Você está na página 1de 22

ANGGARAN DASAR (AD)

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN S1 KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG

BABI

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT

Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan (HMJ S1 Kep) STIKES
PANAKKUKANG Makassar

Pasal 2

Waktu

Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Kep STIKES PANAKKUKANG Makassar didirikan pada Senin, 3 Agustus
2009, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

Tempat

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) S1 Keperawatan berkedudukan di kampus STIKES PANAKKUKANG


Makassar.

Pasal 4

Kedudukan

Himpunan mahasiswa Jurusan (HMJ) S1 keperawatan STIKES Panakkukang Makassar adalah lembaga
dependen yang memiliki ikatan serta hubungan struktural dengan organisasi lain, seperti Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), HMJ DIII Keperawatan dan HM DIII Rekam medis.

BAB II

ASAS, TUJUAN, USAHA, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 5
Asas

Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar berazaskan pancasila .

Pasal 6

Tujuan

Tujuan HMJ S1 Keperawatan adalah terbinanya mahasiswa intelektual yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan bertanggung jawab serta bekerja sama dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Pasal 7

Usaha

Ayat :

1. Mengembangkan potensi keilmuan, kreativitas dalam dinamika kemahasiswaan sesuai denganvisi


dan misi program studi Jurusan S1 Keperawatan.

2. Berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3. Membangun jaringan kerja sama dengan instansi-instansi dipemerintah maupun swasta dan
organisasi lainnya selama tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.

4. Usaha lain yang sifatnya tidak mengikat dan sesuai dengan azas organisasi.

Pasal 8

Sifat

Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 keperawatan bersifat Semi otonom terhadap lembaga


kemahasiswaan.

Pasal 9

Fungsi

Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan berfungsi sebagai wadah untuk aktualisasi,


pengembangan potensi dan proses pendewasaaan diri sebagai komunitas ilmiah yang berwawasan luas,
cakap, kritis dan kreatf, dan berfungsi sebagai :

1. Organisasi pengkaderan

2. Organisasi aspiratif
BAB III

ANGGOTA DAN KEANGGOTAAN

Pasal 9

Anggota

Anggota Himpuna Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan adalah seluruh mahasiswa jurusan S1


Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panakkukang

Pasal 10

Keanggotaan

Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan STIKES Panakkukang terdiri dari:

1. Anggota Penuh

2. Anggota Biasa

3. Anggota kehormatan

BAB IV

STATUS DAN KEKUASAAN

Pasal 11

Musyawarah Besar merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam tubuh organisasi dan
dilaksanakan dalam satu tahun periode kepengurusan.

Status

Pasal 12

Kekuasaan

1. Kepeutusan tertinggi berada pada Musyawarah Besar (MUBES)

2. Kebijakan tertinggi berada pada pengurus

BAB V

STRUKTUR KEPEMIMPINAN
Pasal 13

Struktur

Terlampir

Pasal 14

Kepemimpinan

Kepemimpina Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan terdidri dari:

1. Badan Legislatif (BL)

2. Pengurus Sebagai Eksekutif

BAB VI

SIDANG-SIDANG

Pasal 16

Jenis-jenis sidang

1. Musyawarah Besar (MUBES)

2. Musywarah Luar Biasa (MUSLUB)

3. Rapar Kerja (RAKER)

4. Rapat pleno

5. Rapat pengurus

6. Rapat bidang

BAB VII

IDENTITAS

Pasal 17
Lambang

Lambang Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar

Pasl 18

Atribut

PDH

Pasal 19

Lagu

Mars HMJ

Hymne HMJ

Pasal 20

Bendera

Bendera Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar


Pasal 21

Administrasi

Administrasi terdiri dari:

1. Internal

2. Eksternal

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 22

Keuangan

Sumber keuangan HMJ S1 Keperawatan STIKES Panakkukang makassar terdiri dari:

1. Dana kemahasiswaan

2. Iuran anggota dan pengurus

3. Usaha lain yang tdak mengikat dan halal

BAB X

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN QUORUM

Pasal 23

Kepetusan

1. Setiap pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila mufakat tidak tercapai, maka keputusan dapat di ambil berdaarkan suara terbanyak
(voting)

Pasal 24

Quorum

1. Sidang-sidang HMJ S1 Keperawatan dinyatakan qoarum apabila dihadiri oleh 2/3+ 1 anggota forum
2. Apabila dalam waktu yang di jadwalkan sidang belum mencapai quorum, maka sidang di tunda
2x15 menit Setelah itu dianggap quorum.

