Você está na página 1de 7

A.

REPRESENTASI TERTULIS

Manajement assertion merupakan bagian dari manajemen representation yang bisa


bermakna menyatakan secara lisan atau tertulis. Representasi tertulis dari manajemen harus
diperoleh untuk semua laporan keuangan dan periode yang dicakup oleh laporan audit. Sebagai
contoh, jika laporan keuangan komparatif dilaporkan, representasi tertulis yang diperoleh pada
penyelesaian audit yang terkini harus mencakup semua periode yang dilaporkan. Representasi
tertulis tertentu yang diperoleh auditor akan tergantung pada keadaan perikatan dan sifat dan basis
penyajian laporan keuangan.

Isa yang menjadi acuan dalam bab ini adalah isa 580 alenia 6 yang membahas tujuan auditor dalam
rangka representasi tertulis dari manajemen

ISA 580.6
Tujuan auditor adalah sebagai berikut
A. Memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan TCWG jika diperlukan. Didalam
representasinya menyatakan bahwa sudah memenuhi tanggung jawab atas pembuatan
laporan keuangan beserta kelengkapan informasi yang diberikan kepada auditor
B. Mendukung bukti audit lainnya yang relevan bagi laporan keuangan dengan meminta
representasi tertulis jika dirasa perlu atau diwajibkan
C. Menanggapi dengan tepat representasi tertulis dari manajemen dan TCWG serta
menanggapi dengan tepat jiga pihak manajemen dan TCWG tidak memberikan
representasi tertulis yang diminta oleh auditor.

PENDAHULUAN

Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari


manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Seksi ini sekaligus memberikan panduan mengenai surat
representasi yang harus diperoleh.
B . KE PE RCAYAAN AT AS RE PRE S E NT AS I MANAJE ME N

Selama audit berlangsung, manajemen membuat banyak representasi bagi auditor, baik
lisan maupun tertulis, dalam menanggapi pertanyaan khusus atau melalui laporan keuangan.
Representasi manajemen tersebut merupakan bagian dari bukti audit yang diperoleh auditor, tetapi
tidak merupakan pengganti bagi penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh
dasar memadai bagi pendapat auditor atas laporan keuangan. Representasi tertulis dari manajemen
biasanya menegaskan representasi lisan yang disampaikan oleh manajemen kepada auditor,
dan menunjukkan serta mendokumentasikan lebih lanjut ketepatan representasi tersebut, dan
mengurangi kemungkinan salah paham mengenai masalah yang direpresentasikan.I

Auditor memperoleh representasi tertulis dari manajemen untuk melengkapi prosedur


audit lain yang dilakukannya. Dalam banyak hal, auditor menerapkan prosedur audit terutama
didesain untuk memperoleh informasi yang mendukung masalah yang juga direpresentasikan
secara tertulis. Sebagai contoh, setelah auditor melakukan prosedur yang diatur dalam SA Seksi
334 [PSA No. 34] Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa, bahkan jika hasil dari prosedur
tersebut menunjukkan bahwa transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa telah
diungkapkan secara memadai, ia harus memperoleh representasi tertulis untuk
mendokumentasikan bahwa manajemen tidak mengetahui adanya transaksi serupa yang lain
yang belum diungkapkan. Dalam beberapa hal yang melibatkan representasi tertulis, informasi
pendukung yang dapat diperoleh dengan menerapkan prosedur audit selain permintaan keterangan
adalah terbatas; oleh karena itu, auditor memperoleh representasi tertulis untuk menyediakan bukti
audit tambahan. Sebagai contoh, jika entitas merencanakan untuk menghentikan suatu bagian usaha,
auditor mungkin tidak dapat memperoleh informasi melalui prosedur audit yang lain untuk
mendukung rencana atau maksud tersebut. Oleh karena itu, auditor harus memperoleh representasi
tertulis untuk mengkonfirmasikan maksud manajemen tersebut.

