Você está na página 1de 10

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY NY “ A “ HARI PERTAMA


DENGAN HIPOTERMI DAN RESIKO TERJADI INFEKSI
DI RUANG NEONATUS RSUD dr. SOEWANDHI
SURABAYA

DI SUSUN OLEH :

PURNAWATI EKA LESTARI


NIM : 0630111

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
V. HIPOTERMI
Hipotermi adalah suhu tubuh yang kurang dari batas normal yaitu < 36.5 C

a. Klasifikasi suhu tubuh bayi


Suhu normal : 36,5-37,5 C
Hipotermi ringan : 36- < 36,5 C
Hipotermi sedang : 35-36 C
Hipotermu berat : < 35 C

b. Bayi dikatakan hipotermi apabila :


- suhu tubuh < 36.5 C
- Sianosis di daerah perifer tubuh bayi
- Ackaral teraba dingin
- Bayi tampak menggigil

c. Penanganan
1. Hipotermi Berat
- Gunakan alat yang tersedia ( incubator, radian heater, kamar hangat, tempat
tidur hangat
- Rujuksegera ke tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai NICU
- Jika bayi sianosis ( biru ) atau sukar bernapas ( frekuensi < 30 atau > 60 x/
menit, tarikan dinding dada ke dalam atau merintih ), beri oksigen lewat
kateter hidung atau nasal prong

2. Hipotermi ringan-sedang
- Pastika bayi dijaga tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lunak, kering,
selimut, dan paki topi untuk kehilangan panas
- dorong ubu untuk menyusui , setelah bayi siap
- Pantau suhu aksiller tiap jam sampai normal
- Bayi dapat diletakkandalam incubator atau dibawah radiant heater

( Pelayanan maternal dan Neonatal, 2002 )


BAB II
LANDASAN TEORI

I . Konsep bayi Normal

A. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu
dan berat lahirnya 2500 gram sampai 4000 gram
( Synopsis Obstetri, EGC, Jakarta )

B. Ciri-ciri bayi normal


a. BB 2500-4000 gram
b. PB 48-52 cm
c. Lingkar Dada 30-38 cm
d. Lingkat Kepala 33-35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun
sampai 120-110x/menit
f. Pernapasan pada menit pertama kira-kira 180 x/menit , kemudian menurun
setelah tenang 40x/menit
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub cutan cukup terbentuk dan
diliputi vernics caseosa
h. Rambut kepala biasanya telah sempurna
i. Kuku agak panjang dan melewati jari-jari
j. Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora ( pada bayi perempuan )
testis sudah turun (pada bayi laki-laki )
k. Reflek menghisap dan menelan baik
l. Reflek suara sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
memeluk.
m. Reflek menggengam sudah baik
n. Eliminasi baik, urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama berwarna
hitam kecoklatan.
C. Ukuran Kepala Bayi Normal
a. Ukuran muka belakang
1.Diameter sub occipito- bregmatica : 9,5 cm
2. Diameter sub occipito- frontalis : 11 cm
3. Diameter fronto-accipitalis : 12 cm
4. diameter mento occipitalis : 13,5 cm
5. Diameter submento-bregmatica : 9,5 cm
b. Ukuran melintang
1. Diameter biparietalis : 9 cm
2. Diameter bitemporalis : 8 cm
c.Ukuran lingkaran
1. Circumferensia suboccipito bregmatica : 32 cm
2. Circumferensia fronto occipitalis : 34 cm
3. circumferensia menti occipitalis : 35 cm

D. PENILAIAN PADA BBL DAPT DITENTUKAN DENGAN APGAR SCORE


TANDA 0 1 2
1. Appearance/ Seluruh tubuh biru Badan merah, Seluruh tubuh
warna kulit atau putih tangan dan kaki kemerahan
biru

2. Pulse/ bunyi Tidak ada < 100 > 100


jantung

3. Grimace/ Reflek Tidak ada Perubahan mimic Bersin, batuk,


menangis kuat

4. Activity/ Tidak ada Ekstremitas sedikit Gerakan aktif,


aktivitas flexi ekstremitas flexi

5. Respiratory/ Tidak ada Lambat, tidak Menangis keras


pernapasan teratur atau kuat

11. Konsep Infeksi


A. Pengertian
Infeksi adalah masuknya penyakit atau kuman, virus ke dalam tubuh sehingga
dapat menimbulkan seseorang menjadi sakit
Masalh ibu dengan infeksi inta uterin atau demam yang dicurigai infeksi berat
selama proses persalinan sampai 3 hari pasca persalinan, KPD.

B. Manajemen
* Bila bayi berumur lebih dari 3 hari ( tanpa melihat umur kehamilan ), tidak perlu
penanganan misalnya antibiotic atau observasi. Beritahu ibu tentang tanda-tanda
sepsis dan nasehati ibu untuk membawa bayinya jika salah satu tanda sepsis muncul.
* Bila bayi berumur 3 hari atau kurang, ambil sample darah bayi dan kirim ke
labolatorium untuk periksa kultur dan tes sensitivitas. Obati sesuai umur kehamilan