BAB XI

Amandemen AD/ART

Pasal 25

Amandemen

Amandemen Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) di lakukakan oleh seluruh anggota
dan di setujui oleh 2/3+1 dan di sahkan oleh Badan Legislatif (BL) dan di sahkan di MUBES

BAB XII

PENJELASAN ATURAN TAMBAHAN

Pasal 26

Aturan tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan dimuat dan akan dijabarkan dalam Anggaran
Rumah Tangga, atau aturan-aturan lain sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN S1 KEPERAWATAN

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Keanggotaan

1. Anggota Biasa adalah semua mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan yang terdaftar pada semester
yang berjalan.
2. Anggota Penuh adalah anggota biasa yang telah mengikuti prosesi pengkaderan kepemimpinan
mahasiswa S1 Keperawatan yang diadakan oleh HMJ S1 Keperawatan. Dan telah ditetapkan
sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan sesuai dengan syarat yang
telah ditentukan untuk menjadi anggota.

3. Anggota kehormatan adalah anggota biasa dan anggota penuh yang telah menyelesaikan
program studi berhak memberikan sumbangsi terkait keorganisasian.

Pasal 2

Syarat Anggota

1. Anggota biasa adalah mahasiswa jurusan keperawatan yang telah melaksanakan kewajibannya
sebagai peserta didik dalam semester berjalan.

2. Anggota penuh adalah anggota yang telah mengikuti PPS, MUBES dan LT lainnya dalam ruang
lingkup STIKES PANAKUKANG serta LT baik ekstra maupun intra kampus.

Pasal 3

Masa keanggotaan

1. Masa keanggotaan biasa dinyatakan tidak berlaku apabila :

a. Cuti akademik

b. Telah menyelesaikan study.

c. Mengundurkan diri dari akademik dan DO.

d. Meninggal dunia.

2. Anggota penuh tidak berlaku jika syarat pada point 1 pasal 3 tidak terpenuhi

Pasal 4

Hak dan Kewajiban

1. - Hak Anggota Penuh :

a. Setiap anggota berhak untuk mengajukan ide, usul dan pendapat yang tidak bertentangan dengan
aturan main organisasi.
b. Setiap anggota berhak untuk menggunakan fasilitas organisasi dengan seizin pengurus.

c. Berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan organisasi.

d. Berhak menjadi pengurus sesuai dengan AD/ART yang telah ditetapkan.

- Hak Anggota biasa :

a. Setiap anggota berhak untuk menggunakan fasilitas organisasi dengan seizin pengurus.

b. Berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. – Kewajiban anggota penuh :

a. Mematuhui konstitusi yakni AD/ART, GBHO, PKK Dan REKOMENDASI HMJ S1 keperawatan

b. Menjaga nama baik organisasi.

c. Saling menjaga dan menghormati sesama anggota.

- Kewajiban anggota biasa :

a. Mematuhi konstitusi yakni AD/ART, GBHO, PKK dan REKOMENDASI HMJ S1 keperawatan

b. Menjaga nama baik organisasi.

c. Saling menghargai dan menghormati sesama anggota.

Pasal 5

Sanksi Anggota

1. Setiap anggota HMJ S1 Keperawatan dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART serta peraturan
lain yang berlaku dalam organisasi.

2. Sanksi anggota pengurus dapat berupa :

a. Teguran secara lisan.

b. Teguran secara tertulis.

c. Memberikan sanksi bagi anggota untuk tidak ikut dalam kegiatan HMJ.

3. Tata cara pemberian sanksi diatur dalam rapat pengurus yang berlandaskan pada konstitusi
organisasi.
BAB II

STRUKTUR

Pasal 6

Kepemimpinan

1. Dewan Penasehat Organisasi HMJ S1 Keperawatan adalah yang dianggap mampu mengarahkan
organisasi dan pernah menjabat sebagai pengurus, yang dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Besar berjumlah tiga (5) orang dengan satu (1) orang koordinator atas kesepakatan
BL.

2. Pengurus adalah penanggung jawab dan penyelenggara tinggi organisasi secara internal dan
eksternal yang sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Ketua Umum.

b. Wakil Ketua Umum

c. Sekretaris Umum.

d. Bendahara Umum.

