Você está na página 1de 3

Analitis Prosedur Awal

Prosedur analitis merupakan evaluasi atas informasi keuangan dalam laporan keuangan dengan
melihat hubungan antar data keuangan yang ada dan antara data keuangan dan data non-
keuangan yang tersedia. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan strategi untuk memahami dan mengevaluasi proses-proses signifikan; dan

2. Membuat penilaian pendahuluan risiko secara gabungan.

Prosedur analitis dapat dilakukan melalui :

1. Analisis data
Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah disajikan secara lengkap
sesuai standar akuntansi pemerintah. Terdapat beberapa data terkait kegiatan kementerian yang
tidak disajikan secara umum, yaitu :
a. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran, Realisasi Pendapatan meningkat sangat pesat
dari tahun sebelumnya yang semula hanya Rp193.929.700.508 meningkat menjadi
Rp548.302.312.527. Realisasi pendapatan sebesar itu juga jauh melampaui estimasi
target penerimaan yang hanya Rp 74.446.954.758, itu menunjukan ada realisasi yang
sebesar 743,57%. Besarnya tingkat pendapatan di kemeterian kelautan dan perikanan
disebabkan karena adanya peningkatan yang signifikan di pendapatan perikanan.
b. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran, Realisasi Belanja modal tahun 2016 menurun
sekitar 70 % dari tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan Efisiensi
dan Efektifitas Penggunaan Anggaran Pemerintah yang berasal dari belanja modal fisik
menjadi non fisik.
c. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran, realisasi belanja barang tahun 2016 juga
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sekitar 30 %. Penurunan belanja ini antara
lain disebabkan oleh kebijakan Efisiensi dan Efektifitas Penggunaan Anggaran
Pemerintah yang berasal dari kegiatan operasional atau non operasional.
d. Berdasarkan Laporan Operasional, jumlah pendapatan operasional mengalami
peningkatan yang disebabkan meningkatnya pendapatan Sumber Daya Alam dalam hal
ini sektor perikanan.
e. Berdasarkan Laporan Operasional, jumlah beban operasional mengalami penurunan
sebesar 17% dari tahun sebelumnya, beban yang mengalami penurunan yang signifikan
adalah beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat.
2. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan kegiatan menunjukan hubungan antara pos-pos terpilih dari
laporan keuanagan. Disajikan beberapa kertas kerja terkait analisis rasio, diantaranya :
a. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemapuan kementerian
untuk membayar utang jangka pendek. Salah satu rasio yang digunakan yaitu Current
Ratio (Rasio Lancar) yang dapat di hitung dengan cara :
Aset Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar

Perhitungan:
2016 2015
Aset Lancar 870.336.847.417 1.147.259.301.820
Utang jangka Pendek 14.205.796.954 24.306.704.758
Rasio Lancar 61 47

Berdasarkan perhitungan rasio lancar, kemampuan kementerian dalam membayar utang


dari tahun 2015 ke 2016 mengalami peningkatan dari 47% menjadi 61%. Hal tersebut
cukup baik karena kementerian akan mampu membayar utang yang jatuh tempo dengan
baik.

b. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan


perusahaan dalam melunasi utang baik jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio
yang dapat digunakan yaitu rasio solvabilitas yang dapat dihitung dengan cara :
Total Aset
Solvabilitas Ratio =
Total Utang

Perhitungan
2016 2015
Total Aset 11.333.947.975.248 11.238.983.141.439
Total Utang 14.205.796.954 24.306.704.758
Rasio Solvabilitas 798 462
Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas, kemampuan kementerian dalam melunasi
seluruh utangnya juga mengalami peningkatan dari 462% menjadi 798%. Hal ini
menunjukan sesuatu yang baik dalam kemampuan kementerian dalam melunasi seluruh
hutangnya.

c. Perbandingan Pos Belanja


Belanja Operasi 2016 2015
Belanja Pegawai 1.135.233.223.789 1.058.329.832.096
Belanja Barang 4.499.681.414.604 6.182.319.969.813
Belanja Modal 847.468.131.493 2.035.570.729.886

Berdasarkan data laporan realisasi anggaran kementerian kelautan dan perikanan, dari
dua tahun terakhir menunjukan bahwa belanja barang selalu mendapatkan jumlah yang
paling besar diantara belanja pegawai dan modal. Hal ini menunjukan bahwa
kementerian kelautan dan perikanan mempunyai program khusus yaitu 10 program
pembangunan kelautan dan perikanan.

Você também pode gostar