Você está na página 1de 5

Apa yang dimaksud dengan keterbukaan diri?

Sosial Psikologi

Ags 2017
1/8
Ags 2017
Ags 2017

alresAlrescha Nero Ardiaz


Ags '17
Keterbukaan diri atau self disclosure (De Janasz et al., 2006:27) adalah the process of
letting others know what you think, feel, and want.

Keterbukaan diri adalah proses memberi kesempatan kepada pihak lain untuk
mengetahui cara kita berpikir, mengenai perasaan kita tentang sesuatu dan tentang
keinginan. Keterbukaan diri berbeda dengan pengenalan diri (self description).

Bagaimana konsep dari keterbukaan diri itu sendiri dipandang dari sudut pandang
psikologi ?

 Apa saja manfaat dalam keterbukaan diri?2


 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keterbukaan diri seseorang?1
 dibuat

Ags '17

balasan terakhir

Ags '17

 7
replies

 441
views

 8
users

 2
tautan

fortunioAndri Fortunio Bagaskara


Ags '17

keterbukaan diri jpg.jpg850x348 42.8 KB

Keterbukaan diri mempunyai arti memberitahukan cara kita bereaksi terhadap suatu
situasi, kemudian menjelaskan dan mendiskusikan pandangan serta pengalaman yang
kita miliki tentang situasi tersebut.

Keterbukaan diri terhadap pihak tertentu dapat membantu mereka memahami tentang
motivasi, kekuatan, kelemahan dan carakerja kita.

Pemahaman ini akan membantu pihak lain tersebut untuk menentukan cara kerja sama
yang efektif dengan diri kita. Pada gilirannya pemahaman mereka tersebut akan
menimbulkan reaksi seperti ajakan untuk bekerja sama atau memberikan ide-ide
tertentu. Reaksi tersebut akan menjadi bagian dari keterbukaan diri dari mereka
terhadap kita sehingga kita dapat mengembangkan cara memahami dan
mengembangakan kerja sama yang efektif.

Keterbukaan juga berarti membuka diri kepada pihak lain untuk melakukan kerjasama,
baik antara sesama pegawai, antarbawahan, maupun dengan atasan atau dengan pihak
luar. Tanpa adanya keterbukaan yang memadai yang didasari kejujuran, kerja sama
akan sulit diwujudkan.
Misalnya seorang atasan menjaga jarak dari bawahan untuk menjaga kewibawaan
pribadi akan mengalami kesulitan untuk mengajak anak buahnya bekerja sesuai
perintah atasan. Ketertutupan atasan akan menimbulkan rasa curiga, atau setidaknya
bawahan mengerjakan perintah tetapi karena terpaksa.

Demikian juga dalam hal bekerja sama dengan pihak lain, perlu dimulai dengan
membuka diri sehingga kita layak untuk menjadi partner dalam pekerjaan tertentu. Pada
akhirnya interaksi yang terjadi dan teruji akan memupuk kepercayaan (trust) diantara
kedua belah pihak.

Manfaat Keterbukaan Diri


Berikut adalah keuntungan ketika kita mampu untuk membuka diri kita terhadap orang
lain, antara lain :

 Keterbukaan memberi manfaat perbaikan secara psikologi, seseorang yang mengalami


frustasi atau kecewa akan cepat bangkit kembali apabila menceritakan masalahnya
kepada orang lain.
 Menceritakan suatu masalah kepada orang yang tepat atau orang yang mau
mendengarkan membuat kita lebih memahami permasalahan yang sedang dihadapi.
Pendengar yang baik akan dapat memberikan masukan yang dapat memperbaiki
perspektif dalam melihat permasalahan.
 Membuka diri juga akan dapat mengurangi stresatau mengurangi beban yang sedang
dipikul.
 Membuka diri akan meningkatkan jalur komunikasi dengan orang lain, mendorong orang
lain juga memberi informasi yang dia miliki sehinhgga akan terjadi saling memberi
 Membuka diri dengan orang lain termasuk teman sejawat, bawahan, atau atasan akan
mempererat hubungan, yangpada akhirnya akan menciptakan rasa saling mempercayai.
 Membuka diri dengan orang lain memberi peluang untuk menggunakan potensi yang
dimiliki secara bersama-sama untuk kepentingan bersama atau institusi.
 Semakin membuka diri dengan pegawai lain berarti semakin menikmati pekerjaan dan
semakin tinggi produktivitas. Tim yang saling mengenal dan saling membuka diri akan
lebih mudah menyelesaikan tugasnya daripada tim yang anggotanya kurang membuka
diri dengan sesamanya.
 Membuka diri dapat menciptakan lingkungan yang saling mempercayai antara para
anggota, dengan pelanggan dan dengan lingkungan yang lainnya.

Orang yang terbuka biasanya memiliki kawan yang lebih banyak, lebih ceria dan lebih
sukses dari pada yang cenderung tertutup. Berikut ini adalah beberapa manfaat
keterbukaan diri berdasarkan buku Interpersonal Skills in Organizations.

