Você está na página 1de 1

َ ْ‫أَ ْك َم ُل ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ ِإ ْي َمانًا أَح‬

‫سنُ ُه ْم ُخلُقًا‬

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” (HR
At-Tirmidzi)

Syaikh Mushtafa Al-‘Adawiy rahimahullah berkata:

‫ يريد أن يكون محبوبا لدى الخالق وأيضا محبوبا لدى الخلق‬،‫ بال شك‬،‫فإن المؤمن‬

“Seorang mukmin, tidak diragukan lagi pasti menginginkan untuk dicintai oleh Penciptanya
dan juga dicintai oleh manusia.”

Seorang mukmin juga pastinya menginginkan agar ia bisa hidup tentram baik itu di dunia
maupun di akhirat. Ia juga suka apabila bisa diberikan balasan yang terbaik di akhirat nanti
dari amalan-amalan yang telah ia lakukan ketika di dunia. Dan hal ini bukannya suatu yang
dilarang, bahkan di dalam Al-Qur’an terdapat sebuah do’a yang mengajarkan kita untuk
meminta kebaikan di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

َ َ‫سنَةً َوقِنَا َعذ‬


ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ ِ ‫سنَةً َوفِي‬
َ ‫اآلخ َرةِ َح‬ َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح‬

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa neraka”. (QS Al-Baqarah [2]: 201)

Nah, salah satu cara agar seorang hamba bisa mendapatkan karunia dan nikmat dari Allah
Ta’ala adalah dengan memiliki akhlak yang mulia. Karena hamba Allah yang paling baik
kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak yang mulia. Dan akhlak mulia
inilah yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:

ٍ ُ‫َوإِنَّكَ لَعَلى ُخل‬


‫ق َع ِظ ٍيم‬

Read more: http://www.radiorodja.com/2014/04/23/keutamaan-dan-pentingnya-akhlak-


mulia-bagian-ke-1-fiqhul-akhlaq-ustadz-abu-yahya-badrusalam-lc/#ixzz3n8IOXgz5

Você também pode gostar