Você está na página 1de 43

LOGBOOK

PROGRAM DIPLOMA IV KEPERAWATAN KRITIS


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Nama mahasiswa : Azis Wijayanti ( P 27220011 116 )


Bela Margista Rahayu ( P 27220011 117 )
Dara Septiana ( P 27220011 118 )

Asuhan Keperawatan Pada By. A dengan Post OP Laparatomy Eksplorasi a.i


Perforasi Gaster hari ke 0 dan Sepsis Unproven di Ruang NICU RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.

Tanggal pemberian asuhan keperawatan 26 – 29 November 2014

1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan log book ini, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan pada By. A dengan diagnosis medis Post
OP Laparatomy Eksplorasi a.i Perforasi Gaster hari ke 0 dan Sepsis Unproven
yang dirawat di ruang NICU dengan baik dan benar sesuai dengan standar
pelayanan NICU.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan log book ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan
gangguan/penyakit yang meliputi:
1) Melakukan pengkajian
2) Melakukan analisis data dan merumuskan diagnosis keperawatan
3) Menentukan tujuan, kriteria hasil serta intervensi keperawatan
4) Melakukan implementasi keperawatan
5) Melakukan evaluasi keperawatan
6) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
b. Menggunakan alat monitoring perawatan NICU dan menjelaskan
interpretasinya
c. Melaksanakan tata cara pengendalian infeksi nosokomial
d. Menjelaskan penggunaan program terapi dan diet secara rasional
e. Mengidentifikasi hemodinamik, keseimbangan cairan elektrolit dan asam
basa serta pemeriksaan penunjang lainnya
f. Memberikan/ membantu melaksanakan ALS, BLS serta resusitasi
g. Menjelaskan indikasi keluar masuk ruang NICU.

Kasus 1

By. A dengan diagnosis medis Post OP Laparatomy Eksplorasi a.i Perforasi


Gaster hari ke 0 dan Sepsis Unproven

Aktivitas 1
Laksanakan aktivitas pemberian asuhan keperawatan pada pasien kelolaan
saudara selama 1 shift dinas (pukul 07.00-11.00)!
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA By. A DENGAN POST OP LAPARATOMY EKSPLORASI
a.i PERFORASI GASTER HARI KE 0 DAN SEPSIS UNPROVEN
DI RUANG NICU RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 26 November 2014 pukul 17.00 WIB
di ruang NICU RSUD Dr Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari keluarga
dan status kesehatan pasien.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : By. A
Umur : 17 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Boyolali
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bubakrejo, Karangmojo, Klego, Boyolali
Hub dgn Pasien : Ayah
c. Identitas Medik
No RM : 01-27-87-36
Tanggal Masuk : 12 November 2014
Dx Medis : Post OP Laparatomy Eksplorasi a.i Perforasi
Gaster hari ke 0 dan Sepsis Unproven
Dokter : dr. N
2. Primary Survei
a. Airway
Kebersihan jalan nafas efektif, tidak ada sumbatan pada jalan nafas,
tidak ada produksi sputum/secret, dan tidak ditemukan distress
pernafasan.
b. Breathing
Usaha pernafasan spontan, memakai alat bantu pernafasan ventilator
dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan PC 7
cmH 2 O, pergerakan dinding dada normal, irama nafas irregular,
terdapat penggunaan otot bantu pernafasan midclavicula dan
pernafasan cupping hidung, pengembangan dada kanan kiri asimetris,
dan frekuensi pernafasan 63 x/menit.
c. Circulation
Akral teraba dingin, warna kulit kemerahan, kulit lembab, terdapat
sianosis, tidak terdapat oedema pada ekstremitas, denyut nadi perifer
teraba lemah, tidak ada keringat dingin maupun perdarahan, dan CRT
> 2 detik. HR 209 x/menit, RR 63 x/menit, T 38,3 oC, dan SpO2 89%.
d. Disability
Kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak), keadaan
umum lemah, pupil isokor (2 mm/ 2 mm), respon pupil terhadap
cahaya baik, dan GCS E 1 V x M 6 .
e. Eksposure
Tidak terdapat oedema pada ekstremitas, terdapat luka jahit sepanjang
10 cm (11 jahitan), drain produktif dengan warna kekuningan di
kuadran kiri bawah dan luka colostomy di abdomen bagian kuadran
kanan bawah, terpasang injeksi ketamin 5 mg + pethidin 2,5 mg +
NaCl 0,9 % 100 ml dengan kecepatan 8 ml/jam, aminofusin 5% 130
ml/hari dengan kecepatan 5,5 ml/jam, dan dobutamin 30 mg + NaCl
0,9 % 24 ml dengan kecepatan 0,5 ml/jam.
3. Secondary Survei
a. Sign and Symptoms
Keluarga mengatakan perut pasien semakin membesar, muntah, tidak
mau minum ASI, BAB (-), dan BAK banyak ± 1 gelas belimbing
dalam 3 jam.
b. Allergic
Keluarga mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap,
makanan, debu, obat ataupun cuaca.
c. Medications
Pasien tidak mengkonsumsi obat jenis apapun sebelum masuk rumah
sakit.
d. Post Medical History
Keluarga mengatakan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit
sejak lahir.
e. Last Oral Intake
Sebelum masuk rumah sakit keluarga mengatakan pasien minum ASI
sedikit ± 5 cc.
f. Even Fociding Incident
Keluarga mengatakan pasien muntah dengan warna putih kekuingan
kental seperti ASI.

