Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(HOME VISIT)
Di Susun Oleh :
Arifin Surya
SRP113020082
A. Identitas Klien
Inisial Klien : Tn. A
Usia : 67 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Nomor Register :
Masuk RSK :
Nama Penanggung Jawab : Tn. Rahman
Alamat : Jln. M. Yusuf. Gg. Kubis No.6
Hari/tanggal Kunjungan : Kamis, 20 juni 2013
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
- Menanyakan perasaan kepada bapak/ibu setelah berbincang-bincang
- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja
didiskusikan
2) Evaluasi Objektif
- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta
penyebab defisit perawatan diri, akibat yang akan terjadi apabila tidak
ditangani,cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam
merawat klien
- Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku
terhadap kunjungan
- Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta
dukungan keluarga dengan klien
b. Rencana tindak lanjut
- Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya
- Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap
berkonsultasikan dengan dokter.
D. Stratregi Komunikasi
SP 1 Keluarga :
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak”
”Perkenalkan saya perawat A....., saya yang merawat, Tn. A”
”Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
” Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah Tn. A dan cara
perawatannya”
”Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana
kalau setengah jam?”
b. Evaluasi Validasi
“Bapak/ibu bagaimana kondisi Tn. A sebelum dibawa ke RSK?"
c. Kontrak
- Topik : Berbincang – bincang dengan keluarga klien tentang pengertian,
tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dialami pasien
besertas proses terjadinya dan cara merawat pasien dengan defisit
perawatan diri.
- Waktu : “Bapak / Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang ?”
- Tempat : “Bapak / Ibu, dimana kita kira-kira dapat berbincan-bincang ?
Diteras, apa diruang tamu ?”
2. Fase Kerja
”Kira-kira bapak tahu apa yang terjadi dengan Tn.A? Apa yang sudah dilakukan?”
“Masalah yang dialami oleh Tn. A disebut defisit perawatan diri. Defisit perawatan
diri adalah suatu gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri (
mandi, berhias, makan, toileting). Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga
dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain”.
” Tanda-tandanya antara lain pakaian kotor, kuku panjang dan kotor, penampilan
tidak rapi, mulut bau, malas, menarik diri, isolasi diri, merasa tidak berdaya, rendah
diri, merasa hina, interaksi kurang, kegiatan kurang, cara makan tidak teratur, bab
dan bak di sembarang tempat, mandi dan gosok gigi tidak mampu mandiri.’’
”Biasanya masalah ini muncul karena klien kurang perhatian, kurang arahan, kurang
bergaul dengan orang lain, tidak mengerti tentang kebersihan ini biasa di sebut defisit
perawatan diri. Nah , apabila masalah ini tidak teratasi maka seseorang bisa
mengalami harga diri rendah, yaitu malu untuk berinteraksi dengan orang lain.’’
“Baik lah pak, apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat Tn.A ?”
Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Tn.A itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya
jelaskan ; untuk kebersihan diri, kami telah melatih Tn.A untuk mandi, keramas, gosok
gigi, cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat
menyediakan alat-alatnya. Kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang
rapi, ganti pakaiannya,dan parfum. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga
dirumah, Tn.A telah diajarkan langkah-langkahnya : Cuci tangan, ambil makanan,
berdoa, makan yang rapih, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat,
agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC
Bapak/Ibu ?Iya..., Tn.A juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau Tn.A kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Bapak juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui
apakah Tn.A sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak / ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian,
tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dialami pasien besertas
proses terjadinya dan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri.
2) Evaluasi Objektif
“ Dapatkah bapak / ibu menjelaskan kembali masalah tentang pengertian,
tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dialami pasien besertas proses
terjadinya dan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri.
b. Rencana tindak lanjut
Memotivasi kepada keluarga untuk selalu mendampingi Tn.A dalam perawatan
diri serta minum obat secara teratur dan kontrol sebelum obat habis dan
memberikan jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah.
3. Terminasi Akhir
“Pak / bu saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya dua kali, mudah-mudahan
bapak / ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, baiklah pak saya
permisi dulu nya?.’’
Mengetahui,
Pembimbing Akademik