Você está na página 1de 13

AKHLAK TASAWUF

Pengertian Tasawuf Dan Dasar-Dasarnya

Oleh : Kelompok 6
Muhammad Ainul Huda (211616001)
Muhammad Syaiful Anam (211616003)

Dosen pembimbing : Imroatul Munfaridah, M.S.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


TAHUN AJARAN 2016 / 2017 SEMESTER GASAL
2

A. PEMBUKAAN

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah membuat keberagaman
makhluk dan keindahan dunia, Allah pencipta segala bentuk kehidupan dan Dia-lah
yang memberikan kita karunia akal fikiran sehingga bisa berkembang sebagai
makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita


baginda agung muhammad SAW. Beliau lah suri tauladan kita, manusia yang telah
mnyampaikan amanat agama Allah dengan sebaik – baiknya, dan karena hal itu kita
dapat merasakan Islam dan iman yang tertanam di dalam hati kita dengan sangat
kuat.

Islam adalah sebuah agama rahmatalli’alamin yang berdiri dengan rukun-rukun


dan ajarannya. Diantara ajaran tersebut, terdapat salah satu ajaran pokok yaitu
mengarahkan kesadaran manusia kepada penciptanya, ajaran yang mengarahkan
hati, perbuatan dan perkataan semata – mata dimaksudkan untuk Allah. Ajaran
itulah yang akan mengantarkan manusia kepada Rahmat-Nya, mengantarkan
manusia kepada kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Ajaran pendekatan kepada
Allah yang dikenal dengan nama “Tasawuf” itulah yang akan kita bahas dalam
goresan tinta makalah ini.

Penulis sepenuhnya menyadari ini adalah sebatas kemampuan penulis yang


masih dalam tahap belajar, sebuah kewajaran yang dapat dimaklumi apabila
terdapat berbagai kesalahan dalam tulisan ini. Karenanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga dengan ini dapat
memberikan kemanfaatan. Amin.

Hormat kami

Kelompok 6.
3

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian tasawuf
a. Secara bahasa / lughowi
Para ulama tasawuf dalam penggunaan kata tasawuf berbeda pendapat tentang
asal usul katanya. Banyak sekali pendapat tentang asal kata dari tasawuf, berikut
beberapa pendapat tentang asal kata tasawuf yang masyhur :

1) Ada yang mengatakan kata tasawuf berasal dari kata shafa yang berarti suci,
bersih atau murni.1
2) Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shifah (sifat).
Sebab, seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri dengan segala sifat
terpuji dan meninggalkan setiap sifat tercela.2
3) Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuffah (sufah).
Sebab, seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat yang telah ditetapkan
oleh Allah bagi mereka, sebagaimana dalam firman-nya QS. Al Kahfi ayat
28.3
ُ َ ۡ َ َ ُ ُ ِ َۡ َ ٰ َ َۡ ُ‫َ ۡ ۡ َۡ َ َ َ َ ذ َ َۡ ُ َ َذ‬
ۡۡ‫جه ُۡۥ‬ ِۡ ِ ‫ِينۡيدعونۡربهمۡۡب ِٱلغدوۡة ِۡ ۡوٱلع‬
ۡ ‫شۡي ِريدونۡو‬ ۡ ‫بۡنفسكۡمعۡٱَّل‬
ۡ ِ ‫وٱص‬

َۡ‫ۡم ۡن ۡأَ ۡغ َفلۡنا‬


َ ‫ٱدل ۡن َياۡ ۡ َو ََل ۡتُط ۡع‬ ۡ ََ ُ ُ ۡ ُۡ َ َ َۡ َ ُ َۡ ََ
ُّ ۡ ِ ‫ٱۡل َي ٰوۡة‬
َ ۡ ‫وَل ۡتعد ۡعيناك ۡعنهم ۡت ِريد ۡزِينة‬
ِ
ٗ ُ ُ ُ ُ َۡ َ ََ ُٰ َ َ َ َ ‫ۡ َ َ ذ‬ َ ُ َ َۡ
ۡ ۡ٢٨ۡ‫ۡوَكنۡأمرۡهۥۡفرطا‬ۡ ُ‫اۡوٱتب ۡعۡهوى‬
ۡ ‫قلب ُۡۥۡعنۡذِك ِرن‬

28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang


menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-
Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang

