Você está na página 1de 194

PELAKSANAAN PROGRAM JOGJA BELAJAR RADIO

DI BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN


DISDIKPORA DIY

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Astari Fitri Putrisyani
NIM 12105241039

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER 2016
i
ii
iii
iv
MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(Terjemahan QS. Al Baqarah: 286)

v
PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

 Agama, Nusa, dan Bangsa

 Bapak (Alm) & Ibu

 Suamiku tercinta

 Kakak dan adikku tersayang

 Sahabat-sahabatku yang selalu menyemangati

 Almamater KTP FIP UNY

vi
PELAKSANAAN PROGRAM JOGJA BELAJAR RADIO
DI BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
DISDIKPORA DIY

Oleh
Astari Fitri Putrisyani
NIM 12105241039

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan


program Jogja Belajar Radio meliputi perencanaan program, produksi
program, eksekusi program, dan pengawasan program.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan
pendekatan kualitatif yang berdasarkan fakta, dilakukan dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini
adalah lembar observasi, panduan wawancara, dan checklist. Sumber data
adalah Program Director Jogja Belajar Radio, Kepala Bagian Layanan
dan Promosi, kru radio, dan penyiar Jogja Belajar Radio. Penyajiannya
berupa pernyataan dalam bentuk tulisan yang dipaparkan sesuai dengan
kenyataan yang ada, lalu diklasifikasikan secara logis dan sistimatis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : (1) Perencanaan
program-program acara di Jogja Belajar Radio dibuat secara bersama-
sama melalui Forum Group Discussion; (2) Kegiatan produksi
program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala Bagian
Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director, Penulis
Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Proses produksi program yang dimulai
dari penentuan tujuan, pengadaan konten, pengkajian, dan uji coba
program; (3) Eksekusi program melibatkan penyiar sebagai eksekutor
utama yang berperan langsung dalam menyiarkan program siaran dan
mengambil semua teknis siaran, dilakukan secara live dan record; (4)
Pengawasan dan evaluasi program dilakukan oleh Kepala Bagian
Layanan dan Promosi dibantu oleh program director setiap 6 bulan
sekali, namun setiap bulannya tetap diawasi.

Kata kunci: pelaksanaan program, radio pendidikan

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

“Evaluasi Jogja Belajar Radio di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan

Disdikpora DIY”. Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

suatu usaha maksimal, bimbingan dan bantuan baik moril maupun materiil dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan saya

kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di UNY.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi dan memberikan saya

kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di UNY.

3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberikan masukan yang sangat berguna,

pengarahan dan kesabaran dalam membimbing penyusunan skripsi.

viii
5. Bapak Ariyawan Agung Nugroho, ST sebagai dosen pembimbing

akademik yang telah membantu selama proses perkuliahan.

6. Seluruh dosen jurusan Teknologi dan Komunikasi Pendidikan yang telah

memberikan ilmu selama penulis menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Yogyakarta.

7. Bapak St. Mulyanto, M.Kom selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan

layanan Seksi Layanan dan Promosi yang telah memberikan ijin penulis

untuk memperoleh data penelitian.

8. Bapak Muhammad Cholid Nur Rochman selaku program director Jogja

Belajar Radio yang telah membantu dan memberikan pengarahan yang

bermanfaat dalam menjalankan kegiatan penelitian.

9. Segenap kru Jogja Belajar Radio yang telah membantu dalam proses

penelitian.

10. Bapak (Alm) dan Ibuku, yang selalu membimbing dan mendoakanku.

11. Teguh Sapta Gilang Mauladan, ST, suamiku yang selalu mendoakan dan

mendukungku dalam menyelesaikan skripsi.

12. Salma Novita Sari, sahabatku yang selalu menemani dan membantu

selama proses penyusunan skripsi.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

doa, bantuan dan semangat untuk penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat,

memberi andil bagi kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi

orang lain kelak.

ix
Semoga penulisan tugas akhir skripsi ini memberikan manfaat bagi para

pembaca dan penelitian selanjutnya. Akhirnya kepada Allah SWT hamba

menyerahkan segala permohonan semoga senantiasa mendapatkan ridha dan

maghfirah-Nya. Aamiin Ya Rabbal „Alamin.

Yogyakarta, 4 Oktober 2016

Penulis

x
DAFTAR ISI

hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PERSETUJUAN ................................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4
C. Batasan Masalah...................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Siaran Radio ................................................................ 7
1. Pengertian Radio ................................................................................ 7
2. Macam-macam Radio ......................................................................... 8
3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan ....................................... 10
4. Kelebihan dan Kekurangan Radio ...................................................... 13

xi
B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio ............................ 15
1. Pengertian Program Siaran Radio....................................................... 15
2. Jenis Program siaran Radio ................................................................ 16
3. Penulisan Naskah Program Siaran Radio ........................................... 17
4. Pengelolaan Program Siaran Radio .................................................... 22
C. Hubungan Pelaksanaan Program Dengan Kawasan Teknologi
Pendidikan ............................................................................................... 34
D. Tinjauan tentang Jogja Belajar Radio ..................................................... 36
E. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................................. 39
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 39
C. Subjek Penelitian..................................................................................... 41
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 42
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 44
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46
H. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 50
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 50
1. Perencanaan Program ......................................................................... 54
a. Perencanaan Produksi ................................................................. 55
b. Penjadwalan Program Siaran ...................................................... 56
c. Pengadaan Saran dan Prasarana .................................................. 57
2. Produksi Program ............................................................................... 60
3. Eksekusi Program ............................................................................... 62
4. Pengawasan Program .......................................................................... 65

xii
C. Pembahasan ............................................................................................. 66
1. Perencanaan Program ........................................................................ 68
2. Produksi Program .............................................................................. 70
3. Eksekusi Program ............................................................................. 72
4. Pengawasan Program ........................................................................ 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Saran ........................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77


LAMPIRAN ........................................................................................................ 80

xiii
DAFTAR TABEL

hal
Tabel 1. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran............................. 31
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................................. 44
Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Wawancara .............................................................. 45

xiv
DAFTAR GAMBAR

hal
Gambar 1. Komponen Analisis Data Model Kualitatif....................................... 46
Gambar 2. Mixer dan Perangkat Komputer di Jogja Belajar Radio .................... 58
Gambar 3. Studio siaran Jogja Belajar Radio ..................................................... 59
Gambar 4. Kegiatan Siaran Radio ....................................................................... 111
Gambar 5. Ruang Studio Siaran .......................................................................... 111
Gambar 6. Perangkat Komputer, Mikrofon, dan Mixer ...................................... 111
Gambar 7. Kegiatan Siaran Talkshow ................................................................. 111

xv
DAFTAR LAMPIRAN

hal
Lampiran 1. Lembar Observasi ........................................................................... 81
Lampiran 2. Panduan wawancara. ...................................................................... 83
Lampiran 3. Checklist ......................................................................................... 85
Lampiran 4. Hasil pengamatan ........................................................................... 86
Lampiran 5. Checklist ......................................................................................... 88
Lampiran 6. Catatan Lapangan Observasi 1 ....................................................... 89
Lampiran 7. Catatan Lapangan Observasi 2 ....................................................... 90
Lampiran 8. Catatan Lapangan Observasi 3 ....................................................... 91
Lampiran 9. Catatan Lapangan Observasi 4 ....................................................... 92
Lampiran 10. Hasil Wawancara 1 ....................................................................... 93
Lampiran 11. Hasil Wawancara 2 ....................................................................... 97
Lampiran 12. Hasil Wawancara 3 ...................................................................... 106
Lampiran 13. Hasil Wawancara 4 ....................................................................... 109
Lampiran 14. Dokumentasi Foto ........................................................................ 111
Lampiran 15. Data Radio .................................................................................... 112
Lampiran 16. Desain Kegiatan Perluasan Layanan Radio 2016 ......................... 114
Lampiran 17. Rancangan Program Siaran Jogja Belajar Radio ......................... 123
Lampiran 18. Standard Operational Procedure ................................................. 145
Lampiran 19. Analisis Data ................................................................................ 147
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 168
Lampiran 21. Surat Keterangan/Izin Penelitian .................................................. 169
Lampiran 22. Tabel Log Pendengar .................................................................... 170

xvi
`
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses

komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau

media tertentu ke penerima pesan. Banyak sekali media yang dapat menjadi

saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, salah satunya adalah

media audio. Media audio atau auditif adalah media pembelajaran yang hanya

mengandalkan suara saja, sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera

pendengaran. Contoh media ini adalah radio.

Radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi

sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari

radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan

penyampai informasi. Radio merupakan salah satu media yang berguna bagi

semua bentuk yang berhubungan dengan pendidikan, karena dapat

memperkaya pengetahuan, pengalaman pendidikan, dan juga ide-ide yang

kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang

berpengaruh dalam pendidikan. Radio memiliki sejumlah fungsi, seperti

mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam

menyampaikan pesannya, radio dapat mengambil model komunikasi satu arah

maupun dua arah.

1
`
Pada dasarnya radio merupakan media audio yang dapat dengan dinamis

mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya teknologi radio streaming. Streaming sebenarnya

adalah proses pengiriman data secara kontinyu (terus-menerus) yang

dilakukan melalui internet untuk ditampilkan oleh aplikasi streaming pada

personal computer atau klien. Paket-paket data yang dikirimkan telah

dikompresi untuk memudahkan pengirimannya melalui internet. Dengan kata

lain, streaming adalah suatu teknologi untuk memainkan audio dan/atau video

secara langsung atau rekaman, langsung dari server tanpa harus mengunduh

file tersebut. Seperti halnya radio FM dan AM, radio streaming juga dapat

dijadikan sarana pendidikan. Salah satu contoh radio pendidikan dengan

teknologi streaming adalah Jogja Belajar Radio.

Jogja Belajar Radio (JB Radio) adalah radio streaming yang dikelola

oleh Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) DIY. JB

Radio merupakan program layanan pendidikan yang dikemas secara

edutaiment. JB Radio memberikan layanan informasi pendidikan yang

dipadukan dengan hiburan yang mendidik. Sebagai radio streaming, JB Radio

dapat didengarkan kapan saja dan dimana saja secara online selama 18 jam

dari pukul 06.00-24.00 dengan menggunakan akses internet. Untuk dapat

mendengarkan siaran JB Radio para pendengar dapat mengakses

http:/www.JBRadio.jogjabelajar.org/.

JB Radio yang diluncurkan sejak September 2014 ini merupakan

kegiatan yang cukup baru di lembaga Balai Tekkomdik, meliputi kegiatan

2
`
tentang dunia pendidikan, info-info pendidikan, juga terdapat kegiatan yang

mengundang narasumber dari pakar pendidikan sendiri. Kegiatan ini

dilakukan setiap hari dengan program-program radio yang variatif dan

terencana, seperti Selamat Pagi, 1 Jam Bersama Artis Idola, Dendang

Nusantara, Agenda Jogja, Lentera Hati, Lumbung Budaya, Jogja Hari Ini, dan

masih banyak lagi.

Berdasarkan survey awal (pada tanggal 23 Oktober 2015) yang

dilakukan peneliti terhadap 2 orang karyawan Balai Tekkomdik dengan

wawancara ditemukan bahwa dalam pengoperasiannya selama 1 tahun ini, JB

Radio dapat dikatakan belum memasyarakat. JB Radio sudah mengalami

promosi terutama di sekolah-sekolah DIY dan melakukan promosi di berbagai

sosial media, akan tetapi JB Radio masih mempunyai sedikit pendengar. Hal

ini dapat diketahui dari sistem yang terdapat di komputer server JB Radio.

Oleh karena radio ini menggunakan jaringan internet, jumlah pendengar

JBRadio akan tercatat sesuai dengan IP address dari gadget yang digunakan

untuk mengaksesnya. Menurut salah satu karyawan Balai Tekkomdik, jika

dilihat dari catatan tersebut maka dapat diketahui bahwa setiap harinya

pendengar JB Radio ini adalah komputer-komputer dari lingkup kantor Balai

Tekkomdik itu sendiri. Jarang sekali ada pendengar lain yang turut

mendengarkan JB Radio. Menurutnya, hal ini dikarenakan minimnya antusias

masyarakat untuk mendengarkan radio secara streaming. Saat ini segmen

radio yang paling baik dan lebih diminati pendengar radio yaitu radio FM.

3
`
Melalui hasil observasi awal, diketahui struktur kepengurusan JB Radio

mengalami beberapa kali perubahan sejak diluncurkan, terutama di bagian

direksi. Sebagai radio pendidikan JBRadio juga memiliki kru-kru yang

memiliki tanggung jawab masing-masing, yaitu Direktur Jogja Belajar Radio,

Music Director, penulis naskah, reporter, dan penyiar (announcer).

Dari paparan di atas, penelitian tentang pengelolaan siaran program

pendidikan di Jogja Belajar Radio dilakuka dengan maksud untuk mengetahui

mekanisme dan cara kerja siaran program pendidikan di Jogja Belajar Radio

serta mendapatkan kejelasan tentang latar belakang dan tujuan dibuatnya

siaran program pendidikan di Jogja Belajar Radio. Mengingat bahwa Jogja

Belajar Radio adalah salah satu radio pendidikan di Yogyakarta yang

mengambil segmen masyrakat pendidikan baik formal dan non formal.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang inilah yang membuat peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang terjadi, yakni:

1. Kurangnya minat masyarakat untuk mendengarkan siaran radio

pendidikan.

2. Jogja Belajar Radio kurang diminati pendengar.

3. Layanan JB Radio hanya bisa diakses dengan menggunakan jaringan

internet (radio streaming).

4
`
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini

difokuskan pada pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai

Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diungkap diatas, rumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di

Balai Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan dalam

perencanaan, produksi, eksekusi, dan pengawasan serta evaluasi program.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan

untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di Balai

Tekkomdik DIY sebagai program layanan pendidikan.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat penelitian dapat

disebutkan sebagai berikut:

1. Bagi Jogja Belajar Radio (Balai Tekkomdik DIY)

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran

dalam melaksanakan program JB Radio yang merupakan salah satu

layanan pendidikan dari Balai Tekkomdik.

5
`
2. Bagi Mahasiswa

Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa sebagai calon

teknolog pendidikan, sehingga mampu mengembangkan serta mengelola

program pembelajaran yang baik melalui media radio.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini menambah wawasan keilmuan pelaksanaan program dan

radio pendidikan secara mendalam bagi peneliti sendiri, serta menjadi

pengalaman pribadi yang takkan terlupakan.

6
`
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Siaran Radio

1. Pengertian Radio

Radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi

sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam kehidupan sehari-

hari radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hiburan

dan penyampai informasi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

nomor 32 tahun 2002, tentang penyiaran dalam Judhariksawan (2010:17)

radio adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran

dan atau sarana transmisi di darat, laut, atau antariksa dengan

menggunakan spectrum frekuensi secara serentak dan bersamaan oleh

masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara

teratur dan berkesinambungan.

Menurut Hasan (2012: 120), radio adalah teknologi yang digunakan

untuk mengirim sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang

elektromagnetik. Gelombang ini merambat dan melintas lewat udara

karena memerlukan medium pengangkut.

Menurut Masduki (2006: 9), radio merupakan media auditif tetapi

murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan di mana saja yang

7
`
berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan

hiburan.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa radio adalah alat

untuk menyampaikan informasi secara auditif melalui gelombang

elektromagnetik yang berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi,

informasi, pendidikan, dan hiburan yang dapat didengarkan di mana saja.

2. Macam-macam Radio

Djamal (2011: 57-58) menggolongkan radio menurut format siaran

dan sumber pendanaan. Radio yang digolongkan menurut format siaran

dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Radio berita

Radio berita merupakan radio yang mempunyai format siaran

berita dengan beberapa aspeknya, seperti, headline news, breaking

news, laporan investigasi, wawancara eksklusif, dan ulasan mengenai

ekonomi dan politik.

b. Radio hiburan

Radio hiburan adalah radio yang menyiarkan segala bentuk hiburan

seperti kuis, pagelaran musik, dongeng, dan sebagainya.

c. Radio pendidikan

Radio pendidikan adalah radio yang mempunyai program tetap

seputar pendidikan, contohnya olah raga, tata boga, tata busana, jenis

8
`
program lainnya dengan topik kebudayaan, kewilayahan, ilmu

pengetahuan, dan teknologi.

Sedangkan radio yang digolongkan menurut sumber pendanaan

yaitu:

a. Radio publik

Radio publik merupakan radio yang mendapatkan seluruh atau

sebagian pendanaan operasionalnya dari pemerintah. Biasanya

radio ini menyiarkan hal-hal terkait dengan kemajuan pembagunan

kebijaksanaan pemerintah.

b. Radio swasta

Radio swasta merupakan radio yang memperoleh pendadanaan

operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan,

mempunyai wilayah siaran secara local dan berjaringan.

c. Radio komunitas

Radio komunitas merupakan radio yang memperoleh

pendanaan operasional secara swadaya melalui pengumppulan

donasi komunitasnya dan pihak-pihak yang bersimpati.

Dari penjelasan di atas, jenis radio yang dibahas dalam topik

penelitian ini menurut format siarannya termasuk dalam kategori radio

pendidikan karena hampir seluruh konten dalam program siaran adalah

seputar pendidikan. Sedangkan menurut sumber pendanaannya

termasuk dalam kategori radio publik karena dana operasional

9
`
diperoleh dari pemerintah yang bertujuan untuk kemajuan

pembangunan khusunya dalam pendidikan.

3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan

Peranan siaran radio dalam dunia pendidikan diyakini sebagai

salah satu sumber belajar yang ekonomis, praktis mudah, dan fleksibel.

Menurut Masduki (2001), radio pendidikan merupakan media radio

yang dapat difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan,

sesuai dengan peran ideal radio sebagai media public yaitu penyampai

informasi, pendidikan, dan hiburan.

Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa radio pendidikan dalam

dunia pendidikan merupakan media siar yang dapat dijadikan media

belajar yang menyajikan sumber informasi pembelajaran bagi

masyarakat pendengar dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran yang ekonomis, praktis, mudah dan fleksibel.

Substansi dalam radio pendidikan sendiri tidak lepas dengan

tujuan pendidikan nasional. Program acara yang disiarkan dalam radio

10
`
pendidikan berisi mengenai program-program pendidikan yang selalu

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengarnya. Program

acara pendidikan yang disisarkan dalam radio pendidikan merupakan

prioritas utama dan memiliki porsi yang lebih banyak dibandingkan

program acara lainnya.

Menurut Nasution (2005: 106-107) ada beberapa alasan

menggunakan siaran radio dalam dunia pendidikan, yaitu:

a. Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai

dunia langsung.

b. Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam

bentuk yang mudah dipahami, selain buku, film, gambar, dan lain-

lain.

c. Siaran dapat menciptakan suasana yang menyenangkan,

merangsang, dan membangkitkan ide-ide baru.

d. Siaran dapat memberikan informasi yang tidak dapat segera

diberikan guru.

e. Cara penyajian siaran sangat hidup, menarik, dan mengundang

keterlibatan anak dalam peristiwa yang diperlihatkan.

f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh

guru seperti musik, bentuk-bentuk kebudayaan, kesenian dan

sebagainya.

g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan keterampilan atau

teknik untuk melihat atau mendengarkan.

11
`
h. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa kehadiran radio

dalam dunia pendidikan terutama radio pendidikan yang

menyiarkan banyak program pendidikan memberikan banyak

manfaat dan memberikan berbagai kebutuhan dengan menarik,

interaktif, informatif, dan menghibur.

Dalam dunia penyiaran, radio berfungsi sebagai media

komunikasi massa yang banyak digunakan bagi masyarakat dalam

segala kebutuhan. Dalam dunia pendidikan sendiri radio mempunyai

fungsi yang tak kalah penting sebagai sumber belajar masyarakat.

Secara umum fungsi radio pendidikan menurut Darmanto dalam

Innayah (2014) antara lain:

a. Meningkatkan kesadaran nasional

b. Melengkapi pembelajaran di sekolah

c. Menyelenggarakan pendidikan dengan materi mencakup skala

nasional

d. Menambah materi pembelajaran dan bahan bacaan

e. Menyediakan informasi dan pendidikan bagi kelompok kecil

f. Membantu mereka yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena

keterbatasan ekonomi

12
`
4. Kelebihan dan Kekurangan Radio

Radio sebagai media penyiaran sekaligus media komunikasi

memiliki kelebihan maupun kekurangan. Menurut Arief S. Sadiman

(2008: 50-52), kelebihan radio sebagai media penyiaran, yaitu:

a. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih dibandingkan

dengan televisi

b. Mudah dipindahkan

c. Jika digunakan bersama-sama alat perekam radio dapat mengatasi

problem jadwal

d. Program radio dapat diputar dan direkam lagi sesuka pemakai

e. Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi

f. Media radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar

(pebelajar)

g. Radio dapat memusatkan perhatian pebelajar pada kata-kata yang

digunakan pada bunyi dan artinya

h. Siaran lewat suara terbutkti amat tepat atau cocok untuk

mengajarkan musik, bahasa, dan Al-Qur‟an.

i. Radio dapat mengajarkan hal-hal tertentu secara lebih baik jika

dibandingkan dengan yang dikerjakan oleh pengajar, antara lain:

- Radio dapat menampilkan pengajar yang ahli dalam bidang

studi tertentu sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan

pengajar yang layak untuk mengajar

13
`
- Pelajaran yang disajikan lewat program radio lebih bermutu,

lebih baik, dari segi ilmiah maupun metodis

- Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot)

maka pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak

sumber di perpustkaan yang sudah siap dipakai

- Siaran-siaran yang actual dapat menciptakan suasana kesegaran

(immediacy) pada sebagian besar topik

j. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat

dikerjakan oleh pengajar. Program-program radio dapat

menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas.

k. Program radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta

daya jangkauannya cukup luas.

Dari berbagai kelebihan radio yang diuraikan di atas, dapat

dikatakan bahwa radio dapat menjadi salah satu bentuk teknologi

informasi yang digunakan masyarakat untuk berbagai kebutuhan.

Selain memiliki kelebihan yang bermanfaat sebagai media komunikasi

terutama sebagai media atau sumber belajar, radio juga mempunyai

beberapa kelemahan yaitu:

a. Program siaran lebih banyak hiburan yang dapat menarik minat

pendengar daripada porsi siaran pendidikan yang disiarkan

b. Komunikasinya hanya satu arah

c. Kurang dapat membahas topik siaran pendidikan secara mendalam

karena dibatasi oleh jam siaran suatu program.

14
`
d. Proses integrasi siaran radio ke dalam kegiatan proses

pembelajaran di kelas seringkali menyulitkan (Arief S. Sadiman,

2008: 52)

B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio

1. Pengertian Program Siaran Radio

Program merupakan suatu benda abstrak yang mempunyai fungsi

sebagai pemuas batiniah sehingga yang dirasakan khalayak dapat

diekspresikan sebagai penilaian objektif yaitu bagus atau kurang bagus

(Djamal, 2011:159). Siaran berasal dari kata siar yang berarti

menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Siaran sebagai output

stasiun penyiaran merupakan perpaduan antara kreativitas manusia dan

kemampuan sarana/alat atau antara perangkat keras dan perangkat lunak.

Dengan demikian program siaran dapat diartikan sebagai suatu

informasi yang disampaikan dan disebarluaskan melalui pemancar yang

termuat dalam sebuah program. Stasiun radio harus memiliki studio dan

sarana serta pemancar dalam melaksanakan siaran, pelaksanaan program

siaran sendiri harus direncanakan baik jadwal siaran maupun produksi

programnya. Mengingat program siaran memberi dampak yang sangat luas

bagi masyarakat baik dampak positif maupun dampak negatif, maka

dibuatlah format program dan susunan pola acara sebagai bahan acuan

dalam pembuatan program siaran. Selain itu, pelaksanaan sebuah program

siaran juga membutuhkan manajerial yang mulai dipersiapkan dari proses

15
`
perencanaan (programming), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actualizing), dan pengendalian proses produksi (controlling) (Djamal,

2011: 94).

2. Jenis Program Siaran Radio

Program siaran radio dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau

satu segmen dari isi siaran radio. Pada dasarnya sebuah program siar radio

dapat dikelompokkan menjadi program informasi atau berita, program

hiburan, dan program pendidikan, namun dari ketiga program tersebut

dapat diperinci lagi menjadi 2 jenis program yaitu program karya artistic

dan program karya junalistik.

a. Program karya artistik

Program karya artisik adalah program yang proses produksinya

mengutamakan unsur keindahan dan kesempurnaan sesuai

perencanaan. Jenis program karya artistik yaitu drama, musik, lawak,

kuis, informasi sejarah, informasi kebudayaan.

b. Program karya jurnalistik

Program karya jurnalistik adalah program yang proses produksinya

mengutamakan kecepatan dan kebenaran yang bersumber dari

peristiwa dan pendapat dari masalah yang sedang hangat dibahas, jenis

program karya jurnalistik yaitu berita aktual (siaran berita), berita non

aktual (feature, majalah udara), dialog dan monolog.

16
`
3. Penulisan Naskah Program Siaran Radio

a. Bentuk-bentuk naskah program siaran radio

Setiap program siaran radio pastilah mempunyai program yang

harus dilalui sebelum program tersebut disiarkan, salah satunya yaitu

dalam kepenulisan naskah program. Menurut Darmanto (1998: 11)

bentuk-bentuk naskah program siaran radio yaitu:

1) Sinopsis

Sinopsis adalah bentuk naskah berupa singkatan dari seluruh

materi yang disajikan. Biasanya sinopsis digunakan untuk acara

berdurasi 30-60 menit. Dalam pembuatan sinopsis tidak diperlukan

informasi mengenai petunjuk teknis produksi dan bukan

merupakan urut-urutan penyajian materi acara.

2) Treatment

Treatment adalah bentuk naskah yang telah memuat informasi

mengenai petunjuk teknis produksinya, jumlah pendukung acara

yang diperlukan, pesan, dan merupakan garis besar-urut-urutan

materi penyajian secara keseluruhan.

3) Full script

Full script adalah bentuk naskah yang berisi seluruh pemikiran

dan informasi yang disajikan melalui bahasa radio (kata, musik,

dan sound effect) sekaligus lengkap mengenai teknis produksinya.

17
`
b. Prinsip dasar penulisan naskah program radio

Dalam menulis naskah suatu program radio harus berpedoman

pada prinsip dasar penulisan naskah, menurut Darmanto (1998: 16-19)

sebuah naskah yang baik harus memperhatikan prinsip atau hal yang

mendasari dalam menulis naskah siaran radio, yaitu:

1) Aspek seni

Aspek seni dalam penyusunan naskah program radio sangatlah

penting, maka seorang penulis naskah perlu menghitungkan

komposisi kata, musik, dan sound effect. Komposisi ketiga unsur

tersebut harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi

sajian yang membosankan.

2) Aspek bahasa

Sesuai dengan karakteristik radio yang bersifat auditif,

pemakaian bahasa dalam artian yang verbal sangat penting, karena

seluruh bahasa yang akan disampaikan kepada pendengar

disampaikan melalui bahasa audio sehingga bahasa yang

digunakan sebaiknya ringkas, sederhana, mudah diucapkan, mudah

diingat, dan mudah dipahami.

3) Aspek teknik teknologis

Setiap penulis naskah harus mengetahui apakah naskah yang

ditulis untuk siaran program live atau record dan apakah program

tersebut di luar atau di dalam studio. Untuk pelaksanaan produksi

yang bersifat record harus mengetahui secara pasti apakah materi

18
`
yang akan diproduksi ada yang tersedia dalam bentuk rekaman

audio atau seluruhnya baru akan diproduksi di dalam studio. Jika

peralatan yang digunakan terbatas maka penyusunan naskah harus

disesuaikan dengan kondisi yang ada.

c. Proses penulisan naskah program siaran radio

Langkah-langkah dalam proses penulisan naskah terdiri dari 4 hal

yang saling berkaitan. Menurut Darmanto (1998: 34-42) langkah-

langkah dalam proses penulisan naskah yaitu:

1) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan dalam penulisan naskah yaitu:

a. Menentukan tema/topik materi yang akan dibahas.

Jika tema telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu

menentukan topik yang akan diangkat. Jika penjabaran tema

dari sejumlah topik tidak relevan dengan program siaran maka

perlu mencari topik lain. Penentuan topik mempengaruhi jenis

format yang akan digarap.

b. Melakukan riset pendahuluan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari

latar belakang informasi mengenai permasalahan yang akan

ditulis.

19
`
c. Merumuskan masalah

Agar penulisan lebih terarah, maka diperlukan rumusan

permasalahannya. Banyak sedikitnya hal-hal yang akan

ditanyakan disesuaikan dengan durasi acara yang bersangkutan.

d. Menentukan tujuan program

Setiap program siaran harus mempunyai tujuan yang

hendak dicapai. Meskipun setiap jenis program sudah dengan

sendirinya memuat segi tujuan yang harus dicapai, namun

setiap program siaran harus memiliki tujuan yang jelas.

e. Menentukan format acara

Ada kalanya format sudah ditentukan terlebih dahulu oleh

produser. Namun, jika order yang diterima belum menyebutkan

jenis format, penulis dapat menentukan sendiri berdasarkan

sifat permasalahan serta tujuan program yang hendak dicapai

2) Tahap pra penulisan

a. Pengumpulan materi

Pada tahap ini pengumpulan materi merupakan tahap yang

paling penting karena penulis harus mengetahui tempat-tempat

yang diyakini menjadi sumber informasi berkaitan dengan

tema/topik yang akan ditulis. Jenis acara dan format penyajian

juga akan mempengaruhi proses pengumpulan materi.

20
`
b. Menyeleksi materi

Menyeleksi materi diperlukan untuk memperhitungkan

tingkat kesulitan teknis produksi dan durasi yang tersedia.

Pembatasan durasi siaran seringkali berakibat tidak

tersiarkannya seluruh materi yang telah dipilih.

c. Merencanakan pesan

Pada dasarnya pesan adalah suatu nilai yang dibuat oleh

pembuat program dimaksudkan untuk diterima, dimengerti dan

dipahami serta mempengaruhi perilaku pendengar. Pesan

merupakan inti dari seluruh penyelenggaraan produksi program

siaran. Pusat dari seluruh program terletak pada pesan yang

akan disampaikan.

3) Pelaksanaan penulisan

Pada dasarnya penulisan naskah dalan program radio ada 3

tahap yaitu membuat sinopsis, treatment, dan full script. Namun

seiring dengan kondisi yang ada dan waktu siaran yang sifatnya

terus menerus penulis naskah program siaran langsung masuk ke

tahap full script.

4) Evaluasi dan penulisan kembali

Naskah yang sudah jadi dibaca ulang dan dievaluasi. Jika

berdasarkan hasil evaluasi naskah harus diperbaiki, maka perlu

diadakan penulisan kembali. Namun jika hasil evaluasi naskah

sudah baik, maka tidak perlu diadakan penulisan naskah kembali.

21
`
4. Pengelolaan Program Siaran Radio

Menurut Masduki (2004: 20-21) strategi dalam kebijakan

pengelolaan siaran radio terdiri dari 3 hal yang saling berkaitan, yaitu:

a. Segmenting, yaitu proses membagi-bagi atau mengelompokkan

pendengar dalam kotak-kotak psikografis-sosiografis yang lebih

homogen (Rhenald Kasali, 2000)

b. Targeting, yaitu proses memilih dan menyeleksi serta menjangkau

potensi pendengar melalui program siaran yang tepat.

c. Positioning, yaitu strategi memasuki jendela otak pendengar dan

strategi komunikasi pembentukan citra produk siaran di benak pikiran

pendengar.

