Você está na página 1de 9

DENGUE FEVER

DENGUE HEMORRAGIC FEVER ICD:


Expected Length of Stay : 8 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIFITAS/ HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3-5 HARI KE-6-8
TINDAKAN TANGGAL:... TANGGAL:... TANGGAL:... TANGGAL:...
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian awal lengkap
 Tanda vital

Investigation/  Darah perifer  Darah  Darah perifer  Darah perifer


Pemeriksaan lengkap,gula perifer lengkap,tes lengkap,fung
darah,tes lengkap,tes fungsi hati si hati serial
fungsi hati fungsi hati  Tes Dengue bila
(Albumin, Blot ulang diperlukan
SGOT, bila
SGPn, diperlukan
ureum,creati
nlne,
elektrolit,
gula darah
sewaktu
 CRP atau Hs-
CRP Urine
lengkap
 Tes NS1
(bila awitan
demam < 3
hari) atau
dengue blot
lgG,lgM (bila
awitan >5
harl)
 Widal,lgM
Salmonella,
malaria ICT,
bila gejala
klinis
meragukan
Treatment  Memberikan 02  Memberika  Memberikan  Memberikan
/ Medikasi mulai 2-4 IV n 02 mulai 02 mulai 2-4 02 mulai 2-4
menit disesuaikan 2-4 IVmenit, IVmenit,
dengan saturasi IVmenit, disesuaikan disesuaikan
O2 (pemberian disesuaikan dengan dengan
oksigen dengan saturasi O2 saturasi O2
disesuaikan saturasi O2 (pemberian (pemberian
indikasi klinis (pemberian Oksigen Oksigen
medis) oksigen disesuaikan disesuaikan
 Pemasangan disesuaikan indikasi klinis indikasi klinis
akses vena indikasi medis) medis)
 Antipiretik: klinis  Memeriksa  Memeriksa
parasetamol bila medis) alat medik alat medik
demam  Memeriksa yang terpasang yang
 Simptomatis : alat medik di tubuh terpasang di
(Ppl,sukralfat, yang pasien (akses tubuh pasien
ondansetron,dan terpasang di intravena, (akses
lainnya sesuai tubuh kateter intravena,
Indikasi ) pasien urine,dll). kateter
 Pemberlan (akses Nilaidiures urine,dll).
cairan kristaloid intravena,  Antipiretik: Nilaidiures
sesuai rumus: kateter parasetamolbil  Antipiretik:
1500 + {20x(BB urine,dll). a demam parasetamolbi
dalam kg - 20)} Nilai  Simptomatis la demam
atau antara 2000 diuresis  Medikamentos  Simptomatis
cc-3000 cc/24  Antipiretik: a suportif  Medikamento
jam parasetamol lainnya sa suportif
 Evaluasi:Hb dan bila demam. dilanjutkan lainnya
Ht t ap 12-24 jam  Simptomatis  Pemberian dilanjutkan
 Bila Ht  Medikament cairan
meningkat 10- osa suportif kristaloid
20% dan lainnya sesuai rumus:
trombosit< dilanjutkan 1500 +
100.000, jumlah  Pemberian {20x(BB
pemberian cairan cairan dalam kg -
tetap sesuai kristaloid 20)} atau
rumus diatas, sesuai antara 2000
namun rumus: 500 cc-3000 cc/24
pemantauan Hb + {20x(BB jam
dan Ht dilakukan dalam kg -  Evaluasi:Hb
tiap 12 jam 20)} atau dan Ht tiap 24
antara 2000 jam
cc-3000
cc/24 jam
 Evaluasi:Hb
dan Ht tiap
24 jam
 Bila Ht  Bila Ht  Bila Ht meningkat  Hitung hari
meningkat meningkat 10-20% dan awitan demam,
>20% dan 10-20% dan trombosit <100.000, klinis dan
trombosit trombosit jumlah pemberian laboratorium
<100.000, <100.000, cairan tetap sesuai pasien. Bila
maka jumlah rumus diatas, namun fase kritis
pemberian pemberian pemantauan Hb dan sudah terlewati
cairan cairan tetap Ht dilakukan tiap 12 cairan
sesuaiprotoc sesuai rumus jam diturunkan
