Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JASASILA,SE.ME
STIE Graha Muara Bulian
E-mail: jasasila@yahoo.co.id
Web : www.jasasila.com
Abstrak
Abstract
The results indicated that since the policy of tax revenue was relatively new
the problems encountered by the local government of Denpasar was in the
management, the application of SISMIOP provided by tax Directorate
General “Direktorat Jenderal Pajak” could not be implemented well,
restricted number of facilities and infrastructure, and lack of human
resources capabilities to provide the services. The local government of
Denpasar had conducted three stages of strategies involving stage of
planning, implementation, and evaluation strategies. The rural and urban
property taxes revenue in Denpasar city was found very effective with more
than 100 % revenue.
Keywords: rural and urban property taxes revenue, local taxes, strategy,
effectiveness
PENDAHULUAN
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana dalam penelitian ini
akan menjelaskan mengenai kendala yang dialami oleh Pemerintah Kabupaten
Batanghari dalam pemungutan PBB P2 serta strategi yang digunakan dalam
pemungutan PBB P2. Selain itu penelitian ini menjelaskan mengenai bagaimana
efektivitas penerimaan PBB P2 dengan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan
melalui berbagai teknik tersebut kemudian dianalisis.
Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive. Pemilihan ini ditunjuk
berdasarkan sejauh mana mereka memahami kondisi yang sebenarnya dari objek
yang akan diteliti sesuai dengan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini.
Raco (2010) menyatakan bahwa pemilihan mereka berdasarkan atas kredibilitas
dan juga kekayaan informasi yang mereka miliki.
Teknik analisis yang dilakukan terdiri dari teknis analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Teknis analisis data kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang datanya berupa pernyataan yang tidak berupa angka-angka, yang
kemudian disusun secara naratif dengan pola atau susunan tertentu. Teknik
analisis data ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai kendala
serta realisasi strategi dalam penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pemerintah
Kabupaten Batanghari.
Teknis analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui efektivitas
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan setelah ditetapkan sebagai pajak daerah.
Analisis tersebut menggunakan rasio efektivitas keuangan daerah sesuai dengan
Keputusan Mendagri.
Berikut di bawah ini disajikan tabel dari Kepmendagri yang dikutip Maryana
(2005) dalam Tarigan (2013) untuk mengukur efektifitas keuangan daerah
otonom:
Tabel 1. Kriteria Efektivitas Keuangan Daerah
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Batanghari merupakan salah satu Kabupaten Di Provinsi Jambi,
yang terdiri dari delapan kecamatan dan 124 Desa/Kelurahan.
Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Batanghari merupakan salah satu
Satuan Kerja Perangkat Deerah pada Pemerintah Deerah Kabupaten Batanghari.
Salah satu tugas pokok Dispenda Kabupaten Batanghari adalah mengelola pajak-
pajak daerah dengan cara-cara tertentu sesuai dengan peraturan dan norma yang
berlaku. Visi Dinas Pendapatan Kabupaten Batanghari adalah Menjadikan KKDS
(Kemampuan Keuangan Daerah Sendiri) sebagai sumber pendanaan yang utama
dalam menunjang pembangunan Kabupaten Batanghari yang berwawasan budaya
dengan keharmonisan dan keseimbangan secara berkelanjutan. Sedangkan visi
dispenda Kabupaten Batanghari yaitu: 1) Menjaga hubungan yang positif dengan
wajib pajak selaku mitra kerja pemerintah dalam pemungutan pajak. 2)
Mewudjudkan penegakan perda serta sanksi hukum yang tegas. 3) Mewujudkan
pelayanan prima kepada masyarakat. 4) Menggali sumber-sumber pendapatan. 5)
Mewujudkan sumber daya manusia yang normal.
Dalam menjalankan tugasnya dalam mengelola pajak daerah, terutama PBB
P2, dispenda Kabupaten Batanghari memiliki sub bidang yang bertugas
menjalankan program pemungutan PBB P2 yaitu sub bidang pendataan dan
penilaian, sub bidang penetapan, sub bidang penagihan, serta sub bidang
keberatan dan pengurangan.
Proses Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB P2) sebagai Pajak
Daerah
Ada tiga tahapan dalam proses pengalihan PBB sebagai pajak daerah yaitu:
1. Persiapan rancangan Peraturan daerah (Perda PBB), Perbup, dan Tupoksi yang
berkaitan dengan PBB.
2. Tahap awal Persiapan SDM yaitu dengan mengadakan Pelatihan Petugas
Pemungut PBB dan BPHTB yang dilaksanakan selama ....bulan pada setiap
tahun.
3. Tahap kedua tahun anggaran 2011 dilanjutkan dengan kerjasama lanjutan yaitu
Kerjasama Pendampingan persiapan Pendaerahan PBB dengan Pusat Study dan
Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada. Perjanjian Kerjasama ini bertujuan
untuk memantapkan Sistem Manajemen Pajak Bumi dan Bangunan (SIM PBB)
penginputan data, pengisian data SPOP dan LSPOP, Program Argis/Pemetaan
dan simulasi pencetakan, dengan melatih ..... orang operator yang akan
disiapkan untuk mengakses data dalam system manajemen PBB tersebut.