4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien Post OP Laparatomy Eksplorasi a.i Perforasi Gaster hari ke 0.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga mengatakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit (Senin, 11
November 2014) perut pasien semakin membesar, muntah, tidak mau
minum ASI, BAB (-), dan BAK banyak ± 1 gelas belimbing dalam 3
jam kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke RS Assalam Sragen,
karena kekurangan sarana akhirnya pasien dirujuk ke RSUD Dr.
Moewardi Surakarta (Selasa, 12 November 2014 pukul 10.30 WIB).
Dari IGD pasien dipindah ke ruang HCU Neonatus pukul 12.00 WIB
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Rabu, 26 November 2014
pasien menjalani operasi Laparatomy Eksplorasi a.i Perforasi Gaster.
Dari IBS pasien dipindah ke ruang NICU pukul 16.15 WIB untuk
mendapatkan perawatan khusus neonates dan monitoring secara
intensif. Saat dilakukan pengkajian pada hari Rabu, 26 November
2014 pukul 17.00 WIB KU pasien lemah, gerak kurang aktif,
kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak), HR 209
x/menit, RR 63 x/menit, T 38,3 oC, SpO2 89%, pasien menggunakan
ventilator dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit,
dan PC 7 cmH 2 O.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Riwayat Prenatal
Ibu pasien G 1 P 0 A 0 , usia kehamilan 32 minggu dengan BB
sebelum hamil 43 kg dan selama hamil menjadi 58 kg. Ibu pasien
mengatakan selama hamil hanya 1x berkunjung ke Bidan terdekat
untuk memeriksakan kandungannya. Selama hamil ibu tidak
mengeluh apa-apa tetapi masuk minggu ke 25 ibu pasien mulai
sering merasakan mual-mual.
2) Riwayat Intranatal
Ibu pasien (P 1 A 0 ) mengatakan bayi lahir hari Minggu tanggal 09
November 2014 pukul 22.00 WIB di rumah secara spontan dengan
bantuan dukun.
3) Riwayat Postnatal
Bayi lahir dengan jenis kelamin Perempuan, menangis kuat, BB
lahir tidak diukur, dan A/S juga tidak diukur. BB sekarang 1840
gram.
d. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal dalam 1 rumah


5. Critical Assesment

Kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak)

1 x 6 2 2 + +

POST OP
hari ke 0

Other:
I : Pengembangan dada kanan kiri asimetris, irama nafas irregular,
terdapat penggunaan otot bantu pernafasan midclavicula dan
pernafasan cuping hidung, terdapat retraksi dada, terpasang
ventilator dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR
35x/menit, dan PC 7 cmH 2 O.
P : Fremitus raba kanan = kiri
P : Sonor
A : Vesikuler
II 209
Tachicardi

Other:
I : Ictus Cordis tampak, tak tampak pigeon chest
P : Ictus cordis teraba dengan getaran
P : Redup
A : BJ I,II irregular, tidak terdengar suara tambahan

Other:
Gambaran EKG Tachicardi
HR 209 x/menit

OGT mouth

+++++++++++
O x
Other:
I : Perut membesar, tali pusat sudah lepas, terdapat luka jahit dengan
panjang 10 cm (11 jahitan), drain produktif dengan warna kuning
kecoklatan di kuadran kiri bawah dan luka colostomy di abdomen
bagian kuadran kanan bawah
P : Bising usus lemah
P : Keras, tidak ada pembesaran hati
P : Tympani

Other:
Urine output 2 jam terakhir 20 cc

Other:
Terpasang injeksi ketamin 5 mg + pethidin 2,5 mg + NaCl 0,9 % 100 ml
dengan kecepatan 8 ml/jam, aminofusin 5% 130 ml/hari dengan kecepatan
5,5 ml/jam, dan dobutamin 30 mg + NaCl 0,9 % 24 ml dengan kecepatan
0,5 ml/jam.
Tidak terdapat phlebitis pada area insersi.
Kemerahan

Other:
Kulit tipis, banyak lanugo, terdapat sianosis, tidak ada tanda-tanda
dekubitus, dan tidak terdapat oedema.
Kedua ekstremitas bergerak kurang aktif.

