Você está na página 1de 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kayu Manis (Cinnamommum burmanii BI)


1. Deskripsi dan klasifikasi tanaman.

Gambar 1. Kayu manis

a. Klasifikasi Kayu Manis ( Inaa et al.,2010:82)


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Anak kelas : Magnoliidae
Bangsa : Laurales
Suku : Lauraseae
Marga : Cinnamomum
Jenis : Cinnamomum burmanni Ness ex
b. Deskripsi Kulit Batang Kayu Manis
Kulit batang kayu manis memiliki bau khas aromatik : rasa
agak manis, agak pedas , dan kelat. Pada pengamatan secara
makroskopik, potongan kulit berbentuk gelondong, agak
menggulung membujur,agak pipih, atau berupa berkas yang terdiri
tumpukan beberapa potong kulit yang tergulung membujur panjang
sampai 1m, tebal kulit 1nm sampai 3nm atau lebih (Departemen
Kesehatan RI, 1977) .

4
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
Pada pengamatan secara makroskopik, kulit yang lapisan
luarnya belum di buangkan tampak lapisan epidermis dengan
kutikula berwarna kuning , lapisan gabus terdiri dari beberapa sel
berwarna coklat, dinding tangensial dan dinding radial lebih tebal
dan berligin : kambium gabus jernih tanpa penebalan dinding.
Korteks terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dengan dinding
berwarna coklat, diantaranya terdapat kelompok sel batu, sel lender,
dan sel minyak ( Departemen Kesehatan RI,1977).

Gambar 2. Gambar kulit batang kayu manis (Departemen Kesehatan


RI,1977).

2. Kegunaan Kulit Batang Kayu Manis


Dapat digunakan sebagai peluruh kentut, peluruh keringat,
antirematik, penambah nafsu makan, penghilang rasa sakit, dan memiliki
aktivitas antioksidan. Selain itu untuk rempah-rempah juga digunakan
bahan untuk obat, minyak atsirinya dapat digunakan dalam industri
parfum, kosmetik, farmasi, makanan atau minuman (inaa et al.,2010:82;
Shekar et al.,2012:5). Selain itu kulit batang kayu manis juga diketahui
sebagai salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif
sinamaldehid dan eugenol yang berkhasiat sebagai antibakteri (Inna et
al.,2010:81).
3. Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa organik yang banyak
ditemukan di alam dan berasal dari jaringan tumbuhan ( Perry Burhan
all). Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder
yang mudah menguap (volatil) dan bukan merupakan senyawa murni

5
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
tetapi tersusun atas beberapa komponen yang mayoritas berasal dari
golongan terpenoid (Burhan perryet al).
Pada umumnya minyak atsiri dalam keadaan segar tidak berwarna
atau berwarna pucat,berbau sesuai dengan bau tanaman penghasilnya dan
larut dalam pelarut organik,tetapi sukar larut dalam air. Minyak atsiri
larut dalam etanol namun kurang larut dalam etanol yang kadarnya
kurang dari 70%. Kelarutannya akan lebih rendah apabila minyak atsiri
tersebut mengandung fraksi terpen dalam jumlah besar. Minyak atsiri
menguap pada suhu kamar, penguapan makin banyak bila suhu dinaikan.
(Robbers et al,1996 ;Departemen Kesehatan RI, 1985)
Minyak atsiri yang mudah menguap terdapat di dalam kelenjar
miyak khusus di dalam kantung minyak atau di dalam ruang antar sel
daam jaringan tanaman. Minyak atsiri ini harus di bebaskan sebelum di
suling yaitu dengan merajang atau memoton jaringan tanaman dan
membuka kelenjar miyak sebanyak mungki,sehingga minyak dapat
dengan mudah diuapkan (Guenther,1987).
Pada kulit batang kau manis mengandung paling banyak cinnamic
aldehyde atau cinnamaldehyde,sedangkan pada daun lebih banyak
mengandung eugenol di bandingkan cinnamaldehyde (Bisset dan
Wichtl,2001). Komponen utama pada minyak atsiri kulit batang kayu
manis (Cinnamomum burmni) yaitu sinamaldehid (937,12%), p-Cineole
(17,37%), Benzyl benzoate (11,65%), Linalool (8,57%), α-Cubebene
(7,77%), serta α-Terpineol (4,16%) (Anandito et al., 2012).

Gambar 3. Struktur cinnamaldehyde pada minyak atsiri kulit batang kayu manis
(Farmakope herbal indonesia, 2008).

6
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
4. Destilasi Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat diisolasi dengan menggunakan beberapa
metode,yaitu : destilasi,ekstraksi dengan minyak dingin (enfluerage),
ektraksi dengan lemak panas (maserasi),dan ekstraksi dengan pelarut
yang mudah menguap. Pada umumnya minyak atsiri di gunakan metode
penyulingan atau destilasi,metodenya destilasi air dan destilasi uap-air.
Karena metode tersebut merupakan metode yang sederhana dan
membutuhkan biaya yang lebih rendah jika di bandingkan dengan
destilasi uap (Anandito et al., 2012).
Destilasi adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan
atau padatan dari dua macam campuran,berdasarkan titik uapnya dan
proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air
(Guenther,2006). Metode destilasi yang di gunakan tergantung pada jenis
bahan tanaman. Ada 3 jenis destilasi yaitu :
a. Destilasi air
Bahan di masukan dalam ketel suling kemudian di
tambahkan air sampai bahan terendam,tetapi tidak sampai memenuhi
ketel suling. Penyulingan dengan destilasi air sesuai untuk simplisia
kering yang tidak rusak dengan pendidihan (Anandito et al.,2012).
b. Destilasi uap air
Bahan di letakkan diatas air dengan penahan (sangsang) dan
di atur sedemikian rupa agar ruang antar bahan tidak longgar. Ketel
tersebut dipanaskan dengan menggunakan kompor listrik. Waktu
destilasi selama 4 jam di ukur dari tetesan kondensat pertama
(Anandito et al.,2012).Pada destilasi uap air bahan yang akan
didestilasi hanya berhubungan dengan uap air panas yang biasanya
bertekanan lebih dari 1 atmosfir yang di alirkan dari ketel penghasil
uap (Departemen kesehatan RI,1995).
c. Destilasi uap dan air
Bahan yang bisa digunakan pada destilasi uap dan air adalah
bahan kering atau segar yang mungkin rusak pada pendidihan.
Bahan kering misalnya kayu manis dan cengkeh (Tyler et al.,1988).

7
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
B. Pasta Gigi
Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang di maksudkan untuk
pemakaian luar,biasanya di buat dengan mencampurkan bahan obat yang
berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin dan paraffin cair atau
dengan bahan dasar tidak berlemak yang di buat dengan gliserol, mucilago,
atau sabun. Digunakan sebagai antiseptic atau pelindung kulit ( FI III,1979).
Pasta gigi adalah suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan glycerinum
yang di gunakan untuk pembersih gigi (Moh.anief,2007).
Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap
dibandingkan dengan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai
afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti
serum dan mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari
salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung
membentuk kerak,menggelembung atau mengeluarkan cairan.
Pasta gigi biasanya mengandung bahan abrasif,pembersih, bahan
penambah rasa, warna serta pemanis,selain itu dapat juga ditambahkan bahan
pengikat,pelembab,pengawet,fluor dan air.
1. Bahan abrasif
Bahan ini terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk
pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan plak.
Bentuk dan jumlah dalam pasta gigi membantu untuk menambah
kekentalan pasta gigi. Sebanyak 30-40%. Contoh : natrium bikarbonat,
kalsium karbonat,kalsium sulfat,natrium klorida.
2. Bahan pelembab
Bahan ini tedapat dalam pasta gigi sebanyak 10-30%. Fungsinya untuk
mencegah penguapan air dan mempetahankan kelembaban pasta. Contoh
: gliserin,sorbitol dan air.
3. Bahan pengikat
Bahan ini memberikan efek untuk mengikat semua bahan dan membantu
memberikan tekstur pasta gigi,terdapat sebanyak 1-5% dalam pasta gigi.

