Você está na página 1de 21

Diskusi Neurotology

TULI MENDADAK

dr. Lorensia Fitra Dwita

Konsulen :
dr. Jacky Munilson Sp.THT-KL(K)
dr. Yan Edward Sp.THT-KL(K)
dr. Rossy Rosalinda Sp.THT-KL
dr. Nirza Warto Sp.THT-KL(K)
Definisi
Terjadi secara tiba-tiba

Tuli sensorineural

Penurunan pendengaran > 30 dB

Paling sedikit pada 3 frekuensi berurutan

Waktu gradasi penurunan pendengaran kurang dari 3 hari


Epidemiologi
pasien tidak mencari
5 sampai 20 kasus perawatan medis setelah
per 100.000 orang resolusi spontan, dan perempuan = laki-laki
/ tahun diagnosa awal yang salah:
Angka insiden rendah

Tuli mendadak Usia rata-rata Tinitus akut dan


bilateral terjadi insiden berkisar gejala vestibular:
sekitar 1-5% kasus 40-54 tahun ¼- ½ kasus
Diabetes
melitus

Hipertensi Stres

Kelainan Faktor Kolesterol


hematologi predisposisi tinggi
Patofisiologi
• Hipotesis etiologi utama dari tuli
mendadak adalah
▫ faktor vaskular,
▫ virus, autoimun,
▫ rupture membran basal koklea,
▫ metabolic, dan toksik.
Kelainan vaskular

Iskemia koklea  penyebab utama tuli mendadak

Koklea  arteri labirintin atau arteri auditiva interna  end artery


yang tidak memiliki vaskularisasi kolateral  jika terganggu
mengakibatkan kerusakan koklea

iskemia koklea  trombosis atau embolus, vasopasme, atau


berkurangnya aliran darah  mengakibatkan degenerasi luas sel
ganglion stria vaskularis dan ligamen spiralis yang diikuti
pembentukan jaringan ikat dan penulangan
Infeksi virus
Wilson (1986)  adanya hubungan antara infeksi
virus dengan kejadian tuli mendadak

Ditemukan tingkat serokonversi untuk virus herpes


secara signifikan lebih tinggi pada populasi pasien
tuli mendadak

Pemeriksaan histopatologi tulang temporal dan


ditemukan kerusakan pada koklea yang konsisten
dengan infeksi virus
Hilangnya sel rambut dan sel penyokong, atrofi
membran tektoria, atrofi stria vaskularis, dan
hilangnya sel neuron, yang berhubungan dengan
mumps virus, maternal rubella, dan virus campak

Mekanisme inflamasi  invasi virus secara


langsung pada koklea atau saraf koklea, reaktivasi
virus laten dalam ganglion spirale
Kerusakan membran intrakoklea

Robekan salah satu atau kedua membran tersebut secara teoritis dapat
menyebabkan tuli sensorineural.

Kebocoran cairan perilimfe ke dalam telinga tengah pada tingkap


bundar dan tingkap lonjong  penyebab ketulian dengan membentuk
hidrops endolimfe relatif atau menyebabkan robeknya membran
intrakoklea  terjadinya percampuran perilimfe dan endolimfe 
mengubah potensial endokoklea
Kelainan imunologi
Gangguan
McCabe (1979) pendengaran
aktivitas imun pada sindrom
pada koklea Cogan, SLE, dan
mendukung kelainan
konsep teori reumatik
autoimun
Faktor predisposisi
• Kelainan hematologi
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
• Stress
• Kolesterol tinggi
GEJALA KLINIS
Hilangnya pendengaran pada satu sisi telinga

Sebagian besar unilateral, hanya 1-2% kasus bilateral

hilangnya pendengaran dapat bersifat tiba-tiba, berangsur-angsur


hilang secara stabil atau terjadi secara cepat dan progresif

sering disertai dengan keluhan sensasi penuh pada telinga dengan


atau tanpa tinitus

dapat ditemukan gangguan vestibular, seperti vertigo


DIAGNOSIS
anamnesis

pemeriksaan
fisik
tuli sensorineural/
tuli konduktif
tes penala

pemeriksaan
audiometri
Tatalaksana
• Untuk pasien dengan onset kurang dari 2
minggu, pasien akan dirawat.
• Pasien disarankan untuk tirah baring sempurna
selama dua minggu.
Consensus on Diagnosis and Treatment of
Sudden Hearing Loss di Madrid, Spanyol tahun
2011  steroid (Prednison/metilprednisolon)

Kortikosteroid sistemik  efek antiinflamasi dan


kemampuan dalam meningkatkan aliran darah
koklea

Dosis terapi prednison oral  1 mg/kg/hari dosis


tunggal dengan dosis maksimum 60 mg/hari
selama 10-14 hari

Terapi kortikosteroid intratimpani  menjadi


alternatif untuk pasien diabetes yang tidak bisa
mengonsumsi kortikosteroid sistemik
TATALAKSANA

Clinical Practice Guidelines 2012  terapi oksigen hiperbarik, steroid


intratimpanik.

Terapi oksigen hiperbarik  Oksigen 100% dengan tekanan lebih dari 1 ATA
(atmosphere absolute)

untuk meningkatkan oksigenasi koklea dan perilimfe, sehingga diharapkan


dapat menghantarkan oksigen dengan tekanan parsial yang lebih tinggi ke
jaringan, terutama koklea yang sangat peka terhadap keadaan iskemik
TATALAKSANA

Prostaglandin E1 telah menunjukkan manfaat


sebagai vasodilator dan penghambat agregasi
trombosi

Naftidrofuril juga dapat menjadi vasodilator


dengan efek antagonis terhadap serotonin dan
tromboksan A2

Ekstrak Ginkgo biloba yang mengandung flavones


dan terpenes dapat mencegah perkembangan
radikal bebas dan berperan sebagai vasodilator
TATALAKSANA
Pentoksifilin menghambat agregasi
trombosit dan meningkatkan
fleksibilitas eritrosit dan leukosit
sehingga memperbaiki viskositas
darah, terutama pembuluh kapiler

Dekstran dapat memperbaiki


mikrosirkulasi karena memiliki efek
antitrombotik
PROGNOSIS
Usia lanjut

Derajat gangguan pendengaran

Metode pengobatan yang digunakan

Saat memulai pengobatan

Ada tidaknya gejala vestibular

Dan faktor predisposisi lainnya


Hasil

Você também pode gostar