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Radiologi tanggal 12 November 2014
RD0021 – Thorak Baby Gram
Klinis: tersangka megacolon
Foto Thorak AP :
Cor: Besar dan bentuk normal
Pulmo: Tampak Patch infiltrate di kedua lapang paru, corakan
bronkovaskuler normal
Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
Hemidiaphragma kanan kiri normal
Trachea di tengah
Sistema tulang baik
Foto Abdomen :
Tampak dilatasi pada gaster dengan masih tampaknya bayangan gas
usus di usus bagian transverse
Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar
Contour ginjal kanan kiri tak tampak jelas
Tak tampak bayangan radioopaque sepanjang traktus urinarius
Psoas shadow kanan kiri tak tampak jelas
Corpus, pedicle dan spatium intervertebralis tampak baik
Kesimpulan :
Bronkopneumonia
Suspek stenosis parsial small bowel
b. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 November 2014
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 8.9 g/dl 13.4 - 19.8
Hematokrit 25 % 50 - 82
Leukosit 16.8 ribu/ul 5.0 - 19.5
Trombosit 50 ribu/ul 150 - 450
Eritrosit 2.98 juta/ul 3.90 - 5.90
INDEX ERITROSIT
MCV 85.3 /um 80.0 - 96.0
MCH 30.0 pg 28.0 - 33.0
MCHC 35.2 g/dl 33.0 - 36.0
RDW 17.0 % 11.6 - 14.6
HDW 4.6 g/dl 2.2 - 3.2
MPV 9.7 fl 7.2 - 11.1
PDW 67 % 25 - 65
HITUNG JENIS
Eosinofil 1.10 % 0.00 - 4.00
Basofil 0.20 % 0.00 - 1.00
Netrofil 59.30 % 18.00 - 74.00
Limfosit 24.30 % 60.00 - 66.00
Monosit 10.10 % 0.00 - 6.00
LUC/AMC 5.00 % -
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 67 mg/dl 50 - 80
Gamma GT 87 u/l < 38
Alkali Fosfatase 167 u/l 54 - 369
Bilirubin Total 9.40 mg/dl 0.00 - 1.00
BilirubinDirek 7.20 mg/dl 0.00 - 1.20
Bilirubin Indirek 2.20 mg/dl 0.00 - 0.70
Albumin 3.4 g/dl 3.8 - 5.4
Creatinine 0.6 mg/dl 0.2 - 0.4
Ureum 105 mg/dl < 42
ELEKTROLIT
Natrium Darah 135 mmol/L 129 - 147
Kalium Darah 4.5 mmol/L 3.6 - 6.1
Calsium Ion 1.30 mmol/L 1.17 - 1.29

7. Terapi Medis
a. Ventilator dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit,
dan PC 7 cmH 2 O
b. OGT dialirkan → puasa sementara

c. IVFD D 1 NS 190 ml + D 40% 52 ml + KCl 3 µEq + Ca Gluconas 8


4
µEq → kecepatan 4 ml/jam
d. Aminofusin 5% 130 ml/hari → kecepatan 5,5 ml/jam
e. Dobutamin 30 mg + NaCl 0,9% 24 ml → kecepatan 0,5 ml/jam
f. Ketamin 5 mg + Pethidin 2,5 mg + NaCl 0,9 % 100 ml → kecepatan 8
ml/jam
g. Injeksi Meropenem 70 mg/ 8 jam
h. Injeksi Ketorolac 0,5 mg/ 6 jam
i. Injeksi Methylprednisolon 0,8 mg/ 12 jam
j. Vit. A 1 x 5000 IU p.o
k. Vit. D 1 x 0,25 mg p.o
l. Vit. E 1 x 100 IU p.o
m. Vit. K 1 x 2,5 mg p.o

8. Data Fokus
a. Data Subyektif
Keluarga mengatakan bayi lahir di rumah secara spontan dengan
bantuan dukun
b. Data Obyektif
1) Usia kehamilan 32 minggu
2) BB sekarang 1840 gram
3) KU lemah, kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak)
dan GCS E 1 V x M 6
4) Pasien memakai alat bantu pernafasan ventilator dengan modus
NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan PC 7 cmH 2 O
5) Irama nafas irregular dengan frekuensi pernafasan 63 x/menit
6) Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan midclavicula dan
pernafasan cupping hidung
7) Pengembangan dada kanan kiri asimetris dan terdapat retraksi dada
8) Akral teraba dingin, terdapat sianosis, denyut nadi perifer teraba
lemah, dan CRT > 2 detik
9) Terdapat luka jahit sepanjang 10 cm (11 jahitan)
10) Terpasang drain produktif dengan warna kekuningan di kuadran
kiri bawah
11) Terdapat luka colostomy di abdomen bagian kuadran kanan bawah
12) Terpasang OGT (puasa sementara → OGT dialirkan)
13) Tanda – Tanda Vital
HR 209 x/menit, RR 63 x/menit, T 38,3 oC, dan SpO2 89%
14) Pasien ditempatkan di ruang isolasi
15) Hasil pemeriksaan radiologi tanggal 12 November 2014
menunjukkan adanya bronkopneumonia
16) Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 November 2014
a) Hemoglobin 8.9 g/dl
b) Albumin 3.4 g/dl