Jika suatu representasi yang dibuat oleh manajemen bertentangan dengan bukti audit lain,
auditor harus menyelidiki keadaan tersebut dan mempertimbangkan keandalan representasi
tersebut. Berdasarkan keadaan tersebut, auditor harus mempertimbangkan apakah keandalan
representasi manajemen yang berkaitan dengan aspek lain laporan keuangan memadai dan
beralasan.
C. Tujuan Representasi Tertulis

ISA yang menjadi acuan dalam representasi tertulis adalah ISA 580. Alinea 6 dari ISA 580
membahas tujuan auditor dalam rangka representasi tertulis dari manajemen. Berdasarkan ISA
580.6 tujuan auditor memperoleh representasi tertulis adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan, jika perlu, dari TCWG. (Dalam
representasi ini mereka menyatakan) bahwa mereka percaya sudah memenuhi tanggung
jawab atas pembuatan laporan keuangan dan mengenai lengkapnya informasi yang
diberikan kepada auditor.
b. Mendukung bukti audit lainnya yang relevan bagi laporan keuangan atau asersi tertentu
dalam laporan keuangan dengan meminta representasi tertulis jika auditor merasa perlu
atau diwajibkan oleh ISAs lainnya.
c. Menanggapi dengan repat representasi tertulis dari manajemen dan, jika perlu, dari TCWG.
Atau, menanggapi dengan tepat jika manajemen atau TCWG, tidak memberikan
representasi tertulis yang diminta oleh auditor.

Dalam ISA 580.12 menjelaskan mengenai tanggung jawab manajemen yang wajib
diuraikan dalam representasi tertulis sebagaimana diatur dalam alenia 10 dan alenia 11 (ISA 580)
dengan cara penaungan tangung jawab ini dalam syarat-syarat penugasan audit. Isi dari alenia 10
dan 11 dalam ISA 580 adalah sebagai berikut:

Representasi Tertulis Lainnya (Ref: Para. 13)


Tambahan Representasi Tertulis tentang Laporan Keuangan
A10. Selain representasi tertulis yang disyaratkan oleh paragraf 10, auditor dapat menganggap
perlu untuk meminta representasi tertulis lainnya tentang laporan keuangan. Representasi tertulis
semacam itu dapat melengkapi, tetapi tidak menjadi bagian dari, representasi tertulis yang
diperlukan oleh paragraf 10. Mereka mungkin termasuk representasi tentang hal-hal berikut:
a) Apakah pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sesuai; dan
b) Apakah hal-hal seperti berikut ini, jika relevan di bawah kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku, telah diakui, diukur, disajikan atau diungkapkan sesuai dengan kerangka itu:
1. Rencana atau niat yang dapat mempengaruhi nilai tercatat atau klasifikasi aset dan
kewajiban;
2. Kewajiban, baik aktual maupun kontinjensi;
3. Judul untuk, atau kontrol atas, aset, hak gadai atau beban atas aset, dan aset yang
dijaminkan; dan
4. Aspek hukum, peraturan dan perjanjian kontraktual yang mungkin mempengaruhi
laporan keuangan, termasuk ketidakpatuhan.

Tambahan Representasi Tertulis tentang Informasi yang Diberikan kepada Auditor


A11. Selain representasi tertulis yang disyaratkan oleh paragraf 11, auditor dapat menganggap
perlu untuk meminta manajemen untuk memberikan representasi tertulis yang telah
dikomunikasikannya kepada auditor semua kekurangan dalam pengendalian internal di mana
manajemen sadar.

D. Penentuan Tanggal Representatif Manajemen

Manajemen memiliki tanggungjawab ketika menandatangani surat perikatan yaitu surat yang
menginformasikan ekspektasi auditor untuk menerima penugasan tertulis mengenai representasi
tertulis sehubungan dengan perikatan auditor. Isi representasi tertulis adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan
a. Pernyataan manajemen berisi pertanggungjawaban atas penyajian laporan keuangan
yang wajar
b. Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.
2. Kelengkapan informasi
a. Ketersediaan seluruh pencatatan akuntansi dan data terkait.
b. Kelengkapan dan ketersediaan seluruh notulensi pertemuan pemegang saham, direktur,
dan dewan direksi
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
a. Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan yang tidak
dikoreksi adalah tidak material bagi laporan keuangan keseluruhan.
b. Informasi mengenai kecurangan meliputi (a) manajemen, (b) karyawan yang berperan
penting dalam pengendalian internal, atau (c) lain-lain dimana kecurangan dapat
berdampak material dalam laporan keuangan.
c. Informasi mengenai transaksi pihak terkait dan jumlah piutang dan terutang dari dan
kepada pihak terkait
d. Klaim yang belum diajukan atau penilaian dari pengacara klien memiliki asersi penting
dan harus diungkapkan sesuai PSAK No.57, Estimasi Utang, Kewajiban Kontijensi,
dan Aset Bersyarat
4. Kejadian setelah tanggal neraca
a. Kebangkrutan konsumen utama dengan piutang dagang berjumlah besar pada tanggal
neraca
b. Penggabungan usaha atau akuisisi setelah tanggal neraca