Menurut Morissan (2009: 231), strategi pengelolaan program siaran

dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:

a. Perencanaan program

Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki

perencanaan yang matang. Perencanaan yang akan memberikan

kelancaran pada tahap selanjutnya. Kelancaran dalam merencanakan

sebuah program membawa dampak yang besar bagi proses produksi,

penyiaran program dan mekanisme pengontrolan. Tanpa adanya

perencanaan evaluasi sebuah program tidak dapat dilakukan.

Menurut JB. Wahyudi (1994: 73) untuk dapat membuat sebuah

perencanaan yang baik maka dalam mengelola sebuah program siaran

harus mengetahui:

22
`
1) Tujuan yang hendak dicapai

2) Situasi dan kondisi masa kini

3) Kemampuan yang dimiliki

4) Tantangan yang dihadapi

5) Hambatan yang ada

6) Strategi yang tepat untuk pelaksanaan

Selain itu, hal-hal yang termasuk dalam perencanaan sebuah

program yaitu:

1) Perencanaan siaran yang di dalamnya termasuk produksi dari

pengadaan materi siaran serta menyusun materi siaran tersebut

menjadi sebuah program acara yang disiarkan baik harian,

mingguan, maupun bulanan sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

2) Perencanaan sarana dan prasarana yang ada

3) Perencanaan administrasi yang di dalamnya termasuk dana, tenaga,

dan pemasaran.

Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat

sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar.

Perencanaan program meliputi:

23
`
1) Pemilihan jenis program

Menurut Harley (2005: 30) ada beberapa klasifikasi jenis

program berdasarkan konten dan tujuannya, yaitu:

a) Program pemberitaan

Program pemberitaan ini berisi mengenai berita dan siaran

diskusi seperti talkshow dan breaking news.

b) Program pendidikan

Program pendidikan merupakan program yang membahas

seputar kebutuhan dunia pendidikan yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk melengkapi sumber belajar.

c) Program hiburan

Program hiburan adalah program yang disiarkan untuk

kebutuhan hiburan seperti penyiaran lagu, berdasar permintaan

pendengar, kuis berhadiah, kirim salam, bernyanyi dan

bercerita.

2) Perencanaan jadwal siaran

Dalam mengelola program radio, mengatur format

sangatlah penting karena menjadikan pribadi atau ciri khas radio

tersebut dalam menarik minat pendengar. Untuk mendapatkan

kesempurnaan produksi atau penyajian siaran, perlu dilakukan

perencanaan siaran meliputi rencana siaran bulanan, rencana siaran

mingguan, rencana siaran harian. Perencanaan secara umum

melahirkan kebijakan tentang bagaimana alokasi waktu dan materi

24
`
siaran dalam sehari, seminggu, sebulan, hingga setahun. Bagian

program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta

menentukan waktu atau jam penayangan program.

Menurut Masduki (2004: 48) cara menentukan acara dan

perencanaan jadwal adalah sebagai berikut:

a) Kenali calon pendengar, pilih segemen pendengar paling

potensial di suatu daerah dengan melakukan penelitian

kebutuhan pendengar.

b) Rumuskan materi bentuk program

c) Menentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran

kepada target pendengar. Format stasiun juga akan mengatur

proporsi materi siaran.

d) Membangun citra radio di benak pendengar untuk memperkuat

jati diri dengan beragam cara.

Berdasarkan uraian di atas, Jogja Belajar Radio yang

mengusung format radio pendidikan sebelum membuat program-

programnya perlu melakukan analisis kebutuhan pendengar

sehingga seluruh program yang terdapat di Jogja Belajar Radio

disesuaikan dengan kebutuhan pendengar.

b. Produksi program

Secara umum program radio diperoleh dari 4 sumber, yaitu

jaringan antar stasiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi,

produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang

25
`
menjadi kongsinya (Tommy, 2006: 15). Produksi program siaran radio

adalah proses mentransfer naskah suara, menjadi suatu hasil nyata dari

sebuah ide. Produksi siaran radio dengan ragkaian kata-kata, suara,

musik, atau sound effect menjadi kesatuan yang utuh yang mampu

membangkitkan sugesti, emosi maupun imajinasi pendengarnya.

Menurut Masduki (2004:51) ada dua bentuk proses produksi program

yaitu:

1) On Air

On Air atau siaran live adalah produksi yang dilakukan secara

langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan

penggabungan materi secara mekanis.

2) Off Air

Off Air atau siaran recording merupakan produksi yang

dilakukan di dalam ruang produksi yang meliputi sejumlah tahapan

sampai sebuah paket program siap disiarkan. Menurut JB.

Wahyudi (1994: 30), tahapan dalam acara off Air terdiri dari:

a) Pra produksi

Penemuan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan

naskah atau konsep dengan penuangan ide adalah inti dari

tahap pra produksi. Pada tahap pra produksi ini dibagi kembali

menjadi 2 hal yaitu perencanaan dan persiapan.

26
`
(1) Perencanaan

Perencanaan pada tahap pra produksi meliputi

penuangan ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide

gagasan yang telah ditetapkan dan telah disepakati

dituangkan dalam bentuk proposal program radio yang

menjadi tanggung jawab produser. Dalam proposal tersebut

diuraikan berbagai aspek mengenai konsep desain program

yang akan diproduksi dalam sebuah acara program radio.

Setelah ada konsep program, langkah selanjutnya adalah

penulisan naskah. Naskah merupakan bagian dari hasil

penuangan ide atau gagasan yang dikemas dalam bentuk

menarik sesuai dengan desain program yang telah

disepakati.

(2) Persiapan

Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal

yaitu persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan,

termasuk surat menyurat dan segala bentuk proses

administrasi yang dibutuhkan agar peliputan tidak

terhambat. Selain perizinan, persiapan yang dilakukan yaitu

persiapan peralatan. Peralatan menjadi bagian dari tahap

pra produksi yang harus diperhatikan karena perlatan

berguna untuk menunjang jalannya teknis program.

27
`
b) Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi

dapat dilaksanakan. Proses produksi dilakukan dengan

perekaman suara dari naskah menjadi bentuk rekaman suara

yang dapat didengar oleh pendengar. Dalam tahap produksi

harus memperhatikan beberapa hal yaitu:

(1) Kesesuaian jadwal selama bekerja

(2) Pengelolaan alat yang digunakan

(3) Pengelolaan kerabat kerja

(4) Kualitas suara hasil perekaman

c) Pasca produksi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi

sebuah program radio. Tahap pasca produksi merupakan

serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah semua

pengambilan suara dari semua materi dinyatakan selesai dan

siap disiarkan. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap

pasca produksi yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini

berperan mengurangi dan menghilangkan noise yang terrekam

selama perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan

musik sebagai pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini

juga tak luput dari evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan

perbaikan dari hasil produksi yang dikerjakan.

28
`
Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang

mengatur jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama

produksi berlangsung. Personil yang mendukung juga berasal

dari unit kerja yang ada pada struktur organisasi lembaga

penyiaran. Setelah proses produksi selesai maka setiap personil

kembali pada unit kerja asalnya (Djamal, 2011: 101). Adapun

tugas-tugas dari tim produksi antara lain:

1) Produser/Program Director

- Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan

- Menyediakan produk tepat pada waktunya

- Mengkoordinir tim produksi

- Mengatur alur kerja tim produksi

- Menyediakan semua keperluan tim produksi

- Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.

2) Penulis naskah

- Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan

siaran

- Menyediakan bahan tepat pada waktunya

- Memastikan keakuratan data dan pengayaan data

melalui riset

3) Reporter

- Mencari bahan di lapangan/luar kantor

29
`
- Menyediakan naskah siap baca

- Menyampaikan laporan lapangan

4) Direktur musik

- Menyediakan musik yang dibutuhkan

- Memberikan masukan musik yang tepat

- Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya

5) Operator produksi

- Memproduksi sesuai perintah produser

- Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak

siar

- Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim

6) Penyiar (announcer)

- Mengantar rekaman lagu atau musik dan program

- Membacakan iklan-iklan (live commercial), layanan

publik, dan identifikasi stasiun

- Menyampaikan laporan atau informasi waktu dan lalu

lintas

- Menjalankan peralatan control room.

c. Eksekusi program

Menurut Morrisan (2009:302), eksekusi program merupakan

kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai

dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air.

30
`
Seorang programmer harus menganalisi dan memilah-milah bagian

waktu siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada

jam berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu

pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik

mungkin. Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 1.

Tabel 1. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran

Bagian Hari Audien Tersedia


Pagi Hari (06.00-09.00) Anak-anak, ibu rumah tangga,
pensiunan, pelajar, dan karyawan
yang akan berangkat ke kantor
Jelang Siang (09.00-12.00) Anak-anak pra sekolah, inu rumah
tangga, pensiunan, dan karyawan
yang bertugas secara bergiliran
(shift).
Siang Hari (12.00-16.00) Karyawan yang baru pulang dari
tempat kerja, anak-anak dan
remaja.
Sore Hari (Early Evening) (16.00- Hampir sebagian besar audien
18.00) sudah berada di rumah
Jelang Waktu Utama (Prime Seluruh audien tersedia pada waktu
Acces) (19.00-20.00) ini.
Waktu Utama (Prime Time) Seluruh audien tersedia pada waktu
(20.00-23.00) ini utamanya antara pukul 20.00-
21.00. Namun setelah itu, audien
mulai berkurang utamanya untuk
audien anak-anak, para pensiunan,
dan mereka yang harus tidur lebih
cepat agar dapat bangun pagi-pagi
Jelang Tengah Malam (Late Utamanya orang dewasa
Fringe) (23.00-23.30)
Akhir Malam (Late Night) (23.30- Orang dewasa termasuk karyawan
02.00) yang bertugas secara giliran (shift).
(Sumber: Peter K Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt;
Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-
London, 1991) dalam Morissan (2009: 257)

31
`
Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime

time, yaitu waktu terbaik khalayak dalam menikmati acara siaran yang

ditayangkan dalam waktu sehari. Setaip program acara yang disiarkan

menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime time

yang berbeda.

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah

karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut

sebagai format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara

berbentuk diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran,

keterangan durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentuk-

bentuk insert, serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104).

Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau

masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program, hal yang perlu

diperhatikan adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah

program. Dalam melaksanakan eksekusi sprogram saat on air, terdapat

dua konsep atau metode penyiar atau siaran sendiri dan siaran berdua

atau lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendiri baik bertutur,

mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan

siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan

operator yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun

dengan sesame penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau

melayani interaksi pendengar.

32
`
Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan

rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menuruyt Theo

Stokkink (1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan

informasi yang dibutuhkan untuk menggabungkan acara suaru

program ke dalam susunan acara, yaitu:

1) Judul

2) Tanggal dan waktu rekaman persiapan

3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran

4) Nama reporter (penulis)

5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar

6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman

7) Durasi rekaman

Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana

yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga

dengan Jogja Belajar Radio. Rencana siar di Jogja Belajar Radio

diberikan kepada penyiar sebagai panduan program siaran sehingga

dapat mempermudah proses siaran program.

d. Pengawasan dan evaluasi program

Menurut Terry dalam Wahyudi (1994: 30), pengawasan dan

langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan

evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar

hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.

33
`
C. Hubungan Pelaksanaan Program dengan Kawasan Teknologi Pendidikan

Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1994 adalah teori dan praktik

dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses

dan sumber belajar. Dalam definisi tersebut dirumuskan atas lima kawasan

bidang garapan teknolog pendidikan, yaitu: Desain, Pengembangan,

Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian (Evaluasi) (Seels dan Richey, 1994:

10-25).

Sedangkan menurut AECT (1997) adalah proses kompleks dan

terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk

menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola

pemecahan masalah belajar dan manusia.

AECT 2004 mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai studi dan

etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja

melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya

teknologi.

Penjelasan singkat dari kawasan-kawasan Teknologi Pendidikan adalah

sebagai berikut:

1. Kawasan Desain

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain

adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti

program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan

modul. Kawasan desain meliputi studi mengenai desain system

34
`
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik

pebelajar.

2. Kawasan Pengambangan

Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke

dalam bentuk fsik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi

teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan pengembangan

diorganisasikan dalam empat kategori, yaitu teknologi cetak, audiovisual,

teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.

3. Kawasan Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk

belajar. Fungsi pemanfaatan ini memperjelas hubungan pebelajar dengan

bahan dan system pembelajaran. Kawasan ini terdiri dari pemanfaatan

media, difusi inovasi implementasi, dan institusionalisasi (pelembagaan),

serta kebijakan dan regulasi

4. Kawasan Pengelolaan

Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang

Teknologi endidikan dan dari peran teknolog pendidikan. Pengelolaan

meliputi pengendalian Teknologi Pendidikan melalui perencanaan,

pengorganisasian, dan supervise. Kawasan pengelolaan terdiri dari

pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan system

penyampaian, dan pengelolaan informasi.

35
`
5. Kawasan Penilaian (Evaluasi)

Penilaian atau evaluasi adalah proses penentuan memenuhi tidaknya

pembelajaran dan belajar. Kawasan evaluasi tumbuh bersamaan dengan

pengembangan penelitian dan metodologi pendidikan. Menurut Scriven

penilaian merupakan proses untuk menentukan kebaikan, manfaat atau

nilai dari suatu proses atau produk, dan merupakan proses penelitian.

Tujuan evaluasi adalah membantu pengambilan keputusan yang tepat,

bukan untuk menguji hipotesa.

Proses penilaian atau evaluasi dimulai dengan analisis masalah. Hal ini

merupakan langkah awal dalam pengembangan dan penilaian karena

tujuan dan hambatan dijelaskan pada proses ini. Dalam kawasan evaluasi

dibedakan menjadi penilaian program, penilaian projek, dan penilaian

produk.

Hubungan antar kawasan dalam teknologi pendidikan tidak dapat

dipisahkan karena bersifat sinergis. Setiap kawasan memberikan kontribusi

terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian dan teori yang digunakan

bersama oleh semua kawasan. Begitu pula dengan pelaksanaan program siaran

radio juga memiliki keterikatan dengan kelima kawasan teknologi pendidikan

khususnya dengan program-program siaran untuk pendidikan.

D. Tinjauan tentang Jogja Belajar Radio

Jogja Belajar Radio (JBRadio) adalah radio streaming milik Balai

Tekkomdik Disdikpora DIY yang memberikan layanan pendidikan yang

dikemas secara edutainment sejak tahun 2014. JBRadio memberikan layanan

36
`
informasi pendidikan yang dipadukan dengan hiburan yang mendidik. Sebagai

radio pendidikan JBRadio dapat didengarkan kapan saja dan dimana saja

secara streaming selama 18 jam dari pukul 06.00-24.00. Untuk dapat

mendengarkan siaran JBRadio para pendengar dapat mengakses

http:/www.JBRadio.jogjabelajar.org/.

Terdapat 6 program acara rutin JBRadio, yakni :

1. Selamat pagi

2. 1 Jam Bersama Artis Idola

3. Dendang Nusantara

4. Agenda Jogja

5. Lentera Hati

6. Jogja Hari Ini

Selain program acara rutin, JBRadio juga memiliki 8 program acara

unggulan yakni:

1. Talkshow

2. Lumbung Budaya

3. Sosok Tokoh

4. Resensi Media

5. Ayo Belajar

6. Info IPTEK dan Sains

7. Bincang Santai

8. Resensi Warta Guru

37
`
Kegiatan JBRadio ini merupakan kegiatan yang terbilang baru di

lembaga BTKP, meliputi kegiatan tentang seputar dunia pendidikan, info-info

pendidikan, juga ada kegiatan yang mengundang narasumber dari pakar

pendidikan sendiri. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja.

E. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana asal-usul program Jogja Belajar Radio?

2. Bagaimana kegiatan perencanaan siaran program Jogja Belajar Radio?

3. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio?

4. Siapa saja yang terlibat dalam produksi program Jogja Belajar Radio?

5. Bagaimana kegiatan pengawasan dan evaluasi yang dilakukan terkait

dengan program Jogja Belajar Radio?

38
`
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut

Suharsimi Arikunto (2005: 243), penelitian deskriptif adalah penelitian yan

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala

yang ada, yaitu keadaan yang apa adanya saat penelitian dilaksanakan.

Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan tujuan untuk mendskripsikan

pelaksanaan program Jogja Belajar Radio yang dilaksanakan di Balai

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dengan cara deskriptif

dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khususnya yang

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007: 6).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2016.

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Balai Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan Disdikpora Pemda DIY Jalan Kenari No. 2 Kota Yogyakarta.

Adapaun tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai

berikut:

39
`
1. Tahap pengumpulan data awal

Peneliti melakukan observasi dan wawancara awal secara informal dan

tidak terstruktur kepada pengelola Jogja Belajar Radio Balai Tekkomdik

DIY. Bertujuan untuk mencari beberapa masalah yang ada dan fakta-fakta

yang ditemukan selama pengumpulan data awal.

2. Tahap penyusunan proposal

Peneliti memulai menyusun proposal penelitian berdasarkan data-data

awal yang telah dikumpulkan pada tahap pengumpulan data awal. Tahap

ini bertujuan untuk menentukan instrumen dan teknik apa yang akan

digunakan selama penelitian berdasarkan kajian teori yang ada.

3. Tahap perijinan surat penelitian

Peneliti mengurus surat perijinan penelitian untuk melakukan di Balai

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Disdikpora Pemda DIY setelah

proposal mendapat persetujuan oleh dosen pembimbing dan pihak

fakultas.

4. Tahap pengumpulan data

Peneliti mulai melakukan penelitian di Balai Teknologi dan

Komunikasi Pendidikan Disdikpora Pemda DIY yaitu dengan

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian. Data-data

tersebut kemudian diolah dan dianalisis guna ditarik sebuah kesimpulan.

5. Tahap penyusunan laporan

40
`
Peneliti menyusun laporan penelitian berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Data-data tersebut kemudian

disajikan menjadi suatu laporan penelitian.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang terdapat dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang

terkait langsung dengan pengelolaan program Jogja Belajar Radio yaitu

Program Director Jogja Belajar Radio, Kepala Bagian Layanan dan Promosi,

kru radio, dan penyiar Jogja Belajar Radio. Pengambilan subjek penelitian

dimaksudkan untuk menggali informasi sebanyak mungkin dan menjawab

rumusan dan tujuan penelitian yang dilakukan.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian merupakan gejala yang menjadi

fokus untuk diamati. Variabel penelitian adalah segala yang berbentuk apa

saja yang diterapkan oleh peneliti kemudian dipelajari sehingga terkumpul

informasi hal tersebut dan akhirnya ditarik keimpulannya (Sugiyono, 2008:

60).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu dalam

penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain dan

mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain (Sugiyono, 2008: 56).

Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program Jogja

Belajar Radio di Balai Tekkomdik.

41
`
E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua,

yaitu data utama (data primer) dan data pendukung (data sekunder). Data

primer adalah data yang berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui

wawancara dengan subjek penelitian. Sedangkan data sekunder bersumber

dari catatan tertulis, foto atau gambar, dokumen, dan hasil observasi serta

informasi lain yang dapat mendukung dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data agar memperoleh data yang akurat dan lengkap, sehingga

mengungkapkan secara detail pelaksanaan program Jogja Belajar Radio di

Balai Tekkomdik. Dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik dalam

pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan non participant

observation. Pengamatan non partisipan adalah dimana peneliti tidak ikut

di dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah

berkedudukan selaku pengamat. Dalam hal ini peneliti hanya mengamati

tanpa terlibat dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh subjek dan

informan. Segala aktivitas dari subjek dan informan merupakan sumber

data penelitian ini.

2. Wawancara

42
`
Teknik wawancara ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri

sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

semi terstruktur (semistructured interview). Wawancara semi terstruktur

ini termasuk kategori in-depth interview yang pelaksanaannya lebih bebas

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dan pihak

yang diajak wawancara diminta pendapatnya. Dalam melakukan

wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa

yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2009: 233)

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, film dokumenter, dan data lain yang relevan. Dokumen menurut

Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2007: 217) diartikan sebagai

setiap bahan tertulis ataupun film, dengan diikutinya beberapa keuntungan

yang menjadi alasan kegunaan yaitu:

a. Merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong,

b. Berguna sebagai “bukti” untuk suatu pengujian.

c. Sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah,

sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.

43
`
Dokumentasi digunakan untuk menggali informasi yang dalam serta

berkaitan dengan pengelolaan Jogja Belajar Radio yang ada di Balai

Tekkomdik. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat

untuk memberikan gambaran dalam mendapatakan informasi yang lebih

mendalam di lembaga.

F. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi, panduan wawancara, dan checklist.

1. Lembar observasi

Rangkaian kegiatan yang terdapat di Jogja Belajar Radio merupakan

data yang kaya. Guna mencatat segala kegiatan dan hal menarik lain

selama penelitian berlangsung, penelitian ini dibekali dengan lembar

observasi yang sudah disiapkan sebelum penelitian dilaksanakan.

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi

No. Aspek Yang Diamati


1. Proses perencanaan program
- Proses penentuan tujuan program
- Cara memilih jenis penayangan
- Cara menentukan isi program
- Langkah-langkah penetapan strategi siaran
2. Proses produksi program siaran
- Penentuan dan pembuatan konten
- Kegiatan siaran program radio
3. Proses eksekusi program siaran
- Persiapan dan penayangan program

2. Panduan wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan dan

asusmsi peneliti. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara

44
`
terbuka. Berlangsung secara informal dan santai namun terus fokus

mencari benang merah dari masalah penelitian. Panduan wawancara hanya

membuat garis besar pokok-pokok, topik, atau masalah yang dijadikan

pegangan dalam wawancara.

Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Wawancara

No. Aspek Yang Diamati


1. a. Latar belakang program
b. Tujuan program
c. Kebutuhan program
d. Standard dan prosedur pengelolaan Jogja Belajar Radio
2. a. Kriteria/kualifikasi pengelola
b. Target/sasaran program
c. Jenis program yang ada
d. Sarana prasarana
3. a. Prosedur pengelolaan siaran JB Radio
b. Kegiatan produksi untuk program live maupun rekaman
c. Kegiatan produksi iklan dan info ringan
d. Pengawasan program siaran Jogja Belajar Radio
4. a. Respon Pendengar
b. Pencapaian program Jogja Belajar Radio

3. Checklist

Menurut Sobry Sutikno (2009: 134), checklist adalah suatu daftar

yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Ada bermacam

macam aspek yang dicantumkan dalam checklist, kemudian observer

tinggal memberikan tanda cek pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan

hasil pengamatannya. Digunakan untuk memudahkan peneliti mencari

data tambahan terkait buku, dokumen, dan informasi dari internet. Lembar

checklist dipersiapkan sebelum penelitian berlangsung.

45
`
G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, dimana analisis ini digunakan untuk menganalisis data yang tidak

dapat dibaca dengan angka atau berbentuk paparan tentang suatu peristiwa.

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 21) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisi data yaitu:

Pengumpulan data

Reduksi data Sajian data

Penarikan
kesimpulan/verifikasi

Gambar 1. Komponen Analisis Data Model Kualitatif

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan

wawancara. Peneliti melakukan analisis terhadap data yang didapat, jika

merasa data tersebut belum memuaskan, maka terus digali dan hingga

diperoleh data yang dianggap kredibel.

2. Reduksi Data

Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci seperti telah

dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan

makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan

46
`
analisis data melalui reduksi dara. Mereduksi data berarti merangkum,

memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data

peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama adalah pada

temuan oleh karena itu apabila peneliti dalam melakukan penelitian

menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum

memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam

reduksi data. Dalam mereduksi data peneliti mendiskusikan pada orang

yang dipandang ahli sehingga melalui diskusi tersebut wawasan peneliti

akan terus berkembang.

3. Data Display

Data display atau penyajian data setelah direduksi maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles

dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang

47
`
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti dalam penelitian kualitatif harus berusaha mendapatkan data

yang valid (kredibel) untuk itu dalam pengumpulan data peneliti perlu

mengandalkan validitas data agar data yang diperoleh tidak cacat (invalid).

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan sejumlah kriteria tertentu.

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Teknik pengujian keabsahan data pada

penelitian ini menggunakan teknik traingulasi.

Triangulasi, sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Denzin (Moleong,

2007: 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Penelitian ini menggunakan traingulasi sumber dan metode, yaitu

dengan pengecekan atau perbandingan data antara lain:

1. Membandingkan hasil wawancara dengan observasi, atau sebaliknya

2. Membandingkan hasil observasi dengan dokumentasi, atau sebaliknya

3. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi, atau sebaliknya

48
`
4. Mengecek sumber data dari pengelola dan penyiar

5. Member check, melakukan pengcekan yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data, tujuan member check untuk mengetahui seberapa jauh data

yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data

(Sugiyono, 2009: 375)

49
`
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Jogja Belajar Radio atau Jogja Belajar Radio adalah radio streaming

Balai Tekkomdik DIY yang memberikan layanan pendidikan yang dikemas

secara edutaiment. Jogja Belajar Radio memberikan layanan informasi

pendidikan yang dipadukan dengan hiburan yang mendidik untuk mendukung

kegiatan belajar dan mengajar serta perluasan penyebaran informasi seputar

pendidikan. Radio streaming ini dapat didengarkan setiap hari selama 18 jam

yakni pada pukul 06.00-24.00. Untuk dapat mendengarkan siaran Jogja

Belajar Radio para pendengar dapat mengakses

http://www.jbradio.jogjabelajar.org

Siaran radio streaming ini diselenggarakan di Kantor Studi JBRadio

BTKP DIY, Jl Kenari no. 2 Yogyakarta. JBRadio didukung oleh SDM yang

cukup mumpuni dalam program kepenyiaran profesional. JBRadio juga

memberikan layanan kepada masyarakat yang ingin belajar dan memperdalam

pengetahuan tentang program siaran radio khususnya siaran radio khususnya

siaran radio yang disiarkan secara streaming.

B. Hasil Penelitian

Penyelenggaraan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik

Disdikpora DIY dilatar belakangi dalam upaya untuk memberikan wadah

dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat auditif


50
`
yang diproduksi Balai Tekkomdik. Hal ini merupakan bentuk layanan

pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada masyarakat, khususnya

guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam melaksanakan pengembangan

dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan dan

pemerataan mutu pendidikan.

Hal tersebut sebagaimana yang tertulis pada Desain Kegiatan

Perluasan Layanan Radio milik Balai Tekkomdik bahwa Balai Teknologi

Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta

sebagai salah satu lembaga penghasil produk teknologi di bidang pendidikan

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan dan

memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatakn dan

pemerataan mutu pendidikan, Balai Tekkomdik DIY mempunyai kewajiban

untuk menyebarkan hasil teknologi tersebut kepada pengguna, khususnya guru

dan para pelaku pendidikan lainnya.

Sebagaimana yang dikatakan bapak “M” selaku kepala seksi layanan

dan promosi Balai Tekkomdik bahwa:

“...Jogja belajar radio itu kan satu Layanan berbasis audio.


BTKP memproduksi berbagai macam media pembelajaran.
Untuk mewadahi konten berbasis audio maka kita buat
sistem layanan online yang bisa disiarkan secara streaming,
maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap harinya dari
jam 6 pagi sampai jam 12 malam selama 18 jam. Ada
program-program berbasis audio. Yang kedua di JB Radio
ini terdapat layanan namanya audio audimen, pengguna
dapat mengambil atau mendownload konten-konten
berbasis audio tanpa harus mendengarkan siaran radionya.
Ide dasarnya seperti itu.”

51
`
Hal tersebut sebagaimana yang dikatakan oleh bapak “Ch” selaku

Program Director Jogja Belajar Radio bahwa:

“Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang


awalnya memproduksi banyak konten-konten media
pembelajaran baik yang sifatnya audio, video, animasi.
Nah, dari situ terpikirlah bagaimana supaya media-media
khususnya media audio yang dibuat itu bisa tersampaikan
ke masyarakat. Nah, maka munculah ide untuk membuat
stasiun radio. Nah, tapi awalnya di tahun 2011 itu em..
karena memang sumber daya yang masih awal dan awam
sekali, makanya kita hanya menyiarkan rekaman-rekaman
atau hasil-hasil produksi media pembelajaran yang
diproduksi BTKP.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latar belakang

diadakannya program layanan Jogja Belajar Radio adalah untuk memberikan

wadah dalam menyiarkan produk-produk media pembelajaran yang bersifat

auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik dengan menggunakan sistem

layanan online yaitu radio streaming. Hal ini merupakan bentuk layanan

pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada masyarakat, khususnya

guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam melaksanakan pengembangan

dan memproduksi media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan dan

pemerataan mutu pendidikan

Program Jogja Belajar Radio dirancang untuk mendistribusikan

konten-konten pembelajaran yang diproduksi Jogja Belajar Radio guna

memfasilitasi pembelajaran formal melalui layanan radio streaming. Tujuan

yang ingin dicapai dari dilaksanakannya kegiatan Perluasan Layanan dan

Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik adalah :

52
`
1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami berbagai

Program, Produk, dan Layanan Unggulan yang dimiliki oleh Balai

Tekkomdik DIY.

2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang dikemas secara

edutainment melalui JB Radio.

Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak “Ch” selaku Program

Director JBRadio bahwa:

“Tujuan dari program ini sebagai pemerataan konten


pembelajaran berbasis audio BTKP melalui media
streaming. Sebenernya kita ada 2, video sama audio. Nah
audio ini salah satunya di JB Radio. Jadi kita ngasih konten
ke mereka berupa pengetahuan ringan maupun pengetahuan
formal kayak mata pelajaran yang ada di bimbingan belajar
sama Ayo Belajar. Tujuan utamanya itu, kita ingin
menyebarluaskan konten-konten pendidikan melalui media
audio streaming. Kita juga ingin mengenalkan bahwa
sekarang itu radio gak hanya bisa didengarkan lewat
perangkat radio saja, tapi sekarang bisa diakses dengn
internet juga. Jadi kita pengen mengenalkan tenknologi
itu.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan program Jogja

Belajar Radio adalah untuk mendistribusikan produk-produk pendidikan

berbasis audio yang dimiliki Balai Tekkomdik melalui media radio streaming

berupa konten-konten pembelajaran formal maupun pengetahuan ringan

kepada masyarakat.

a. Standar dan Prosedur Pengelolaan Jogja Belajar Radio

Program Jogja Belajar Radio diatur dalam Standar Operation

Procedure (SOP) yang menjadi pedoman dalam menyampaikan konten-


53
`
konten pembelajaran dalam program siarannya. Hal ini sebagaimana yang

dikatakan oleh Bapak M selaku General Manager Jogja Belajar Radio

bahwa:

“Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya.”

Jogja Belajar Radio memang memiliki SOP yang menjadi pedoman

kegiatan siaran radio, namun menurut penyiar JBRadio mereka masih

belum benar-benar melaksanakan kegiatan penyiaran sesuai dengan SOP

penyiar yang ada. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sdr Ay, bahwa:

“Peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita


penyiar masih agak ngasal, gitu. Jadi karena kita masih
bingung nih „ini protapnya apa ya? Ah yaudah gini aja‟.
Kesannya kayak gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah ora
ono sing ngerungoke. Asal aja‟.”

Berdasarkan data tersebut, ketika peneliti mengadakan triangulasi

untuk mengungkapkan kredibilitas dan objektivitas data melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

pengelolaan penyiaran program Jogja Belajar Radio diatur oleh Standar

Operational Procedure, namun pada penyelenggaraan program tersebut

belum sesuai dengan SOP. Hal ini dikarenakan kurangnya penertiban

kepada para penyiar untuk melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku.

