Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Konsep teori lansia
1.3.1.1 Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada lansia.
1.3.1.2 Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada lansia.
BAB II
TINJAUAN TEORI LANSIA DAN HIPERTENSI
2.2.5 WOC
2.2.8 Komplikasi
Pengaruh Terhadap Organ :
a. Penyakit pembuluh darah otak : stroke, perdarahan otak,
transien ischemic attack ( TIA )
b. Penyakit jantung : gagal jantung, infark miokard, angina
pectoris
c. Penyakit ginjal : gagal ginjal
d. Penyakit pembuluh darah : diseksi aorta, artherosklerosis
e. Penyakit mata : edema pupil, penebalan retina dan perdarahan
retina.
2.2.9 Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan
dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah di bawah
140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi:
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang
dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi:
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Retriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr
menjadi 5 gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak
jenuh
Penurunan berat badanPenurunan asupan etanol
Menghentikan merokok
b. Latihan fisik
16
BAB III
3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur(kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register dan diagnosis medis.
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah
sakit kepala disertai rasa berat di tengkuk, sakit kepala berdenyut.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala.Gejala
yang dimaksud adalah sakit di kepala, pendarahan di hidung, pusing,
wajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita
hipertensi.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak di obati, bisa
timbul gejala sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak napas, pandangan
menjadi kabur, yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal.Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, diabetes militus, penyakit
ginjal, obesitas, hiperkolesterol, adanya riwayat merokok, penggunaan
alcohol dan penggunaan obat kontrasepsi oral, dan lain-lain.
5. Riwayat kesehatan keluarga
21
Gejala: gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti infeksi/obstruksi
atau riwayat penyakit ginjal masa yang lalu)
Makanan/cairan
Gejala: makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,
keju, telur); gula-gula yang berwarna hitam; kandungan tinggi kalori,
mual-muntah, perubahan berat badan akhir-akhir ini
(meningkat/menurun), riwayat penggunaan diuretic
Tanda:
- Berat badan normal atau obesitas
- Adanya edema (mungkin umum atau tertentu); glikosuria (hampir
10% klien hipertensi adalah diabetik)
Neurosensori
Gejala: keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala suboksipital
(terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa
jam), kelemahan pada satu sisi tubuh, gangguan penglihatan (diplopia,
penglihatan kabur), epistaksis
Tanda:
- Status mental: perubahan orientasi, pola/isi bicara, afek, proses pikir,
atau memori (ingatan)
- Respon motorik: penurunan kekuatan genggaman tangan dan/atau
refleks tendon dalam
- Perubahan-perubahan retinal optik: dari sklerosis/penyempitan arteri
ringan sampai berat dan perubahan sklerotik dengan edema atau
papiledema, eksudat, dan hemorragi terrgantung pada berat/lamanya
hipertensi
Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi (indikasi
arteriosklerosis pada arteri ekstermitas bawah)
Pernapasan
23
3.2 Diagnosis
1. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
24
3.4 Implementasi
Implementasi adalah proses asuhan keperawatan keempat yang di
dalamnya perawat harus melaksanakan tindakan keperawatan dengan
mengacu pada intervensi yang telah disusun.
3.5 Evaluasi
Perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien
dan tujuan yang telah di tetapkan, di lakukan dengan cara bersinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lain.
28
BAB IV
Tinjauan Kasus:
Ny. T berusia 65 tahun berasal dari Desa Sumber Sari, Kota P.. Ny. T tinggal
bersama anak kandungnya yang bernama Tn. S yang bekerja sebagai seorang PNS
di salah satu instansi pemerintah di Kota P beserta menantu dan cucunya.
mengatakan sering mengeluh pusing dan nyeri di kepalanya, terasa nyut-nyutan
hilang timbul. Selain itu, Ny. T mengatakan mudah lelah, dibantu dalam
melakukan aktivitas oleh anggota keluarga di rumah, dan sering tidak bisa tidur
karena nyeri yang dialaminya. Nyeri bertambah jika beliau tidak segera istirahat,
sehingga saat nyeri tersebut timbul, beliau langsung menghentikan semua
aktivitasnya. Tn. S, anak Ny. T, juga mengatakan bahwa ibunya mudah
tersinggung dan mudah lupa.
1. IDENTITAS NY. T
Nama : Ny. T
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
2. DATA KELUARGA
Nama : Tn. S
Pekajaan : PNS
29
FUNGSI FISIOLOGIS
a. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : √
Masalah tidur : √
Kemampuan ADL : √
KETERANGAN
Ny. T mengeluh sering pusing dan cepat lelah, badan serasa sakit
semua. Ny. T mengalami penurunan nafsu makan ketika di suruh
30
b. Integumen : Ya Tidak
Lesi/ luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
KETERANGAN
Ny. T tidak terdapat lesi atau luka di tubuhnya, tidak terdapat pruritus.
