Você está na página 1de 4

ASUHAN KEPERAWATAN IKTERUS PADA ANAK

I. PENGKAJIAN
1. Data Anemnese
Nama : Nama Orang Tua :
Alamat : Alamat :
Umur : Umur :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :
Tanggal MRS : Pendidikan :
Tanggal Pengkajian : Pekerjaan :
No.MRS : Status Perkawinan :
Penanggung Jawab :
Dx Medis :
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kehamilan
Kurangnya antenatal care yang baik. Penggunaan obat – obat yang
meningkatkan ikterus ex: salisilat sulkaturosic oxitosin yang dapat
mempercepat proses konjungasi sebelum ibu partus.
b. Riwayat Persalinan
Persalinan dilakukan oleh dukun, bidan atau Data Obyektifkter. Lahir
prematur / kurang bulan, riwayat trauma persalinan, hipoxin dan aspixin
c. Riwayat Post natal
Adanya kelainan darah tapi kadar bilirubin meningkat kulit bayi tampak
kuning.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Seperti ketidak cocokan darah ibu dan anak Polycythenia, gangguan
saluran cerna dan hati ( hepatitis )
e. Riwayat Pikososial
Kurangnya kasih saying karena perpisahan, perubahan peran orang tua
f. Pengetahuan Keluarga
Penyebab perawatan pengobatan dan pemahaman ortu bayi yang ikterus
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Nutrisi
Pada umumnya bayi malas minum (reflek menghisap dan menelan lemah)
sehingga BB bayi mengalami penurunan.
b. Eliminasi
Biasanya bayi mengalami diare, urin mengalami perubahan warna gelap
dan tinja berwarna pucat
c. Istirahat
Bayi tampak cengeng dan mudah terbangun
d. Aktifitas
Bayi biasanya mengalami penurunan aktivitas, letargi, hipototonus dan
mudah terusik.
e. Personal hygiene
Kebutuhan personal hygiene bayi oleh keluarga terutama ibu.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum lemah, Ttv tidak stabil terutama suhu tubuh (hipo/
hipertemi). Reflek hisap pada bayi menurun, BB turun, pemeriksaan tonus otot
(kejang/ tremor). Hidrasi bayi mengalami penurunan. Kulit tampak kuning dan
mengelupas (skin resh) bronze bayi syndrome, sclera mata kuning (kadang–
kadang terjadi kerusakan pada retina) perubahan warna urine dan feses.

II. DIAGNOSA
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake
cairan, dan diare.
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan efek fototerapi
3. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubinemia dan diare
4. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan reflek hisap
menurun.
III. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional
. Keperawatan Kriteria Hasil
1. Kurangnya Tujuan: 1. Catat jumlah 1. Untuk
volume cairan Cairan tubuh dan kualitas memantau
berhubungan adekuat feses 2. Memantau
dengan tidak 2. Pantau turgor tanda adanya
adekuatnya Kriteria Hasil: kulit dehidrasi
intake cairan, Ttv normal 3. Pantau intake 3. Memantau
dan diare. Turgor kulit output intake output
<2detik 4. Beri air diantara 4. Menambah
menyusui atau intake cairan
memberi botol
2. Peningkatan Tujuan: 1. Beri suhu 1. Menjaga
suhu tubuh Kestabilan lingkungan kestabilan
(hipertermi) suhu tubuh yang netral suhu tubuh
berhubungan bayi dapat 2. Pertahankan 2. Mempertahan
dengan efek dipertahankan suhu antara kan suhu
fototerapi 35,5° - 37°C normal
Kriteria Hasil: 3. Cek tanda- 3. Memantau
Ttv normal tanda vital tiap terjadinya
Akral hangat 2 jam penurunan/pe
ningkatan
suhu tubuh
3. Pemenuhan Tujuan: 1. Berikan minum 1. Untuk
nutrisi kurang Kebutuhan melalui sonde memenuhi
dari kebutuhan nutrisi (ASI/ PASI) kebutuhan
berhubungan terpenuhi. 2. Lakukan oral nutrisi
dengan reflek hygiene dan 2. Meningkatkan
hisap menurun Kriteria Hasil: olesi mulut nafsu makan
BB normal dengan kapas 3. Memantau
Intake adekuat basah intake serta
3. Monitor intake output
dan output BB 4. Memantau
4. Observasi tugor tugor dan
dan membran membran
mukosa mukosa
4. kerusakan Tujuan: 1. Kaji warna kulit 1. Memantau
integritas kulit Keutuhan kulit tiap 8 jam terjadinya
berhubungan bayi dapat 2. Pantau bilirubin perubahan
dengan dipertahankan direk dan warna kulit
hiperbilirubinem indirek 2. Memantau
ia dan diare Kriteria Hasil: 3. Rubah posisi kadar bilirubin
Warna kulit setiap 2 jam 3. Mencegah
normal 4. Masase daerah terjadinya
Kulit bersih yang menonjol penekanan
dan lembab 5. Jaga pada kulit
kebersihan kulit 4. Meningkatkan
dan sirkulasi darah
kelembabannya

IV. EVALUASI
1. Volume Cairan terpenuhi.
2. Suhu kembali normal
3. Nutrisi terpenuhi.
4. Tidak terjadi integritas kulit.

Você também pode gostar