Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
INDAH MAULIDDAH
INGGITIA ITRIANI
Pertanyaan : Selain kinin, apakah ada obat lain untuk mengobati malaria?
Sebutkan.
Jawaban :
1. Artemeter + lumenfantrin (20 mg artemeter dan 120 mg lumenfantrin/ Coartem®)
2. Artesunat + amodiakuin (50 mg artesunat dan 150 mg amodiakuin dalam tablet
terpisah/ A rtesdiaquine®, Arsuamoon®)
3. Artesunat + meflokuin (50 mg artesunat dan 250 mg basa meflokuin dalam tablet
terpisah)
4. Artesunat + sulfadoksin-pirimetamin (50 mg artesunat dan 500 mg sulfadoksin
serta 25 mg pirimetamin dalam tablet terpisah/ Artescope®)
5. Dihidroartemisinin + piperakuin (40 mg dihidroartemisinin dan 320 mg
piperakuin dalam bentuk fixed dose combination)
6. Artesunat + pironaridin
7. Artesunat + klorproguanil-dapson (Lapdap plus®)
8. Dihidroartemisinin + piperakuin + trimetoprim (Artecom®)
9. Dihidroartemisinin + piperakuin + trimetoprim + primakuin (CV8)
10. Dihidroartemisinin + naftokuin
2. Nama penanya : Mareta Widiya Lorensa
Nama penjawab : Lika Hatifa Utami
Pertanyaan : Kinin hidroklorida & sulfa tapa bedanya? Apakah keduanya bisa
untuk obat malaria?
Jawaban : Hidroklorida dan sulfat keduanya merupakan bentuk garam dari
kinin. Keduanya bisa utk obat malaria. Perbedaannya yaitu Kinin sulfat penggunaannya
oral, sedangkan hidroklorida penggunaannya injeksi. Selain cara penggunaannya,
perbedaan juga terletak pada struktur kimia dari kinin hidroklorida dan sulfat itu sendiri.
Jawaban : Ada cerita yang kebenarannya sampai saat ini sukar dilacak
mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang
Indian yang sakit dan minum air di kolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Hal
itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya, diketahui bahwa disekitar kolam
tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya biasa dijadikan sebagai obat malaria, yang
kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan obat yang dikemudian hari dikenal
sebagai pohon kina itu terjadi secara kebetulan saja.
Jawaban :
Selain untuk malaria, kinin juga bisa dijadikan sebagai obat jantung, influenza, gangguan
pencernaan dan gangguan peredaran darah.
Interaksi obat
Menurunkan efektivitas kina jika digunakan bersama warfarin.
Meningkatkan kadar kina dalam darah jika digunakan bersama cimetidine,
ritonavir, atau rifampicin.
Kina dapat menurunkan kadar ciclosporin dan meningkatkan kadar digoxin dalam
darah.
Meningkatkan risiko rhabdomyolysis jika digunakan bersama atorvastatin.
Meningkatkan efek turunnya kadar gula dalam darah jika digunakan bersama obat
antidiabetes.
Overdosis kinin dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:
– Mual
– Diare
– Sakit kepala
– Telinga berdenging
– Gangguan penglihatan
– Pendarahan dan alergi
– Gatal-gatal dan demam.
Gangguan penglihatan.
Disorientasi.
Nyeri dada.
Otot melemah.
Kejang.
Dosis parenteral :
Dosis perawatan: Dimulai 8 jam setelah pemberian dosis awal, 10 mg/kg hingga
maksimum 700 mg, selama 4 jam, tiap 8 jam sekali.