8
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
Contoh : karboksimetil selullose,hidroksimetil selullose,carragaenan dan
cellulose gum.
4. Deterjen atau surfectan
Fungsi bahan ini menurunkan tegangan permukaan dan melonggarkan
ikatan debris dengan gigi ang akan membantu gerakan pembersihan sikat
gigi. Terdapat sebanyak 1-2%. Contoh : sodium laurly sulfat (SLF) dan
sodium N-laurly sarcosinate.
5. Bahan pengawet
Fungsi bahan ini mencegah kontaminasi bakteri dan mempertahankan
keaslian produk. Jumlah bahan pengawet dalam pasta gigi diatas dari 1%.
Contoh : formalin,alcohol dan natrium benzoate.
6. Bahan pewarna atau bahan pemberi rasa
Fungsi bahan ini untuk menutupi rasa bahan-bahan lain yang kurang
enak,terutama SLS, dan juga memenuhi selera pengguna seperti rasa
mint dan rasa permen karet pada pasta gigi anak-anak. Contoh :
peppermint,menthol,eucalyptus dan sakarin.
7. Air
Kandungan air dalam pasta gigi sebanyak 20-40% dan fungsinya sebagai
bahan pelarut dan mempertahankan esistensi.
8. Bahan terapeutik
Bahan ini pada pasta mengandung 0-2%. Bahan yang biasa ditambahkan
dalam pasta gigi adalah flour,bahan desensitisasi,bahan antimikroba,
bahan pemutih dan pengawet.
9. Bahan pemutih
Bahan ini pada pasta mengandung 0,05-0,5%. Bahan pemutih yang biasa
di gunakan sodium carbonat, hidrogen peroksida, citroxane dan
hexametaphospate.
Evaluasi Sediaan Pasta Gigi
1. Uji Homogenitas
Merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra
untuk mendeskripsikan bentuk, konsistensi, warna, dan bau.

9
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
2. Uji pH
Merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pH meter,
tujuannya untuk mengetahui adanya perubahan pH pada sediaan
apakah sesuai atau tidak terhadap pH mulut.
3. Uji Daya Sebar
Merupakan pengujian sediaan untuk mengetahui luas penyebaran
pasta gigi pada mulut.
4. Uji Daya Lekat
Merupakan pengujian untuk menegtahui seberapa cepat pasta gigi
menempel pada permukaan gigi.

C. Bakteri
1. Bakteri Streptococcus mutans
Streptococcus mutans adalah bakteri gram positif yang dapat
memetabolisme karbohidrat terutama sukrosa dan menciptakan suasana
asam di rongga mulut. S.mutans mempunyai dua sistem enzim pada
dinding sel yang dapat membentuk dua polisakarida ekstraseluler dari
mukosa. Sukrosa di hidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa (Sunnati et
al.,2013).
Klasifikasi Streptococcus mutans :
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus mutans (Ari, 2008)
Streptococcus mutans bersifat asidogenik yaitu menghasilkan
asam, asidodurik, mampu tinggal di lingkungan asam dan menghasilkan
polisakarida yang lengket di sebut dextran. Karena kemampuan

10
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
ini,Streptococcus mutans bisa menyebabkan lengket dan mendukung
bakteri lain menuju ke email gigi (Ari,2008).
2. Bakteri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan
berbentuk kokus. Bersifat non-motil, non-spora, anaerob fakultatif,
katalase positif dan oksidase negatif. Staphylococcus aureus tumbuh
pada suhu 6,5-46 C dan pada pH 4,2-9,3. Koloni tumbuh dalam waktu 24
jam dengan diameter mencapai 4 mm. Koloni pada perbenihan padat
berbentuk bundar, halus, menonjol dan berkilau.
Staphylococcus aureus membentuk koloni berwarna abu-abu
sampai kuning emas tua. Staphylococcus aureus membentuk pigmen
lipochrom yang menyebabkan koloni tampak berwarna kuning keemasan
(Todar,2002).
Staphylococcus aureus mengandung polisakarida dan protein
yang bersifat antigenik dan merupakan substansi penting di dalam
struktur dinding sel ( Amalia,2013). Staphylococcus aureus dapat
menyebabkan penyakit seperti bakteremia, radang paru-paru, dan infeksi
luka operasi ( Natalia,2013).