1
Ahmad bangun nasution & Rayani hanum siregar, akhlak tasawuf (Depok: PT. Rajagrafindo
Persada. 2015), 3.
2
Syaikh ‘Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf (Jakarta: Qisthi Press. 2013), 7.
3
Ibid
4

yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
4) Al – qusyairi berpendapat bahwa akar kata tasawuf adalah kata Shafwah
(orang pilihan atau suci).4
5) Disamping itu ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata
Shaff (saf). Seolah para sufi berada di saf pertama dalam menghadapkan diri
kepada Allah dan berlomba – lomba untuk melakukan ketaatan.5
6) Sebagian kalangan mengatakan bahwa kata tasawuf dinisbatkan kepada
kain wol kasar (Shuf Khasyin). Sebab, para sufi sangat gemar memakainya
sebagai simbol zuhud dan kehidupan yang keras.6
7) Selain pengertian diatas, ada juga yang mengemukakan bahwa kata tasawuf
berasal dari kata shaufanah yang berarti sejenis buah – buahan kecil dan
berbulu banyak yang banyak sekali tumbuh di tanah arab.7

b. Menurut istilah
Secara istilah, tasawuf juga didefinisikan beragam oleh beberapa ahli, antara
lain :

1. Zakaria al – anshari, “tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui


tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir
dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi”.8
2. Ahmad zaruq, “tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati
dan memfokuskannya hanya untuk Allah semata.9
3. Imam junaid “tasawuf adalah berakhlak luhur dan meninggalkan semua
akhlak tercela”10

4
Ibid
5
Ibid
6
Ibid
7
Nasution, Akhlak, 6.
8
Isa, Hakekat, 5.
9
Ibid.
10
Ibid.
5

4. Penulis kasyf azh-zhunun mendefinisikan tasawuf sebagai ilmu yang


dengannya diketahui cara manusia sempurna meniti jalan kebahagiaan.11
Dia juga mendefinisikan tasawuf dalam syair berikut :

Tasawuf adalah ilmu yang tidak diketahui


Kecuali oleh orang yang mengetahui kebenaran
Dia tak akan dikenal oleh orang yang tidak mengalaminya
Dan bagaimana mungkin orang buta dapat melihat cahaya12

Dari berbagai pandangan ulama tasawuf tentang asal usul kata tasawuf,
dapat disimpulkan bahwa pengertian tasawuf adalah kesadaran murni yang
mengarahkan jiwa secara benar kepada amal shalih dan kegiatan yang sungguh
– sungguh, menjauhkan diri dari keduniaan dalam rangka pendekatan diri
kepada Allah untuk mendapatkan perasaan berhubungan erat dengan-Nya13.
Atau lebih sederhananya, Sufi adalah orang yang hati dan interaksinya murni
hanya untuk Allah, sehingga Allah memberinya karamah.14

2. Sejarah Kelahiran Tasawuf


Tasawuf dalam Islam, menurut para ahli sejarah, sebagai ilmu yang
berdiri sendiri, lahir sekitar abad ke-2 atau awal abad ke-3 hijriyah.15
Pembicaraan para ahli tentang lahirnya tasawuf lebih banyak menyoroti
faktor-faktor yang mendorong kelahiran tasawuf.16 Para sarjana, baik dari
kalangan orientalis maupun dari kalangan Islam sendiri saling berbeda
pendapat tentang faktor yang mempengaruhi munculnya tasawuf dalam
Islam. Abu A’la ‘Afifi dalam Kata Pengantar Edisi Arab, Fit Tashawwuf al-
Is-lami wa Tarikhihi, mengklasifikasikan pendapat para sarjana tentang
faktor tasawuf ini menjadi empat aliran. Pertama, dikatakan bahwa tasawuf
berasal dari india melalui persia. Kedua, berasal dari asketisme Nasrani.

11
Ibid,6.
12
Ibid.
13
Nasution, Akhlak,3.
14
Isa, Hakekat, 6.
15
Nasution, Akhlak,4.
16
Nasrul HS, Akhlak Tasawuf (Yogyakarta: Aswaja Pressindo. 2015),111.
6

