Você está na página 1de 10

MAKALAH

AUDIT MANAJEMEN
“ PELAPORAN “

Di susun oleh:

1. Tri Yuliyanti 14.05.62.0001


2. Haula Rizqi Monadia 14.05.62.0002
3. Nunun Azzahra 14.05.62.0014
4. Lilik Handoko J. S 14.05.62.0021
5. Boby Putra 17.05.62.0000
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai keterbatasan yang dihadapi perusahaan baik dalam bidang
sumber daya informasi dan teknologi sangat mempengaruhi perusahaan oleh
karena itu perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang tepat dalam
mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan. Dalam melakukan audit, seorang audit haruslah
mengetahui langkah-langkah audit yang akan dilakukan untuk memenuhi tujuan
audit yaitu untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam
pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Dan perbaikan ini
dilakukan atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka
mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
Dalam langkah-langkah audit manajemen pokok bahasan yang akan
kami bahas adalah mengenai :
1. Pemahaman mengenai KKA serta manfaat KKA dan betuk KKA?
2. Pemahaman mengenai Organisasi dan program KKA.
3. Pemahaman mengenai Pengajian Laporan mengikuti Arus Informasi dan
Kepentingan Pengguna.
4. Pemahaman mengenai Informasi Latar Belakang dan Kesimpulan dan
Temuan Audit.
5. Pemahaman mengenai Rumusan Rekomendasi dan Ruang Lingkurp.
BAB II
PEMBAHASAN

I. KKA serta manfaat KKA dan betuk KKA


Definisi Kertas Kerja Audit

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-
data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas
audit. KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh,
pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan
hasil audit (Ibk Bayangkara : 2008). Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas
yang diperoleh akuntan selama melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk
memperlihatkan pekerjaan yang telah dilaksanakan, metode dan prosedur
pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuatnya. Kertas
kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas kerja merupakan
mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien dengan laporan audit yang
dihasilkan oleh auditor. Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang
memperlihatkan a) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu
pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, b) telah
dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai atas
pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan, dan (c) telah
dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit telah
diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan
yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.

Manfaat Kertas Kerja Audit

Setiap auditor wajib membuat Kertas Kerja Audit saat melaksanakan tugas
audit. Manfaat utama dari Kertas Kerja Audit antara lain :

1. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit.


2. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan
para pelaksana audit.
3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit.
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.
Begitu pentingnya KKA bagi suatu penugasan audit, maka penyusunan KKA oleh
auditor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Lengkap
2. Bebas dari kesalahan
3. Didasarkan atas fakta dan argumentasi nasional.
4. Sistemaatis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi.
5. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit.
6. Mempunyai tujuan yang jelas.
7. Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang.
Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan hasil audit dan
komentar atau catatan reviewer.

Bentuk dan Isi Kertas Kerja Audit

Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana


menyiapkan temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan
audit. Secara lebih rinci, bentuk KKA pada audit manajemen adalah sebagai
berikut :

1. Pada sampul KKA ditulis "Kertas Kerja Audit" kemudian mengikuti di


bawahnya:

Nama objek audit : Tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit.
Program/aktivitas yang diaudit : Tulis program/aktivitas yang diaudit.
Periode audit : Tulis periode program/aktivitas yang diaudit.
2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut.
3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah:
a. Daftar simbol audit (tick mark)disertai penjelasannya.
b. Tembusan surat tugas.
c. Program kerja audit.
d. Kelompok-kelompok kertas kerja.

A. Isi dan Pengelompokkan Kertas Kerja Audit


Isi dan Pengelompokkan Kertas Kerja Audit disusun sebagai berikut :
Kelompok I - AUDIT PENDAHULUAN,meliputi:
Subkelompok 1 : Program kerja audit pendahuluan.
Subkelompok 2 : Hasil audit temuan, meliputi :
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit.
ii. Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
program/aktivitas yang diaudit.
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan.

Kelompok II - REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN,


meliputi:
Subkelompok 1 : Program kerja audit atas Review dan Pengujian
Pengendalian Manajemen termasuk Internal Control Questionnaire (ICQ) yang
digunakan.
Subkelompok 2 : Hasil audit atas Review Pengujian Pengendalian Manajemen, meliputi
:
i. Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek
audit.
ii. Iktisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.

Kelompok III - AUDIT LANJUTAN, meliputi:


Subkelompok 1 : Program kerja audit lanjutan.
Subkelompok 2 : Hasil audit lanjutan, terdiri atas :
i. Pengembangan temuan.
ii. Daftar temuan dan rekomendasi.