1. Perencanaan program

Sebuah program yang dibuat harus memiliki perencaan yang

matang. Perencanaan progam merupakan bagian terpenting dalam

mengembangkan sebuah radio. Hal ini karena program merupakan

54
`
produk yang dijual dan disajikan kepada para pendengar radio itu

sendiri. Perencaaan sebuah program akan berdampak pada kelancaran

proses produksi dan eksekusi program. Dalam merencanakan sebuah

program siaran hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan

produksi, penjadwalan acara siaran, serta pengadaan sarana dan

prasarana.

a. Perencanaan Produksi

Perencanaan program di Jogja Belajar Radio dibuat secara

bersama melalui Forum Group Discussion (FGD). Pengambilan

keputusan ini berdasarkan analisis kebutuhan dengan melibatkan

semua pengelola Jogja Belajar Radio beserta guru dan siswa

sekolah yang diundang dalam FGD. Perencanaan program meliputi

kegiatan penentuan tujuan, pemilihan konten siaran, penentuan

strategi penyiaran.

Dalam wawancara Bapak „Ch‟ selaku Progam Director

mengungkapkan bahwa:

“Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group


Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu
apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira
yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari
situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini.
Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu.
Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu
barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu
biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedback-nya.
Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan gak untuk
memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan ya

55
`
sudah kita ganti. Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk
kebutuhan konten, nah maka lanjut aja.”
Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan melalui forum

group discussion bersama guru dan siswa. Dari FGD tersebut akan

didapati masalah pembelajaran yang terjadi. Kemudian dapat

dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan program,

perencanaan program serta strategi yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan program tersebut.

Selanjutnya dilakukan uji coba program acara selama kurang

lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan dipantau feedback dari

program acara tersebut. Apabila dalam pelaksanaannya dapat

memenuhi konten, maka program acara tersebut akan dilanjutkan.

Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak kendala

dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti.

b. Penjadwalan Program Siaran

Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak

hanya merancang konten program acara saja melainkan juga

merancang jadwal siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi

penyiar di Jogja Belajar Radio sudah dirancang namun tetap

bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang

mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Fai selaku penyiar di Jogja

Belajar Radio, bahwa:

56
`
“Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain
semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita
dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja,
programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok
bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan
dan kedaerahan aja.”

Hal serupa juga dituturkan Ay selaku penyiar di Jogja Belajar

Radio, bahwa:

“Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua


penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai
jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program,
terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat
pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang
lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal Dunia Anak hari
ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh,
tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa
aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun,
gitu.”
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa jadwal siaran bagi penyiar sudah dirancang dan terpampang

di ruang kantor Jogja Belajar Radio, namun tetap bersifat fleksibel

menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang mayoritas adalah

penyiar freelance yang juga bekerja di radio lain.

c. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Keberadaan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan suatu

program akan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan

program. Sehingga sarana dan prasarana merupakan salah satu

aspek yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan program radio ini,

57
`
menurut data hasil penelitian bahwa sarana yang digunakan dalam

proses program Jogja Belajar Radio antara lain adalah:

1) Perangkat komputer

2) Microphone

3) Headphone

4) Audio mixer

5) Software radio streaming

6) Modem/koneksi internet

7) Audio jack

8) Recorder

Gambar 2. Mixer dan Perangkat Komputer di Jogja Belajar

Radio

Adapaun prasarana yang digunakan dalam program Jogja

Belajar Radio ini adalah:

1) Studio siaran

2) Studio rekaman

58
`

Gambar 3. Studio siaran Jogja Belajar Radio

Hal tersebut juga sesuai dengan yang dituturkan oleh Bapak

“M” selaku General Manager Jogja Belajar Radio, bahwa:

“Banyak. Kita punya perangkat mixer, punya perangkat


server yang menyimpan data-data, ada studio untuk
rekaman, studio produksi ada beserta peralatannya.”

Hal tersebut sebagaimana dituturkan oleh Bapak “Ch” selaku

Program Director Jogja Belajar Radio, bahwa:

“Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma


istilahnya memang emm.. menurutku sih dibanding dengan
radio lain itu gak kalah malah bisa jauh lebih bagus. Untuk
sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi.”

Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan Mas “Ay” selaku

penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa:

“Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap


daripada radioku yang komersil kalo aku boleh jujur.
cukuplah menurutku. Kalau untuk sarana untuk siaran ya,
tapi kalau untuk produksi aku gatau karena aku belum
pernah terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu
bikin iklan.”

59
`
Hal tersebut sebagaimana dituturkan oleh Mas “Fai” selaku

penyiar di Jogja Belajar Radio, bahwa:

“Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio


komersil ya. Kalau teman-teman lain kan ada yang pernah
di radio komersil, aku kan langsung di sini, ya udahlah
cukuplah. Katanya malah lebih bagus di sini daripada
radio-radio komersil.”

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana dan

prasarana yang dimiliki JBRadio terbilang cukup baik dan sudah

lengkap. JBRadio memiliki studio siaran ber-AC yang dilengkapi

peralatan siaran seperti audio mixer, microphone, perangkat

komputer, headphone, jaringan internet, software radio streaming,

recorder, dll. JBRadio juga memiliki ruang rekaman yang

dilengkapi fasilitas rekaman untuk menunjang pembuatan produk

audio yang nantinya dapat disiarkan pada program siaran JBRadio.

2. Produksi program

Kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio melibatkan

Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music

Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Hal ini seperti yang

disampaikan oleh bapak Ch:

“Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu


merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini
yang tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah
naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat
dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan
itu emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi
teknis atau operasional itu ada dari kru radio, ada Program

60
`
Director, ada scriptwriter, ada reporter, ada penyiar, ada
juga Music Director-nya.”
Program-program yang disiarkan di Jogja Belajar Radio

merupakan program yang diproduksi oleh Balai Teknologi dan

Komunikasi Pendidikan sendiri. Berdasarkan pengamatan yang telah

dilakukan selama penelitian, program siaran di Jogja Belajar Radio

diproduksi secara live dan recorded. Proses produksi untuk program

live dan recorded secara keseluruhan sama. Semua program yang

diproduksi harus melewati tahap FGD terlebih dahulu untuk

menentukan tema, rumusan, dan judul program. Hal ini seperti yang

dikatakan oleh bapak Cholid:

“Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group


Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu
apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira
yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari
situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini.
Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu.
Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu
barulah jadi kita bisa melakukan uji coba. Uji coba itu
biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat feedbacknya.”
Script untuk program yang akan diproduksi dibuat oleh penulis

naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya talkshow, Program

Director akan menentukan narasumber yang sesuai dengan tema yang

diangkat. Setelah melalui tahap tersebut barulah ditentukan program

tersebut akan ditayangkan secara live ataupun rekaman. Program siaran

yang bersifat live, penyiar menyiarkan program sesuai dengan script

yang dibuat atau dapat berupa talkshow dengan narasumber yang

dilakukan dan disiarkan saat itu juga. Program siaran yang bersifat

61
`
rekaman, penyiar membawakan program sesuai script yang telah

dibuat sebelumnya atau berupa talkshow dengan narasumber yang

dilakukan dengan rekaman terlebih dulu dan tidak langsung disiarkan

saat itu. Hal ini seperti yang disampaikan bapak Cholid:

“Ya memang kita ada program live ya itu talkshow,


bincang-bincang ya. Nah ini kita biasa tergantung
narasumbernya juga maunya live atau maunya rekaman
atau tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun FGD
dulu. Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kira-
kira temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD
ini akan muncul tema-temanya. Kalau biasanya yang
produksi itu kan FGD dulu nanti nemu rumusan, judul, baru
dibuat. Nah di FGD ini langsung, FGD langsung
menentukan judul-judulnya baik talkshow-nya, siaran live-
nya, sama tapping-nya kemudian barulah nanti disitu sudah
ditentukan juga narasumbernya siapa beserta jadwalnya.
Setelah itu kita menghubungi narasumbernya kita ajukan
surat kesana, barulah kita menentukan mau tapping atau
live.”
3. Eksekusi program

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program

sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Dalam melakukan

ekseskusi program, Jogja Belajar Radio secara penuh melibatkan

penyiar dalam mengambil semua teknis penyiaran. Penyiar merupakan

ujung tombak radio. Penyiarlah yang menjadi eksekutor program

siaran sekaligus kru radio terdepan yang berinteraksi dengan

pendengar. Program siaran tidak akan berjalan dengan baik bila

dieksekusi oleh penyiar yang tidak sesuai dengan program tersebut.

Penyiar menentukan kualitas program dalam pelaksaaan siaran

sekaligus menentukan citra radio.

62
`
Dalam pelaksanaan siaran, penyiar di Jogja Belajar Radio

diharuskan untuk mampu menyiarkan berbagai macam program siaran

yang terdapat di Jogja Belajar Radio, akan tetapi untuk program siaran

yang bertema keagamaan dan kebudayaan diperlukan penyiar dengan

kriteria khusus. Selain itu, jadwal siaran bagi penyiar yang sudah

ditetapkan bersifat fleksibel mengikuti kesedian penyiar. Hal ini seperti

yang dinyatakan Sdr. Ay, bahwa:

“Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua


penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai
jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program,
terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat
pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang
lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal dunia anak hari
ini udah ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh,
tukeran dong‟. Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa
aja dan emang diharuskan bisa menguasai program apapun,
gitu. Cuma untuk program keagamaan kayak program
rohani kristen, itu dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini,
sama yang lebih spesialis sama program kedaerahan jadi
kayak ada program ngudar kaweruh, itu dispesialkan untuk
mereka yang bisa berbahasa jawa. Jadi penyampaian
program siarannya itu pakai bahasa jawa.”
Hal ini serupa dengan pernyataan Sdr. Fai, bahwa:

“Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain


semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita
dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja,
programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok
bisa tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan
dan kedaerahan aja.”

Selain harus mampu membawakan program acara, penyiar

sebagai eksekutor program juga harus mampu menggunakan peralatan

63
`
siaran. Hal ini dikarenakan pada saat siaran program acara

berlangsung, penyiarlah yang memegang kendali alat-alat siaran. Hal

ini seperti disampaikan oleh sdr. Ay, bahwa:

“Tugas kita ya harus bisa memandu acara yang kita


bawakan. Kita harus tahu teknis siaran itu seperti apa. Kita
harus bisa jalin komunikasi yang baik dengan pendengar,
karna penyiarlah yang istilahnya berhadapan langsung sama
pendengar, kita yang interaksi langsung sama mereka.
Selain itu saat kita membawakan program acara kita juga
dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat siarannya.
Karna kan disela-sela siaran kan kayak ada musik jeda juga,
menguasai playlist, bisa mengoperasikan mixer juga.”
Hal serupa juga disamapaikan oleh Sdr. Fai, bahwa:

“Yang pasti kita harus tahu teknis siaran kayak gimana ya.
Karena kita ini termasuk garis depan yang langsung
berinteraksi sama pendengar radio. Kita harus bisa bawain
program acara yang ada dan kita juga harus mampu
menggunakan alat-alat siaran. Karena pada saat siaran itu
biasanya kita sendiri yang pegang kontrol alat-alat
siarannya.”
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa

eksekusi program siaran di Jogja Belajar Radio hanya melibatkan

penyiar sebagai eksekutor. Penyiar harus mampu untuk mampu untuk

membawakan semua program acara yang diproduksi Jogja Belajar

Radio dan mampu menggunakan alat-alat siaran. Akan tetapi untuk

program bertema kebudayaan dan keagamaan diperlukan penyiar

dengan kriteria khusus. Penyiar untuk program kebudayaan

diutamakan penyiar yang mampu berbahasa Jawa, hal ini karena

penyampaian program tersebut menggunakan bahasa jawa. Sedangkan

64
`
untuk program keagamaan memerlukan penyiar yang berbeda-beda

disesuaikan dengan latar belakang penyiar, seperti untuk siaran

program keagamaan islam disiarkan oleh penyiar yang beragama islam

dan siaran program keagamaan nasrani disiarkan oleh penyiar yang

beragama nasrani.

4. Pengawasan program

Pada pelaksanaan sebuah program diperlukan adanya

pengawasan dan evaluasi. Pada tahap ini, programmer harus mampu

untuk membaca situasi dan melihat performa program. Hal ini

bertujuan untuk menarik dan mempertahankan jumlah pendengar

sebanyak mungkin.

Kepala Bagian Layanan dan Promosi dibantu oleh Program

Director adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengawasi

berjalannya program Jogja Belajar Radio. Evaluasi internal yang

terdapat di Jogja Belajar Radio dilakukan setiap 6 bulan, namun setiap

bulannya tetap diawasi terkait pelaksanaan program siaran serta

absensi. hal ini diungkapkan oleh Bapak „M‟ selaku Kepala Bagian

Layanan dan Promosi bahwa:

“Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya.


Walaupun tiap sebulan saya melakukan evaluasi terkait
dengan evaluasi program siaran. Misalnya begini, bulan
Januari kita lakukan siaran di jam misalnya di jam 10
sampai jam 12 programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata
ketika jam tersebut saya adakan Ayo Belajar kok
pendengarnya log-nya kan kelihatan. Kok log-nya kok
sedikit? Kita evaluasi, kenapa? Oh, ternyata di jam seperti

65
`
ini pendengarnya masih pada sekolah, di kelas, sehingga
gak sempat untuk mendengarkan. Oleh karena itu kita
lakukan evaluasi. Coba kita ubah jam siarnya. Kita ubah
diluar jam sekolah, misal jam 1 sampai jam 3. Coba kita
lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi. Berarti yang
diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam
sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi.”

Hal serupa juga diungkapkan Bapak „Ch‟ bahwa:

“Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log
pendengar dan absensi jadi memang kita bisa mengontrol
dari itu semua. Selain itu kita juga melakukan pengawasan
secara langsung, bisa macem-macem.”

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa

pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program Jogja Belajar

Radio masih dilakukan secara internal setiap 6 bulan, namun setiap

bulannya pelaksanaan program akan tetap diawasi. Pengawasan ini

dilakukan secara langsung oleh Program Director dan Kepala Bagian

Layanan dan Promosi untuk melihat log pendengar serta absensi.

Apabila pada saat dilakukan pengawasan dan evaluasi ditemukan

kendala-kendala pada program siaran maka akan segera dicarikan

solusi serta strategi untuk mengatasi kendala tersebut.

C. Pembahasan

Mengacu pada pengertian radio pendidikan menurut Masduki (2001)

bahwa radio pendidikan merupakan media radio yang difungsikan untuk

menyampaikan pesan-pesan pendidikan, Jogja Belajar Radio memiliki latar

belakang dan tujuan yang memenuhi aspek tersebut.

66
`
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyelenggaraan program

Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik Disdikpora DIY dilatar belakangi

dalam upaya untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk

media pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik

menggunakan sistem layanan online yaitu radio streaming. Hal ini merupakan

bentuk layanan pendidikan yang diberikan Balai Tekkomdik kepada

masyarakat, khususnya guru dan para pelaku pendidikan lainnya dalam

melaksanakan pengembangan dan memproduksi media pembelajaran berbasis

TIK untuk meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan.

Tujuan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik dapat

disimpulkan bahwa tujuan program radio tersebut sudah sesuai dengan latar

belakang diselenggarakannya program tersebut. Hal tersebut peneliti maknai

dengan mencermati tujuan program tersebut yang dirancang untuk

mendistribusikan konten-konten pembelajaran baik pembelajaran formal

maupun pengetahuan ringan yang diproduksi Balai Tekkomdik kepada

masyarakat melalui layanan radio streaming.

Untuk mewujudkan siaran yang baik dan berkualitas, diperlukan

aturan yang mengatur pelaksanaan siaran program. Maka dibuatlah Standar

Opertional Procedures (SOP) yang wajib diketahui dan ditaati oleh penyiar.

Akan tetapi, pada kenyataannya penyelenggaraan program tersebut belum

sesuai dengan SOP. Hal ini dikarenakan kurangnya penertiban kepada para

penyiar untuk melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku.

67
`
1. Perencanaan program

Perencanaan program Jogja Belajar Radio di Balai Tekkomdik

sama dengan perencanaan program radio pada umumnya yang meliputi

perencanaan program hingga pengadaan sarana dan prasarana. Dari hasil

wawancara, observasi, dan studi literature diperoleh gambaran bahwa

perancanaan dan pelaksanaan program Jogja Belajar Radio melibatkan

seluruh pengelola radio.

Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki

perencanaan yang matang. Mengacu pada perencanaan program siaran

menurut JB. Wahyudi (1994: 73) bahwa perencanaan yang baik harus

mengetahui tujuan yang hendak dicapai, situasi dan kondisi masa kini,

kemampuan yang dimiliki, tantangan yang dihadapi, hambatan yang ada,

serta strategi yang tepat dalam pelaksanaannya sudah dapat terpenuhi oleh

Jogja Belajar Radio. Perencanaan program di Jogja Belajar Radio meliputi

perumusan konten, tujuan program, penyusunan program, uji coba untuk

mengetahui hambatan program, serta penentuan strategi yang digunakan

untuk pencapaian tujuam program. Target pendengar Jogja Belajar Radio

yaitu masyarakat pendidikan yang sebagaian besar adalah anak-anak usia

sekolah menuntut JBRadio untuk dapat menghadirkan program siaran

yang mendidik namun juga menarik minat anak-anak sebagai

pendengarnya.

Perencanaan program siaran diawali dengan analisis kebutuhan

melalui forum group discussion (FGD) bersama guru dan siswa. Dari FGD

68
`
tersebut akan didapati masalah pembelajaran yang terjadi. Kemudian dapat

dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan program, perencanaan

program serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

program tersebut.

Program Jogja Belajar Radio yang merupakan radio berkonsep

edutainment mengusung topik dan informasi seputar dunia pendidikan

yang memberikan pendidikan bagi masyarakat pendengar dengan sajian

yang variatif dan tetap menghibur walaupun konten program tersebut

berada di seputar dunia pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Harley

(2004: 30) yang membagi beberapa jenis program berdasarkan konten dan

tujuannya, salah satunya yaitu program pendidikan yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk melengkapi sumber belajar.

Dalam pengadaan konten program acara dilakukan uji coba

program acara selama kurang lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan

dipantau feedback dari program acara tersebut. Apabila dalam

pelaksanaannya dapat memenuhi konten, maka program acara tersebut

akan dilanjutkan. Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak

kendala dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti.

Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak hanya

merancang konten program acara saja melainkan juga merancang jadwal

siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi penyiar di Jogja Belajar Radio

sudah dirancang namun tetap bersifat fleksibel menyesuaikan dengan

69
`
jadwal para penyiar yang mayoritas adalah penyiar freelance yang juga

bekerja di radio lain.

Ada perbedaan kecil terkait perencanaan program yang bertema

kebudayaan dan keagamaan. Program kebudayaan dan keagamaan

memerlukan penyiar dengan kriteria khusus. Penyiar dalam program siaran

Ngudar Kawruh Kabudayaan misalnya, diutamakan adalah penyiar yang

fasih dalam berbahasa Jawa dan mengerti dengan budaya Jawa. Sedangkan

untuk program keagamaan disesuaikan dengan latar belakang penyiar.

Dalam penyelenggaraan suatu program, keberadaan sarana dan

prasarana akan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan

program tersebut. Sehingga sarana dan prasarana merupakan salah satu

aspek yang perlu diperhatikan. Sarana dan prasarana yang dimiliki

JBRadio terbilang cukup baik dan sudah lengkap. JBRadio memiliki

studio siaran ber-AC yang dilengkapi peralatan siaran seperti audio mixer,

microphone, perangkat komputer, headphone, jaringan internet, software

radio streaming, recorder, dll. JBRadio juga memiliki ruang rekaman yang

dilengkapi fasilitas rekaman untuk menunjang pembuatan produk audio

yang nantinya dapat disiarkan pada program siaran JBRadio.

2. Produksi program

Kegiatan produksi program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan

Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music

Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Semua program yang ada

di JBRadio diproduksi oleh Balai Tekkomdik sendiri, baik program yang

70
`
bersifat live maupun rekaman. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang

dinyatakan oleh Tommy (2006: 15) bahwa program radio terdiri dari

sumber jaringan antar statiun, rekaman atau menyewa dari rumah

produksi, produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain

yang menjadi kongsinya.

Proses produksi untuk program live dan rekaman secara

keseluruhan sama. Script untuk program yang akan diproduksi dibuat oleh

penulis naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya talkshow,

Program Director akan menentukan narasumber yang sesuai dengan tema

yang diangkat. Setelah melalui tahap tersebut barulah ditentukan program

tersebut akan ditayangkan secara live ataupun rekaman. Pelaksanaan siaran

program acara Jogja Belajar Radio mengacu pada jadwal yang berlaku

baik jenis program yang disiarkan maupun penyiar yang bertugas.

Program siaran yang bersifat live, penyiar menyiarkan program

secara langsung tanpa melalui pengeditan dan penggabungan materi secara

mekanis sesuai dengan script yang dibuat oleh penulis naskah. Program

siaran live juga dapat berupa talkshow dengan narasumber. Narasumber

yang diundang akan menyiapkan materi sesuai dengan tema yang

diangkat.

Program siaran yang bersifat rekaman, penyiar membawakan

program sesuai script yang telah dibuat sebelumnya atau berupa talkshow

dengan narasumber yang dilakukan dengan rekaman terlebih dulu dan

71
`
tidak langsung disiarkan saat itu. Script dapat dibuat oleh penulis naskah

ataupun narasumber yang diundang apabila acara bersifat talkshow.

3. Eksekusi program

Dalam melakukan ekseskusi program, Jogja Belajar Radio secara

penuh melibatkan penyiar dalam mengambil semua teknis penyiaran.

Penyiar merupakan ujung tombak radio. Penyiarlah yang menjadi

eksekutor program siaran sekaligus kru radio terdepan yang berinteraksi

dengan pendengar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Masduki (2004:

51) siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendirian baik bertutur, mengelola

informasi, maupun mengoperasikan peralatan.

Penyiar Jogja Belajar Radio harus mampu untuk mampu untuk

membawakan semua program acara yang diproduksi Jogja Belajar Radio

dan mampu menggunakan alat-alat siaran. Akan tetapi untuk program

bertema kebudayaan dan keagamaan diperlukan penyiar dengan kriteria

khusus. Penyiar untuk program kebudayaan diutamakan penyiar yang

mampu berbahasa Jawa, hal ini karena penyampaian program tersebut

menggunakan bahasa jawa. Sedangkan untuk program keagamaan

memerlukan penyiar yang berbeda-beda disesuaikan dengan latar belakang

penyiar, seperti untuk siaran program keagamaan islam disiarkan oleh

penyiar yang beragama islam dan siaran program keagamaan nasrani

disiarkan oleh penyiar yang beragama nasrani. Selain itu, jadwal siaran

bagi penyiar yang sudah ditetapkan bersifat fleksibel mengikuti kesedian

penyiar.

72
`
4. Pengawasan program

Dalam pelaksanaan program diperlukan adanya pengawasan dan

evaluasi. Pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh Kepala Bagian Layanan

dan Promosi dibantu oleh Program Director yang dilakukan berdasarkan

log pendengar dan absesnsi dari semua bagian yang terlibat dalam

pengelolaan program. Evaluasi internal yang terdapat di Jogja Belajar

Radio dilakukan setiap 6 bulan sekali, namun setiap bulannya tetap

diawasi.

Pengawasan dan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

bagaiamana pelaksanaan program siaran yang dibuat Jogja Belajar Radio.

Apabila pada saat dilakukan pengawasan dan evaluasi ditemukan

hambatan-hambatan pada program siaran maka akan segera dicarikan

solusi serta strategi untuk mengatasi hambatan tersebut.

73
`
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Beberapa poin yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengadaan program Jogja Belajar Radio dilatar belakangi dalam upaya

untuk memberikan wadah dalam menyiarkan produk-produk media

pembelajaran yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik

menggunakan sistem layanan online yaitu radio streaming.

2. Tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk mendistribusikan

konten-konten pembelajaran baik pembelajaran formal maupun

pengetahuan ringan yang diproduksi Balai Tekkomdik kepada masyarakat.

3. Program Jogja Belajar Radio diatur Standar Opertional Procedures (SOP)

yang wajib diketahui dan ditaati oleh penyiar, akan teteapi dalam

pelaksanaanya belum maksimal.

4. Perencanaan program-program acara di Jogja Belajar Radio dibuat secara

bersama-sama melalui Forum Group Discussion yang melibatkan seluruh

pengelola radio, guru, juga siswa sekolah. Perencanaan program meliputi

perumusan konten, tujuan program, penyusunan program, uji coba untuk

mengetahui hambatan program, serta penentuan strategi yang digunakan

untuk pencapaian tujuam program

5. Sarana dan prasarana program sudah layak dan lengkap.

74
`
6. Kegiatan produksi program siaran Jogja Belajar Radio melibatkan Kepala

Bagian Promosi dan Layanan, Programme Director, Music Director,

Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi. Proses produksi program yang

dimulai dari penentuan tujuan, pengadaan konten, pengkajian, dan uji coba

program. Proses produksi program acara siaran terdiri dari program live

dan record.

7. Eksekusi program melibatkan penyiar sebagai eksekutor utama yang

berperan langsung dalam menyiarkan program siaran dan mengambil

semua teknis siaran, dilakukan secara live dan record.

8. Pengawasan dan evaluasi program dilakukan oleh Kepala Bagian Layanan

dan Promosi dibantu oleh Program Director setiap 6 bulan sekali, namun

setiap bulannya tetap diawasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti

berikan adalah sebagai berikut

1. Bagi pengelola program siaran Jogja Belajar Radio

a. Memberikan inovasi terhadap setiap program siaran pendidikan dan

melakukan lebih banyak promosi agar dapat program Jogja Belajar

Radio lebih dikenal masyarakat.

b. Perlu adanya pengawasan yang kontinyu dari Program Director

terhadap disiplin kru produksi khususnya penyiar yang mengisi

program siaran sesuai dengan SOP yang berlaku di Jogja Belajar

Radio.

75
`
c. Menggiatkan kegiatan promosi agar Jogja Belajar Radio lebih dikenal

masyarakat.

d. Melakukan riset pendengar agar dapat meningkatkan pelayanan

terhadap kebutuhan informasi pendengar.

2. Bagi akademisi Teknologi Pendidikan

Melakukan kajian-kajian keilmiahan lebih mendalam tentang

persoalan perkembangan media massa khususnya radio serta dampaknya

pada kegiatan pembelajaran.

76
DAFTAR PUSTAKA

A.Darmanto. (1998). Tenik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta:


Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

A.Ius. Triartanto. (2010). Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktik.


Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Arief S. Sadiman (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Barbara B. Seels & Rita C. Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Eko Putro Widyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis


Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

H.Djamal, Andi F. (2011). Dasar-dasar Penyiaran. Jakarta: Kencana.

Hasan Asy‟ari O. (2012). Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio.


Yogyakarta: Erlangga.

Innayah. (2014). Radio Edukasi Sebagai Sumber Belajar. Jurnal TEKNODIK


VOL II no.1 Agustus 2014. Sidoarjo: BPMT-Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Judhariksawan,S.H. (2010). Hukum Penyiaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Lexy J. Moleong (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rodakarya.

Masduki. (2001). Jurnalistik Radio. Yogyakarta: Lkis.

.______. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: pt. Lkis plangi


aksara.

Miles, M.B. and Huberman, M.A. 1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage
Publication.

77
Morissan. (2009). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana.

Nasution, M.A. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Prayudha, Harley. (2005). Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik
Penyiaran. Malang: Bayu Media.

Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk Pendidikan


Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

._______. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

._______. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2007). Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).


Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :


Remaja Rosda Karya.

Sobry Sutikno. (2009). Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam


Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil’. Bandung : Prospect.

Tayibnapis. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta.

Theo Stokkink. (1997). The Professional Radio Presenter (Penyiar Radio


Profesional). Yogyakarta: Kanisius.

Tommy Suprapto, MS. (2006). Berkarier di Bidang Broadcasting. Yogyakarta:


Media Presindo.

Wahyudi. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Worthen & Sanders. (1973). Educational Evaluation (Teory and Practice).


Worthington, Ohio: Charles A.Jones Publishing Company.
78
Worthen, B. (1990) Program Evaluation. H. Walberg & G. Haertel (Eds). The
International Encyclopedia Of Educational Evaluation. Toronto:
Pergammon Press.

79
LAMPIRAN

80
Lampiran 1. Lembar Observasi

Lembar Observasi

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan


1. Proses produksi program siaran
1) Penentuan dan pembuatan materi
a) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi siaran
- Menentukan tema/topik materi
- Melakukan riset pendahuluan
(analisis kebutuhan)
- Merumuskan masalah
- Menentukan tujuan program
- Menentukan format acara
b) Kegiatan penulisan naskah siaran
- Pengumpulan materi
- Menyeleksi materi
- Merencanakan peran
- Membuat sinopsis
- Membuat treatment
- Membuat full script

2) Kegiatan siaran program radio


a) Kecakapan penyiar dalam
membawakan acara
- Memiliki kualitas vokal yang
bagus, bulat dan tidak pecah
- Memiliki artikulasi yang jelas
- Bisa berekspresi melalui suara
- Bisa memainkan intonasi suara
- Bisa mengatur kecepatan bicara
- Memiliki kemampuan verbal
b) Musik yang digunakan dalam siaran
- Terdapat musik pembuka
- Terdapat musik penutup
- Terdapat musik sisipan
- Terdapat musik smash
2. Produksi iklan dan info-info ringan
1) Produksi iklan
a) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi iklan
- Menentukan tema/topik iklan
- Menentukan target pemasaran

81
- Menentukan bentuk iklan
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
b) Kegiatan penulisan naskah iklan
- Mencantumkan keunggulan
produk
- Merencanakan peran
- Menentukan bahasa/dialeg/logat
yang digunakan
- Membuat sinopsis
- Membuat treatment
- Membuat full script
c) Recording
d) Mixing
- Suara manusia
- Musik
- Jingle
- Sound effect

2) Produksi info ringan


a) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi info ringan
- Menentukan tema/topik materi
- Melakukan riset pendahuluan
- Merumuskan masalah
- Menentukan tujuan program
b) Kegiatan penulisan naskah info
ringan
- Pengumpulan materi
- Menyeleksi materi
- Membuat full script
c) Recording
d) Mixing
- Suara manusia
- Musik
- Jingle
- Sound effect

82
Lampiran 2. Panduan Wawancara

Panduan Wawancara

Hari,tanggal :

Tempat :

Responden :

A. Konteks
1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan?
2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio?
3. Visi misi Jogja Belajar Radio?
4. Bagaimana penentuan target/sasaran program?
5. Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio?

B. Input
6. Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio?
7. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar
Radio?
8. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja
Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut?
9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio?
10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio?
11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio?

C. Proses
12. Bagaimana prosedur dari tahapan dan pengelolaan siaran di Jogja Belajar
Radio?
13. Apakah ada perbedaan format dan segmentasi di setiap program siaran?
Mengapa hal tersebut diperlukan?
14. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja belajar Radio?
15. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi program live maupun
rekaman?
16. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi iklan dan info ringan?
17. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal
serta menarik minat pendengar?

83
18. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja
Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah
diterapkan dalam menangani kendala?
19. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja
para karyawannya?

D. Produk
20. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio,
terutama pada program-program pendidikan?
21. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio?

