Você está na página 1de 26

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DALAM


PENDEKATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
TINGKAT III REGULER 3
Desi Maya Sari
Diah Kurnia Febrianti
Dini Gita Satiti
Dwi Mandala Saputra
Edo Marmianto
Endrianto
Fadhilatul Qanitah
Fifi Zani Aziz

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui prakti keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Tujuan khusus yang
ingin dicapai adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga :
1. Mengenal masalah keluarga
2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga
3. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota
keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan / atau
keluarga yang membutuhkan bantuan, sesuai dengan kemampuan
keluarga.
4. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan
sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat ( misal,puskesmas,
posyandu, atau sarana kesehatan lain) untuk memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang rawan
kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang
beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran keluarga yang
dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiri.
Sebelum memberikan asuhan keperawatan keluarga, beberapa persiapan
yang perlu dilakukan oleh perawat:
1. Menetapkan keluarga yang menjadi sasaaran kunjungan serta menentukan
kasus-kasus yang perlu yang perlu ditindaklanjuti di rumah, melalui
seleksi kasus di puskesmas sesuai prioritas.
2. Menetapkan jadwal kunjungan :
a. Membuat jadwal kunjungan dan identitas keluarga yang akan
dikunjungi
b. Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan
kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan.
3. Menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kunjungan antara lain :
a. Mempelajari riwayat penyakit klien (individu/ anggota keluarga) dari
rekam kesehatan keluarga (family folder) di puskesmas dan pencatatan
lain (unit layanan kesehatan) yang ada kaitannnya dengan klien
tersebut.
b. Membuat catatan singkat tentang masalah klien dan keluarga sebagai
dasar kajian lebih lanjut di keluarga.
c. Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang
diperlukan
d. Kit Primary Health Nursing ( PHN) yang berisi peralatan dan obat-
obatan sederhana.
e. Alat bantu penyuluhan
(Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik, 2004 hal : 27-28)

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana dokumentasi askep lansia dalam pendekatan keluarga tahap
pengkajian ?
2. Bagaimana dokumentasi askep lansia dalam pendekatan keluarga tahap
perumusan masalah ?
3. Bagaimana dokumentasi askep lansia dalam pendekatan keluarga tahap
perencanaan ?
4. Bagaimana dokumentasi askep lansia dalam pendekatan keluarga tahap
implementasi dan evaluasinya ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi askep lansia dalam
pendekatan keluarga tahap pengkajian
2. Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi askep lansia dalam
pendekatan keluarga tahap perumusan masalah
3. Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi askep lansia dalam
pendekatan keluarga tahap perencanaan
4. Mahasiswa mampu melakukan askep lansia dalam pendekatan
keluarga tahap implementasi dan evaluasinya

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah pembaca dapat
memperoleh informasi tentang masalah apa saja yang muncul pada
keluarga Tn. S di wisma anggrek bulan Panti tresna werdhaProvinsi
lampung, pendekatan yang dipakai dalam perawatan lansia dalam
keluarga, asuhan keperawatan yang diberikan khususnya dari tujuan
pemberian asuhan keperawatan pada lansia, diagnosa yang muncul
berdasarkan masalah yang terjadi pada lansia, dan Intervensi keperawatan
yang bias diberikan pada lansia berdasarkan diagnosa yang muncul dari
masing-masing masalah.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DALAM PENDEKATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. S DI WISMA ANGGREK BULAN
PANTI TRESNA WERDHA
PROVINSI LAMPUNG

I. Data umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Umur (KK) : 75 tahun
3. Pekerjaan kepala keluarga (KK) : Tidak bekerja
4. Pendidikan kepala keluarga (KK) : SR
5. Alamat dan nomor telepon : wisma Anggrek Bulan,
Panti Tresna Werdha, Provinsi Lampung
b. Komposisi anggota keluarga
Nama Umur Sex Hub Pendidikan Pekerjaan Keterangan
L/P dengan
KK
Ny. 60th P Istri SD Ibu
K Rumah
Tangga

c. Genogram :
Keterangan
Laki-laki :

