Você está na página 1de 11

Tugas Individu Hygiene Industri

Analisis Hygiene Industri di Tempat Kerja

DOSEN PEMBIMBING:
Novia Wirna Putri, SKM, MPH

DI SUSUN OLEH
Nada Santika 1510070120002

Universitas Baiturrahmah
Fakultas Kesehatan Masyarakat
2017/2018
ANALISIS K3 YANG TERJADI DI TEMPAT MENJAHIT SINGER BERDASARKAN
HYGIENE INDUSTRI

1. Profil Tempat Menjahit Singer


Usaha atau pekerjaan yang akan dibahas yaitu tempat menjahit Singer yang sudah
lumayan lama berdiri dan memiliki banyak cabang dimana – mana, selain tempat
pemesanan membuat baju, Singer juga membuka kursus bagi orang yang mau belajar
menjahit. Singer ini memiliki cabang yang banyak, dan salah satunya itu di Lubuk
Lintah, Kecamatan Kuranji Kota Padang. Terletak ditempat yang ramai penduduk dan
juga di dekat kampus IAIN Padang, sehingga banyak juga mahasiswa yang belajar
menjahit disana.
Singer ini dikelola oleh ibu Irma yang juga dibantu oleh beberapa pekerja atau
anak buahnya dalam mengerjakan pesanan baju. Biasanya pesanan yang datang yaitu
kebaya untuk wisuda mahasiswa, kira – kira dalam satu bulan bisa menyelesaikan
sebanyak sepuluh buah baju. Singer lebih mengkhususkan pada kursus menjahitnya,
sehingga banyak pemula yang belajar menjahit disana guna untuk menambah skill dalam
menjahit.
Dalam menyelesaikan pesanan ataupun mengajari menjahit, Singer memakai
beberapa alat jahit seperti mesin jahit dan mesin obras untuk mempermudah dalam
menjahit baju. Terdapat 6 buah mesin jahit dan 1 buah mesin obras yang memiliki resiko
terjadinya kecelakaan kerja, karena mesin tersebut menggunakan jarum – jarum yang
tajam dan selain itu juga pada mesin obras menggunakan mesin dynamo yang pastinya
panas yang akan dipijak oleh pekerja, tetapi pekerja hanya menggunakan sandal biasa.
2. Analisis K3 Dalam Hygiene Industri
Langkah – langkah kerja:
1. Proses Pengukuran Badan Costumer
 Antisipasi
Faktor fisika :
a. Kemungkinan terjadi masalah pencahayaan, saat mengukur badan
costumer penjahit memerlukan cahaya yang terang karena butuh
ketelitian dalam mengukur.
Faktor biologi:
a. Kemungkinan terdapat nyamuk
b. Kemungkinan terdapat lalat
Faktor ergonomi:
a. Kemungkinan adanya nyeri punggung karena sering membungkuk
b. Kemungkinan adanya pinggang karena sering berdiri
 Rekognisi
Faktor fisika:
a. Intensitas cahaya, saat mengukur badan costumer penjahit memerlukan
cahaya yang terang karena butuh ketelitian dalam mengukur.
Faktor biologi:
a. Terdapat nyamuk karena banyak kain yang bertumpuk (tidak parah).
Faktor ergonomi:
a. Adanya nyeri punggung karena sering membungkuk tapi tidak terlalu
parah (tidak parah).
b. Adanya nyeri pinggang karena sering berdiri tapi tidak terlalu parah (tidak
parah).
 Evaluasi
PENGUKURAN :
Setelah melakukan pengukuran didapatkan intensitas cahaya saat menjahit di
singer sebesar 700 Lux.
PENILAIAN :
Menurut PMP no.7 tahun 1964, tingkat penerangan / NAB dalam proses
menjahit yaitu 1000 Lux, karena intensitas cahaya di singer 700 Lux berarti
dibawah NAB sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan terhadap mata
pekerja, seperti mata mengalami ketegangan.
 Pengendalian
TEKNIS :
Substitusi, mengganti lampu / pencahayaan dengan yang lebih terang yaitu
minimal 1000 lux.
ADMINISTRATIF :
Melakuakan pergantian shift kerja pada pekerja
2. Proses pembuatan dan menggunting pola dikoran dan dikain