84
Lampiran 3. Checklist

Checklist

Tidak
No. Item Ada
Ada
1. Profile Jogja Belajar Radio
2. Struktur organisasi
3. Jadwal siaran
4. Rancangan program siaran
5. Matrix program siaran
6. Deskripsi program siaran
7. Script
8. Ruang siaran
9. Perangkat Komputer
10. Audio Mixer
11. Microphone
12. Software
13. Headphone
14. Modem/Koneksi Internet
15. Audio Jack
16. Lain-lain...
a.
b.
c.

85
Lampiran 4. Hasil Pengamatan

Lembar Observasi

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan


1. Proses produksi program siaran
3) Penentuan dan pembuatan materi
c) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi siaran
- Menentukan tema/topik materi √
- Melakukan riset pendahuluan √
(analisis kebutuhan)
- Merumuskan masalah √
- Menentukan tujuan program √
- Menentukan format acara √
d) Kegiatan penulisan naskah siaran
- Pengumpulan materi √
- Menyeleksi materi √
- Merencanakan peran √
- Membuat sinopsis √
- Membuat treatment √
- Membuat full script √

4) Kegiatan siaran program radio


c) Kecakapan penyiar dalam
membawakan acara
- Memiliki kualitas vokal yang √
bagus, bulat dan tidak pecah √
- Memiliki artikulasi yang jelas √
- Bisa berekspresi melalui suara √
- Bisa memainkan intonasi suara √
- Bisa mengatur kecepatan bicara √
- Memiliki kemampuan verbal √
d) Musik yang digunakan dalam siaran
- Terdapat musik pembuka √
- Terdapat musik penutup √
- Terdapat musik sisipan √
- Terdapat musik smash √
2. Produksi iklan dan info-info ringan
3) Produksi iklan
e) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi iklan
- Menentukan tema/topik iklan √
- Menentukan target pemasaran √

86
- Menentukan bentuk iklan √
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
f) Kegiatan penulisan naskah iklan
- Mencantumkan keunggulan √
produk
- Merencanakan peran √
- Menentukan bahasa/dialeg/logat √
yang digunakan
- Membuat sinopsis √
- Membuat treatment √
- Membuat full script √
g) Recording √
h) Mixing
- Suara manusia √
- Musik √
- Jingle √
- Sound effect √

4) Produksi info ringan


e) Kegiatan rapat dalam menentukan
materi info ringan
- Menentukan tema/topik materi √
- Melakukan riset pendahuluan √
- Merumuskan masalah √
- Menentukan tujuan program √
f) Kegiatan penulisan naskah info
ringan
- Pengumpulan materi √
- Menyeleksi materi √
- Membuat full script √
g) Recording √
h) Mixing
- Suara manusia √
- Musik √
- Jingle √
- Sound effect √

87
Lampiran 5.

Checklist

Tidak
No. Item Ada
Ada
1. Profile Jogja Belajar Radio √
2. Struktur organisasi √
3. Jadwal siaran √
4. Rancangan program siaran √
5. Deskripsi program siaran √
6. Matrix program siaran √
7. Script √
8. Ruang siaran √
9. Perangkat Komputer √
10. Audio Mixer √
11. Microphone √
12. Software √
13. Headphone √
14. Modem/Koneksi Internet √
15. Audio Jack √
16. Ruang rekaman √
17. Recorder/Perangkat perekam suara √
18. AC √
19.
20

88
Lampiran 6. Catatan Lapangan Observasi 1

Hari/Tanggal : Jumat, 9 Mei 2016

Waktu : 08.54 WIB

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Sebelum memulai penelitian, peneliti bermaksud untuk meminta izin


terlebih dahulu kepada Kepala Seksi Layanan dan Promosi, bapak St.
Mulyanto, M.Si. Seksi layanan dan promosi adalah seksi yang menaungi
Jogja Belajar Radio. Sebelumnya peneliti sudah membuat janji untuk
bertemu dengan bapak Mulyanto pada pukul 9 pagi.
Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 08.54 WIB, kemudian
peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak
Mamal mempersilakan peneliti untuk duduk dulu di kursi yang terdapat di
ruang lobby sambil menunggu bapak Mulyanto dipanggilkan.
Beberapa saat kemudian bapak Mulyanto datang menemui peneliti.
Peneliti kemudian menyampaikan maksud kedatangan peneliti hari itu.
Peneliti meminta izin kepada bapak Mulyanto agar peneliti bisa
mengadakan penelitian di JBRadio. Bapak Mulyanto menyetujui permintaan
peneliti dan langsung mempersilakan penelitti untuk memulai melakukan
penelitian. Peneliti kemudian mewawancarai pak Mulyanto seputar Jogja
Belajar Radio.

89
Lampiran 7. Catatan Lapangan Observasi 2

Hari/Tanggal : Senin, 9 Mei 2016

Waktu : 08.54 WIB

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk


bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang.
Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 12. 54 WIB, kemudian
peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak
Mamal mempersilakan peneliti untuk duduk dulu di kursi yang terdapat di
ruang lobby sambil menunggu bapak Cholid.
Beberapa saat kemudian bapak Cholid datang menemui peneliti.
Peneliti kemudian menyampaikan maksud kedatangan peneliti hari itu.
Peneliti menyampaikan bahwa peneliti sudah mendapatkan izin dari bapak
Mulyanto agar peneliti bisa mengadakan penelitian di JBRadio dan meminta
kesediaan bapak Cholid untuk diwawancarai. Peneliti kemudian
mewawancarai pak Cholid seputar Jogja Belajar Radio.
Setelah melakukan wawancara peneliti dipersilakan untuk mengamati
kegiatan yang ada di JBRadio. Yang peneliti amati adalah kegiatan siaran,
jadwal siaran, sarana dan prasarana. Selanjutnya peneliti meminta dokumen
terkait kegiatan Jogja Belajar Radio seperti SOP, naskah siaran, jadwal, dll.

90
Lampiran 8. Catatan Lapangan Observasi 3

Hari/Tanggal : Rabu, 11 Mei 2016

Waktu : 13. 10 WIB

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk


bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang.
Peneliti tiba di Balai Tekkomdik pada pukul 13.00 WIB, kemudian
peneliti menemui receptionist Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak
Mamal mempersilakan peneliti untuk langsung masuk ke ruang radio.
Peneliti menemui bapak Cholid untuk meminta izin mewawancarai penyiar
radio. Kemudian peneliti direkomendasikan untuk mewawancarai 2 orang
penyiar yang hari iru bertugas yaitu Mas Ayub dan Mas Faisal di ruang
siaran
Setelah melakukan wawancara dengan Mas Ayub dan Mas Faisal
peneliti mengamati kegiatan produksi yang ada di JBRadio. Dalam
memproduksi program, JB Radio melakukan FGD untuk menentukan dan
membuat materi. Selanjutnya peneliti meminta dokumen terkait kegiatan
Jogja Belajar Radio yaitu Log Pendengar.

91
Lampiran 9. Catatan Lapangan Observasi 4

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2016

Waktu : 13.15 WIB

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Sebelum memulai penelitian peneliti sudah membuat janji untuk


bertemu dengan bapak Cholid pada pukul 1 siang. Peneliti tiba di Balai
Tekkomdik pada pukul 13.15 WIB, kemudian peneliti menemui receptionist
Balai Tekkomdik yaitu mbak Mamal. Mbak Mamal mempersilakan peneliti
untuk langsung masuk ke ruang radio. Peneliti menemui bapak Cholid untuk
meminta melakukan pengamatan dalam pembuatan info ringan dan iklan.
Kegiatan rapat dalam menentukan materi info ringan yaitu:
- Menentukan tema/topik materi
- Melakukan riset pendahuluan
- Merumuskan masalah
- Menentukan tujuan program
Kegiatan penulisan naskah info ringan:
- Pengumpulan materi
- Menyeleksi materi
- Membuat full script
Dilanjutkan dengan rekaman atau recording. Setelahnya barulah
dilakukan proses mixing

92
Lampiran 10. Hasil Wawancara 1

Hari,tanggal : Jumat, 6 Mei 2016

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Responden : Bp. M

A. Konteks
1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan?
2014
2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio?
Jadi begini, Jogja belajar radio itu kan satu Layanan berbasis audio. BTKP
memproduksi berbagai macam media pembelajaran. Untuk mewadahi konten
berbasis audio maka kita buat sistem layanan online yang bisa disiarkan secara
streaming, maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap harinya dari jam 6
pagi sampai jam 12 malam selama 18 jam. Ada program-program berbasis
audio. Yang kedua di JB Radio ini terdapat layanan namanya audio audimen,
pengguna dapat mengambil atau mendownload konten-konten berbasis audio
tanpa harus mendengarkan siaran radionya. Ide dasarnya seperti itu.
Kita berjalan di streaming tidak di tersiterial yaitu melalui jaringan internet.
Keuntungannya dapat didengarkan dari berbagai macam segmen, dari kalangan
paud sampai orang tua, dari berbagai belahan dunia karena kita basisnya
internet. Kemudian kita tidak di jalur teristerial tidak menggunakan frekuensi
fm, karena slot kanal di Jogja sudah habis. Sebenarnya kita sendiri ingin juga
menggunakan jalur teristerial tapi ya karena sudah habis jadi ya konsen di jalur
streaming
3. Visi misi Jogja Belajar Radio?
Visi misinya kita ikut visi misinya Balai dong. Balai visi misinya ikut
visi misi Dinas Pendidikan karena ini sebagai UPT-nya. Dinas
Pendidikan visi misinya musti ikut visi misi Provinsi. Visinya itu kan
ingin eee... bahwa Yogyakarta itu menjadi pusat pendidikan dan budaya
terkemuka se-Asia Tenggara di tahun 2025. Kita mengarah kesana.
Semua program kita juga akan mengarah kesana supaya visi misi yang
sudah dicanangkan di Provinsi DIY yang akan mengarah nanti di 2025
semuanya arahnya kesana termasuk program-program yang ada di balai
ini, dan terkhusus yang ada di Jogja Belajar Radio
4. Bagaimana penentuan target/sasaran program?
Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan itu masyarakat
formal maupun non formal. Kalo masyarakat formal itu yang di sekolah-

93
sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK. Kemudian masyarakat non formal itu
yang berbasis masyarakat pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket
C, PAUD, kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak terlayani
melalui pendidikan formal itu kami juga melayani
5. Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio?
Program siaran yang ada di JBRadio menganut Sistem presentasi, 70%
edukasi 30% entertain/hiburan. 70% dan 30% itu kita wujudkan dalam
program-program siaran. Sudah banyak program siaran yang kita kemas
di JB Radio. Yang entertain banyak juga, yang 30% apa misalnya Musik
Larut Malam, kemudian Dendang Nusantara, dll. Itu yang entertain. Tapi
yang untuk jalur edukasi ada, Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, kemudian
Budaya. Nanti njenengan bisa tanya adminnya.
Kekhususan program?
Ndak. Ya ada sih untuk program belajar itu, yang Ayo Belajar itu
misalnya hari Senin ini segmennya untuk anak SD, untuk hari Selasa
untuk anak SMP, selanjutnya SMA, selanjutnya SMK itu ada. Yang pagi
jam 9 itu khusus anak-anak PAUD.
B. Input
6. Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio?
Yang terlibat? SDM-nya? Banyak. Ada penyiar, ada scriptwriter, ada
admin, ada kru produksi, ada jurnalis, semuanya itu kita ambilkan dari
tenaga outsource bukan PNS, kita honori non PNS, kita honori
profesional. Penyiar honornya sekian, admin sekian, kru produksi sekian,
jurnalis sekian, tu ada honornya. Seperti itu. Nek ditangani PNS gak bisa
gak cukup waktunya karena kita pegawainya hanya sedikit. Kita juga
kerja sama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi, misalnya kayak
AKRB, kemudian AMIKOM, dengan UNY, dengan UGM, kita kerja
sama dalam untuk hal pengisian konten, kemudian juga perusahan-
perusahan dan lembaga yang lain kita juga kerja sama.
7. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar
Radio?
Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya.
8. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja
Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut?
Ya... yang jelas minimal kualifikasi SMA. Tapi ada beberapa yang saya
khususkan kualifikasi S1. Kita lebih berorientasi ke kompetensi, bisa lho
anak yang belum sarjana tapi kompetensinya bagus, ada juga yang sudah
sarjana tapi kompetensinya gak bagus. Jadi kita lebih ke kompetensi.

94
9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio?
Programnya macam-macam, sekitar 10 program acara. Ada Ayo Belajar,
Bimbingan Belajar, Dendang Nusantara, dan lain-lain. Nanti njenengan
bisa lihat ke ruang radionya langsung.
10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio?
JBRadio program unggulannya Bimbingan Belajar dan Ayo Belajar.
Bimbingan Belajar itu disiarkan jam 6 sampai 9 malam. Kemudian kalau
Ayo Belajar itu jam 11 sampai jam 1 kalau gak salah, saya gak begitu
hafal jadwalnya tapi ada. Itu unggulan karena disitu ada program-
program pembelajaran sesuai dengan arahan kita. Radio kita itu radio
pendidikan, edutainment - pendidikan yang dikemas dengan menghibur.
11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio?
Banyak. Nanti njenengan bisa lihat sendiri. Kita punya perangkat mixer,
punya perangkat server yang menyimpan data-data, ada studio untuk
rekaman, studio produksi ada beserta peralatannya
C. Proses
12. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal
serta menarik minat pendengar?
Strategi JBRadio untuk menarik pendengar salah satunya melalui kuis.
Kedua kita programkan gathering, temu darat dengan para pendengar, itu
kita rencanakan bulan Agustus. Saya sudah sampaikan ke pengelola
JBRadio. Coba dirancang untuk gathering temu darat dengan para
pendengar. Kita adakan event entah dimana silakan lakukan. Kemudian
sosialisasi dengan sekolah-sekolah. Bersinergi dengan program balai
yang lain, contohnya di Balai sini ada yang namanya program
diseminasi. Program diseminasi itu mempublikasikan produk-produk
yang kita punyai ke sekolah-sekolah di seluruh DIY. Disana itu kami
selipkan terkait dengan program JBRadio. Ini lho kita punya JB radio
yang bisa diakses melalui alamat website seperti ini, kalau gak pakai itu
ya pakai launcher yang ada di smartphone, kita sudah punya launcher-
nya silakan di-download kemudian buka. Seperti itu strateginya supaya
pendengar semakin banyak
13. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja
Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah
diterapkan dalam menangani kendala?
Kendalanya mm... yang namanya koneksi internet itu kan budaya, ya to?
Orang itu memahami radio itu radio yang teristerial. Musti tanyanya
JBRadio itu FM-nya berapa frekuensinya? Gitu, ya kan? Kan jarang to,
masih jarang to itu? Kecuali untuk anak mahasiswa atau anak sekolah

95
yang sudah gak gaptek mendengarkan radio pake perangkat, ya kan? Itu
yang menjadi kendala bahwa anggapan mereka radio itu hanya yang
teristerial padahal ada streaming. Kemudian yang kedua untuk wilayah-
wilayah yang blackspot/blankspot, daerah-daerah yang koneksi
internetnya buruk, itu juga menjadi kendala. Misalnya njenengan di
pantai, koneksi internetnya buruk, ya untuk mendengarkan JBRadio, ya
buruk juga kan?
14. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja
para karyawannya?
Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya. Walaupun tiap
sebulan saya melakukan evaluasi terkait dengan evaluasi program siaran.
Misalnya begini, bulan Januari kita lakukan siaran di jam misalnya di
jam 10 sampai jam 12 programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata
ketika jam tersebut saya adakan Ayo Belajar kok pendengarnya log-nya
kan kelihatan. Kok log-nya kok sedikit? Kita evaluasi, kenapa? Oh,
ternyata di jam seperti ini pendengarnya masih pada sekolah, di kelas,
sehingga gak sempat untuk mendengarkan. Oleh karena itu kita lakukan
evaluasi. Coba kita ubah jam siarnya. Kita ubah diluar jam sekolah, misal
jam 1 sampai jam 3. Coba kita lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi.
Berarti yang diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam
sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi. Seperti itu. Melalui
evaluasi. Belum ada evaluasi dari luar. Baru internal.
D. Produk
15. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio,
terutama pada program-program pendidikan?
Yang jelas kita sudah tau log-nya, persiaran. Siaran ini log-nya
berapa. Kemudian kita juga minta pendapat, saran, testimoni dari para
pendengar itu juga masuk ke kita karena kita pakai sosial media ya.
Respon melalui sosial media, twitter, facebook, BBM itu kan banyak
sekali masuk ke kita. Responnya sangat positif dan banyak juga yang
dari luar DIY. Pelajar-pelajar di luar DIY tu banyak yang
mendengarkan program JBRadio. Kita kan setiap minggunya ada yang
namanya kuis. Melalui kuis itu kita bisa melihat slot pendengar
kuisnya, kemudian ada hadiahnya pulsa 25.000. Njenengan bisa ikut
jawab, nanti dapat 25.000. kalau setiap minggu dapat 25.000 kan
enak, ya kan?
16. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio?
Yang dicapai yaitu konten-konten pembelajaran berbasis audio yang
dimiliki BTKP dapat terdistribusi melalui program Jogja Belajar

96
Radio ini. Jadi dapat dinikmati oleh masyarakat pendidikan
dimanapun dan kapanpun.

Lampiran 11. Hasil Wawancara 2

Hari,tanggal : 15 Juni 2016

Tempat : Ruang JBRadio

Responden : Bp. Ch

A. Konteks
1. Sejak kapan Jogja Belajar Radio didirikan?
Jogja Belajar Radio itu didirikan lebih tepatnya cikal bakalnya itu di
kisaran tahun 2011. Namun ketika awal berdirinya itu masih rekaman
yang kita sampaikan ke pendengar. Jadi balai Tekkomdik itu kan em..
dulunya itu membuat media-media pembelajaran yang berbasis audio,
kemudian kita sampaikan ke pendengar itu melalui siaran Jogja Belajar
Radio ini.
2. Latar belakang didirikannya Jogja Belajar Radio?
Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang awalnya
memproduksi banyak konten-konten media pembelajaran baik yang
sifatnya audio, video, animasi. Nah, dari situ terpikirlah bagaimana
supaya media-media khususnya media audio yang dibuat itu bisa
tersampaikan ke masyarakat. Nah, maka munculah ide untuk membuat
stasiun radio. Nah, tapi awalnya di tahun 2011 itu em.. karena memang
sumber daya yang masih awal dan awam sekali, makanya kita hanya
menyiarkan rekaman-rekaman atau hasil-hasil produksi media
pembelajaran yang diproduksi BTKP. Nah, kemudian kenapa latar
belakangnya ini kita menggunakan radio streaming? Yang pertama
karena pada saat kita mendirikan JBRadio itu memang frekuensi untuk
FM itu sudah tidak bisa untuk menampung satu stasiun lagi. Nah, maka
dari itu salah satu solusi yang mungkin saat itu yang paling tepat adalah
kita membuat sebuah radio streaming. Nah, memang kelebihannya
streaming itu bisa diakses di manapun. Ya jadi, mau di Surabaya, mau di
luar negeri itu kita bisa mengakses radio streaming seperti itu.
3. Visi misi Jogja Belajar Radio?

97
Visi misi Jogja Belajar Radio itu kita menginduk ke BTKP, jadi kita visi
misinya sama seperti BTKP. Karena kita gak berdiri sendiri. Jadi
JBRadio itu merupakan layanan dari Balai Tekkomdik.
4. Bagaimana penentuan target/sasaran program?
Kita setiap tahun mengadakan FGD namanya – Form Grup Discussion.
Kita melihat segmentasi maksudnya kebutuhan pendengar itu seperti apa,
kebutuhan guru, kebutuhan siswa itu seperti apa. Nah maka dari situlah,
dari FGD itulah maka kita bisa merumuskan beberapa program-program
yang bisa kita siarkan.
5. Bagaimana format dan segmentasi Jogja Belajar Radio?
Jogja Belajar Radio ini memang sebenarnya adalah awalnya itu adalah
Radio Pendidikan. Tetapi kan kalau misalnya kita bicara konteksnya
pendidikan terus itu kan juga mboseni, maka dari itu kita buat ada
perbandingan antara pendidikan dan hiburan juga. Namun disini perlu
disampaikan juga, hiburannya itu juga ada unsur edukasinya. Jadi
istilahnya nek misalke nganu ki yo hiburan sing bernilai-lah, hiburan
yang berkelas. Porsinya sendiri sebenarnya 70-30. 70% untuk
pendidikan, 30% untuk hiburan. Jadi gak 100% untuk pendidikan terus.
B. Input
6. Siapa saja yang terlibat di Jogja Belajar Radio?
Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu merupakan salah
satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang tentu terlibat emm.. karena
ini radio di bawah naungan seksi layanan dan promosi, jadi yang jelas
terlibat dari teman-teman dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu
emm... lebih ke administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau
operasional itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter,
ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya.
7. Bagaimana pembagian kerja dalam struktur organisasi Jogja Belajar
Radio?
Tentu dalam sebuah radio ada Program Director. Program Director disini
adalah saya, nama saya Muhammad Cholid Nurohman dan merangkap
sebagai Music Director juga. Yang kedua ada Scriptwriter khusus untuk
menulis naskah itu ada Mas Yuse Rizal Triarto, dia khusus untuk
membuat naskah sebenernya naskah pendidikan tapi kalau naskah siaran
sebenarnya Mas Rian. Tapi secara struktural Mas Rian itu adalah admin.
Kemudian ada admin, adminnya itu ada Mas Nurfana Rian Damara. Dia
sebagai admin radio, tugasnya mengecek sosial media dan seterusnya.
Dan mas Rian ini juga merangkap sebagai teknisi. Teknisi untuk ya radio
ini dari komponen audio, kemudian jaringan, teknisinya adalah mas Rian.

98
Kemudian ada penyiar, di sini ada jumlahnya sekitar 8 sampai 9 penyiar.
Yang pertama itu Mbak Christina Maria Endriyani, nah disini kita untuk
penyiar ada nama bekennya. Mbak Maria itu nama bekennya mbak
Ajeng Kinanti. Kemudian ada mbak Indah Cahyanti, itu namanya
bekennya adalah Kamaratih. Kemudian ada juga mbak Ovi Kurniawati,
itu nama bekennya Laksmi Arimbi. Kemudian ada mas Sindhu Faisal, itu
nama bekennya Rama Sutedja. Kemudian ada Bara Zulfah, itu nama
bekennya Seno Abimanyu. Kemudian ada juga mbak Chrisgita Kartika,
itu nama bekennya Laras Anindya. Kemudian ada juga penyiarnya itu
namanya mbak Sulis Setianingsih, itu nama bekennya Bening Saraswati.
Kemudian yang terakhir itu ada Ayub Rohede, itu nama bekennya Bagas
Mahardika.
8. Apakah ada kriteria khusus untuk dapat terlibat dalam pengelolaan Jogja
Belajar Radio? Apa saja kriteria tersebut?
Untuk kriteria pertama untuk program director tentu ngerti selera acara,
yang kedua harus tau betul tentang manajemen penyiaran, manajemen
penyiar, kemudian manajemen program. Kemudian untuk music director
harus tau up-to-date lagunya apa aja, kemudian harus tau segmentasi
musik, genre-genrenya apa; POP, K-POP atau apalah gitu hehe...
Kemudian untuk teknisi jelas dia bisa untuk jaringannya bisa, untuk
operasional komponen audio juga bisa, kemudian master recording dia
harus juga bisa. Kemudian untuk scriptwriter, dia harus punya
pengalaman menulis karena gak mungkin kalau orang bisanya ngomong
tapi tak suruh jadi scriptwriter kan gak mungkin. Kemudian penyiar itu
tentu harus dari dia punya basic speaking. Disini kita gak membatasi
antara mau profesional ataupun istilahnya medium ya, tengah-tengah.
Tapi kalau masih junior banget disini belum bisa, minimal udah punya
pengalaman sedikitlah. Kita ambilnya dari tengah ke atas, gak harus
selalu profesional. Penyiar semua kita ambil dari luar. Kemudian kita
memang bisa memfasilitasi, misalkan mau belajar untuk siaran kita bisa
memfasilitasi. Cuma nanti ya sifatnya tandom, gak diperbolehkan untuk
siaran sendiri jadi ada penyiar utama. Untuk minimal pendidikan bagi kru
gak ada sih, ya minimal SMA/SMK lah.
9. Apa saja program yang teradapat di Jogja Belajar Radio?
Program JBRadio itu ada 10. Yang pertama itu ada Selamat Pagi Jogja,
itu dari jam 6 sampai jam 8 pagi. Setiap hari Senin sampai minggu, jadi
setiap hari. Sifatnya lebih ke hiburan, jadi hanya membahas obrolan-
obrolan ringan di pagi hari sama menyampaikan event-event yang akan
diselenggarakan di hari itu. Kemudian Dunia Anak, jam 8 sampai jam 9.

99
Itu juga setiap hari. Nah Dunia Anak ini lebih membahas konten-konten
untuk anak dan juga parenting biasanya, sama tips-tips orang tua seperti
apa mendidik anak, kemudian supaya anak gak bandel itu di dunia anak.
Tapi kebanyakan memang kontennya ke anak-anak. Jadi kayak
pengenalan sayur, pengenalan alat transportasi, ya gitu. Kemudian jam 9
sampai jam 10 itu Ragam Peristiwa. Itu juga setiap hari. Kita akan
membahas di hari itu di tanggal itu peristiwa apa saja sih, baik dalam
sejarah maupun hari ini ada event apa, nanti dibahas di Ragam Peristiwa.
Jadi bisa juga nanti kita sekarang tanggal 19, bahas 19 tahun 1951
misalkan itu ada apa, kemudian tahun 1987 tanggal 19 tu ada apa, seperti
itu. Kemudian jam 10 sampai jam 11 itu ada Dendang Nusantara. Lebih
mengupas ke konten-konten atau kebudayaan-kebudayaan di Nusantara.
Jadi lebih umum, dari Sabang sampai Merauke. Dari jam 11 sampai jam
12 masuk ke acara pilihan. Itu masing-masing hari berbeda. Nah hari
Senin itu acara pilihannya adalah Lumbung Budaya. Lumbung Budaya
itu membahas konten-konten yang ada di Jogja Belajar Budaya atau
JBBudaya. Dan selain itu juga membahas kebudayaan-kebudayaan yang
ada di Yogyakarta, jadi itu khusus untuk Jogja. Kemudian hari Selasa itu
ada Resensi Media, sama di jam 11 sampai jam 12 acara pilihan. Itu
membahas tentang resensi media-media BTKP, selain itu kita juga
membahas resensi-resensi film, buku, jadi perbandingannya satu banding
satu. Satu BTKP, satu film, jadi ada keseimbangan. Kemudian di hari
Rabu ada Sosok Tokoh. Nah ini kita mengupas salah satu tokoh yang kita
tunjuk – maksudnya yang kita list, sudah ada jadwalnya dan itu kita
bervariasi lah bisa tokoh nasional, bisa tokoh daerah, pahlawan, atau
tokoh internasional. Itu masuk di Sosok Tokoh. Kemudian hari kamis itu
ada Warta Guru. Ini lebih membahas konten-konten atau inspirasi-
inspirasi guru-guru berprestasi. Jadi guru mengembangkan apa, metode
pembelajaran apa, nah itu dibahas di Warta Guru. Kemudian di hari
Jumat adalah Rohani Islam, ya khusus tentang Islam ya konteksnya
tentang Islam. Kemudian di hari Sabtu itu ada Info Teknologi, membahas
tentang teknologi-teknologi terbaharukan, misalkan yang lagi booming
ini apa. Yang lagi booming kan akhir-akhir ini ada 4G, nah nanti topik itu
akan dibahas di sana penuh selama 1 jam. Kemudian hari Minggu itu
Rohani Kristen atau Katolik. Nanti itu selang-seling, minggu pertama
Kristen, minggu kedua Katolik, dan seterusnya ganti-gantian. Acara
pilihan udah semua ya untuk jam 11 sampai 12. Kemudian jam 12
sampai jam 13, setiap hari itu ada Berita Seputar Pendidikan. Nah ini
membahas berita-berita yang berkaitan dengan pendidikan, biasanya ini

100
penyampaiannya pakai bahasa yang formal kayak anchor news, kayak
reporter berita. Kemudian di jam 13 sampai 15 ada Ngudar Kawruh
Kabudayaan, membahas tentang budaya-budaya yang ada di Jawa,
khusus di Jawa. Lebih spesifiknya lagi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kalau yang Lumbung Budaya tadi kan khusus Jogja, yang Ngudar
Kawruh Kabudayaan untuk Jogja dan Jawa Tengah. Kenapa kita gak
sampai Jawa Timur atau Jawa Barat? Nah nanti itu udah masuk ke ranah
yang Dendang Nusantara. Jadi nanti ndak ada kesamaan program.
Kemudian jam 15 sampai jam 17, untuk hari Senin sampai Jumat itu
adalah program Ayo Belajar, itu akan membahas materi materi yang
sifatnya pendidikan formal baik SD, SMP, SMA. Ada Matematika, ada
Bahasa Indonesia, ada IPA, ada Bahasa Inggris, itu yang di-UN-kan.
Kemudian di hari Sabtu dan Minggu di jam yang sama, ada Tau Gak
Sih?. Disitu kita akan membahas hal-hal yang ringan tapi sebenarnya kita
jarang yang tahu, misalkan proses buat cat, kenapa pesawat terbang,
kenapa bisa terbentuk ombak, terus pernah terpikir nggak kenapa pasir
pantai ada yang hitam ada yang putih? Nggak kan? Nah, hal-hal seperti
itulah yang akan kita bahas di Tau Gak Sih?. Hal-hal yang gak kepikiran.
Nah kemudian masuk lagi ke jam 17 sampai jam 18, itu Sunset Beat. Itu
lebih ke obrolan ringan sore hari ya, nggak berat. Jadi itu sebenarnya jeda
untuk masuk ke Bimbingan Belajar. Jadi supaya gak spaneng. Karena
kan Ayo Belajar sinau, Bimbingan Belajar sinau lagi jadi ada jedanya
disitu. Nah jam 18 sampai 21 ini khusus Bimbingan Belajar, hari Senin
sampai Jumat. Kontennya hampir sama dengan Ayo Belajar, cuma nanti
materinya bisa lebih kompleks, lebih banyak karena kan durasinya lebih
panjang, 3 jam. Jadi kita mengupasnya bisa lebih luas lebih jauh. Tapi
disini kita tidak memaksakan untuk satu kali siaran itu satu bab. Biasanya
satu siaran itu satu kompetensi dasar. Kita tidak memaksakan untuk satu
standar kompetensi tapi satu kompetensi dasar. Kemudian di hari Sabtu
dan Minggu, kita dibagi menjadi 3 segmen. Di jam 18 sampai jam 19 itu
Balai Tekkomdik News, itu kita mengupas terjadi apa aja sih satu
minggu ini di Balai Tekkomdik. Kan banyak tuh kegiatan, kemah TIK;
kemudian ada mobile learning; ada diklat penyiar ini; kemudian ada juga
yang kegiatan workshop untuk fotografi; ada juga pertemuan komunitas,
nanti kita bahas di Balai Tekkomdik News. Kemudian ada juga di jam 19
sampai jam 20, yaitu Trending Topic Hari Ini. Jadi kita kan di internet
atau di Google terutama Google Trends itu kan kita bisa melihat kira-kira
hari ini tu yang lagi booming tu apa. Jadi memang semua yang kita
search, kalau kita mengetikan apa, mencari artikel apa itu selalu terindeks

101
dan ketika semakin banyak itu akan menjadi trending. Nah jadi kita dari
Google Trends atau trending topic yang ada di Twitter. Kemudian di jam
20 sampai 21 itu Satu Jam Bersama Artis Idola. Itu membahas khusus
sesuai dengan tema yang diangkat, misalkan hari Sabtu itu kita
membahas Peterpan tuh, hari Minggunya bahas Westlife atau apa. Nah
nanti selama 1 jam itu pula yang diputer adalah lagu-lagunya mereka.
Misal bahasnya Peterpan ya lagu-lagunya punya Peterpan semua.
Kemudian jam 21 sampai jam 23 itu ada Zona 2000-an. Ini lebih
membahas obrolan malam juga sih sama diriingi lagu-lagu di 2000-an, ya
nostlagia-nostalgia gitu. Kita belum sampai ke zona 90-an, kayak Koes
Plus. Ada sih kepikiran kayak gitu. Terus ada juga yang request
wayangan, tapi belum. Kemudian jam 23 sampai jam 24 itu Musik Larut
Malam. Itu lebih ke refleksi-refleksi atau motivasi-motivasi yang bisa
kita sampaikan, yang bisa diadopsi sama pendengar supaya lebih
termotivasi, pengantar tidur lah. Lagunya yang slow-slow.
10. Adakah program unggulan yang dimiliki Jogja Belajar Radio?
Program unggulannya karena ini merupakan radio pendidikan maka
program unggulannya adalah Ayo Belajar dan Bimbingan Belajar. Kita
sudah punya strukturnya sendiri, jadi apa yang akan kita bahas
disesuaikan dengan kebutuhan pendengar, misalkan tanggal sekian tu
semester berapa. Semester dua yang dibahas ya materi semester dua. Gak
mungkin kita semester 2 tapi yang dibahas semester 1, gak nyambung
kan?
11. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Jogja Belajar Radio?
Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma istilahnya memang
emm.. menurutku sih dibanding dengan radio lain itu gak kalah malah
bisa jauh lebih bagus. Untuk sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi.
C. Proses
12. Bagaimana prosedur dari tahapan dan pengelolaan siaran di Jogja Belajar
Radio?
Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group Discussion. Kita
menentukan dulu kebutuhan pendengar itu apa. Jadi kita mengundang,
ada guru, ada siswa, kira-kira yang dibutuhkan itu apa kalau untuk
konten tadi. Dari situlah kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini
ini. Dari situlah kita membuat rancangan program acara dulu.
Masalahnya seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita
bisa melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita liat
feedbacknya. Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan gak untuk
memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan ya sudah kita ganti.

