Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh : Kelompok 6
Muhammad Ainul Huda (211616001)
Muhammad Syaiful Anam (211616003)
A. PEMBUKAAN
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah membuat keberagaman
makhluk dan keindahan dunia, Allah pencipta segala bentuk kehidupan dan Dia-lah
yang memberikan kita karunia akal fikiran sehingga bisa berkembang sebagai
makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini.
Hormat kami
Kelompok 6.
3
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian tasawuf
a. Secara bahasa / lughowi
Para ulama tasawuf dalam penggunaan kata tasawuf berbeda pendapat tentang
asal usul katanya. Banyak sekali pendapat tentang asal kata dari tasawuf, berikut
beberapa pendapat tentang asal kata tasawuf yang masyhur :
1) Ada yang mengatakan kata tasawuf berasal dari kata shafa yang berarti suci,
bersih atau murni.1
2) Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shifah (sifat).
Sebab, seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri dengan segala sifat
terpuji dan meninggalkan setiap sifat tercela.2
3) Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuffah (sufah).
Sebab, seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat yang telah ditetapkan
oleh Allah bagi mereka, sebagaimana dalam firman-nya QS. Al Kahfi ayat
28.3
ُ َ ۡ َ َ ُ ُ ِ َۡ َ ٰ َ َۡ َُ ۡ ۡ َۡ َ َ َ َ ذ َ َۡ ُ َ َذ
ۡۡجه ُۡۥ ِۡ ِ ِينۡيدعونۡربهمۡۡب ِٱلغدوۡة ِۡ ۡوٱلع
ۡ شۡي ِريدونۡو ۡ بۡنفسكۡمعۡٱَّل
ۡ ِ وٱص
1
Ahmad bangun nasution & Rayani hanum siregar, akhlak tasawuf (Depok: PT. Rajagrafindo
Persada. 2015), 3.
2
Syaikh ‘Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf (Jakarta: Qisthi Press. 2013), 7.
3
Ibid
4
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
4) Al – qusyairi berpendapat bahwa akar kata tasawuf adalah kata Shafwah
(orang pilihan atau suci).4
5) Disamping itu ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata
Shaff (saf). Seolah para sufi berada di saf pertama dalam menghadapkan diri
kepada Allah dan berlomba – lomba untuk melakukan ketaatan.5
6) Sebagian kalangan mengatakan bahwa kata tasawuf dinisbatkan kepada
kain wol kasar (Shuf Khasyin). Sebab, para sufi sangat gemar memakainya
sebagai simbol zuhud dan kehidupan yang keras.6
7) Selain pengertian diatas, ada juga yang mengemukakan bahwa kata tasawuf
berasal dari kata shaufanah yang berarti sejenis buah – buahan kecil dan
berbulu banyak yang banyak sekali tumbuh di tanah arab.7
b. Menurut istilah
Secara istilah, tasawuf juga didefinisikan beragam oleh beberapa ahli, antara
lain :
4
Ibid
5
Ibid
6
Ibid
7
Nasution, Akhlak, 6.
8
Isa, Hakekat, 5.
9
Ibid.
10
Ibid.
5
Dari berbagai pandangan ulama tasawuf tentang asal usul kata tasawuf,
dapat disimpulkan bahwa pengertian tasawuf adalah kesadaran murni yang
mengarahkan jiwa secara benar kepada amal shalih dan kegiatan yang sungguh
– sungguh, menjauhkan diri dari keduniaan dalam rangka pendekatan diri
kepada Allah untuk mendapatkan perasaan berhubungan erat dengan-Nya13.
Atau lebih sederhananya, Sufi adalah orang yang hati dan interaksinya murni
hanya untuk Allah, sehingga Allah memberinya karamah.14
11
Ibid,6.
12
Ibid.
13
Nasution, Akhlak,3.
14
Isa, Hakekat, 6.
15
Nasution, Akhlak,4.
16
Nasrul HS, Akhlak Tasawuf (Yogyakarta: Aswaja Pressindo. 2015),111.
6
Ketiga, dari ajaran Islam sendiri. Keempat, berasal dari sumber yang
berbeda-beda kemudian menjelma menjadi satu konsep.17
Nicholson lebih condong menyimpulkan bahwa tasawuf itu sedikit
banyak telah dipengaruhi oleh faktor Nasrani. Namun hal ini dibantah oleh
al-Taftazani (1970) bahwa dalam Islam tidak ada sistem kependetaan
(rahbaniyah) sebagaiman terdapat dalam agama Nasrani. Adanya kesamaan
antara tasawuf dengan rahbaniyah dalam Nasrani tidak berarti Islam
mengambil daripadanya, karena kehidupan semacam tasawuf merupakan
kecenderungan universal yang terdapat dalam semua agama atau bisa juga
dikatakan bahwa sumber agama adalah satu, sekalipun berbeda dalam segi
formal dan detailnya. Maka dengan demikian adanya kesamaan itu adalah
logis.18
Para ahli membagi faktor kelahiran tasawuf menjadi dua faktor
besar, yaitu faktor internal dan eksternal. Secara sederhana, faktor lahirnya
tasawuf yang dibicarakan para ahli adalah sebagai berikut :
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang timbul dari luar
Islam. Rincian faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tasawuf lahir karena pengaruh paham Kristen yang
menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri di biara-biara.