Meningkatkan Efektivitas Keterbukaan Diri


Agar lebih efektif, keterbukaan diri perlu memperhatikan berbagai hal sebagai berikut
(De Janasz,et al.,2006:27) :

1. Menjelaskan perasaan tentang fakta;


Menjelaskan perasaan tentang fakta berarti dalam menjelaskan suatu informasi
kepada orang lain perlu disertai dengan pernyataan mengenai perasaan kita atas
informasi tersebut. Dengan menjelaskan perasaan kita pada suatu kondisi akan
memberi kesempatan orang lain untuk mengenal kita lebih dalam.
2. Memperkenalkan diri lebih terbuka;
Memperkenalkan diri lebih terbuka maksudnya adalah untuk membuat
keterbukaan diri membentuk sebuah hubungan yang baik dengan orang lain
maka keterbukaan itu perlu dijelaskan lebih luas dan lebih dalam. Penjelasan
lebih luas berarti mendiskusikan berbagai hal seperti pekerjaan, keluarga dan
berbagai hal yang relevan dengan lawan bicara. Sementara, menjelaskan lebih
dalam berarti menjelaskan suatu peristiwa atau kondisi tertentu lebih dalam.
3. Lebih mementingkan informasi sekarang dari pada masa lalu;
Lebih mementingkan informasi sekarang dari pada masa lalu adalah bahwa
informasi yang lebih efektif menarik perhatian orang adalah tentang masa
sekarang dibandingkan dengan masa lalu. Ketertarikan pada informasi sekarang
disebabkan informasi tersebut masih relevan digunakan.
4. Hal timbal balik.
Hal timbal balik berarti proses membuka diri hendaknya memperhatikan tingkat
keterbukaan dari partner kita. Artinya keterbukaan diri hendaknya dilakukan
secara bertahap dan seimbang dengan tingkat keterbukaan dari partner kita.
Keterbukaan akan kurang efektif bila dilakukan terlalu cepat pada waktu yang
terlalu dini.

Referensi :

De Janasz, Suzanne C., Karen O. Dowd, dan Beth Z. Schneider, 2006. Interpersonal
Skills in Organizations. McGraw-Hill International Edition Singapore.

yaranisaAyyara Yuan Nisaka


Ags '17
Keterubkaan diri atau pengungkapan diri menurut Jourard (dalam Sari 2006), berarti
pembicaraan mengenai diri sendiri kepada orang lain sehingga orang lain mengetahui
apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan oleh seseorang.

Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Devito (1995), bahwa pengungkapan diri
merupakan sebuah tipe komunikasi tentang informasi diri pribadi yang umumnya
disembunyikan, namun dikomunikasikan kepada orang lain. Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan, yaitu informasi yang diutarakan tersebut haruslah informasi
baru yang belum pernah didengar orang tersebut sebelumnya. Kemudian informasi
tersebut haruslah informasi yang biasanya disimpan atau dirahasiakan. Hal terakhir
adalah informasi tersebut harus diceritakan kepada orang lain baik secara tertulis atau
lisan.

Pendapat lain yaitu menurut Rogers (1994), mendefinisikan keterbukaan diri sebagai
suatu keuntungan yang potensial dari pengungkapan diri kita kepada orang lain.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keterbukaan diri adalah bentuk
komunikasi interpersonal yang didalamnya terdapat pengungkapan ide, perasaan,
fantasi, informasi mengenai diri sendiri yang bersifat rahasia dan belum pernah
diungkapkan kepada orang lain secara jujur.

Aspek-aspek keterbukaan diri


Jourard dan Lasakow (dalam Sari 2006), mengembangkan suatu alat ukur untuk
mengukur keterbukaan diri dengan identifikasi aspek-aspek keterbukaan diri sebagai
berikut :

 Sikap dan Pendapat


Ungkapan sikap dan pendapat seseorang tentang isu-isu atau masalah yang berada
atau terjadi disekitar individu dimana hal-hal tersebut menjadi bagian dari identitasnya
secara pribadi dan secara sosial.
 Selera dan Minat
Ungkapan tentang hal-hal apa saja yang dapat menggugah selera dan minat seseorang
yang memiliki kecenderungan pada hal-hal tertentu.
 Bekerja (atau Studi)
Ungkapan tentang apa yang membuat seseorang menjadi tidak dapat menikmati
pekerjaan atau hal-hal yang tidak disukai atau mengganggu dalam pekerjaan serta apa
saja yang menjadi hal yang menyenangkan dari pekerjaan.
 Uang
Ungkapan seseorang tentang uang yang umumnya terkait dengan harapan tentang
uang, apa yang ingin dilakukan dengan uang dan bagaimana kehidupannya yang
diinginkannnya dengan uang.
 Kepribadian
Ungkapan hal-hal yang menurut seseorang hal-hal yang terbaik dalam dirinya serta
kemungkinan hal-hal yang paling tidak disuka dalam dirinya.
 Tubuh
Perasaan seseorang tentang nilai, ekspektasi dirinya tentang hal-hal yang dimiliki
secara fisik sejauh mana sesuai atau tidak sesuai dengan harapannya.

Selain itu, menurut Devito (1997), Keterbukaan diri pada remaja dapat muncul dari
aspek-aspek dibawah ini:

 Kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi dengan
siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari waktu yang diperlukan untuk
mengutarakan statemen keterbukaan diri individu tersebut terhadap orang lain.
 Valensi merupakan hal yang positif atau negatif dari penyingkapan diri. Individu
dapat menyingkapkan diri mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan mengenai dirinya, memuji dan mengejek diri individu sendiri.
 Ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri. Ketepatan dari
pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat dimana individu mengetahui dirinya
sendiri.
 Seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin diungkapkan,
seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol informasi-informasi yang akan
dikatakan pada orang lain.
 Individu dapat mengungkapkan detail yang paling intim dari hidupnya, hal-hal yang
dirasa tidak mungkin bohong. Menurut devito (1997), menunjukan bahwa wanita lebih
membuka dirinya dibandingkan pria,wanita lebih banyak mengungkapkan diri pada yang
ia sukai sedangkan pria lebih banyak pada orang yang ia percayai.

Você também pode gostar