102
Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk kebutuhan konten, nah maka
lanjut aja. Kemudian untuk manajemen penyiar, itu kita juga ada rapat
bulanan juga. Itu untuk menentukan penjadwalan. Jadi apakah ada
perubahan jadwal atau ndak, seperti itu. Nah disini sifatnya pertukaran
penyiar itu lebih fleksibel. Jadi misalkan emm... izin, itu nanti silakan
bisa ganti. Misalkan minggu ini saya emm... absen tuh semua misalkan
saya kan dapat lima shift ya, lima shift saya izin semua, nanti bisa nuker
di minggu berikutnya atau minggu berikutnya lagi yang jelas dalam satu
bulan itu.

13. Apakah ada perbedaan format dan segmentasi di setiap program siaran?
Mengapa hal tersebut diperlukan?
Ada sih, seperti di Ayo Belajar dan Bimbingan Belajar. Tapi saya gak
begitu hapal. Nanti saya kasih saja jadwalnya.
14. Bagaimana kegiatan produksi program Jogja belajar Radio?
Oke, kegiatan produksi sama seperti pengelolaan siaran. Kita melakukan
FGD dulu, kira-kira kebutuhan apa yang dibutuhkan. Kemudian setelah
itu kita rancang judul-judulnya kemudian baru kita buat naskahnya.
Naskah untuk produksi baru kita produksi. Produksi selesai ya langsung
bisa kita siarkan. Jadi gak perlu ada uji coba dan sebagainya. Dan ini
sifatnya nanti lebih fleksibel. Maksudnya gini fleksibelnya, misalkan
udah naik tu. Udah naik kemudian ada perlu revisi-revisi ya nanti
langsung direvisi.
15. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi program live maupun
rekaman?
Ya memang kita ada program live ya itu talkshow, bincang-bincang ya.
Nah ini kita biasa tergantung narasumbernya juga maunya live atau
maunya rekaman atau tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun
FGD dulu. Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kira-kira
temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD ini akan muncul
tema-temanya. Kalau biasanya yang produksi itu kan FGD dulu nanti
nemu rumusan, judul, baru dibuat. Nah di FGD ini langsung, FGD
langsung menentukan judul-judulnya baik talkshow-nya, siaran live-nya,
sama tapping-nya kemudian barulah nanti disitu sudah ditentukan juga
narasumbernya siapa beserta jadwalnya. Setelah itu kita menghubungi
narasumbernya kita ajukan surat kesana, barulah kita menentukan mau
tapping atau live.
16. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memproduksi iklan dan info ringan?

103
Tentu sama seperti produksi program ya jadi merumuskan dulu, FGD,
merumuskan judul, naskahnya, jadi iklan sama info ringan ada naskahnya
walaupun cuma pendek-pendek tapi memang bukti fisiknya, karena itu
kan juga dipertanggungjawabkan.
17. Strategi apa yang dimiliki Jogja Belajar Radio dalam menentukan jadwal
serta menarik minat pendengar?
Yang pertama dengan teknik FGD tadi. Kita mengundang beberapa guru
dan siswa yang kita rasa cukup berpengaruh di sekolahnya, atau di
lingkungan pendidikan tentunya kita datangkan kesini kira-kira butuh
programnya apa. Kemudian kita juga melakukan diseminasi-diseminasi,
kita melakukan promosi ke sekolah-sekolah. Misalkan sekolah itu ada
event kita kesana, kemudian kita promosi disana atau kita yang ada
kegiatan di sana misalkan kita mengadakan lomba di sekolah itu. , itu
bisa kita sambil promosi. Kemudian kita lebih gencar di social media,
karena sekarang itu fenomena hampir em... bisa dibilang 50% pengguna
internet itu pakai sosial media. Ya jadi kita gembor-gemborkan lewat
social media. Kemudian kita ada event-event besar kita juga ikut promosi
misalkan kemah TIK, kita juga promosi.
18. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan program Jogja
Belajar Radio khususnya program pendidikan? Apa solusi yang sudah
diterapkan dalam menangani kendala?
Untuk program pendidikan itu kendalanya adalah ketika scriptwriter itu
harus menyiapkan sebuah materi, karena memang basic-nya scripwriter
itu kan memang dia sebenarnya guru untuk guru les ya, guru les itu kan
lebih luas jadi menyeluruh hampir semua mata pelajaran diampu. Nah
kesulitannya adalah ketika apa ya istilahnya validasi konten. Nah ini si
scriptwriter ini harus berkonsultasi langsung dengan guru yang memang
mengampu mata pelajaran itu. Solusinya adalah kita bekerja sama
dengan guru-guru yang sudah biasa bekerja sama dengan BTKP untuk
konsultasi konten.
19. Bagaimana mengawasi program siaran di Jogja Belajar radio dan kinerja
para karyawannya?
Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log pendengar dan
absensi jadi memang kita bisa mengontrol dari itu semua. Selain itu kita
juga melakukan pengawasan secara langsung, bisa macem-macem.
D. Produk
20. Bagaimana hasil pengelolaan siaran program di Jogja Belajar Radio,
terutama pada program-program pendidikan?

104
Tentu kita biasa dapat feedback positif dari social media, kalau telpon
kita ndak bisa karena memang pertama sumber daya manusia-nya belum
siap, yang kedua memang kalau telpon kita masih jadi satu sama kantor
jadi gak bisa. Kalau misal mau line telpon ya harus masang telpon lagi
21. Apa yang telah dicapai melalui siaran program Jogja Belajar Radio?
Tentunya yang dicapai adalah terdistribusinya konten-konten
pembelajaran berbasis audio yang diproduksi oleh BTKP

Tambahan

22. Karena JBRadio ini radio streaming, jadi kita bisa tahu dari mana saja
pendengarnya ya?
Kalau pendengar kita masih sebatas wilayah. Karena kita belum bisa
langsung tau alamatnya dimana, rumahnya dimana, itu kita belum
bisa. Karena kalau streaming itu kan pakai IP address, kalau IP
address kan biasanya regional, jadi dari Jogjakarta atau dari Belitung,
dari Jakarta, Surabaya, Sleman, dll.
23. Kira-kira berapa jumlah pendengarnya perhari?
Perhari itu macem-macem sih, kalau secara rata-rata antara seratusan.
Seratus perhari itu saya rasa kalau streaming ya sudah lumayan,
karena memang kendalanya apakah orang-orang lebih suka streaming.
Kebanyakan kan lebih simple-nya pakai radio yang pemancar biasa
kan. Kita dilemanya disitu. Kita fasilitasnya ada cuma target untuk
nyebarnya itu belum. Kemarin Pak Kepala sudah ada wacana “Mas,
mbok nek ono sing kira-kira hampir collapse gitu, mbok dituku, Mas.”
“Kayake tu belum ada eh, Pak.”. kemarin tuh dulu sempet yang radio
anak Jogja itu yang di Taman Pintar, itu mau diambil kan sama sini.
Tapi kan itu terjadi di pertengahan tahun, karena kan kalau kita mau
mengubah anggaran itu kan susahnya minta ampun itu. Akhirnya
kedisikan karo opo kae. Udah dibeli dulu. Jadi ketika mau kita
melakukan perubahan itu udah wes dibayar lunas sama yang itu. Ya
uwes tho, kalah tho? Ketika kita mau beli kita terbentur dengan
masalah birokrasi. Tapi kita berusaha untuk semaksimal mungkin
bagimana kita mendistribusikan atau menyiarkan ini secara kontinyu,
semakin lama kan semakin didengar

105
Lampiran 12. Hasil Wawancara 3

Hari,tanggal : Rabu, 10 Mei 2016

Tempat : Studio siaran JB

Responden : Sdr. Ay

Jabatan : Penyiar

1. Berapa lama menjadi penyiar?


Disini? Kalau disini tahun kedua. Ini jalan 2 tahun.

2. Waktu masuk kesini ada kriterian khusus?


Waktu masuk kesini kriteria khususnya adalah... karna disini kan
penyiarnya freelance ya, jadi awalnya tuh gak open recruitement secara
terbuka gitu, tapi beberapa penyiar yang masuk sini tu adalah penyiar dari
radio-radio komersil yang ada di Jogja seperti Retjo Buntung, Rakosa, dll.
Jadi kriterianya ya yang pasti bisa siaran, itu yang paling utama. Bisa
siaran, terus menguasai teknis siaran jadi kayak menguasai playlist, karena
ada softfilenya khusus tuh kalau siaran, bisa mengoperasikan mixer, kayak
gitu-gitu sih. Yang paling utama ya bisa siaran.

3. Pegang berapa program?


Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua penyiar bebas
mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai jadwal aja. Misalkan disini
setiap harinya ada 10 program, terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu
programnya selamat pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program
yang lain. Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal dunia anak hari ini udah
ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟. Jadi enak,
flexible, bisa masuk program apa aja dan emang diharuskan bisa
menguasai program apapun, gitu. Disini programnya lebih ke anak sekolah
dari SD, SMP, SMA. Konten-konten siaran kita tuh mengarah kesana,
kayak misalkan ada Ayo Belajar, Bimbingan Belajar, itu biasanya materi
pelajaran anak SD, SMP, SMA. Program lainnya ya kayak umum gitu sih,
lebih ke entertain. Cuma untuk program keagamaan kayak program rohani
kristen, itu dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini, sama yang lebih
spesialis sama program kedaerahan jadi kayak ada program mudar
kaweruh, itu dispesialkan untuk mereka yang bisa berbahasa jawa. Jadi
penyampaian program siarannya itu pakai bahasa jawa. Lagu yang diputer
106
itu ada campur sari kayak gitu. Kan itu gak semua orang bisa ya bahasa
Jawa. Jadi spesial ada teman-teman penyiar yang khusus bisa fasih
ngomong bahasa Jawa, gitu.

4. Bagaimana sarana prasarana JBR?


Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap daripada radioku yang
komersil kalo aku boleh jujur. Hehe.. cukuplah menurutku. Kalau untuk
sarana untuk siaran ya, tapi kalau untuk produksi aku gatau karena aku
belum pernah terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu bikin
iklan.

5. Kendala saat siaran disini?


Kendalanya salah satunya di jadwal. Karena semua yang penyiar tuh anak
kuliah kebanyakan, baru lulus. Kerjanya gak hanya cuma satu, ya
freelancer ya kerjaannya bisa nemplok disini nemplok disitu. Kadang-
kadang itu sih kendalanya. Jadi kita gak ada jadwal paten gitu lho.
Kadang-kadang „aduh aku gak bisa, tolong diganti‟ harus mikir rolling apa
segala macam. Kendalanya itu ya, tapi kalau teknis kayaknya so far so
good, gada yang begitu menjadi kendala.

6. Respon dari pendengar bagaimana?


Respon biasanya masuknya ke admin ya. Tapi bisa sih diliat datanya,
karena kan streaming, streaming kan tidak seperti radio pada umumnya ya,
radio yang punya channel FM. Kalau radio yang FM kita bisa buka
layanan interaksi by phone ataupun sms segala macem di kita tuh lebih
kayak masih kurang responnya, karena memang baru streaming dan hanya
orang-orang yang tau radio ini aja yang mendengarkan. Tapi itu untuk data
validnya bisa diliat di layanan streamingnya ada kan yang mengunjungi
siapa aja.

7. Saran untuk JBR?


Kalau aku sih lebih ke management, management intern antara penyiar
dan station manager. Kalau masalah teknis aku kurang paham, kurang
ngerti ya. Cuma lebih ke management aja kayak jadwal, terus kayak protap
___ peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita penyiar masih
agak ngasal, gitu. Jadi kaena kita masih bingung nih „ini protapnya apa ya?
Ah yaudah gini aja‟. Kesannya kayak gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah
ora ono sing ngerungoke. Asal aja‟, kadang-kadang kita mikirnya gitu.
Yaudah mungkin lebih ke sistemnya aja, lebih diperjelas aja, jelas alurnya

107
kayak gimana. Jadi penyiarpun mengikuti prosedur ketika siaran. Buat
penyiar itu siaran bukan hanya sekedar profesi, tapi juga hobi. Artinya
ketika orang yang punya hobi kemudian hobinya jadi sebuah profesi pasti
mereka bakal melakukan dengan sepenuh hati, kayak totalitas dan
dedikasi. Sedangkan kalau kita siaran gak ada sistemnya, sistemnya gak
jelas, peraturannya gak jelas, takutnya akan mengurangi dedikasi kita
dalam dunia penyiaran ini. Kalau menurut aku pribadi sih itu. Tapi untuk
teknis segala macem aku kurang paham, aku kurang menyentuh kesana.
Terus kalau misalkan biar penyiar juga bisa enak siarannya. Kalau saranku
ditambah SDM-nya seperti Music Director dan PD itu sendiri-sendiri.. jadi
kalau Cholid itu Cuma PD bayang-bayang. Maksudnya dia gak fokus
disini 100%. Gak full time. Karena dia masih setengah di sini setengah di
atas. Bercabang. Saranku ya itu jadi ya PD-nya khusus, MD khusus, admin
dah ada. Aku rasa PD itu harusnya orang yang basicnya dia punya ilmu
tentang penyiaran. Jadi akan sangat membantu. Kalau Cholid ini kan dia
dari IT ya, jadi untuk mengatur management radio saya rasa sangat kasian.
Kecuali kalau dia mampu, mau belajar, apa segala macam siap sebenarnya
gak masalah. Cuman, kenapa kita gak nyari yang benar-benar
backgroundnya broadcast, yang dia tahu tentang penyiaran seperti apa, jadi
untuk teknis oke, management oke, dia tahu. Maka akan lebih sangat
membantu sebenarnya. Terus perlu MD juga. Karena kita kadang-kadang
lagu tuh penyiar cari sendiri dan foldernya gak jelas gitu. Gada yang
ngatur, jadi gak teratur. Karena lagu tuh harusnya ada yang ngatur tiap
bulannya, tiap tahunnya, di-folder-in. Lebih ke SDM sih yang perlu
ditambah.
Terus yang lainnya, promo aja sih. Ya pendengarnya hanya sini-sini aja
yang tau. Perlu promo lagi seperti radio streaming yang lain. Saat ini udah
banyak juga radio streaming.

8. Jadi disini belum ada protapnya?


Udah sebenernya udah ada, cuma beberapa kali ganti stasion manager.
Jadi kadang-kadang ya... Tapi ini lebih ke intern, lebih ke saya, lebih ke
temen-temen sesama penyiar, sama lebih ke Program Director. Sekarang
sekarang ini masih agak kacau. Tapi bukan kacau-kacau gimana yang
menimbulkan masalah ya. Jadi kita tracknya masih menyimpan ke kanan
kiri gitu sih.

108
Lampiran 13. Hasil Wawancara 4

Hari,tanggal : Rabu, 10 Mei 2016

Tempat : Lobby Balai Tekkomdik

Responden : Sdr. Fai

Jabatan : Penyiar

1. Berapa lama menjadi penyiar.


Kalau aku masih baru sih ya, belum lama. Sekitar 8 bulan jadi penyiar di
sini

2. Waktu masuk kesini ada kriterian khusus?


Kriterianya yang pasti bisa siaran ya, tau teknis siaran aja. Bisa
mengoperasikan alat-alat siarannya.

3. Pegang berapa program di Jogja Belajar Radio?


Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain semua
programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita dikasih jadwal
sebenarnya untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja. Tapi kalau
yang jadwalnya bentrok bisa tukaran. Paling khususnya untuk program
keagamaan dan kedaerahan aja.

4. Program unggulannya apa?


Program unggulannya yang tertera di jadwal tu Ayo Belajar. Isinya itu
tentang pelajaran-pelajaran dari SD sampai SMA khususnya untuk yang di
UAS kan seperti matematika bahasa indonesia dan bahasa inggris

5. Bagaimana sarana prasarana JBR?


Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio komersil ya. Kalau
teman-teman lain kan ada yang pernah di radio komersil, aku kan langsung
di sini, ya udahlah cukuplah. Katanya malah lebih bagus di sini daripada
radio-radio komersil.

6. Kendala?
Kendalanya.. Kadang ada yang lupa. Misal dah janjian nih kita tukeran
jam segini untuk jam segini. Kalau lupa ya udah ricuh. „gimana ni jadi
gak?‟. Lebih ke jadwalnya sih. Terus untuk lagu, kita download sendiri.
109
Padahal untuk download sendiri itu riskan untuk dapat yang bajakan.
Nanti kalau si mpunya lagu itu terima kita siarin, kalau nggak? Itu kan
juga kalau dari radio komersil kan ada izinnya juga, dapat kiriman dari
labelnya. Kita kan nggak. Hehe... kita siaran kan juga was-was gitu.
Haha... takut-takut pas kita download asal di tengah-tengah ada iklan dari
download-an kita. Kan bahaya kalau gak disaring.

7. Respon pendengar?
Kan kita streaming ya mbak. Jadi untuk penyiar sendiri untuk tau respond
dari pendengar itu susah. Soalnya yang megang respond dari pendengar
kan adminnya. Jadi bisa langsung tanya mas Cholid atau mas Rian. Kita
pun kalau ada sms gak masuk di kita tapi masuknya ke admin.

8. Saran untuk JBR?


Sarannya lebih ada kayak peraturan-peraturan yang lebih ditertibkan lagi.
Terus kayaknya perlu penambahan SDM. Ada PD__Program Director
yang memang benar-benar konsen di radio, soalnya kan Cholid masih
nyambung sama atas, sama helpdesk. Kadang ya kerjaannya masih rancu.
Kadang atas nyuruh cholid kerjain kerjaan help desk-nya layanan. Kadang
koordinasi antara PD sama penyiar kadang nggak bisa fokus dan gak bisa
totalitas. Terus lebih digiatkan lagi promo-nya. Sasarannya sebenernya 1
indonesia tapi karena promo kita masih kurang, gak kayak radio-radio
streaming yang lain. Karena padahal radio streaming tu sekarang sudah
menjamur. Banyak radio-radio FM yang punya juga streaming. Kurangnya
kita ya di promo. Kalau aja ada yang ngurus kayak PD-nya MD-nya dari
orang luar kayak misalnya pas tahun awal, MD PD kita kan beda gak ikut
campur sama orang atas. Jadi bisa nata kayak lagu, program bisa ketata.
Tapi kan sekarang PD-nya ngambil dari atas, Cholid. Padahal atas juga
kekurangan orang. Jadi masih rancu.

110
Lampiran 14. Dokumentasi Foto

Gambar 4. Kegiatan Siaran Radio Gambar 5. Ruang Studio Siaran

Gambar 6. Perangkat Komputer, Gambar 7. Kegiatan Siaran Talkshow


Mikrofon, dan Mixer

111
Lampiran 15. Data Radio

DATA RADIO

Nama Badan : Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, Dinas Pendidikan,


Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Nama Radio : Jogja Belajar Radio

Call Sign : Sobat Belajar

Direktur & Pen. Jwb : Kepala Balai Tekkomdik DIY

Singgih Raharjo, S.H, M.Ed.

Frekuensi : Streaming via www.jbradio.jogjabelajar.org

Studio : Jalan Kenari No 2 Yogyakarta

Telp : (0274) 517327

Fax : (0274) 517327

SMS : 085868638224

Email : jbradio.jogjabelajar@gmail.com

General Manager : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Layanan Seksi Layanan dan
Promosi

St. Mulyanto, M.Kom

Program Director : Muhammad Cholid Nur Rochman

DATA TEKNIK

Outuput Power : 6000 watt

Peralatan Audio : Tascam, Audio Technica, Sony, Sennheiser

Jangkauan : Seluruh Dunia (Connected Place)

112
KLASIFIKASI PENDENGAR

JENIS KELAMIN USIA PENDIDIKAN


Laki – Laki 50% … < 15 tahun 20 % SD 25%
Perempuan 50% 15 -19 tahun 20% SMP 25%
20-29 tahun 20% SMA /SMK 25%
30-39 tahun 20% PT/AKADEMI 10%
40 tahun > … 20% LAIN – LAIN 15%

PROGRAM ACARA

Durasi Siaran : 18 Jam (06.00 – 24.00)

KOMPOSISI PROGRAM KOMPOSISI ACARA KOMPOSISI LAGU


Kata 45% Pendidikan 60% Pop Indonesia 55%
Musik 55% Hiburan 35% Mancanegara 30%
Lain – Lain 5% Etnik 10%
Lain – Lain 5%

113
Lampiran 16. Desain Kegiatan Perluasan Layanan Radio 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era globalisasi ini
sangat pesat sehingga sesuatu yang tampak mustahil di masa lalu menjadi
sesuatu keniscayaan yang nyata pada saat sekarang ini. Balai Teknologi
Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagai salah satu lembaga penghasil produk teknologi di bidang pendidikan
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan dan memproduksi
media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatakn dan pemerataan mutu
pendidikan., Balai Tekkomdik DIY mempunyai kewajiban untuk menyebarkan
hasil teknologi tersebut kepada pengguna, khususnya guru dan para pelaku
pendidikan lainnya.

Penyebaran layanan pendidikan dapat dilakukan di berbagai media mulai


media Siaran TV lokal, Pameran Pendidikan dan Siaran Radio Streaming. TV
Lokal mempunyai keunggulan karena luasnya wilayah yang dapat dijangkau
oleh siaran dan mampu menjangkau semua wilayah pedalaman atau perdesaan
serta cukup menarik. Siaran Radio Streaming sebagai sarana penyebaran
informasi memeliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi
yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses di
seleruh penjuru dunia yang terdapat akses internet. Dengan demikian dalam
waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua penjuru dunia. Media
pameran merupakan kegiatan yang cukup menarik bagi masyarakat dan
sebagai media cerdas motivasi siswa. Maka Balai Tekkomdik DIY untuk
memperluas layanan pendidikan akan menyelenggarakan kegiatan Perluasan
Layanan dan Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik dan Pameran.
Sasaran pada kegiatan ini para guru, siswa, sekolah, masyarakat umum dan
pelaku pendidikan lainya wilayah DIY.

B. Dasar Hukum
1. Undang - undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

114
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Organisasi dan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Propinsi DIY.
6. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 07 Tahun 2002 tentang Perubahan
UPTD di Lingkungan Dinas Pemerintah Propinsi DIY
7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun
2011 Tanggal 12 Mei 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan Berbasis Budaya
8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 14 Tahun
2011 Tanggal 30 Desember 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2011
Tanggal 30 Desember 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah
10. Keputusan Gubernur DIY Nomor 159 tahun 2002 tentang Uraian Tugas dan
tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Pendidikan
Propinsi DIY
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya kegiatan Perluasan Layanan dan
Promosi Pendidikan melalui Media Elektronik dan Pameran adalah :
1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami berbagai Program,
Produk, dan Layanan Unggulan yang dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY.
2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang dikemas secara
edutainment melalui JB Radio.
D. Hasil yang diharapkan
1. Terselenggaranya 24 Talkshow Pendidikan yang disiarkan secara langsung
di JB Radio.

115
2. Terselenggarnya siaran harian oleh para penyiar JB Radio.

BAB II
PROGRAM SIARAN DAN TALKSHOW PENDIDIKAN
RADIO STREAMING

A. Waktu
Siaran Radio Streaming untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar serta
perluasan penyebaran informasi seputar pendidikan ini diselenggarakan dalam
1 (satu) tahun secara rutin (setiap hari dari jam 06.00 – 24.00). Sedangkan
pelaksanaan Talkshow Pendidikan melalui Siaran Radio Streaming
diselenggarakan 24 (dua puluh empat) kali dengan perincian sbb:

No Kategori Talkshow Jumlah Siaran


1 Promosi Balai Tekkomdik 2 Siaran
2 Pendidikan Anak 2 Siaran
3 Kebudayaan 4 Siaran
4 Inspirasi Generasi Muda 4 Siaran
5 Layanan Masyarakat 4 Siaran
6 Prestasi Guru dan Siswa 4 Siaran
7 Keagamaan 4 Siaran
TOTAL 24 Siaran
B. Tempat
Siaran Radio Streaming diselenggarakan di Kantor Studi JBRadio BTKP DIY, Jl
Kenari no. 2 Yogyakarta.

C. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan siaran radio streaming adalah:

1. Komputer
2. Mixer
3. Microphone
4. Headset
5. Studio Radio
6. Koneksi Internet
D. Materi
Materi siaran rutin yang disampaikan adalah materi-materi yang berkaitan
dengan pendidikan baik pendidikan formal dan informal. Sedangkan materi
116
siaran talkshow yang diselenggarakan adalah topik – topik yang sedang hangat
diperbincangkan di kalangan masyarakat khususnya insan pendidikan. Materi
dan topik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siaran Rutin Radio Streaming
Hari
Jam
Senin – Jum’at Sabtu – Minggu
06.00 – 07.00
Selamat Pagi Jogja Selamat Pagi Jogja
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00 Dunia Anak Dunia Anak
09.00 – 10.00 Ragam Peristiwa Ragam Peristiwa
10.00 – 11.00 Dendang Nusantara Dendang Nusantara
11.00 – 12.00 Program Pilihan Program Pilihan
a. Senin : Lumbung a. Sabtu : Ilmu
Budaya Pengetahuan dan
b. Selasa : Resensi Media Teknologi
c. Rabu : Sosok Tokoh b. Minggu : Rohani
d. Kamis : Warta Guru Kristen / Katolik
e. Jum’at : Rohani Islam
12.00 – 13.00 Berita Seputar Pendidikan
13.00 – 14.00
Ngudar Kawruh Kabudayan Ngudar Kawruh Kabudayan
14.00 – 15.00
15.00 – 16.00
Ayo Belajar Tau Nggak Sih?
16.00 – 17.00
17.00 – 18.00 Sunset Beat Sunset Beat
18.00 – 19.00 Balai Tekkomdik News
19.00 – 20.00 Bimbingan Belajar Trending Topik Hari Ini
20.00 – 21.00 1 Jam Bersama Artis Idola
21.00 – 22.00
Zona 2000an Zona 2000an
22.00 – 23.00
23.00 – 24.00 Musik Larut Malam Musik Larut Malam

2. Talkshow Pendidikan
117
No Bulan Topik
1 11 Februari Promosi Program Layanan Kepala Balai Tekkomdik
2016 Balai Tekkomdik 2016 DIY
2 17 Februari Pentingnya Mengenal Rafika Suntoro, S.PSi
2016 Karakter Anak
3 23 Februari Mengantisipasi Kapolda Daerah
2016 Perkembangan Kelompok Istimewa Yogyakarta
Radikal di Kalangan Pelajar
4 7 Maret 2016 Mengetahui Proses Darto Harjono
Pembuatan Gamelan
5 13 Maret 2016 Relevansi Gereja dan Agama Pdt. Sundoyo (GKJ Brayat
dalam Kehidupan Masa Kini Kinasih Yogyakarta)
(Rohani Kristen)
6 29 Maret 2016 Mengenalkan Kesehatan BKKBN Kota Yogyakarta
Reproduksi Pada Anak
7 6 April 2016 Komunitas Akademi Berbagi Ketua Komunitas Akber
(Pendidikan Non Formal) Yogyakarta
8 15 April 2016 Menghadapi Ujian dari Sudut Sunardi, S.Ag
Pandang Agama Islam
9 26 April 2016 Sukses mengembangkan Adhita Sri Prabukusuma
usaha budidaya lele di usia
muda
10 2 Mei 2016 Ada apa dengan Pendidikan Kepala Dinas Dikpora DIY
Nasional di Indonesia?
11 15 Mei 2016 Quo Vadis Kontribusi Kaum Rm. Bambang (Pastoral
Muda Kristen / Katolik dalam Domus Pacis)
Kemajuan Bangsa?
12 30 Mei 2016 Pemenang Kemah Ilmiah TIK Pemenang Kemah Ilmiah
Siswa TIK
13 6 Juni 2016 Promosi Program Gebyar Kepala Balai Tekkomdik
Anugerah Kihajar Balai DIY
Tekkomdik
14 27 Juni 2016 Nilai Luhur Filosofi Wayang Kepala Museum Wayang
dalam Relevansi Kehidupan Kekayon
Masa Kini
15 1 Juli 2016 Menyongsong Hari yang Fitri Siti Masitoh, S.Ag
dengan Senang Hati
16 20 Juli 2016 Revolusi Mental Pemuda Kepala Balai Pemuda dan
tanpa Narkoba Olahraga DIY
17 4 Agustus Wirausaha Muda Himpunan Pengusaha
2016 Muda Indonesia (HIPMI)
18 24 Agustus Mahasiswa Berprestasi Mahasiswa Berprestasi
2016
19 6 September Menumbuhkan Rasa Cinta Budayawan Kraton
2016 Budaya Indonesia dalam Yogyakarta
Masyarakat Modern
20 18 September Integrasi Konsep Pendidikan Dosen Fakultas

118
2016 dan Lingkungan dalam Pendidikan UNY
Kehidupan Sehari - Hari
21 4 Oktober Mengenal Tari Bedhaya Sanggar Tari Natya
2016 Ketawang Lakshita
22 20 Oktober Pendidikan Menyenangkan Bunda Paud Caesa Baby
2016 Bagi Anak Usia Dini House
23 1 November Refleksi dan Relevansi Kepala Dinas
2016 Kebudayaan Bagi Generasi Kebudayaan DIY
Muda Indonesia
24 3 November Pemenang Gebyar Anugerah Pemenang Kihajar Guru
2016 Kihajar Guru

3. Reportase/Berita
Dalam rangka memberikan informasi yang aktual dan faktual di lapangan,
Tim Reportase JBRadio akan mencari bahan – bahan reportase pendidikan
yang akan disiarkan melalui JBRadio. Laporan yang disampaikan didukung
testimoni dan fakta menarik seputar kegiatan yang diliput. Untuk tahun
2016, Balai Tekkomdik DIY menargetkan 100 (seratus) laporan reportase
pendidikan yang akan disiarkan melalui JBRadio.
4. Produksi Audio untuk Konten Siaran Radio
Dalam rangka memberikan informasi yang ringan dan menarik, pada tahun
2016 Balai Tekkomdik DIY menargetkan 100 (seratus) judul Audio untuk
Konten Siaran Radio. Konten tersebut dapat berupa Iklan Layanan
Masyrakat, Pojok Inspirasi, Infor Teknologi, ataupun Info Ringan.
5. Naskah siaran
Dalam rangka meningkatkan kualitas siaran JBRadio, pada tahun 2016 Balai
Tekkomdik DIY menargetkan 548 (lima ratus empat puluh delapan) naskah
siaran pendidikan yang akan disusun oleh Tim Script Writer. Script Writer
bertanggung jawabn untuk membuat berbagai macam naskah yang
mendukung berbagai program Siaran Unggulan yang dimiliki oleh JB Radio.
Naskah-naskah dari Script Writer selanjutnya diserahkan kepada para
Penyiar untuk disiarkan.

