Você está na página 1de 12

10/04/2018

ANALISIS KEMAMPUAN
PROSES

RIO PRASETYO LUKODONO, ST., MT

LATAR BELAKANG
• Dalam menerapkan SPC kita harus memahami dan mengidentifikasi
karakteristik produk yang paling penting bagi pelanggan atau
variabel-variabel proses yang mempunyai pengaruh paling kuat
1 dalam variasi proses.

• Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam


batas pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau
proses produksi berada diluar batas pengendalian tetapi produk
2 memenuhi spesifikasi.

• Variabilitas merupakan ukuran keseragaman proses.


3

1
10/04/2018

Definisi
AKP: suatu studi guna menaksir kemampuan proses
dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai
bentuk, rerata dan penyebaran.

AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi


spesifikasi atau mengukur kinerja proses.

Pyzdek(1995): AKP juga merupakan prosedur yang


digunakan untuk memprediksi kinerja jangka
panjang yang berada dalam batas pengendali proses
statistik.

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES


ü  Berkaitan dengan keseragaman proses à variabilitas
merupakan ukuran keseragaman proses
ü  Kemampuan dari proses untuk menghasilkan produk
yang memenuhi spesifikasi
ü  Membedakan kesesuaian dengan batas-batas toleransi :
a.  Rata-rata proses dalam batas pengendali dan
berada dalam batas spesifikasi
b.  Rata-rata proses dalam batas pengendali tetapi
tidak berada dalam batas spesifikasi

2
10/04/2018

BATAS SPESIFIKASI DAN BATAS


KENDALI
*  Batas kendali≠batas spesifikasi
*  Batas spesifikasi/toleransi: batas-batas kesesuaian unit-
unit secara individu dengan operasi manufaktur atau
jasa.
*  Batas spesifikasi ditentukan berdasarkan kebutuhan
pelanggan terhadap produk

BATAS SPESIFIKASI (BATAS


TOLERANSI)
ü  Ditentukan oleh kebutuhan pelanggan à melalui analisis
riset pasar + perancangan produk dan jasa à batas
toleransi

PERMASALAHAN :
ü  Proses dalam batas pengendalian tetapi tidak
memenuhi spesifikasi
ü  Proses diluar batas pengendalian tetapi
memenuhi spesifikasi

3
10/04/2018

Kondisi yang dapat Terjadi

Tujuan Analisa kemampuan Proses


(Gryna, 2001)

1 • Memprediksi variabilitas proses yang ada

2 • Memilih diantara proses-proses yang paling tepat atau


memenuhi toleransi

3 • Menyediakan dasar kuantitatif untuk menyusun jadwal


pengendalian proses dan penyesuaian secara periodik

4 • Menguji teori mengenai penyebab kesalahan selama program


perbaikan kualitas

5 • Memberikan pelayanan sebagai dasar untuk menentukan syarat


kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada

4
10/04/2018

Manfaat Analisis kemampuan proses


Dapat menciptakan output yang seragam

Membantu dalam membuat perancangan produk maupun proses

Mengurangi biaya mutu total dengan memperkecil biaya kegagalan internal dan
eksternal

Memperkirakan seberapa baik proses akan memenuhi toleransi.

Membantu dalam pembentukan interval untuk pengendalian interval antara


pengendalian sampel

Langkah-langkah membuat Analisis


process
Mengembangkan deskripsi mengenai proses

Mendefinisikan kondisi proses

Meyakinkan bahwa setiap karakteristik kualitas minimal memiliki 1 variabel


proses

Menentukan apakah pengukuran kesalahan dilakukan secara signifikan

Menentukan apakah Analisis Kapabilitas Proses yang akan dilakukan


memfokuskan hanya pada variabilitas atau juga pada kesalahan yang
menyebabkan masalah kualitas

5
10/04/2018

Langkah-langkah membuat Analisis


proses

Merencanakan penggunaan control chart untuk mengevaluasi stabilitas proses

Mempersiapkan pengumpulan data termasuk ukuran sampelnya.

Merencanakan metode analisis data. Analisis mencakup penghitungan kemampuan proses pada
variabilitas dan analisis data atribut pada kesalahan dan analisis data dari perancangan proses secara
statistik.

Mempersiapkan waktu untuk memeriksa dan menganalisis hasil, meliputi analisis nilai optimum
dan jarak dari variabel proses, data-data out of control dalam control chart dan hasil lain yang
dianggap penting. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki proses.

