Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DOSEN PENGAMPU :
Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd
Anggota
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, kami segenap tim penyusun dapat menyelesaikan Laporan Project Elektronika Dasar
1 yang berjudul “Sensor Cahaya dengan LDR” ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Elektronika Dasar 2 pada Program Studi Pendidikan Fisika di
Universitas Jambi.
Laporan ini terdiri atas lima bab utama yaitu pendahuluan, kajian teori, metode,
hasil dan pembahasan serta penutup. Pendahuluan pada laporan ini berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat pembuatan alat. Penjelasan mengenai pengertian
sensor cahaya dengan LDR serta komponen-komponen yang terdapat pada pembuatan
alat akan dijelaskan pada kajian teori. Di dalam laporan ini juga dipaparkan mengenai alat
dan bahan yang dibutuhkan serta prosedur pembuatan produk. Sedangkan pembahasan
dalam laporan ini merupakan penjabaran mengenai hasil dari pembuatan sensor cahaya
dengan LDR yang digunakan untuk mendeteksi cahaya.
Demikian laporan ini disusun. Akhirnya, kami selaku tim penyusun berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam memahami prosedur
pembuatan sensor cahaya dengan LDR.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
a. Resistor......................................................................................................7
b. Buzzer........................................................................................................9
c. Potensiometer............................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................13
4.2 Pembahasan..................................................................................................13
BAB V PENUTUP.................................................................................................14
Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari penerangan lampu
listrik. Untuk menghemat penggunaan daya listrik yang berlebihan, umumnya dilakukan
dengan memutus aliranlistrik menggunakan saklar manual. Tetapi penggunaan saklar
manual ini dianggap kurang efektif karena seringkali orang lupa untuk mematikannya.
Dengan perkembangan iptek, dapatlah dibuat sebuah saklar yang bisa bekerja secara
otomatis untuk menyalakan dan mematikan lampu tanpa harus menekan tombol saklar.
Untuk membuat saklar otomatis ini kita membutuhkan sebuah sensor.
Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.
Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser
merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai
yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.Sensor yang dibutuhkan
dalam penerangan lampu listrik ini tentunya berkenaan dengan sensor cahaya.
LDR merupakan salah satu resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya
tergantung pada besar kecilnya penerimaan cahaya. Haltersebut dapat dimanfaatkan
dalam pembuatan sensor cahaya dengan memanfaatkan kepekaan LDR terhadap
perubahan cahaya untuk upaya optimasi penggunaan energi listrik yang digunakan dalam
penerangan lampu.
Prinsip dasar yang digunakan dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen
sensor ini pada perubahan nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada
rangkaian.LDR akan bekerja saat keaadan gelap dan berhenti saat keadaan terang. LDR
pada rancangan sensor cahaya ini akan mengeluarkan output berupa bunyi bel dan
menggunakan daya dari baterai.
Penerapan penggunaan LDR sebagai sensor cahaya ini dapat dilihat dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya yaitu pada bel otomatis, alarm pencuri, sensor pada alarm brankas
maupun pada tracker cahaya matahari. Mengingat banyaknya aplikasi dan kegunaan
sensor cahaya dalam kehidupan sehari-hari, penulis melakukan project perancangan
sensor cahaya dengan menggunakan LDR sebagai komponen utamanya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini antara lain:
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya
menjadi besaran listrik.Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR. Sensor LDR (Light
Dependdent Resistor) merupakan suatu element yang konduktivitasnya berubah-ubah
tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan element tersebut, akan tetapi
keluaran yang ada pada sensor tidak sama dengan apa yang diketahui dari sebuah teori
dan hasil simulasi.
Prinsip kerja sensor LDR yaitu jika ada cahaya yang mengenai permukaan LDR
maka nilai resistansinya akan mengecil, sebaliknya jika permukaan LDR sedikit
mengenai cahaya maka resistansinya akan semakin besar (Wiryadinata,2014:13).
Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang
menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat
sensitive terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada
LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut
dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.Cadmium sulphida (CdS)
merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan
elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari
cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi.
Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida
berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai
LDR.Gambar dibawah ini merupakan karakteristik dari sensor LDR :
Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu maka harga
tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang
digunakan serta dari cahaya yang mengenainya (Stikom Surabaya, 2014:10-13).
a. Resistor
Banyak resistor yang mempunyai ukuran yang ditunjukkan dengan kode pita
warna yang ada di badan resistor itu sendiri.Seperti dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini.
Merah 2 102 -
3
Jingga 3 10 -
Kuning 4 104 -
5
Hijau 5 10 -
6
Biru 6 10 -
7
Ungu 7 10 -
Abu-Abu 8 108 -
Putih 9 109 -
Emas - 10-1
-2
Perak - 10
Polos - -
Besarnya resistansi suatu resistor (tahanan) dengan memakai pita warna dapat kita
lihat sebagai contoh pada gambar di bawah ini.
b. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa
digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu
kesalahan pada sebuah alat (alarm).
c. Potensiometer
Suatu bel otomatis yang dapat berbunyi ketika cahaya terang (seperti matahari)
terhalang atau dalam keadaan gelap dan redup. Dapat dion/off kan dengan saklar,
sesuai kebutuhan.
4.2 Pembahasan
Bagian pemberi sinyal triger adalah konfigursi antara sinyal dari ldr dan
resistor 1M dan kapasitor 10nF sebagai tanda proses timing dimulai serta sebagai
penentu waktu timing, karena kapasitor dan resistor 1M terhubung dengan kaki 2
dan 6.
Kemudian kaki 3 sebagai output dari IC 555 meneruskan sinyal ke buzzer. Kuat
rendahnya suara yang dihasilkan buzzer tergantung dari besar hambatan pada
potensiometer. Saat potensiometer pada hambatan rendah 0 maka buzzer akan
menghasilkan suara yang kuat, sebaliknya apabila potensiometer pada hambatan
maksimal maka suara rendah.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Burhan. 2009. Perancangan Alat Pengaman Motor dengan Memanfaatkan Sensor Getar
dan Gelombang Radio FM. Jurnal Neutrino. Vol. 2 No. 1.Oktober 2009.
Jamil, Nur Laila. 2014. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Tegangan Dan Nilai
Resistansi Pada Ldr Yang Dihasilkan Dalam Sebuah Rangkaian
Elektronika.Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.
Stikom Surabaya. 2014. Laporan Hasil Kerja Praktek LDR ( Light Dependent Resistor.
http://sir.stikom.edu/167/7/BAB%20IV.pdf. 27 November 2016 (21:48).
Wiryadinata, Romi. 2014. Aplikasi Sensor LDR (Light Dependent Resistant) Sebagai
pendeteksi Warna Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Sistem Komputer, Vol 4 No. 1.
Mei 2014