Você está na página 1de 25

I.

IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. “R” Ruang Rawat : Elang

Umur : 36 tahun Tanggal Pengkajian : 21/03/2016

Informan : Klien Tanggal dirawat : 11 Maret 2016

No RM : 011xxx

II. ALASAN MASUK


Data primer : klien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Atma Husada karena
mengamuk dirumah.
Data sekunder : klien diantarkan oleh keluarga ke RSJD Jiwa Atma Husada Mahakam
karena di rumah klien sering mengamuk dan menghancurkan barang.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
A. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa sama seperti saat ini
yaitu klien mengamuk di rumah dan merusak barang barang.
B. Pengobatan yang sebelumnya
Klien pernah dirawat 3 kali di RSJ Atma Husada Mahakam, dengan riwayat pengobatan
kurang berhasil karena brdasarkan pernyataankeluarga, di karenakan jarak yang cukup
jauh, itulah yang menghambat keluarga untuk control k RSJD Atma Husada Mahakam
Masalah keperawatan : koping keluarga kurang efektif : kurang pengetahuan
C. Riwayat trauma
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, kekerasan
dalam keluarga, tindakan kriminal baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi.
D. Anggota keluarga yang mengalami ganggun jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota kelurga yng mengalami gangguan jiwa seperti
klien.
E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami pengalaman yang tidak meneyenangkan
menurut klien
IV. FISIK
1. Tekanan darah : 120/80 mmHg
2. Nadi : 81 x/i
3. Suhu : 36,7ºC
4. Pernafasan : 22 x/i
5. Keluhan fisik : klien mengatakan tidak ada masalah dengan kesehatan klien
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki most

: Perempuan most

: Klien

: Tinggal serumah

Keterangan : klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien belum menikah, klien
tinggal serumah bersama bapak dan ibu serta kedua saudara/i, pola komunikasi dalam
kelurga cukup baik, jika ada masalah selalu dibicarakan dengan orang tua. Pola asuh
yang diberikan orang tua klien cukup baik karena kedua orang tua klien cukup sabar.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dimusyawarahkan bersama orang tua.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, klien juga mengatakan tidak
adakekurangan pada tubuhnya, klien mensyukuri apa yang sudah Allah SWT
beriakan pada dirinya.
b. Identitas diri
Klien mengatakan adalah anak pertama dari 3 bersaudara, sebagai anak laki laki
klien membantu keluarga bekerja sebagai tukang kebun, walaupun hanya sebagai
tukang kebun klien mengatakan selalu bersyukur atas smua yang telah ia dapatkan
selama ini.
c. Peran
Klien mengatakan sebagai anak pertama dan laki laki yang tertua klien memiliki
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berkebun, hasil dari
berkebunlah yang bias di jual ke pasar sebagai pendapatan klien, klien jarang
berada di rumah, klien lebih bnyak menghabiskan waktu di kebun klien.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul dengan
keluarga dan bias kembali berkebun.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


e. Harga diri
Klien mengatakan bahwa merasa malu berada di RSJ karena mengetahui bahwa
tempat ini adalah tempat bagi orang yang mengalami gangguan jiwa, klien juga
mengatakan, klien hanyalah sebagai orang miskin yang gak memiliki apa apa di
rumah.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah seluruh
keluarganya, kedua orang tua klien atau pun saudara saudara klien, menurut klien
keluarga adalah no 1 bagi klien, karena mereka slalu mendukung apa yang klien
inginkan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Klien mengatakan saat di rumah klien sering berkumpul dengan tetangga, baik itu
hanya mengobrol ataupun melakukan kegiatan gotong royong
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan suka bercerita dengan orang lain, karena menurut klien bercerita
dengan orang lain bias mengisi waktu senggang selain berkebun.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa beragama islam dan percaya kepada Allah Subhaana
Wata’ala dengan menjalankan sholat, pada saat ditanya penyebab sakit jiwa
menurut pandangan klien adalah karena klien karena stres.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa klien di rumah kadang kadang sholat 5 waktu, dan kadang
kadang tidak sholah, klien mengatakan ibadah kepada Allah SWT itu penting karena
kita sebagai hamba.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan cukup rapi menggunakan baju yang sesuai, tidak terbalik, rambut dipotong
pendek, kuku pendek dan bersih.
2. Pembicaraan
Nada bicara keras dan tegas, seperlunya, jawaban singkat sesuai dengan pertanyaan
perawat
3. Aktivitas motorik/ psikomotorik
Klien terlihat bersemangat, dan sering membatu kegiatan di ruangan.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