Rasio Kemampuan Proses (Process Capability


Ratio atau Cp Index)

Cp = USL – LSL
6 σ

σ = standar dev (R-bar / d2; MR-bar/d2; s-bar/c4)
UCL = Upper Specification Limit
LCL = Lower Specification Limit


6
10/04/2018

1. Rasio Kemampuan Proses (Process


Capability Ratio atau Cp Index)
Apabila :
ü  Cp > 1 à proses memiliki kapabilitas baik (capable) à
proses mampu menghasilkan produk yang berada dalam
batas spesifikasi
ü  Cp < 1 à proses tidak mampu memenuhi spesifikasi
konsumen, tidak baik à proses mampu menghasilkan
produk yang berada dalam batas spesifikasi.
ü  Cp = 1 à proses sama dengan spesifikasi konsumen à tetap
harus melakukan perbaikan karena beresiko.
Index Cp tidak memperhatikan kondisi rata-rata proses (µ)
Note : pada kenyataan Cp min = 1,33
ü  Pada prakteknya digunakan kriteria :
v  Cp > 1,33 à proses dianggap mampu
v  Cp = 1 s/d 1,33à proses dianggap mampu tetapi perlu pengendalian yang
ketat apabila Cp mendekati 1
v  Cp < 1 à proses dianggap tidak mampu

Gambar 1.
LSL USL

Cp < 1.0

Cp = 1.0
X

Cp > 1.0

LSL USL

7
10/04/2018

2. Index Kemampuan Atas dan Bawah (Upper


and Lower Capability Index)

CPU = USL – μ

CPL = μ – LSL

Dimana μ = rata2 proses (lihat di rumus peta pengendali)
CPU : Indeks kapabilitas atas.
CPL : Indeks kapabilitas bawah.
Cp, CPU maupun CPL digunakan untuk mengevaluasi batas
spesifikasi yang ditentukan

3. Indeks Kemampuan Proses (Cpk)


Merefleksikan kedekatan nilai rata-rata dengan dari proses
sekarang dengan terhadap salah satu USL atau LSL
Cpk = min {(USL – μ), (μ – LSL)}
3σ 3σ
= min {Cpu, Cpl)}
Jika Cpk ≥ 1 à capable
Cpk ≤ 1 à tidak capable
Cpk >> semakin sedikit produk diluar batas spesifikasi

8
10/04/2018

Kedua sebaran mempunyai


Cp yang sama tetapi Cpk
yang berbeda

INDEKS KAPABILITAS .....


ONE-SIDED TOLERANCES

µˆ - LSL
•  Untuk proses dengan LSL : C pl =
3 σˆ

USL - µˆ
•  Untuk proses dengan USL : C pu =
3 σˆ

Cpk selalu sama dengan nilai terkecil Cpl dan Cpu


→ Cpk = Minimum (Cpl ,Cpu )

9
10/04/2018

Contoh :
Sebuah mesin ekstruder diukur suhunya tiga
kali setiap harinya selama 20 hari (data pada
slide selanjutnya). Spesifikasi suhu proses
adalah 200 ± 10 oC. Proses diketahui sudah
terkendali secara statistik. Lakukan analisis
kapabilitas untuk proses tsb.

Subgrup x1 x2 x3 x-bar R
1 200 210 202 204.00 10
2 190 206 205 200.33 16
3 206 201 195 200.67 11
4 205 204 205 204.67 1
5 193 199 194 195.33 6
6 210 203 185 199.33 25
7 207 198 209 204.67 11
8 204 201 203 202.67 3
9 200 198 204 200.67 6
10 188 196 207 197.00 19
11 203 185 200 196.00 18
12 209 203 202 204.67 7
13 200 217 208 208.33 17
14 198 205 210 204.33 12
15 203 198 193 198.00 10
16 199 195 203 199.00 8
17 215 200 198 204.33 17
18 200 204 200 201.33 4
19 208 207 200 205.00 8
20 197 198 206 200.33 9
Total 4030.67 218

10
10/04/2018

X bar – R Chart

U C L=212.68
210
Sample Mean

205
_
_
X=201.53
200

195

190 LC L=190.38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Subgroup

30
U C L=28.06
Sample Range

20

_
10 R=10.9

0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Subgroup

Perhitungan Indeks Kapabilitas

USL = 200 + 10 = 210


LSL = 200 − 10 = 190
µˆ = x = 4030.67 20 = 201.53
σˆ = R d 2 = (218 20 ) 1.693 = 6.44
210 − 190
Cp = = 0.52
6 * 6.44
201.53 − 190
Cpl = = 0.60
3 * 6.44
210 − 201.53
Cpu = = 0.44
3 * 6.44
Cpk = Minimum (Cpl , C pu ) = 0.44

11
10/04/2018

Sebuah besi silinder 30 cm dibubut untuk menghasilkan tiang penyangga jug hanger
yang berdiameter lebih kecil dengan menggunakan mesin bubut modern.Setelah
selesai dibubut diperoleh data diameter yang diukur menggunakan mikrometer dari
10 sampel dengan pengukuran sebanyak 5 kali. Ditetapkan nilai spesifikasi 30 ± 1
mm. Data sebagai berikut:

Diameter 5 kali pengukuran (n) -> mm


No Sample
1 2 3 4 5
1 30 30.25 32 29.2 30.2
2 28 30.1 31 30.1 29
3 28 31 30.15 30.3 30.45
4 29 30.2 29 30 28
5 30.25 38 29 28.5 30.1
6 28.55 32 28 28.75 28
7 28.75 30.2 29.55 30.15 30.4
8 29 29 30.45 30.05 29.25
9 32 30.15 32 30.4 28.55
10 30.15 31 28.75 28 30.15

12

Você também pode gostar