Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
“ANGINA PEKTORIS”
3.KLASIFIKASI
a) Angina pektoris stabil
Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang
meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas
Durasi nyeri 3-15 menit
b) Angina pektoris tidak stabil
Sifat,tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina
pektoris stabil.
1. Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris
stabil
2. Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tingkat
aktifitas ringan
3. Kurang responsi terhadap nitrat
4. Lebih sering ditemukan dpresisegmen ST
5. Dapat disebabkan oleh ruptur plak
aterosklerosis,spasmus,trombus atau trombosit yang
berargregasi
c) Angina prinzmental (angina varian)
Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat,seringkali pagi hari
Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik
EKG menunjukkan elevasi segmen ST
Cenderung berkembang menjadi infark miokard akut
4.ETIOLOGI
a) Ateriosklerosis
b) Spasme arteri koroner
c) Anemia berat
d) Artritis
e) Aorta insufiensi
5.FAKTOR-FAKTOR RESIKO
a) Dapat diubah (dimodifikasi)
1) Diet (hiperlipidemia0
2) Rokok
3) Hipertensi
4) Stress
5) Obesitas
6) Kurang aktifitas
7) Diabetes millitus
8) Pemakaian kontrasepsi oral
b) Tidak dapat diubah
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Ras
4) Herediter
5) Kepribadian tipe A
6.FAKTOR PENCETUS SERANGAN
Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :
a) Emosi
b) Stress
c) Kerja fisik terlalu keras
d) Hawa terlalu panas dan lembab
e) Terlalu kenyang
f) Banyak merokok
7.PATOFISIOLOGI
Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suplai
osigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan
penyempitan lumn arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara
pasti aa penyebab ateriosklerosis,namun jelas bahwa tdak ada faktor tunggal yang
bertanggung jawab atas perkembangan aterioskleross. Ateriosklerosis merupakan
penyakit arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu
jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen jug meningkt. Apabila kebutuhan
meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner berdilatasi dan mengalirkan
lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner
mengalami kekakuan atau penyempitan akibat ateriosklerosis dan tidak dapat
berdilatasi sebagai respo terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen ,maka
terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi no (nitrat
oksido yang berfungsi ini dapat menyebabkan otot polos berkontraksi dan timbul
spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen
kemiokard berkurang. Penyempitan atau penyempitan lebih dari 75% serta dipicu
dengan akifitas berlebihan maka suplai darah korner akan berkurang. Sel-sel
miokardium menggunakan glikogen anaerobb untuk memenuhi kebutuhaan energi
mereka. Metbolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan PH miokardium
dan menimbulkan nyeri. Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang ,maka
suplai okesigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosporilasi untuk
membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya
asam laktat nyeri akan reda
8.MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala dari anginapektoris menurut brunner & suddarth (2005) adalah :
1) Nyeri dada substernl atau retrosternal menjalar keleher,tenggorokan daerah
interskapula atau lengan kiri
2) Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat,seperti diperas,terasa
panas,kadanng-kadang hanya perasaan tidak enak didada
3) Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit,tidak lebih dari 30 menit
4) Nyeri hilang atau berkurang bila istirahat atau pemberian nitrogliserin
5) Gejala penyerta: sesak nafas,perasaan lelah,kadang muncul keringat
dingin,palpitasi,dizzines
Iskemia otot jantung akan menyebabkan nyeri dengan derajat yang
bervariasi,mulai dai rasa tertekan pada dada atas samapai nyeri hebat yang disertai
dengan rasa takut atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada dada
didaeah belakang sternum tas atau sternum ketiga tengah. Meskipun rasa nyeri
biasanya terlokalisasi namun nyeri tersebut dapat menyebar keleher,dagu,bahu,dan
aspek dalam ekstremitas atas.
