Você está na página 1de 24

KAJIAN NIAT MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNTUK MENJADI WIRAUSAHA

Heru Kurnianto Tjahjono1


Hari Ardi2

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

The purpose of this study is to examine and identify students intention to be


entrepreneur. This research attempts to investigate whether attitude, subjective norms
and perceived control behavior are predictor behavior intention to be entrepreneur.
The population in this research are management department students of UMY.
The researcher obtain 150 responden using convenience sampling. This research is
analyzed by multiple regression.
The results of this research showed that attitude, subjective norms and
perceived control behavior are predictor behavior intention to be entreppreneur.
Degree of model is good related with data, adjusted R2 = 0,409 atau 40,9.

Keywords: attitude, subjective norms, perceived control behavior and behavior


intention.

LATAR BELAKANG MASALAH

Masalah pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang

menghinggapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Setiap periode

kepemimpinan nasional di Indonesia selalu dihadapkan pada kedua isu tersebut.

Sampai pergantian kepemimpinan nasional saat ini, masalah pengangguran dan

kemiskinan terus berulang. Banyak ahli ekonomi bangsa ini mengajukan berbagai

konsep alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.

1
Dosen Fakultas Ekonomi dan Magister Manajemen UMY
2
Asisten Peneliti FE UMY

1
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah-masalah pengangguran dan

kemiskinan adalah dengan memberdayakan masyarakat lewat wirausaha.

Menggalakan budaya berwirausaha dalam masyarakat akan mampu membantu

membuka lapangan kerja, sehingga dengan terserapnya tenaga kerja akan mengurangi

kemiskinan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif masyarakat meningkatkan

kemandirian ekonomi dengan berwirausaha.

Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda

bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata

mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga

yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha.

Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan

yang handal, sehingga mampu meberi dorongan niat masyarakat khususnya

mahasiswa untuk berwirausaha. Mahasiswa sebagai komponen masyarakat yang

terdidik, sebagai harapan masyarakat dapat membuka lapangan kerja, dengan

menumbuhkan niat berwirausaha.

Mahasiswa jurusan manajemen yang menekuni ilmu manajerial khususnya

kewirausahaan, diharapkan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, sehingga hal ini

akan mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas. Dengan kondisi tersebut,

maka perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mampu menyiapkan anak

didiknya, khususnya jurusan manajemen untuk menjadi wirausaha yang unggul.

Mahasiswa jurusan manajemen, supaya tidak mengantungkan kerja di orang lain,

tetapi diperlukan keberanian untuk membuka usaha sendiri atau berwirausaha.

|2
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Kondisi seperti dijelaskan di atas, tentu menjadikan para mahasiswa jurusan

manajemen berani mengambul keputusan untuk berwirausaha. Bagi banyak orang,

keputusan berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high

involvement) karena dalam mengambil keputusan akan melibatkan faktor internal

seperti kepribadian, persepsi, motivasi, pembelajaran (sikap), faktor eksternal seperti

keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya (norma subyektif). Kemudian

mengukur kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived control behavior) yaitu

suatu kondisi bahwa orang percaya tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan

dengan memahami berbagai risiko atau rintangan-rintangan yang ada apabila

mengambil tindakan tersebut.

Dalam pandangan Kotler (2000), bahwa perilaku pembelian yang rumit terdiri

dari proses tiga langkah. Pertama, mengembangkan keyakinan akan produk atau jasa

tersebut. Kedua, membangun sikap tentang produk atau jasa tersebut. Ketiga,

membuat pilihan yang cermat. Perilaku pembelian atau pengambilan keputusan

dengan keterlibatan tinggi lazim terjadi bila produk atau jasa tersebut mahal, jarang

dibeli (bukan perilaku pembelian yang rutin/biasa) dan berisiko. Demikian halnya

dengan keputusan untuk berwirausaha yang juga merupakan suatu perilaku dengan

keterlibatan tinggi. Berdasarkan Theory of Planned Behavior (Ajzen dalam

Dharmmesta, 1998) bahwa sebuah perilaku dengan keterlibatan tinggi membutuhkan

keyakinan dan evaluasi untuk menumbuhkan sikap, norma subyektif, dan kontrol

keperilakuan sebagai anteseden perilaku.

|3
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Dengan latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka yang menjadi

pokok masalah dalam penelitian ini adalah apakah niat mahasiswa Jurusan

Manajemen menjadi wirausaha dipengaruhi sikap, norma subyektif dan kontrol

keperilaku yang dirasakan?

