Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1
kolom akan mengandung semua perlakuan tetapi setiap baris dan kolom harus
mendapatkan satu perlakuan artinya, tidak boleh dalam saetiap kolom dan baris
mendapatkan perlakuan yang sama. Penerapan RBSL yakni dengan melakukan
penelitian mengukur tinggi batang dengan jenis pupuk yang berbeda selama enam
hari dengan menggunakan uji ANOVA dan uji perbandingan berganda Tukey/ HSD
dan uji pemeriksaan IIDN
Pada penelitian kali ini digunakan tiga jenis biji yaitu biji kacang hijau, jagung,
dan biji kacang tanah , tiga jenis tanah yaitu tanah biasa, tanah humus, dan tanah
sungai, dan pupuk dari tiga jenis yang berbeda yaitu pupuk kandang, pupuk urea dan
pupuk kompos. Dimana pertumbuhan tanaman menjadi variabel respon. Pengukuran
tinggi batang tanaman diukur selama enam hari dan hasil pengukuran tinggi batang
tanaman selama enam hari tersebut akan dilakukan pengujian dan dibandingkan
apakah ada perbedaan perlakuan dengan menggunakan metode Rancangan Bujur
Sangkar Latin (RBSL).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana eksplorasi data dari tinggi tanaman biji pada media tanam dan jenis
pupuk yang berbeda ?
2. Bagaimana hasil uji ANOVA dari data tinggi tanaman biji pada media tanam
dan jenis pupuk yang berbeda ?
3. Bagaimana hasil uji perbandingan berganda dari data tinggi tanaman biji pada
media tanam dan jenis pupuk yang berbeda ?
4. Bagaimana hasil pemeriksaan asumsi residual IIDN dari data tinggi tanaman
biji pada media tanam dan jenis pupuk yang berbeda ?
1.3 Tujuan Penelitian
Perumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui eksplorasi data dari tinggi tanaman biji pada media tanam dan jenis
pupuk yang berbeda.
2
2. Menganalisis hasil uji ANOVA dari data tinggi tanaman biji pada media tanam
dan jenis pupuk yang berbeda.
3. Menganalisis hasil uji perbandingan berganda dari data tinggi tanaman biji pada
media tanam dan jenis pupuk yang berbeda.
4. Mengetahui hasil pemeriksaan asumsi residual IIDN dari data tinggi tanaman
biji pada media tanam dan jenis pupuk yang berbeda.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Boxplot
Boxplot merupakan suatu cara dalam statistik diskriptif yang digunakan untuk
menampilkan gambar secara grafik dari datadata numerik melalui lima ukuran, yaitu
sebagai berikut:
1. Nilai observasi terkecil atau nilai minumum.
2. Kuartil terendah atau kuartil pertama (Q1), yang memotong 25% dari data
terendah.
3. Median (Q2) atau nilai tengah.
4. Kuartil tertinggi atau kuartil ketiga (Q3), yang memotong 25% dari data
tertinggi.
5. Nilai observasi terbesar atau nilai maksimum.(Junaidi,2010)
2.1.1. Median
Median merupakan skor yang membagi distribusi frekuensi menjadi 2 (dua)
sama besar yaitu 50% sekelompok objek yang diteliti terletak dibawah median dan
50% yang lainnya terletak diatas median (Irianto, 2004). Berikut ini rumus yang
digunakan untuk menghitung median (Kustituanto, 1995) :
n / 2 fkm
Md Bm i (2.1)
fm
Keterangan:
Md = median
Bm = tepi batas kelas bawah pada kelas median
i = interval kelas
n = ukuran sampel
fkm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fm = frekuensi pada kelas median
2.1.2. Kuartil
4
Kuartil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi kedalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing-masing sebesar ¼ N.
