Você está na página 1de 14

FENOMENA BUDAYA DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau
yang dihuni oleh sekitar 255 juta penduduk, sebuah angka yang membuat Indonesia
menjadi negara di urutan keempat dalam hal negara dengan jumlah populasi yang
terbesar di dunia. Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyak keanekaragaman
budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di dalam negara ini.
Budaya tersebut sangat bervariasi, dari ritual Hindu yang dipraktekkan sehari-hari di
pulau Bali, sampai pemberlakuan (parsial) hukum syariah di Aceh dan gaya hidup
pemburu-pengumpul orang Mentawai. Budaya Indonesia sangat berbeda dari budaya
Barat karena ada perbedaan dalam pengalaman, sistem keyakinan, hierarki, agama,
pengertian tentang waktu, hubungan spasial, dan banyak lagi. Apalagi dalam Indonesia
sendiri terdapat banyak budaya yang berbeda. Hal ini membuat Indonesia menjadi
negara yang kompleks, dan karena itu negara ini menarik, jadi tidak mustahil jika
banyak hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan ragam seni budaya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia ini selalu dilirik oleh bangsa lain. Kebudayaan
nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Salah satu kebudayaan yang menarik minat wisatawan asing ialah Tarian
Indonesia yang dimana mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa
dan budaya Indonesia.tetapi kebanyakan dari orang Indonesia sudah terpengaruh oleh
budaya asing atau luar. setiap suku bangsa di Indonesia pasti memmpunyai tarian khas
daerahnya sendiri-sendiri. Tradisi kuno tarian dan drama ini biasanya diajarkan seperti
di sanggar-sanggar tari dan juga sekolah. Seni tari di Indonesia juga bisa masuk
kedalam beberapa golongan, Dalam katagori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi
ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam.
Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari
keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari
rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua
kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer. Tari tradisional Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni
tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian
Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang
berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga
kini. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin
tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa
tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar
budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni
tari tradisional. Sedangkan Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak
pengaruh dari luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua
seniman dari Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke
Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari
disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya
berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan
koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi
sang seniman ke dalam seni tari Indonesia.[3] Gagasan seni tari sebagai media ekspresi
pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu
berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai
latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia
juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari
Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam
pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga
dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater
tradisional Jawa dan Bali.
Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri
hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran
musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar
negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street
dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.
Jika kita telusuri lebih mendalam, tarian di Indonesia mencerminkan sejarah
panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang
hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung
dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian
rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan
bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih
memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan;
masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian.
Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin
yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan
terbuka atas berbagai pengaruh.
Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan
sosial dari masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat
kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari rakyat adalah tari yang
dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di
perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif
lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa
langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari
rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi
ritual.
Salah satu kebudayaan di Indonesia yang menjadi daya Tarik wisatawan asing
ialah kebudayaan yang ada di Pulau Bali, selain dikenal dengan pulau yang indah.
Salah satu budaya yang ada disini ialah berbagai macam tarian yang dimilikinya. Bali
memiliki berbagai fenomena budaya yang menarik untuk dikaji, mulai dari
kepercayaan, tarian, seni rupa dan musik yang melengkapi upacara keagamaannya,