 Antisipasi
Faktor fisika:
a. Kemungkinan terjadi masalah pencahayaan, saat menggambar dan
menggunting pola penjahit memerlukan cahaya yang terang karena butuh
ketelitian.
Faktor kimia :
a. Kemungkinan adanya debu saat menggunting pola kain.
Faktor biologi :
a. Kemungkinan di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain
yang bertumpuk.
Faktor ergonomi :
a. Kemungkinan tangan terluka karena gunting
b. Kemungkinan mengalami sakit punggung karena terlalu sering
membungkuk saat menggambar ataupun menggunting pola.
Faktor psikologi :
a. Kemungkinan pekerja mengalami stress kerja seperti susah tidur setelah
bekerja
 Rekognisi
Factor fisika :
a. Terjadi masalah pencahayaan, saat menggambar dan menggunting pola
karena penjahit memerlukan cahaya yang terang karena butuh ketelitian.
Faktor kimia :
a. Adanya debu saat menggunting pola kain (tidak parah).
Faktor biologi :
a. Di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain yang bertumpuk
(tidak parah).
Faktor ergonomi :
a. Bahaya tangan terluka karena gunting (tidak parah)
b. Bahaya sakit punggung karena terlalu sering membungkuk saat
menggambar ataupun menggunting pola.
Faktor psikologi :
a. Pekerja mengalami stress kerja seperti susah tidur setelah bekerja (tidak
parah)
 Evaluasi
PENGUKURAN:
a. Setelah melaukan pemeriksaan kesehatan terdapat nyeri pada pinggang
dan punggung pekerja.
b. Setelah melakukan pengukuran didapatkan intensitas cahaya saat menjahit
di singer sebesar 700 Lux.
PENILAIAN:
a. Karena terdapat nyeri di pinggang dan punggung pekerja maka pekerja
mengalami masalah kesehatan muskoloskeletal karena terlalu lama
membungkuk dan berdiri.
b. Menurut PMP no.7 tahun 1964, tingkat penerangan / NAB dalam proses
menjahit yaitu 1000 Lux, karena intensitas cahaya di singer 700 Lux
berarti dibawah NAB sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan
terhadap mata pekerja, seperti mata mengalami ketegangan.
 Pengendalian
TEKNIS :
Substitusi, mengganti lampu / pencahayaan dengan yang lebih terang yaitu
minimal 1000 lux.
ADMINISTRATIF :
Melakukan rotasi kerja agar pekerja tidak terpapar dengan kegiatan it uterus
menerus.
3. Proses menjahit kain menggunakan mesin jahit