Pasal 7

Wewenang Pengurus

1. Mengambil kebijakan tinggi organisasi.

2. Penyelenggara kepengurusan organisasi.

3. Memperlancar kinerja organisasi.


Pasal 8

Wewenang Dewan Penasehat Organisasi (DPO)

1. Memberikan ide, saran dan pendapat kepada pengurus atau kebijakan yang dapat memajukan
organisasi.

2. Mengambil kebijakan strategi dalam kondisi tertentu guna pencapaian tujuan organisasi.

BAB III

IDENTITAS

Pasal 9

Lambang

· Dasar warna merah maron : melambangkan almamater S1 Keperawatan (STIKES) panakukang.

· Tulisan STIKES panakukang makassar : melambangkan nama perguruan tinggi.

· Tulisan HMJ melambangkan nama organisasi.

· Gambar lentera merupakan simbol dari keperawatan

· Bentuk Segi tiga melambangkan suatu kerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama dalam
keperawatan.

· Bentuk lingkaran melambangkan suatu kerjasama yang tidak dapat terputuskan

· Warna putih melambangkan kesucian dari profesi keperawatan.

Pasal 10

Mars

Tibalah waktunya kita untuk bergerak

Bulatkan tekad dalam satu cita-cita

Kobarkan semangat muda yang membara


Kitalah mahasiswa yang terbaik

Serentak mari lapangkan dada kita

Bergandengan berjalan penuh charisma

Sucikan hati untuk menolong sesama

Dibawah naungan Stikes Panakkukang

Untuk Himpunanku……..

Aku rela tumpahkan semua darahku

Demi Almamaterku……..

Ku kobarkan semangat Jiwa mudaku

Pasal 11

Bendera

1. Kain berwarna dasar putih: Melambangkan suatu organisasi menuju kesempurnaan

2. Logo HMJ S1 Keperawatan pada tengah-tengah Bendera.

3. Ukuran Bendera 2 :1

BAB IV

ADMINISTRASI

Pasal 12

Administrasi Internal HMJ S1 Keperawatan

Administrasi internal adalah lalu lintas administrasi secara internal terkhusus pada ruang lingkup HMJ S1
Keperawatan STIKES Panakukang Makassar.
Pasal 13

Administrasi Eksternal HMJ S1 Keperawatan

Administrasi eksternal adalah lalu lintas administrasi secara eksternal terkhusus diluar ruang lingkup
HMJ S1 Keperawatan STIKES Panakukang Makassar

BAB V

KEUANGAN

Pasal 14

Sumber Keuangan HMJ S1 Keperawatan

Sumber-sumber keuangan HMJ S1 Keperawatan terdiri dari :

· Dana Kemahasiswaan : Dana yang diperoleh dari lembaga kampus.

· Iuran Anggota : Dana yang diperoleh melalui pengurus dan anggota

· Usaha-usaha Lain : Sumbangan yang tidak mengikat dan halal serta kreatifitas mahasiswa.

BAB VI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN QUORUM

Pasal 15

Pengambilan Keputusan dan Quorum

a. Pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh pengurus baik rapat kerja, rapat bidang,rapat
pleno, harus dihadiri 2/3 + 1 anggota pengurus.

b. Kondisi yang tidak kondusif kepengurusan dilakukan pada Musyawarah Luar Biasa dan MUBES
yang dihadiri oleh mahasiswa jurusan S1 keperawtan 2/3 + 1 anggota dalam forum.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16

Aturan Tambahan

Amandemen AD/ART HMJ S1 Keperawatan STIKES panakukang adalah : Amandemen AD/ART dapat
diperoleh atas usulan atau rancangan dan disahkan pada MUSLUB

BAB VIII

PENJELASAN ATURAN TAMBAHAN

Pasal 17

Penjelasan Aturan Tambahan

Selain AD HMJ S1 Keperawatan STIKES Panakukang Makassar memiliki penjelasan adalah segala sesuatu
hal-hal AD/ART yang belum diatur dalam AD/ART dijabarkan dalam pedoman kerja kepengurusan.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 18

Penutup
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN S1 KEPERAWATAN (HMJ)

STIKES PANAKUKANG MAKASSAR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan reformasi sebagai koreksi total terhadap segala bentuk penyimpangan yang
dilakukan oleh Orde Baru, sekaligus juga merupakan titik tolak dari kesadaran seluruh bangsa Indonesia
atas tantangan masa depan bangsa, khususnya dalam mempersiapkan diri menuju Millenium III yang
akan diwarnai oleh globalisasi diseluruh bidang kehidupan.