tempat peribadatannya, objek pariwisata, hingga makanan dan minuman khasnya.
Popularitas budaya Bali sudah dikenal secara nasional maupun internasional. Dalam
tradisi masyarakat Bali, kehadiran tari sangatlah berkaitan erat dengan upacara ritual.
Minat masyarakat dalam berbagai cabang seni di Bali terwadahi dalam organiasasi
masyarakat yang disebut Sekaha.
Tari Bali mulai dikenal setelah kerajaan Majapahit menaklukkan bali pada abad
ke-14, pemerintahan Jawa mulai banyak muncul dan menyatu dengan budaya
setempat. Membuat Bali menjadi semakin canggih, dinamis dan lebih hidup. Narasi
yang melengkapi tarian atau drama berdasarkan kepada cerita pemerintahan dari
kerajaan Majapahit, bahkan cerita-cerita epos dari India, cerita pewayangan yang
digemari di atas panggung menyerap banyak kutipan dari Kakawin Jawa kuno. Saat
budaya Jawa mulai menghilang di abad ke 16 saat mulai masuknya budaya Islam,
budaya jawa kuno masih hidup di bali dan menjadi budaya bali kuno.
Tari Bali tidak bisa dipisahkan dari agama. Sedikit persembahan berupa
makanan dan bunga harus disiapkan bahkan hanya untuk tarian yang digunakan untuk
menghibur wisatawan. Sebelum memulai pertunjukkan, banyak penari bersembahyang
terlebih dahulu di pura yang ada di rumah mereka masing-masing, memohon ´taksu´
(inspirasi) dari para dewa. Pada tradisi warisan leluhur ini, banyak orang mengatakan
bahwa kedamaian dan harmoni berasal dari perlindungan yang diberikan dewa dan
leluhur. Tarian dalam konteks ini bisa memiliki beberapa fungsi spesifik seperti :
1. Sebagai sarana tempat untuk dewa yang sedang turun ke dunia, penari akan berlaku
sebagai tempat persinggahan dari dewa tersebut. Tari ini termasuk tari Sang Hyang
Dedari dengan gadis kecil yang kesurupan, dan tari Sang Hyang Jaran, sebuah tarian
api.
2. Sebagai sarana menyambut dewa-dewa yang datang ke dunia seperti tari pendet, rejang
dan sutri.
3. Sebagai hiburan kepada dewa-dewa yang datang ke dunia seperti tari topeng dan
wayang.
Peran dari tarian ini sangat penting dan merupakan kunci dari segala maksud
dan tujuan yang didapat dalam sebuah upacara. Pada pertunjukan wayang, sang dalang
sering dianggap sebagai sang "pendeta" yang memberikan air suci.
Selain berfungsi dalam upacara agama, tarian dan drama juga memiliki isi yang sarat
makna religius. sering dikatakan bahwa drama adalah media yang lebih dipilih untuk
tradisi warga Bali. Cerita yang dipertunjukkan biasanya terkait dengan upacara yang
sedang dilaksanakan. Saat berlangsung upacara pernikahan, akan dipertunjukkan cerita
tentang pernikahan. Saat upacara kematian, cerita yang ditampilkan adalah kisah
seorang kesatria yang turun ke "neraka". Para pelawak (penasar) membawakan cerita
dengan mengangkat materi tentang keagamaan dan isu-isu sosial yang menggunakan
bahasa Kawi (Jawa Kuno).
Postur khas dari tarian bali adalah posisi kaki yang setengah tertekuk, dada
diangkat ke satu sisi dengan siku yang diangkat dan diturunkan dalam gerakan yang
menampilkan kelenturan tangan dan jemari. Dada diangkat secra simetris dengan
lengan. Bila lengan ke kanan, maka dada diangkat ke kiri dan begitu juga
sebaliknya. Selain dari kostum yang dikenakan, tokoh pria dan wanita bisa dikenali
dari penekanan pada gerakan -gerakan tertentu. Kaki dari para wanita ditekuk dan
dirapatkan, telapak kaki dibuka, jadi akan memberikan kesan tubuh melengkung
kebelakang yang sensual. Kaki para pria dibuat melengkung dan bahu mereka diangkat,
dengan gerakan yang lebih dominan untuk memberikan kesan kekuatan. Gerakan tarian
ini saling mengikuti antara satu sama lain dengan gerakan terus menerus tanpa istirahat
dan tidak ada gerakan melompat (kecuali untuk beberapa karakter setan dan binatang).
Setiap gerakan dasar (agem), seperti pada pembukaan tirai atau saat memegang kain,
telah berubah ke bentuk agem lain melalui kesuksesan gerakan lain yaitu tandang.
Perkembangan dari satu seri ke seri lain dan perubahan gerak dari kiri ke kanan atau
sebaliknya ditandai dengan hentakan kecil yang disebut angsel. Ekspesi ini
disempurnakan dengan mimik wajah : tangkep. Bahkan mata pun ikut menari, seperti
yang terlihat pada tari Baris dan Trunajaya.
Terdapat 3 genre dalam tari Bali, yaitu tari Wali (sakral untuk upacara), Bebali
(pendukung upacara), dan Bali-balihan (tarian sekuler). Untuk tari Wali biasanya
dipertunjukkan di dalam pura yang sakral (jeroan), untuk tari Bebali biasanya di
halaman pura bagian tengah, sedangkan umumnya Legong merupakan murni tari
pertunjukan (sekuler), sebagai kebanggan suatu desa, daerah atau penguasa setempat,
untuk menerima tamu, dan acara-acara lainnya. Meski begitu masih terdapat Legong
Sakral (di Desa Ketewel dan Tista) yang dipetunjukan sebagai bagian upacara di dalam
Pura (menggunakan Topeng Sakral).
Ada bermacam-macam jenis tarian Bali diantaranya :
Tari Tambulilingan atau tari lebah.
Warga Bali seperti perpaduan sebuah keseriusan dengan lelucon yang kasar dimana
semuanya terlihat dari tari-tariannya. Pada umumnya tarian ini sederhana dan lurus
seperti komedi untuk para bangsawan dimana anda bisa bersorak dan menjauh dari
panggung saat tokoh jahat muncul. Beberapa tarian memiliki unsur lawakan yang
mengimbangi keseriusan karakter yang rendah hati. Tokoh pelawak biasanya
membawa alur cerita ke penonton, biasanya tokoh utama yang rendah hati
menggunakan bahasa jawa kuno dan sang pelawak (biasanya pelayan dari sang
pelawak) menggunakan bahasa sehari-hari.