4. Alam perasaan
Afek klien sesuai, terbukti saat klien bercerita tentang pengalaman berkebun klien, klien
terlihat bersemngat, ketika di tanya kenapa lebih bersemangat, klien mengatakan ingin
pulang karena kangen keluarga dan masa masa berkebun.
5. Afek
Afek klien sesuai, terbukti saat klien ditanya klien mengatakan “klien mengatakan ingin
pulang karena kangen keluarga dan masa masa berkebun”
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, kontak mata tajam, gaya bicara klien tegas dan singkat sesuai yang
ditnyakan oleh perawat.
7. Persepsi
Klien mengatakan ketika tidur klien sering merasa seperti dipukul orang, dan ketika
bangun tidur klien merasakan sakit sakit pada seluruh badannya, tetapi klien
mengatkan tidak tahu dengan siapa yang melakukannya, klien juga tidak melihat orang
yang melakukannya, tetapi klien menyakini kalau pada saat tidur malam klien dipukul
seseorang, oleh sebab itu klien mengatakan kadang merasa marah dan kesal sehingga
ingin mengamuk, tetapi klien menahan amarahnya itu.
Masalah keperawatan : perubahan isi pikir : waham somatik
8. Proses pikir
a. Arus pikir dan bentuk pikir
Pembicaraan klien lancar, dapat dipahami, dan jawaban sesuai dengan pertanyaan
tersebut.
b. Isi pikir
Klien mengatakan sudah jenuh di rumah sakit jiwa, karena sudah 3 bulan klien
dirawat di rumah sakit jiwa atma husada mahakan
c. Bentuk pikir
Realistik, karena klien jauh dari keluarganya yang tinggal di Tenggarong
9. Kesadaran
Kesadaran klien baik terbukti klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan
mandiri dan sering membantu kegiatan di ruangan.
10. Orientasi
Klien tidak mengalami gangguan orientasi baik waktu, tempat, orang terbukti pada saat
ditanya sekarang jam berapa? Klien menjawab jam 9.30, termasuk pagi, siang,
sore,apa malam? Klien menjawab pagi pak. Pada saat ditanya R sekarang ada di
mana? Klien menjawab di RSJ Atma Husada ,R mengerti RSJ Atma Husada tempat
orang apa? Ya pak, tempatnya orang dengan sakit jiwa dan pada saat ditanya siapa
yang memakai kaos berwarna hijau klien menjawab pasien itu pak, pada saat ditanya
siapa yang memakai seragam putih-putih, klien menjawab perawat.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang maupun jangka pendek,
terbukti klien mampu bercerita pernah dirawat di RSJ Atma Husada sebelumnya
beberapa bulan yang lalu, klien juga bercerita tentang orang yang mengantarnya ke
RSJ yaitu bapak dan ibunya dan padasaat ditanya apa kegiatan yang baru saja
dilakukan klien menjawab barusan selesai olah raga pagi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien baik terbukti pada saat klien disuruh menghitung mundur 10-1 klien
mampu melakukan, klien juga mampu berhitung secara sederhana seperti
penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Contohnya 5 + 7 = 12, 10 – 7 =
3, 6 : 3 = 2, 4 x 4 = 16.
13. Kemampuan penilaian
Klien tdak mengalami gangguan penilaian, terbukti pada waktu klien ditanya ngepel
dulu apa nyapu dulu? Klien menjawab disapu dulu agar lantai bersih, dan kalau dipel
tidak kotor lagi.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan tahu sekarang berada di RSJ Atma Husada tapi klien menyatakan
bahwa dirinya merasa sedang mengalami gangguan jiwa.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan dan makan 3 x /hari dengan menu diet
yang disediakan dari rumah sakit, makan di ruang makan bersama-sama dengan
temannya, makan pakai sendok.
2. BAB/ BAK
Klien mampu Bab dan Bak secara mandiri tanpa bantuan, menggunakan kamar
mandi di WC ketika BAB dan BAK.
3. Mandi
Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, mandi dengan memakai sabun lalu dibilas
dengan air dan menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi, serta berkeramas
dengan sampo.
4. Berpakaian/ Berhias
Klien mampu memakai pakaian dan memilih pakaiannya sendiri tanpa bantuan.
5. Istirahat Dan Tidur Deskripsikan
Klien mengatakan saat di rumah klien jarang tidur siang saat di rumah sakit klien juga
jarang tidur siang, klien mengatakan klau mau tidur malam biasanya sehabis sholat
isya, dan bangun jam 05.00, pada saat akan tidur malam tidak banyak kegiatan yang
dilakukan salah satunya menggosok gigi.
6. Penggunaan Obat
Klien mampu minum obat secara mandiri sesuai jadwal namun cara menggunakan
obat dibantu oleh perawat sesuai 5B ( benar, obat, pasien, dosis, dan waktu ).