Perempuan :

Meninggal dunia :

Tinggal serumah : __________

Kawin

Cerai

d. Tipe keluarga : Keluarga Kecil


e. Suku bangsa :
1. Asal suku bangsa keluarga : Sunda
2. Bahasa yang dipakai keluarga : Indonesia
3. Kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat
memengaruhi kesehatan : Tidak ada
f. Agama :
1. Agama yang dianut keluarga : Islam
2. Kepercayaan yang memengaruhi kesehatan : Tidak ada
g. Status social ekonomi keluarga:
1. Rata-rata penhasilan anggota keluarga : Tidak ada
2. Jenis pengeluaran tiap bulan : Tidak ada
3. Tabungan khusus kesehatan
4. Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga
(prabot,transportasi) : Tidak ada
h. Aktifitas rekreasi keluarga : Klien tidak memiliki aktifitas rekreasi
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
: Tn.S tidak memiliki anak dengan Ny.K
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada
c. Riwayat keluarga inti :
1. Riwayat terbentuknya keluarga inti : Tn. S menikah dengan
Ny.K pada tahun … dinikahkan oleh wali hakim di Panti
Tresna Werdha
2. Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit
menular atau penyakit menular di keluarga): Tidak ada
d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri) :
1. Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga : Tn.
S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan
penyakit menular di keluarga
2. Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang memengaruhi kesehatan :

III. Lingkungan
a. Karakteristik kamar :
1. Ukuran kamar (luas kamar) : Klien tinggal di Panti Jompo Tresna
Werdha, ruang anggrek bulan dengan luas kamar 3 cm x 4 cm
2. Kondisi dalam dan luar kamar : Cukup rapi
3. Kebersihan kamar : Cukup bersih
4. Ventilasi kamar : Kurang
5. Saluran pembuangan air limbah (SPAL) : Ada
6. Air bersih : Ada
7. Pengelolaan sampah : Tn.S membuang sampah di kotak sampah
yang tersedia di dalam ruangan
8. Kepemilikan kamar : Klien tinggal di UPTD Dinas Sosial Panti
Jompo Tresna Werdha
9. Kamar mandi/WC : Terdapat 2 kamar mandi yang dapat digunakan
penghuni ruang anggrek bulan
10. Denah kamar :
Kamar
5

Pintu Gudang Kamar


Belakang 4

Kamar Kamar
Tn. S 3

Kamar
1
Pintu
Masuk

b. Karaktristik tetangga dan komunitas tempat tinggal :


1. Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja : Tidak ingin
2. Aturan dan kesepakatan pendudukan setempat : Tidak ada
3. Budaya setempat yang memengaruhi kesehatan : Tidak ada
c. Mobilitas geografis keluarga
1. Apakah keluarga sering pindah kamar? : Tn.S mengatakan selama
menikah dengan Ny.K tinggal di ruang aggrek bulan dan belum
pernah pindah kamar
2. Dampak pindah rumah terhadap kondisi keluar (apakah
menyebabkan stress) : Tidak ada
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
1. Perkumpulan/organisasi social yang diikuti oleh anggota keluarga :
Tidak ada
2. Digambarkan dengan ecomap : -
e. System pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga mengalami masalah :
Tn. S mengatakan bila keluarga mengalami masalah yang terlibat
untuk membantu adalah istri dan pengasuh ruangan
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
1. Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga : Tn.S
mengatakan cara dan jenis komunikasi yang dilakukan adalah
berkomunikasi dua arah dengan istrinya, menggunakan bahasa
indonesia.
2. Cara keluarga memecahkan masalah : Tn. S mengatakan cara
keluarga memecahkan masalah yaitu dibicarakan berdua dengan
istrinya, jika tidak mampu Tn.S akan membicarakannya pada
pengasuhnya
b. Struktur kekuatan keluarga :
1. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah : Kurang
2. Power yang digunakan keluarga : Kurang
c. Struktur peran (formal dan informal)
1. Peran seluruh anggota keluarga : Kurang
d. Nilai dan norma keluarga : …

V. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif :
1. Bagaimana cara keluarga mengekpresikan perasaan kasih sayang :
Tn.S mengatakan mengekspresikan kasih sayang kepada istrinya
dengan saling percaya
2. Perasaan saling memiliki : Ya
3. Dukungan terhadap anggota keluarga : Ada
4. Saling menghargai, kehangatan : Ada
b. Fungsi sosialisasi
1. Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar :
Tn. S mengatakan memperkenalkan anggota keluarga dengan
dunia luar yaitu dengan sering bermain ke ruangan-ruangan lain
untuk bersosialisasi
2. Interaksi dan hubungan dalam kelurga : Tn. S dan Ny. K sudah
tidak pernah bertemu dengan keluarganya
c. Fungsi perawatan kesehatan :
1. Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga (bukan
hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana prevensi/promosi) :
Tn. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan kesehatan
anggota keluarga
2. Bila ditemui data maladaptive, langsung lakukan penjagaan tahap
II (berdasar 5 tugas keluarga seperti bagaimana keluarga mengenal
masalah, mengambil keputusan merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan) : Tn.S mengatakan tidak tahu bagaimana cara
melakukan penjagaan tahap II

VI. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan
keluarga : Tn. S mengatakan dirinya memiliki penyakit hipertensi dan
tidak tahu cara mengobatinya
b. Respon keluarga terhadap stress : Tn. S mengatakan tidak mengerti
tentang penyakit yang dideritanya
c. Strategi koping yang digunakan : Tidak ada
d. Strategi adaptasi yang disfungsional :
Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptive : Tn.S
mengatakan jika ada masalah, dia dan istrinya bertanya kepada
pengasuh ruangannya.

VII. Pemeriksaan fisik (head to toe)


a. Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan : 4 Janari 2016
b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga : Ya
c. Aspek pemeriksaan fisik mulai vital sign, rambut, kepala, mata mulut
THT, leher, thorax, abdomen, ekstremitas atas dan bawah , system
genitalia

Pemeriksaan Tn.S Ny. K


fisik
TD mmHg 120/70 mmHg
N x/mt 62x/mt
RR x/mt 24x/mt
BB/TB kg/ cm 40 kg/ 145cm
Rambut Beruban, tidak ada Beruban, tidak ada
ketombe, penyebaran ketombe
tidak merata
Konjungtiva Tidak anemi Tidak anemi
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Tidak ada secret, simetris Tidak ada secret,
simetris
Telinga Tidak keluar serumen Tidak kelaur serumen
Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
tidak sariawan tidak sariawan
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan limfe kelenjar tiroid dan
limfe
Dada: Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Paru

Jantung Irama jantung teratur dan Irama jantung teratur


tampak jelas
Abdomen Datar, ada bising Datar, ada bising usus
usus20x/mt, tidak nyeri 25x/mt, tidak ada
tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tidak edema, apabila Tidak edema, berjalan
berjalan tampak tertatih normal, namun lambat
dan lambat
Kulit Bersih, sawo matang, Bersih, sawo matang,
tampak keriput dan tampak keriput dan
kering kering
Turgor kulit Cukup baik Cukup Baik
Keluhan

d. Kesimpulan dari hasil pemerksaan fisik :


VIII. Harapan keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan keluarga : Tn. S berharap masalah
kesehatan keluarganya dapat teratasi dan disembuhkan
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Tn. S mengatakan petugas
kesehatan yang ada di UPTD Dinas Sosial Panti Tresna Werdha dapat
lebih peduli dengan kesehatan para lansia yang ada di panti.
ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN
DS : Gangguan rasa nyaman ketidakmampuan
Tn. S memiliki riwayat nyeri keluarga dalam
hipertensi. merawat anggota
Tn. S mengatakan nyeri kepala keluarga yang
(pusing). sakit
Keluarga merasa tidak mampu
merawat Tn. S
Apabila nyeri kambuh,
keluarga hanya memberikan
obat gosok atau kerokan,
jarang periksa ke pelayanan
kesehatan.