E. Metode
Metode yang digunakan dalam siaran dan talkshow pendidikan melalui radio
streaming sebagai berikut:

1. Penyampaian Materi
119
2. Diskusi
3. Bincang Santai
F. Strategi Kegiatan
Strategi siaran dan talkshow pendidikan melalui radio steraming bintek dikemas
secara edutaiment. Di dalam penyampaiannya, pendegar akan mendapatkan
informasi menarik dan terbaru, baik informasi bidang pendidikan formal
maupun non formal. Selain dikemas dengan menarik, materi yang disampikan
diselingi dengan lagu – lagu dalam dan luar negeri. Dengan demikian materi
pembelajaran melalui radio streaming dapat diserap oleh pendengar dengan
cepat dan tepat.

G. Peserta
Kegiatan Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui Radio Streaming memiliki
target pendengar untuk semua kalangan. Tentunya disesuaikan dengan program
acara yang sudah disiapkan.

H. Narasumber/Pakar dan Fasilitator


Narasumber diklat berasal dari :

1. Balai Tekkomdik DIY


2. Dinas maupun instansi mitra Balai Tekkomdik DIY
3. Akademis dan Praktisi bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Kriteria narasumber :

1. Sehat jasmani/rohani
2. Memiliki kompetensi sesuai dengan materi yang akan dibawakan
3. Memiliki kemampuan inovatif dan kreatif
4. Terbuka dan bersedia berbagi pengalaman dengan peserta
I. PENYELENGGARA
Penyelenggara Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui Radio Streaming adalah
Seksi Layanan dan Promosi Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Balai
Tekkomdik) DIY.

J. Biaya
Biaya bintek dibebankan pada anggaran APBD DIY tahun anggaran 2016.

120
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM SIARAN DAN TALKSHOW PENDIDIKAN
RADIO STREAMING

A. Persiapan
Tahap persiapan mencakup kegiatan berikut:

1. Penyusunan desain siaran;


2. Pembahasan desain siaran (materi, waktu pelaksanaan, jadwal, tema siaran,
dan hal-hal lainnya terkait dengan penyelenggaraan siaran dan talkshow
pendidikan);
3. Rapat koordinasi dengan instansi terkait
4. Penyusunan Surat Keputusan Kepala Balai Tekkomdik DIY tentang penyiar,
pakar/narasumber, host talkshow
5. Penyusunan surat-surat (surat permohonan pakar/narasumber)
6. Penyusunan naskah siaran, naskah produksi
7. Penyiapan dokumentasi foto maupun rekaman
8. Rapat persiapan akhir (re-check)
B. Pelaksanaan
Rangkaian kegiatan selama kegiatan siaran dan talkshow pendidikan melalui
radio streaming berlangsung sebagai berikut;

1. Menyiapkan Naskah
2. Pembukaan
3. Penyampaian Materi
4. Penutupan
5. Penyusunan laporan penyelenggaraan siaran dan talkshow pendidikan
melalui radio streaming
C. Proses Pembelajaran
Secara umum pelaksanaan siaran dan talkshow pendidikan melalui radio
streaming menggunakan metode yang edutaiment.

121
BAB IV
PENUTUP

Pada intinya melalui Kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan


dimaksudkan agar para siswa dan masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang
disediakan Balai Tekkomdik DIY sebagai bahan ajar dan sebagai media promosi
produk-produk media pembelajaran yang telah dikembangkan serta kegiatan-
kegiatan yang akan atau telah dilaksanakan oleh Balai Tekkomdik DIY.

Semua usaha yang dilakukan tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan
segenap stakeholder pendididkan diseluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi dunia
pendidikan.Sehingga akhirnya pemerataan mutu pendidikan khususnya di Daerah
Istimewa Yogyakarta dapat berjalan dengan lebih baik.

122
Lampiran 17. Rancangan Program Siaran Jogja Belajar Radio

A. RANCANGAN PROGRAM SIARAN


NO JAM NAMA ACARA DESKRIPSI
1 06.00 – Selamat Pagi Jogja Mengawali hari dengan
08.00 obrolan ringan serta
info menarik hari ini,
diiringi lagu top hits
terbaru.
2 08.00 – Dunia Anak Sebagai sarana bagi
09.00 anak maupun orang tua
dalam menggali
informasi yang
berkaitan dengan anak
– anak khusunya
Pendidikan Anak Usia
Dini
3 09.00 – Ayo Belajar Program yang
10.00 menyediakan
pembelajaran ringan,
yang sifatnya non
formal dan mudah
diterapkan di
kehidupan sehari – hari
4 10.00 – Program Pilihan
12.00
a. Senin : Lumbung Program acara yang
Budaya akan membahas aneka
konten kebudayaan
serta tempat cagar
budaya, khususnya
yang berada di Daerah
Istimewa Yogyakarta
b. Selasa : Resensi Media Program acara yang
akan membahas media
media yang diproduksi
oleh Balai Tekkomdik
DIY.
c. Rabu : Sosok Tokoh Program yang akan
membahas biografi
seorang tokoh
perjuangan, tokoh
nasional, tokoh daerah,
maupun tokoh
123
internasional
d. Kamis : Warta Guru Program yang akan
membahas informasi
yang berkaitan dengan
guru, bisa berupa berita
tentang guru, guru
berprestasi, maupun
inovasi – inovasi yang
dilakukan oleh guru
e. Jum’at : Rohani Islam Program siaran rohani
islam yang dikemas
secara menarik dengan
mendatangkan
narasumber ahli yang
akan memberikan
siraman rohani bagi
para pendengar
f. Sabtu : Ilmu Program yang akan
Pengetahuan dan membahas
Teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang terus
berkembang dari
waktu ke waktu
g. Minggu : Rohani Program siaran rohani
Kristen kristen yang dikemas
secara menarik dengan
mendatangkan
narasumber ahli yang
akan memberikan
siraman rohani bagi
para pendengar
5 12.00 – Berita Seputar Pendidikan Program siaran yang
13.00 (Bersendi) akan menyampaikan
berita berita yang
berkaitan dengan
pendidikan, dikemas
secara lugas dalam
berita – berita pendek
yang dapat
memberikan informasi
kepada pendengar
6 13.00 – Ngudar Kawruh Kabudayan Program siaran yang
15.00 akan membahas
124
kebudayaan yang ada
di Jawa khususnya DIY,
Jawa Tengah, dan Jawa
Timur, dikemas dengan
menarik dan
disampaikan
menggunakan bahasa
jawa yang mudah
dipahami diiringi
dengan lagu - lagu
campursari.
7 15.00 – Dendang Nusantara Membahas salah satu
16.00 keunikan di daerah
tertentu di nusantara
yang akan membawa
pendengar merasa
mengunjungi daerah
tersebut, tentunya
diiringi dengan lagu –
lagu daerah dari
Sabang sampai
Merauke
8 16.00 – Ragam Peristiwa Program acara yang
17.00 akan membuat
pendengar kembali
mengingat peristiwa
yang terjadi hari ini
dalam catatan sejarah,
akan diulas secara
lugas dan menarik.
9 17.00 – Sunset Beat Menikmati sore dengan
18.00 obrolan ringan, yang
akan membuat
pendengar merasa
rileks diiringi lagu –
lagu terbaru baik dalam
maupun luar negeri
10 18.00 – Bimbingan Belajar Program siaran yang
21.00 berisi materi
pembelajaran formal
yang dirancang oleh
tenaga ahli baik jenjang
SD, SMP, SMA yang
dikemas secara
125
menarik
11 21.00 – Zona 2000an Menikmati malam hari
23.00 dengan obrolan ringan,
yang akan membuat
pendengar merasa
rileks diiringi lagu –
lagu tahun 2000an
yang akan membuat
pendengar nostalgia
dengan kenangan di era
2000an
12 23.00 – Musik Larut Malam Program siaran yang
24.00 berisi motivasi serta
refleksi hari ini untuk
menyongsong hari esok
yang lebih baik

B. RANCANGAN PRODUKSI KONTEN RADIO


NO BULAN JENIS KONTEN TARGET
JUMLAH
1 Januari 1. Iklan JBRadio 12
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 3
4. Info Teknologi 5
2 Februari 1. Iklan Layanan Masyarakat 3
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 2
4. Info Teknologi 5
3 Maret 1. Iklan Layanan Masyarakat 2
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 4
4. Info Teknologi 5
4 April 1. Iklan Layanan Masyarakat 3
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 3
4. Info Teknologi 5
5 Mei 1. Iklan Layanan Masyarakat 3
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 2
4. Info Teknologi 5
6 Juni 1. Iklan Layanan Masyarakat 2
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 2
4. Info Teknologi 5
126
7 Juli 1. Iklan JBRadio 12
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 3
4. Info Teknologi 5
8 Agustus 1. Iklan Layanan Masyarakat 3
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 2
4. Info Teknologi 5
9 September 1. Iklan Layanan Masyarakat 2
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 4
4. Info Teknologi 5
10 Oktober 1. Iklan Layanan Masyarakat 3
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 3
4. Info Teknologi 5
11 November 1. Iklan Layanan Masyarakat 2
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 2
4. Info Teknologi 5
12 Desember 1. Iklan Layanan Masyarakat 2
2. Info Ringan 5
3. Pojok Inspirasi 1
4. Info Teknologi 5

127
C. RANCANGAN KEGIATAN BULANAN
BULAN : JANUARI 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Talkshow Januari 1

2 Tapping Konten Rois 1

3 Tapping Konten Rokris 1

4 Siaran Konten Rois 1

5 Siaran Konten Rokris 1

6 Tapping Konten Rois 2

7 Tapping Konten Rokris 2

8 Talkshow Januari 2

9 Siaran Konten Rois 2

10 Siaran Konten Rokris 2

128
BULAN : FEBURARI 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Tapping Konten Rois 3

2 Tapping Konten Rokris 3

3 Talkshow Februari 1

4 Siaran Konten Rois 3

5 Siaran Konten Rokris 3

6 Tapping Konten Rois 4

7 Tapping Konten Rokris 4

8 Siaran Konten Rois 4

9 Siaran Konten Rokris 4

10 Talkshow Februari 2

11 Tapping Konten Rois 5

12 Tapping Konten Rokris 5

13 Siaran Konten Rois 5

14 Siaran Konten Rokris 5

15 Tapping Konten Rois 6

16 Tapping Konten Rokris 6

17 Siaran Konten Rois 7

18 Siaran Konten Rokris 7

129
BULAN : MARET 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Tapping Konten Rois 8

2 Tapping Konten Rokris 8

3 Talkshow Maret 1

4 Siaran Konten Rois 8

5 Siaran Konten Rokris 8

6 Tapping Konten Rois 9

7 Tapping Konten Rokris 9

8 Siaran Konten Rois 9

9 Siaran Konten Rokris 9

10 Talkshow Maret 2

11 Tapping Konten Rois 10

12 Tapping Konten Rokris 10

13 Siaran Konten Rois 10

14 Siaran Konten Rokris 10

15 Tapping Konten Rois 11

16 Tapping Konten Rokris 11

17 Siaran Konten Rois 11

18 Siaran Konten Rokris 11

19 Tapping Konten Rois 12

20 Tapping Konten Rokris 12

130
BULAN : APRIL 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Siaran Konten Rois 12

2 Siaran Konten Rokris 12

3 Tapping Konten Rois 13

4 Tapping Konten Rokris 13

5 Talkshow April 1 on Stage

6 Siaran Konten Rois 13

7 Siaran Konten Rokris 13

8 Tapping Konten Rois 14

9 Tapping Konten Rokris 14

10 Siaran Konten Rois 14

11 Siaran Konten Rokris 14

12 Talkshow April 2

13 Tapping Konten Rois 15

14 Tapping Konten Rokris 15

15 Siaran Konten Rois 15

16 Siaran Konten Rokris 15

17 Tapping Konten Rois 16

18 Tapping Konten Rokris 16

19 Siaran Konten Rois 16

131
BULAN : MEI 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Siaran Konten Rokris 15

2 Tapping Konten Rois 16

3 Tapping Konten Rokris 16

4 Siaran Konten Rois 16

5 Siaran Konten Rokris 16

6 Tapping Konten Rois 17

7 Talkshow Mei 1

8 Tapping Konten Rokris 17

9 Siaran Konten Rois 17

10 Siaran Konten Rokris 17

11 Tapping Konten Rois 18

12 Tapping Konten Rokris 18

13 Siaran Konten Rois 18

14 Siaran Konten Rokris 18

15 Talkshow Mei 2 on Stage

16 Tapping Konten Rois 19

17 Tapping Konten Rokris 19

18 Siaran Konten Rois 19

19 Siaran Konten Rokris 19

132
BULAN : JUNI 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Tapping Konten Rois 20

2 Tapping Konten Rokris 20

3 Siaran Konten Rois 20

4 Siaran Konten Rokris 20

5 Tapping Konten Rois 21

6 Talkshow Juni 1

7 Tapping Konten Rokris 21

8 Siaran Konten Rois 21

9 Siaran Konten Rokris 21

10 Tapping Konten Rois 22

11 Tapping Konten Rokris 22

12 Siaran Konten Rois 22

13 Siaran Konten Rokris 22

14 Talkshow Juni 1 on Stage

15 Tapping Konten Rois 23

16 Tapping Konten Rokris 23

17 Siaran Konten Rois 23

18 Siaran Konten Rokris 23

19 Tapping Konten Rois 24

20 Tapping Konten Rokris 24

133
BULAN : JULI 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Siaran Konten Rois 24

2 Siaran Konten Rokris 24

3 Tapping Konten Rois 25

4 Tapping Konten Rokris 25

5 Talkshow Juni 1

6 Siaran Konten Rois 25

7 Siaran Konten Rokris 25

8 Tapping Konten Rois 26

9 Tapping Konten Rokris 26

10 Siaran Konten Rois 26

11 Siaran Konten Rokris 26

12 Talkshow Juni 2 on Stage

13 Tapping Konten Rois 27

14 Tapping Konten Rokris 27

15 Siaran Konten Rois 27

16 Siaran Konten Rokris 27

134
BULAN : AGUSTUS 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Tapping Konten Rois 28

2 Tapping Konten Rokris 28

3 Talkshow Agustus 1

4 Siaran Konten Rois 28

5 Siaran Konten Rokris 28

6 Tapping Konten Rois 29

7 Tapping Konten Rokris 29

8 Siaran Konten Rois 29

9 Siaran Konten Rokris 29


Talkshow Agustus 2 on
10
Stage
11 Tapping Konten Rois 30

12 Tapping Konten Rokris 30

13 Siaran Konten Rois 30

14 Siaran Konten Rokris 30

15 Tapping Konten Rois 31

16 Tapping Konten Rokris 31

17 Siaran Konten Rois 31

18 Siaran Konten Rokris 31

19 Tapping Konten Rois 32

20 Tapping Konten Rokris 32

135
BULAN : SEPTEMBER 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Siaran Konten Rois 32

2 Siaran Konten Rokris 32

3 Tapping Konten Rois 33

4 Tapping Konten Rokris 33


Talkshow September 1 on
5
Stage
6 Siaran Konten Rois 33

7 Siaran Konten Rokris 33

8 Tapping Konten Rois 34

9 Tapping Konten Rokris 34

10 Siaran Konten Rois 34

11 Siaran Konten Rokris 34

12 Talkshow September 2

13 Tapping Konten Rois 35

14 Tapping Konten Rokris 35

15 Siaran Konten Rois 35

16 Siaran Konten Rokris 35

17 Tapping Konten Rois 36

18 Tapping Konten Rokris 36

19 Siaran Konten Rois 36

136
BULAN : OKTOBER 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Siaran Konten Rokris 36

2 Tapping Konten Rois 37

3 Tapping Konten Rokris 37


Talkshow Oktober 1 on
4
Stage
5 Siaran Konten Rois 37

6 Siaran Konten Rokris 37

7 Tapping Konten Rois 38

8 Tapping Konten Rokris 38

9 Siaran Konten Rois 38

10 Siaran Konten Rokris 38

11 Talkshow September 2

12 Tapping Konten Rois 39

13 Tapping Konten Rokris 39

14 Siaran Konten Rois 39

15 Siaran Konten Rokris 39

16 Tapping Konten Rois 40

17 Tapping Konten Rokris 40

18 Siaran Konten Rois 40

19 Siaran Konten Rokris 40

137
BULAN : NOVEMBER 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Tapping Konten Rois 41

2 Tapping Konten Rokris 41

3 Talkshow November 1

4 Siaran Konten Rois 41

5 Siaran Konten Rokris 41

6 Tapping Konten Rois 42

7 Tapping Konten Rokris 42

8 Siaran Konten Rois 42

9 Siaran Konten Rokris 42


Talkshow November 2 on
10
Stage
11 Tapping Konten Rois 43

12 Tapping Konten Rokris 43

13 Siaran Konten Rois 43

14 Siaran Konten Rokris 43

15 Tapping Konten Rois 44

16 Tapping Konten Rokris 44

17 Siaran Konten Rois 44

18 Siaran Konten Rokris 44

19 Tapping Konten Rois 45

20 Tapping Konten Rokris 45

138
BULAN : DESEMBER 2016

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Siaran Konten Rois 45

2 Siaran Konten Rokris 45

3 Tapping Konten Rois 46

4 Tapping Konten Rokris 46

5 Talkshow Desember 1

6 Siaran Konten Rois 47

7 Siaran Konten Rokris 47

8 Tapping Konten Rois 48

9 Tapping Konten Rokris 48

10 Siaran Konten Rois 48

11 Siaran Konten Rokris 48

12 Talkshow Desember 2

139
D. RANCANGAN PENGISI KONTEN RADIO
1. ROIS
NO NAMA MASJID KONTAK POTENSI
PERSON KEGIATAN

2. ROKRIS
NO NAMA GEREJA KONTAK POTENSI
PERSON KEGIATAN

3. TALKSHOW
NO NAMA INSTANSI KONTAK TEMA

E. RANCANGAN NASKAH SCRIPT WRITER


Program : Selamat Pagi Jogja
Format : Topik santai, Request dan titip salam
Segmentasi : Semua Umur
Gaya Penyiar : Style anak muda, Komunikatif dan Smart
Penyiar : Rama Suteja (Sindu Faisal)

Call Sign : Jogja Belajar Radio


Call Audience : Sobat Belajar
Opening
Disiarkan langsung dari jalan kenari nomor 2 yogyakarta / JBR / Jogja
Belajar Radio mengudara untuk Sobat Belajar semua // Selamat pagi
sobat belajar / kembali lagi bersama kak Rama Suteja dalam program
acara Selamat Pagi Jogja// gimana kabarnya nih sobat belajar? / sudah
pada bangun belum? / di pagi yang cukup cerah ini Kak Rama bakalan
nemenin sobat belajar sampai nanti jam 8 pagi nanti tentunya di
program Selamat pagi jogja // nah, di pagi hari ini kita akan banyak
membahas mengenai gimana sih cara untuk bisa bangun pagi? / nggak
cuma itu aja lho sobat belajar / kak rama juga bakalan ngasih info

140
menarik seputar event – event hari ini / so, stay tune terus di
www.jbradio.jogjabelajar.org / Generasi Cerdas Masa Depan///
[Lagu / Iklan]
Content
Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Nah, sobat
belajar untuk bangun di pagi hari/ mungkin bagi sebagian orang
menganggap sudah menjadi suatu hal yang mudah// Dengan tanpa
bantuan alarm pun/ terkadang mereka sudah bisa bangun pagi/ bahkan
secara tidak langsung / kebiasaan yang seperti itu sudah menjadi
rutinitas sehari-hari// Namun di sisi lain/ masih banyak juga orang yang
merasa kesulitan untuk bangun tepat waktu di pagi hari// Sehingga hal
demikian merupakan kebiasaan yang tidak baik / dan perlu untuk
ditemukan sebuah cara yang efektif / agar bisa bangun pagi secara
rutin// Dan bagi kebanyakan orang yang kesulitan bangun di pagi hari
ini / ternyata juga dipicu oleh beberapa faktor / diantaranya terkait
dengan tingkat stres / kemampuan saat akan tidur / masalah psikologi /
dan tingkat emosi seseorang yang memuncak// Yang mana dari itu
semua / membuat seseorang akan menjadi sulit untuk bangun tepat
waktu di pagi hari // Untuk itu / ada beberapa tips yang bisa sobat
belajar terapkan agar bisa terbiasa bangun pagi setiap hari // Sehingga
permasalahan bangun pagi sudah tidak menjadi momok bagi sobat
belajar// Mau tau seperti apa? / tetap dengarkan terus jogja belajar
radio / generasi cerdas masa depan / saya rama suteja masih di Selamat
Pagi Jogja //
[Lagu / Iklan]
Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya
kak rama bakalan ngasih tau gimana cara biar bisa bangun pagi //
Pertama / kurangi aktifitas malam sobat belajar// Dengan cara sobat
belajar mengurangi aktifitas di malam hari / hal demikian memang suatu
cara agar sobat belajar tidak bangun kesiangan // Karena bila sobat
belajar terlalu menyibukkan diri di malam hari / maka kemungkinan
besar sobat belajar akan kesulitan bangun tepat waktu di pagi hari //
Oleh karena itu / hendaknya sobat belajar paling tidak bisa mengurangi
aktivitas malam yang sobat belajar rasa tidak terlalu penting / seperti
begadang yang berlebihan / yang mana akan bisa menguras tenaga
sehingga sobat belajar bisa telat untuk bangun di pagi hari // Kedua /
minum air putih sebelum dan sesudah tidur // Untuk menyuplai agar
sobat belajar bisa bangun pagi / maka dengan cara minum air sebelum
tidur / juga bisa sobat belajar terapkan // Hal demikian / karena minum

141
air sebelum tidur / akan bisa mendorong sobat belajar untuk segera
buang air kecil ke kamar mandi // Dengan cara yang seperti ini / maka
mau tidak mau sobat belajar harus bangun dari tempat tidur / sehingga
cara tersebut bisa sobat belajar terapkan / agar bisa bangun di pagi hari
// Dan fungsi dari minum air setelah bangun dari tidur itu sendiri / ialah
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar sobat belajar bisa
beraktifitas dengan semangat / dan mengaktifkan kembali beberapa
organ yang terdapat dalam tubuh sobat belajar // Sehingga setelah
bangun tidur / sobat belajar tidak lagi merasa ngantuk dan bisa
melakukan aktifitas yang ada // nah, cara selanjutnya akan kak rama
sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya.. // tetap dengarkan terus
jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan //
[Lagu / Iklan]
Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya
kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi
// Tips yang ketiga adalah letakkan alarm yang jauh dari tempat tidur//
Dengan cara sobat belajar meletakkan alarm yang jauh dari tempat tidur
/ maka secara tidak langsung ketika alarm berbunyi / sobat belajar akan
tidak mudah untuk mengambil alarm tersebut untuk mematikannya
kemabali// Sehingga mau tidak mau sobat belajar harus segera bangun
di pagi hari untuk segera melakukan aktifitas kembali // Yang keempat /
ganti dering alarm dengan lagu favorit// Tahukah sobat belajar/ bahwa
bunyi alarm itu juga bisa mempengaruhi suasana hati dalam tidur sobat
belajar // Dan biasanya bunyi alarm dari jam weker / terkadang juga
bisa membuat sobat belajar terbangun dari tidur dalam keadaan yang
kurang mood // Oleh karena itu / agar suasana hati sobat belajar merasa
lebih nyaman / maka hendaknya sobat belajar bisa menggunakan fitur
alarm yang terdapat pada ponsel sobat belajar // Sehingga hal demikian
bisa sobat belajar atur untuk mengganti dering alarm tersebut dengan
lagu favorit sobat belajar // Yang semuanya itu bisa menjadikan bangun
tidur sobat belajar bisa terasa lebih menyenangkan // nah, cara
selanjutnya akan kak rama sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya..
// tetap dengarkan terus jogja belajar radio / generasi cerdas masa
depan //
[Lagu / Iklan]
Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya
kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi
// Tips yang kelima adalaha mengkonsumsi minuman berkafein setelah
tidur // Dengan cara meminum minuman berkafein setelah beberapa

142
saat sobat belajar bangun dari tidur / memang suatu cara yang efektif
untuk membuat semangat di pagi hari // Hal demikian karena
kebanyakan orang ketika bangun dari tidur mereka terkadang merasa
kurang semangat / sedikit pusing dan lainnya / yang semuanya itu / bisa
membuat produktivitas di pagi hari bisa menurun // Oleh karena itu /
untuk menyiasati hal tersebut / maka dengan minum minuman
berkafein / bisa meningkatkan mood sobat belajar kembali di pagi hari//
Sehingga demikian / tidak akan membuat sobat belajar untuk tidur
kembali // Yang keenam adalah / tidur dan bangun di waktu yang sama
// Hendaknya sobat belajar bisa mengatur waktu tidur dan bangun di
waktu yang sama // Hal demikian / bertujuan agar sobat belajar bisa
terbiasa dengan rutinitas yang sobat belajar jalani // Sehingga kebiasaan
untuk bangun pagi pun akan segera menjadi kebiasaan yang mudah bagi
sobat belajar // Yang mana sebelumnya sobat belajar merasa kesulitan
untuk bangun di pagi hari // nah, cara selanjutnya akan kak rama
sampaikan setelah beberapa lagu berikut ya.. // tetap dengarkan terus
jogja belajar radio / generasi cerdas masa depan //
[Lagu / Iklan]
Masih di jogjabelajar radio / generasi cerdas masa depan // Selanjutnya
kak rama bakalan nglanjutin masalah gimana cara biar bisa bangun pagi
// Yang ketujuh adalah berolahraga / Kenapa berolahraga bisa dijadikan
untuk mendukung agar bisa bangun pagi...?/ Ya, karena dengan cara
sobat belajar melakukan olahraga / layaknya gerakan-gerakan senam
yang simpel di rumah / maka hal demikian akan bisa membuat tubuh
menjadi lebih cepat aktif kembali // Sehingga / hal ini bisa menyuplai
agar sobat belajar bisa lebih cepat untuk bangun pagi setiap hari // Yang
kedelapan hindari makanan berat sebelum tidur malam // Hendaknya
sobat belajar bisa menghindari untuk mengkonsumsi makanan terlalu
banyak sebelum tidur // Hal demikian / karena bila sobat belajar
langsung tidur setelah makan / ini bisa memiliki dampak negatif bagi
kesehatan tubuh sobat belajar // Yang mana beberapa makanan dan
minuman yang sobat belajar konsumsi / bisa membuat sistem
pencernaan terpaksa bekerja keras di saat sobat belajar sedang tidur //
Sehingga dari situ semua / akan membuat tidur sobat belajar tidak bisa
nyenyak / bahkan kebiasaan yang semacam ini akan memicu terjadinya
insomnia dalam diri sobat belajar // Usahakan waktu untuk tidur kurang
lebih 3 jam setelah sobat belajar makan / sehingga pencernaan tidak lagi
memproses makanan yang sedang sobat belajar konsumsi// Yang
terakhir adalah segera mandi setelah bangun pagi // Perlu sobat belajar

143
ketahui / bahwa hal yang paling sulit ialah segera mandi setelah bangun
pagi // Namun dari sinilah sobat belajar bisa mendapat kuncinya agar
bisa terbiasa bangun pagi // Hal ini karena mandi di pagi hari dengan
posisi air dalam keadaan masih dingin / maka akan bisa segera
membangunkan sistem saraf dan menyadarkan sobat belajar // Sehingga
seusai sobat belajar mandi di pagi hari, secara tidak langsung akan
membuang rasa malas dan membuat tubuh menjadi segar dan bugar di
pagi hari///
Closing
Masih di Jogja Belajar Radio / Generasi cerdas masa depan // Udah
nggak terasa kak rama nemenin sobat belajar dari jam 6 sampai jam 8 /
saatnya kak rama suteja pamit undur diri / tapi setelah ini / jangan
kemana – mana karena temen rama masih bakal nemenin sobat belajar
di program lainnya// tetap dengarkan terus jogja belajar radio /
generasi cerdas masa depan / byeee..///

144
Lampiran 18. Standard Operational Procedure

Standard Operation Procedure (SOP) Penyiar JB Radio :


1. Pemutaran lagu nasional Indonesia Raya pukul 06.00 siaran dimulai (opening)
dan pemutaran lagu nasional Bagimu Negeri pukul 24.00 siaran ditutup
(closing).
2. Harus disiplin sesuai dengan jadwal siaran dan hadir di studio 10 menit sebelum
siaran dimulai.
3. Range opening dan closing 4 menit sebelum atau sesudah jam closing, tidak
melebihi atau kurang dari jam siaran.
4. Jika berhalangan supaya mencari pengganti penyiar lain dan memberitahu
terlebih dahulu 1 hari sebelumnya kepada koordinator penyiar.
5. Urutan pergantian program acara Jingle Utama Jogja Belajar Radio selanjutnya
Cue Jogja Belajar Radio Jawa.
6. Pojok inspirasi diputar setiap pukul 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00 antara
jingle utama dan cue jawa.
7. Jeda antar lagu disisipkan konten (greeting, cue, info ringan, ILM, dll).
8. Penyebutan nama radio “JB Radio atau Jogja Belajar Radio Generasi Cerdas
Masa Depan” dan sapaan pendengar “sobat belajar”.
9. Pada saat siaran seorang penyiar menggunakan bahasa anak muda dan tetap
sopan semiformal dan pada program acara khusus menggunakan bahasa sesuai
dengan program acara.
10. Selalu up-to date instant messaging dan cek social media.
11. Jika terjadi trouble atau kesulitan dalam hal penyiaran laporkan ke Admin.
12. Jika tidak sesuai akan mendapatkan teguran.

Tata Tertib :
1. Presensi finger print dan mengisi form harian penyiar.
2. Berpenampilan sopan.
3. Tidak meninggalkan studio dalam waktu yang lama selama siaran.
4. Tidak merokok dan makan di dalam studio siaran.
5. Jika teman, saudara atau keluarga menemani siaran supaya melapor ke security
dan tidak diperbolehkan masuk kedalam studio siaran kecuali narasumber,
karyawan dan tamu yang di ijinkan.
6. Tamu tidak boleh mengganggu penyiar, mengacau siaran, merusak barang dan
peralatan di studio.
7. Tidak membawa keluar peralatan studio tanpa seijin yang berwenang.
8. Saat siaran AC tidak boleh dimatikan atau maksimal suhu 23oC jika masih
kedinginan supaya menggunakan jaket.
9. Selalu menjaga kerapian dan kebersihan di ruang studio serta jangan meninggal
sampah di dalam studio siaran.
10. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di BTKP DIY.