Kelompok IV - LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi:

 Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit


II. Organisasi dan program KKA.
Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit utama
(primary audit objective) atau sub-sub tujuan yang ditetapkan auditor.
Pengelompokan KKA harus didasarkan pada sasaran utama atau sub-subtujuan audit
yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah pengelompokan dan untuk menunjukan
dengan jelas keterkaitan masing-masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA
perlu ditentukan sistem pemberian indeks dan sistem klasifikasi KKA. KKA pada
audit manajemen mengelompokkan bukti-bukti yang diperoleh sesuai dengan
elemen tujuan auditr. Jadi dengan demikian setiap KKA akan menyajikan temuan
kelompok kriteria, penyebab, da akibat, baik dalam bentuk temuan yang bersifat
rinci maupun kesimpulan untuk masing-masing elemen tujuan audit tersebut.
Program Kerja Audit

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan
selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan saran yang ditetapkan serta informasi
yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit. Ada beberapa manfaat dari
penyusunan program kerja audit, antara lain :

1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang
bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit.
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para
auditor dan supervisornya.
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaa kegiatan dengan rencana
yang telag disetuji dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan
meeka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit.
5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telag
dikerjakan sebelumnya.
6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung tiga hal pokok, yaitu :
1. Informasi pendahuluan
2. Pertanyaan tujuan audit
3. Intruksi-intruksi khusus

Berikut ini disajikan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyusun
program kerja audit:
1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar
pekerjaan yang direncanakan dalam program audit.
2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan
3. Setiap langkah kerja harus berbentuk intruksi-intruksi mengenai pekerjaan yang
harus dilakukan
4. Setiap langkah kerja harus merinvi pekerjaan yang harus dilakukan disertai
alasan-alasannya
5. Program kerja audit harus meggambarkan urutan prioritas langkah-langkah kerja
yang harus dilaksanakan.
6. Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus
dengan persetujuan auditor
7. Program kerja hendaknya hanya beisi informasi yang perlu untuk melaksanakan
audit dan evaluasi secara cepat.
8. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi
yang telah ada dalam permanent file.
9. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperllukan
sesuai dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan yang bersangkutan
10. Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas bersama-
sama dengan pengawas dan seluruh anggota tim.
Elemen Kunci Program Audit dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Top-down
Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan atas
entitas serba bisnis dan industrinya.

· Prosedur analitis

· Prosedur awal

· Pengujian estimasi akuntansi

· Pengujian penyajian dan pengungkapan

· Pengujian pengendalian

· Pengujian transaksi

· Pengujian saldo

2) Bottom-Up
Mengevaluasi bukti transaksi pendukung dan akumulasinya dalam
laporan keuangan.
III. Pengajian Laporan mengikuti Arus Informasi dan Kepentingan Pengguna.
Dalam cara ini, auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan
informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.
2. Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya berdasarkan hasil review
dan pengujian terhapad sistem pengendalian manajemen.
3. Pengumpulan bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan
dengan tujuan audit pada tahap audit kanjutan.
4. Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti temuan audit yanf berhasil
dikumpulkan.
5. Merumuskan rekomendasi dan menyatakan ruang lingkup audit yang
telah dilakukan.
Penyajian Laporan Yang Menitikberatkan pada Kepentingan Pengguna
Dalam penyajian ini auditor mengikuti format sebagai berikut :
1. Informasi Latar Belakang.
2. Kesimpulan Audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk
mendukung kesimpulan audit.
3. Rumusan Rekomendasi.
4. Ruang Lingkup Audit.
Informasi Latar Belakang
Berisi tentang perusahaan dan program/aktivitas yang diaudit dengan
memberikan gambaran umum tentang tujusn dan karakteristik perusahaan serta
program/aktivitas yang diaudit.
Kesimpulan Dan Temuan Audit
Dalam menyajikan temuan audit, auditor memerhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Judul bab yang mengidentifikasikan pokok persoalan
2. Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan
mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung.
3. Auditor harus menggambarkan temuan kepada pengguna laporan tentang
hal-hal yang ditemukan.
4. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan dan
mengetahui kmentar [ara pihak berkaitan.
5. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang
menjelaskan sikap auditor.

IV. Informasi Latar Belakang dan Kesimpulan dan Temuan Audit.


Agsg

V. Rumusan Rekomendasi dan Ruang Lingkurp.


AZGGCBN

Você também pode gostar