LANDASAN TEORI

Niat Mahasiswa Manajemen Berwirausaha

Niat berwirausaha di kalangan mahasiswa penting ditingkatkan, terutama

mahasiswa jurusan manajemen. Mahasiswa manajemen secara formal memperoleh

pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola bisnis sehingga mereka diharapkan

dapat menjadi sosok wirausaha yang didukung oleh pengetahuan dan keterampilan

yang baik.

Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar

peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, peran

mahasiswa, khususnya mahasiswa manajemen sangat besar maknanya bagi

pengembangan ekonomi nasional. Dengan demikian seharusnya mahasiswa

manajemen lebih memiliki niat untuk menjalankan bisnis dengan kemadirian tinggi.

Niat adalah sebagai usaha yang disadari untuk mencapai tujuan atau sasaran yang

telah didefinisikan secara jelas. Niat merupakan prediktor terbaik untuk melihat

dinamika perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1975).

|4
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Sikap Konsumen
Masalah sikap merupakan salah satu masalah yang penting untuk memahami

kualitas non fisik manusia, karena sikap merefleksikan apa yang dipikirkan oleh

manusia (Sihombing, 2004). Seseorang selalu berhubungan dengan obyek tertentu

baik secara fisik maupun non fisik. Dalam memberi tanggapan terhadap obyek

tersebut seseorang harus memiliki sikap tertentu pula. Sikap dan kepercayaan

merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian

konsumen. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga

mempengaruhi sikap (Swastha Dh dan Irawan, 1998).

Menurut Assael (2001) sikap didefinisikan kecenderungan yang dipelajari

untuk memberikan respon kepada obyek atau kelas obyek secara konsisten baik

dalam rasa suka maupun tidak suka. Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002)

sikap merupakan afeksi atau perasaan terhadap sebuah rangsangan. Berdasarkan dua

definisi di atas sikap dapat disimpulkan sebagai kecenderungan yang dipelajari untuk

memberi respon atau menerima rangsangan terhadap obyek secara konsisten baik

dalam rasa suka maupun tidak suka.

Norma Subyektif

Konsumen berperilaku tidak terlepas dari kegiatan melakukan keputusan

untuk berperilaku. Keputusan yang akan diambil seseorang dilakukan dengan

pertimbangan sendiri maupun atas dasar pertimbangan orang lain yang dianggap

penting. Keputusan yang dipilih bisa gagal untuk dilakukan jika pertimbangan

orang lain tidak mendukung, walaupun pertimbangan pribadi menguntungkan.

|5
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Dengan demikian pertimbangan subyektif pihak lain dapat memberikan dorongan

untuk melakukan wirausaha atau keputusan berwirausaha, hal demikian dinamakan

norma subyektif. Norma subyektif diartikan sebagai faktor sosial yang menunjukkan

tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan wirausaha

(Dharmmesta, 1998). Dalam penelitian sebagai norm subyektfi dalah kelompok

referensi berupa orang tua, teman dekan dan dosen, yang mampun mendorong

mahsiswa berperilaku yaitu niat untuk berwirausaha.

Kontrol keperilakuan yang dirasakan.

Perilaku akan bergantung pada interaksi antara sikap, keyakinan, dan niat

berperilaku. Niat berperilaku seseorang juga akan dipengaruhi oleh kontrol

keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan

kondisi di mana orang percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit dilakukan,

mencakup juga pengalaman masa lalu di samping rintangan-rintangan yang ada yang

dipertimbangkan oleh orang tersebut (Dharmmesta, 1998).

Niat

Sikap, keyakinan, niat dan perilaku sangat berhubungan erat. Perilaku itu

akan tergantung pada interaksi antara sikap, keyakinan dan niat untuk berperilaku.

Niat merupakan variabel antara yang menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu

sikap maupun variabel lainnya. Niat menunjukkan seberapa keras seseorang berani

mencoba (Dharmmesta, 1998). Selanjutnya ada beberapa hal yang harus difahami

hubungannya dengan niat, yaitu :

|6
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

a. Niat dianggap sebagai penangkap atau antara faktor-faktor motivasional yang

mempunyai dampak pada perilaku.

b. Niat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.

c. Niat juga menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang

untuk melakukan.

d. Niat adalah paling hubungan dengan perilaku berikutnya.

Theory of Planned Behavior

Pada awalnya Ajzen dan Fishbein (1980) dalam Dharmmesta (1998)

mengemukakan sebuah teori yang terkenal dengan nama Theory of Reasoned Action

yang menghubungkan antara sikap, norma subyektif, niat dan perilaku.

