Você está na página 1de 3

Adab Bergaul dengan Lawan Jenis

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc • 14/05/2010 • Cinta • Comments (22) • 6068

Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah dari Allah Ta’ala. Sebuah anugerah yang
tidak dimiliki oleh seorang pria.Terlebih anugerah itu bertambah menjadi muslimah yang mukminah yaitu
wanita muslimah yang beriman kepada Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َّ ‫الدُّ ْنيَا َمتَاعٌ َو َخي ُْر َمت َاعِ الدُّ ْنيَا ْال َم ْرأَة ُ ال‬
ُ‫صا ِل َحة‬

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena banyak sekali godaan-godan
dalam mencapainya. Dikarenakan balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun
menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering kali datang dan menggebu-gebu saat
kita menginjak usia remaja,di mana masa puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah
pula bagi remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi para remaja yang bisa
dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas yang penuh godaan ini.

Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”.
Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita
tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri
ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam,

َ‫ص ِدقُ ذَلِك‬ َ ُ‫طا َو ْالقَ ْلبُ يَ ْه َوى َويَت َ َمنَّى َوي‬
َ ‫الرجْ ُل ِزنَاهَا ْال ُخ‬
ِ ‫ش َو‬ ْ ‫سانُ ِزنَاهُ ْال َكالَ ُم َو ْاليَدُ ِزنَاهَا ْال َب‬
ُ ‫ط‬ ِ ‫ظ ُر َواألُذُن‬
ِ ‫َان ِزنَا ُه َما ا ِال ْستِ َماعُ َو‬
َ ‫الل‬ ِ ‫فَ ْالعَ ْين‬
َ َّ‫َان ِزنَا ُه َما الن‬
ْ
ُ‫الف َْر ُج َويُك َِذبُه‬

”Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan
berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati
adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau
mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

Sebagai wanita muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan dirawat, terlebih ketika
berkomunikasi atau bergaul dengan lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di
bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul dengan lawan jenis. Di antaranya:

Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)

TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah
bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah
umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di sekolah
umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan
dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.

Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus),
lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ ‫ام َرأَةٍ فَإ ِ َّن ال َّش ْي‬


‫طانَ ثَا ِلث ُ ُه َما‬ ْ ِ‫الَ يَ ْخلُ َو َّن أ َ َحدُ ُك ْم ب‬
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena
setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan
keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan? Ngaji,membaca Al Quran dan memahami
artinya serta menuntut ilmu agama InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita
yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.

Kedua: Menundukkan pandangan

Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau cuma
sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut,
pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah haram.Ketika melihat lawan
jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan
hati kita. Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

.‫ص ِرى‬
َ ‫ف َب‬ ْ َ ‫ظ ِر ْالفُ َجا َءةِ فَأ َ َم َرنِى أ َ ْن أ‬
َ ‫ص ِر‬ َ َ‫ع ْن ن‬
َ -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬
َّ ‫سو َل‬ َ

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja.
Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)

Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis

Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki
yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman
pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib menutup aurat kita dengan
sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh tubuh kita dan
menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak
boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita
adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ت ا ْستَ ْش َرفَ َها ال َّش ْي‬


ُ‫طان‬ َ ُ ‫ْال َم ْرأَة‬
ِ ‫ع ْو َرة ٌ فَإِذَا خ ََر َج‬

“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR.
Tirmidzi, shahih)

Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)

Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Di mana
ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis
dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita muslimah tidak mau dijadikan obyek
pandangan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun
yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang
bukan mahramnya, karena ini adalah perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak
mentaatinya.

Kelima: Menjaga kemaluan

Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali remaja yamng terjebak ke
dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan.
Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat,
tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau
berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon, SMS, chatting,
YM dan media komunikasi lainnya.

Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang
sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah
memudahkan usaha kita. Amin.

Penulis: Ummu Zainab (Santri Ma’had Umar)

Muroja’ah: M.A. Tuasikal

Artikel www.remajaislam.com

Você também pode gostar