ol diatas, namun  Bila Hb meningkat> sesuai
penatalaksan pemantauan 20% dan trombosit perhitungan
aan dengan Hb dan Ht <100.000, maka kebutuhan
peningkatan dilakukan pemberian cairan dasar/maintena
Ht >20% tiap 12 jam sesuai protokol ns
dengan  Bila Hb penatalaksanaan
Pertimbanga meningkat> dengan peningkatan
n kombinasi 20% dan Ht > 20% dengan
kolodi trombosit pertimbangan
gelatin/500 – <100.000, kombinasi koloid
1000cc/ 24 maka gelatin/500-
jam pemberian 1000cc/24 jam
 Bila Ht tetap cairan sesuai  Bila Ht tetap
meningkat, protokol meningkat, masuk
masuk penatalaksana protokol DSS
protokol an dengan  Hitung hari awitan
DSS peningkatan demam, klinis dan
Ht > 20% laboratorium pasien.
dengan Bila fase kritis sudah
pertimbangan terlewati cairan
kombinasi diturunkan sesuai
koloid perhitungan
gelatin/500- kebutuhan
1000cc/24 dasar/maintenans
jam
 Bila Ht tetap
meningkat,
masuk
protokol DSS
Diet Lunak Lunak Bertahap ke Diet biasa
diet biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Rencana
 Pengkajian kepulangan
komplikasi:  Rencana
 Dengue kontrol post
Shock rawat inap
Syndrome(
DSS)
 DIC
 Sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, SpPD, SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyait Tropik Konsultan Konsultan Penyait Tropik
dan Infeksi Penyait Tropik Penyait Tropik dan Infeksi
dan Infeksi dan Infeksi
Outcome Tegaknya  Demam  Demam Kesadaran baik
diagnosis DF/ turun turun  Demam tidak
DHF diantaranya  Hemodinami  Hemodina ada
memenuhi kriteria k stabil mik stabil  Intake baik
:  Monitoring  Monitoring
 Demam atau tanda-tanda tanda-tanda
tanda-tanda perdarahan perdarahan
riwayat  Cegah  Cegah
demam antara komplikasi komplikasi
2-7
hari,biasanya
bifasik.
 Terdapat
minimal satu
dari
manifestasi
perdarahan
 Trombositope
nia jumlah
trombosit <
100.000/ml).
 Terdapat
minimal satu
tanda-tanda
plasma
leakage
(kebocoran
plasma)
Rencana Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat jalan
Perawatan
DENGUE SYOK SINDROM ICD
Expexted Length of Stay: 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-30 MENIT 30 MENIT-2 JAM 2 JAM- 4 JAM
T NDAKAN TANGGAL :... TANGGAL :... TANGGAL :...
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian Awal  Tanda vital
Investigation/  Darah perifer  IgM Leptospira,  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap,apusan darah Malaria mikroskopik lengkap,gula
tepi,golongan dan ICT malaria, darah, hemostasis,
darah,gula darah, Widal dan lgM analisis gas
hemostasis (PT,aPTT, Salmonella, darah,elektrolit,
Fibrinogen,d-Dimer) procalcitonin bila ureum,kreatinin,
analisis gas klinis meragukan/ tes fungsi hati
darah,elektrolit sesuai indikasi  IgM Leptospira,
(Na/K/CI), Malaria
ureum,kreatinin,tes mikroskopik dan
fungsi hati ICT malaria,
(SGOT,SGPT), albumin Widal dan lgM
 Urine lengkap Salmonella,
 Tes NS1 bila onset procalcitonin bila
demam < 3 hari, dengue klinis meragukan/
blot lgG,lgM dengue sesuai indikasi
 Rontgen thorax
(AP/lateral)
 USG abdomen
 Hs-CRP/CRP
 lgM Leptospira,
Malaria mikroskopik
dan ICT malaria, Widal
dan lgM Salmonella,
procalcitonin bila klinis
meragukan/sesuai
indikasi