Kemudian berkembang theory of Planned Behavior yang merupakan pengembangan

dari theory of Reasoned Action oleh Ajzen tahun 1985 (Dharmmesta, 1998).

Theory of Planned Behavior berbeda dengan Theory of Reasoned Action.

Perbedaan tersebut terletak pada variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan, yang

menunjukkan mudah atau sulitnya melakukan tindakan yang dianggap sebagai

cerminan masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi, di mana

variabel tersebut tidak terdapat pada Theory of Reasoned Action. Theory of Planned

Behavior menjelaskan variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh

pada niat dan secara langsung berpengaruh pada perilaku (Ajzen dalam Dharmmesta,

1998).

|7
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

HIPOTESIS

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin baik sikap dan norma subyektif

terhadap suatu perilaku, dan semkain besar kontrol keperilakuan yang dirasakan,

maka semakin kuat niat individu untuk melakukan suatu tindakan (Dharmmesta,

1998). Berdasarkan penelitian Dharmmestha (1998) dapat disimpulkan sikap, norma

subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel niat. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan

sebagai berikut:

Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


untuk berwirausaha dipengaruhi bersama-sama secara signifikan oleh sikap,
norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mahasiswa tersebut
untuk berwirausaha.

Gordon Allfort dalam Setiadi (2003) mengajukan definisi menganai sikap

yaitu suatu mental dan syarat sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,

diorganisasikan melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarah dan atau

dinamis terhadap perilaku. Jika kita analogikan dengan sikap konsumen terhadap

suatu merek berarti sikap terhadap merek yaitu mempelajari kecenderungan

konsumen untuk mengevaluasi merek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara

konsisten. Hasil penelitian empiris menjelaskan bahwa sikap berpengaruh terhadap

niat (Dharmmesta, 1998; Tjahjono, 1997) . Berdasarkan uraian di atas maka peneliti

mengambil hipotesis sebagai berikut:

H1: Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

|8
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

untuk menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan oleh sikap mahasiswa


Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi
wirausaha.

Norma subyektif sebagai faktor sosial menunjukkan tekanan sosial yang

dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan atau perilaku

(Dharmmesta, 1998). Norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif dan

kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting. Keyakinan

normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok referen penting

akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Kekuatan masing-masing

keyakinan normatif ditimbulkan melalui motivasi orang tersebut untuk mengikuti

referen dan estimasi norma subyektif diperoleh dengan menjumlahkan hasilnya dari

seluruh referen penting. Hasil penelitian empiris menjelaskan bahwa norma subyektif

berpengaruh terhadap niat (Dharmesta, 1998; Tjahjono, 1997). Berdasarkan uraian di

atas maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut:

H2: Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


untuk menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan oleh norma subyektif
mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk
menjadi wirausaha.

Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan kondisi di mana orang

percaya suatu tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan (Dharmmesta, 1998).

Ajzen dalam Dharmmesta (1998) telah menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang

dirasakan dapat berpengaruh pada niat atau secara langsung pada perilaku itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut:

|9
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

H3: Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


untuk menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan oleh kontrol keperilakuan
yang dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta untuk menjadi wirausaha.

MODEL PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan Theory of Planned Behavior.

Adapun bentuk model penelitiannya tampak pada Gambar 1 berikut:

Sikap (X1)

Niat Norma
(X4) Subyektif (X2)

Kontrol keperila-
kuan yang dirasa-
kan. (X3)

Gambar 1
Model penelitian
Sumber : Ajzen dalam Dharmmesta (1998).

| 10
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

METODE PENELITIAN

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini terbatas kepada para Mahasiswa Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini penentuan sampel berdasarkan kemudahan (convenience

sampling). Konsekuensinya kemampuan generalisasi sampel pada populasi rendah.

Jenis Data

Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari subjek dengan

cara pengisian daftar pertanyaan mengenai sikap, norma subyektif, kontrol

keperilakuan yang dirasakan dan niat responden untuk menjadi wirausaha.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner, yaitu penyebaran daftar pertanyaan kepada responden yang

langsung diisi responden pad waktu kuliah selesai untuk mendapatkan jawaban dari

responden mengenai sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan dan

niat untuk berwirausaha.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Sikap (X1)

| 11
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Sikap adalah kondisi kesiapan mental dan moral yang terorganisir melalui

pengalaman, penggunaan pengaruh yang terarah dan dinamis pada respon individu ke

semua obyek dan situasi yang terkait. Dan sikap tersebut sebagai suatu perasaan atau

evaluasi umum (positif atau negatif) tentang orang, obyek atau persoalan (Allport

dalam Sutisna 2003). Pertanyaan dalam variabel ini terdiri dari 5 item pertanyaan

berbasis teori hiraki kebutuhan Maslow.