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan jika sakit klien memeriksakan diri di PUSKESMAS. Bila sakit dan
harus dirujuk ke rumah sakit klien menggunakan JAMKESDA.
8. Aktivitas Dalam Rumah
Klien mengatakan jarang berada di rumah klien lebih banyak menghabiskan waktu di
kebun.
9. Aktivitas di Luar Rumah
Klien mengatakan kegiatan di luar rumah bekerja sebagai tukang kebun, dan sesekali
berkumpul dengan warga untuk melakukan gotong royong, atau hanya sekadar untuk
mengobrol.
VIII. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan jika ada masalah klien langsung membicarakan dengan orang tuanya.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak mempunyai gangguan dalam dukungan kelompok namun
kadang-kadang klien merasa malu.
2. Masalah berhubngan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan lingkungan.
3. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan pendidikannya hanya sebatas SMP saja karena terbentur masalah
ekonomi.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan pekerjaannya hanya sebagai tukang kebun.
5. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak memiliki rumah sendiri dan saat ini masih tinggal bersama
orang tuanya.
6. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan termasuk dalam ekonomi pra sejahtera sebagai tukang kebun
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan berobat ke rumah sakit dengan kartu JAMKESDA
X. PENGETAHUAN KURANG
Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit jiwa, klien hanya mengetahui tanda orang
yang mengaami gangguan jiwa yaitu bicara sendiri, gelisah, selalu marah marah,
mengamuk, suka menyendiri.
Maslah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa
XI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik : skizoprenia
2. Terapi medik :
a. Perisidal 2 mg 2 x 1
b. THD 2 mg 2 x 1

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


c. Clozapine 20 mg 2 x 1
d. Biosanbe 2 x 1
e. Cefad 500 mg 2 x 1
f. PCT 3 x 1

Analisa Data
No Data Problem
1 Data Subyektif: Harga Diri Rendah
Klien mengatakan merasa malu berada di RSJ Atma Husada karena
klien mengetahui tempat ini adalah tempat bagi orang yang memiliki
sakit jiwa
Klien juga mengatakan klien malu hanyalah sebagai orang miskin
yang gak memiliki apa apa.
Data Obyektif :
 Klien sering menyendiri
 Kontak mata tajam
 Bicara pelan

2 Data Subyektif: perubahan isi pikir : waham somatic


Klien mengatakan ketika klien tidur malam klien merasa seperti
dipukul orang, ketika klien bangun pagi klien merasa sakit seluruh
badan.
Klien juga mengatakan karena merasa sakit klien jadi merasa kesal
dan ingin memukul orang lain dan mengamuk, tetapi klien coba
untuk menahannya.
Data Obyektif :
Resiko Perilaku Kekerasan terhadap
 Sering menyendiri
diri sendiri, lingkungan dan orang lain
 Kontak mata tajam
 Nada bicara tegas dan keras

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan isi piker : waham somatic
2. Harga Diri Rendah kronik
3. RPK
XIII. POHON MASALAH

Resiko prilaku kekerasan diri sendiri,


lingkungan, orang lain Affect

perubahan isi pikir : waham somatic


Core Problem

Harga diri rendah Cause

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. R No. CM :011xxx
Jenis kelamin : laki laki Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Elang
Tanggal Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Tindakan Keperawatan