Tari Kecak
"Cak-cak-cak." Suara obsesif dari paduan suara yang tak lekang dimakan zaman tiba-
tiba muncul dari balik pepohonan. Kegelapan kemudian menyelimuti panggung.
Ratusa pria bertelanjang dada duduk melingkar dibawah cahaya lampu minyak yang
berkelap-kelip. "Cak-Cak". Mereka kemudian mulai menari dengan suara yang
dihasilkan dari teriakan mereka, tangan diangkat ke udara dan tubuh mereka
digerakkan bersama-sama. Ini adalah Tari Kecak yang unik, tari yang paling terkenal
diantara tarian Bali yang lainnya.

Tari Barong and Kris


Tari Barong dan Kris seperti tari Kecak. Tari Barong dan Kris ini adalah pertempuran
antara roh kebaikan melawan roh kejahatan. Barong bisa mengambil berbagai bentuk,
namun pada tarian ini mengambil bentuk Barong Keket, Barong yang paling suci
diantara barong lainnya. Barong Keket adalah makhluk yang aneh, setengah anjing
berbulu lebat dan setengah harimau yang dimainkan oleh dua orang. Musuhnya adalah
Rangda. Barong memiliki kepribadian yang baik dan melindungi desa dari Rangda,
tapi Barong juga merupakan sosok yang jahil dan penyayang. Barong muncul ke
halaman pura, menghentakan rahangnya seiring gamelan, menari dan menikmati
dukungan beberapa lelaki yang membawa keris. Rangda kemudian menampakkan
wujudnya, lidahnya yang panjang menjulur, payudaranya yang panjang beroyang-
goyang, isi perut manusia melingkar di lehernya, taring yang panjang keluar dari
mulutnya dan cakarnya yang panjang melayang di udara.

Tari Legong
Tari legong adalah tarian yang paling anggun diantara tarian Bali yang lainnya dan bagi
penikmat tari Bali, tarian ini adalah yang paling menyedot perhatian. Penari Legong
adalah gadis kecil yang beruisa delapan atau sembilan tahun. Sebuah hal penting yang
melekat pada penari Legong adalah dia akan terus dikenang sebagai penari legong yang
hebat meski masa keemasannya lebih dari 50 tahun yang lalu.

Tari Baris
Tarian para pejuang atau dikenal dengan nama tari Baris adalah penyetara dari tari
Legong yang feminim dan berkat yang didapatkan akan memberikan jiwa yang
energik, siap bertempur dan bisa membela diri. Tarian tunggal, penari Baris harus bisa
menyampaikan pemikiran dan emosi dari seorang prajurit yang sedang bersiap-siap
untuk pergi ke medan pertempuran dan bertemu dengan musuh di medan perang. Para
penari harus bisa menampilkan perubahan emosinya tidak hanya melalui gerakan
tariannya tapi juga dari mimik wajah yang ditampilkan. Ksatria, kebanggaan,
kemarahan, kecakapan dan pengampunan (perang adalah hal buruk, bahkan di Bali)
semuanya harus bisa ditampilkan dengan baik.