Norma subyektif (X2)

Norma subyektif merupakan suatu upaya untuk mencakup pengaruh-pengaruh non-

kesikapan pada niat dan implikasinya pada perilaku, dengan menyertakan

pertimbangan tekanan sosial yag dirasakan untuk memasukan perhitungan niat

keperilakuan (Fishbein-Ajzen, dalam Dharmmesta, 2003).

Norma subyektif diukur secara langsung dengan penilaian perasaan responden

terhadap kemauan untuk mengikuti saran orang- orang penting bagi mereka.

Pertanyaan dalam variabel ini terdiri dari 4 item pertanyaan

Kontrol keperilakuan yang dirasakan (X3)

Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan suatu kondisi di mana orang

percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan (Dharmmesta,

1998). Pertanyaan dalam variabel ini terdiri dari 3 item pertanyaan yang

dikembangkan peneliti merujuk pada artikel Dharmmesta (1998). Variabel ini

menanyakan tentang kondisi keuangan reponden, dan dana yang cukup untuk modal

berwirausaha.

Niat (Y)

| 12
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Niat adalah tahapan kecenderungan individu untuk bertindak sebelum keputusan

terakhir untuk berperilaku benar-benar dilaksanakan (Fishbein-Ajzen dalam

Dharmmesta, 2003). Pertanyaan dalam variabel ini dikembangkan peneliti merujuk

artikel Dharmmesta (1998). Terdiri dari 1 item pertanyaan yang menanyakan

langsung tentang niat responden tersebut untuk berwirausaha.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis regresi linier

berganda. Formula dari model regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = β1X1 + β 2X2 + β 3X3 Dimana :


Y = Variabel dependen (Niat)
X1 = Independen 1 (Sikap)
X2 = Independen 2 (Norma Subyektif)
X3 = Independen 3 (Kontrol Perilaku yang dirasakan)
β 1, 2, 3 = Koefisien regresi

HASIL PENELITIAN

Analisis Regresi Berganda.

Hasil analisis regresi berganda diperoleh parameter estimasi nilai F, nilai t dan

koefisien determinasi (R2). Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 berarti

variabel independen mempunyai pengaruh signifikan pada variabel dependen.

Uji F

Secara menyeluruh hasil analisis dengan menggunakan model regresi linier

berganda dapat dilihat pada tabel berikut :

| 13
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Tabel 2 Nilai Uji-F


Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 49.688 3 16.563 35.326 .000(a)
Residual 68.452 146 .469
Total 118.140 149
a Predictors: (Constant), Kontrol Perilaku, Norma Subyektif, Sikap
b Dependent Variable: Niat

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu Sikap, Norma
Subyektif dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen yaitu ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari probabilitas kesalahan yaitu 0,05, maka dapat dikatakan bahwa uji F
menolak Ho dan menerima Ha yang diajukan yaitu Niat mahasiswa Jurusan
Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha
dipengaruhi bersama-sama secara signifikan oleh sikap, norma subyektif dan kontrol
keperilakuan yang dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha.

Uji t
Untuk keperluan analisis koefisien regresi dari perusahaan dapat dijelaskan
pada tabel berikut :
Tabel 3 Uji –t
Variabel β t Sig. Keterangan
Sikap .374 3.905 .000 Signifikan
Norma Subyektif .127 1.407 .161 Tidak Signifikan
Kontrol Perilaku .223 2.423 .017 Signifikan
a Dependent Variable: Niat

Adapun pengujian nilai t atau uji secara individual adalah sebagai berikut:
1) Sikap

Berdasarkan analisis uji t nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibanding

probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Niat

| 14
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk

menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan oleh sikap mahasiswa Jurusan

Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha.

2) Norma Subyektif

Berdasarkan analisis uji t Norma Subyektif nilai signifikansi sebesar 0,161 lebih

besar dibanding probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta untuk menjadi wirausaha tidak dipengaruhi secara signifikan oleh

Norma Subyektif mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta untuk menjadi wirausaha.

3) Kontrol keperilakuan yang dirasakan

Berdasarkan analisis uji t nilai signifikansi sebesar 0,017 lebih kecil dibanding

probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa niat

mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk

menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan oleh Kontrol keperilakuan yang

dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta untuk menjadi wirausaha.