Treatment/  Memberikan 02  Memberikan 02  Memberikan 02


Medikasi mulai2-4 It/ mulai2-4 It/ mulai2-4 It/
,disesuaikan dengan ,disesuaikan ,disesuaikan dengan
saturasi02 (pemberian dengan saturasi02 saturasi02
oksigen disesuaikan (pemberian (pemberian oksigen
indikasi medis) oksigen disesuaikan
 Pemasangan akses disesuaikan indikasi medis)
vena 2 jalur indikasi medis)
 Pasang NGT (bila
pasien tidak sadar atau
terjadi komplikasi
pankreatitis)
Treatment/  Pasang CVC, ukur CVP  Memeriksa alat medik  Memeriksa alat
Medikasi  lntubasi dan ventilator yang terpasang ditubuh medik yang
sesuai indikasi pasien (akses intravena terpasang di tubuh
 Pemasangan kateter urin kateter urine, dll).Nilai pasien (akses
 Kaji urine output urine output. intravena,kateter
 Memasang bedside  Memasang bedside urine, dll).Nilal
monitor kontinu monitor kontinu urine output
 Antipiretik: parasetamol  Antipiretik:parasetamol  Memasang bedside
bila demam bila demam monitor kontinu
 Ppl,sukralfat,  Simptomatis  Antipiretik:
ondansetron injeksi  Jika kondisi parasetamol bila
 Fase awal: Cairan hemodinamik stabil, demam
kristaloid diguyur pemberian cairan 7ml/  Simptomatis
sebanyak 10-20 60-120 menit. Jika  Jika kondisi
ml/kgBB,dievaluasi kondisihemodinamik hemodinamik stabil
setelah 15-30 menlt stabil,cairan dikurangi pemberian cairan
 Evaluasl: jika TD sistolik menjadi 5 5ml/kgBB/jam
> 100 mmHg, Tekanan ml/kgBB/jam. dievaluasi 60-120
nadi > 20 mmHg,nadi<  Jika fase awal syok menit. Jika kondisi
1OOx/ menit dan belum teratasi: berikan hemodinamik
adekuat akral hangat, kristaloid 20-30 stabil,cairan
kulit tidak pucat, ml/kgBB, evaluasi dikurangi menjadi
diuresis: 0,5-1 setelah 20-30 menit 3 m1/kgBB/jam.
ml/kgBB/jam, maka  Bila belum teratasi dan  Jika tidak stabil,
cairan kurangi menjadi hematokrit meningkat : lanjutkan resusitasi
7ml/kgBB/jam berikan koloid 10-20 cairan melanjutkan
ml/ kgBB tetes cepat langkah terakhir yg
10-15 menit. Namun dijalankan di jam
bila hematokrit turun: sebelumnya
berikan darah  Bila ada indikasi
1Oml/kgBB dan dapat (misal perdarahan
diulangi sesuai masif, perdarahan
kebutuhan tidak terkontrol)
 Bila dengan koloid syok dapat diberikan
masih belum teratasi: PRC, FFP,
pasang kateter vena kriopresipitat, TC
sentral dan berikan (sesuai indikasi)
koloid sampai dengan
30 ml/kgBB (maksimal
1-1,5 liter/hart dgn
sasaran tekanan vena
sentral 15-18 cmH20
 Bila kondisi belum teratasi
pertimbangkan untuk
melakukan koreksi pada
gangguan asam basa,
elektrolit, hipoglikemmia
anemia,KID, infeksi
sekunder
 Bila tekanan vena sentral
sudah sesuai target namun
syok belum teratasi maka
dapat diberikan inotropik atau
vasopressor
 Pemberian inotropik ato
vasoaktif keadaan pasien harus
euvolemik dulu.
- Dopamine: 5
mg/kgBB/mnt dititrasikan
sampai 10 mg/ . kgBB/mnt
dgn sasaran MAP > 60
mmHg
- Jika MAP tetap <
60mmHg: dopamine stop,
ganti dengan dobutamin:5
µg/kgBB/mnt
dikombinasikan dgn
norepinephrine 0,05-0,1
µg/ kgBB/mntdan dapat
dititrasikan hingga
dobutamin: 20 µg/kgBB/
mnt dan norepinephrine
dititrasikan kenaikannya
0,01 µg/kgBB/mnt hingga
dosis norepinephrine1
µg/kgBB/mnt
- Jika MAP tetap < 60
mmHg, maka regimen
diganti dgn epinephrine
0,1 µg/kgBB/mnt
dititrasikan setiap o,1
µg/kgBB/ mnt hingga 2
µg/kgBB/mnt