Sikap ini terlihat jelas dalam perilaku para sufi dengan
paham zuhud yang mereka anut.19
b. Tasawuf lahir karena pengaruh filsafat phytagoras yang
berpendapat bahwa roh manusia kekal berada di dunia
sebagai orang asing.20
c. Munculnya tasawuf dalam Islam sebagai pengaruh dari
filsafat emanasi Plotinus yang membawa paham bahwa
17
M. Amin Syukur, Menggugat Tasawuf (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1999),19.
18
Ibid.
19
Nasrul,Akhlak.
20
Ibid,112.
7
2) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam agama
Islam sendiri. Sebagian ahli menekankan faktor intern ini.
Menurut mereka, lahirnya tasawuf Islam dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor yang ada dalam Islam itu sendiri, bukan pengaruh
dari luar.26 Timbulnya tasawuf dalam Islam bersamaan dengan
lahirnya agama Islam itu sendiri. Fakta sejarah menunjukkan
bahwa pribadi Muhammad Saw. sebelum diangkat menjadi rasul
telah berulang kali melakukan tahannuts dan khalwat di gua
hira’. Ini bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan
21
Ibid.
22
Nasution,Akhlak.
23
Nasrul,Akhlak,112.
24
Ibid.
25
Nasution,Akhlak,5.
26
Ibid.
8
27
Ibid,10.
28
Nasrul,Akhlak.
29
Nasution,Akhlak.
30
Ibid.
9
ٗ ۡذ
ۡ ۡ٧٩َّۡم ُمودا
َۡ ذ ُ ُ ذ
ۡ ِ َيغ ذرنكمۡۡب
ُۡ ٱّللِۡٱلغ ُر
ۡ ۡ٥ۡور
ََ
ۡ ۡ٧ۡلش ِديد
31
Ibid,8.
32
Ibid,9.
33
Ibid.
10
5) QS Qaf ayat 16 (Berkenaan bahwa Allah itu dekat dengan para hamba-
Nya, bahkan lebih dekat dari urat lehernya)34
َ ُ ََۡ ُ َۡ َ ُ ُ َۡ ُ َ َُ ََۡ َ َٰ ۡ ََۡ َ ۡ َََ
ۡ
ُِۡۡلۡ ِ ۡماۡت َو ۡسوِ ُسۡب ِ ُِۡۦۡنفس ُۡۥۡۡوَننۡأقربۡإنۡونعلم
ۡ ٱۡلنس
ِ ۡولق ۡدۡخلقنا
ۡ
ۡ ۡ١٦ۡۡح ۡب ِلۡٱل َورِي ِۡد
َ م ِۡن
َۡي َ َ ۡ َ ٰ َٰ َ ۡ ُ َ َ ِ َ َ ۡ ُ َ َ ِ َٰ َ ذ َ ۡ
ٰٓ
ۡ ت ۡ ۡوٱلصئ ِ ِم
ِۡ ِي ۡ ۡوٱلمتص ِدق
ۡ ت ۡ ۡوٱلمتص ِدق
ِۡ شع
ِ ي ۡ ۡوٱلخ ِ َٰۡوٱلخ
ۡ ِشع
ٗ َ ََ ذ ٰ َ ذ ٰٓ َ ٰ َ ۡ َ ٰ َ ُ ُ َ ُ ۡ َ ۡ َ ٰ َ ٰ َ ذ
ۡيا
ۡ ِ ٱّللۡكث
ۡ ۡينۡ تۡ ۡوٱلذك ِِۡر
ِۡ ۡوٱلحفِظ
ۡ يۡفروجهم ۡ تۡ ۡوٱلحفِ ِظ
ِۡ ۡوٱلصئِم
ٗ َ ۡ ََ ٗ ۡ َ ذ َ َ َ ذ ذُ َُ ذ
ۡ ۡ٣٥ۡٱّللۡلهمۡمغ ِف َرةۡوأجراۡع ِظيما
ً ِۡ ٰ ۡوٱلذٰكِر
ۡ ۡتۡأعد
34
Ibid.
35
Syukur, Menggugat Tasawuf, 21.
11
C. PENUTUP
1. Analisa Dan Kesimpulan
Dari uraian yang telah kami paparkan diatas, kita telah mendapatkan
gambaran tentang materi pengertian tasawuf dan dasar-dasarnya, yang apabila
diringkas adalah sebagai berikut :
2. Saran
Alangkah baiknya jika makalah dengan materi seperti ini bisa menjadi
landasan untuk materi diskusi yang penuh dengan dialog intelek baik di dalam kelas
maupun luar kelas agar menambah pengetahuan kita tentang agama Islam dan
berimbas pada peningkatan kualitas iman kita.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Ahmad Bangun & Siregar, Rayani Hanum. 2015. Akhlak Tasawuf.
Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Isa, Syaikh ‘Abdul Qadir. 2013. Hakekat tasawuf. Jakarta: Qisthi Press.