Tari Kebyar
Kebyar adalah tari tunggal pria seperti tari Baris, tapi lebih menekankan pada
kemampuan pribadi sang penari. Perkembangan tari Kebyar masa kini di
persembahkan oleh seniman tari perang Mario. Ada banyak bentuk dari tarian ini
termasuk Kebyar Duduk dimana tarian dilakukan dalam posisi duduk dengan gerakan
tangan, lengan dan dada ditambah ekspresi wajah yang sangat penting. Kebyar
Trompong adalah tarian dimana sang penari ikut dalam menabuh gamelan dengan
memainkan alat musik yang disebut Trompong sambil terus menari.

Tari Janger
Covarrubias dan Hickman dalam bukunya menyebutkan sebuah tarian, hampir tidak
mencirikan tarian bali, sebuah tarian yang tiba-tiba ada pada tahun 1920an dan 1930an.
Hari ini tarian tersebut tidak lagi sebuah tarian yang asing. Tarian ini memiliki beberapa
kesamaan dengan tarian lain yang ada di Bali termasuk Tari Sanghyang dimana suara
lembut dari para wanita sangat kontras dengan suara keras yang dibuat oleh para pria.
Pada tari Janger, formasi 12 wanita dan 12 pria duduk dan menari dimana gerakan dan
suara lembut para wanita berpadu dengan gerakan tegas dan suara yang keras dari para
pria.

Tari Topeng
Kata topeng berarti menempel di wajah. Tari topeng adalah tarian dimana sang penari
harus mengikuti karakter topeng yang ia mainkan. Sebagai contoh Topeng Tua, adalah
sebuah tarian tunggal klasik yang menggunakan topeng seorang lelaki tua dan
menuntut sang penari menirukan gerakan seorang pria renta. Pada tarian lain, penari
harus menirukan berbagai tokoh dan karakter yang ada pada topeng. Koleksi lengkap
seorang penari topeng bisa berjumlah 30 hingga 40 buah.
Tari Pendet
Pendet adalah tarian yang berlangsung setiap hari di pura, prosesi sederhana yang
dilakukan sebelum menghaturkan sesajen di pura, tidak memerlukan latihan khusus.
Anda mungkin sering melihat tari Pendet dilakukan oleh seorang wanita yang
membawa persembahan saat upacara keagamaan di pura, tapi kadang-kadang juga
dilakukan sebagai tarian pembuka dan penutup dari pagelaran pentas seni tari yang
lainnya.

Tari Sanghyang
Tarian ini pada awalnya bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dari desa. Sanghyang
adalah roh suci yang sementara mengambil tempat di tubuh sang penari yang
kerasukan. Tari Sanghyang Dedari ditampilkan oleh dua gadis muda yang menari
seperti pada tarian Legong. Para penari tidak dilatih khusus dalam tarian ini dan terlebih
lagi tarian ini dilakukan dalam irama dan gerakan yang sempurna tetapi dalam keadaan
mata penari yang benar-benar tertutup. Paduan suara wanita dan suara kecak dari para
pria mengiringi tarian ini namun saat suara-suara tidak lagi terdengar, para penari pun
jatuh pingsan.
PERMASALAHAN POLITIK DI INDONESIA