Senin, 28 Gangguan proses 1. Klien dapat 1.1 bina hubungan saling percaya dengan klien: beri salam terapeutik (panggil nama klien), sebutkan nama perawat,
Maret 2016 piker : waham membina jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (topik yang dibicarakan, waktu
hubungan saling dan tempat).
percaya 1.2 Jangan membantah dan mendukung waham klien:
- Katakana perawat menerima keyakinan klien: “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima.
- Katakana perawat tidak mendikung: “sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi ragu dan empati.
- Tidak membicarakan isi waham klien.
1.3 Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung:
- Anda berada di tempataman, kami akan menemani anda
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran
- Jangan tinggalkan klien sendirian
1.4 Observasi apakah waham klien mengganggu aktifitas sehari hari dan perawatan diri.

2. Klien dapat 2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
mengidentifikasi- 2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini dan saat ini yang realistis (hati hati terlibat
kan kemampuan diskusi tentang waham).
yang dimiliki 2.3 Tanyakan apa yang biasa klien lakukan (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawtan diri) kemudian anjurkan untuk
melakukan saat ini.
2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperlihatkan
bahwa klien penting

3. Klien dapat 3.1 Observasi kebutuhan klien sehari hari.


mengidentifikasi 3.2 Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama dirumah maupun dirumah sakit (rasa takut, ansietas, marah).
kebutuhan yang 3.3 Hubungan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
tidak terpenuhi 3.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (aktifitas dapat dipilih
bersama klien jika mungkin buat jadwa).
3.5 Atur situasi agar klien memounyai waktu untuk menggunakan wahamnya.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. R No. CM :011xxx
Jenis kelamin : laki laki Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Elang
4. Klien dapat 4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, realitas tempat dan realitas waktu).
berhubungan 4.2 Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi dan realitas
dengan realistis 4.3 Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. CM : 0121 003
Jenis kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Enggang
No Tgl Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi
Keperawatan

1 Senin, 28 Maret SP1P gangguan Melakukan SP1P gangguan proses piker : Subyektif :
2016 proses pikir : waham “pagi”
10.00 Waham - Membantu orientasi realita “ R dari tenggarong”
- Mendiskusikan kebutuhan yang “kabar saya baik pak”
tidak terpenuhi “badan saya sakit pak, karena di pukul orang tadi malam”
- Membantu klien memenuhi “saya gak liat pak orangnya”
kebutuhannya “ia pak karena saya merasakan sakit dibadan”
- Menganjurkan klien memasukkan “iaa pak nanti jam 13.00 lagi”
dalam jadwal kegiatan hariannya Obyektif :
 Mau menjawab salam
 Mau berjabat tangan
 Mau menyebutkan nama
 Mau mengungkapkan perasaannya
 Kontak mata tajam
Analisa :
SP1P belum tercapai
Planning :
 Pasien : menggalii aspek positif yang bias dilakukan sehari hari.
 Perawat : ulangi SP1P pukul 13.00 di teras depan ruang elang
2 Senin, 28 Maret SP1P gangguan Melakukan SP1P gangguan proses piker : Subyektif :
2016 proses pikir : waham “siang pak”
13.00 Waham - Membantu orientasi realita “tadi habis makan pak”
- Mendiskusikan kebutuhan yang “iaa pak saya merasakan sakit dibadan klo habis tidur malam”
tidak terpenuhi “saya sih yakinnya dipukul tadi malam pak”
- Membantu klien memenuhi “iaa pak saya senang bantu bantu pak di ruangan”
kebutuhannya “iaa pak saya mau bantu angkat air setiap jam 8.30”
- Menganjurkan klien memasukkan Obyektif :
dalam jadwal kegiatan hariannya  Mau menjawab salam
 Mau berjabat tangan
 Mau menyebutkan nama