Seluruh Anggota HMJ S1 Keperawatan dituntut untuk dapat mempersiapkan diri, baik sumber daya
manusia yang masih rendah, maupun sumber daya lainnya. Mengingat persainngan yang kuat, ketat
pada millenium mendatang. namun, melihat waktu yang begitu singkat dengan setumpuk problem yang
seolah tak kunjung selesai ujungnya membuat kita bingung. kasat kusut yang terkesan tidak lagi
konsentarsi penuh dalam menghadapi realitas yang terjadi disekeliling kita. Hal ini yang kemudian
menjadi ”Social Trable” (Strea sosial), seakan membuat segala sesuatu seolah tak berguna, karena
dianggap tak dapat menjadi landasan yang kokoh untuk menjadi pijakan dalam melangkah menuju
millenium berikut.

Fenomena tersebut menjadikan problem sosial yang hampir meradang disetiap jengkal dari tanah
pertiwi, dimana pada titik akhir kemudian menjadikan konflik horizontal yang maha dasyat. Akibatnya
adalah perasaan yang saling mencurigai dan saling tuduh-menuduh dan mencoba untuk mencari
kambing hitam dari segala yang terjadi tersebut, karena tidak ada secara ikhlas dapat menerima kondisi
ini sebagai suatu yang rasional adanya, pergerakan besar-besaran pun terjadi dimana-mana dan apa
tujuannya.

Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan suasana yang lebih segar dan damai, tokoh yang dapat
memberikan jaminan dalam rangka yang rasional, objektif untuk kemudian secara evolutif mengambil
alih peran-peran yang dirasakan kritis untuk ditindak lanjuti dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung
jawab. Dengan kata lain publik (masyarakat luas) membutuhkan jaminan akan kekhawtirannya dari
orang-orang atau kelompok yang benar-benar netral yang independent yang peduli akan kekhawatiran
tersebut.

Pada saat itulah, sekelompok akademik secara alamiah diharapkan dapat meniupkan angin segar
guna memberikan sedikitnya harapan yang menjanjikan, mengingat kaum akademis dalam ucapan
tindakannya senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai kejujuran, kebenaran, objektifitas, rasional,
independent secara bertanggung jawab.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar sebagai salah satu instrument yang secara
kulitatif institusional mewakili akademis yang berkulifikasi ”B” (baik), dituntut untuk memainkan
perannya atas nama kondisi bangsa Indonesia yang membutuhkan kepedulian, untuk menawarkan
konsep-konsepnya atau buah pikirannya dalam menawarkan solusi-solusi yang sifat-sifatnya antisipatif
terhadap kondisi yang terjadi sekaligus diharapkan menjadi pelopor dalam membangkitkan kembali
optimisme publik, dengan aksi-aksi yang mengarah pada pemulihan kondisi. Hal tersebut merupakan
harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi sebagai hukum alamiah terhadap statusnya sebagai
akademis. Berangkat dari fenomena tersebut, secara moral mahasiswa S1 Keperawatan yang terhimpun
dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan sebagai satu mayoritas merasa bertanggung
jawab penuh terhadap segala tuntutan yang sifatnya panggilan nurani tersebut, olehnya HMJ S1
Keperawatan STIKES Panakukang menyusun segala rancangan aktivitasnya secara sistematis dan
strategis guna memaksimalkan dari kinerja-kinerja organisasi dalam rangka menjawab panggilan nurani
tersebut.

Rancangan aktivitas tersebut disusun dalam konsep yang menjadi estimasi awal tentang arah
organisasi kedepan yang disebut dengan GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO), dengan
sistematika penyusunan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Pengertian

C. Tujuan

D. Landasan

II. LANDASAN UMUM DAN PROGRAM

A. Potensi Dasar

B. Sasaran Program

C. Tujuan Program

III. POLA UMUM JANGKA PANJANG

A. Pengertian

B. Arah dan Sasaran

C. Pola Umum Pengembangan dan pola khusus

IV. POLA UMUMPENGEMBANGAN JANGKA PANJANG

A. Pengertian

B. Arah dan Sasaran

C. Pola Umum Pengembangan dan pola khusus

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik dan saran


B. Pengertian

Garis-garis Besar Haluan Organisasi disingkat GBHO adalah dasar yang utama dalam melaksanakan
aktivitas kesehariaan organisasi menuju pengembangan organisasi.