145
Kode Etik :
1. Menjaga citra dan nama baik institusi serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
2. Tidak menyampaikan suatu berita yang tidak jelas sumber atau asal usulnya dan
yang bersifat menjelekkan atau menyindir seseorang atau suatu instansi baik
langsung maupun tidak langsung.
3. Dapat memilih informasi yang layak atau tidak layak untuk disampaikan pada
pendengar dan bersifat edukatif.
4. Selalu bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dan diharapkan bersikap
netral.
5. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.
6. Bersikap dan berbicara sopan.

146
Lampiran 19. Analisa Data

Analisa Data: Reduksi, Penyajian, dan Penarikan Kesimpulan

1. Kriteria konteks
a) Latar belakang diadakannya program sudah sesuai dengan tujuan
program

Dokumentasi: Penyebaran layanan pendidikan dapat dilakukan di


berbagai media mulai media Siaran TV lokal, Pameran
Pendidikan dan Siaran Radio Streaming. TV Lokal mempunyai
keunggulan karena luasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh
siaran dan mampu menjangkau semua wilayah pedalaman atau
perdesaan serta cukup menarik. Siaran Radio Streaming
sebagai sarana penyebaran informasi memeliki keunggulan
dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat
dijangkau dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses di
seleruh penjuru dunia yang terdapat akses internet. Dengan
demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi
kesemua penjuru dunia. Media pameran merupakan kegiatan
yang cukup menarik bagi masyarakat dan sebagai media cerdas
motivasi siswa. Maka Balai Tekkomdik DIY untuk
memperluas layanan pendidikan akan menyelenggarakan
kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui
Media Elektronik dan Pameran. Sasaran pada kegiatan ini para
guru, siswa, sekolah, masyarakat umum dan pelaku pendidikan
lainya wilayah DIY.

Bp. M: “Jadi begini, Jogja belajar radio itu kan satu layanan
berbasis audio. BTKP memproduksi berbagai macam media
pembelajaran. Untuk mewadahi konten berbasis audio maka
kita buat sistem layanan online yang bisa disiarkan secara
streaming, maka dari itu kita buat JBRadio. Siaran setiap
harinya dari jam - selama 18 jam. Ada program-program
berbasis audio. Yang kedua di JB Radio ini terdapat layanan
namanya audio audimen, pengguna dapat mengambil atau
mendownload konten-konten berbasis audio tanpa harus
mendengarkan siaran radionya. Ide dasarnya seperti itu.”

Bp. Ch: “Jadi harapannya Balai Tekkomdik ini dulu kan memang
awalnya memproduksi banyak konten-konten media

147
pembelajaran baik yang sifatnya audio, video, animasi. Nah,
dari situ terpikirlah bagaimana supaya media-media khususnya
media audio yang dibuat itu bisa tersampaikan ke masyarakat.
Nah, maka munculah ide untuk membuat stasiun radio. Nah,
tapi awalnya di tahun 2011 itu em.. karena memang sumber
daya yang masih awal dan awam sekali, makanya kita hanya
menyiarkan rekaman-rekaman atau hasil-hasil produksi media
pembelajaran yang diproduksi BTKP.”

Kesimpulan: Latar belakang diadakannya program Jogja Belajar

Radio di Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan DIY adalah

didasarkan sebagai wadah untuk menyiarkan media pembelajaran

yang bersifat auditif yang diproduksi Balai Tekkomdik serta

sebagai penunjang kegiatan belajar dan belajar di sekolah?

b) Tujuan program Jogja Belajar Radio


Dokumentasi: Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya
kegiatan Perluasan Layanan dan Promosi Pendidikan melalui
Media Elektronik adalah:
1) Masyarakat lebih mengenal, mengetahui dan memahami
berbagai Program, Produk, dan Layanan Unggulan yang
dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY.
2) Masyarakat dapat menikmati layanan radio streaming yang
dikemas secara edutainment melalui JB Radio.
Bp. Ch: Tujuan dari program ini sebagai pemerataan konten
pembelajaran berbasis audio BTKP melalui media streaming.
Sebenernya kita ada 2, video sama audio. Nah audio ini salah
satunya di JB Radio. Jadi kita ngasih konten ke mereka berupa
pengetahuan ringan maupun pengetahuan formal kayak mata
pelajaran yang ada di bimbingan belajar sama Ayo Belajar.
Tujuan utamanya itu, kita ingin menyebarluaskan konten-
konten pendidikan melalui media audio streaming. Kita juga
ingin mengenalkan bahwa sekarang itu radio gak hanya bisa
didengarkan lewat perangkat radio saja, tapi sekarang bisa
diakses dengn internet juga. Jadi kita pengen mengenalkan
tenknologi itu.

148
Kesimpulan: Tujuan program Jogja Belajar Radio adalah untuk

mendistribusikan produk-produk pendidikan berbasis audio yang

dimiliki Balai Tekkomdik melalui media radio streaming berupa

konten-konten pembelajaran formal maupun pengetahuan ringan

kepada masyarakat.

c) Program JB Radio sudah sesuai untuk memenuhi kebutuhan


sasaran serta kebutuhan Balai Tekkomdik sendiri
Bapak Ch: Kita setiap tahun mengadakan FGD namanya – Form
Grup Discussion. Kita melihat segmentasi maksudnya
kebutuhan pendengar itu seperti apa, kebutuhan guru,
kebutuhan siswa itu seperti apa. Nah maka dari situlah, dari
FGD itulah maka kita bisa merumuskan beberapa program-
program yang bisa kita siarkan.
Dokumentasi: Kegiatan Siaran dan Talkshow Pendidikan melalui
Radio Streaming memiliki target pendengar untuk semua
kalangan. Tentunya disesuaikan dengan program acara yang
sudah disiapkan.

Bp. M: Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan itu


masyarakat formal maupun non formal. Kalo masyarakat
formal itu yang di sekolah-sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK.
Kemudian masyarakat non formal itu yang berbasis masyarakat
pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket C, PAUD,
kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak
terlayani melalui pendidikan formal itu kami juga melayani

Kesimpulan: Program acara yang ada di JBRadio merupakan

program-program yang dibuat sesuai kebutuhan dari sasaran yang

merupakan masyarakat pendidikan baik masyarakat formal

maupun non formal. Hal ini didapat melalui Forum Group

Discussion yang mengikutsertakan guru serta murid guna

149
menentukan program-program apa yang bisa diproduksi dan

siarkan.

d) Standard dan prosedur pengelolaan JB radio di Balai Tekkomdik


DIY sudah mencakup keseluruhan kegiatan.
Bapak Ch: Ada SOP. Semuanya ada jobdesknya.”

Dokumentasi:

Standard Operation Procedure (SOP) Penyiar JB Radio :

1. Pemutaran lagu nasional Indonesia Raya pukul 06.00 siaran


dimulai (opening) dan pemutaran lagu nasional Bagimu
Negeri pukul 24.00 siaran ditutup (closing).
2. Harus disiplin sesuai dengan jadwal siaran dan hadir di studio
10 menit sebelum siaran dimulai.
3. Range opening dan closing 4 menit sebelum atau sesudah jam
closing, tidak melebihi atau kurang dari jam siaran.
4. Jika berhalangan supaya mencari pengganti penyiar lain dan
memberitahu terlebih dahulu 1 hari sebelumnya kepada
koordinator penyiar.
5. Urutan pergantian program acara Jingle Utama Jogja Belajar
Radio selanjutnya Cue Jogja Belajar Radio Jawa.
6. Pojok inspirasi diputar setiap pukul 09.00, 12.00, 15.00, 18.00
dan 21.00 antara jingle utama dan cue jawa.
7. Jeda antar lagu disisipkan konten (greeting, cue, info ringan,
ILM, dll).
8. Penyebutan nama radio “JB Radio atau Jogja Belajar Radio
Generasi Cerdas Masa Depan” dan sapaan pendengar “sobat
belajar”.
9. Pada saat siaran seorang penyiar menggunakan bahasa anak
muda dan tetap sopan semiformal dan pada program acara
khusus menggunakan bahasa sesuai dengan program acara.
10. Selalu up-to date instant messaging dan cek social media.
11. Jika terjadi trouble atau kesulitan dalam hal penyiaran
laporkan ke Admin.
12. Jika tidak sesuai akan mendapatkan teguran.

150
Tata Tertib :

1. Presensi finger print dan mengisi form harian penyiar.


2. Berpenampilan sopan.
3. Tidak meninggalkan studio dalam waktu yang lama selama
siaran.
4. Tidak merokok dan makan di dalam studio siaran.
5. Jika teman, saudara atau keluarga menemani siaran supaya
melapor ke security dan tidak diperbolehkan masuk kedalam
studio siaran kecuali narasumber, karyawan dan tamu yang di
ijinkan.
6. Tamu tidak boleh mengganggu penyiar, mengacau siaran,
merusak barang dan peralatan di studio.
7. Tidak membawa keluar peralatan studio tanpa seijin yang
berwenang.
8. Saat siaran AC tidak boleh dimatikan atau maksimal suhu
23oC jika masih kedinginan supaya menggunakan jaket.
9. Selalu menjaga kerapian dan kebersihan di ruang studio serta
jangan meninggal sampah di dalam studio siaran.
10. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di BTKP DIY.

Kode Etik :

1. Menjaga citra dan nama baik institusi serta tidak melanggar


norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Tidak menyampaikan suatu berita yang tidak jelas sumber atau
asal usulnya dan yang bersifat menjelekkan atau menyindir
seseorang atau suatu instansi baik langsung maupun tidak
langsung.
3. Dapat memilih informasi yang layak atau tidak layak untuk
disampaikan pada pendengar dan bersifat edukatif.
4. Selalu bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dan
diharapkan bersikap netral.
5. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.
6. Bersikap dan berbicara sopan.

Sdr Ay: Peraturan tetap sih ada, tapi itu kadang-kadang kita
penyiar masih agak ngasal, gitu. Jadi karena kita masih bingung
nih „ini protapnya apa ya? Ah yaudah gini aja‟. Kesannya kayak
gitu. Kadang-kadang kita mikir „Ah ora ono sing ngerungoke. Asal
aja‟.”

151
Kesimpulan: Standar operasional JBRadio mencakup kegiatan

siaran untuk penyiar, tata tertib dan kode etik. Akan tetapi, pada

penyelenggaraan program tersebut belum sesuai dengan SOP. Hal

ini dikarenakan kurangnya penertiban kepada para penyiar untuk

melakukan siaran sesuai SOP yang berlaku.

2. Kriteria input
Kondisi masukan dikatakan efektif bila:
a) Tersedianya pengelola, penyiar dan kru yang mempunyai
kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan program Jogja
Belajar Radio
Bapak M: “Yang terlibat? SDM-nya? Banyak. Ada penyiar, ada
scriptwriter, ada admin, ada kru produksi, ada jurnalis,
semuanya itu kita ambilkan dari tenaga outsource bukan PNS,
kita honori non PNS, kita honori profesional. Penyiar honornya
sekian, admin sekian, kru produksi sekian, jurnalis sekian, tu
ada honornya. Seperti itu. Nek ditangani PNS gak bisa gak
cukup waktunya karena kita pegawainya hanya sedikit. Kita
juga kerja sama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi,
misalnya kayak AKRB, kemudian AMIKOM, dengan UNY,
dengan UGM, kita kerja sama dalam untuk hal pengisian
konten, kemudian juga perusahaan-perusahaan dan lembaga
yang lain kita juga kerja sama. Ya... yang jelas minimal
kualifikasi SMA. Tapi ada beberapa yang saya khususkan
kualifikasi S1. Kita lebih berorientasi ke kompetensi, bisa lho
anak yang belum sarjana tapi kompetensinya bagus, ada juga
yang sudah sarjana tapi kompetensinya gak bagus. Jadi kita
lebih ke kompetensi.”

152
Bapak Ch: Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu
merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang
tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi
layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman
dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke
administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional
itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter,
ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya. Untuk
kriteria pertama untuk program director tentu ngerti selera
acara, yang kedua harus tau betul tentang manajemen
penyiaran, manajemen penyiar, kemudian manajemen program.
Kemudian untuk music director harus tau up-to-date lagunya
apa aja, kemudian harus tau segmentasi musik, genre-genrenya
apa; POP, K-POP atau apalah gitu hehe... Kemudian untuk
teknisi jelas dia bisa untuk jaringannya bisa, untuk operasional
komponen audio juga bisa, kemudian master recording dia
harus juga bisa. Kemudian untuk scriptwriter, dia harus punya
pengalaman menulis karena gak mungkin kalau orang bisanya
ngomong tapi tak suruh jadi scriptwriter kan gak mungkin.
Kemudian penyiar itu tentu harus dari dia punya basic
speaking. Disini kita gak membatasi antara mau profesional
ataupun istilahnya medium ya, tengah-tengah. Tapi kalau
masih junior banget disini belum bisa, minimal udah punya
pengalaman sedikitlah. Kita ambilnya dari tengah ke atas, gak
harus selalu profesional. Penyiar semua kita ambil dari luar. ....
Untuk minimal pendidikan bagi kru gak ada sih, ya minimal
SMA/SMK lah.
Sdr Ay: Waktu masuk kesini kriteria khususnya adalah... karna
disini kan penyiarnya freelance ya, jadi awalnya tuh gak open
recruitement secara terbuka gitu, tapi beberapa penyiar yang
masuk sini tu adalah penyiar dari radio-radio komersil yang ada
di Jogja seperti Retjo Buntung, Rakosa, dll. Jadi kriterianya ya
yang pasti bisa siaran, itu yang paling utama. Bisa siaran, terus
menguasai teknis siaran jadi kayak menguasai playlist, karena
ada softfilenya khusus tuh kalau siaran, bisa mengoperasikan
mixer, kayak gitu-gitu sih. Yang paling utama ya bisa siaran.
Sdr Fai: Kriterianya yang pasti bisa siaran ya, tau teknis siaran aja.
Bisa mengoperasikan alat-alat siarannya.

153
Kesimpulan: JBRadio berada di bawah naungan seksi layanan dan

promosi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam

program Jogja Belajar Radio merupakan karyawan Balai

Tekkomdik yang bertugas di seksi tersebut serta kru radio.

Karyawan seksi layanan dan promosi dalam hal ini terlibat di

bagian administratif saja sedangkan kru radio bertugas dalam hal

operasional radio. Kru JBRadio merupakan orang-orang yang

cukup berkompetensi di bidangnya dan memiliki kualifikasi khusus

sesuai Job Desk masing-masing. SDM yang terlibat di JBRadio di

antaranya adalah Program Director, Music Director, Scriptwriter,

Admin, dan Teknisi. Program Director di JBRadio harus mengerti

jenis acara yang disukai pendengar, mengerti manajemen

penyiaran, manajemen penyiar, serta manajemen program. Music

director harus mengetahui lagu-lagu terkini, mengerti segmentasi

music beserta genre-nya. Teknisi di JBRadio harus mengerti

tentang jaringan komputer, dapat mengoperasikan komponen

audio, dan dapat mengoperasikan master recording. Scriptwriter

harus mempunyai pengalaman menulis. Penyiar di JBRadio

merupakan penyiar freelance yang juga bekerja di radio komersial

lainnya. Penyiar di JBRadio harus mempunyai pengalaman dalam

melakukan siaran radio dan memiliki basic speaking yang baik.

Penyiar harus dapat mengoperasikan alat siaran seperti mixer,

komputer, dan lainnya.

154
b) Pengelola, penyiar dan kru mempunyai kemampuan dalam
mengemas informasi pada program Jogja Belajar Radio.
Sdr Ay: Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua
penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Jadi menguasai semua
programnya. Yang penting sesuai jadwal aja. Cuma untuk
program keagamaan kayak program rohani kristen, itu
dipegang penyiar yang nasrani. Sama ini, sama yang lebih
spesialis sama program kedaerahan jadi kayak ada program
mudar kawruh, itu di-spesial-kan untuk mereka yang bisa
berbahasa jawa. Jadi penyampaian program siarannya itu pakai
bahasa jawa. Lagu yang diputer itu ada campur sari kayak gitu.
Kan itu gak semua orang bisa ya bahasa Jawa. Jadi spesial ada
teman-teman penyiar yang khusus bisa fasih ngomong bahasa
Jawa, gitu.
Sdr Fai: “Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain
semua programnya. Paling untuk program keagamaan dan
kedaerahan disesuaikan dengan latar belakang penyiar. Kalau
untuk jadwal kita tu fleksibel. Tapi kalau yang jadwalnya
bentrok bisa tukaran. Ada sih kita dikasih jadwal sebenarnya
untuk hari-harinya apa aja, programnya apa aja.”
Kesimpulan: Baik penyiar maupun kru radio memiliki kemampuan

yang baik dalam mengemas program acara yang ada di JB Radio.

Semua kru dapat mengerjakan tugasnya sesuai job desk masing-

masing. Penyiar juga memiliki kemampuan dalam melakukan

siaran pada hampir semua program. Khusus untuk program rohani

kristen disiarkan oleh penyiar yang beragama kristen dan program

kebudayaan yang berbasis bahasa jawa disiarkan oleh penyiar yang

memiliki kemampuan berbahasa jawa.

c) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang


program Jogja Belajar Radio
Bapak M: Banyak. Nanti njenengan bisa lihat sendiri. Kita punya
perangkat mixer, punya perangkat server yang menyimpan

155
data-data, ada studio untuk rekaman, studio produksi ada
beserta peralatannya
Bapak Ch: Sarana dan prasarana sudah cukup baik ya. Cuma
istilahnya memang emm.. menurutku sih dibanding dengan
radio lain itu gak kalah malah bisa jauh lebih bagus. Untuk
sarana prasarana saya rasa sudah terpenuhi.
Sdr Ay: Untuk sarana prasarana cukup, malah lebih lengkap
daripada radioku yang komersil kalo aku boleh jujur. Hehe..
cukuplah menurutku. Kalau untuk sarana untuk siaran ya, tapi
kalau untuk produksi aku gatau karena aku belum pernah
terlibat untuk produksi, kayak misalkan produksi itu bikin
iklan.
Sdr Fai: Sarana prasarana, kalau aku kan belom pernah ke radio
komersil ya. Kalau teman-teman lain kan ada yang pernah di
radio komersil, aku kan langsung di sini, ya udah cukuplah.
Katanya malah lebih bagus di sini daripada radio-radio
komersil.
Pengamatan: alat-alat untuk siaran sudah lengkap dan memiliki
kualitas yang baik. Jogja belajar radio memiliki ruang siaran
yang nyaman dan ber-AC.
Dokumentasi:
9) Perangkat komputer
10) Microphone
11) Headphone
12) Audio mixer
13) Software radio streaming
14) Modem/koneksi internet
15) Audio jack
16) Recorder
Kesimpulan: sarana dan prasarana yang dimiliki JBRadio terbilang

baik dan sudah lengkap. JBRadio memiliki studio siaran ber-AC

serta peralatan siaran yang lengkap seperti mixer, microphone,

perangkat komputer, jaringan internet, software radio streaming,

recorder, dll.

156
d) Program-program yang ada sudah sesuai dengan jenis, target, dan
segmentasi Jogja Belajar Radio
Bapak M: Sasaran masyarakat pendidikan, masyarakat pendidikan
itu masyarakat formal maupun non formal. Kalo masyarakat
formal itu yang di sekolah-sekolah ada SD, SMP, SMA, SMK.
Kemudian masyarakat non formal itu yang berbasis masyarakat
pendidikan nonformal, paket A, paket B, paket C, PAUD,
kemudian keaksaraan fungsional, PKBM – Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat, dan masyarakat-masyarakat yang tidak
terlayani melalui pendidikan formal itu kami juga melayani.
Program siaran yang ada di JBRadio menganut Sistem
prosentase, 70% edukasi 30% entertain/hiburan. 70% dan 30%
itu kita wujudkan dalam program-program siaran. Sudah
banyak program siaran yang kita kemas di JB Radio. Yang
entertain banyak juga, yang 30%, misalnya Musik Larut
Malam, kemudian Dendang Nusantara, dll. Itu yang entertain.
Tapi yang untuk jalur edukasi ada, Ayo Belajar, Bimbingan
Belajar, kemudian Budaya.

Bp. Ch: Program JBRadio itu ada 10. Yang pertama itu ada
Selamat Pagi Jogja, itu dari jam 6 sampai jam 8 pagi. Setiap
hari Senin sampai minggu, jadi setiap hari. Sifatnya lebih ke
hiburan, jadi hanya membahas obrolan-obrolan ringan di pagi
hari sama menyampaikan event-event yang akan
diselenggarakan di hari itu. Kemudian Dunia Anak, jam 8
sampai jam 9. Itu juga setiap hari. Nah Dunia Anak ini lebih
membahas konten-konten untuk anak dan juga parenting
biasanya, sama tips-tips orang tua seperti apa mendidik anak,
kemudian supaya anak gak bandel itu di dunia anak. Tapi
kebanyakan memang kontennya ke anak-anak. Jadi kayak
pengenalan sayur, pengenalan alat transportasi, ya gitu.
Kemudian jam 9 sampai jam 10 itu Ragam Peristiwa. Itu juga
setiap hari. Kita akan membahas di hari itu di tanggal itu
peristiwa apa saja sih, baik dalam sejarah maupun hari ini ada
event apa, nanti dibahas di Ragam Peristiwa. Jadi bisa juga
nanti kita sekarang tanggal 19, bahas 19 tahun 1951 misalkan
itu ada apa, kemudian tahun 1987 tanggal 19 tu ada apa, seperti
itu. Kemudian jam 10 sampai jam 11 itu ada Dendang
Nusantara. Lebih mengupas ke konten-konten atau
kebudayaan-kebudayaan di Nusantara. Jadi lebih umum, dari

157
Sabang sampai Merauke. Dari jam 11 sampai jam 12 masuk ke
acara pilihan. Itu masing-masing hari berbeda. Nah hari Senin
itu acara pilihannya adalah Lumbung Budaya. Lumbung
Budaya itu membahas konten-konten yang ada di Jogja Belajar
Budaya atau JBBudaya. Dan selain itu juga membahas
kebudayaan-kebudayaan yang ada di Yogyakarta, jadi itu
khusus untuk Jogja. Kemudian hari Selasa itu ada Resensi
Media, sama di jam 11 sampai jam 12 acara pilihan. Itu
membahas tentang resensi media-media BTKP, selain itu kita
juga membahas resensi-resensi film, buku, jadi
perbandingannya satu banding satu. Satu BTKP, satu film, jadi
ada keseimbangan. Kemudian di hari Rabu ada Sosok Tokoh.
Nah ini kita mengupas salah satu tokoh yang kita tunjuk –
maksudnya yang kita list, sudah ada jadwalnya dan itu kita
bervariasi lah bisa tokoh nasional, bisa tokoh daerah, pahlawan,
atau tokoh internasional. Itu masuk di Sosok Tokoh. Kemudian
hari kamis itu ada Warta Guru. Ini lebih membahas konten-
konten atau inspirasi-inspirasi guru-guru berprestasi. Jadi guru
mengembangkan apa, metode pembelajaran apa, nah itu
dibahas di Warta Guru. Kemudian di hari Jumat adalah Rohani
Islam, ya khusus tentang Islam ya konteksnya tentang Islam.
Kemudian di hari Sabtu itu ada Info Teknologi, membahas
tentang teknologi-teknologi terbaharukan, misalkan yang lagi
booming ini apa. Yang lagi booming kan akhir-akhir ini ada
4G, nah nanti topik itu akan dibahas di sana penuh selama 1
jam. Kemudian hari Minggu itu Rohani Kristen atau Katolik.
Nanti itu selang-seling, minggu pertama Kristen, minggu kedua
Katolik, dan seterusnya ganti-gantian. Acara pilihan udah
semua ya untuk jam 11 sampai 12. Kemudian jam 12 sampai
jam 13, setiap hari itu ada Berita Seputar Pendidikan. Nah ini
membahas berita-berita yang berkaitan dengan pendidikan,
biasanya ini penyampaiannya pakai bahasa yang formal kayak
anchor news, kayak reporter berita. Kemudian di jam 13
sampai 15 ada Mudar Kawruh Kabudayaan, membahas tentang
budaya-budaya yang ada di Jawa, khusus di Jawa. Lebih
spesifiknya lagi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kalau yang
Lumbung Budaya tadi kan khusus Jogja, yang Mudar Kaweruh
Kabudayaan untuk Jogja dan Jawa Tengah. Kenapa kita gak
sampai Jawa Timur atau Jawa Barat? Nah nanti itu udah masuk
ke ranah yang Dendang Nusantara. Jadi nanti ndak ada

158
kesamaan program. Kemudian jam 15 sampai jam 17, untuk
hari Senin sampai Jumat itu adalah program Ayo Belajar, itu
akan membahas materi materi yang sifatnya pendidikan formal
baik SD, SMP, SMA. Ada Matematika, ada Bahasa Indonesia,
ada IPA, ada Bahasa Inggris, itu yang di-UN-kan. Kemudian di
hari Sabtu dan Minggu di jam yang sama, ada Tau Gak Sih?.
Disitu kita akan membahas hal-hal yang ringan tapi sebenarnya
kita jarang yang tahu, misalkan proses buat cat, kenapa pesawat
terbang, kenapa bisa terbentuk ombak, terus pernah terpikir
nggak kenapa pasir pantai ada yang hitam ada yang putih?
Nggak kan? Nah, hal-hal seperti itulah yang akan kita bahas di
Tau Gak Sih?. Hal-hal yang gak kepikiran. Nah kemudian
masuk lagi ke jam 17 sampai jam 18, itu Sunset Bid. Itu lebih
ke obrolan ringan sore hari ya, nggak berat. Jadi itu sebenarnya
jeda untuk masuk ke Bimbingan Belajar. Jadi supaya gak
spaneng. Karena kan Ayo Belajar sinau, Bimbingan Belajar
sinau lagi jadi ada jedanya disitu. Nah jam 18 sampai 21 ini
khusus Bimbingan Belajar, hari Senin sampai Jumat.
Kontennya hampir sama dengan Ayo Belajar, cuma nanti
materinya bisa lebih kompleks, lebih banyak karena kan
durasinya lebih panjang, 3 jam. Jadi kita mengupasnya bisa
lebih luas lebih jauh. Tapi disini kita tidak memaksakan untuk
satu kali siaran itu satu bab. Biasanya satu siaran itu satu
kompetensi dasar. Kita tidak memaksakan untuk satu standar
kompetensi tapi satu kompetensi dasar. Kemudian di hari Sabtu
dan Minggu, kita dibagi menjadi 3 segmen. Di jam 18 sampai
jam 19 itu Balai Tekkomdik News, itu kita mengupas terjadi
apa aja sih satu minggu ini di Balai Tekkomdik. Kan banyak
tuh kegiatan, kemah TIK; kemudian ada mobile learning; ada
diklat penyiar ini; kemudian ada juga yang kegiatan workshop
untuk fotografi; ada juga pertemuan komunitas, nanti kita
bahas di Balai Tekkomdik News. Kemudian ada juga di jam 19
sampai jam 20, yaitu Trending Topic Hari Ini. Jadi kita kan di
internet atau di Google terutama Google Trends itu kan kita
bisa melihat kira-kira hari ini tu yang lagi booming tu apa. Jadi
memang semua yang kita search, kalau kita mengetikan apa,
mencari artikel apa itu selalu terindeks dan ketika semakin
banyak itu akan menjadi trending. Nah jadi kita dari Google
Trends atau trending topic yang ada di Twitter. Kemudian di
jam 20 sampai 21 itu Satu Jam Bersama Artis Idola. Itu

159
membahas khusus sesuai dengan tema yang diangkat, misalkan
hari Sabtu itu kita membahas Peterpan tuh, hari Minggunya
bahas Westlife atau apa. Nah nanti selama 1 jam itu pula yang
diputer adalah lagu-lagunya mereka. Misal bahasnya Peterpan
ya lagu-lagunya punya Peterpan semua. Kemudian jam 21
sampai jam 23 itu ada Zona 2000-an. Ini lebih membahas
obrolan malam juga sih sama diriingi lagu-lagu di 2000-an, ya
nostlagia-nostalgia gitu. Kita belum sampai ke zona 90-an,
kayak Koes Plus. Ada sih kepikiran kayak gitu. Terus ada juga
yang request wayangan, tapi belum. Kemudian jam 23 sampai
jam 24 itu Musik Larut Malam. Itu lebih ke refleksi-refleksi
atau motivasi-motivasi yang bisa kita sampaikan, yang bisa
diadopsi sama pendengar supaya lebih termotivasi, pengantar
tidur lah. Lagunya yang slow-slow

Kesimpulan: Jogja Belajar radio merupakan radio streaming yang

bersifat edutainment dimana segmen pendengarnya adalah

masyarakat pendidikan baik formal maupun non formal. Program

acara yang dikemas di JBRadio 70% program edukasi dan 30%

program entertain. Contoh program acara yang bersifat edukasi

adalah Bimbingan Belajar dan contoh program acara yang sifatnya

entertain adalah Satu Jam Bersama Artis Idola. Salah satu program

acara unggulan yang terdapat di JBRadio adalah Ayo Belajar.

Program acara Ayo Belajar merupakan program edukatif dimana

dalam program tersebut membahas materi-materi pelajaran yang

sifatnya pendidikan formal baik SD, SMP, SMA. Konten dari

program acara tersebut adalah materi mata pelajaran yang

merupakan mata pelajaran ujian nasiona (UN) yaitu Matematika,

Bahasa Indonesia, IPA/IPS, Bahasa Inggris.

160
3. Kriteria proses
Kondisi proses dikatakan efektif bila:
a. Aspek perencanaan program siaran Jogja Belajar Radio

Bapak Ch: “Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum
Group Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar
itu apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira
yang dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah
kita bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah
kita membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya
seperti ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa
melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita
liat feedbacknya. Maksudnya apakah acara ini kita kesulitan
gak untuk memenuhi kontennya ini. Kalau misalnya kesulitan
ya sudah kita ganti. Tapi kalau misal bisa memenuhi untuk
kebutuhan konten, nah maka lanjut aja.”
Pengamatan:
a) Kegiatan dalam menentukan materi siaran:
- Menentukan tema/topik materi
- Melakukan riset pendahuluan (analisis kebutuhan)
- Merumuskan masalah
- Menentukan tujuan program
- Menentukan format acara
b) Kegiatan penulisan naskah siaran
- Pengumpulan materi
- Menyeleksi materi
- Merencanakan peran
- Membuat sinopsis
- Membuat treatment
- Membuat full script
Sdr Fai: “Program yang dipegang sama aja. Kita harus bisa bawain
semua programnya. Jadwal kita tu fleksibel. Ada sih kita
dikasih jadwal sebenarnya untuk hari-harinya apa aja,
programnya apa aja. Tapi kalau yang jadwalnya bentrok bisa
tukaran. Paling khususnya untuk program keagamaan dan
kedaerahan aja.”
Sdr Ay: “Kalau disini program diacak ya, disebar gitu. Jadi semua
penyiar bebas mau siaran apa aja gitu. Yang penting sesuai
jadwal aja. Misalkan disini setiap harinya ada 10 program,
terus aku dapat yang pagi. Nah pagi itu programnya selamat

161
pagi jogja, tapi kapanpun aku bisa masuk ke program yang lain.
Bisa masuk ke Dunia Anak, padahal Dunia Anak hari ini udah
ada yang siaran tapi „duh, aku pagi gak bisa tuh, tukeran dong‟.
Jadi enak, flexible, bisa masuk program apa aja dan emang
diharuskan bisa menguasai program apapun, gitu.”

