Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
IDENTITAS KLIEN
No RM : 011xxx
: Perempuan
: Laki-laki most
: Perempuan most
: Klien
: Tinggal serumah
Keterangan : klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien belum menikah, klien
tinggal serumah bersama bapak dan ibu serta kedua saudara/i, pola komunikasi dalam
kelurga cukup baik, jika ada masalah selalu dibicarakan dengan orang tua. Pola asuh
yang diberikan orang tua klien cukup baik karena kedua orang tua klien cukup sabar.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dimusyawarahkan bersama orang tua.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, klien juga mengatakan tidak
adakekurangan pada tubuhnya, klien mensyukuri apa yang sudah Allah SWT
beriakan pada dirinya.
b. Identitas diri
Klien mengatakan adalah anak pertama dari 3 bersaudara, sebagai anak laki laki
klien membantu keluarga bekerja sebagai tukang kebun, walaupun hanya sebagai
tukang kebun klien mengatakan selalu bersyukur atas smua yang telah ia dapatkan
selama ini.
c. Peran
Klien mengatakan sebagai anak pertama dan laki laki yang tertua klien memiliki
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berkebun, hasil dari
berkebunlah yang bias di jual ke pasar sebagai pendapatan klien, klien jarang
berada di rumah, klien lebih bnyak menghabiskan waktu di kebun klien.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul dengan
keluarga dan bias kembali berkebun.
Analisa Data
No Data Problem
1 Data Subyektif: Harga Diri Rendah
Klien mengatakan merasa malu berada di RSJ Atma Husada karena
klien mengetahui tempat ini adalah tempat bagi orang yang memiliki
sakit jiwa
Klien juga mengatakan klien malu hanyalah sebagai orang miskin
yang gak memiliki apa apa.
Data Obyektif :
Klien sering menyendiri
Kontak mata tajam
Bicara pelan
Senin, 28 Gangguan proses 1. Klien dapat 1.1 bina hubungan saling percaya dengan klien: beri salam terapeutik (panggil nama klien), sebutkan nama perawat,
Maret 2016 piker : waham membina jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (topik yang dibicarakan, waktu
hubungan saling dan tempat).
percaya 1.2 Jangan membantah dan mendukung waham klien:
- Katakana perawat menerima keyakinan klien: “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima.
- Katakana perawat tidak mendikung: “sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi ragu dan empati.
- Tidak membicarakan isi waham klien.
1.3 Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung:
- Anda berada di tempataman, kami akan menemani anda
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran
- Jangan tinggalkan klien sendirian
1.4 Observasi apakah waham klien mengganggu aktifitas sehari hari dan perawatan diri.
2. Klien dapat 2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
mengidentifikasi- 2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini dan saat ini yang realistis (hati hati terlibat
kan kemampuan diskusi tentang waham).
yang dimiliki 2.3 Tanyakan apa yang biasa klien lakukan (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawtan diri) kemudian anjurkan untuk
melakukan saat ini.
2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperlihatkan
bahwa klien penting
1 Senin, 28 Maret SP1P gangguan Melakukan SP1P gangguan proses piker : Subyektif :
2016 proses pikir : waham “pagi”
10.00 Waham - Membantu orientasi realita “ R dari tenggarong”
- Mendiskusikan kebutuhan yang “kabar saya baik pak”
tidak terpenuhi “badan saya sakit pak, karena di pukul orang tadi malam”
- Membantu klien memenuhi “saya gak liat pak orangnya”
kebutuhannya “ia pak karena saya merasakan sakit dibadan”
- Menganjurkan klien memasukkan “iaa pak nanti jam 13.00 lagi”
dalam jadwal kegiatan hariannya Obyektif :
Mau menjawab salam
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau mengungkapkan perasaannya
Kontak mata tajam
Analisa :
SP1P belum tercapai
Planning :
Pasien : menggalii aspek positif yang bias dilakukan sehari hari.
Perawat : ulangi SP1P pukul 13.00 di teras depan ruang elang
2 Senin, 28 Maret SP1P gangguan Melakukan SP1P gangguan proses piker : Subyektif :
2016 proses pikir : waham “siang pak”
13.00 Waham - Membantu orientasi realita “tadi habis makan pak”
- Mendiskusikan kebutuhan yang “iaa pak saya merasakan sakit dibadan klo habis tidur malam”
tidak terpenuhi “saya sih yakinnya dipukul tadi malam pak”
- Membantu klien memenuhi “iaa pak saya senang bantu bantu pak di ruangan”
kebutuhannya “iaa pak saya mau bantu angkat air setiap jam 8.30”
- Menganjurkan klien memasukkan Obyektif :
dalam jadwal kegiatan hariannya Mau menjawab salam
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian
klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamu’alaikum Ny. “S” selamat pagi..
b. Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan Ny. “S” hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul?
Apakah Ny. “S” telah melakukan cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian Ny. “S”?
bagus sekali Ny. “S”, latihan menghardik suara-suara sudah dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan cara tadi suara-suara
yang Ny. “S” dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari. Bagus sekali Ny. “S”.
c. Kontrak.