih cepat dan prakytis,
yaitu pengukuran kekeruhan biakan dengan fotokolorimeter. Namun agar data
yang diperoleh dari pengukuran ini dapat dinyatakan sebagai konsentrasi
organisme, diperlukan suatu kurva standar yang menyatakan kolerasi antara
kekeruhan biakan dengan jumlah organisme per ml biakan. Sekali kurva ini
diperoleh, maka sejumlah besar biakan mikroorganisme sejenis dapat dengan
cepat diukur kekeruhannya dan konsentrasinya segera diketahui dengan cara
membaca kurva standar tersebut (Hadioetomo, 1993).
DAFTAR PUSTAKA

Djide. 2008, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Firda, S., 2010, Analisis Mikrobiologi Pangan, PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta.

Gobel, Risco B. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Universitas Hasanuddin,


Makassar.

Kawuri, R., Y. Ramona dan I. B. G. Darmayasa, 2007, Penuntun Praktikum


Mikrobiologi Farmasi, Jurusan Biologi F. MIPA UNUD, Bukit Jimbaran.

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.

Pakadang, S., 2010., “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi”, Jurusan


Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar, Makassar.

Thihendrokesowo. 1989. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar


Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

Você também pode gostar