Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang proresif dan
retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah ). Ini dapat disebabkan oleh
filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan berat. Gagal
adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana
kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolic, dan
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. GINJAL
oleh rangka iga. Ginjal tertanam pada jaringan lemak yang berfungsi
sebagai bantalan dan diselimuti oleh membran jaringan ikat fibrosa yang
Pada hilus, arteri renalis memasuki ginjal, sedangkan vena renalis dan
ureter keluar. Arteri renalis adalah salah satu cabang aorta abdominalis,
vena renalis mengirim darah ke vena kava inferior. Ureter membawa urine
nefron dan akan dijelaskan pada bagian berikut. Daerah tengah adalah
b. NEFRON
nefron terdiri atas dua bagian besar : sebuah korpuskulum renalis dan
tubulus ginjal. Setiap bagian besar ini memiliki bgaian yang kecil lagi,
1) Korpuskulum Renalis
2) Tubulus Renalis
inferior. Dalam jalur ini terdapat dua susunan kapiler, dan perlu dingat
2. URETER
lebih bawah, yaitu sisi posterior vesika urinaria. Seperti ginjal, ureter juha
bagian belakang.
3. VESIKA URINARIA
vesika urinaria terletak dibawah uterus. Pada pria, vesika urinaria terletak
detrusor. Otot ini berbentuk seperti bola, bila berkontraksi akan menjadi
4. URETRA
vesika urinaria, terdapat sfingter uretra eksterna yang tersusun atas otot
menghubungkan kelenjar prostat dan penis. Selain urine, uretra pada oria
Stage Renal Disease-ESRD) hingga tahap terminal dapat bervariasi dari 2-3
bulan hingga 30-40 tahun. Penyebab gagal ginjal kronik yang tersering dapat
nefropati.
tubulus ginjal.
Amiloidosis.
8. Nefropati obstruktif :
retroperitonial.
b. Traktus urinarius bagian bawah : hipertropi prostat, striktur uretra,
anomali kongenital leher vesika urinaria dan uretra (Price, dkk, 2005,
D. PATOFISIOLOGI
tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin
oleh ginjal.
akan menurun dan kadar kreatinin serum akan meningkat. Selain itu, kadar
indicator yang paling sensitif dari fungsi renal karena substansi ini diproduksi
secara konstan oleh tubuh. BUN tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit renal,
tetapi juga oleh masukan protein dalam diet, katabolisme ( jaringan dan luka
ginjal tahap akhir, respons ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan
cairan dan elektrolit sehari-hari, tidak terjadi. Pasien sering menahan natrium
tidak adekuat, memendeknya usia sel darah merah, defesiensi nutrisi, dan
menurun dan anemia berat terjadi, disertai keletihan, angina dan napas sesak.
pada gagal ginjal kronis adalah gangguan metabolism kalsium dan fosfat.
Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal
balik, jikan salah satunya meningkat, yang lain akan turun. Dengan
paratiroid. Namun demikian, pada gagal ginjal, tubuh tidak berespons secara
berkaitan dengan gangguan yang mendasari, ekskresi protein dalam urine, dan
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh
kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala.
Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan
berlebih ), dan perikarditis ( akibat iritasi pada lapisan pericardial oleh toksin
uremik ).
Gejala dermatologi yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (
pruritis ). Butiran uremik, suatu penumpukan Kristal urea di kulit, saat ini
jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif pada penyakit ginjal
tahap akhir.
sebagai penyebabnya.
F. KOMPLIKASI
2001 dalam buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth hal.
1449 yaitu :
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-
angiostensis-aldosteron.
selama hemodialisis.
G. PENATALAKSANAAN
dan hemostatis selama mungkin. Seluruh faktor yang berperan PGTA dan
asam urat dan asam organik. Masukan protein yang diperbolehkan harus
daging.
urine 24 jam.
makanan.
otot.
antihipertensif.
dialisis.
sesuai kebutuhan.
13. Lindungi terhadap cedera dengan memberikan bentuan pada pagar tempat
tidur.
14. Catat awitan, tipe, durasi dan efek umum kejang pada pasien, segera
beritahu dokter.
mengontrol kejang.
eritropoetin.
17. Pantau kada besi serum dan tranferin untuk mengkaji status keadaan besi
19. Rujuk pasien pada pusat dialisis dan transpalantasi diawal perjalan
mencakup beberapa langkah guna mencapai satu hasil. Langkah atau tahapan
A. PENGKAJIAN
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data.
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Kelelahan ekstremitas, kelemahan, malaise.
2. Sirkulasi
Tanda : Hipertensi : DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting
Disritmia jantung.
Kecenderungan perdarahan.
3. Integritas ego
perubahan kepribadian
4. Eliminasi
berawan.
5. Makanan/cairan
badan (malnutrisi).
Pengunaan diuretik.
bertenaga.
6. Neurosensori
Penurunan DTR.
7. Nyeri/kenyamanan
8. Pernafasan
kussmaul).
paru).
9. Keamanan
Ada/berulangnya infeksi
Tanda : Pruritus
10. Seksualitas
a. Pengumpulan data
1) Biodata
2) Keluhan utama
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan
rumah sakit.
dideritanya.
lainnya.
b. Pengelompokan data
1) Data subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai tanda
2) Data objektif
c. Analisa data
dapat digambarkan dengan jelas melalui analsia data yang terdiri dari 3