 Antisipasi
Faktor fisika:
a. Kemungkinan terjadi masalah pencahayaan, saat menjahit kain karena
penjahit memerlukan cahaya yang terang karena butuh ketelitian.
Faktor biologi :
a. Kemungkinan di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain
yang bertumpuk.
Faktor ergonomi :
a. Kemungkinan tangan terluka karena mesin jahit yang tajam.
b. Kemungkinan mengalami sakit punggung karena terlalu lama duduk saat
menjahit kain.
c. Kemungkinan pekerja mengalami kelelahan kerja seperti sakit kepala dan
mengantuk sat bekerja.
Faktor psikologi :
a. Kemungkinan pekerja mengalami stress kerja seperti sering marah selama
bekerja.
 Rekognisi
Factor fisika :
a. Terjadi masalah pencahayaan, saat menjahit kain, penjahit memerlukan
cahaya yang terang karena butuh ketelitian.
Faktor biologi :
a. Di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain yang bertumpuk
(tidak parah).
Faktor ergonomi :
a. Bahaya tangan terluka karena mesin jahit.
b. Bahaya sakit punggung karena terlalu lama duduk saat menjahit kain.
c. Bahaya kelelahan kerja seperti sakit kepala dan mengantuk sat bekerja.
Faktor psikologi :
a. Pekerja mengalami stress kerja seperti sering marah saat bekerja.
 Evaluasi
PENGUKURAN:
a. Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan terdapat nyeri pada pinggang
dan punggung pekerja.
b. Setelah melakukan pengukuran didapatkan intensitas cahaya saat menjahit
di singer sebesar 700 Lux.
PENILAIAN:
a. Karena terdapat nyeri di pinggang dan punggung pekerja maka pekerja
mengalami masalah kesehatan muskoloskeletal karena duduk terlalu lama.
b. Menurut PMP no.7 tahun 1964, tingkat penerangan / NAB dalam proses
menjahit yaitu 1000 Lux, karena intensitas cahaya di singer 700 Lux
berarti dibawah NAB sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan
terhadap mata pekerja, seperti mata mengalami ketegangan.
 Pengendalian
TEKNIS :
Substitusi, mengganti lampu / pencahayaan dengan yang lebih terang yaitu
minimal 1000 lux.
ADMINISTRATIF :
Menerapkan shift kerja pada pekerja.
APD :
Menggunakan sarung tangan.
4. Proses mengobras pinggiran kain dengan mesin obras
 Antisipasi
Faktor fisika:
a. Kemungkinan terjadi masalah pencahayaan, saat mengobras kain karena
penjahit memerlukan cahaya yang terang karena butuh ketelitian.
b. Kemungkinan terjadi masalah kebisingan karena mesin obras
mengeluarkan bunyi tetapi tidak begitu keras.
Faktor biologi :
a. Kemungkinan di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain
yang bertumpuk.
Faktor ergonomi :
a. Kemungkinan tangan terluka karena mesin obras yang tajam.
b. Kemungkinan kaki terluka karena menginjak dynamo yang panas hanya
dengan sandal biasa.
c. Kemungkinan mengalami sakit punggung karena terlalu lama duduk saat
mengobras kain, tetapi tidak selama proses menjahit.
d. Kemungkinan pekerja mengalami kelelahan kerja seperti sakit kepala,
mengantuk dan sering merasa berat di kepala saat bekerja.
Faktor psikologi :
a. Kemungkinan pekerja mengalami stress kerja seperti sering sakit
kepala/pusing tanpa sebab.
 Rekognisi
Factor fisika :
a. Terjadi masalah pencahayaan, saat mengobras kain karena penjahit
memerlukan cahaya yang terang karena butuh ketelitian.
b. Terjadi masalah kebisingan karena mesin obras mengeluarkan bunyi tetapi
tidak begitu keras (tidak parah).
Faktor biologi :
a. Di tempat kerja terdapat nyamuk karena banyaknya kain yang bertumpuk
(tidak parah).
Faktor ergonomi :
a. Bahaya tangan terluka karena mesin obras yang tajam.
b. Bahaya kaki terluka karena menginjak dynamo yang panas hanya dengan
sandal biasa.
c. Bahya sakit punggung karena terlalu lama duduk saat mengobras kain,
tepatapi tidak selama proses menjahit (tidak parah).
d. Bahaya kelelahan kerja seperti sakit kepala, mengantuk dan sering merasa
berat di kepala saat bekerja (tidak parah).
Faktor psikologi :
a. Pekerja mengalami stress kerja seperti sering sakit kepala/pusing tanpa
sebab.
 Evaluasi
PENGUKURAN:
a. Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan terdapat merah-merah pada
kaki pekerja seperti melepuh.
b. Setelah melakukan pengukuran didapatkan intensitas cahaya saat menjahit
di singer sebesar 700 Lux.
PENILAIAN:
a. Karena terdapat lebam dikaki pekerja yang hanya menggunakan sandal
biasa saat menginjak dynamo mesin obras maka pekerja mengalami luka
pada kaki pekerja.
b. Menurut PMP no.7 tahun 1964, tingkat penerangan / NAB dalam proses
menjahit yaitu 1000 Lux, karena intensitas cahaya di singer 700 Lux
berarti dibawah NAB sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan
terhadap mata pekerja, seperti mata mengalami ketegangan.
 Pengendalian
TEKNIS :
Substitusi, mengganti lampu / pencahayaan dengan yang lebih terang yaitu
minimal 1000 lux.
ADMINISTRATIF :
Menerapkan shift kerja agar pekerja.
APD :
a. Pekerja disarankan memakai sandal atau sepatu yang lebih tebal saat
mengobras kain agar tidak terluka karena dynamo yang panas darimesin
obras.
b. Pekerja disarankan memakai sarung tangan.
5. Baju sudah jadi

Você também pode gostar