B. Analisa Data
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: - Pola nafas tidak Immaturitas
DO: efektif Paru
a. Pasien memakai alat bantu
pernafasan ventilator
dengan modus NIV PC,
FiO2 35%, PEEP 6, RR
35x/menit, PC 7 cmH 2 O
b. Irama nafas irregular
dengan rekuensi pernafasan
63 x/menit
c. Terdapat penggunaan otot
bantu pernafasan
midclavicula dan
pernafasan cupping hidung
d. Pengembangan dada kanan
kiri asimetris, dan terdapat
retraksi dada
e. HR 209 x/menit, T 38,3 oC,
dan SpO2 89%
f. Hasil pemeriksaan radiologi
tanggal 12 November 2014
menunjukkan adanya
bronkopneumonia
g. Usia kehamilan 32 minggu
2. DS: - Hiperthermi Tidak
DO: efektifnya
a. KU lemah, kesadaran S2 sistem
(mata tertutup, tidak termoregulasi
menangis, bergerak) dan
GCS E 1 V x M 6
b. HR 209 x/menit, RR 63
x/menit, , dan SpO2 89%
c. T 38,3 oC
d. Usia kehamilan 32 minggu
3. DS: - Gangguan Penurunan
DO: ketidakseimbangan intake nutrisi
a. Akral teraba dingin, nutrisi kurang dari
terdapat sianosis, denyut kebutuhan tubuh
nadi perifer teraba lemah,
dan CRT > 2 detik
b. Terpasang OGT (puasa
sementara → OGT
dialirkan)
c. BB sekarang 1840 gram
d. Hemoglobin 8.9 g/dl
e. Albumin 3.4 g/dl
4. DS: - Gangguan Adanya luka
DO: integritas kulit insisi
a. Terdapat luka jahit pembedahan
sepanjang 10 cm (11 post OP
jahitan)
b. Terpasang drain produktif
dengan warna kekuningan
di kuadran kiri bawah
c. Terdapat luka colostomy di
abdomen bagian kuadran
kanan bawah
5. DS: Resiko infeksi Penurunan
Keluarga mengatakan bayi sistem imun
lahir di rumah secara spontan
dengan bantuan dukun
DO:
a. T 38,3 oC
b. Pasien ditempatkan di ruang
isolasi
c. Usia kehamilan 32 minggu

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d immaturitas paru
2. Hiperthermi b.d tidak efektifnya sistem termoregulasi
3. Gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan intake nutrisi
4. Gangguan integritas kulit b.d adanya luka insisi pembedahan post OP
5. Resiko Infeksi b.d penurunan sistem imun

D. Intervensi
N Diagnosa Tujuan & Rencana
O Keperawatan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan
1. Pola nafas tidak Setelah a. Kaji pernafasan pasien
efektif b.d dilakukan b. Monitor vital sign setiap
immaturitas paru tindakan 1 jam sekali
keperawatan c. Menghindari
selama 1 x 24 penumpukan air di
jam diharapkan sirkuit
pola nafas d. Mempertahankan PEEP
efektif, dengan dengan mengurangi lama
Kriteria Hasil : membuka sirkuit
- Pernafasan
normal 40-60
x/menit
- Tidak ada
penggunaan
otot bantu
pernafasan
- Tidak ada
bunyi nafas
tambahan
2. Hiperthermi b.d Setelah
tidak efektifnya dilakukan
sistem tindakan
termoregulasi keperawatan
selama 3x24jam
3. Gangguan Setelah a. Monitor jumlah nutrisi
ketidakseimbangan dilakukan pasien
nutrisi kurang dari tindakan b. Monitor adanya
kebutuhan tubuh keperawatan penurunan berat badan
b.d menurunnya selama 3x24 jam c. Monitor kadar albumin,
intake nutrisi diharapkan total protein, Hb, Ht
nutrisi d. Berikan nutrisi secara
meningkat, sesuai
dengan kriteria
hasil :
- Hb, albumin
dalam
keadaan
normal
- Tidak ada
penurunan
berat badan
- Tidak ada
residu saat
dilakukan
aspirasi
4. Gangguan Setelah a. Inspeksi adanya tanda-
integritas kulit b.d dilakukan tanda infeksi
adanya luka insisi tindakan b. Lakukan teknik
pembedahan post keperawatan perawatan luka secara
OP selama 3x24 jam aseptik
diharapkan
integritas kulit
membaik,
dengan kriteria
hasil :
- Adanya
penyatuan
kulit
- Tidak ada
tanda-tanda
infeksi pada
luka, stoma
dan daerah
sekitar
drainase
5. Resiko infeksi b.d Setelah a. Awasi dan catat tanda
menurunnya sistem dilakukan vital terhadap
imun tindakan peningkatan suhu, nadi,
keperawatan adanya pernapasan cepat
selama 3x24 jam dan dangkal
diharapkan tidak b. Kaji abdomen terhadap
ada tanda-tanda kekakuan dan distensi,
infeksi, dengan penurunan bising usus
kriteria hasil : c. Lakukan perawatan luka
- Tidak ada dengan teknik aseptic
kemerahan, d. Lihat insisi dan balutan.
pembekakan Catat karakteristik
- Suhu tubuh drainase luka/drain,
normal eriitema
36,50C-
37,50C
- Leukosit
4500-11000