Ketiga, dari ajaran Islam sendiri. Keempat, berasal dari sumber yang
berbeda-beda kemudian menjelma menjadi satu konsep.17
Nicholson lebih condong menyimpulkan bahwa tasawuf itu sedikit
banyak telah dipengaruhi oleh faktor Nasrani. Namun hal ini dibantah oleh
al-Taftazani (1970) bahwa dalam Islam tidak ada sistem kependetaan
(rahbaniyah) sebagaiman terdapat dalam agama Nasrani. Adanya kesamaan
antara tasawuf dengan rahbaniyah dalam Nasrani tidak berarti Islam
mengambil daripadanya, karena kehidupan semacam tasawuf merupakan
kecenderungan universal yang terdapat dalam semua agama atau bisa juga
dikatakan bahwa sumber agama adalah satu, sekalipun berbeda dalam segi
formal dan detailnya. Maka dengan demikian adanya kesamaan itu adalah
logis.18
Para ahli membagi faktor kelahiran tasawuf menjadi dua faktor
besar, yaitu faktor internal dan eksternal. Secara sederhana, faktor lahirnya
tasawuf yang dibicarakan para ahli adalah sebagai berikut :

1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang timbul dari luar
Islam. Rincian faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tasawuf lahir karena pengaruh paham Kristen yang
menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri di biara-biara.
Sikap ini terlihat jelas dalam perilaku para sufi dengan
paham zuhud yang mereka anut.19
b. Tasawuf lahir karena pengaruh filsafat phytagoras yang
berpendapat bahwa roh manusia kekal berada di dunia
sebagai orang asing.20
c. Munculnya tasawuf dalam Islam sebagai pengaruh dari
filsafat emanasi Plotinus yang membawa paham bahwa

17
M. Amin Syukur, Menggugat Tasawuf (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1999),19.
18
Ibid.
19
Nasrul,Akhlak.
20
Ibid,112.
7

wujud memancar dari zat Tuhan.21 Masuknya ke dalam


materi menyebabkan roh menjadi kotor. Untuk kembali
kepada Tuhan, roh harus dibersihkan terlebih dahulu dengan
sikap meninggalkan dunia dan mendekatkan diri kepada
Tuhan seerat mungkin.22
d. Tasawuf lahir atas pengaruh paham Nirwana. Menurut
ajaran Budha bahwa seseorang harus meninggalkan dunia
dan melakukan kontemplasi.23
e. Tasawuf lahir karena pengaruh ajaran Hinduisme yang
mendorong manusia meninggalkan dunia dan berupaya
mendekatkan diri kepada Tuhan demi tercapainya persatuan
antara Atman dan Brahman.24

Kebenaran teori-teori yang menitikberatkan faktor ekstern


ini memang tidak dapat dipastikan. Semua serba mungkin karena
tasawuf lahir pada saat umat Islam telah mempunyai kontak dengan
dunia luar dan agama lain.25

2) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam agama
Islam sendiri. Sebagian ahli menekankan faktor intern ini.
Menurut mereka, lahirnya tasawuf Islam dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor yang ada dalam Islam itu sendiri, bukan pengaruh
dari luar.26 Timbulnya tasawuf dalam Islam bersamaan dengan
lahirnya agama Islam itu sendiri. Fakta sejarah menunjukkan
bahwa pribadi Muhammad Saw. sebelum diangkat menjadi rasul
telah berulang kali melakukan tahannuts dan khalwat di gua
hira’. Ini bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan

21
Ibid.
22
Nasution,Akhlak.
23
Nasrul,Akhlak,112.
24
Ibid.
25
Nasution,Akhlak,5.
26
Ibid.
8

kebersihan hati untuk memperoleh petunjuk dan hidayah oleh


Allah serta mencari hakikat kebenaran yang dapat mengatur
segalanya dengan baik.27
Faktor internal banyak ditemukan dalam Al-Qur’an, Al-
Hadist, dan perilaku Nabi Muhammad SAW. di dalam Al-
Qur’an ditemukan ayat-ayat tertentu yang dapat membawa pada
paham mistis. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya teori
bahwa paham tasawuf muncul, tumbuh dan berkembang dari
dalam Islam, bukan karena pengaruh dari luar.28 Selanjutnya,
faktor internal yang dapat dipandang sebagai penyebab lahirnya
tasawuf di dunia Islam, lebih terlihat jelas dalam perilaku
rasulullah. Dengan demikian, tanpa adanya faktor eksternal
tasawuf pun tetap lahir di dunia Islam.29

3. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Tasawuf

1) QS Al-Baqarah ayat 186 (Berkenaan bahwa Allah dekat)30


َ َ َ ِ ‫ُ ُ َ ۡ ََ ذ‬ َ ِ َ ِ َ َ َ ََ َ َ
ِۡۖ‫اع ۡإِذا ۡدَع ِن‬
ۡ ‫جيب ۡدعوة ۡٱدل‬
ِ ‫ِإَوذا ۡسألك ۡعِبادِي ۡع ِّن ۡفإ ِ ِّن ۡق ِريب ۡأ‬
َ ُ ُ َۡ ۡ ُ‫ََۡ ۡ َ ُ ْ َُۡۡ ُ ْ ََ ذ‬
ۡ ۡ١٨٦ۡ‫ِۡلۡوۡلؤمِنوا ِِۡبۡلعلهمۡيرشدون‬
ِ ‫جيبوا‬
ِ ‫فليست‬
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran

27
Ibid,10.
28
Nasrul,Akhlak.
29
Nasution,Akhlak.
30
Ibid.
9

2) QS Al-Isra’ ayat 79 (Berkenaan dengan sholat malam)31


َ َ َ ُّ َ َ َ َ ۡ َ َ ٰٓ َ َ َ ‫َ َ ٗ ذ‬ َ ۡ‫َ َ ذ‬
ۡ‫ل ۡف َت َه ذج ۡد ۡب ِ ُِۡۦ ۡناف ِلة ۡلك ۡعَس ۡأن ۡيبعثك ۡربك ۡمقاما‬
ٗ ِۡ ‫ِن ۡٱۡل‬
ۡ ‫وم‬

ٗ ۡ‫ذ‬
ۡ ۡ٧٩ۡ‫َّم ُمودا‬

79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu


sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji

3) QS Fathir ayat 5 (Berkenaan dengan berhati-hati dalam permainan


dunia serta godaan setan yang pandai menipu manusia)32
َ َ َ ۡ ُّ ُ ٰ َ َ ۡ ُ ُ ‫َ َ ُّ َ ذ ُ ذ َ ۡ َ ذ َ ِ َ َ َ ُ ذ ذ‬
ۡ‫ٱّللِ ۡحق ۡفَل ۡتغرنكم ۡٱۡليوۡة ۡٱدلنيا ۡوَل‬
ۡ ۡ ‫اس ۡإِن ۡوعد‬ ٰٓ
ۡ ‫يأيها ۡٱنل‬

َۡ ‫ذ‬ ُ ‫ُ ذ‬
ۡ ِ ‫َيغ ذرنكمۡۡب‬
ُۡ ‫ٱّللِۡٱلغ ُر‬
ۡ ۡ٥ۡ‫ور‬

5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-


kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali
janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang
Allah

4) QS Ibrahim ayat 7 (Berkenaan dengan nilai syukur)33


َ َ ‫ََُۡۡ ذ‬ َ َ ۡ ُ ‫ۡ َ َ ذ َ َ ُّ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ذ‬
ۡ‫ِإَوذۡتأذنۡربكمۡلئِنۡشكرتمَۡلزِيدنكمۡولئِنۡكفرتمۡإِنۡعذ ِاِب‬ ۡ

ََ
ۡ ۡ٧ۡ‫لش ِديد‬

31
Ibid,8.
32
Ibid,9.
33
Ibid.
10

7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

5) QS Qaf ayat 16 (Berkenaan bahwa Allah itu dekat dengan para hamba-
Nya, bahkan lebih dekat dari urat lehernya)34
َ ُ ََۡ ُ َۡ َ ُ ُ َۡ ُ َ َُ ََۡ َ َٰ ۡ ََۡ َ ۡ َََ
ۡ
ُِۡ‫ۡل‬ۡ ِ ‫ۡماۡت َو ۡسوِ ُسۡب ِ ُِۡۦۡنفس ُۡۥۡۡوَننۡأقربۡإ‬‫نۡونعلم‬
ۡ ‫ٱۡلنس‬
ِ ۡ‫ولق ۡدۡخلقنا‬
ۡ
ۡ ۡ١٦ۡ‫ۡح ۡب ِلۡٱل َورِي ِۡد‬
َ ‫م ِۡن‬

16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan


mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya

6) QS Al-Ahzab ayat 35 (Berkenaan dengan sifat orang yang wara’ dan


taqwa)35
َۡ
َۡ ِ ‫تۡ ۡ َۡوٱلقٰنِت‬ َ ۡ ۡ َۡ ‫ي ۡ َۡوٱل ۡ ُم ۡسل َمٰتۡ ۡ َۡوٱل ۡ ُم ۡؤ ِمن‬ ۡ ‫ذ‬
َۡ ‫ن ۡٱل ُم ۡسل ِ ِم‬
ۡ‫ي‬ ِ ٰ‫ي ۡ َۡوٱل ُمؤمِن‬ِ ِ ِ ۡ ِ‫إ‬

