Você está na página 1de 2

RESUSITASI JANTUNG PARU

PADA KEHAMILAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


051/PP/XI/2015 00 1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Pelita Anugerah
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 2 November 2015

Pengertian Metode untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada


pasien yang mengalami henti napas dan henti jantung yang tidak
diharapkan mati pada saat itu.
Tujuan Untuk mengatasi henti napas dan henti jantung pada ibu hamil
sehingga dapat pulih kembali.
Kebijakan Setiap kejadian henti napas dan atau henti jantung harus
mendapatkan bantuan hidup dasar sesuai dengan keputusan
direktur nomor 800/1943a/2015 Tentang Resusitasi Jantung Paru.
Prosedur 1. Lakukan 3A ( amandiri/penolong, amanlingkungan,
amanpenderita)
2. Cek kesadaran dengan memanggil / menepuk penderita
3. Jika tidak ada respon, hubungi111 / caribantuan / teriak “KODE
BIRU”
4. Sambil menunggu bantuan datang, khusus untuk ibu dengan
usia kehamilan >20 minggu (uterus diatas umbilikus), miringkan
ibu dalam kondisi berbaring ke sisi kiri dengan sudut 15-30˚ atau
bila tidak memungkinkan, dorong uterus ke sisikiri.
5. Periksa nad ikarotis (5-10 detik), jika tidak teraba lakukan RJP
dengan perbandingan 30:2 dengan kecepatan kompresi
100x/menit. Lakukan RJP sampai ada respon penderita atau
bantuan datang (boleh di evaluasi tiap 2 menit atau 4-5 siklus).
6. Jika nadikarotis teraba, buka jalan napas denngan cara tekan
dahi (head tilt), tarikdagu (chin lift), atau angkat dagu (jaw
trusht).
7. Periksa pernapasan dengan cara lihat, dengar, dan rasakan, jika
tidak ada napas, berikan napas buatan 10-12x/menit.
8. Jika sudah ada nadi teratur dan pernapasan spontan adekuat
(baik), atur posisi pemulihan.
9. Tindakan resusitasi dihentikan apabila :
a. Tim yang lebih terlatih untuk menangani henti nafas dan
henti jantung telah datang dan mengambil alih tindakan,
ATAU
b. Tidak didapatkannya respon setelah 30 menit, ATAU
c. Penolong kelelahan, ATAU
d. Ibu menunjukkan tanda-tanda kembalinya kesadaran,
misalnya batuk, membuka mata, berbicara atau bergerak
secara sadar dan mulai bernafas normal.
10. Setelah masalah jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi teratasi,
pikirkan dan evaluasi kemungkinan penyebab hilangnya
kesadaran ibu, di antaranya :perdarahan hebat (paling sering),
penyakit tromboemboli, penyakitjantung, sepsis, keracunanobat
(contoh : magnesium sulfat, anestesilokal), eklamsi,
perdarahanintrakranial, anafilaktik, gangguanmetabolik/elektrolit
(contoh : hipoglikemia), hipoksia karena gangguan jalan nafas
dan/penyakit paru.
11. Lakukan pemeriksaanlanjutan, misalnya USG abdomen untuk
melihat perdarahan intra abdomen tersembunyi.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Intensif
3. Instalasi Gawat darurat
4. Instalasi Rawat Jalan

Você também pode gostar