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. CM : 0121 003
Jenis kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Enggang
 Mau mengungkapkan perasaannya
 Kontak mata tajam
 Klien memasukkan membantu mengangkat air pukul 8.30, kedalam jadwal
kegiatan
Analisa :
SP1P tercapai
Planning :
 Pasien : motivasi klien untuk bias terus membantu mengangkat air
diruangan pada pukul 8.30.
 Perawat : lanjutkan SP2P pukul 9.00 diteras depan ruang elang
3 Selasa, 29 Maret SP2P gangguan Melakukan SP2P gangguan proses piker: Subyektif :
2016 proses pikir : waham “Siang pak alhamdulillah “
12.00 Waham - Mengevaluasi jadwal kegiatan “tadi saya habis bantu nyiapin makan siang pak”
harian klien “saya juga senang berkebun pak”
- Berdiskusi tentang kemampuan “tapi disni gak ada lahannya”
yang dimilki “iaa makanya saya suka membantu kegiatan ruangan aja”
- Melatih kemampuan yang dimiliki “iaa saya masukkan jadwal setiap jam 11.30 ”
Obyektif :
- Klien kooperatif.
- Kontakmata baik
- Klien buat jadwal menyiapkan makan setiap jam 11.30
Analisa :
 SP2P tercapai.
Planning :
 Pasien :motivasi klien untuk menyiapkan makan di setiap harinya.
 Perawat : Lanjutkan SP3P pukul 11.00 di teras depat ruang elang
4 Rabu, 30 Maret SP3P gangguan Melakuakn SP3P gangguan proses Subyektif :
2016 proses pikir : piker : Waham “siang pak”
11.00 Waham - Mengevaluasi jadwal kegiatan “ia pak saya dapat obat ada 3”
harian klien “Warna jingga, merah muda dengan putih”
- Memberikan pendidikan “iaa pak, saya rutin minum obat, biar bias cepat pulang”
kesehatan tentang penggunaan “iaa pak nanti di rumah saya rutin minum obat kok, saya gak mau balik lagi
obat secara teratur ke sini”

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. CM : 0121 003
Jenis kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Enggang
- Menganjurkan klien Obyektif :
memasukkan dalam jadwal - Kontak mata baik
kegiatan harian - Klien kooperatif
- Klien memasukkan kedalam jadwal harian minum obat setiap jam 8
pagi, 1 siang dan jam 8 malam
Analisa :
SP3P tercapai
Planning :
 Pasien : motovasi klien untuk minum obat sesuai jadwal.
 Perawat : pertahan kan SP3P dan evaluasi kegiatan SP1P – SP2P
5 Jumat, 1 April SP1P gangguan Melakukan SP1P gangguan proses piker : Subyektif :
2016 proses pikir : waham “pagi pak”
10.00 Waham - Membantu orientasi realita “iaa pak mungkin cuman perasaan saya saja”
- Mendiskusikan kebutuhan yang “tapi saya yakin pak kalo badan sala sakit smua”
tidak terpenuhi “iaa pak kadang kadang masih merasakan juga”
- Membantu klien memenuhi Obyektif :
kebutuhannya  Kontak mata baik
- Menganjurkan klien memasukkan  Klien kooperatif
dalam jadwal kegiatan hariannya Analisa :
Mengevaluasi pencapaian SP1P
Planning :
 Pasien : motivasi klien untuk melakukan seluruh jadwal kegiatan
klien.
 Perawat : Evaluasi kegiatan SP1P – SP3P
6 Sabtu, 2 april SP2P gangguan Melakukan SP2P gangguan proses piker: Subyektif :
2016 proses pikir : waham “pagi pak”
09.45 Waham - Mengevaluasi jadwal kegiatan “iaa pak saya melakukan seluruh jadwal kegiatan”
harian klien “saya senang pak kalo bantu orang”
- Berdiskusi tentang kemampuan “saya gak merasa bosan saya menikmati pak”
yang dimilki Obyektif :
Melatih kemampuan yang dimiliki  Kontak mata baik
 Klien kooperatif

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. CM : 0121 003
Jenis kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : Skizoprenia
Ruang : Enggang
Analisa :
Mengevaluasi pencapaian SP1P
Planning :
 Pasien : motivasi klien untuk melakukan seluruh jadwal kegiatan
klien.
Perawat : Evaluasi kegiatan SP1P – SP3P

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Hari : Senin, 21 Maret 2016.