‫ذ‬ ‫َ ذ‬ َ ٰ‫َ ذ ٰ َ َ ذ‬ َ َٰۡ َ


ِۡ ٰ ‫ين ۡ َۡوٱلصٰب ِ َر‬
ۡ‫ت‬ َۡ ‫ب‬
ِِ ٰ ‫ٱلص‬ۡ
‫و‬ ۡ ‫ت‬
ۡ ِ ٰ ‫ق‬‫د‬ِ ‫ٱلص‬ۡ
‫و‬ ۡ ۡ
‫ِي‬ ‫ق‬‫د‬ِ ‫ٱلص‬ۡ
‫و‬ ۡ ‫ت‬
ۡ ِ ٰ ‫ت‬ِ ‫ۡوٱلقن‬

َۡ‫ي‬ ‫َ َ ۡ َ ٰ َٰ َ ۡ ُ َ َ ِ َ َ ۡ ُ َ َ ِ َٰ َ ذ‬ َ ۡ
ٰٓ
ۡ ‫ت ۡ ۡوٱلصئ ِ ِم‬
ِۡ ‫ِي ۡ ۡوٱلمتص ِدق‬
ۡ ‫ت ۡ ۡوٱلمتص ِدق‬
ِۡ ‫شع‬
ِ ‫ي ۡ ۡوٱلخ‬ ِ ٰ‫َۡوٱلخ‬
ۡ ِ‫شع‬

ٗ َ َ‫َ ذ‬ ٰ ‫َ ذ ٰٓ َ ٰ َ ۡ َ ٰ َ ُ ُ َ ُ ۡ َ ۡ َ ٰ َ ٰ َ ذ‬
ۡ‫يا‬
ۡ ِ ‫ٱّللۡكث‬
ۡ ۡ‫ين‬ۡ ‫تۡ ۡوٱلذك ِِۡر‬
ِۡ ‫ۡوٱلحفِظ‬
ۡ ‫يۡفروجهم‬ ۡ ‫تۡ ۡوٱلحفِ ِظ‬
ِۡ ‫ۡوٱلصئِم‬

ٗ َ ۡ ََ ٗ ۡ ‫َ ذ َ َ َ ذ ذُ َُ ذ‬
ۡ ۡ٣٥ۡ‫ٱّللۡلهمۡمغ ِف َرةۡوأجراۡع ِظيما‬
ً ِۡ ٰ ‫ۡوٱلذٰكِر‬
ۡ ۡ‫تۡأعد‬

34
Ibid.
35
Syukur, Menggugat Tasawuf, 21.
11

35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan


perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu´, laki-laki
dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar

Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang ajaran-ajaran yang menjadi inti dari


Tasawuf, yang itu sekaligus menjadi bukti bahwa tasawuf lahir dari dalam Islam
sendiri.
12

C. PENUTUP
1. Analisa Dan Kesimpulan
Dari uraian yang telah kami paparkan diatas, kita telah mendapatkan
gambaran tentang materi pengertian tasawuf dan dasar-dasarnya, yang apabila
diringkas adalah sebagai berikut :

 Tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang cara pendekatan hamba


kepada allah dalam rangka mencari ridho-Nya.
 Kelahiran tasawuf menurut para ahli didasari oleh faktor eksternal dan
internal.
 Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar Islam. Tasawuf
dianggap dipengaruhi ajaran suatu agama (selain Islam) atau dianggap
dipengaruhi teori filsafat.
 Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam Islam. Al-Qur’an dan
hadis serta perilaku nabi banyak yang menjelaskan tentang tasawuf, ini
menjadi bukti bahwa tasawuf murni dari Islam.
 Terdapat banyak ayat Al-Qur’an tentang inti ajaran tasawuf yang sekaligus
bukti bahwa tasawuf murni dari Islam.

2. Saran
Alangkah baiknya jika makalah dengan materi seperti ini bisa menjadi
landasan untuk materi diskusi yang penuh dengan dialog intelek baik di dalam kelas
maupun luar kelas agar menambah pengetahuan kita tentang agama Islam dan
berimbas pada peningkatan kualitas iman kita.
13

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Ahmad Bangun & Siregar, Rayani Hanum. 2015. Akhlak Tasawuf.
Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Isa, Syaikh ‘Abdul Qadir. 2013. Hakekat tasawuf. Jakarta: Qisthi Press.

HS, Nasrul. Akhlak Tasawuf. 2015. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Syukur, M. Amin. Menggugat Tasawuf. 1999. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Você também pode gostar