C. Tujuan

Garis-garis Besar Haluan Organisai ini dibuat dengan tujuan :

1. Sebagai panduan bagi pengurus dan seluruh anggota dalam melaksanakan aktivitas organisasi.

2. Sebagai telaah kritis terhadap kondisi objektif organisasi berikut pengembangan-


pengembangannya.

3. Sebagai bahan acuan terhadap tujuan organisasi

D. Landasan

Garis-garis Besar Haluan Organisasi ini disusun dengan senantiasa berdasarkan pada:

1. Landasan Konstitusional:

F UU No.2 tahun 1978 tentang Pendidikan Nasional

F Keputusan Menteri No. 158 tentang Lembaga Kemahasiswaan

F AD/ART Lembaga Mahasiswa STIKES panakukang

F AD/ART Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan STIKES panakukang

2. Landasan Opersional adalah TRI DHARMA Perguruan tinggi

3. Landasan Moral adalah amanah Musyawarah Besar HMJ S1 Keperawatan STIKES panakukang

II. LANDASAN UMUM PROGRAM

A. Potensi Dasar
GBHO HMJ S1 Keperawatan STIKES Panakukang disusun dengan senantiasa memperhatikan potensi-
potensi dasar antara lain:

1. Mahasiswa Program Stusi S1 keperawatan yang jumlahnya mencapai 30% dari jumlah
mahasiswa STIKES Panakukang dianggap sebagai modal dasar yang sangat potensial untuk
pengembangan organisasi.

2. Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan baik dari segi akademik, maupun dari mereka yang aktif
pada organisasi, dianggap sebagai potensi mahasiswa S1 keperawatan.

3. Potensi program studi S1 keperawatan panakukang dapat dijadikan


sebagai wadahpengembangan ilmu keperawatan yang terintegrasi dengan IPTEKS (Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Seni)

B. Sasaran program

Sasaran yang diharapkan adalah HMJ S1 Keperawatan STIKES panakukang sebagai salah satu organisasi
mahasiswa di tingkatan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari anggotanya sehingga
terwujud kadernisasi kreatif, inovatif, mandiri, beretika, solider, kritis serta bertanggung jawab serta
memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebagai sumber daya dalam usaha
pengembangan organisasi, almamater, masyarakat serta mampu mengaplikasikannya.

III. PROGRAM UMUM JANGKA PANJANG

A. Pengertian

Program umum pengembangan jangka panjang adalah sebuah pola yang diharapkan menjadi acuan
dasar dari periode ke periode, sehingga terjadi kesinambungan antara pengurus dan dapat
menyelesaikan semua masalah dalam kepengurusannya. Hal ini dimaksudkan agar terjadinya
sinkronisasi dan terjadi hubungan yang baik antar pengurus dari periode ke periode.

B. Arah dan Sasaran

GBHO ini sebagai landasan agar HMJ S1 Keperawatan menjadi organisasi yang lebih profesional di
bidangnya dengan beberapa tahapan :
1. Tahapan pertama :

sosialisasi internal antar anggota organisasi yang menyangkut visi dan misi organisasi, termaksud urgensi
dan mengubah organisasi yang lebih baik.

2. Tahapan kedua :

Dititik beratkan pada pencapaian format atau pola pengkaderan yang tepat sesuai dengan tujuan dan
budaya yang terbangun

3. Tahapan ketiga :

Sosialisasi dengan jalan pola interaksi timbal balik dengan organisasi intra dan ekstra kampus serta
hubungan intelektual utamanya dalam hal pendalaman ilmu pengetahuan khususnya ilmu Keperawatan.

4. Tahapan keempat :

Dititikberatkan pada pendalaman pola regenerasi yang dilaksanakan secara terencana dan terpadu guna
keseimbangan organisasi.

C. Pola Umum Pengembangan

Arah dan sasaran tersebut diatas, kemudian diimplementasikan dalam planning sebagai berikut:

1. Memperbanyak intensitas pertemuan yang sifatnya dialogis baik formal maupun non formal
antara pengurus dan anggota.

2. Mempertajam kajian dan diskusi interaktif yang dapat menjadi kreatifitas dalam mencermati
setiap interaksi yang terbangun ditubuh organisasi untuk kemudian dijadikan rujukan dalam
menentukan pola kaderisasi organisasi.

3. Memperbanyak jumlah kegiatan dalam bentuk penggalian ilmu Keperawatan guna


pengembangan intelektual dan sumber daya anggota.

4. Memperbesar intensitas pertemuan dengan organisasi intra dan ekstra kampus guna mencapai
masukan-masukan yang sifatnya positif dan berguna bagi organisasi.

