Você está na página 1de 4

TUGAS ETIKA BISNIS

TENTANG ANALISIS PENERAPAN GCG PADA KASUS


SERTA PERUSAHAAN (PERSEROAN)

KELOMPOK:
1. DESI PARAMITA 15.0102.0194
2. FITRIA ZUBAIDA 15.0102.0196
3. WAHYUNING ARDHIYATI 15.0102.0088
4. SITI SANIYAH M.K 15.0102.0221

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

TAHUN 2017
ANALISA GOOD CORPORATE GOVERMENT PADA
PERUSAHAAN GARUDA INDONESIA (PESERO) Tbk

Good corporate goverment terkait dengan sistem mekanisme


hubungan yang mengatur dan menciptakan insentif yang pas diantara
para pihak yang mempunyai kepentingan pada suatu perusahaan agar
perusahaan yang dimaksud dapat mencapai tujuan usahanya.
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau
Good Corporate Governance (GCG) di dalam setiap kegiatan usaha
sangat dibutuhkan untuk dapat mewujudkan perusahaan yang
dipercaya pemangku kepentingan, berkinerja unggul, serta tumbuh
secara berkelanjutan. Dengan berpegang pada komitmen tersebut,
Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan praktik tata kelola
terbaik yang berlaku di ranah nasional, regional, maupun
internasional yang relevan dan sesuai denggan kebutuhannya. Ini
adalah bagian dari komitmen Perseroan untuk mendorong
terwujudnya perusahaan yang kokoh dan independen.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan good corporate
goverment begitu juga pada PT Garuda Indonesia Tbk. Untuk
mewujudkan penerapan GCG yang komprehensif, Perseroan secara
konsisten berpedoman pada standar terbaik yang berlaku di dunia
usaha internasional dan berbagai peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Pemerintah, UU Republik Indonesia, dan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).

Merujuk pada Pedoman Umum Corporate Governance


Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) pada tahun 2006 dan peraturan perundang-
undangan untuk BUMN dan Perusahaan Terbuka, Perseroan
menetapkan tujuan utama penerapan GCG adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki daya
saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga
mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan
untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan;
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien, dan
efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian
organ Perseroan;
3. Mendorong agar organ Perseroan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundangundangan, serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku kepentingan
maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN;
4. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional;
dan
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi
nasional.

Selain peraturan perundang-undangan, pelaksanaan GCG


Perseroan juga mempertimbangkan aspek-aspek pokok praktik GCG
yang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu 3P (profit, planet, and people) atau
Triple Bottom Line. Sebagai landasan dalam mengimplementasikan
GCG, Perseroan telah menetapkan dan mengesahkan Kebijakan
Tata Kelola Perusahaan yang merupakan pedoman kebijakan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan; Board Manual yang merupakan
pedoman dalam bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; Etika Bisnis & Etika
Kerja yang merupakan pedoman perilaku kerja bagi Insan Garuda
Indonesia dan pedoman bagi karyawan Garuda Indonesia dalam
melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dengan pihak pemangku
kepentingan. Perseroan juga telah menetapkan dan memperbaharui
secara terusmenerus prosedur-prosedur operasional dan manual-
manual teknis pada seluruh lini organisasi sehingga setiap fungsi
organisasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman dan tunduk
kepada aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.
Perseroan menyadari pentingnya penerapan GCG secara terarah dan
terencana. Oleh karena itu, implementasi GCG Perseroan juga
berlandaskan pada roadmap GCG yang telah disusun dan disepakati
oleh seluruh manajemen perusahaan untuk mencapai GCG
Excellence. Adapun roadmap GCG Perseroan disusun sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2016 dengan pembagian tahapan yang
terdiri dari “Good Governed Garuda”, “Good Corporate Citizen”,
serta “Sustainability dan “Garuda Group Governance”. Dua tahapan
telah diselesaikan dengan berbagai pencapaian positif Perseroan
sampai dengan tahun 2013. Tahapan penerapan Good Corporate
Governance selanjutnya adalah tahap “Sustainability dan Garuda
Group Governance”, yang merupakan bagian dari roadmap Good
Corporate Governance Garuda Indonesia dalam rentang waktu antara
tahun 2014 hingga 2016. Pada tahapan ini, Perseroan senantiasa
berupaya untuk mempertahankan pencapaian GCG dan meningkatkan
penerapannya dalam setiap kegiatan usaha. Selain itu, fokus pada
tahapan ini adalah untuk menerapkan dan membentuk
perangkat GCG pada Entitas Anak Perseroan sejalan dengan
komitmen Garuda Indonesia Group untuk menjunjung tinggi
integritas dan menegakkan budaya bersih dari praktik-praktik anti
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Struktur organ utama GCG Perseroan terdiri dari Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Organ
Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan
pelaksanaan GCG. Selain itu, Perseroan juga telah membentuk organ-
organ pendukung GCG di bawah Komisaris, yaitu Komite Audit,
Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko, dan Sekretaris
Dewan Komisaris serta organ pendukung GCG di bawah Direksi yang
terdiri dari Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawas Internal
(SPI).Dalam pelaksanaannya, masing-masing organ Perseroan
tersebut menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya secara
independen untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan, dan ketentuan lain
yang berlaku.

Menurut kelompok kami, PT Garuda Indonesia sudah menerapkan


Good Corporate Goverment dengan baik, ada kemungkinan besar
bahwasanya perusahan ini akan terus berkembang dan maju.

Você também pode gostar