Kondisi politik di Indonesia saat ini semakin terpuruk. Hal tersebut disebabkaan
oleh adanya penurunan politik di Indonesia yang tidak sehat. Politik di Indonesia saat
ini banyak menuai kontroversi karena sistem di dalamnya tidak sesuai dengan
semestinya, sehingga kini banyak politisi Indonesia yang terjerat kasus korupsi. Politik
Indonesia akan semakin baik jika para politisi di dalamnya tidak mementingkan
kepentingan pribadi maupun kelompok, tetapi lebih mementingkan kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan politik di Indonesia sangatlah komplek, dari berbagai
kebijakan yang menuai kontroversi hingga kasus-kasus yang telah terjadi di dalam
lembaga baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif . Hal ini yang membuat kondisi
politik di Indonesia sangat terpuruk.
Masalah politik di Indonesia sangat dinamis dan cenderung memiliki kekuatan
yang sangat tinggi dalam menentukan arah kebijakan dalam suatu negara. Sehingga
dengan berbagai macam kebijakan yang kontroversi mengakibatkan persaingan politik
di Indonesia semakin menambah konflik antar lembaga. Pro dan kontra antar lembaga
ini yang mengakibatkan politik di Indonesia memiliki kekuatan yang sangat tinggi
melebihi masalah hukum dan masalah-masalah lainnya yang ada dalam lembaga
pemerintahan Indonesia.
Semakin banyak kontroversi, semakin banyak pula masalah politik yang terjadi
dikalangan pemerintahan Indonesia. Dari berbagai macam lembaga yang ada di
pemerintahan, lembaga legislatif adalah lembaga yang paling banyak menuai
kontroversi. Antara lain adanya koalisi yang sangat kontradiktif antara koalisi satu
dengan koalisi lainnya. Berbagai macam masalah yang timbul akibat persaingan ini
yang membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mulai menurun.
Masalah politik yang semakin meruncing dari dalam pemerintahan mengakibatkan
masyarakat bertanya-tanya tentang profesionalisme kinerja para politisi yang seakan-
akan menggunakan jabatan untuk kepentingan politik pribadi sehingga tujuan awal
untuk menjadikan masyarakat sejahtera hanya atas nama belaka.
Sebenarnya, dalam pemerintahan yang dibutuhkan bukanlah sekedar popularitas,
namun kinerja yang baik dari masing-masing lembaga untuk bersatu mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sejahtera, berkeadilan dan masyarakat yang benar-benar
merdeka. Politik merupakan salah satu aspek yang signifikan dengan perkembangan
suatu negara. Baik buruknya perkembangan suatu negara bergantung pada sistem
politik yang digunakan dan subjek atau pelaku dari sistem politik tersebut. Sehingga
apabila dalam pelaksanaan sistem politik tidak sesuai dengan arah atau tujuan untuk
negara yang lebih baik, maka akan banyak dampak yang dirasakan. Dampak yang akan
timbul dari seluruh permasalahan itu adalah salah satunya tingkat kepercayaan
masyarakat yang menurun terhadap pemerintah dan juga menghambatnya
perkembangan suatu negara untuk menjadi negara yang lebih sejahtera.
Permasalahan politik merupakan permasalahan yang signifikan sehingga tidak mudah
untuk mencari solusinya, bahkan mungkin tidak akan bisa ditemukan secara spontan,
tapi perlu adanya pengkajian dan analisa yang lebih mendalam dalam menyelesaikan
masalah politik.
Salah satu permasalahan politik di Indonesia yang sampai saat ini sulit
ditangani adalah Korupsi. Istilah korupsi tentunya sudah bukan hal yang asing lagi
ditelinga. Definisi sederhana korupsi adalah "penyalahgunaan kekuasaan untuk
keuntungan pribadi." Definisi, dampak, dan motivasi korupsi berbeda-beda. "Korupsi"
melibatkan perilaku pihak para pejabat sektor publik, baik politisi maupun pegawai
negeri sipil. Mereka secara tidak wajar dan tidak sah memperkaya diri sendiri atau
orang yang dekat dengan mereka dengan menyalahgunakan wewenang yang
dipercayakan. Menurut UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, korupsi merupakan tindakan memperkaya diri sendiri, penyalahgunaan
wewenang dan kekuasaan, memberi dan menjanjikan sesuatu kepada pejabat atau
hakim, berbuat curang, melakukan penggelapan, dan menerima hadiah terkait
tanggung jawab yang dijalani.
Korupsi terjadi jika tiga hal terpenuhi, yaitu (1) Seseorang memiliki kekuasaan
termasuk untuk menentukan kebijakan publik dan melakukan administrasi kebijakan
tersebut, (2) Adanya economic rents, yaitu manfaat ekonomi yang ada sebagai sebab
akibat kebijakan publik tesebut, dan (3) Sistem yang ada membuka peluang terjadinya
pelanggaran oleh pejabat publik yang bersangkutan. Apabila satu dari ketiga parameter
ini tidak terpenuhi, tindakan yang terjadi tidak bisa dikategorikan sebagai tindakan