(Sudijono,2006)
Rumus kuartil untuk data tunggal ditunjukkan pada persamaan 2.2
i n 1
Qi
4 (2.2)
Keterangan :
Qi = kuartil ke-i
n = banyaknya data
Rumus kuartil untuk data kelompok ditunjukkan pada persamaan 2.3
i.n
F
Qi Tb p 4 (2.3)
f
Keterangan :
Qi = kuartil ke-i
Tb = tepi bawah kelas kuartil
𝑝 = panjang interval
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
𝑓 = frekuensi kelas interval
5
Dalam ukuran penyebaran data, terdapat nilai maksimum (tertinggi). Nilai
maksimum merupakan suatu nilai tertinggi untuk setiap variabel atau dapat dikatakan
bahwa nilai maksimum merupakan data yang bernilai paling besar dari data yang
lainnya (Kustituanto, 1995).
𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝜇 + 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝜏𝑘 + 𝜀𝑖𝑗𝑘
Keterangan:
𝑌𝑖𝑗𝑘 = Nilai pengamatan dari perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom
ke-j
𝜇 = Rata-rata Populasi
𝛼𝑖 = Pengaruh aditif dari baris ke-i.
𝛽𝑗 = Pengaruh aditif dari kolom ke-j
𝜏𝑘 = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-k
6
𝜀𝑖𝑗𝑘 = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-k dalam baris ke-i
dan kolom ke j.
∑ 𝛼𝑖 = ∑ 𝛽𝑗 = ∑ 𝜏𝑘 = 0 ; 𝛼𝑖 ~𝑁(0, 𝜎 2 ) ; 𝛽𝑗 ~𝑁(0, 𝜎 2 )
2. Pengaruh Kolom
3. Pengaruh Baris
Taraf signifikan : 5 %
KTP
Statistik Uji : F
KTG
(2.4)
7
Keterangan : F = F hitung statistik
KTP = Kuadrat Jumlah Perlakuan
KTG = Kuadrat Jumlah Galat
Daerah Penolakan : Tolak Ho jika Fhitung F ,db1;db2
2
y..
FK = Faktor Koreksi
FK = r.t
8
Rumus Keterangan
Y 2
.. k
JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan
JKP = k
FK
t
Y 2
i ..
JKB = i
FK JKB = Jumlah Kuadrat Baris
t
Y 2
. j.
FK
j
JKK = JKK = Jumlah Kuadrat Kolom
t
F Hitung
KTK
Fkolom
KTG
KTB
Fbaris
KTG
9
2.3. Uji Perbandingan Berganda Fisher
Uji ini akan sangat baik digunakan apabila pengujian nilai tengah perlakuan
yang akan diperbandingkan sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu. Berikut
ini merupakan langkah – langkah melakukan uji LSD yaitu sebagai berikut (
Gaspersz, 1995).
Menentukan Hipotesis
H o : i j ( Perlakuan ke –i sama dengan perlakuan ke – j)
H 1 : i j ( Perlakuan ke –i tidak sama dengan perlakuan ke – j)
Taraf signifikan :
0,05
(2.5)
10
2.5. Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiate L.) tergolong sebagai tanaman kacang-kacangan
ketiga yang sering dibudidayakan di negara Indonesia. Kacang hijau merupakan
sumber protein nabati, vitamin (A, B1, C, D, dan E) dan juga mengandung beberapa
zat yang lain seperti kalsium, amilum, besi, dan lain-lain. Dalam proses
pertumbuhannya, tanaman kacang hijau memerlukan tanah yang tidak terlalu banyak
dan agar kacang hijau dapat tumbuh optimal maka disarankan untuk menanam biji
kacang hijau tersebut di media tanah yang mengandung bahan organik tinggi dengan
keasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5 dan juga dengan suhu optimal sebesar 25 °C -
27° C ( Rustram Ardian, 2004 ).
2.6. Jagung
Jagung merupakan sayuran paling populer di Amerika Serikat dan Kanada. Di
Amerika Serikat, komoditas ini merupakan simbol musim panas. Jagung dapat
dikonsumsi secara segar seperti dikukus atau dibakar. Selain itu, Jagung juga bisa
dimanfaatkan sebagai pakan hewan (Syukur, 2013).
