Você está na página 1de 9

Az- zumar: 039

"Katakanlah: 'Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja
(pula), maka kelak kamu akan mengetahui," – (QS.39:39)

ْ ُ‫علَى اع َملُوا قَومْ يَا ق‬


‫ل‬ َ ْ‫عاملْ إنِّي َمكَانَت ُكم‬
َ ‫ف‬ َ َ‫ت َعلَ ُمونَْ ف‬
َْ ‫سو‬

Qul yaa qaumii'maluu 'ala makaanatikum innii 'aamilun fasaufa ta'lamuun(a)

C. Fungsi
• Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

C. Fungsi
• Fungsi atau peranan hadis (sunah) di samping Al-Qur’anul Karim adalah:1) Mempertegas atau
memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an (bayan at-taqriri atau at-
ta’kid).2) Menjelaskan,menafsirkan,dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum dan samar
(
• bayan at-tafsir).3) Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an
(bayan at-tasyri;namun pada prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.

C. Fungsi
• Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil hukumnya
secara pasti di dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Perilaku orang yang beriman kepada Allah SWT antara lain :

1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas
segala kitab yang lain
2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang
meremehkannya
3. Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, baik
denganْmembacaْsendiriْmaupunْmenghadiriْmajlisْta’lim
4. Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan
keluarga sendiri maupun masyarakat
6. Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid
7. Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu permasalahan

MATEMATIKA sudah menjadi pelajaran yang umum dikalangan para pelajar. Kebanyakan yang
kita ketahui teori-teori yang ada pada pembahasan ilmu matematika ini berasal dari ilmuan non
muslim. Padahal seorang ilmuan muslim pun ada, bahkan yang pertama kali mengetahui aljabar
pada pembahasan matematika. Dialah Al-Khawarizmi, tokoh penemu aljabar.

1. Al-karim ( ‫)الكريم‬
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan
kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena
perbuatan negatif makhluk , sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan
Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun telah Allah
sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal sesuai dengan
karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.

2. Al-mukmin ( ‫) الكريم‬
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya dzat yang
menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-
Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa .
mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta
keamanan dan perlindungan dari selain allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan
.
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan
keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar
pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat
kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya terdapat pertolongan , perlindungan ,
dan jaminan.
Allah swt berfirman

3. Al-wakil ( ‫) الوكيل‬
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang mengurusi
segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan
makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinyA.

4. Al-Matin ( ‫) المتين‬
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat.
Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna.
Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh
makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
5. Al-Jami’ (‫)الجامع‬

Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yangb menghimpun
manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh
manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari alamn kubur. tidak ada seorang
hamba yang lepas dari himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka
yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain
sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai
manusia yang terakhir nanti.

Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian
Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai
manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat
berikut ini.

6. Al-‘Adl (‫)العدل‬
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah
Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun
urusan akhirat.

Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula
dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu
dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang
sama.

7. Al-Akhir ( ‫) األخير‬

Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag
allah tidak ada ujung dan tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap
ada dan tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan
mengalami kepunahan dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik.
Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami
kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.

Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun
setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).

E. Isi Kandungan
1. Q.S Ali Imran :190
Dalam Q.S Ali-Imran : 190, Allah SWT menegaskan bahwa dalam penciptaan langit
dan bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tanda-tanda itu bisa diserapi,
dimaknai oleh Ulul Albab (orang-orang yang berfikir). Dalam ayat ini, kita disadarkan
bahwa salah satu wasilah mengenai Allah adalah dengan mentafakuri, memikirkan
ayat-ayat Kauni-Nya pada alam. Salah satunya kekuasaan Allah dalam pergantian
siang dan malam yang disebutkan dalam ayat ini.
2. Q.S Ali Imran :191

Telah diterangkan pada ayat 190 bahwa orang-orang yang bisa memaknai
tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ulul Albab (orang-orang yang berfikir). Pada ayat
ini Allah menerangkan karakteristik Ulul Albab tersebut yaitu, pertama, orang yang
senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, bagaimanapun keadaannya, berdiri, duduk,
atau berbaring. Kedua, mereka senantiasa berfikir, bertafakur, bertadabur, atas
ayat-ayat Allah SWT. Selain itu, mereka juga adalah yang selalu menghambakan diri
kepada Allah dengan doa munajat, seperti terlukis di penggalan ayat ini. Mereka
memohon agar dipelihara dari siksa api neraka.
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)