D. Uji Antimikroba
1. Metode Difusi
Metode disc diffusion (test Kirby & bauer) untuk menentukan
aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi antimikroba diletakan
pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan
berdifusi pada media agar tersebut. Area jernih mengindikiasi adanya
hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen mikroorganisme oleh
agen antimikroba media agar.
2. E-Test
Metode ini dugunakan untuk mengestimasi MIC (Minimum
Inhibitory Concentration) atau KHM (Kadar Hambat Minimum) yaitu
konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat menghambat

11
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
pertumbuhan mikroorganisme. Pada metode ini digunakan strip plastik
yang mengandung agen antimikroba dari kadar terendah hingga kadar
tertinggi dan diletakkan pada permukaan media agar yang telah ditanami
mikroorganisme. Pengamatan dilakukan pada area antimikroba yang
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media agar.
3. Dich- Plate Technique
Padametode ini sampel diuji berapa gen antimikroba yang
diletakkan pada parit yang dibuat dengan cara memotong media agar
dalam cawan petri pada bagian tenaga secara membujur dan mikroba uji (
maksimum 6 macam ) digoreskan kearah parit yang berisi agen
antimikroba.
4. Media Dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair (broth
dilution) dan dilusi padat (solid dilotion).
5. Metode Dilusi Cair (Serial Dilution)
Metode ini mengukur MIC (minimum inhibitory concentration
atau kadar hambat minimum KHM) dan MBC (minimum bactericidal
concentration atau kadar bunuh minimum KBM). Cara yang dilakukan
adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroba pada
medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji
antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya
pertumbuhan mikroba uji diterapkan sebagai KHM. Larutan yang
ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya diukur ulang pada media
cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba dan
diinkubasi selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah
inkubasi di tetapkan sebagai KBM.
6. Metode Dilusi Padat
Metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun
menggunakan media padat solid. Keuntungan metode ini adalah satu
konsentrasi agen antimikroba yang di uji dapat digunakan untuk
menggunakan beberapa mikroba uji ( Pratiwi, 2008).

12
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016
E. Analisis Statistik
Analisi varian adalah prosedur statistika untuk mengkaji apakah rata-
rata dari 3 populasi atau lebih sama atau tidak. Bukti sampel diambil dari
setiap populasi yang sedang dikaji. Distribusi sampling yang digunakan untuk
mengambil keputusan statistik yakni menolak atau menerima hipotesis nol
(H0),adalah Distribusi F ( F Distribution) (Sugiharto, 2009).
Asumsi pada uji anova :
1. Populasi – populasi yang akan diuji distribusi normal
2. Varians untuk masing-masing populasi adalah sama
Sampel tidak berhubungan satu sama lain Ada 2 cara untuk
mengestimasi nilai varians ini yaitu :
1. Metode dalam kelompok (within method)
Metode ini dalam kelompok menghasilkan estimasi varian yang
valid apakah hipotesis nol salah atau benar.
2. Metode antar kelompok (between method)
Pada metode ini menghasilkan estimasi tentang varians yang
valid apakah hipotesis nol salah atau benar. Metode antar kelompok
menghasilkan estimasi yang valid jika hipotesis nol benar.
Berdasarkan banyak faktor yang dipergunakan untuk mengelompokan
data,dibedakan menjadi :
1. Anova satu arah (One way Anova)
Uji anova satu arah digunakan untuk menguji apakah ada
perbedaan rata-rata lebih dari dua variable yang bersifat bebas satu sama
lainnya. Data kelompok dibagi menjadi beberapa kategori.
2. Anova dua arah (Two way Anova)
Mengukur setiap kombinasi dua faktor dari variabel terikat yang
sedang dikaji dan mengatasi perbedaan nilai variabel terikat yang
dikategorikan berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-masing
variabel terdiri dari beberapa kelompok (Sugiharto, 2009).

13
Formulasi Sediaan Pasta Gigi…, Astri Dyah Arumningtyas, Fakultas Farmasi UMP, 2016

Você também pode gostar