E. Implementasi
Hari, No Jam Tindakan Respon Paraf
Tanggal Dx Keperawatan Pasien
Kamis, 1 07.30 Memonitor keadaan DS : -
27/11/14 umum DO : k/u lemah,
mata terbuka,
menangis,
bergerak.
Memonitor TTV DS : -
DO :
T : 360C
HR : 148x/menit
RR : 53x/menit
SaO2 : 99 %
5 08.00 Memberikan terapi DS : -
obat per IV DO : Obat masuk
- Meropenem 70 mg per IV, tidak ada
- Ketorolac 0,5 mg tanda-tanda infeksi
- Metyl pred 0,8 mg
4, 08.15 Melakukan DS : -
5 perawatan luka DO : terdapat luka
post colostomy,
panjang jahitan 10
cm, terdapat 11
jahitan, luka
rembes, keluar
darah, terpasang
drain sebelah kiri
5 08.30 Menyibin pasien dan DS : -
mengganti pampers DO : Pasien
tampak bersih, dan
inkubator bersih
berat urine 10 cc
1 08.40 Mengkaji pernafasan DS : -
pasien DO : pasien
bernafas
menggunakan
O2NIV, terdapat
retraksi dada, RR :
148 X/menit
10.00 Membuang air yang DS : -
ada pada sirkuit DO : Sirkuit
kosong
2 11.00 Mengukur suhu DS : -
pasien DO : T : 37,70C
2 11.05 Mengatur suhu DS : -
inkubator DO :
suhu awal : 32,50
C dan suhu
sekarang 32,00C
5
12.00 Mengganti pampers DS : -
dan menimbang DO : berat
pampers 10 cc
12.00 Melakukan transfusi DS : -
3
darah TC DO : Darah masuk
tidak ada tanda-
tanda infeksi
3 13.00 Menghitung balance DS : -
cairan DO :
Input :
Infus : 108.8 cc
Injeksi : 14 cc
Aminofusin : 44 cc
Dobutamin : 4 cc
Output :
Residu : 5 cc
Urine : 20 cc
IWL : 20 CI
Balance : 132,2 cc
Diurisis : 1,38
cc/kg/Jam
1 14.00 Monitor TTV DS :
T : 36,70C
HR : 143 x/menit
RR : 60x/menit
Suhu inkubator
340C
1 15.00 Memonitor DS : -
pernafasan pasien DO : pasien masih
dan TTV menggunakan
O2NIV PC
T : 36,70
HR : 154 x/menit
RR : 64x/menit
SaO2 : 96X/menit
16.00 Memonitor residu DS : -
3
pasien DO :
Terdapat residu
sebanyak 10 cc
16.00 Memberikan injeksi DS : -
5
- Meropenem 70 DO : tidak ada
mg tanda-tanda alergi,
- Ketorolac 0,5 mg obat masuk
- Metylprednison
0, 8 mg
17.00 Mengganti pampers DS : -
Menimbang pampers DO : urine 40 cc
45 20.00 Menghitung balance DS : -
cairan DO :
Input :
Infus : 41 cc
Injeksi : 2,5 cc
Aminofusin : 44 cc
Dobutamin : 4 cc
Output :
Residu : 10 cc
Urine : 40 cc
IWL : 20 CI
Balance : 21,5 cc
Diurisis : 2,70
cc/kg/Jam
1 21.30 Memonitor TTV DS:-
DO:
T :36,5 0C
HR :131 x/menit
RR : 64 x/menit
SpO2 : 99%
45 22.00 Menimbang pampers DS:-
Mengganti pampers DO:
Memonitor residu Residu : 0
BAB :5
BAK :20 cc
5 00.00 Memonitor plebitis DS:-
Melaksanakan DO: tidak ada
program terapi plebitis,
injeksi : Obat masuk, tidak
Meropenem 70 mg ada tanda-tanda
Ketorolac 0,5 mg alergi
3 05.00 Menimbang BB bayi DS:-
DO: berat badan
sekarang 1880
gram

3 06.00 Menghitung Balance DS:-


Cairan 8 jam DO:
Input
Infus : 92 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin : 27,5
ml
Dobutamin : 4
ml
Output
Urine : 50 ml
IWL : 20 ml
BAB : 5 ml
Residu : 0
Balance : 50,4 ml
Diuresis =
3,37
cc/kg/jam
Jumat, 1 07.30 Memonitor DS : -
28/11/14 pernafasan pasien DO : k/u lemah,
Memonitor TTV kesadaran S5,
pernafasan pasien
menggunakan
nasal kanul 3 lpm
T : 36,50C
HR : 129 x/menit
RR : 66 x/menit
SaPO2 : 97 %
Suhu inkub 35,50C
08.00 Memberikan terapi DS : -
obat per IV DO : Obat masuk
- Meropenem 70 mg per IV, tidak ada
- Ketorolac 0,5 mg tanda-tanda infeksi
- Metyl pred 0,8 mg
4,5 08.00 Melakukan DS : -
perawatan luka DO : terdapat luka
post colostomy,
panjang jahitan 10
cm, terdapat 11
jahitan, luka
bersih, tidak ada
pus.
5 08.30 Menyibin pasien dan DS : -
mengganti pampers DO : Pasien
tampak bersih, dan
inkubator bersih
berat urine 80 cc
1 08. 45 Membuang air yang DS : -
ada pada sirkuit DO : Sirkuit
kosong
2 08.30 Mengukur suhu DS : -
pasien DO : T : 370C
5 12.00 Mengganti pampers DS : -
dan menimbang DO : berat
pampers urine
40cc
13.00 Menghitung balance DS : -
cairan DO :
Input :
Infus : 52,5 cc
Injeksi : 2,5cc
Aminofusin : 44 cc
Dobutamin : 4 cc
Output :
Residu : 3 cc
Urine : 120 cc
IWL : 20 CI
Balance : - 40 cc
Diurisis : 7,7
cc/kg/Jam