III. TATALAKSANA DENGAN RESIKO TERJADI INFEKSI


3.1 BAYI DENGAN UMUR KEHAMILAN 35 MINGGU ATAU LEBIH ATAU BB
LAHIR 2000 GRAM ATAU LEBIH

A. Infeksi intrauterine atau ibu demam dengan / tanpa KPD


- Ambil sample darah, beri antibiotika, seperti pemberian untuk kemungkinan besar
sepsis
- Bila hasil kultur negative dan bayi tidak menunjukkan tanda sepsis hentikan
antibiotika
- Bila hasil kultur positif dan bayi menunjukkan tanda-tanda sepsis kapan saja, obati
sebagai kemungkinan besar sepsis
- Bila kultur tidak dapat dilakukan dan bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sepsis
hentikan antibiotika selama 5 hari.
- Amati bayi selama 24 jam setelah antibiotic di hentikan
- bila bayi keadaan baik dan tidak ada tanda yang memerlukan perawatan di
Rumah sakit bayi dapat di pulangkan
- beri tahu ibu tentang tanda tanda sepsis dan nasehi ibu untuk membawa bayinya,
jika salah satu tanda muncul

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENNGKAJIAN DATA


Anamnesa :14 Juli 2008 jam : 15.00
A. Data Subyektif
1. Identitas Bayi
Nama bayi : By. Ny A
Umur : 1 hari
Tgl/jam lahir : 14-07-2008/ jam 09.00
Jenis kelamin : laki-laki

Identitas Orang Tua


Nama : Ny. A Nama suami : Tn. B
Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Sopir
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Teluk nibung barat 11/30 Alamat : Teluk Nibung barat

2. Keluhan Utama
Bayi lahir SC tanggal 14 Juli 2008 jam 09.00 dengan PPT, merintih, cianosis
perifer, menangis lemah, gerakan pasif

3. Riwayat persalinan
3.1 Persalinan sekarang
Tempat melahirkan : RSUD dr. Soewandhi Surabaya
Jenis persalinan : SC
Penyulit Persalinan : PPT
Penolong : Dokter

B. INTERPRETASI DATA DASAR


TGL/ jam Data Dasar DX/ Masalah
14 juli 2008 S : Bayi lahir tanggal 14-07-2008 Bayi lahir dengan SC +
15.00 wib jam 09.00 terlihat lemah, merintih Plasenta Previa Totalis Hari
dan cianosis didaerah perifer Pertama Resiko terjadi Infeksi
O : - AS : 6-7
- BB : 2400 gram
- PB : 47 cm
- HR : 132 x / menit
- RR : 60 x / menit
- Fr : 35 C

C. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi hipotermi berat

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Hangatkan segera dengan cara :
- Taruh di bawah lampu sorot, dalam incubator / couve
- Dibedhong
E. INTERVENSI
Tgl/ jam diagnosa tujuan intervensi rasional
14-07-08 Bayi lahir Tujuan : 1. Lakukan Rasional : dengan
15.00 dengan SC + Setelah dilakukan Observasi melakukan observasi TTV
Plasenta Previa asuhan kebidanan TTV diharapkan petugas dapat
Totalis Hari diharapkan selama mengetahui keadaan bayi
Pertama Resiko 1x 24 jam keadaan secara umum dan
terjadi Infeksi bayi baik, tidah mendeteksi dini terhadap
hipotermi dan tidak tanda bahaya BBL
menunjukkan
tanda-tanda infeksi
Kriteria : 2. Rawat bayi Rasional : Dengan
a. Keadaan umum dengan teknik merawat bayi secara
baik septic dan teknik septi dan aseptic di
b. TTV dalam batas aseptic harapkan dapat
normal menghindarkan bayi
Fr : 36,5-37,5 C mengalami infeksi silang
HR : 120-140X/ 3.Berikan Rasional : Dengan
menit antibiotic memberikan obat
RR : 40-60 X/ antibiotic diharapkan bayi
menit akan terhindar dari infeksi
c.Tidak hipotermi 4. Observasi Rasional : dengan
d Tidak terjadi BAK dan melakukan observasi BAK
infeksi BAB dan BAB diharapkan
e. Intake tercukupi dapat mengethui
f. Tidakterjadi kel;ancaran proses
asfiksia metabolisme BBL
5. Rawat bayi Rasional : Dengan
di merawat bayi diruang
ruanghangat yang hangat diharapkan
bayi terhindar dari
hipotermi
6. Beri nutrisi Rasional : Dengan
secara pemberian nutrisi secara
adekuat adekuat diharapkan bayi
tumbuh ndengan sehat dan
membantu metabolisme
BBL secara baik

G. EVALUASI
. Tanggal : 15-07-2008 jam : 15.00
DX : Bayi lahir dengan SC + Plasenta Previa Totalis Hari Pertama hipotermi
dengan resiko terjadi infeksi
S : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam keadaan bayi cukup
baik dan suhu tubuh bayi normal
O :
- KU : Baik
- Reflek : Baik
- BB : 2400 gram
- PB : 4 7cm
- HR : 132 x / menit
- RR : 55 x / menit
- Fr : 36,7 C
- akral hangat
- tidak ada sianosis di daerah perifer tubuh bayi
- Tidak menunjukkan ada tanda-tanda terjadi infeksi
A : Bayi Ny A Hari Pertma dengan resiko terjadi infeksi teratasi
P : - Tetap menjaga kehangatan
- Lanjutkan terapi Ampicilin
- Ganti popok setiap kali BAK / BAB
- Lakukan observasi TTV secara teratur

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sbb:
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi terauputik yang baik
dengan klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap
2. Dengan menganalisa dat secara cermat maka akan dibuat diagnosa masalah
3. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan perioritas masalah didasarkan
perencanaan tindakan yang disusun
4. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian
tentang keberhasilan Asuhan kebidanan

SARAN
a. Bagi pasien
Dibutuhkan ketelatenan dan kehati- hatian karena pasien yang dihadapi adalh
bayi yang tidak bisa bicara
b. Bagi petugas
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan
peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana pelayanan pada Asuhan Bayi
Baru Lahir dengan factor resiko terjadi infeksi

Você também pode gostar