Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Definisi Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Pendapatan diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa
ekonomi berikut ini:
a. penjualan barang,
b. penjualan jasa, dan
c. penggunaan aset entitas oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Sedangkan nilai wajar adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi wajar.
Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau
rabat.
Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang
akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).
Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Identifikasi Transaksi
Kriteria pengakuan dalam pernyataan ini diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi.
Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi
secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi
lainnya maka dianggap sebagai transaksi tunggal.
Penjualan dengan kontrak pemeliharaan
Sale and leaseback
Pengakuan Pendapatan
Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi :
a. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli,
b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas
barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual,
c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
ke entitas,
e. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur
secara andal.
Penjualan jasa
Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka
pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara
andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi :
a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir
ke entitas,
c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara
andal,
d. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur secara andal.
Bunga, royalty, dividen
Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut :
a. Bunga diakui menggunakan metode suku efektif,
b. Royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan,
c. Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalti, dividen diakui jika :
a. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut mengalir ke
entitas,
b. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Pengungkapan Pendapatan
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang
digunakan untuk menentukan tingkat peyelesaian transaksi penjualan jasa.
b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut, termasuk
pendapatan yang berasal dari :
(i) penjualan barang,
(ii) penjualan jasa,
(iii) bunga,
(iv) royalty,
(v) dividen.
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap
kategori signifikan dari pendapatan.
Entitas menentukan dasar pengenaan pajak merujuk pada SPT masing‐masing entitas,
jika entitas tidak diizinkan oleh peraturan yang berlaku untuk membuat SPT konsolidasi.
Kombinasi Bisnis
Aset Tercatat pada Nilai Wajar
Goodwill
Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
Goodwill
Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan
Revaluasi Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Diakui
Investasi pada Entitas Anak, Cabang dan Entitas Asosiasi dan Bagian Partisipasi dalam
Ventura Bersama
Pengukuran
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah
yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung
menggunakan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara
substantif berlaku pada periode pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan
berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode
pelaporan.
Penyajian
Aset dan Liabilitas Pajak -- Saling hapus
Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya
jika, entitas:
a. memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan
b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan
hanya jika:
a. entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini; dan
b. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan
yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena
pajak berbeda yang akan merelaisasikan secara bersama.
Beban Pajak
Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktifitas normal disajikan
tersendiri pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laba rugi secara terpisah,
maka beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktivitas normal pada
laporan keuangan disajikan terpisah.
Pengungkapan
Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah :
a. Beban (penghasilan) pajak kini;
b. Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya;
c. Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya perbedaan
temporer dan pembalikannya;Jumlah beban (penghasilan) pajak
d. tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang
baru;
e. Jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak
atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak
kini;
f. Jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak, atau perbedaan
temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak tangguhan;
g. Beban pajak tangguhan ditimbulkan dari penurunan atau pembalikan penurunan sebelumnya
atas aset pajak tangguhan;
h. Jumlah beban (penghasilan) terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan
yang termasuk dalam laba rugi, karena tidak dapat diperlakukan secara retrospektif.
Entitas mengungkapkan jumlah asset pajak tangguhan dan sifat bukti yang mendukung
pengakuannya, jika :
a. Penggunaan asset pajak tangguhan bergantung pada apakah laba kena pajak mendatang
melebihi laba dari pembalikan perbedaan temporer kena pajak yang telah ada, dan
b. Entitas telah mengalami kerugian pada periode kini atau periode sebelumnya di masa asset
pajak tangguhan terkait.
Entitas mengungkapkan sifat konsekuensi pajak penghasilan potensial yang timbul dari
pembayaran dividen kepada pemegang sahamnya.
Pajak Penghasilan Final
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset
atau liabilitas pajak tangguhan.
Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak
kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka dan Pajak yang Masih
Harus Dibayar.
Akun Pajak penghasilan final dibayar dimuka harus disajikan terpisah dari pajak penghasilan
final yang masih harus dibayar.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Ketika perubahan kebijakan akuntansi sukarela memiliki dampak pada periode berjalan
atau periode lalu, akan memiliki dampak terhadap periode tersebut kecuali tidak praktis untuk
menentukan jumlah penyesuaian, atau mungkin memiliki dampak pada periode mendatang,
maka entitas mengungkapkan :
a. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
b. Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan
lebih relevan;
c. Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis :
1. Penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;dan
2. Penyesuaian laba per saham dasar dan dilusian;
d. Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum periode-periode tersebut
disajikan, sepanjang praktis; dan
e. Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan
perubahan kebijakan akuntansi diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk
suatu periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-periode tersebut
disajikan.
Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang pengungkapan ini.
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
KESALAHAN
Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau lebih periode sebelumnya
mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan mungkin timbul dari kesalahan
perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi
fakta, kecurangan atau kelalaian. Koreksi atas kesalahan tersebut biasanya dimasukkan dalam
perhitungan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Suatu kesalahan mempunyai pengaruh
signifikan bagi satu atau lebih laporan keuangan periode sebelumnya sehingga laporan-laporan
keuangan tersebut tidak dapat diandalkan lagi pada tanggal penerbitannya. Contoh suatu
kesalahan yang mendasar adalah penemuan bahwa laporan keuangan periode sebelumnya
memasukkan jumlah pekerjaan dalam proses dan piutang yang fiktif dan nilainya material.
Pertanggungjawaban atas kesalahan mendasar yang terjadi dapat dilakukan dengan menyatakan
kembali informasi yang berkaitan secara komparatif untuk mengoreksi kesalahan mendasar
tersebut atau dengan menyajikan informasi tambahan secara proforma.
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan
keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a. Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi;
atau
b. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali
saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.