Ny. T mengalami perubahan pigmen pada wajah Ny. T ditandai
dengan adanya bintik – bintik hitam kecoklatan di wajah Ny. T. Dan
kulit tubuhnya kering, kelopak mata cekung, tidak terdapat memar di
tubuhnya.
c. Hematopoetic : Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Pembengkakan kel.Limfe : √
Anemia : √
KETERANGAN :
31
d. Kepala : Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
KETERANGAN :
Ny. T sering mengalami sakit kepala dan pusing yang terasa seperti
nyut – nyutan serta hilang timbul. Skala nyeri 5 saat disuruh
menyebutkan skala dari 0-10.
e. Mata Ya Tidak
Perubahan
Penglihatan : √
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photobobia : √
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
32
KETERANGAN :
f. Telinga : Ya Tidak
Penurunan pendengaran : √
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
KETERANGAN :
Rhinorrhea : √
Discharge : √
33
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN :
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
KETERANGAN :
34
i. Leher : Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
KETERANGAN :
j. Pernafasan : Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN :
k. Kardiovaskuler : Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal : √
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN :
l. Gastrointestinal : Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / vomiting : √
Hemateemesis : √
Massa : √
Jaundice : √
Melena : √
36
Hemorrhoid : √
Pola BAB : √
KETERANGAN :
m. Perkemihan Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : √
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nocturia : √
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
Pola BAK : √
KETERANGAN :
37
n. Muskuloskeletal : Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Nyeri punggung : √
Pola latihan : √
Dampak ADL : √
KETERANGAN :
Ny. T mengalami nyeri sendi dan kelemahan otot, tetapi tidak terdapat
bengkak pada persendian, tidak terjadi deformitas, spasme, dan
masalah gaya berjalan. Ny. T tidak pernah latihan gerak. Hal ini
berdampak pada aktivitas sehari-harinya sehingga dalam melakukan
aktivitas, Ny. T dibantu.
38
o. Persyarafan : Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN :
Psikososial
Ya Tidak
a. Cemas : √
b. Depresi : √
c. Ketakutan : √
d. Insomnia : √
e. Kesulitan dlm mengambil keputusan : √
f. Kesulitan konsentrasi : √
g. Mekanisme koping :
39
Selama ini, Ny. T selalu dibantu oleh Tn. S dan menantu serta cucunya
dalam melakukan aktivitas. Jika Ny. T merasa pusing dan lelah Ny. T
tidak melakukan aktivitas sama sekali dan lebih memilih untuk
istirahat untuk menghilangkan rasa pusing dan nyeri pada dirinya.
Spiritual
a. Aktivitas ibadah :
b. Hambatan :
Jika nyeri kepala dan pusing datang Ny. T beribadah dengan tidur, dan
Ny. T tidak mau meninggalkan sholatnya.
KETERANGAN :
40
Ny. T dalam kegiatan spiritual sangat taat dan tidak mau untuk
meninggalkan sholat meskipun dalam keadaan apapun, dahulunya beliau
adalah karyawan swasta yang sangat disiplin.
6. LINGKUNGAN
a. Kamar : bersih dan rapi
b. Kamar mandi : cukup bersih
c. Luar ruangan : cukup bersih
Dengan Skoryang
No Kriteria Mandiri
Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 5
Berpindah dari kursi roda ke tempat
2 5-10 15 10
tidur, atau sebaliknya
3 Personal toilet (cuci muka,
0 5 5
menyisir rambut, gosok gigi)
4 Keluar masuk toilet (mencuci
pakaian, menyeka tubuh, 5 10 5
menyiram)
5 Mandi 0 5 0
6 Berjalan di permukaan datar (jika
0 5 0
tidak bisa, dengan kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 5
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 5
41
11 Minum 5 10 10
12 Olah raga 5 10 5
13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu 5 10 5
Jumlah 70
Penilaian
Nilai 130 : Mandiri
Nilai 60 – 125 : Ketergantungan Sebagian
Nilai 60 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Ny. T memiliki Tingkat ketergantungan sebagian dengan
skor 70.
2) Aspek Kognitif
Tahun:2018
5 4 Hari: Rabu
Negara: Indonesia
5 5
Kabupaten/kota: Kota P
3 Registrasi Sebutkan 3 nama obyek (misal: kursi,
meja, kertas), kemudian ditanyakan
3 3 kepada Ny. T, menjawab:
5 4
Jawaban:
2)
Ny. T menjawab :
Interpretasi hasil:
3) Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan
2. 1 0 1
kesenangan
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 1
Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada
8. 1 0 0
anda
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar
1 0 1
melakukan sesuatu hal
Anda merasa memiliki banyak masalah dengan
10. 1 0 1
ingatan anda
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri
1 0 1
anda
Jumlah 10
4) Status Nutrisi
Interpretasi:
0 - 2 : Good
46
Kategori Skor: 2
2). Kadang-kadang : 1
Intepretasi:
4 - 6 = Disfungsi sedang
ANALISA DATA
DO:
- Klien mengatakan
cepat lelah melakukan
aktivitas Vasokontriksi
- Klien mengatakan Pembuluh darah
sering dibantu dalam ginjal
melakukan sesuatu
49
DO : Penurunan aliran
darah
- klien tampak lelah
- TTV:
TD: 160/90 mmHg
Penurunan cardiac
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC output
RR: 20 x/menit
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
3 DS : Arteri besar Gangguan pola tidur
kehilangan
kelenterun dan
- Klien mengatakan
menjadi kaku
sulit tidur karena nyeri
di kepalanya
- Klien mengatakan
hanya tidur 2 jam di
pagi hari dan 1 jam di Pembuluh darah
malam hari tidak dapat
mengembang
DO :
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Nyeri akut
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI
2 Intoleransi aktivitas Tujuan : 1. Bantu aktivitas klien. 1. Agar klien tetap mampu
melakukan aktivitas sehari-
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan
hari yang masih dapat
kelemahan ditandai keperawatan selama 3×60 menit dilakukan.
