Você está na página 1de 1

ADHF

Pendahuluan
Diperkirakan terdapat sekitar 5,1 juta orang dewasa Amerika yang didiagnosis dengan
gagal jantung (heart failure), dengan perkiraan jumlah rawat inap per tahun berkisar 1
juta kasus untuk kasus eksaserbasi gagal jantung.1,2 Tingkat rawat inap belum berubah
secara signifikan sejak tahun 2000,3 hingga 50% dari pasien akan dirawat kembali
dalam kurun waktu 6 bulan.4,5 Pada tahun 2009, lebih dari 274.000 kematian berkaitan
dengan gagal jantung, dengan statistik total 1 dari 9, sebagai penyebab kejadian
kematian di Amerika Serikat.1 Pada tahun 2008, sebuah studi di Inggris,
mengemukakan bahwa di pasien gagal jantung dengan stadium 4, yang dapat keluar
dari rumah sakit untuk gagal jantung dekompensasi akut (ADHF), hanya sebesar
32,9% yang bertahan hidu dan tidak kembali ke rumah sakit setelah 1 tahun.5
Perkiraan biaya masuk rumah sakit untuk kasus eksaserbasi gagal jantung lebih besar
dari US $ 12 000.6 Biaya total, baik secara langsung maupun tidak langsung, terkait
dengan gagal jantung mendekati US $ 32 miliar, lebih dari 70% dari biaya ini terkait
dengan penyediaan pelayanan kesehatan termasuk rawat inap.1,7 Jumlah ini
diperkirakan akan mencapai US $ 70 miliar pada tahun 2030,1 Dikarenakan tingginya
prevalensi dari gagal jantung, episode re-admisi sering terjadi pada kasus gagal
jantung dekompesasi akut, dan beban ekonomi yang timbul terkait dengan gagal
jantung, penerapan praktik berbasis bukti (evidence-based practices) bisa
mendapatkan keuntungan bagi pasien dan keuntungan sosial yang signifikan.

Definisi
Gagal jantung dekompensasi akut (ADHF) dapat didefinisikan sebagai timbulnya
onset mendadak atau bertahap, dengan adanya tanda-tanda atau gejala gagal jantung
yang memerlukan pemeriksaan rawat jalan, IGD, atau rawat inap. Terlepas dari faktor
pencetus yang mendasari eksaserbasi gagal jantung akut, adanya bendungan/ kongesti
paru dan sistemik dikarenakan peningkatan tekanan pengisian jantung kiri dan kanan.

Você também pode gostar