Sabtu, 1 07.30 Memonitor TTV DS:-


29/11/14 DO:
T : 36,50C
HR : 131 x/menit
RR : 60x/menit
SpO2 :100 %
5 08.00 Menimbang pampers DS:-
Mengganti pampers DO:
Memonitor residu Residu : 33 cc
BAB : 0
BAK : 110 cc
5 08.05 Mengganti alas tidur DS:-
Melakukan alih DO: inkubator
baring bersih, posisi
Membersihkan pasien miring
inkubator kanan
1 08.10 Melaksanakan DS:-
program terapi DO: obat masuk
Inj. Methyl per IV
prednisolon 0,8 mg
5 Inj. Meropenem 10
mg
Ketorolac 0,5 mg
3 Inj. Alinamin 4 cc
Furosemid 1 mg
4,5 08.30 Medikasi luka DS : -
colostomy DO : Luka bersih
tidak ada pus
3 13.00 Menghitung Balance DS:-
Cairan 8 jam DO:
Input
Infus : 130 ml
Injeksi : 2,3 ml
Aminofusin :44
ml
Dobutamin : 4
ml
Tranfusi : 40 ml
Output
Urine : 110 ml
Residu : 33 ml
IWL : 20 CI
Balance : 17,3
Diuresis = 8,41
cc/kg/jam
1 14.00 Memonitor TTV DS : -
DO :
T : 370C
HR : 131 x/menit
RR : 62x/menit
SpO2 :99 %
Suhu inkub. 350C
4,5 15.00 Medikasi luka DS : -
colostomy DO : luka bersih
tidak ada pus
3 15,30 Memberikan ASB DS : -
DO : residu 1 cc
buang, ASB
masuk 3 cc
16.00 Memberikan injeksi DS : -
1 Methyl prednison DO : obat masuk
0,8 mg
Furosemid 1 mg
5 Meropenem 70 mg
Ketorolac 0,5 mg
3 20.00 Menghitung balance DS:-
cairan DO:
Input
Infus : 80 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin :44
ml
Dobutamin : 4
ml
ASB : 3 ml
Output
Urine : 140 ml
Residu : 1 ml
IWL : 20 CI
Balance : -28,1 cc
Diuresis = 9,40
cc/kg/jam
1 21.30 Memonitor TTV DS:-
DO:
T :37,3 0C
HR :127 x/menit
RR : 56x/menit
SpO2 : 98%
Suhu inkub. : 340C
5 22.00 Menimbang pampers DS:-
Mengganti pampers DO:
Memonitor residu Residu : 1 cc
BAK :100 cc
5 00.00 Memonitor plebitis DS:-
Melaksanakan DO: tidak ada
program terapi plebitis,
injeksi : Obat masuk, tidak
Meropenem 70 mg ada tanda-tanda
Ketorolac 0,5 mg alergi
05.00 Menimbang BB bayi DS:-
DO: berat badan
sekarang 1910
gram
06.00 Menghitung Balance DS:-
Cairan 8 jam DO:
Input
Infus : 102 ml
Injeksi : 1,7 ml
Aminofusin : 27,5
ml
Dobutamin :2,5
ml
Output
Urine : 100 ml
Residu : 1 ml
IWL : 20 ml
Balance : + 21,7
ml
Diuresis = 6,009
cc/kg/jam

Minggu, 1 07.00 Memonitor TTV DS:-


30/11/14 DO:
T : 36,5 0C
HR : 140 x/menit
RR : 60 x/menit
SpO2 : 92%
Suhu inkubator
34,50C

4,5 07.30 Medikasi luka post DS:-


OP DO: luka bersih ,
tidak ada pus,
jahitan belum
kering
5 08.00 Menimbang pampers DS:-
Mengganti pampers DO:
Memonitor residu Residu : 3 ml
Memonitor adanya BAK : 180 ml
muntah Tidak terdapat
muntah
Pampers diganti
dengan yg baru

08.10 Melaksanakan DS:-


program terapi DO: Obat masuk,
5 Inj. Meropenem tidak ada tanda-
70 mg/8 jam tanda alergi
Inj.Ketorolac
0,5 mg/8 jam
1 Inj.Metilprednisolon
0,8 mg/12 jam
Inj.Furosemid
1 mg/12 jam

2 09.00 Mengambil darah DS:-


untuk cek laborat DO:

3 13.00 Menghitung Balance DS:-


Cairan 8 jam DO:
Input
Infus : 80 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin : 44
ml
Dobutamin : 1
ml
Obat oral dan ASI
= 5 ml

Output
Urine : 180 ml
Residu : 3 ml
IWL : 20

Balance :
Input – Output
= 134,9 ml –
(183+20) ml
= - 68,1 ml
Diuresis = 12,09
cc/kg/jam

F. Evaluasi
Hari, No Jam Evaluasi Paraf
Tanggal Dx Keperawatan
Jumat, S:
28/11/14 O : K.U lemah, kesadaran S5, cutis (+) ,
oedema (-), terpasang :
- Infus D1/4 NS 135 ml + D40 35 ml,
KCl 3 mg + Ca Glukonas 8 ml >
kecepatan 7,5 ml/jam
- Dobutamin 30 mg + NaCl 0,9 % 24 ml
> kecepatan 0,5 ml/jam
- Aminofusin 130 ml/hari > kecepatan
5,5 ml/jam
A:
- pola nafas tidak efektif teratasi
sebagian
- gangguan integritas kulit belum
teratasi
- pemenuhan kebutuhan nutrisi belum
teratasi
- resiko infeksi
- hipotermi
P:
- monitor KU dan TTV / jam
- terapi dilanjutkan
- jaga kehangatan
Sabtu, S:
29/11/14 O : K.U lemah, kesadaran S5, tangis
kurang kuat, gerak (+), cutis (+) , oedema
(+), anemis (+), ikhterik (+), BAK (+) ,
terpasang :
- Infus D1/4 NS 143 ml + D40 38 ml,
KCl 3 mg + Ca Glukonas 8 ml >
kecepatan 10 ml/jam
- Dobutamin 30 mg > kecepatan 0,5
ml/jam
- Aminofusin 130 ml/hari > kecepatan
5,5 ml/jam
Terdapat stoma, produk (+)