Koefisien Determinasi

Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

| 15
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

Tabel 3 Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)


R R Square Adjusted R Std. Error of
Model Square the Estimate
1 .649(a) .421 .409 .68473
a Predictors: (Constant), Kontrol Perilaku, Norma Subyektif, Sikap
b Dependent Variable: Niat

Dari perhitungan di atas diperoleh Adjusted R2 = 0,409 atau 40,9%, hal ini

berarti bahwa variasi niat (Y) yang dapat dijelaskan dengan persamaan regresi adalah

40,9% dipengaruhi sikap, norma subyektif dan control keperilakuan yang dirasakan

sedangkan sisanya untuk 59.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar

persamaan.

PEMBAHASAN

Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel niat mahasiswa untuk berwirausaha

yaitu ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari probabilitas

kesalahan yaitu 0,05, maka dapat dikatakan bahwa uji F hipotesis diterima yaitu Niat

mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk

menjadi wirausaha dipengaruhi bersama-sama secara signifikan oleh sikap, norma

subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha. Hasil penelitian

ini mendukung hipotesis pertama yang menjelaskan bahwa Niat mahasiswa Jurusan

Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha

dipengaruhi bersama-sama secara signifikan oleh sikap, norma subyektif dan kontrol

| 16
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

keperilakuan yang dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha. Jadi dapat dijelaskan bahwa

semakin baik atau positif sikap mahasiswa jurusan manajemen UMY terhadap niat

berwirausaha dan norma subyektif yang positif yaitu kemauan mahasiswa untuk

mengikuti saran orang-orang yang mereka anggap penting untuk berwirausaha seperti

orang tua, saudara dan dosen, serta semakin mudah kontrol keprilakuan yang

dirasakannya dalam hal ini adalah modal yang dimiliki mahasiswa tidak ada kendala

untuk berwirausaha, maka akan mendorong semakin besar niat mahasiswa jurusan

manajemen untuk berwirausaha.

Dari hasil uji-t dapat dikatahui bahwa sikap mempunyai nilai signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dibanding probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan

oleh sikap mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

untuk menjadi wirausaha. Hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama. Hal ini

karena otonomi dalam bersikap yang dimiliki mahasiswa jurusan manajemen UMY

dalam berwirausaha adalah tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan untuk

berwirausaha mahasiswa banyak melibatkan faktor internal seperti kepribadian,

persepsi, motivasi dan lain sebagainya.

Variabel norma subyektif mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,161 lebih

besar dibanding probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

| 17
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

untuk menjadi wirausaha tidak dipengaruhi secara signifikan oleh norma subyektif

mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk

menjadi wirausaha. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis kedua.

Jadi dapat dijelaskan bahwa orang tua, saudara, teman dan dosen yang dianggap

penting tidak berperan atau perannya rendah bagi mahasiswa jurusan manajemen

UMY dalam melakukan wirausaha. Hal tersebut dapat disebabkan bahwa keputusan

untuk berwirausaha lebih ditentukan sikapnya sendiri.

Variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan mempunyai nilai signifikansi

sebesar 0,017 lebih kecil dibanding probabilitas kesalahan sebesar 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa Niat mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha dipengaruhi secara signifikan

oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha. Hasil penelitian ini menerima

hipotesis ketiga. Jadi dapat dijelaskan bahwa kontrol perilaku yang dimiliki

mahasiswa jurusan manajemen UMY untuk berwirausaha adalah positif artinya

kondisi realita secara umum yang dimiliki mendukung mahasiswa tersebut dalam

melakukan tindakan memilih berwirausaha menjadi mudah/tidak sulit, karena untuk

berwirausaha bagi mahasiswa modal telah tersedia dalam arti lain tidak ada kendala.

Dari hasil uji koefisien determinasi terdapat nilai Adjusted R 2 = 0,409 atau

40,9%, hal ini berarti bahwa variasi niat (Y) yang dapat dijelaskan dengan persamaan

regresi adalah 40,9% dipengaruhi sikap, norma subyektif dan control keperilakuan

yang dirasakan sedangkan sisanya untuk 59.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang

| 18
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

berada di luar persamaan.

| 19
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

SIMPULAN

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif

dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan berpengaruh secara

signifikan pada niat mahasiswa jurusan manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta untuk berwirausaha.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa sikap berpengaruh secara

signifikan pada niat mahasiswa jurusan manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta untuk berwirausaha.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa norma subyektif tidak

berpengaruh secara signifikan pada niat mahasiswa jurusan manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk berwirausaha.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa kontrol keperilakuan

yang dirasakan berpengaruh secara signifikan terhadap niat mahasiswa jurusan

manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk berwirausaha.

