Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TUBERCULOSIS
NAMA:Asep ibrohim N.H
NIM :0433131420113005
A. Pengertian
Tuberculosis(TB)adalah penyakit infeksius,yang terutama menyerang parenkim
paru,tuberculosis dapat pula di tularkan ke bagian tubuh lainnya,termasuk
meninges,ginjal,tulang,dan nodus limpe (Brunner & Suddrath).
TB Paru (Tuberculosis) adalah penyakit menular yang langsung disebabkan oleh
kuman TB (Mycobaterium tuberculosa). Sebagian besar kuman TBC ini menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya .
B. Etiologi
Penyebab penyakit Tuberculosis adalah bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan
Mycobacterium Bovis. Kuman tersebut mempunyai ukuran 0,5–4 mikron x 0,3-0,6 mikron
dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai
selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam
mikolat).
Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna
dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut Basil Tahan Asam (BTA), serta tahan
terhadap zat kimia dan fisik. Kuman Tuberculosis juga tahan dalam keadaan kering dan
dingin, bersifat dorman dan aerob.
Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100°C selama 5-10 menit atau pada
pemanasan 60°C selama 30 menit, dan dengan alkohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri
ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-
bulan), namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara.
C. Penularan
Penyakit tuberculosis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis
ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien tuberculosis batuk dan percikan
ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila penderita
batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil tuberculosis tersembur
dan terhisap ke dalam paru orang sehat. Masa inkubasinya selama 3-6 bulan.
Risiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber infeksi
dan tidak berhubungan dengan faktor genetik dan faktor pejamu lainnya. Risiko tertinggi
berkembangnya penyakit yaitu pada anak berusia dibawah 3 tahun, risiko rendah pada masa
kanak-kanak, dan meningkat lagi pada masa remaja, dewasa muda, dan usia lanjut. Bakteri
masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan bisa menyebar ke bagian
tubuh lain melalui peredaran darah, pembuluh limfe, atau langsung ke organ terdekatnya.
Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya, sehingga
kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah 17%.hasil studi lainnya melaporkan
bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga serumah)akan 2 kali lebih berisiko dibandingkan
kontak biasa (tidak serumah).
Seseorang penderita dengan BTA (+) yang derajat positifnya tinggi berpotensi
menularkan penyakit ini. Sebaliknya, penderita dengan BTA (-) dianggap tidak menularkan.
Angka risiko penularan infeksi TBC di Amerika Serikat adalah sekitar 10/100.000 populasi.
Di Indonesia angka ini sebesar 1-3% yang berarti di antara 100 penduduk terdapat 1-3 warga
yang akan terinfeksi TBC. Setengah dari mereka BTA-nya akan positif (0,5%).
D. Manifestasi Klinis
Gejala umum TB paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum,
malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah.
Keluhan yang dirasakan penderita tuberculosis dapat bermacam-macam atau malah
tanpa keluhan sama sekali. Keluhan yang paling banyak terjadi yaitu :
a. Demam
Serangan demam pertama dapat sembuh kembali, tetapi kadang-kadang panas badan
mencapai 40-410C. Demam biasanya menyerupai demam influenza sehingga penderita
biasanya tidak pernah terbebas dari serangan demam influenza.
b. Batuk
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk biasanya dialami 4 minggu
dan bahkan berbulan-bulan. Sifat batuk dimulai dari batuk non produktif. Keadaan ini
biasanya akan berlanjut menjadi batuk darah. Kebanyakan batuk darah pada tuberculosis
terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
c. Sesak napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas. Sesak napas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah meliputi bagian
paru-paru.
d. Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
e. Malaise
Tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa
anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (BB menurun), sakit kepala, meriang,
nyeri otot, dan berkeringat malam. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi
hilang timbul secara tidak teratur.
E. Patofisiologi
Infasive M.
tuberculosis
Iritasi bronkhus
Menempel di jalan
napas/paru-paru
Batuk
Membentuk
sarang TB
pneumoni kecil
Infiltran >
Membangkitkan Basil tuberkelu setengah
reaksi radang sampai ruang bagian paru -
alveoli paru
Peningkatan
Hipertermi
produksi sputum
Sesak napas
Hemapto
↓ metabolisme e
di jaringan
TB millier
Anemia
Penurunan energi Resiko
penyebaran
infeksi
Gg perfusi
jaringan
Intoleransi
aktivitas
B. Integritas Ego
Adanya / factor stress yang lama
Masalah keuangan, rumah
Perasaan tidak berdaya / tak ada harapan
Menyangkal
Ansetas, ketakutan, mudah terangsang
C. Makanan / Cairan
Kehilangan nafsu makan
Tak dapat mencerna
Penurunan berat badan
Turgor kult buruk, kering/kulit bersisik
Kehilangan otot/hilang lemak sub kutan
D. Kenyamanan
Nyeri dada
Berhati-hati pada daerah yang sakit
Gelisah
E. Pernafasan
Nafas Pendek
Batuk
Peningkatan frekuensi pernafasan
Pengembangn pernafasan tak simetris
Perkusi pekak dan penuruna fremitus
Defiasi trakeal
Bunyi nafas menurun/tak ada secara bilateral atau unilateral
Karakteristik : Hijau /kurulen, Kuning atua bercak darah
F. Keamanan
Adanya kondisi penekanan imun
Test HIV Positif
Demam atau sakit panas akut
G. Interaksi Sosial
Perasaan Isolasi atau penolakan
Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab
Pemeriksaan Diagnostik
1. Kultur Sputum
2. Zeihl-Neelsen
3. Tes Kulit
4. Foto Thorak
5. Histologi
6. Biopsi jarum pada jaringan paru
7. Elektrosit
8. GDA
9. Pemeriksaan fungsi Paru.
I. Diagnosa Keperawatan
Mubarak W.I. dan Nurul Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : teori &
aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol 1. Jakarta: EGC.