A:
- pola nafas tidak efektif belum teratasi
- gangguan integritas kulit belum
teratasi
- pemenuhan kebutuhan nutrisi belum
teratasi
- resiko infeksi
- hipotermi
P:
- monitor KU dan TTV
- monitor status oksigenasi
- monitor colostomy dan luka
laparatomy
intake D5% sedikit-sedikit walaupun
residu
Minggu, S:-
30/11/14 O : K.U lemah, kesadaran S5, cutis (+) ,
oedema (-), terpasang :
- Infus D1/4 NS 143 ml + D40 38 ml,
KCl 3 mg + Ca Glukonas 8 ml >
kecepatan 8 ml/jam
- Dobutamin 30 mg > kecepatan 0,5
ml/jam
- Aminofusin 130 ml/hari > kecepatan
5,5 ml/jam
Luka bersih, terdapat 11 jahitan , jahitan
belum kering.

A:
P:
Aktivitas 2
Deskripsikan data yang saudara temukan pada alat monitoring pasien (bedside
monitor) dan berikan interpretasi sesuai dengan sumber rujukan!

Rabu, 26 November 2014 jam 17.00 WIB


TD : -
HR : 184 x/menit → Tachicardi (normal 120-160 x/menit)
Terjadi sebagai kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dengan menaikkan heart rate
RR : 63 x/menit → Takipnea (normal 40-60 x/menit)
Pengembangan dada kanan kiri asimetris sehingga terjadi gangguan
ventilasi yang menyebabkan pertukaran gas tidak adekuat, hiperventilasi
napas cepat dan dalam merupakan mekanisme kompensasi paru terhadap
keadaan asidosis metabolik untuk mengeluarkan CO2
T : 38,3o C → Hiperthermi (normal 36,5-37,5o C)

SpO2 : 89 % → Sirkulasi adekuat (normal ………….. %)


Aktivitas 3
Deskripsikan kegiatan saudara dalam melaksanakan tata cara pengendalian infeksi
nosokomial!

1. Cuci Tangan
Mencuci tangan menggunakan handwash atau handrub dengan 6 langkah cuci
tangan dalam 5 momen, yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah
kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien untuk
meminimalisir INOS
2. Sarung tangan / Handscoon
Menggunakan handscoon saat melakukan tindakan keperawatan sebagai APD
untuk mengantisipasi penularan penyakit.
3. Masker
Memakai masker tiap melakukan tindakan sebagai APD untuk mengantisipasi
penularan penyakit melalui udara/droplet.
4. Jas / Baju Pelindung
Agar tidak terkontaminasi selama tindakan klinik yang beresiko kontak
langsung dengan darah/cairan tubuh pasien. Selain itu, mencegah baju yang
kita kenakan yang terkontaminasi udara dari luar agar tidak menular pada
pasien di HCU Melati.
5. Membuang sampah dan membedakan sampah medis dan non medis, sampah
infeksius dan non infeksius pada tempat sampah yang sesuai dengan jenis
sampahnya.
6. Mengisolasi pasien dengan penyakit menular misalnya HBsAg +, HIV/AIDS,
sepsis, dan ESBL agar tidak menularkan penyakit kepada pasien yang lain.
Aktivitas 4
Identifikasi program terapi dan diet pada pasien kelolaan saudara dan jelaskan
rasionalisasi dari program tersebut!

1. Ventilator dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan
PC 7 cmH 2 O

2. OGT dialirkan → puasa sementara

3. IVFD D 1 NS 190 ml + D 40% 52 ml + KCl 3 µEq + Ca Gluconas 8 µEq →


4
kecepatan 4 ml/jam
Rasionalisasi : sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk
keperluan hidrasi pada tubuh agar kebutuhan cairan terpenuhi

4. Aminofusin 5% 130 ml/hari → kecepatan 5,5 ml/jam


Rasionalisasi : asam amino 5% dengan karbohidrat, elektrolit, dan vitamin.
Indikasi : nutrisi parenteral pada pasien ketika pemberian nutrisi enteral/oral
tidak mencukupi,tidak memungkinkan,/ dikontraindikasikan.

5. Dobutamin 30 mg + NaCl 0,9% 24 ml → kecepatan 0,5 ml/jam


Rasionalisasi : bekerja langsung pada betha reseptor menghasilkan efek
inotropik (peningkatan kontraksi jantung)

6. Ketamin 5 mg + Pethidin 2,5 mg + NaCl 0,9 % 100 ml → kecepatan 8 ml/jam

7. Obat Injeksi
a. Meropenem 70 mg/ 8 jam
Rasionalisasi : injeksi antibiotik carbapenem dengan aktivitas spektrum
luas terhadap beberapa patogen. Sama seperti antibiotik betalaktam
lainnya,dikarenakan meropenem merupakan antibiotik “ time depence”,
maka parameter farmakokinetik/farmakodinamik yang berkaitan dengan
efficacy pengobatan T > MIC (durasi kadar obat lebih tinggi daari MIC)
dan metode optimal untuk mempertahankan kadar obat adalah dengan
cara memberikan obat secara infus kontinu.