5. Besar koefisien determinasi pada nilai Adjusted R2 = 0,409 atau 40,9%, hal ini

berarti bahwa variasi niat (Y) yang dapat dijelaskan dengan persamaan regresi

adalah 40,9% dipengaruhi sikap, norma subyektif dan kontrol keperilakuan

yang dirasakan sedangkan sisanya untuk 59.1% dipengaruhi oleh variabel lain

yang berada di luar persamaan.

| 20
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

KETERBATASAN DAN SARAN

1. Adanya kemungkinan penilaian

responden yang bias dan tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini

disebabkan karena tidak semua responden mendapat penjelasan secara

mendetail dari peneliti tentang setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner

sehingga kemampuan mereka dalam memahami kuesioner tidak sama,

meskipun kuesioner telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

2. Penelitian ini tidak melakukan

pengendalian variabel (control variable) yang diduga dapat mempengaruhi

model ke dalam analisis statistik. Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan

peneliti.

3. Penelitian ini tidak sepenuhnya menggunakan theory of planned behavior pada

pengujian pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang

dirasakan pada niat responde dan perilaku. Olah karena itu, penelitian

selanjutnya sebaiknya meneliti sampai pada terjadinya perilaku responden itu

sendiri, sehingga akan lebih memahami perilaku responden tersebut.

4. Untuk penelitian mendatang dan sejenis, data menambah variasi item-item

pertanyaan terutama pada variabel kontrol keperilakuan, yang tidak hanya

menanyakan tentang modal reponden, sehingga dapat lebih meningkatkan nilai

reliabilitasnya.

| 21
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

5. Teknik pengambilan sampel dengan probabilitas atau random akan lebih baik

dilakukan dalam penelitian ini, karena kemampuan generalisasi sampel akan

jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H., 2001, 6th ed, Consumer Behavior and Marketing Action, New York
University: South Western College Publishing.

Dharmmesta, B.S. 1998, Teory Of Planned Behavior Dalam Penelitian Sikap, Niat
dan Perilaku Konsumen, Jurnal Kelola. No. 18/VII/1998.

---------------------, 2003. Sikap dan Perilaku Konsumen Dalam Pemasaran Sebuah


Tinjauan Sosial-Kognitif, Jurnal Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, No. 29
Agustus, hal. 10.

Engel, B. M., 1995, Konsumen Behavior Implementasi for Marketing Strategy, Edisi
Pertama.

Fishbein, M dan Ajzein, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior. London :
Addison Wesley Publishing Co.

Indriantoro, 1999, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15, No. 4, 442-452

Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, BPFE:Yogyakarta.

Peter, J. P & Olson, J.S., 1999, Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Edisi Keempat, jilid kedua : Penerbit Erlangga.

Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Melinium, Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P., 2003, Marketing Management, 11thed, Upper Saddle River, Prentice Hall

| 22
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

International, Inc.

Mowen, John C & Minor, 2002, Consumer Behavior, Canada: McMillan.

Reksohadirojo, S., 1998, Dasar-dasar Management, Edisi Keempat, BPFE,


Yogyakarta.

Saifudin, A., 1995, Sikap Konsumen, Pemilihan Model dan Penelitiannya, FE UII,
Yogyakarta.

Schiffman & Kanuk, 2004, Consumer Behaviour, 6th Edition, Prentice Hall
International Inc.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen:Konsep dan implikasi Untuk Strategi dan
Penelitian pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Pernada Media.
Bogor.

Sihombing, U., (2004), Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Studi


Kasus Terhadap Mahasiswa Program Pascasarajana Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Trianandra Jakarta, Jakarta, Balitbang Departemen
Pendidikan nasional.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 1999.

Sutisna, 2001, Sikap Konsumen, Pemilihan Model dan Pemilihannya., Alfabeta


Bandung.

Swastha DH. dan Irawan, 1998, Manajemen Analisa Perilaku Konsumen, Liberty,
Yogyakarta.
Tjahjono, H.K. 1997. Analisis Minat Konsumen Menabung Pada Tabungan Batara.
Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Mada.

Walgito, B. 1991. Hubugan antara Persepsi Mengenai Sikap dengan Harga Diri di
Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Desertasi (Tidak diterbitkan)
Yogyakarta:Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

| 23
Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 16. No.1. 2008

| 24

Você também pode gostar