Pertemuan :1
Sp/Dx : 1/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan : Enggang
Nama Klien : Ny. “S”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
d. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
e. Mengontrol halusinasi dengan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan obat
secara teratur.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
B. STATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik :Assalamu’alaikum .... selamat pagi mba… perkenalkan nama
saya Syarifuddin, senangnya dipanggil Syarif. Saya mahasiswa praktek dari
STIKES Muhammadiyah Samarinda yang akan dinas di ruangan Enggang ini
selama 1 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00
siang. Saya akan merawat mba selama di rumah sakit ini. Nama mba siapa?
Senangnya mba di panggil siapa?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan mba hari ini ?
c. Kontrak :

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Topik : Baiklah Ny. “S”, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara
yang mengganggu Ny. “S” dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah
bersedia?
Waktu : Berapa lama Ny. “S” mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Tempat : Ny. “S” mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah Ny. “S”.
2. Fase Kerja .
Apakah Ny. “S” mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Ny. “S”
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apakah Ny.
“S” mendengarnya terus-menerus atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Ny.
“S” mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari Ny. “S” mendengarnya? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Ny. “S”
rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana perasaan Ny. “S” ketika mendengar
suara tersebut? Kemudian apa yang Ny. “S” lakukan? Apakah dengan cara tersebut
suara-suara itu hilang? Apa yang Ny. “S” alami itu namanya Halusinasi. Ada empat
cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, bercakap-cakap, melakukan
aktifitas dan minum obat.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik,
apakah Ny. “S” bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya..baiklah saya akan
mempraktekan dahulu baru Ny. “S” mempraktekkan kembali apa yang telah saya
lakukan. Begini Ny. “S” jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya
tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga Ny. “S” seperti
ini ya Ny. “S” coba sekarang Ny. “S” ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus
sekali Ny. “S”, coba sekali lagi Ny. “S”. wah bagus sekali Ny. “S”.
3. Terminasi.
Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Ny. “S” setelah kita kita
bercakap-cakap? Jadi suara-suara itu menyuruh Ny. “S” untuk mengejek, terus
menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan Ny. “S” merasa kesal. Seperti yang
telah kita perlajari bila suara-suara itu muncul Ny. “S” bisa mengatakan “ pergi-pergi
saya tidak mau dengar kamu suara palsu”
RTL :Ny. “S” lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3
kali sehari yaitu jam 09:00, 14:00 dan jam 20:00 cara mengisi buku kegiatan harian
adalah sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya Ny. “S”? .
Jika Ny. “S” melakukanya secara mandiri makaNy. “S” menuliskan M, jika Ny. S
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka Ny. “S” buat
B. Jika Ny. “S” tidak melakukanya maka Ny. “S” tulis T. apakah Ny. “S” mengerti?
Coba Ny. “S” ulangi? Naah bagus Ny. “S”
Kontrak yang akan datang :

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Topik : Baik lah Ny. “S” bagaimana kalau besok kita masih berbincang-bincang
tentang cara yang pertama yaitu dengancara menghardik halusinasi untuk mencegah
suara-suara itu muncul, apakah Ny. “S” bersedia?
Waktu :Ny. “S” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Tempat :Ny. “S” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah Ny. “S” besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok Ny. “S”
saya permisi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


STATEGI PELAKSANAAN SP 1 : CARA MENGHARDIK HALUSINASI

Hari : Selasa, 22 Maret 2016.


Pertemuan :2
Sp/Dx : 1/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan : Enggang
Nama Klien : Ny. “S”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu :
a. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
a.Membina hubungan saling percaya.
b.Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
B. STATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik :Assalamu’alaikum ....selamat pagi Ny. “S”…masih ingat sama
saya?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan Ny. “S” hari ini ?
c. Kontrak :
Topik : Baiklah Ny. “S”, bagaimana kalau hari ini melanjutkan SP 1 (menghardik
halusinasi)?
Waktu : Berapa lama Ny. “S” mau berlatih cara menghardik halusinasi?
Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :Ny. “S” mau berlatih dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah
Ny. “S”.
4. Fase Kerja .
“mengingat yang kemarin saya tawarkan, gimana Ny. “S” mau saya ajarkan cara
menghardik halusinasi?” “syukurlah kalau Ny. “S” mau, nanti jika bisikan itu datang
lagi Ny. “S” harus bisa mengusirnya dengan cara mengatakan [pergi... pergi... saya
tidak mau dengar... kamu suara palsu] coba Ny. “S” ulangi” “iya benar seperti itu, di

