Você está na página 1de 4

DISMINORE ??

Dismenore merupakan rasa nyeri perut pada bagian


bawah yang terkadang meluas hingga ke pinggang, punggung
bagian bawah dan paha (Badziad (2003)). Nyeri ini terjadi tidak
lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haid dan
berlangsung beberapa jam. Nyeri haid seringkali bukan sesuatu
yang serius dan tidak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi cukup
banyak juga wanita yang sangat merasa terganggu dengan
ketidaknyamanan ini.

Disminore sendiri disebabkan oleh peningkatan


prostaglandin F2-alfa suatu enzim COX-2 yang mengakibatkan
kaku pada tengah dinding Rahim sehingga terjadi nyeri haid. Selain itu nyeri disertai dengan
gejala-gejala semacam kram perut, pendarahan berat, sakit kepala, mual, sembelit atau diare,
beser, muntah, atau sakit punggung bagian bawah. Walaupun kondisi ini dianggap normal oleh
kebanyakan wanita, tetapi dismenorea dapat juga disebabkan oleh penyakit seperti endometriosis
atau penyakit radang panggul. Beberapa cara penangganan yang disebabkan oleh disminore
yaitu:

a. Jahe (Zingiber officinale) dapat membantu meredakan kram perut dan meringankan nyeri
haid dengan cara mengurangi kadar rasa sakit yang disebabkan oleh prostaglandin.
b. Berolahraga yaitu tubuh akan dapat menyimpan panas lebih lama sehingga suhu yang
biasanya dapat membuat tubuh menjadi lemas pada saat haid dapat segera diatasi. Tidak
hanya itu saja aktifitas berolahraga juga dapat menyebabkan haid menjadi lebih lancar.
c. Mengompres perut dengan air hangat atau mandi dengan air hangat. Ini dapat berfungsi
untuk membantu kelancaran peredaran darah dan melancarkan oksigen pada perut yang
terhambat.
d. Hindari untuk memakan – makanan yang dapat menyebabkan kembung karena saat haid
perut kita sudah merasakan kembung. Ini termasuk makanan berlemak, biji – bijian, dan
minuman berkarbonasi.
e. Meminum the kamomil, pada penelitian yang dilakukan oleh American Chemical Society,
menunjukan bahwa wanita yang minum teh kamomil selama menstruasi memiliki level
hippurate yang lebih tinggi yaitu anti radang alami yang memiliki kekuatan untuk
meringankan rasa nyeri.
f. Mendapat asupan vitamin D yang cukup dapat meringankan nyeri dengan kram
menstruas
PMS??

PMS merupakan masalah kesehatan umum yang paling


banyak dilaporkan pada wanita usia produktif. PMS atau
Sindroma Premenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik,
psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi
wanita; gejala biasanya timbul 6-10 hari sebelum menstruasi
dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Gejala yang
timbul yaitu Gejala fisik diantaranya; kelemahan umum
(lekas letih, pegal, linu), acne (jerawat), nyeri pada kepala,
punggung, perut bagian bawah, nyeri pada payudara,
Gangguan saluran cerna (rasa penuh/kembung),
konstipasi,diare, perubahannafsu makan, sering merasa lapar
(foodcravings). Gejala emosi dan perilaku; mood menjadi
labil (mood swings), iritabilitas (mudah tersinggung), depresi, kecemasan, gangguan konsentrasi,
insomnia (sulit tidur) namun tidak semua tanda dan gejala di atas selalu muncul.
Adanya PMS sangat berdampak pada lingkungan sekitar atau aktivitas seharian dengan itu
ada beberapa cara untuk mengatasi PMS adalah:
a) Lakukan gerak fisik seperti berolahraga
b) Batasi jumlah coklat dan kafein (kopi, minuman ringan, teh)
c) Mengkonsumsi makanan yang kaya terhadap kalsium
d) Makan dengan porsi kecil, hindari kembung dan rasa penuh pada perut
e) Kurangi konsumsi garam sebelum menstruasi
f) Konsumsilah karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan
sereal (misalnya gandum)
g) Berhenti merokok serta minum minuman beralkohol
h) Latihan meditasi serta yoga untuk mengatur nafas agar dapat membantu
meringankan rasa sakit pada saat PMS
DAFTAR PUSTAKA

Ali Baziad, 2003, Menopause dan Andropause, Edisi 1, Jakarta

Christiany, I. Hubunganstatus gizi, asupan zat gizi mikro dengan sindroma premenstruasi
padaremajaputri di SMU Sejahtera Surabaya. Tesis. Yogyakarta: UGM ;2006

. Fitriyah Y. Hubungan antara stres dengan kejadian dismenora primer (skripsi). Semarang:
Fakultas Psikologi Universitas Diponogoro; 2009.

Freeman. Epidemiology andetiology of premenstrualsyndrome.2007 Available:


http://www.medscape.eom/viewarticie/55536 03. diakses 4 Juni 2011.

Mulyani, S. Aktivitas fisik intensitas tinggi sebagai faktor resikoterhadap gangguan siklus
menstruasi.Naskah Publikasi. FK Universitas Sebelas Maret.Surakarta. 2008

Isnaeni DN. Hubungan antara stress dengan pola menstruasi D IV Kebidanan jalur reguler
Universitas Sebelas Maret Surakarta (skripsi). Surakarta: Jurusan Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2010.

Sukhraini I. Hubungan stres dengan siklus menstruasi yang tidak teratur pada mahasiswa
kedokteran USU angkatan 2007 (skripsi). Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara; 2007.

. SusanThys, Jacobs MD.Micronutrientsandthe premenstrual syndrome: the casefor calsium.


Journal of The American Collage of Nutrition, Vol 19No2,220-227. 2000.

Você também pode gostar