Você está na página 1de 1

 Bonus demografi dapat memberikan berkah dan sekaligus menjadi ancaman

apabila tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang sesuai dan
memadai serta pada saat yang sama perlu dilakukan penyiapan sumber daya
generasi muda yang berkualitas. Bagi sektor pertanian hal ini juga bisa menjadi
ancaman manakala yang terjun ke sektor pertanian hanya berasal dari sisa bonus
demografi (kualitas rendah) sehingga malah akan menyebabkan semakin
menurunnya produktivitas tenaga kerja pada sektor pertanian.

 Salah satu alternatif pemecahan masalah sekaligus menjawab tantangan tersebut adalah
memanfaatkan lahan suboptimal sebagai areal produksi. Lahan subopimal merupakan lahan
yang secara alamiah mempunyai produktivitas rendah karena faktor internal maupun faktor
eksternal lahan. Irianto dalam jurnal pengelolaan lahan terpadu tahun 2006, menyebutkan
bahwa pemanfaatan lahan suboptimal untuk budidaya mempunyai peluangyang cukup besar
mengingat arealnya sangat luas, sedangkan pemanfaatannya belum intensif. Indonesia tidak
punya pilihan lain kecuali harus mulai dengan sungguh-sungguh untuk mengelola lahan-lahan
suboptimal yang dimiliki, terutama di luar Pulau Jawa.

Kementerian Pertanian pada tahun 2013 menaksirkan bahwa luas lahan suboptimal di
Indonesia yang sesuai untuk pertanian mencapai 91,9 juta hektar dimana yang terluas adalah
agroekosistem lahan kering masam yang mencapai 62,6 juta hektar (68,1%). Selanjutnya,
agroekosistem rawa pasang surut seluas 9,3 juta hektar (10,1%), lahan kering iklim kering
seluas 7,8 juta hektar (8,5%), rawa lebak seluas 7,5 juta hektar (8,2%), dan lahan gambut
seluas 4,7 juta hektar (5,1%).

Você também pode gostar