korupsi.
Berikut ini terdapat beberapa tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak
pidana korupsi, antara lain sebagai berikut:
1. Tindakan merugikan keuangan negara/pihak lain
Seseorang dianggap sudah merugikan keuangan negara atau pihak lain jika dia
melakukan perbuatan-perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri, golongan,
atau pihak-pihak tertentu dengan cara melawan hukum seperti menyalahgunakan
wewenang atau kedudukannya yang bisa merugikan keuangan negara atau pihak lain.
2. Tindakan suap-menyuap
Tindakan penyuapan dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keistimewaan atau
sesuatu di luar prosedur. Dan sebuah tindakan bisa dekategorikan sebagai penyuapan
apabila seseorang memberikan sesuatu atau janji kepada pihak tertentu dengan maksud
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang berkaitan dengan jabatannya.
3. Melakukan penggelapan dalam jabatan
Dalam hal ini, penggelapan bukan saja berkaitan dengan uang. Sebuah tindakan bisa
dikategorikan sebagai penggelapan apabila secara sengaja menggelapkan atau
membantu orang lain untuk mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, entah itu
uang, barang atau surat-surat berharga untuk kepentingan pribadi. Selain itu,
pemalsuan data adminstrasi dan penghancuran benda, akta, atau barang bukti juga bisa
dikatakan sebagai penggelapan, dan masih banyak lagi tindakan yang dapat
dikatagorikan sebagai korupsi.
Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan publik,
terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional seperti kasus yang sedang
dibahas belakangan ini kasus penggelapan dana E-KTP yang dimana tersangkanya
ialah Setya Novanto yang merugikan negara. Menurut saya pribadi korupsi ini seperti
parasit didalam kepemerintahan yang merusak struktur pemerintahan, dan menjadi
penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan. Korupsi sangat
sulit untuk dihilangkan bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena itu
sangat sulit memberikan pembuktian-pembuktian yang ekstra. Disamping itu sangat
sulit mendeteksinya dengan dasar-dasar hukum yang pasti.
Pemerintah harus selalu waspada dalam menangulangi permasalahan ini.
Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang
sebagai standard kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak. Sebagai akibatnya, kaum
koruptor yang kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke
dalam golongan elit yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga akan
menduduki status sosial yang tinggi dimata masyarakat. Adapun akibat-akibat dari
korupsi antara lain Pemborosan sumber-sumber, gangguan terhadap penanaman
modal, bantuan yang lenyap, ketidakstabilan, revolusi sosial, pengambilan alih
kekuasaan oleh militer, menimbulkan ketimpangan sosial budaya,pengurangan
kemampuan aparatur pemerintah, pengurangan kapasitas administrasi, hilangnya
kewibawaan administrasi.
Meskipun faktanya korupsi hampir tidak mungkin bisa diberantas secara
menyeluruh, namun setidaknya korupsi itu bisa ditekan agar di masa mendatang
korupsi tidak semakin membudaya dan semakin merusak moral para pejabat negara.
Maka dari itu, setelah dapat diketahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
seorang pemegang kekuasaan publik melakukan korupsi serta dampak apa saja yang
timbul akibat korupsi di Indonesia, dapat dirumuskan beberapa cara untuk mencegah
dan menanggulangi adanya praktik korupsi.
Dalam hal ini, beberapa ahli memiliki sejumlah pandangan atau pendapat
tentang bagaimana cara menanggulangi korupsi. Adapun beberapa solusinya yaitu:
a. Membenarkan transaksi yang dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlah
pembayaran tertentu.
b. Membuat struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat.
c. Melakukan perubahan organisasi yang akan mempermudah masalah pengawasan dan
pencegahan kekuasaan yang terpusat, rotasi penugasan, wewenang yang saling tindih
organisasi yang sama, birokrasi yang saling bersaing, dan penunjukan instansi
pengawas adalah saran-saran yang secara jelas diketemukan untuk mengurangi
kesempatan korupsi.
d. Bagaimana dorongan untuk korupsi dapat dikurangi dengan jalan meningkatkan
ancaman.
e. Korupsi adalah persoalan nilai. Nampaknya tidak mungkin keseluruhan korupsi
dibatasi, tetapi memang harus ditekan seminimum mungkin, agar beban korupsi
organisasional maupun korupsi sestimik tidak terlalu besar sekiranya ada sesuatu
pembaharuan struktural, barangkali mungkin untuk mengurangi kesempatan dan
dorongan untuk korupsi dengan adanya perubahan organisasi.

Você também pode gostar