Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STATION
POSTED BY AINUR AFIF UDIN POSTED ON 8:45 PM WITH 1 COMMENT
Sterilizer
Sterilizer adalah suatu bejana uap yang bertekanan, yang fungsinya merebus
Tandan Buah Segar (TBS) dengan memakai media pemanas. Media tersebut adalah uap
basah yang berasal dari sisa pembuangan turbin uap yang bertekanan ± 3 kg/cm2 dan
temperature ±1450C. Alat ini di sebut juga bejana rebusan/ketel rebusan dan biasanya alat
ini sebagai media perebusan buah kelapa sawit. Ada dua macam type sterilizer yang biasa
di gunakan yaitu sterilizer yaitu vertical dan horizontal. Sterilizer vertikal berbentuk
silinder dengan muatan 2-6 ton TBS. Buah di isi melalui pintu atas dan di keluarkan melalui
pintu pengeluaran sebelah sisi depan bawah. Pada bagian sterilizer dialasi dengan plat
berlubang yang di pasang menurun kearah pintu sehingga memudahkan untuk
mengeluarkan isinya.
Sterilizer Vertikal
http://www.denosan.com/
Sterilizer Horizontal
http://www.denosan.com/
2. Pipa pengeluaran uap dan kondensat
Pipa pengurasan/pembuangan uap terletak di atas sterilizer. Ukuran pipa pembuangan ini
biasanya 8 inchi. Pipa ini di lengkapi dengan peredam suara. Lubang pengeluaran di tutup
dengan kotak plat berlubang untuk penahan buah dan kotoran lain. Pipa pengurasan
kondensat di pasang di bagian bawah sterilizer. Selain pipa ini ada pula pipa samping (by
pass pipe) yang berukuran 3 inchi untuk pembuangan air kondensat.
Selain alat Bantu dan pengamanan di atas, pada sterilizer juga di lengkapi dengan wearing
plate yang berfungsi untuk menghindari kerusakan pada sterilizer terutama pada lantai
dasar sterilizer. Wearing plate ini di las pada tepi plat tersebut. Plat tersebut dari baja st
37 dan bentuknya harus sesuai dengan bentuk sterilizer tersebut.
http://www.denosan.com/
Untuk menghindari pengembangan plat akibat adanya kebocoran pada sambungan yang
disebabkan tekanan uap, maka di pasang pipa kecil pada badan sterilizer bagian bawah.
Pipa ini berguna untuk memberi tanda pada operator apakah ada plat yang mengalami
pengikisan atau kebocoran dan pipa ini juga dapat membuang uap yang bocor sehingga
menghindari pembuangan plat yang dapat menyebabkan kerusakan sterilizer.
Perlakuan Perebusan.
Dalam proses pengolahan kelapa sawit, tahap pertama setelah penimbangan yang harus di
jalani oleh buah kelapa sawit dalam pengolahan untuk memperoleh minyak secara
rasional adalah proses perebusan atau lazim di sebut dengan proses sterilizer.
Di dalam proses ini buah kelapa sawit di biarkan selama beberapa saat berada di bawah
pengaruh panas dari uap air. Uap yang masuk kedalam sterilizer pada mulanya
memanaskan buah yang berada di bagian bawah. Panas yang di terima oleh setiap lapisan
uap tidak sama. Penurunan suhu uap pada lapisan yang lebih bawah menyebabkan
penurunan tekanan uap. Waktu perebusan berlangsung lebih lama apa bila lapisan buah
yang di lalui uap semakin banyak.
Adapun tujuan perebusan yang di lakukan pada pengolahan kelapa sawit adalah sebagai
berikut :
1. Menghentikan aktifitas enzim
Dalam buah yang di panen terdapat enzim lipase dan oksidase yang tetap bekerja dalam
buah sebelum enzim di hentikan dengan pelaksanaan tertentu. Enzim dapat di hentikan
dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika yaitu dengan cara pemanasan dengan suhu yang
dapat mendegradasi protein. Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam
pembentukan trigleserida dan kemudian memecahkannya kembali menjadi asam lemak
bebas (ALB). Enzim oksidase berperan dalam proses pembentukan peroksida yang
kemudian dioksidasikan lagi dan pecah menjadi gugusan aldehide dan kation. Senyawa
yang terakhir bila dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang terdapat dalam
minyak terdiri dari enzim tanaman (plant enzim) dan yang terkontaminasi (misalnya dari
jamur) selama proses penanganan.
Aktifitas enzim semangkin tinggi apabila mengalami kememaran (luka). Untuk mengurangi
aktifitas enzim sampai di PKS di usahakan agar kememaran buah dalam persentase relatif
kecil. Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50 oC. Oleh sebab itu perebusan
pada suhu 120oC akan menghentikan kegiatan enzim.
http://www.denosan.com
/
http://www.denosan.com/
http://www.denosan.com/
Sebelum dapat mengeluarkan udara dari sela-sela buah pada tandan perlu sekali untuk
terlebih dahulu menguras udara yang berbeda di sekitar tandan yang mengisi ruang
sterilizer. Pengurasan udara pertama adalah saat bermulanya perebusan TBS. Upaya
untuk memperkecil jumlah udara dalam bejana rebusan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Mengatur isi lori agar buah di susun penuh sesuai dengan kafasitas desain.Keadan
ini sering tidak di sadari oleh operator, yang perlu di perhatikan bahwa pengisian lori yang
lain penuh selain mengurangi jumlah udara dalam bejana juga mempertahankan kapasitas
olah. Namun pengisian lori yang terlalu penuh juga tidak baik, karena dapat menyebabkan
buah terjatuh saat melalui pintu sterilizer sehingga dapat menimbulkan kerugian
b. Melakukan deaerasi, yaitu pembuangan udara dari bejana dengan cara pemusiran
oleh uap. Uap di masukan dari atas bejana karena berat jenis udara lebih besar
dibandingkan dengan uap air. Pada suhu 100 oC berat jenis uap adalah 0,598 kg/cm2,
sedangkan udara yang bercampur dengan uap air pada suhu 50 oC berat jenisnya adalah
1,043 kg/cm2.
Pembuangan yang terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya turbulensi uap yaitu
percampuran antara udara dengan uap yang menyebabkan kebutuhan waktu deaerasi yang
lebih lama. Oleh karena itu pemasukan uap pada permulaan perebusan haruslah
bersamaan dengan pembuangan udara.
a. Pembuangan air kondensat
Uap air yang terkondensasi berada di dasar bejana yang merupakan penghambat dalam
proses perebusan. Air yang terdapat dadalam rebusan akan mengasorbsi panas yang di
berikan sehingga jumlah air akan bertanbah. Pertambahan ini akan memperlambat usaha
mencapai tekanan puncak.
Di perkirakan jumlah air kondensat 10 % dari jumlah TBS yang di rebus, sehingga oleh
beberapa pabrik di lakukan blowdown secara terus menerus melalui pipa di bawah bejana
rebusan.
3. Pembuangan uap
Pembuangan uap di lakukan dengan sistem perebusan yang dilakukan. Umumnya ukuran
pipa pembuangan uap lebih besar dari pipa uap masuk sehingga pembuangan uap
dilaksakan dengan cepat sehingga buah lebih mudah lepas dari tankinya dan buah dapat
lekang dari batoknya.
http://www.denosan.com
/