Do :
TD :
N:
RR :
S:
Skala nyeri :

DS : Gangguan aktivitas ketidakmampuan


Tn. S mengatakan aktivitasnya fisik keluarga
terganggu karena sakit yang memodifikasi
dideritanya. lingkungan yang
mendukung
DO : kesehatan.
Klien lemah,

DS : Tn. S mengatakan cemas Kecemasan ketidakmampuan


dengan penyakit yang keluarga dalam
dideritanya. mengambil
Keluarga mengatakan bingung keputusan
untuk memberi tindakan apa mengenai tindakan
untuk mengatasi penyakit Tn. yang tepat
S.

DO :
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi.
2. Gangguan aktivitas fisik pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang mendukung kesehatan.
3. Kecemasan pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai
tindakan yang tepat.

PRIORITAS MASALAH

Skoring

DX : Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan hipertensi.

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1. Sifat Masalah (1) 3/3 x 1 3
a. Gangguan =1
Kesehatan (3)
b. Ancaman
Kesehatan (2)
c. Tidak /bukan
masalah (1)
2. Kemungkinan masalah ½x2= 1
dapat diubah (2) 1
a. Mudah (2)
b. Sedang (1)
c. Sulit (0)
3. Potensi masalah dapat 3/3 x 1 3
diatasi (1) =1
a. Tinggi (3)
b. Cukup (2)
c. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah (1) 2/2 x 1 2
a. Dirasakan oleh =1
keluarga dan perlu
segera diatasi (2)
b. Dirasakan
TOTAL SKOR 4 9
DX : Gangguan aktivitas fisik pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan.

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1. Sifat Masalah (1)
d. Gangguan
Kesehatan (3)
e. Ancaman
Kesehatan (2)
f. Tidak /bukan
masalah (1)
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah (2)
d. Mudah (2)
e. Sedang (1)
f. Sulit (0)
3. Potensi masalah dapat
diatasi (1)
d. Tinggi (3)
e. Cukup (2)
f. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah (1)
c. Dirasakan oleh
keluarga dan perlu
segera diatasi (2)
d. Dirasakan
TOTAL SKOR

DX : Kecemasan pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat.

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1. Sifat Masalah (1)
g. Gangguan
Kesehatan (3)
h. Ancaman
Kesehatan (2)
i. Tidak /bukan
masalah (1)
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah (2)
g. Mudah (2)
h. Sedang (1)
i. Sulit (0)
3. Potensi masalah dapat
diatasi (1)
g. Tinggi (3)
h. Cukup (2)
i. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah (1)
e. Dirasakan oleh
keluarga dan perlu
segera diatasi (2)
f. Dirasakan
TOTAL SKOR

PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi.
2. Gangguan aktivitas fisik pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang mendukung kesehatan.
3. Kecemasan pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai
tindakan yang tepat.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dignosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
DX 1 Setelah Setelah Demonstras Keluarga 1. Berikan penjelasan pada
Gangguan dilakuka
dilakuka i dapat keluarga tentang cara
rasa nyaman n
nyeri pada n kunjunga mendemonstr mengurangi/mencegah
keluarga Tn.S n rumah
tindakan asikan : terjadinya nyeri.
khususnya 3x
Tn. S keperaw diharapa cara 2. Demonstrasikan pada
berhubungan kan
atan rasa mengurangi keluarga tentang cara
dengan keluarga
ketidakmamp nyeri mampu dan mengurangi nyeri
uan keluarga memberi
teratasi/ mencegah 3. Berikan penjelasan pada
dalam kan
merawat hilang keperaw trerjadinya keluarga tentang diet
anggota atan pada
nyeri dengan yang sesuai dengan
keluarga Tn. S
dengan dengan benar dengan penderita hipertensi
Hipertensi nyeri
teknik yaitu diet rendah garam,
sekunder
hipertens relaksasi, rendah lemak dan
i
kompres kolesterol
hangat pada 4. Anjurkan pada keluarga
kepala bagian untuk mengkonsumsi
belakang dan makanan sesuai dengan
menghindari diet hipertensi
perubahan 5. Anjurkan pada keluarga
posisi secara untuk jadwal tidur Tn. S
mendadak 6. Anjurkan pada keluarga
dan memeriksakan Tn. S
pengobatan secara teratur
secara teratur
DX 2 Setelah Setelah demonstrasi Keluarga 1. Jelaskan tentang
Gangguan pencegahan hipertensi
dilakuka dilakuka dapat
aktivitas fisik yang dapat dilakukan
pada keluarga n n memodifikasi keluarga.
Tn.S
tindakan kunjunga lingkungan
khususnya
Tn. S keperaw n rumah untuk
berhubungan
atan, 3x mencegah
dengan
ketidakmamp kegiatan diharapk hipertensi
uan keluarga
aktivitas an seperti :
memodifikasi
lingkungan fisik keluarga 1. Membuat
yang
meningk mampu suasana
mendukung
kesehatan. at atau memodif tenang
tidak ada ikasi 2. Mengura
ganggua lingkung ngungi
n an yang perdebata
aktivitas menduku n yang
fisik. ng menimbul
kesehata kan
n bagi masalah
Tn.S 3. Diit
rendah
garam
DX 3 Setelah Setelah Demonstras Ungkapan Tn 1. Jelaskan akibat-akibat
Kecemasan
dilakuka dilakuka i S tidak takut bila hipertensi tidak
pada keluarga
Tn. S n n atau cemas ditangani dengan tepat
khususnya
tindakan kunjunng Wajah Tn S 2. Motivasi keluarga untuk
Tn. S
berhubungan keperaw an rumah tampak rileks mengambil keputusan
dengan
atan 3x dan tidak yang tepat guna
ketidakmamp
uan keluarga diharapk diharapa gelisah menangani hipertensi
dalam
an rasa kn 3. Beri reinforcement
mengambil
keputusan takut keluarga positif atas keputusan
mengenai
teratasi/ mampu keluarga
tindakan yang
tepat. hilang mengam
bil
keputusa
n
mengena
i
tindakan
yang
tepat.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN JAM
DX 1 1. Menjelasan pada keluarga tentang cara S : Keluarga mengatakan sudah memahami
tentang cara merawat keluarga dengan
mengurangi/mencegah terjadinya
hipertensi.
nyeri.
O : Keluarga menjelaskan kembali cara
2. Mendemonstrasikan pada keluarga
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
tentang cara mengurangi nyeri
A : Masalah keluarga Tn.S teratasi sebagian
3. Menjelasan pada keluarga tentang diet
yang sesuai dengan penderita P : Lanjutkan Intervensi
hipertensi yaitu diet rendah garam, - Anjurkan Tn. S dan keluarga melakukan
rendah lemak dan kolesterol teknik relaksasi

4. Menganjurkan pada keluarga untuk - Anjurkan Tn. S dan keluarga menghindari


perubahan posisi secara mendadak
mengkonsumsi makanan sesuai dengan
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
diet hipertensi (rendah garam).
mengkonsumsi makanan sesuai diet
5. Menganjurkan pada keluarga untuk
hipertensi
mengaur jadwal tidur Tn. S
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga untuk
6. Menganjurkan pada keluarga mengatur jadwal tidur
memeriksakan Tn. S secara teratur ke - Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
pelayanan kesehatan. teratur

DX.2 1. Menjelaskan tentang pencegahan S : keluarga Tn. S mengatakan mengerti


tentang pencegahan hipertensi.
hipertensi yang dapat dilakukan
keluarga. O: Keluarga Tn. S menjelaskan kembali
tentang pencegahan hipertensi.
Keluarga Tn.S mengatakan mau
memodifikasi lingkungan untuk mencegah
hipertensi.