Bila ada indikasi (misal


perdarahan masif, perdarahan
tidak terkontrol) dapat diberlkan
PRC, FFP, kriopresipltat, TC
(sesuai indikasi)
Diet Puasa atau diet Puasa atau diet enteral per NGT Puasa atau diet
enteral per NGT enteral per nGT
Diet Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral per
per NGT per NGT NGT
Penyuluha  Edukasi  Edukasi  Edukasi
n  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
komplikasi: komplikasi: komplikasi:
- DIC - DIC - DIC
- Sepsis - Sepsis - Sepsis
Rujuk /  SpPD, Konsultan  SpPD,  SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik dan Konsultan Penyakit Tropik
Infeksi Penyakit Tropik dan Infeksi
 Anestesi/Intensive/ dan Infeksi  Anestesi/Intensive/
Intensivist  Anestesi/Intensi Intensivist
ve/ Intensivist
Outcome Tegaknya diagnosis Tegaknya diagnosis  Hemodinamik mulai
DF/DHF dlantaranya DF/DHF dlantaranya stabil untuk transfer ke
memenuhi kriteria : memenuhi kriteria : ruang ICU
 Demam atau  Demam atau riwayat  Monitoring kadar
riwayat demam demam akut. antara hemoglobin, hematokrit,
akut. antara 2-7 hari, 2-7 hari, biasanya jumlah trombosit, tanda-
biasanya bifasik. bifasik. tanda perdarahan
 Terdapat minimal  Terdapat minimal  Usahakan diuresis 0,5-1
satu dari manifestasi satu dari manifestasi ml/kgBB/ jam
perdarahan perdarahan  Cegah komplikasi
 Trombosltopenla  Trombosltopenla
(jumlah < (jumlah <
100.000/ml) 100.000/ml)
 Terdapat minimal  Terdapat minimal
satu tanda-tanda satu tanda-tanda
plasma leakage plasma leakage
((kebocoran plasma) ((kebocoran plasma)

Dengan ditambah bukti Dengan ditambah bukti


adanya kegagalan adanya kegagalan
sirkulasi seperti: sirkulasi seperti:
- Nadi lemah dan cepat - Nadi lemah dan cepat
- Tekanan nadi sempit - Tekanan nadi sempit
(< 20 mmHg) (< 20 mmHg)

Atau adanya Atau adanya


manifestasi: manifestasi:
- Hipotensi - Hipotensi
- Akral dingin, lembab - Akral dingin, lembab
dan gelisah dan gelisah
Rencana Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU
Perawatan
JENIS RAWAT INAP HARI KE 1-2 RAWAT INAP HARI KE 3-10
AKTIVITAS TANGGAL:.... TANGGAL:....
/
TINDAKAN
Assesment/ Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian
Investigation  Darah perifer lengkap, apusan darah  Darah perifer lengkap, apusan
/Pemeriksaan tepi, golongan darah, gula darah, darah tepi, golongan darah,
hemostasis, analisis gas darah, gula darah, hemostasis,
elektrolit, ureum, kreatinin, tes fungsi analisis gas darah, elektrolit,
hati, protein, albumin ureum, kreatinin, tes fungsi
 Urin lengkap hati, protein, albumin
 Tes serologi dengue virus  Urin lengkap
 Rontgen thorax  Tes serologi dengue virus
 USG abdomen  Rontgen thorax
USG abdomen
Treatment/  Memberikan O2 mulai 2-4 lt/menit,  Memberikan O2 mulai 2-4
Medikasi disesuaikan dengan saturasi O2 lt/menit, disesuaikan dengan
 Memeriksa alat medik yang terpasang saturasi O2
di tubuh pasien (akses intravena,  Memeriksa alat medik yang
kateter urine,dll). Nilai diuresis terpasang di tubuh pasien
 Memasang bedside monitor kontinu (akses intravena, kateter
 Antipiretik: parasetamol bila demam. urine,dll). Nilai diuresis
 Medikamentosa suportif lainnya  Memasang bedside monitor
diberikan sesuai indikasi kontinu
 Simptomatis  Antipiretik: parasetamol bila
 Evaluasi pemberian cairan pasien. demam.
Jika masih diberikan kristaloid  Medikamentosa suportif
5ml/kgBB/jam, evaluasi ulang tanda- lainnya diberikan sesuai
tanda hemodinamik. Evaluasi 60-120 indikasi
menit. Jika hemodinamik stabil,  Simptomatis
kurangi cairan menjadi 3  Evaluasi pemberian cairan
ml/kgBB/jam pasien. Jika dengan pemberian
 Evaluasi 24-48 jam: Jika kondisi cairan 3 ml/kgBB/jam selama
hemodinamik stabil, diuresis cukup, evaluasi 24-48 jam kondisi
maka cairan dihentikan hemodinamik stabil, diuresis
cukup, maka cairan dapat
dihentikan
Diet Puasa atau diet enteral per NGT Lunak

Você também pode gostar