11
2.9. Tanah Sungai
Tanah Sungai adalah tanah yang terbentuk karena sedimentasi di darat maupun
di perairan. Ciri khas tanah ini adalah butirannya lepas. Tingkat kesuburan endapan
sungai ini sangat bervariasi, bergantung dari bahan dasar dan mineral hara
pembentuknya (Utoyo, 2007).
12
2.13. Pupuk Urea
Pupuk Urea merupakan zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk Urea
dibuat secara kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup tinggi.
Mayoritas pupuk urea yang beredar di pasaran mengandung unsur hara nitrogen (N)
dengan kadar 46%. Artinya, setiap 100 kilogram pupuk urea, mengandung 46
kilogram nitrogen di dalamnya. Pupuk Urea memiliki kandungan nitrogen sangat
diperlukan oleh setiap tanaman, khususnya pada masa pertumbuhan. Zat nitrogen
juga membantu metabolisme tanaman. Umumnya, pupuk urea memiliki tekstur yang
cukup kasar. Pupuk urea berbentuk butiran-butiran seperti kristal dengan warna putih.
Rumus kimia pupuk urea adalah NH2 CONH2 (Lingga, 2013).
2.14. Air
Air (H20) adalah zat yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Air
dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji kacang
hijau. Akan tetapi hal yang perlu diperhatikan yaitu volume air yang akan disiramkan
pada biji kacang hijau. Apabila volume air yang disiramkan terlalu banyak maka hal
tersebut dapat menghambat proses pertumbuhan biji kacang hijau dan bisa membuat
tanaman menjadi mati dan sebaliknya apabila biji kacang hijau kekurangan air maka
pasokan nutrisi yang diserap biji kacang hijau akan berkurang dan menyebabkan
pertumbuhan biji kacang hijau menjadi terhambat. Untuk mengetahui pengaruh
volume air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau maka akan dilakukan penelitian
dengan menerapkan desain eksperimen (Purwono dan Hartono, 2005).
2.15. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang
diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, lama penyinaran
dan panjang gelombang cahaya. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil,
sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi
akan menimbulkan kerusakan pada klorofil. (Jumin, 1989).
13
2.16. Suhu
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan
dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi
simuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin
dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa
dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap
kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C (Benyamin, 1997)
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
hijau,12 biji kacang tanah 12 biji jagung, tanah biasa, tanah humus, tanah
sungai, pupuk kompos, pupuk urea, pupuk kandang dan air.
2. Memasukkan tanah biasa ke dalam polybag hingga ¾ polybag terisi. Setiap 3
polybag diberi jenis tanah yang sama.
3. Memasukkan juga tanah humus dan tanah sungai ke dalam masing-masing
polybag yang berbeda
4. Memasukkan biji kacang hijau,kacang tanah, dan jagung pada masing-masing
polybag. Setiap jenis tanah harus terdapat benih kacang hijau, kacang tanah dan
jagung.
5. Memasukkan pupuk urea, pupuk kompos, dan pupuk kandang pada setiap
polybag. Setiap jenis tanah dan jenis biji yang ditanam harus diberi pupuk
dengan jenis yang berbeda.
6. Kemudian menyiram tanaman tersebut dengan menggunakan gelas plastik
secara merata dan lakukan penyiraman setiap hari, serta ukur tinggi batang
masing-masing tanaman tersebut selama 6 hari berturut-turut.
3.5 Langkah Analisis
Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data tinggi tanaman biji pada media tanam dan jenis pupuk
yang berbeda.
2. Melakukan eksplorasi data tinggi tanaman biji pada media tanam dan jenis
pupuk yang berbeda.
3. Melakukan uji ANOVA terhadap tinggi tanaman biji pada media tanam dan
jenis pupuk yang berbeda.
4. Melakukan uji perbandingan Tukey/HSD terhadap tinggi tanaman biji pada
media tanam dan jenis pupuk yang berbeda.
5. Melakukan pemeriksaan asumsi residual IIDN terhadap tinggi tanaman biji
pada media tanam dan jenis pupuk yang berbeda.
6. Menarik kesimpulan dan saran
16
3.6 Diagram Alir
Berikut adalah diagram alirlangkah analisis dari praktikum yang dilakukan.
17