2. Klien dapat menjangkau
dengan: tidak terjadi intoleransi aktivitas 2. Dekatkan barang-barang klien.
barang-barangnya tanpa
dengan kriteria hasil: mengeluarkan energy yang
DS : besar.
- Tidak dibantu dalam
melakukan aktifitas 3. Instruksikan tentang 3. Klien mampu melaukan
klien
- Klien mengatakan
aktivitas tanpa kelelahan
cepat lelah sehari-hari penghematan energi.
dengan energi yang cukup.
melakukan
- Menunjukkan penurunan 4. Bantu klien mengidentifikasi 4. Membantu memilihkan
aktivitas
aktivitas yang cocok dengan
- Klien mengatakan gejala-gejala intoleransi aktivitas yang mampu
kondisi klien agar tidak
sering dibantu
aktifitas dilakukan. sampai terjadi kelelahan.
dalam melakukan
sesuatu 5. Observasi respon klien
5. Mengidentifikasi apakah
terhadap aktifitas. aktivitas tersebut sesuai
dengan kemepuan klien
6. Observasi TTV tiap 4 jam.
6. Menjaga TTV klien dalam
4
DO : tidur.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Respon klien:
7. Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan di waktu luang.
Respon klien:
3. 1. Ciptakan suasana lingkungan
yang tenang dan nyaman.
Respon klien:
2. Evaluasi tingkat stres.
Respon klien:
3. Monitor keluhan nyeri kepala.
Respon klien:
4. Lengkapi jadwal tidur secara
3 teratur.
Respon klien:
5. Berikan makanan kecil sore
hari dan/susu hangat.
Respon klien:
6. Lakukan massase punggung.
Respon klien:
7. Putarkan musik yang lembut.
Respon klien:
4
EVALUASI KEPERAWATAN
o
36,7 C, RR: 20
x/menit, dan dibantu
dalam melakukan
aktivitas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik atau
sistolik yang intermiten atau menetap.Pengukuran tekanan darah serial
150/95 mmHg atau lebih tinggi.Pada orang yang berusia di atas 50 tahun
memastikan hipertensi. Hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah
lebih tinggi dari 160/90 mmHg merupakan penyakit yang cukup banyak
diderita masyarakat.Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dan
gangguan kardiovaskuler.Hipertensi juga sering disebut sebagai “silent
killer” karena menimbulkan komplikasi pada jantung, otak, dan
ginjal.Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya, dibagi menjadi 3
yaitu:
1) Hipertensi esensial (disebut juga primer atau idiopatik)
2) Hipertensi sekunderYang diakibatkan oleh obat-obatan, gangguan
ginjal, endokrin, berbagai penyakit neurologik.
3) Hipertensi malignaMerupakan bentuk hipertensi berat yang fulminan
yang umumnya berasal dari hipertensi esensial dan sekkunder.
Secara umum penyebab hipertensi pada orang usia lanjut adalah
terjadinya perubahan-perubahan pada::Frekuensi denyut jantung menurun,
isi sekuncup menurun, dan curah jantung berkurang sekitar 30-40%, Pada
katup mitral dan aorta mengalami sklerosis dan penebalan, Endokardium
menebal dan terjadi sklerosis, miokard menjadi lebih kaku dan lebih
lambat dalam pemulihan kontraktilitas dan kepekaan., Penurunan kadar
hemoglobin pada lansia mengakibatkan penurunan pada konsentrasi
oksigen yang dapat ditransportasi oleh darah sehingga oksigenasi menjadi
tidak adekuat
Tanda yang mungkin muncul yaitu :Tidak ada tanda atau gejala
sampai penyakit ditemukan selama evaluasi masalah yang
lainnya.Terbangun dengan sakit kepala pada bagian oksipital, yang
7
5.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya kita lebih mendalami
tentang asuhan keperawatan untuk lansia dengan hipertensi agar dapat
mengaplikasinnya pada saat praktik keperawatan. Semoga makalah ini dapat
8
DAFTAR PUSTAKA
Depkes R.I (1999) Kesehatan keluarga, Bahagia di Usia Senja, Medi Media,
Jakarta
Capernito Lynda juall (1998), Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC Jakarta