1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata
yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.
2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan
dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-
Nya atas keputusan yang dicapai

1. Pengertian Khutbah Khutbah berasal dari kata: khataba - yakhtubu - khutbah, bermakna
memberi nasihat dalam suatu kegiatan ibadah seperti; shalat (shalat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha,
Istisqo, Khusuf, Kusuf), wukuf, dan nikah. Menurut istilah, khutbah berarti kegiatan ceramah
kepada sejumlah orang muslim dengan syarat dan rukun tertentu yang berkaitan langsung
dengan keabsahan atau kesunahan ibadah. Misalnya khutbah Jumat untuk shalat Jum'at,
khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah. Khutbah diawali dengan hamdallah, salawat, wasiat
taqwa, serta doa.

2. Pengertian Tabligh Tabligh berasal dari kata: ballagha - yuballighu - tabliighan yang berarti
menyampaikan, atau memberitahukan dengan lisan. Menurut istilah, tabligh adalah kegiatan
menyampaikanْ‘pesan'ْAllahْSwt.ْsecaraْlisanْkepadaْsatuْatauْlebih orang Islam untuk
diketahui dan diamalkan isinya. Misalnya, Rasulullah saw. memerintahkan kepada sahabat yang
datang di majlisnya untuk menyampaikan suatu ayat kepada sahabat lain yang tidak hadir.
Dalam pelaksanaan tabligh, seorang mubaligh (yang menyampaikan tabligh) biasanya
menyampaikan tabligh-nya dengan gaya dan retorika yang menarik. Ada pula istilah tabligh akbar
yangْseringْkitaْdengar,ْyaituْkegiatanْmenyampaikanْ“pesan”ْAllahْSwt.ْdalamْjumlahْ
pendengar yang cukup banyak.

3. Pengertian Dakwah Dakwah berasal dari kata: da'aa - yad'uu - da'watan (da'wah) yang berarti
memanggil, menyeru, atau mengajak pada sesuatu hal. Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan
mengajak orang lain, seseorang atau lebih ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan. Di sini
dikenal adanya da'wah billisan dan da'wah bilhal. Kegiatan dakwah bukan hanya ceramah, tetapi
juga aksi sosial yang nyata. Misalnya, santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk
membangun fasilitas umum, membersihkan lingkungan, dan lain sebagainya.

1. Niat
2. Berdiri Bila Mampu
3. Takbir 4 kali
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
7. Doa Setelah Takbir Keempat

Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki.

 Bentangkan tiga lebar kain kafan yang suda dipotong sesuai denga ukuran yang dibutuhkan
dengan cara disusun, kain yang paling lebar diletakkan dipaling bawah. Kalau ukuran lebar kain
sama, geserlah kain yang ditengah kekanan sedikit dan yang paling atas kekiri sedikit atau
sebaliknya. Dan jika sendainya lebar kain kafan tidak cukup untuk menyelimuti mayit, maka geser
lagi hingga bisa menutupi mayit. Dan jika tetap tidak bisa menutupinya, baik karena mayitnya
besar atau yang lain, maka lakukan penambahan sesuai dengan kebutuhan.
 Lulutlah (berilah) kain kafan dengan wangi-wangian.
 Persiapkan tiga atau lima utas kain tali dan letakkan dibawah kain yang paling bawah. Dan agar
tali dibagian dada (diatas tangan dan dibawahnya) tidak mudah bergeser, potonglah dengan
bentuk khusus. (satu utas talli yang dibagi dua, sedangkan ditengan tetap tidak disobek)
 Persiapkan kafan yang sudah diberi wangi-wangian kayu cendana untuk diletakkan dibagian
anggota badan tertentu antara lain sebagaimana berikut.

a. Bagian Manfad (lubang terus) yang terdiri dari :


- Kedua mata
- Hidung
- Mulut
- Kedua telinga (dan sebaiknya menggunakan kapasyang lebar, sekiranya bisa menutupi seluruh
muka mayit)
- Kemaluan dan lubang anus.

b. Bagian anggota sujud, yang terdiri dari :


- Dahi
- Kedua telapak tangan
- Kadua lutut
- Jari-jari kedua kaki

c. Bagian persendian dan anggota yang tersembunyi, yang terdiri dari :


- Kedua lutut paling belakang
- Ketiak
- Kedua telingan bagian belakang

 Angkatlah dengan hati-hati dan baringkan diatas kain yang telah dipersiapkan sebagaimana
tersebut diatas.
 Tutuplah bagian anggota badan tertentu sebagaimana tersebut dinomor
 Selimutkan kain kafan pada jenazah selembar demi selembar nulai dari yang paling atas hingga
yang paling bawah, kemudian ikatlah dengan kain tali yang telah disediakan.