Pasien biasnya memperlihatan rasa sesaltercekik dengan kualitas yang terus
menerus. Rasa lemah atau baal dilengaan atas,pergelangan tangan,dan tangan akan
menyertai rasa nyeri. Selama terjadi nyeri fisik,pasien mungkin merasa akan segera
meninggal. Karakteristik utama nyari angina adalah nyeri tersebut akan berkurang
apabila faktor presipitasinya dihilangkan.
9.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa angina sering dibuat berdsarkan evaluasi manifestasi klinis nyeri dn
riwayat pasien. Pada angina jenis tertentu,perubahan pola EKG dapat membantu
dalam membuat berbagai diagnosa angina. Respon pasien terhadap kerja berat dan
stress juga dapat diuji dengan elektrokardiografi,pada saat pasien berseped atau
bersepeda statis.
1. Gambaran EKG : depresi segmen ST,terlihat gelombang T terblik
2. Gambaran EKG : seringkl normal pada waktu tidak timbul serangan.
10.PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis
Pencegahan
Aspirin dengan dosis yang rendah,misalnya angettes 75 yang dapat
mengurangi kecendrungan dari sel darah merah dan membantu pencegahan
pembentukan maupun pengaturan trombosit
Terapi :
1. Glyserin trinitrat,diletakkan dibawah lidah atau obat semprot dapat
mengendurkan arteri pada jantung dan dapat mengurangi serangan
angina.
2. Nitrat,gerakan nitrat dapat digunakan untuk mengurangi freuensi
serangan angina. Dapat berupa tablet atau potongan obat,dan sangat
efektif.
3. Penghambat beta,memebrikan efek pada hormone sehingga nadi aan
berdenyut secara pelan dan teanan darah menjadi rendah
4. Antagonis kalsium,fungsinya secara umum adalah untuk mengurangi
tekanan pada otot arteri coronary
5. Pengobatan secara umum,yang mugkin diperlukan untuk mengontrol
atau mengetahui gejala-gejala dan memperbaiki kondisi tanpa adanya
efek mping dari pengobatan itu sendiri
11.KOMPLIKASI
Infarksi myocardium yang akut (serangan jantung)
Kematian jantung secara mendadak
Aritmia cardiac
B.ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1.PENGKAJIAN
1) Biodata
2) Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan jantung sebelumnya
b) Riwayat penyakit pernafasan kronis
c) Riwayat penyakit hipertensi,DM dan ginjal
d) Riwayat perokok
e) Diet rutin dengan tinggi lemak
3) Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga penyakit jantung (AMI),DM,hiertensi,stroke dan
penyakit pernafasan (asma)
4) Riwayat kesehatan sekarang
a) Faktor pencetus yang paling sering menyebabkan angina adalah
kegiatan fisik,emosi yang berlebihan atau setelah makan
b) Nyeri dapat timbul mendadak
c) Kualitas nyeri : sakit dada dapat dirasakan didaerah mid sternal dada
anterior,substernal prekordial rasa nyeri tiidak jelas tetapi banyak yang
menggambarkan sakitnya seperti ditusuk-tusuk
d) Penjalaran rasa nyeri kerahang,leher dan lengan dan jari tangan
kiri,lokasinya tidak tentu seperti epigastrium,siku
rahang,abdomen,punggung dan leher
e) Gejala dan tanda yag menyertai rasa sakit seperti :
mual,muntah,keringat dingin berdebar-debar dan sesak nafas
f) Pada angina tidak melebihi 30 menit da umumnya masih respon
denngan pemberian obat-obatan anti angina
5) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
1. Tekanan darah dapa normal meningkat maupun menurun
2. HR dapat terjadi brakikardi/takikardi,kuat/lemah,teratur ataupun
tidak
3. Respirasi meningkat
4. Suhu dapat normal ataupun meningkat
b) Kepala
1. Pusing,berdenyut selama tidur atau saa terbangun
2. Tampak perubahan ekspresi wajah seperti meringis,merintih
3. Terdapat/tidak nyeri pada rahang
c) Leher
1. Tampak distensi vena jugularis
2. Terdapat/tidak nyeri pada leher
d) Thorak
1. Bunyi jantung normal atau terdapat bunyi jantung ekstra s3/s4
menunjukn gagal jantung atau penurunan kontratilitasi,kalau