Surat representasi diperoleh menjelang akhir atau mendekati tanggal pelaporan auditor atas opini
yang diberikan terhadap laporan keuangan. Pernyataan tersebut mencakup seluruh laporan
keuangan dan keseluruhan periode yang disebutkan dalam laporan auditor.

Representasi manajemen tidak dapat digunakan sebagai:

1. Pengganti pelaksanaan prosedur audit dikarenakan representasi manajemen bukanlah bukti


audit yang cukup dapat diandalkan karena penulisan represntasi manajemen tidak
berdampak pada luasnya bukti audit yang diperoeh audit mengenai pemenuhan
tanggungjawab manajemen atas asersi yang diberikan
2. Satu-satunya bukti audit ketika terjadi masalah yang signifikan.
E. Keraguan auditor atas representasi manajemen dan hak untuk menolak memberikan
pendapat atas Lap Keuangan

Pembatasan Lingkup

Penolakan manajemen untuk melengkapi representasi tertulis merupakan pembatasan


terhadap lingkup audit yang menghalangi auditor untuk memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian dan biasanya cukup menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat atau menarik
diri dari perikatan. Namun berdasarkan pada sifat representasi yang tidak dapat diperoleh tersebut
atau keadaan penolakan, auditor dapat menyimpulkan bahwa pendapat wajar dengan pengecualian
adalah layak. Di samping itu, auditor harus mempertimbangkan dampak penolakan tersebut
terhadap kemampuannya untuk mengandalkan representasi manajemen yang lain.

Jika auditor dihalangi dalam melaksanakan prosedur audit yang menurut pertimbangannya
perlu dilakukan dalam kondisi yang berkenaan dengan masalah yang material terhadap laporan
keuangan, walaupun ia telah diberi representasi dari manajemen mengenai masalah tersebut,
namun terdapat pembatasan lingkup audit, dan ia harus menerbitkan pendapat wajar dengan
pengecualian atau menyatakan tidak memberikan pendapat sesuai

ISA 580.19 : Jika manajemen tidak memberikan satu atau lebih representasi tertulis yang diminta
(auditor),auditor wajib :

1. Membahas hal itu dengan manajemen


2. Mengevaluasi kembali integritas manajemen and mengevaluasi dampaknya
terhadapkeandalan representasi (lisan atau tertulis) dan bukti audit secara umum
3. Mengambil tindakan yang tepat

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor

Apabila auditor menerima surat representasi dan ia mampu mendukung representasi


manajemen, maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Akan tetapi, ada keterbatasan
pada lingkup audit jika auditor tidak dapat dalam (1) memperoleh surat representasi atau (2)
mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporan keuangan dengan
prosedur audit lainnya. Suatu pembatasan lingkup akan mengakibatkan penyimpangan dari
laporan standar auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan
pemberian pendapat. Penolakan manajemen untuk memberikan representasi tertulis mungkin
cukup, menurut pertimbangan auditor, untuk membuat auditor menarik diri dari penugasan.

ISA 580.20 Auditor wajib menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan sesuai ISA 705
jika:

1. Auditor menyimpulkan ada cukup keraguan mengenai integritas manajemen sehingga


representasi tertulis yang diharuskan dalam alinea 10 dan 11 (ISA 580), menjadi tidak
andal
2. Manajemen tidak memberikan yang diharuskan

Você também pode gostar