Kerjasama yang dilakukan Dinas Pendapatan Kabupaten Batanghari dengan
Pusat Study dan Kebijakan Publik selama kurun waktu 5 tahun terakhir
diantaranya:
1. Tahun 2010 kerjasama dalam hal pelatihan petugas Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dalam rangka persiapan pelaksanaan undang-undang
nomor 28 tahun 2009 (a) Menyiapkan pegawai yang mempunyai pemahaman
tentang PBB dalam kaitannya dengan pembiayaan daerah, (b) Menyiapkan
pegawai yang mempunyai kemampuan untuk mengelola PBB dan BPHTB di
daerah (c) Menyiapkan pegawai yang mempunyai kemampuan untuk menilai
objek pajak, dan (d) Menyiapkan pegawai yang mempunyai kemampuan untuk
mengelola basis data PBB
2. Tahun 2011 kerjasama pendampingan persiapan pendaerahan pajak bumi dan
bangunan sektor perkotaan dalam bentuk
Proses dijalinnya kerjasama dengan Pihak ketiga, dalam hal ini Universitas
Gadjah Mada yaitu untuk tahap awal dibuatkan MoU sebagai payung hukum
antara Pemerintah Kabupaten Batanghari dengan Universitas Gadjah Mada,
selanjutnya dilanjutkan dengan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendapatan
Kabupaten Batanghari dengan Program magister PSEKP (Pusat Studi Ekonomi dan
Kajian Publik ) Universitas Gadjah Mada, yang kemudian kerjasama ini dibuat
setiap tahun dengan poin-poin kerjasama seperti yang dijelaskan sebelumnya..
Tentang sarana dan prasarana yang telah disiapkan pada tahun anggaran
2011 dan 2012 adalah computer server dan kelengkapannya, UPS, dan Hight
speed printer (printonik) untuk pencetakan SPPT.
1. Perencanaan strategi.
Perencanaan strategi yang dilakukan
3. Evaluasi strategi
Tahun Tingkat
Target Realisasi Persentase %
Anggaran Efektivitas
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2)
Kabupaten Batanghari dari tahun 2011 hingga 2014 sangat efektif. Hal ini dilihat
dari tingkat efektivitas penerimaan PBB melebihi 100%. Hal ini berarti bahwa
target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah selalu tercapai.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan kepada Kepala Seksi Pajak Bumi dan
Bangunan Bapak Sastra Wibawa:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi
Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)
terlepas dari sosialisasi yang sudah dilakukan oleh pihak Dinas Pendapatan.
Nadhia (2013) menyatakan bahwa Sosialisasi sangat berguna untuk memberikan
motivasi kepada masyarakat untuk taat membayar pajak. Sosialisasi juga bisa
membuat masyarakat sadar akan betapa pentingnya untuk membayar pajak.
Sosialisasi bisa dilakukan dengan membuat iklan yang berisikan ajakan. Sosialisasi
yang diberikan berupa penjelasan mengenai pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan
yang sebelumnya menjadi pajak pusat dialihkan menjadi pajak daerah yang
seluruh penerimaannya dikelola oleh daerah.
2) Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan meningkat, karena
pelayanan PBB di Kabupaten Batanghari dipusatkan pada satu tempat yaitu pada
Dinas Pendapatan Kabupaten Batanghari, sehingga segala proses pelayanan bisa
dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Pembayaran PBB sudah menggunakan
sistem online dengan Bank BPD Bali, dan wajib pajak bisa secara langsung bisa
melakukan pembayaran diseluruh cabang dan unit unit BPD terdekat, dan petugas
tidak lagi melakukan pemungutan melainkan wajib pajak sendiri yang datang ke
bank untuk melakukan pembayaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nadhia (2013) yang menyatakan pelayanan yang terus meningkat
akan ikut mempengaruhi penerimaan.
Pelayanan yang buruk akan membuat masyarakat enggan untuk melunasi PBB
nya.
Terlampauinya target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan tidak terlepas
dari berbagai ancaman yang menyebabkan tidak optimalnya penyerapan potensi
Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Batanghari. Pak Sastra Wibawa menyatakan
bahwa:
Saran
Adelina, Rima. 2013. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) Terhadap
Erlangga
Daerah
Denpasar
http://pendapatan.denpasarkota.
go.id/index.p hp/baca-
berita/5922/Penyerahan-
Data-base-PBB-P2-Di-Kota-
Denpasar (diakses pada
tanggal 18 September 2014)
http://www.balipost.co.id/mediad
etail.php?kat
a=tunggakan+pbb+di+den
pasar&modul e (diakses
pada tanggal 29 September
2014