Cara Mengkafani Jenazah Perempuan.

 Bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah di potong sesuai dengan ukuran yang di
butuhkan.kemudian letakkan pula kain sarung di atasnya di bagian bawah (tempat di mana badan
antara pusar dan kedua lutut di rebahkan)
 Persiapan baju kurung dan kerudung di tempatnya.
 Sediaan tiga atau lima utas kain tali dan letakkandi bawah kain kafan yang paling bawahyang telah
di bentangkan.
 Sediakan kapas yang sudah diberi wangi-wangian untuk di letakkan dibagian anggota badan
tertentu
 Angkatlah jenazah dengan hati-hati, kemudian baringkan di atas kain kafan yang sudah di
bentangkan dan yang sudah di lulut dengan wangi-wangian.
 Letakkan kapas di bagian anggota badan tertentu sebagaimana tersebut di cara nomor 04 cara
mengkafani mayit laki-laki.
 Selimutkan kain sarung di badan mayit antara pusar dan kedua lutut dan pasangkan juga baju
kurung berikut kain penutup kepala (kerudung).Bagi yang rambutnya panjang di kepang menjadi
dua atau menjadi tiga, dan di letakkan di atas baju kurung tempatnya di bagian dada.
 Setelah pemasangan baju kurung dan kerudung selesai, maka selimutkan kedua kain kafan
selembar demi selembar mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah, setelah selesai
ikatlah dengan tiga atau lima tali yang telah di sediakan.

1. Penemu bilangan nol.


Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan menuliskan sejuta, semilyar,
setriliun, danlebih banyak lagi? Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh
terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan ilmuan Islam-
lah yang pertama kali menemukan bilangan nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi.

Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka.
Angka nol memainkan peran penting dalam matematika, yakni sebagai identitas tambahan
bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan
untuk tempat dalam sistem nilai tempat. Sejauh ini, belum ada sumber yang menjelaskan
inspirasi Al-Khawarizmi menggunakan angka nol tersebut.

2. Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi, sebagaimana tercantum pada
terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero
Indorum, Awalnya, kata “algorisma”adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis
untuk menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India).
Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang mencakup semua
prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.

Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang dituangkan secara tertulis adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa
berbeda dengan algoritma orang lain, Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya
dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.

3. Penemu konsep Aljabar


Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan cabang matematika yang
mempelajari penyerdehanaan dan pemecahan masalah menggunakan “simbol” sebagai
pengganti konstanta dan variabel.
1. Syirkah

Syirkah berarti perseroan atau persekutuan, yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bersepakat untuk bekerja sama dalam suatu usaha, yang keuntungannya atau hasilnya untuk mereka
bersama. Syirika yang sesuai dengan kentuan syara’ dan bertujuan untuk kesejahteraan bersama
merupakan salah satu bnetuk ta’awun ( tolong menolong ) yang di perintah oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

Artinya : “ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Q.S Al-Ma’idah, 5 : 2)

Syirkah yang sesuai dengan ketentuan syara’, apabila syirka itu di laksanakan dengan niat ikhlas,
sabar, tawakal, jujur, saling percaya antara sesama anggota syarikat dan bersih dari unsur-unsur
kecurangan atau penipuan.

2. Mudarabah

Menurut istilah ilmu fikih, mudarabah atau qirad adalah pemberian modal dari pemilik modal kepada
seseorang yang akan memperdagangkan modal dengan ketentuan bahwa untung-rugi di tanggung
bersama sesuai dengan perjanjian antara keduanya pada waktu akad.

Hukum melakukan mudarabah itu di bolehkan, bahkan di anjurkan oleh syara. Karena di dalamnya
terdapat unsur tolong – menolong dalam kebaikan.