IV. POLA PENGEMBANGAN JANGKA PENDEK

A. Pengertian
Pola umum pengembangan jangka pendek merupakan penjabaran dari pola umum pengembangan
jangka panjang, untuk jangka waktu satu atau lebih masalah dalam kepengurusannya. Pola umum
jangka pendek ini merupakan garis besar terhadap apa yang harus dilaksanakan oleh pengurus untuk
periode kepengurusan. Pola umum pengembangan jangka pendek ini adalah hal-hal yang sifatnya
prioritas.

Agar dapat di implementasikan kedalam program jangka pendek pengurus sebagai berikut :

1. Mengadakan Up Grading kepengurusan yang beranggotakan pengurus dilaksanakan oleh


pengurus.

2. Mengadakan pelatihan kader yang dilaksanakan oleh pengurus yang dibuka seluruh anggota.

3. Mengaktifkan forum-forum dialog dengan anggota organisasi lain dengan maksud mencari
masukan bagi organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, untuk selanjutnya ditindak lanjuti
oleh pengurus.

4. Aktif melakukan diskusi-diskusi strategis diatara pengurus dan anggota tentang fenomena-
fenomena yang terjadi selanjutnya diangkat sebagai tema dialog, seminar, lokakarya, sarasehan
atau kegiatan lain yang dimaksudkan untuk pendalaman wawasan ilmu keperawatan bagi
seluruh anggota.

5. Mengadakan hubungan kerja sama dengan organisasi lain yang dimaksudkan sebagai media
yang lebih luas guna pengembangan wawasan keilmuan dari seluruh anggota.

6. Mengaktifkan pertemuan-pertemuan yang sifatnya kekeluargaan baik dengan anggota


atau organisasi lain seperti penyajian dialog yang sifatnya penyatuan visi serta kegiatan lain yang
sifatnya menjalin hubungan emosional. Pembentukan tim pekerja guna meneliti berdasarkan
realitas tentang kemungkinan-kemungkinan pengembangan sistem pendidikan termaksud
kurikulum yang berlaku khususnya di kampus STIKES panakukang dan sewilayah kopertis
wilayah VIII pada umumya yang dimaksudkan untuk membuat suatu draft yang bersifat data
yang akan menjadi acuan dalam rangka pengurus menuyikapi tentang kebutuhan akademik
anggota.

7. Pengurus diharapkan dapat melakukan pertemuan atau silaturahmi dengan wakil-wakil


kelas guna menjaring keluhan-keluhan atau problem-problem akademik yang dialami anggota,
guna ditindak lanjuti oleh pengurus.

B. Arah dan Sasaran

Pada pola umum pengembangan jangka pendek ini, arah dan sasaran yang akan dicapai :

1. Dititikberatkan pada (sosialiasasi) tentang tata cara pelaksanaan organisasi, kepengurusan,


termaksud peluang pengembangan kreatifitas anggota.
2. Dititikberatkan pada pelaksanaan pembentukan dasar keorganisasian anggota, melalui suatu
kegiatan pengkaderan yang disesuaikan dengan konstitusi dan budaya yang terbangun dalam
organisasi.

3. Dititikberatkan pada interaksi yang pro aktif dengan anggota organisasi lain di STIKES
panakukang, serta organisasi intra/ekstra yang ada dikampus lain, dengan bentuk tatap muka
dengan pengurus demi menjaring masukan bagi organisasi.

4. Mengadakan pendalaman dan pengkajian ilmu Keperawatan dengan menghadirkan narasumber


sususi dengan bidangnya serta pemenuhan kebutuhan keilmuan anggota.

5. Terjadinya kerja sama dengan organisasi / instansi lain luasnya jaringan organisasi.

6. Dititikberatkan pada penelitian tentang kelayakan sistem pendidikan yang diperlukan, sesuai
dengan tuntutan realitas objektif masa depan dengan senantiasa mengedepankan rasionalisme
dan objektifitas.

7. Dititik beratka pada pola interaksi dengan anggota khususnya tentang keluhan-keluhan anggota,
yang berhubungan dengan kebutuhan akademik.

C. Pola Umum Pengembangan

Dari pemaparan tentang pengertian arah dan sasaran dari pola umum pengembangan jangka pendek
ini, maka hal-hal tersebut diatas diharapkan menjadi acuan dasar oleh pengurus untuk mewujudkan
tujuan Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan

Você também pode gostar