murmur menunjukkan gangguan katup jantung atau disfungsi
otot papilar,perikarditis
2. Irama jantung dapat normal/teratur atau tidak
3. Paruparu : suara nafas bersih/krekles/mengi/whezing/rhonci
4. terdapat batuk dengan atau tanpa produksi sputum
5. terdapat sptum bersih,kental ataupun bewarna merah muda
e) abdomen
1. terdapat nyeri/rasa terbakar epigastrik/ulu hati
2. bising usus normal/menurun
f) ekstremitas
1. ekstremits dingin dan berkeringat dingin
2. terdapat edema perifer atau edema umum
3. kelemahan atau kelelahan
4. pucat atau sianosis,kuku datar,pucat pada membran mukosa
dan bibir
g) respon psikologis
1. gelisah/cemas,seperti takut mati,kuatir dengan keluarga,kerja
dan keuangan
2. depresi,menarik diri dan kontak mata kurang
3. denial,menyangkal dengan sakitna dan marah
h) pemeriksaan diagnostik
a) EKG
a. Monitor EKG terdapat aritmia
b. Rekam EKG lengkap terdapat T inverted/iskemik,segmen
ST elevasi ataupun depresi dan gelombang Q patologis
ini menunjukkan telah terjadi nekrosis
b) Thorak foto
a. Mungkin normal/menunjukan pembesaran jantung
diduga gagal jantung kongesti
b. Terdapat stenosis aorta
c. Penyakit paru lainnya seperti bronchitis/TBC
c) Laboratorium
a. Kolestrol/trigliserida serum
b. Enzim jantung dan iso enzim
c. Elektrolit
d. Sel darah putih
e. Analisa gas darah
f. Kimia
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi
irama,konduksi elektrikal,penurunan preload/peningkatan tahanan tekanan
vaskuler sistemik dan otot infark/kerusakan struktur
2) Nyeri akut berhubungan dengan iskemik mioard
3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung
4) Ansietas berhubungan dengan rasa taut akan ancaman kematian yang tiba-
tiba
5) Kurang pengetahuan mengenal kondisi,kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi
3.FOKUS INTERVENSI
1) Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard
Intervensi :
Kaji gambaran dan faktor-faktor yang memperburuk nyeri
Letakkan ken pada istirahat total selama periode angina (24-30 jam
pertama) dengan posisi semi fowler
Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina
Ciptakan lingkungan yang tenang,batasi pengunjung bila perlu
Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah
makan
Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Kolaborasi pengobatan
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung
Intervensi :
Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman
Berikan periode istirahat adekuat,bantu dalam pemenuhan aktifitas
perawatan diri sesuai indikasi
Catat warna kulit dan kualitas nadi
Tingkatkan aktifitas klien secara teratur
Pantau EKG dengan sering
3) Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-
tiba
Intervensi :
Jelaskan semua prosedur tindakan
Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut
Dorong keluarga dan teman untuk menganggap klien seperti
sebelumnya
Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk
menurunkan/membatasi serangan akan datang dan meningkatkan
stabilias jantung
Kolaborasi
4) Kurang pengetahuan mengenai kondisi,kebutuhn pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi
Tekankan perlunya mencegah sserangan angina
Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus
episode angi
Kaji pentingnya kontrol berat badan,mnghentikan kebiasaan
merokok,perubahan diet dan olahraga
Tunjukkan/dorong klien untuk mematau nadi sendiri selama
aktifitas,hndari tegangan
Diskusikan langkah yanng diambil bila terjadi serangan angina
Dorong klien untuk mengikuti program yang telah ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Andra Saferi W, Yessie Mariza P. 2013. KMB 1 Keperawatan medikal bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika