Você está na página 1de 10

ALJABAR BOOLEAN, GERBANG LOGIKA

DAN PETA KARNAUGH

OLEH

HARIANTO ANDI MA’TU A20217004


IKA HIKMAYANTI A20217042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi, segala puji bagi Allah telah memberikan kesehatan dan


kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul Aljabar
Boolean, Gerbang Logika dan Peta Karnaugh.

Makalah ini akan membahas mengenai pengertian aljabar boolean, gerbang


logika dan peta karnaugh. Selain itu, dibahasa beberapa aturan untuk aljabar
boolean, selanjutnya gerbang logika sebagai pengaplikasian dari aljabar boolean.
Peta karnaugh dijadikan sebagai metode untuk mempermudah dalam menganalisis
aljabar boolean dan gerbang logika.

Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Unggul Wahyono,M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Elektonika. Terima kasih pula untuk teman-
teman yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan makalah
ini.

Pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak, hal ini senada dengan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun, kami
terima dengan tangan terbuka.

Palu, April 2018

Harianto Andi Ma’tu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pengawetan ........................................................................... 3
3.2 Faktor yang Menyebabkan Kerusakan pada Pangan .............................. 3
3.3 Teknik Pengawetan ................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17
3.2 Saran ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lainnya kadang-kadang dianggap
oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya peralatan elektronika digital
sangat logis dalam operasinya. Bentuk dasar blok dari setiap rangkaian digital adalah
suatu gerbang logika.
Konsep dasar aljabar Boole (Boolean Algebra) telah diletakkan oleh
seorang ahli matematika Inggris George Boole, pada tahun 1854. Konsep dasar itu
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk disadari kegunaannya, baik dalam
bidang matematika maupun dalam bidang teknik.
Pada tahun 1938 Claude Shannon, seorang ahli komunikasi, memanfaatkan
dan menyempurnakan konsep Boole tersebut. Sekarang ini, aljabar Boole
memegang peranan yang sangat penting, tidak saja dalam logika, tetapi juga di
bidang lain seperti teori peluang/kemungkinan, teori informasi/komunikasi, teori
himpunan dan lain-lain. Teori ini juga dipakai dalam merancang komputer
elektronik dengan menerjemahkannya ke dalam rangkaian saklar (switching
circuits) yang pada dasarnya adalah logika, tertutup atau terbuka, mengalirkan arus
listrik atau tidak.
Gerbang logika adalah rangkaian digital yang dapat dinyatakan dengan dua
keadaan (tegangan/logika tinggi atau tegangan/logika rendah). Gerbang logika
merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan, tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran. Keluaran akan berlogika tinggi (1) atau berlogika
rendah (0) tergantung pada sinyal masukan digital yang diberikan. Rangkaian digital di
dalam komputer digital dan sistem digital lainnya dirancang dengan menggunakan
disiplin matematika, yaitu aljabar Boole. Nama tersebut diambil dari nama penemunya
yaitu George Boole.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini ialah sebagi berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan aljabar Boolean, gerbang logika dan
peta karnaught?
2. Bagaimanakah penerapan aljabar Boolean dalam gerbang logika serta
penerapan lainnya?
3. Bagaimana menggunakan peta karnaught untuk mempermudah analisis
aljabar boolean?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas. Tujuan dari penulisan makalah ini
ialah, sebagai berikut:
1. Untuk mendekripsikan pengertian aljabar Boolean, gerbang logika dan
peta karnaught.
2. Untuk mendeskripsikan jenis, aturan dan prinsip aljabar Boolean dan
gerbang logika
3. Untuk mendeskripsikan aturan dan prinsip dari peta karnaught
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah diharapkan dapat memiliki manfaat kepada khalayak
umum yaitu, sebagai berikut:
1. Sebagai bahan referensi atau bacaan,
2. Menambah wawasan atau pengetahuan luas mengenai aljabar Boolean,
gerbang logika dan peta karnaught.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengawetan

2
Ekspresi Boolean yang dinyatakan sebagai penjumlahan dari satu atau lebih minterm
atau perkalian dari satu atau lebih maxterm disebut dalam bentuk kanonik. Jadi, ada
dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
Untuk membentuk fungsi dalam bentuk SOP, tinjau kombinasi nilai-nilai
peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 1. Misalkan kombinasi
nilai-nilai peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001,
100, dan 111, maka bentuk SOP fungsi tersebut adalah:
f(A, B, C) = A’B’C + AB’C’ + ABC
atau (dengan menggunakan lambang minterm) dapat ditulis
f(A, B, C) = m1 + m4 + m7 = 3(1, 4, 7)
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Untuk membentuk fungsi dalam bentuk POS, tinjau kombinasi nilai-nilai
peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 0. Misalkan kombinasi
nilai-nilai peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000,
010, 101, dan 110, maka bentuk POS fungsi tersebut adalah
f(A, B, C) = (A + B + C) (A + B’ + C) (A’ + B + C’) (A’ + B’ + C)
atau (dengan menggunakan lambang maxterm) dapat ditulis
f(A, B, C) = M0 + M2 + M5 + M6 = J(0, 2, 5, 6)