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


coba sekali lagi mba” “jadi nanti jika suara itu datang lagi Ny. “S” harus bilang seperti
itu”
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan Ny. “S” setelah belajar cara menghardik halusinasi? Seperti
yang telah kita perlajari bila suara-suara itu muncul Ny. “S” bisa mengatakan “
pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”
b. RTL :
Ny. “S” lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, jadi jangan lakukan itu
jika suara- suara itu tidak muncul kembali.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “S” bagaimana kalau besok kita berlatih cara kedua untuk
mengontrol suara-suara atau halusinasi Ny. “S” yaitu dengan cara berbincang-
bincang, apakah Ny. “S” bersedia?
Waktu :Ny. “S” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ? Berapa lama Ny.
“S” mau berlatih cara mengontrol halusinasi dengan berbincang-bincang?
Tempat :Ny. “S” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “S” besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok Ny. “S”. saya permisi “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


STATEGI PELAKSANAAN SP 2 :MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA
BERCAKAP-CAKAP

Hari : Rabu, 23 Maret 2016.


Pertemuan : 3
Sp/Dx : 2/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan : Enggang

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian
klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamu’alaikum Ny. “S” selamat pagi..
b. Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan Ny. “S” hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul?
Apakah Ny. “S” telah melakukan cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian Ny. “S”?
bagus sekali Ny. “S”, latihan menghardik suara-suara sudah dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan cara tadi suara-suara
yang Ny. “S” dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari. Bagus sekali Ny. “S”.
c. Kontrak.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Topik : Baiklah Ny. “S” sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan belajar cara
kedua dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain, Apakah bersedia?
Waktu : Berapa lama Ny. “S” mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Tempat :Ny. “S” mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu? Baiklah Ny. “S”.
2. Fase Kerja.
Caranya adalah jika Ny. “S” mulai mendengar suara-suara, langsung saja Ny. “S” cari
teman untuk diajak berbicara. Minta teman Ny. “S” untuk berbicara dengan Ny. “S”.
contohnya begini Ny. “S”: tolong berbicara dengan saya..saya mulai mendengar
suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya atau Ny. “S” minta pada ibu/bpk perawat
untuk berbicara dengannya seperti “ buk/pak tolong berbicara dengan saya karena
saya mulai mendengar suara-suara:. Coba Ny. “S” praktekkan, bagus sekali Ny. “S”.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Bagaimana perasaan Ny. “S” setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-
suara dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa cara yang telah kita pelajari
untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus sekali Ny. “S”.mari kita
masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya Ny. “S”.
b. RTL :
Ny. S harus bercakap-cakap ketika suara itu muncul. Jangan lupa Ny. “S”
Lakukan juga cara yang pertama agar suara-suara yang Ny. “S” dengarkan tidak
mengganggu Ny. “S” lagi.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “S” bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang
ketiga Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
apakahNy. “S”bersedia?
Waktu :Ny. “S” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Tempat :Ny. “S” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “S” besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok Ny. “S”. saya permisi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


STATEGI PELAKSANAAN SP 3 : MELAKUKAN KEGIATAN

Hari : Jum’at, 25 Maret 2016.