Kesimpulan: Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan

melalui forum group discussion bersama guru dan siswa. Dari

FGD tersebut akan didapati masalah pembelajaran yang terjadi.

Kemudian dapat dirumuskan konten apa yang dibutuhkan, tujuan

program, perencanaan program serta strategi yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan program tersebut.

Selanjutnya dilakukan uji coba program acara selama kurang

lebih 1 bulan. Pada saat uji coba ini, akan dipantau feedback dari

program acara tersebut. Apabila dalam pelaksanaannya dapat

memenuhi konten, maka program acara tersebut akan dilanjutkan.

Namun, apabila dalam pelaksanaannya terjadi banyak kendala

dalam pemenuhan konten, maka program akan diganti.

Dalam merencanakan program acara, pengelola radio tidak

hanya merancang konten program acara saja melainkan juga

merancang jadwal siaran untuk penyiarnya. Jadwal siaran bagi

penyiar di Jogja Belajar Radio sudah dirancang namun tetap

bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang

mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio

lain.

162
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa jadwal siaran bagi penyiar sudah dirancang dan

terpampang di ruang kantor Jogja Belajar Radio, namun tetap

bersifat fleksibel menyesuaikan dengan jadwal para penyiar yang

mayoritas adalah penyiar freelance yang juga bekerja di radio

lain.

a) Aspek kegiatan produksi program


Bapak Ch: “Seperti yang saya sampaikan Jogja Belajar Radio itu
merupakan salah satu layanan yang ada di BTKP. Nah ini yang
tentu terlibat emm.. karena ini radio di bawah naungan seksi
layanan dan promosi, jadi yang jelas terlibat dari teman-teman
dari seksi layanan. Nah dari seksi layanan itu emm... lebih ke
administratif, sedangkan ada yang sisi teknis atau operasional
itu ada dari kru radio, ada program director, ada scriptwriter,
ada reporter, ada penyiar, ada juga Music Director-nya.
Program siaran kita harus buat FGD dulu, Forum Group
Discussion. Kita menentukan dulu kebutuhan pendengar itu
apa. Jadi kita mengundang, ada guru, ada siswa, kira-kira yang
dibutuhkan itu apa kalau untuk konten tadi. Dari situlah kita
bisa merumuskan. Oh, ini butuhnya ini ini ini. Dari situlah kita
membuat rancangan program acara dulu. Masalahnya seperti
ini, nanti kontennya ini. Setelah itu barulah jadi kita bisa
melakukan uji coba. Uji coba itu biasanya 1 bulan. 1 bulan kita
liat feedbacknya. Ya memang kita ada program live ya itu
talkshow, bincang-bincang ya. Nah ini kita biasa tergantung
narasumbernya juga maunya live atau maunya rekaman atau
tapping. Prosesnya ya sama, kita diawal tahun FGD dulu.
Semuanya kalau disini FGD dulu, menentukan kira-kira
temanya apa. Nah disini langsung, langsung dari FGD ini akan
muncul tema-temanya. Kalau biasanya yang produksi itu kan
FGD dulu nanti nemu rumusan, judul, baru dibuat. Nah di FGD
ini langsung, FGD langsung menentukan judul-judulnya baik
talkshow-nya, siaran live-nya, sama tapping-nya kemudian
barulah nanti disitu sudah ditentukan juga narasumbernya siapa
beserta jadwalnya. Setelah itu kita menghubungi
narasumbernya kita ajukan surat kesana, barulah kita
menentukan mau tapping atau live.”

163
Kesimpulan: Kegiatan produksi program Jogja Belajar Radio

melibatkan Kepala Bagian Promosi dan Layanan, Programme

Director, Music Director, Penulis Naskah, Penyiar, dan Teknisi.

Semua program yang ada di JBRadio diproduksi oleh Balai

Tekkomdik sendiri, baik program yang bersifat live maupun

rekaman. Proses produksi untuk program live dan rekaman secara

keseluruhan sama. Semua program yang diproduksi harus melewati

tahap FGD terlebih dahulu untuk menentukan tema, rumusan, dan

judul program. Script untuk program yang akan diproduksi dibuat

oleh penulis naskah. Sedangkan untuk program yang sifatnya

talkshow, program director akan menentukan narasumber yang

sesuai dengan tema yang diangkat. Setelah melalui tahap tersebut

barulah ditentukan program tersebut akan ditayangkan secara live

ataupun rekaman. Program siaran yang bersifat live, penyiar

menyiarkan program sesuai dengan script yang dibuat atau dapat

berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dan disiarkan

saat itu juga. Program siaran yang bersifat rekaman, penyiar

membawakan program sesuai script yang telah dibuat sebelumnya

atau berupa talkshow dengan narasumber yang dilakukan dengan

rekaman terlebih dulu dan tidak langsung disiarkan saat itu.

b) Pengawasan dan evaluasi dapat menentukan apa yang telah dicapai


dan bila perlu hasilnya digunakan untuk mengambil tindakan
korektif

164
Bapak M: “Evaluasi kita lakukan tiap 6 bulan, evaluasi bersama ya.
Walaupun tiap sebulan saya melakukan evaluasi terkait dengan
evaluasi program siaran. Misalnya begini, bulan Januari kita
lakukan siaran di jam misalnya di jam 10 sampai jam 12
programnya namanya Ayo Belajar. Ternyata ketika jam
tersebut saya adakan Ayo Belajar kok pendengarnya log-nya
kan kelihatan. Kok log-nya kok sedikit? Kita evaluasi, kenapa?
Oh, ternyata di jam seperti ini pendengarnya masih pada
sekolah, di kelas, sehingga gak sempat untuk mendengarkan.
Oleh karena itu kita lakukan evaluasi. Coba kita ubah jam
siarnya. Kita ubah diluar jam sekolah, misal jam 1 sampai jam
3. Coba kita lihat log-nya. Oh, tenyata log-nya tinggi. Berarti
yang diinginkan pendengar itu untuk yang Ayo Belajar jam
sekian. Ya seperti itu kan langsung kita eksekusi.”
Bapak Ch: “Oke, disini kan ada log ya, baik log siaran maupun log
pendengar dan absensi jadi memang kita bisa mengontrol dari
itu semua. Selain itu kita juga melakukan pengawasan secara
langsung, bisa macem-macem.”

Kesimpulan: pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program

Jogja Belajar Radio masih dilakukan secara internal setiap 6 bulan,

namun setiap bulannya pelaksanaan program akan tetap diawasi.

Pengawasan ini dilakukan secara langsung oleh program director

dan Kepala Bagian Layanan dan Promosi untuk melihat log

pendengar serta absensi. Apabila pada saat dilakukan pengawasan

dan evaluasi ditemukan kendala-kendala pada program siaran

maka akan segera dicarikan solusi serta strategi untuk mengatasi

kendala tersebut.

4. Kriteria product
Kondisi produk dikatakan efektif bila:
a) Program menerima respon positif dari pendengar

165
Bapak M: Yang jelas kita sudah tau log-nya, persiaran. Siaran ini
log-nya berapa. Kemudian kita juga minta pendapat, saran,
testimoni dari para pendengar itu juga masuk ke kita karena
kita pakai sosial media ya. Respon melalui sosial media,
twitter, facebook, BBM itu kan banyak sekali masuk ke kita.
Responnya sangat positif dan banyak juga yang dari luar DIY.
Pelajar-pelajar di luar DIY tu banyak yang mendengarkan
program JBRadio. Kita kan setiap minggunya ada yang
namanya kuis. Melalui kuis itu kita bisa melihat slot pendengar
kuisnya, kemudian ada hadiahnya pulsa 25.000.
Bapak Ch: Tentu kita biasa dapat feedback dari social media, kalau
telpon kita ndak bisa karena memang pertama sumber daya
manusia-nya belum siap, yang kedua memang kalau telpon kita
masih jadi satu sama kantor jadi gak bisa. Kalau misal mau line
telpon ya harus masang telpon lagi

Kesimpulan: jumlah pendengar Jogja Belajar Radio atau yang

akrab disapa Sobat Belajar setiap harinya dapat diliat melalui log

pendengar dan ditemui bahwa pendengar Jogja Belajar Radio

tidak hanya masyarakat Jogja saja melainkan juga masyarakat

luar Jogja. Jogja Belajar Radio mendapatkan banyak respon

positif dari Sobat Belajar melaui media sosial, seperti twitter,

facebook, dan BBM. Antusiasme pendengar Jogja Belajar Radio

juga dipengaruhi oleh kuis berhadiah pulsa senilai Rp 25.000,-

yang diselenggarakan pihak Jogja Belajar Radio setiap

minggunya.

b) Pencapaian sesuai atau di atas tujuan yang ingin dicapai.

Bapak M: “Yang dicapai yaitu konten-konten pembelajaran


berbasis audio yang dimiliki BTKP dapat terdistribusi melalui
program Jogja Belajar Radio ini. Jadi dapat dinikmati oleh
masyarakat pendidikan dimanapun dan kapanpun.”

166
Bapak Ch: “Tentunya yang dicapai adalah terdistribusinya konten-
konten pembelajaran berbasis audio yang diproduksi oleh
BTKP”

Kesimpulan: konten-konten pembelajaran berbasis audio yang

diproduksi oleh Balai Tekkomdik dapat disalurkan dengan baik

melalui program Jogja Belajar Radio.

167
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Penelitian

168
Lampiran 21. Surat Keterangan/Ijin Penelitian

169
Lampiran 22. Tabel Log Pendengar

DURASI
NO TANGGAL JAM MASUK JAM KELUAR IP ADDRESS PROGRAM
(DETIK)
25044 2016-06-01 08:55:55 08:58:58 124.81.85.194 183 Dunia Anak
25045 2016-06-01 09:43:44 09:44:54 180.245.40.238 70 Ragam Peristiwa
25046 2016-06-01 09:51:37 09:53:31 36.71.117.2 114 Ragam Peristiwa
25047 2016-06-01 10:09:50 10:11:17 115.178.216.88 87 Dendang Nusantara
25048 2016-06-01 10:34:34 10:38:01 36.76.158.23 207 Dendang Nusantara
25049 2016-06-01 11:15:31 11:17:12 202.152.135.2 101 Program Pilihan
25050 2016-06-01 11:49:36 11:51:31 103.55.139.4 115 Program Pilihan
25051 2016-06-01 11:48:46 11:57:33 114.125.76.72 527 Program Pilihan
25052 2016-06-01 11:58:02 12:06:00 114.125.76.72 478 Program Pilihan
25053 2016-06-01 12:17:23 12:20:01 36.79.249.81 158 Berita Seputar Pendidikan
25054 2016-06-01 12:23:26 12:25:27 36.79.186.175 121 Berita Seputar Pendidikan
25055 2016-06-01 12:26:19 12:32:39 112.215.154.208 380 Berita Seputar Pendidikan
25056 2016-06-01 12:36:07 12:37:10 36.83.239.75 63 Berita Seputar Pendidikan
25057 2016-06-01 12:37:09 12:38:12 36.83.239.75 63 Berita Seputar Pendidikan
25058 2016-06-01 12:37:52 12:39:23 180.254.61.100 91 Berita Seputar Pendidikan
25059 2016-06-01 13:16:14 13:17:46 36.73.99.93 92 Ngudar Kawruh Kabudayan
25060 2016-06-01 13:39:51 13:41:03 182.253.176.121 72 Ngudar Kawruh Kabudayan
25061 2016-06-01 14:08:00 14:13:33 180.254.97.129 333 Ngudar Kawruh Kabudayan
25062 2016-06-01 14:12:51 14:16:25 67.213.218.74 214 Ngudar Kawruh Kabudayan
25063 2016-06-01 14:20:21 14:21:53 36.73.237.168 92 Ngudar Kawruh Kabudayan
25064 2016-06-01 14:44:10 14:46:12 103.246.201.58 122 Ngudar Kawruh Kabudayan

170
25065 2016-06-01 14:46:16 14:48:08 103.246.201.20 112 Ngudar Kawruh Kabudayan
25066 2016-06-01 14:48:34 14:50:15 103.246.201.37 101 Ngudar Kawruh Kabudayan
25067 2016-06-01 14:50:20 14:52:14 103.246.201.1 114 Ngudar Kawruh Kabudayan
25068 2016-06-01 16:10:18 16:13:01 202.51.116.76 163 Ayo Belajar
25069 2016-06-01 16:52:45 16:54:16 180.214.232.18 91 Ayo Belajar
25070 2016-06-01 16:51:03 16:54:57 112.78.136.227 234 Ayo Belajar
25071 2016-06-01 16:53:48 16:55:12 36.74.135.120 84 Ayo Belajar
25072 2016-06-01 16:55:13 16:56:25 36.74.135.120 72 Ayo Belajar
25073 2016-06-01 17:31:36 17:32:39 125.162.26.220 63 Sunset Beat
25074 2016-06-01 20:58:48 21:00:47 202.67.40.3 119 Bimbingan Belajar
25075 2016-06-01 21:16:53 21:18:27 202.169.235.53 94 Zona 2000an
25076 2016-06-01 21:55:25 21:57:48 202.62.16.20 143 Zona 2000an
25077 2016-06-01 22:09:37 22:12:19 125.166.20.233 162 Zona 2000an
25078 2016-06-01 22:23:04 22:24:52 124.153.33.44 108 Zona 2000an
25079 2016-06-01 23:44:30 23:45:58 36.71.203.96 88 Musik Larut Malam
25080 2016-06-01 23:57:26 23:59:51 77.179.184.111 145 Musik Larut Malam
25081 2016-06-01 23:24:24 23:59:12 202.152.135.2 2088 Musik Larut Malam
25082 2016-06-02 06:58:05 07:01:00 203.130.235.170 175 Selamat Pagi Jogja
25083 2016-06-02 07:07:18 07:08:43 112.215.44.18 85 Selamat Pagi Jogja
25084 2016-06-02 07:06:32 07:09:18 223.255.230.70 166 Selamat Pagi Jogja
25085 2016-06-02 07:10:55 07:11:57 139.194.195.150 62 Selamat Pagi Jogja
25086 2016-06-02 07:36:09 07:37:11 139.194.195.150 62 Selamat Pagi Jogja
25087 2016-06-02 07:36:09 07:37:11 139.194.195.150 62 Selamat Pagi Jogja
25088 2016-06-02 07:40:25 07:41:57 146.23.252.68 92 Selamat Pagi Jogja

171
25089 2016-06-02 08:57:40 09:00:34 36.69.120.32 174 Dunia Anak
25090 2016-06-02 09:01:53 09:08:00 202.152.135.2 367 Ragam Peristiwa
25091 2016-06-02 09:25:22 09:26:24 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25092 2016-06-02 09:25:25 09:26:27 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25093 2016-06-02 09:25:29 09:26:31 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25094 2016-06-02 09:25:32 09:26:35 36.85.120.59 63 Ragam Peristiwa
25095 2016-06-02 09:25:36 09:26:38 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25096 2016-06-02 09:25:39 09:26:41 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25097 2016-06-02 09:25:46 09:26:48 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25098 2016-06-02 09:25:56 09:26:58 36.85.120.59 62 Ragam Peristiwa
25099 2016-06-02 09:27:48 09:29:29 27.123.6.233 101 Ragam Peristiwa
25100 2016-06-02 09:29:42 09:31:16 116.197.135.6 94 Ragam Peristiwa
25101 2016-06-02 09:31:28 09:32:49 150.70.173.9 81 Ragam Peristiwa
25102 2016-06-02 09:31:57 09:33:20 180.254.90.92 83 Ragam Peristiwa
25103 2016-06-02 09:30:53 09:33:42 27.123.6.233 169 Ragam Peristiwa
25104 2016-06-02 09:59:10 10:00:17 36.72.80.65 67 Ragam Peristiwa
25105 2016-06-02 10:00:14 10:02:05 202.162.33.138 111 Dendang Nusantara
25106 2016-06-02 10:17:17 10:18:57 114.121.236.91 100 Dendang Nusantara
25107 2016-06-02 10:25:49 10:26:51 114.121.236.91 62 Dendang Nusantara
25108 2016-06-02 10:43:35 10:45:15 114.121.236.91 100 Dendang Nusantara
25109 2016-06-02 11:00:00 11:01:31 182.253.26.99 91 Program Pilihan
25110 2016-06-02 11:07:48 11:10:15 36.80.211.49 147 Program Pilihan
25111 2016-06-02 11:16:09 11:17:16 36.80.211.49 67 Program Pilihan
25112 2016-06-02 11:21:01 11:24:10 202.152.135.2 189 Program Pilihan

172
25113 2016-06-02 11:39:05 11:44:03 202.80.212.107 298 Program Pilihan
25114 2016-06-02 12:07:05 12:10:33 180.253.55.62 208 Berita Seputar Pendidikan
25115 2016-06-02 12:30:17 12:31:43 114.79.57.93 86 Berita Seputar Pendidikan
25116 2016-06-02 12:53:51 12:55:58 36.69.17.115 127 Berita Seputar Pendidikan
25117 2016-06-02 13:14:52 13:16:09 36.78.220.200 77 Ngudar Kawruh Kabudayan
25118 2016-06-02 13:26:26 13:27:40 103.47.135.39 74 Ngudar Kawruh Kabudayan
25119 2016-06-02 13:35:45 13:37:52 36.78.43.163 127 Ngudar Kawruh Kabudayan
25120 2016-06-02 13:53:32 13:55:06 124.195.55.226 94 Ngudar Kawruh Kabudayan
25121 2016-06-02 14:38:08 14:40:18 180.253.219.119 130 Ngudar Kawruh Kabudayan
25122 2016-06-02 14:57:43 14:58:46 175.111.91.124 63 Ngudar Kawruh Kabudayan
25123 2016-06-02 14:57:07 14:59:00 36.77.114.39 113 Ngudar Kawruh Kabudayan
25124 2016-06-02 14:58:46 15:03:09 175.111.91.124 263 Ngudar Kawruh Kabudayan
25125 2016-06-02 15:12:54 15:15:07 180.254.130.81 133 Ayo Belajar
25126 2016-06-02 15:12:55 15:15:11 118.97.55.100 136 Ayo Belajar
25127 2016-06-02 15:25:24 15:26:56 111.68.25.50 92 Ayo Belajar
25128 2016-06-02 15:28:21 15:29:53 111.68.25.50 92 Ayo Belajar
25129 2016-06-02 15:29:36 15:31:01 202.77.115.89 85 Ayo Belajar
25130 2016-06-02 15:30:41 15:31:43 139.194.83.52 62 Ayo Belajar
25131 2016-06-02 15:30:58 15:32:10 119.110.65.227 72 Ayo Belajar
25132 2016-06-02 15:31:18 15:32:45 202.173.95.227 87 Ayo Belajar
25133 2016-06-02 15:32:07 15:33:24 61.247.33.214 77 Ayo Belajar
25134 2016-06-02 15:32:43 15:34:24 122.129.112.34 101 Ayo Belajar
25135 2016-06-02 15:32:47 15:35:24 202.158.46.170 157 Ayo Belajar
25136 2016-06-02 15:34:30 15:35:32 139.193.9.186 62 Ayo Belajar

173
25137 2016-06-02 15:34:43 15:36:00 103.226.55.80 77 Ayo Belajar
25138 2016-06-02 15:35:12 15:36:50 202.77.120.50 98 Ayo Belajar
25139 2016-06-02 15:36:27 15:37:29 122.129.112.34 62 Ayo Belajar
25140 2016-06-02 15:34:42 15:37:33 202.62.16.113 171 Ayo Belajar
25141 2016-06-02 15:37:02 15:38:07 202.148.22.171 65 Ayo Belajar
25142 2016-06-02 15:37:09 15:38:11 139.193.11.68 62 Ayo Belajar
25143 2016-06-02 15:37:10 15:38:44 125.161.7.34 94 Ayo Belajar
25144 2016-06-02 15:37:36 15:39:09 202.77.112.67 93 Ayo Belajar
25145 2016-06-02 15:38:07 15:39:09 114.6.20.38 62 Ayo Belajar
25146 2016-06-02 15:38:08 15:39:10 114.6.20.38 62 Ayo Belajar
25147 2016-06-02 15:38:09 15:39:11 114.6.20.38 62 Ayo Belajar
25148 2016-06-02 15:37:48 15:39:22 103.226.55.80 94 Ayo Belajar
25149 2016-06-02 15:38:15 15:39:26 111.95.220.104 71 Ayo Belajar
25150 2016-06-02 15:40:01 15:41:03 115.178.198.181 62 Ayo Belajar
25151 2016-06-02 15:40:31 15:42:08 202.77.120.50 97 Ayo Belajar
25152 2016-06-02 15:42:41 15:44:11 36.81.20.54 90 Ayo Belajar
25153 2016-06-02 16:11:28 16:13:45 180.249.160.193 137 Ayo Belajar
25154 2016-06-02 16:13:20 16:15:55 118.136.107.134 155 Ayo Belajar
25155 2016-06-02 16:03:33 16:29:15 202.65.116.197 1542 Ayo Belajar
25156 2016-06-02 16:30:41 16:32:11 203.30.237.134 90 Ayo Belajar
25157 2016-06-02 16:43:09 16:44:38 103.254.49.12 89 Ayo Belajar
25158 2016-06-02 16:46:26 16:47:56 1.189.220.92 90 Ayo Belajar
25159 2016-06-02 16:48:18 16:49:45 1.189.220.92 87 Ayo Belajar
25160 2016-06-02 16:50:38 16:51:51 1.189.220.92 73 Ayo Belajar

174
25161 2016-06-02 16:52:29 16:55:02 36.76.31.11 153 Ayo Belajar
25162 2016-06-02 16:54:25 16:56:09 115.124.77.34 104 Ayo Belajar
25163 2016-06-02 17:02:41 17:04:15 180.250.103.68 94 Sunset Beat
25164 2016-06-02 17:17:01 17:18:42 120.164.40.218 101 Sunset Beat
25165 2016-06-02 17:18:50 17:19:52 118.137.180.4 62 Sunset Beat
25166 2016-06-02 17:20:50 17:21:59 112.215.44.13 69 Sunset Beat
25167 2016-06-02 17:23:08 17:24:31 112.215.44.13 83 Sunset Beat
25168 2016-06-02 17:25:34 17:26:35 112.215.44.13 61 Sunset Beat
25169 2016-06-02 17:26:40 17:28:20 112.215.44.13 100 Sunset Beat
25170 2016-06-02 17:30:18 17:31:25 112.215.44.13 67 Sunset Beat
25171 2016-06-02 17:30:15 17:31:46 1.189.220.92 91 Sunset Beat
25172 2016-06-02 17:32:40 17:34:07 1.189.220.92 87 Sunset Beat
25173 2016-06-02 17:34:16 17:35:38 1.189.220.92 82 Sunset Beat
25174 2016-06-02 17:36:00 17:37:22 1.189.220.92 82 Sunset Beat
25175 2016-06-02 17:37:44 17:39:23 1.189.220.92 99 Sunset Beat
25176 2016-06-02 17:39:24 17:40:56 1.189.220.92 92 Sunset Beat
25177 2016-06-02 18:41:46 18:42:48 118.137.209.145 62 Bimbingan Belajar
25178 2016-06-02 18:41:47 18:43:51 118.137.209.145 124 Bimbingan Belajar
25179 2016-06-02 18:43:31 18:44:54 118.137.209.145 83 Bimbingan Belajar
25180 2016-06-02 18:43:46 18:44:54 118.137.209.145 68 Bimbingan Belajar
25181 2016-06-02 18:43:48 18:44:54 118.137.209.145 66 Bimbingan Belajar
25182 2016-06-02 18:47:30 18:49:02 36.75.151.168 92 Bimbingan Belajar
25183 2016-06-02 18:57:40 18:58:58 222.124.12.157 78 Bimbingan Belajar
25184 2016-06-02 19:21:49 19:24:13 118.136.231.198 144 Bimbingan Belajar

175
25185 2016-06-02 19:42:24 19:44:48 180.244.150.98 144 Bimbingan Belajar
25186 2016-06-02 20:04:08 20:05:59 36.83.107.124 111 Bimbingan Belajar
25187 2016-06-02 20:52:30 20:54:00 180.252.152.17 90 Bimbingan Belajar
25188 2016-06-02 20:56:50 20:59:06 101.203.171.4 136 Bimbingan Belajar
25189 2016-06-02 20:59:09 21:01:23 101.203.171.4 134 Bimbingan Belajar
25190 2016-06-02 21:09:11 21:11:41 180.241.181.121 150 Zona 2000an
25191 2016-06-02 21:13:13 21:14:54 114.120.233.235 101 Zona 2000an
25192 2016-06-02 22:38:38 22:40:59 115.178.238.6 141 Zona 2000an
25193 2016-06-02 22:38:46 22:41:30 111.94.128.65 164 Zona 2000an
25194 2016-06-02 22:42:31 22:47:09 115.178.238.6 278 Zona 2000an
25195 2016-06-02 22:48:25 22:49:26 115.178.238.6 61 Zona 2000an
25196 2016-06-02 22:58:58 23:02:15 36.79.170.116 197 Zona 2000an
25197 2016-06-02 23:14:23 23:15:32 120.164.41.9 69 Musik Larut Malam
25198 2016-06-03 05:29:38 07:16:15 202.169.239.242 6397 OFF AIR
25199 2016-06-03 07:25:44 07:27:59 61.94.210.17 135 Selamat Pagi Jogja
25200 2016-06-03 07:36:23 07:38:59 202.169.239.229 156 Selamat Pagi Jogja
25201 2016-06-03 08:29:34 08:31:02 36.78.54.212 88 Dunia Anak
25202 2016-06-03 08:32:37 08:35:27 203.142.64.87 170 Dunia Anak
25203 2016-06-03 09:06:59 09:08:01 139.228.103.7 62 Ragam Peristiwa
25204 2016-06-03 09:07:00 09:08:02 139.228.103.7 62 Ragam Peristiwa
25205 2016-06-03 09:24:41 09:26:16 180.253.132.93 95 Ragam Peristiwa
25206 2016-06-03 09:35:30 09:36:32 101.255.56.81 62 Ragam Peristiwa
25207 2016-06-03 09:34:26 09:37:29 180.244.91.250 183 Ragam Peristiwa
25208 2016-06-03 10:19:45 10:22:25 125.160.114.145 160 Dendang Nusantara

176
25209 2016-06-03 10:37:07 10:38:54 114.120.239.35 107 Dendang Nusantara
25210 2016-06-03 08:37:25 10:50:41 202.65.116.197 7996 Dunia Anak
25211 2016-06-03 10:50:51 10:56:08 202.65.116.197 317 Dendang Nusantara
25212 2016-06-03 10:56:09 10:59:01 202.65.116.197 172 Dendang Nusantara
25213 2016-06-03 10:59:01 11:01:33 139.194.93.44 152 Dendang Nusantara
25214 2016-06-03 11:25:46 11:27:27 202.137.17.241 101 Program Pilihan
25215 2016-06-03 11:26:47 11:28:14 112.215.44.12 87 Program Pilihan
25216 2016-06-03 11:28:23 11:30:00 112.215.44.12 97 Program Pilihan
25217 2016-06-03 11:36:41 11:39:30 180.245.197.191 169 Program Pilihan
25218 2016-06-03 11:36:36 11:39:32 202.67.46.29 176 Program Pilihan
25219 2016-06-03 11:39:11 11:42:05 103.9.227.1 174 Program Pilihan
25220 2016-06-03 12:28:15 12:31:43 139.193.237.232 208 Berita Seputar Pendidikan
25221 2016-06-03 12:32:42 12:35:37 202.65.117.65 175 Berita Seputar Pendidikan
25222 2016-06-03 12:44:32 12:48:57 180.254.74.54 265 Berita Seputar Pendidikan
25223 2016-06-03 12:56:41 12:58:20 117.20.60.177 99 Berita Seputar Pendidikan
25224 2016-06-03 13:04:58 13:06:04 222.124.120.33 66 Ngudar Kawruh Kabudayan
25225 2016-06-03 13:09:03 13:10:40 202.169.239.236 97 Ngudar Kawruh Kabudayan
25226 2016-06-03 13:08:49 13:10:41 118.97.239.251 112 Ngudar Kawruh Kabudayan
25227 2016-06-03 13:32:47 13:35:02 36.68.37.231 135 Ngudar Kawruh Kabudayan
25228 2016-06-03 13:36:21 13:38:07 36.76.196.67 106 Ngudar Kawruh Kabudayan
25229 2016-06-03 14:17:39 14:19:05 180.245.209.98 86 Ngudar Kawruh Kabudayan
25230 2016-06-03 14:25:15 14:31:09 180.246.146.127 354 Ngudar Kawruh Kabudayan
25231 2016-06-03 14:30:01 14:31:37 36.79.237.32 96 Ngudar Kawruh Kabudayan
25232 2016-06-03 14:39:21 14:44:35 36.79.221.62 314 Ngudar Kawruh Kabudayan

177
25233 2016-06-03 14:49:13 14:50:37 36.82.109.146 84 Ngudar Kawruh Kabudayan
25234 2016-06-03 15:14:29 15:15:31 111.95.151.102 62 Ayo Belajar
25235 2016-06-03 15:14:29 15:15:31 111.95.151.102 62 Ayo Belajar
25236 2016-06-03 15:14:30 15:15:40 111.95.151.102 70 Ayo Belajar
25237 2016-06-03 16:44:33 16:45:44 36.77.229.215 71 Ayo Belajar
25238 2016-06-03 17:16:01 17:17:30 180.251.217.32 89 Sunset Beat
25239 2016-06-03 17:19:24 17:22:17 207.244.89.110 173 Sunset Beat
25240 2016-06-03 18:43:01 18:45:00 118.97.161.125 119 Bimbingan Belajar
25241 2016-06-03 18:46:11 18:47:12 125.165.38.57 61 Bimbingan Belajar
25242 2016-06-03 18:55:36 18:57:06 36.73.78.12 90 Bimbingan Belajar
25243 2016-06-03 19:24:17 19:25:33 124.153.33.44 76 Bimbingan Belajar
25244 2016-06-03 19:47:52 19:49:16 139.255.164.104 84 Bimbingan Belajar
25245 2016-06-03 19:47:48 19:49:16 139.255.164.104 88 Bimbingan Belajar
25246 2016-06-03 20:09:00 20:11:00 118.137.74.117 120 Bimbingan Belajar
25247 2016-06-03 20:28:36 20:29:44 180.254.71.165 68 Bimbingan Belajar
25248 2016-06-03 20:45:56 20:47:27 43.243.142.78 91 Bimbingan Belajar
25249 2016-06-03 20:45:52 20:48:01 114.125.62.121 129 Bimbingan Belajar
25250 2016-06-03 22:26:30 22:27:36 180.245.135.82 66 Zona 2000an
25251 2016-06-03 22:49:09 22:51:22 114.120.236.236 133 Zona 2000an
25252 2016-06-03 23:07:21 23:08:23 36.79.146.58 62 Musik Larut Malam
25253 2016-06-03 23:07:22 23:09:39 36.79.146.58 137 Musik Larut Malam
25254 2016-06-03 23:08:37 23:10:39 112.215.66.130 122 Musik Larut Malam
25255 2016-06-03 23:30:55 23:32:25 36.83.133.64 90 Musik Larut Malam
25256 2016-06-03 23:42:37 23:44:18 103.47.133.73 101 Musik Larut Malam

178

Você também pode gostar