Você está na página 1de 2

Larutan standard sekunder (larutan baku sekunder)

Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan


cara mentitrasi dengan larutan standar primer, biasanya melalui metode
titrimetri. Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2. Zat yang dapat digunakan
untuk larutan baku sekunder, biasanya memiliki karakteristik seperti di bawah
ini:

1. Tidak mudah diperoleh dalam bentuk murni ataupun dalam keadaan yang
diketahui kemurniannya.

2. Zatnya tidak mudah dikeringkan, higrokopis, menyerap uap air, menyerap


CO2 pada waktu penimbangan

3. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer

4. Mempunyai BE yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan

5. Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan

Cara membuat Larutan Baku Sekunder


Larutan baku sekunder untuk reaksi netralisasi pada umumnya berupa larutan
basa atau larutan asam dari senyawa anorganik. Larutan ini dapat dibuat dengan
cara menimbang basa atau mengencerkan larutan asam yang pekat, lalu larutan
ini distandarkan dengan larutan baku primer. Larutan basa yang umum
digunakan sebagai larutan baku sekunder adalah larutan NaOH 0,1 M,
sedangkan larutan asamnya adalah larutan asam klorida HCl atau asam
sulfat(H2SO4) 0,1 M. Konsentrasi larutan asam pekat dari HCl adalah 10,5 – 12
M, sedangkan untuk asam sulfat(H2SO4) adalah 18 M. HCl adalah suatu gas
yang kelarutannya dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu. Larutan basa yang
digunakan sebagai larutan baku sekunder harus larutan basa yang bebas
karbonat. Cara membuat larutan ini sama seperti membuat larutan kerja hanya
konsentrasi yang digunakan antara 0,1 – 0,25 M(molar) atau N(normal). Cara
membuat larutan baku sekunder adalah sebagai berikut.

1. Pembuatan larutan baku asam

Larutan baku asam yang dibuat adalah larutan asam klorida 0,1 M. Larutan ini
dibuat dengan cara pengenceran larutan asam klorida pekat. Dari perhitungan
pengenceran dapat dihitung banyaknya HCL 36 % dengan massa jenisnya
(ρ)nya 1,09 gram/cm3 yang digunakan untuk membuat 1 L larutan baku
sekunder HCl 0,1 M adalah sebanyak: 9,3 cm3 .
• Siapkan alat dan bahan( gelasukur besar, gelas ukur kecil, batang pengaduk,
dan botol reagen, botol semprot).
• Sembilan koma tiga cm3 HCl pekat ini dituangkan dan diukur dalam gelas
ukur kecil(10 cm3), kemudiandituangkan dalam gelas ukur yang lebih besar (1
L) yang telah berisi sedikit air(± 200 cm3+).
• Bilas gelas ukur kecil bekas HCl pekat tadi, lalu tuangkan air bilasan ini ke
dalam gelas ukur besar dan isi kembali gelas ukur besar ini sampai batas 1 L.
• Lalu tuangkan larutan dalam gelas ukur ini ke dalam botol reagen 1 L. Aduk-
aduk larutan dalam botol agar tercampur sempurna.
• Lakukan juga pembuatan larutan bakyu sekunder untuk larutan asam sulfat.

2. Permbuatan larutan baku basa


Larutan baku basa yang dibuat adalah larutan NaOH 0,1 M. Larutan ini dibuat
dengan cara penimbangan padatan NaOH lalu dilarutkan dalam air. Dari per-
hitungan konsentrasi dapat dihitung banyaknya NaOH padat yang diperlukan
untuk membuat 1 L larutan baku sekunder NaOH 0,1 M adalah sebanyak empat
gram .
• Siapkan alat dan bahan( gelas ukur besar, gelas kimia kecil, batang pengaduk,
dan botol reagen, botol semprot, corong pendek).
• Empat gram NaOH ini ditimbang dengan neraca biasa(Tehnis) dan air sebagai
pelarut diukur dalam gelas ukur (1 L). Air yang digunakan sebagai pelarut
adalah air yang bebas CO2. Air ini dibuat dengan cara memanaskan aquades
dalam Erlenmeyer besar sampai mendidih, lalu dibiarkan terus mendidih selama
± 10 menit. Setelah itu air yang sudah mendidih ini didinginkan dengan cara
ditutup.
• NaOH yang telah ditimbang ini dilarutkan dengan sedikit air, sambil diaduk
sampai padatan terlarut, jika padatan sudah tidak dapat larut lagi, tuangkan
larutan NaOH dari gelas kimia ke dalam botol reagen dan lanjutkan pelarutan
dengan cara yang sama seperti di atas.
• Setelah semua padatan larut bilas gelas kimia ini dengan sedikit air, lalu
tuangkan air bilasan ini ke dalam botol reagen. Setelah itu jika air dalam gelas
ukur masih tersisa tuangkan air ini langsung ke dalam botol reagen. Aduk-aduk
larutan dalam botol agar tercampur sempurna.

Você também pode gostar