b. Ketorolac 0,5 mg/ 6 jam


Rasionalisasi :salah satu golongan (AINS) > meningkatkan konsentrasi
plasma sehingga meningkatkan efeksamping. Obat antikoagulan& anti
trombosis > meningkatkan resiko perdarahan.

c. Methylprednisolon 0,8 mg/ 12 jam


Rasionalisasi : merupakan glukokortiroid alamiah (memiliki sifat penahan
garam) digunakan sebagai terapi pengganti pada defisiensi adrenakortikol.
Glukokortiroid menimbulkan efek metabolisme yang besar.
Glukokortiroid merubah respon kekebalan tubuh terhadap bebagai
rangsangan.

8. Obat Oral
a. Vit. A 1 x 5000 IU
b. Vit. D 1 x 0,25 mg
c. Vit. E 1 x 100 IU
d. Vit. K 1 x 2,5 mg

Aktivitas 5
Identifikasi dan berikan interpretasi sesuai dengan sumber rujukan pada data
hemodinamik, keseimbangan cairan elektrolit serta asam basa serta pemeriksaan
penunjang lainnya!

Hemodinamik:
Rabu, 26 November 2014 jam 17.00 WIB
TD : -
HR : 184 x/menit → Tachicardi (normal 120-160 x/menit)
RR : 63 x/menit → Takipnea (normal 40-60 x/menit)
T : 38,3o C → Hiperthermi (normal 36,5-37,5o C)
SpO2 : 89 % → Sirkulasi adekuat (normal ………….. %)
CRT > 2 detik

Keseimbangan Cairan Elektrolit:


Rabu, 26 November 2014
Input → Infus 25 cc Output → Urine 20 cc
Injeksi 2,1 cc IWL 20 cc
Aminofusin 27,5 cc
Dobutamin 2,5 cc
Ketamin 40 cc
1. Balance Cairan
Input : Enteral = 0 cc 97,1 cc
Parenteral = 97,1 cc
Output : Urine = 20 cc 40 cc
IWL = 20 cc
Keseimbangan Cairan : + 57,1 cc

2. Diuresis
Urine 20
D   1,35cc / kgBB / jam
BB ( gram) 1,84
jam 8
Keseimbangan Asam Basa:
Pasien tidak dilakukan pemeriksaan AGD

Hasil Pemeriksaan Penunjang Lainnya:


1. Hasil Pemeriksaan Radiologi tanggal 12 November 2014
RD0021 – Thorak Baby Gram
Klinis: tersangka megacolon
Kesimpulan : Bronkopneumonia
Suspek stenosis parsial small bowel
2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 November 2014
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 8.9 g/dl 13.4 - 19.8
Hematokrit 25 % 50 - 82
Trombosit 50 ribu/ul 150 - 450
Eritrosit 2.98 juta/ul 3.90 - 5.90
Albumin 3.4 g/dl 3.8 - 5.4
Creatinine 0.6 mg/dl 0.2 - 0.4
Ureum 105 mg/dl < 42
Calsium Ion 1.30 mmol/L 1.17 - 1.29
Aktivitas 6
Identifikasi dan deskripsikan kebutuhan tindakan ALS, BLS serta resusitasi pada
pasien kelolaan saudara!

1. Airway
Memposisikan kepala head up 30o , kepala ekstensi.
2. Breathing
RR 63 x/menit, irama napas irregular, terdapat penggunaan otot bantu
pernapasan midclavicula dan pernafasan cuping hidung, terpasang ventilator
dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan PC 7 cm
H 2 O, pengembangan dada kanan kiri asimetris.
3. Circulation
HR 184 x/menit, RR 63 x/menit, T 38,3 oC, SpO2 89 %, CRT > 2 detik, akral
dingin, warna kulit perifer pucat, nadi perifer teraba lemah. Status hidrasi
pasien harus tetap dipertahankan untuk mencegah dehidrasi dan tidak boleh
berlebih karena dapat meningkatkan edema.

Airway management pada pasien sangat penting untuk mempertahankan


kepatenan jalan napas dalam proses ventilasi. Pemasangan ETT dapat menjadi
pertimbangan jika pasien mengalami gagal napas dan memerlukan bantuan
ventilasi mekanik. Optimalisasi dan proteksi jalan napas menjadi indikasi
pemasangan ETT.
Aktivitas 7
Identifikasi indikasi pasien kelolaan saudara dirawat di ruang NICU!

1. Pasien KU lemah, kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak),


dan GCS E1VxM6
2. Pasien berisiko mengalami gagal nafas
3. Pasien Post OP Laparatomy a.i Perforasi Gaster
4. Pasien memerlukan monitoring TTV, kesadaran, dan status hemodinamik
karena dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 November 2014
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 8.9 g/dl 13.4 - 19.8
Hematokrit 25 % 50 - 82
Trombosit 50 ribu/ul 150 - 450
Eritrosit 2.98 juta/ul 3.90 - 5.90
Albumin 3.4 g/dl 3.8 - 5.4
Creatinine 0.6 mg/dl 0.2 - 0.4
Ureum 105 mg/dl < 42
Calsium Ion 1.30 mmol/L 1.17 - 1.29

Você também pode gostar