A: masalah gangguan aktivitas fisik Tn. S


teratasi sebagian.

P: Lanjutkan intervensi
Bantu keluarga Tn. S dalam memodifikasi
lingkungan.
DX.3 S : Keluarga mengatakan sudah memahami
tentang cara merawat keluarga dengan hipertensi
1. Menjelaskan akibat-akibat bila dengan memperhatikan diet, pola tidur dan control
hipertensi tidak ditangani dengan secata teratur

tepat O:
2. Memotivasi keluarga untuk -Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengambil keputusan yang tepat merawat keluarga hipertensi dengan
guna menangani hipertensi memperhatikandiet, pola tidur dan control teratur
3. Memberi reinforcement positif atas
A: masalah kecemasan pada keluarga Tn. S
keputusan keluarga teratasi sebagian.

P:
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
- Anjukan pada Tn. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur Tn. S
- Anjurkan pada keluarga mengontrol
secara teratur
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asuhan keperawatan keluarga menurut Salvicion G. Bailon dan Aracelis


Maglaya 1978, perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai
unit atau kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai sarana atau penyalur.

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseorang


dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin, hal. 356).

Berikut ini intervensi keperawatan keluarga yang dilakukan pada masalah


hipertensi sesuai dengan 5 tugas keluarga:
1) Mengenal masalah kesehatan
Intervensi:
a) Gali pengetahuan keluarga tentang hipertensi
b) Jelaskan pada keluarga tentang pengertian hipertensi
c) Jelaskan pada keluarga mengenai macam-macam penyebab hipertensi
d) Jelaskan pada keluarga tanda dan gejala hipertensi

2) Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat


Intervensi:
a) Jelaskan akibat-akibat bila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
b) Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat guna
menangani hipertensi
c) Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Intervensi:
a) Jelaskan pada keluarga tentang perawatan hipertensi
b) Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi
c) Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikannya
d) Beri reinforcement atas ketrampilan keluarga

4) Memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan


Intervensi:
Jelaskan tentang pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan keluarga di
rumah

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan


Intervensi:
a) Jelaskan pada keluarga mengenai tempat pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan untuk pengobatan hipertensi
b) Motivasi keluarga untuk mengunjungi tempat fasilitas kesehatan
c) Beri reinforcement (+) atas minat keluarga.

B. SARAN
1. Perawatan lansia di rumah sebaiknya di lakukan secara holistic meliputi:
biologi, psikologi, social, dan spiritual.
2. Keluarga diharapkan selalu memberikan perhatian yang penuh kepada
lansia sehingga lansia tidak merasa terkucilkan di rumah.
3. Dalam perawatan lansia sebaiknya berupaya untuk memandirikan lansia
sesuai dengan kemampuannya.
1. Terkecil yaitu keluarga dan masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi
dalam perawatan lansia dirumah
2. Kepada perawat homecare agar memberikan asuhan keperawatan
secara holistic dan menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno, S.Kp. 2004.Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan. EGC: Jakarta

Ns. Mia Ekasari S.kep. Pengkajian keperawatan. penerbit: trans info media:
Jakarta

Jhon R. 2010. Buku Keperawatan Keluarga : nuha media : Yogyakarta

Ns. Komang Ayu Henny Achjar, SKM, MKep, SpKom. 2010. Aplikasi prakt
asuhan keperawatan keluarga (bagi mahasiswa keperawatan & praktisi perawat
perkesmas): sagung seto :jakarta

Você também pode gostar