Pertemuan : 4
Sp/Dx : 3/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan : Enggang
Nama Klien : Ny. “S”
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
mampu klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a.Salam Terapeutik.
Assalamu’alaikum Ny. “S”..selamat pagi.. masih ingat dengan saya?
b.Evaluasi validasi.
Bagaimana perasaan Ny. “S” hari ini? Apakah masih ada halusinasinya? Apakah
Ny. “S” telah melakukan dua cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus
sekali Ny. “S”, Ny. “S” apakah latihan cara menghardik dan bercakap-cakap
dengan teman atau perawat sudah dilakukan dengan teratur. Sekarang coba
ceritakan pada saya apakah dengan kedua cara tadi membuat suara-suara yang
Ny. “S” dengarkan berkurang? Bagus sekali , dengan suara-suara itu sudah
berkurang. Coba sekarang Ny. “S” praktekkan lagi bagaimana cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari dan dengan siapa Ny. S bisa bercakap-cakap.
Bagus sekali Ny. “S”, Ny. “S” sudah bisa mempraktekkannya.
c.Kontrak.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Topik : Baiklah Ny. “S” sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan latihan cara yang
ketiga yaitu melakukan kegiatan atau aktivitas fisik sepertisholat 5 waktu atau
merapikan kamar tujuannya kalau Ny. “S” sibuk maka kesempatan muncul suara-
suara akan berkurang. Apakah bersedia?
Waktu : Bagaimana kalau 20 menit? Ny. “S” mau berbincang-bincang dimana?
Bagai mana kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “S”.
Tempat : Berapa lama Ny. “S” mau berbincang-bincang?
2. Fase Kerja.
Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar Ny. “S” dapat mengalihkan
suara yang didengar. Di mana kamar tidur Ny. “S”? nah kalau kita akan merapikan
tempati tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Bagus sekali
sekarang kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas..ya sekarang bagian
kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan
letakkan dibagian atas kepala selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan
letakan dibawah kaki. Bagus sekaliNy. “S”. Ny. “S” dapat melakukannya dengan baik
dan rapi.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Ny. “S” setelah kita
membereskan tempat tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu
datang? O bagus sekali Ny. “S” jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya
Ny. “S” jadi Ny. “S” dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara
nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!.
b. RTL : Bagus sekali Ny. “S” sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian.
Bagus sekali Ny. “S”. Jam berapa akan melakuan kegiatan ini? Baiklah Ny. “S”jam
06:00 dan jam 15:00 setelah bangun tidur ya? Bagus.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “S” bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
kebersihan diri. apakahNy. S bersedia?
Waktu :Ny. “S” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ? Berapa lama Ny.
S mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat :Ny. “S” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “S” besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok Ny. “S”. saya permisi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


STRATEGI PELAKSANAAN SP 4 : ENAM BENAR MINUM OBAT

Hari : Sabtu, 26 Maret 2016.


Pertemuan : 5
Sp/Dx : 4/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan : Enggang
Nama Klien : Ny. “S”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seperti orang yang ramai sekali
DO:
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum obat.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d. Jelaskan akibat bila putus obat.
e. Jelaskan cara mendapatkan obat.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar
pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamu’alaikum Ny. “S”, bagaimana perasaan Ny. “S” hari ini?
b. Evaluasi/validasi.
Apakah masih ada halusinasinya? Apakah Ny. “S” telah melakukan tiga cara yang
telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya
lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Ny. “S”.
c. Kontrak.
Topik : Baiklah Ny. “S” sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang
keempat dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu cara
minum obat yang benar, Apakah bersedia?

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS


Waktu : Berapa lama Ny. “S” mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
Tempat :Ny. “S” mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu? Baiklah Ny. “S”.
2. Fase Kerja.
Ny. “S” sudah dapat obat dari bapak Perawat? Ny. “S” perlu meminum obat ini secara
teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada 1
macam yaitu namanya Risperidon minum 2 kali sehari gunanya supaya tenang,
berkurang rasa marah dan mondar mandirnya, itu harus Ny. “S” minum 2 kali sehari
yaitu jam 7 pagi dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Ny. “S” terasa kering, untuk
membantu mengatasinya Ny. “S” bisa meminum air putih yang bisa diminta pada
perawat. Bila Ny. “S”merasa mata berkunang-kunang, Ny. “S”sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya Ny. “S”. Sebelum Ny. “S” meminum obat lihat dulu
label yang menempel di bungkus obat, apakah benar namaNy. “S” yang tertulis disitu.
Selain itu Ny. “S” perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua
butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara
meminum obanya. Ny. “S” harus meminum obat secara teratur dan tidak
menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu
meminum obat kedalam jadwal ya Ny. “S”.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Ny. “S” setelah kita
berbincang-bincang tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol suara-suara? Coba Ny. “S” sebutkan.
b. RTL : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00 dan 19:00 pada jadwal
kegiatan Ny. “S”. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang
telah kita buat ya Ny. “S”. jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya Ny.
“S”.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “S” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
manfaat minum obat.
Waktu :Ny. “S”mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Tempat :Ny. “S” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “S” besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok Ny. “S”. saya permisi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

STIKESMUDA DONI NOVIANDI PUTRA PROFESI NERS

Você também pode gostar