Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dalam tubuh
Fungsi darah :
1. Eritrosit : adalah untuk mengangkut terutama oksigen dan juga sebagai karbon dioksida
2. Leoukosit : sel ini memiliki fungsi yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap mikroba dan
materi asing lainnya.
3. Trombosit : untuk meningkatkan pembekuan darah
Leoukosit
Sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, di simpan dalam sumsum sampai di permukaan
system.
Massa hidup sel darah putih
Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya 4-8 jam dalam sirkulasi darah,
dan 4-5 hari berikutnya dalam jaringan yang membutuhkan pada keadaan infeksi jaringan yang berat,
masa hidup keseluruhan sering kali berkurang sampai hanya beberapa jam, karena ganulosit bekerja lebih
cepat pada daerah yang terinfeksi, melakukan fungsinya, dan kemudian masuk dalam proses ketika sel-sel
itu sendiri dimusnahkan.
2. Agranulosit
a. Monosit
Merupakan sel mononuclear berukuran besar yang dihasilkan sumsum merah tulang.
Sebagian sel ini bersikulasi dalam darah dan secara aktif bergerak dan melalukan fagosit,
sementara sebagian sel lainnya berpindah kejaringan dimana sel ini berkembang menjadi
makrofag. Magrofag memiliki fungsi inflamasi dan imunitas. System magrofag monosit
kadang disebut juga system retikuloendotelium, terdiri atas komplemen monosit dan
magrofag tubuh. Sebagian bergerak bebas , dan sebagian lagi terfiksasi (menetap).
Kumpulan magrofag yang menetap berada di histiorit (jaringan ikat) sel synovial dalam
sendi, sel Lengerhans pada kulit, mikroglia di otak, sel kupffer di hati, migrofag alveolar,
migrofag yang melapisi sinus (sel reticular) di limpa, nodus menghasilkan dan melepaskan
zat kimia yang aktif secara biologis, yang disebut sitokin, termasuk interleukin1, yang
bekerja pada hipotalamus (menyebabkan suhu tubuh naik saat ada infeksi), menstimulasi
produksi sejumlah globulin oleh jaringan hati, dan meningkatkan produksi limfosit T
teraktivitas.
b. Limfosit
Berukuran lebih kecil dari pada monosit dan memiliki inti sel yang besar. Limfosit
bersikulasi dalam darah dan berada di jaringan limfatik (nodus limfe dan limpa) dalam
jumlah yang besar. Limfosit berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
antigen (materi asing) seperti sel yang di anggap abnormal (misalnya sel yang diserang
oleh virus, sel kanker, dan jaringan transplan) sebruk bunga dan tanaman, jamur dan
bakteri serta sebagian obat dengan molekul besar (missal penisilin dan aspirin). Limfosit
terdiri dari dua yaitu limfosit T dan B.
1. Limfosit T
Diaktifkan oleh kelenjar timus yang berada di antara jantung dan sternum. Hormon
timosin, di hasilkan oleh timus, bertanggung jawab untuk meningkatkan proses, yang
menyebabkan pembentukan limfosit T yang benar-benar terdiveriansi, matur, dan
fungsional. Penting untuk dipahami bahwa limfosit T telah di program hanya untuk
menganali 1 jenis antigen, jadi oleh antigen selanjutnya, tubuh tidak akan bereaksi
dengan antigen lain, betapa berbahayanya antigen tersebut. Dengan demikian, limfosit
T yang di buat misalnya untuk mengenali virus cacar ait tidak akan bereaksi terhadap
virus campak, sel kanker, atau bakteri tuberculosis. Limfosit T memberikan imunitas
diperantarai sel.
2. Limfosit B
Diproduksi dan di proleh didalam sumsum tulang. Perannya dalam produksi antobodi
(immunoglobulin) adalah protein yang dirancang untuk berikatan dengan antigen dan
menghancurkannya. Seperti limfosit T tiap limfosit B tiap di programkan hanya
untuk satu antigen khusus ; anti body yang di lepaskan bereaksi terhadap satu jenis
antigen saja.