3. Muzara’ah, Mukhabarah dan Musaqah.

Setiap orang muslim yang memiliki tanah pertanian hendaknya memanfaatkan tanah pertanian itu
untuk bercocok tanam. Para pemilik tanah dapat memanfaatkan tanah yang di miliki dengan
berbagai cara . cara terebut antara lain :

a. Tanah pertanian yang di miliki, di Tanami sendiri, yang hasilnya untuk kepentingan mereka dan
keluarganya juga untuk di sedekahkan pada fakir miskin atau makanan hewan.

b. Para pemiik yang tidak dapat menanami sendiri tanah pertanian miliknya, hendaknya dengan
ikhlas meminjamkan tanah pertaniannya itu kepada orang yang bersedia menanaminya atau
menggarapnya. Hal ini di utamakan kepada fakir miskin.

c. Para pemilik tanah yang tidak dapat menanami sendiri tanah pertanian miliknya, boleh saja
melakukan usaha bersama dengan para penggarap tanah melalui muzara’ah, mukhabarah dan
musaqah.

Muzara’ah dan Mukhabarah

Muzara’ah ialah paruhan hasil sawah atau ladang antara pemilik dan penggarap, sedangkan benihnya
berasal dari pemilik. Jika benihnya berasal dari penggarap di sebut mukhabarah. Muzara’ah dan
Mukhabarah merupakan kerja sama di bidang pertanian yang di bolehkan oleh islam dan sesuai
dengan ketentuan syara dan dalam pelaksanaanya tidak ada unsur kecurangan dan pemaksaan.

Musaqah

Muzaqah ialah paruhan hasil kebun antara pemilik dan penggarap, yang besar bagiannya masing-
masing sesuai dengan perjanjian pada waktu akad.

Mengenai ketentuan-ketentuan yang harus di penuhi dalam muzaqah, sama dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku pada Muzara’ah.

4. Sistem Perbankan yang Islami.

Sistem perbankan yang islami maksudnya adalah sistem perbankan berdasar dan sesuai dengan
ajaran islam yang dapat di rujuk kepada Al-Qur’an dan hadis. Pengelola sistem perbankan yang islami
ini biasanya di kenal dengan nama bank islami ( bank syariah ).

Bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lalu lintas pembayaran, serta peredaran uang yang pengoperasiannya di sesuaikan dengan
prinsip syariat islam. Dalam kegiatan usahanya, bnk islam meghindari sistem bunga yang di anggap
rente yang hukumnya haram.

5. Sistem Asuransi yang Islami.

Menurut pengertian bahasa, kata asuransi berarti pertanggungan. Menurut istilah, asuransi adalah
akad antara penanggung dan yang mempertanggungkan sesuatu. Peserta perusahaan asuransi dalam
periode tertentu berkewajiban membayar premi kepada perusahaan asuransi, yang besarnya sesuai
dengan perjanjian antara keduanya. Sedangkan kewajiban perusahaan asuransi ialah memberikan
sejumlah uang kepada peserta asuransi yang besar dan waktunya sesuai dengan perjanjian.

Asuransi termasuk bidang muamalah yang belum di kenal pada masa Rasulullah SAW. Asuransi
muncul pada abad ke-14 masehi.

Ulama fikih sepakat bahwa asuransi di bolehkan dengan catatan cara kerjanya sesuai dengan ajaran
islam.

Perusahaan asuransi boleh memuatar seluruh uang para peserta asuransi yang telah terkumpul asal
di ketahui dan di setujui leh seluruh peserta asuransidan uang itu di putar dengan cara yang halal
sesuai dengan ajaran islam.

1. Pelaku riba diancam dengan siksa api neraka


2. Alloh Subhanu wa Ta’ala menghapus keberkahan bagi para pelaku riba
3. Pelaku riba tidak mendapatkan pahala saat hartanya diinfaqkan di jalan Alloh..
4. Riba adalah kebiasaan buruk orang-orang yahudi
5. Diperangi oleh Alloh dan RasulNya serta para pelaku riba adalah orang-orang yang
tidak sempurna keimanannya.

6. Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah: 122)
KANDUNGAN
Dalam ayat ini, Allah swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat
ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja.
Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang,
dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya
ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan
cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan.

Bagi Wakif (orang yang mewakafkan)


Bekal bagi kehidupan si wakif (orang yang mewakafkan) di hari kemudian yang
pahalanya akan terus mengalir selama harta wakaf dimanfaatkan
Bagi Umat Islam, bangsa, dan Negara Indonesia
Asset yang amat bernilai dalam pembangunan umat Islam, bangsa dan Negara
Indonesia yang tidak memperhitungkan jangka waktu dan keuntungan materi bagi
orang yang mewakafkan yaitu berupa sarana-prasarana ibadah, pelayanan
kesehatan, pendidikan, ekonomi dan penyediaan lapangan pekerja dan lain
sebagainya bagi kepentingan masyarakat yang membutuhkan.

Você também pode gostar