Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sosial Psikologi
Ags 2017
1/8
Ags 2017
Ags 2017
Keterbukaan diri adalah proses memberi kesempatan kepada pihak lain untuk
mengetahui cara kita berpikir, mengenai perasaan kita tentang sesuatu dan tentang
keinginan. Keterbukaan diri berbeda dengan pengenalan diri (self description).
Bagaimana konsep dari keterbukaan diri itu sendiri dipandang dari sudut pandang
psikologi ?
Ags '17
balasan terakhir
Ags '17
7
replies
441
views
8
users
2
tautan
Keterbukaan diri mempunyai arti memberitahukan cara kita bereaksi terhadap suatu
situasi, kemudian menjelaskan dan mendiskusikan pandangan serta pengalaman yang
kita miliki tentang situasi tersebut.
Keterbukaan diri terhadap pihak tertentu dapat membantu mereka memahami tentang
motivasi, kekuatan, kelemahan dan carakerja kita.
Pemahaman ini akan membantu pihak lain tersebut untuk menentukan cara kerja sama
yang efektif dengan diri kita. Pada gilirannya pemahaman mereka tersebut akan
menimbulkan reaksi seperti ajakan untuk bekerja sama atau memberikan ide-ide
tertentu. Reaksi tersebut akan menjadi bagian dari keterbukaan diri dari mereka
terhadap kita sehingga kita dapat mengembangkan cara memahami dan
mengembangakan kerja sama yang efektif.
Keterbukaan juga berarti membuka diri kepada pihak lain untuk melakukan kerjasama,
baik antara sesama pegawai, antarbawahan, maupun dengan atasan atau dengan pihak
luar. Tanpa adanya keterbukaan yang memadai yang didasari kejujuran, kerja sama
akan sulit diwujudkan.
Misalnya seorang atasan menjaga jarak dari bawahan untuk menjaga kewibawaan
pribadi akan mengalami kesulitan untuk mengajak anak buahnya bekerja sesuai
perintah atasan. Ketertutupan atasan akan menimbulkan rasa curiga, atau setidaknya
bawahan mengerjakan perintah tetapi karena terpaksa.
Demikian juga dalam hal bekerja sama dengan pihak lain, perlu dimulai dengan
membuka diri sehingga kita layak untuk menjadi partner dalam pekerjaan tertentu. Pada
akhirnya interaksi yang terjadi dan teruji akan memupuk kepercayaan (trust) diantara
kedua belah pihak.
Orang yang terbuka biasanya memiliki kawan yang lebih banyak, lebih ceria dan lebih
sukses dari pada yang cenderung tertutup. Berikut ini adalah beberapa manfaat
keterbukaan diri berdasarkan buku Interpersonal Skills in Organizations.
Referensi :
De Janasz, Suzanne C., Karen O. Dowd, dan Beth Z. Schneider, 2006. Interpersonal
Skills in Organizations. McGraw-Hill International Edition Singapore.
Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Devito (1995), bahwa pengungkapan diri
merupakan sebuah tipe komunikasi tentang informasi diri pribadi yang umumnya
disembunyikan, namun dikomunikasikan kepada orang lain. Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan, yaitu informasi yang diutarakan tersebut haruslah informasi
baru yang belum pernah didengar orang tersebut sebelumnya. Kemudian informasi
tersebut haruslah informasi yang biasanya disimpan atau dirahasiakan. Hal terakhir
adalah informasi tersebut harus diceritakan kepada orang lain baik secara tertulis atau
lisan.
Pendapat lain yaitu menurut Rogers (1994), mendefinisikan keterbukaan diri sebagai
suatu keuntungan yang potensial dari pengungkapan diri kita kepada orang lain.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keterbukaan diri adalah bentuk
komunikasi interpersonal yang didalamnya terdapat pengungkapan ide, perasaan,
fantasi, informasi mengenai diri sendiri yang bersifat rahasia dan belum pernah
diungkapkan kepada orang lain secara jujur.
Selain itu, menurut Devito (1997), Keterbukaan diri pada remaja dapat muncul dari
aspek-aspek dibawah ini:
Kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi dengan
siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari waktu yang diperlukan untuk
mengutarakan statemen keterbukaan diri individu tersebut terhadap orang lain.
Valensi merupakan hal yang positif atau negatif dari penyingkapan diri. Individu
dapat menyingkapkan diri mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan mengenai dirinya, memuji dan mengejek diri individu sendiri.
Ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri. Ketepatan dari
pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat dimana individu mengetahui dirinya
sendiri.
Seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin diungkapkan,
seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol informasi-informasi yang akan
dikatakan pada orang lain.
Individu dapat mengungkapkan detail yang paling intim dari hidupnya, hal-hal yang
dirasa tidak mungkin bohong. Menurut devito (1997), menunjukan bahwa wanita lebih
membuka dirinya dibandingkan pria,wanita lebih banyak mengungkapkan diri pada yang
ia sukai sedangkan pria lebih banyak pada orang yang ia percayai.