2.4 Peta Karnaugh


Metode Peta Karnaugh (atau K-map) merupakan metode grafis untuk
menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada
tahun 1953. Peta Karnaugh adalah sebuah diagram / peta yang terbentuk dari kotak-
kotak (berbentuk bujursangkar) yang bersisian. Tiap kotak merepresentasikan sebuah
minterm (Widiyanto, 2014, Eliyati, 2003). Berikut dibahas beberapa peta Karnaugh:
2.4.1 Peta Karnaugh dengan Dua Peubah

Misalkan dua peubah di dalam fungsi Boolean adalah x dan y. Baris pada
peta Karnaugh untuk peubah x dan kolom untuk peubah y. Baris pertama
diidentifikasi nilai 0 (menyatakan x’), sedangkan baris kedua dengan 1 (menyatakan
x). Kolom pertama diidentifikasi nilai 0 (menyatakan y’), sedangkan kolom kedua
dengan 1 (menyatakan y). Setiap kotak merepresentasikan minterm dari kombinasi

3
baris dan kolom yang bersesuaian. Berikut terdapat tiga cara yang lazim digunakan
sejumlah literatur dalam menggambarkan peta Karnaugh untuk dua peubah.

m0 m1

m2 m3
Gambar 2.1 Penyajian 1 - Peta Karnaugh dengan 2 peubah

x’y’ x’y

xy’ xy

Gambar 2.2 Penyajian 2 - Peta Karnaugh dengan 2 peubah

x’y’ x’y

xy’ xy

Gambar 2.3 Penyajian 3 - Peta Karnaugh dengan 2 peubah

2.4.2 Peta Karnaugh dengan Tiga Peubah

Untuk fungsi Boolean dengan tiga peubah (misalkan x, y dan z), jumlah

kotak di dalam peta Karnaugh meningkat menjadi 23 = 8. Baris pada peta Karnaugh

untuk peubah x dan kolom untuk peubah yz. Baris pertama diidentifikasi nilai 0

(menyatakan x’), sedangkan baris kedua dengan 1 (menyatakan x). Kolom pertama

diidentifikasi nilai 00 (menyatakan x’y’), kolom kedua diidentifikasi nilai 01

(menyatakan xy’), kolom ketiga diidentifikasi 11 (menyatakan xy). Perhatikanlah

bahwa antara satu kolom dengan kolom berikutnya hanya berbeda satu bit. Setiap

kotak merepresentasikan minterm dari kombinasi baris dan kolom yang

bersesuaian.

4
x’y’z’ x’y’z x’yz x’yz’

xy’z’ xy’z xyz xyz’

Gambar 2.4 Peta Karnaugh dengan 3 peubah

2.4.3 Peta Karnaugh dengan Empat Peubah

Misalkan empat peubah di dalam fungsi Boolean adalah w, x, y dan z.

Jumlah kotak di dalam peta Karnaugh meningkat menjadi 24 = 16. Baris pada peta

Karnaugh untuk peubah wx dan kolom untuk peubah yz. Baris pertama

diidentifikasi nilai 00 (menyatakan w’x’), baris kedua dengan 01 (menyatakan w’x),

baris ketiga dengan 11 (menyatakan wx) dan baris keempat dengan 10 (menyatakan

wx’). Kolom pertama diidentifikasi nilai 00 (menyatakan y’z’), kolom kedua

diidentifikasi nilai 01 (menyatakan yz’), kolom ketiga diidentifikasi nilai 11

(menyatakan yz), sedangkan kolom keempat diidentifikasi dengan nilai 00

(menyatakan yz’). Setiap kotak merepresentasikan minterm dari kombinasi baris

dan kolom yang bersesuaian.

w’x’y’z’ w’x’y’z w’x’yz w’x’yz’

w’xy’z’ w’xy’z w’xyz w’xyz’

wxy’z’ wxy’z wxyz wxyz’

wx’y’z’ wx’y’z wx’yz wx’yz’

Gambar 2.5 Peta Karnaugh dengan 4 peubah

5
BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

1. Aljabar Boolean merupakan


1.2 Saran
Saran dari makalah ini yaitu untuk lebih menkaji lebih dalam mengenai
aljabar boole, gerbang logika dan peta Karnaugh.

DAFTAR PUSTAKA

6
Eliyati, N. 2003. Penyederhanaan Ungkapan Boole dari Suatu Rangkaian Logika
dengan Metode Peta Karnaugh. Jurnal Penelitian Sains. No. 19, Hal. 27-34.
Siregar, H. F. 2017. Prototype Gerbang Logika (AND, OR, NOT, NAND, NOR)
pada Laboratorium Elektronika STMIK Royal Kisaran. Jurnal Teknologi
Informasi. Vol. I, No. 1, Hal. 42-52.
Widiano, E. D. 2014. Rangkaian Logika Optimal: Peta Karnaugh dan Multi-
Keluaran. Universitas Diponegoro. http://didik.blog.undip.ac.id

Você também pode gostar