Você está na página 1de 7

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.

9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
(STUDI KASUS: LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELABUHAN LAUT MANADO T.A. 2012)
Victoria Mintje
G. Y. Malingkas, D. R. O. Walangitan, H. Tarore
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
e-mail: vickavictoria@yahoo.com

ABSTRAK
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) banyak menyita
perhatian berbagai organisasi karena mencakup permasalahan segi prikemanusiaan, biaya
dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggung jawaban serta citra organisasi itu sendiri.
Proses pembangunan proyek konstruksi umumnya merupakan kegiatan yang mengandung
unsur bahaya, sehingga hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu diperhatikan.
Proyek konstruksi memiliki sifat yang khas, antara lain tempat kerjanya di ruang terbuka
yang dipengaruhi cuaca, jangka waktu pekerjaan terbatas, menggunakan pekerja yang belum
terlatih, menggunakan peralatan kerja yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja
dan pekerjaan yang banyak mengeluarkan tenaga.
Studi di bidang Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pelaksanaan Konstruksi, dilakukan pada Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado
Tahun Anggaran 2012. Adapun yang dipelajari adalah bagaimana melaksanakan pekerjaan
konstruksi yang aman dengan berpatokan pada penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Metodologi penelitian menggunakan questioner, survei dan wawancara langsung di
lapangan, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi lokasi proyek, survei secara visual di
proyek dan pengambilan dokumentasi dilapangan.
Dalam pelaksanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran 2012,
Penerapan Sistem Pengendalian K3 pada Pelaksanaan Konstruksi sudah berjalan cukup baik
dengan adanya jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi para pekerja proyek yang
merupakan perhatian yang diberikan perusahaan kepada para pekerja yang sesuai dengan
amanat UU No. 3/1992, namun dari segi teknis masih terdapat beberapa kekurangan antara
lain: belum tersedianya tenaga profesional dibidang K3, sifat pekerja lebih memilih tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri dan lebih memilih bekerja berdasarkan pengalaman dan
mengabaikan K3, tidak adanya pelatihan khusus mengenai K3 kepada para pekerja serta
tidak adanya pengawasan langsung dari pihak pemerintah terhadap pelaksanaan K3 dilokasi
proyek ini.
Kata kunci: penerapan Sistem Pengendalian K3, alat pelindung diri, pemerintah,
perusahaan, pekerja.

PENDAHULUAN terhadap kecelakaan kerja. Dalam masa


sekarang ini seringkali hal-hal seperti
Latar Belakang keselamatan kerja disepelekan karena
Saat ini pembangunan industri dianggap hanya akan membuang-buang
konstruksi yang sedang dilaksanakan waktu dan uang. Pekerjaan konstruksi pada
menuntut adanya jaminan Keselamatan dan bangunan gedung bertingkat adalah
Kesehatan Tenaga Kerja yang sangat penting pekerjaan yang padat akan aktifitas dengan
artinya untuk melindungi tenaga kerja dari level resiko yang tinggi. Pekerjaan
resiko kecelakaan. Industri konstruksi konstruksi adalah pekerjaan yang melibatkan
dengan proyek-proyeknya sangat rentan engineering consultant sebagai perencana,

616
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

kontraktor sebagai pelaksana serta konsultan meminimalisasi potensi kecelakaan kerja


pengawas, semua elemen tersebut baik yang mungkin terjadi..
perencana, kontraktor maupun pengawas,
memiliki kontribusi tersendiri pada
keselamatan kerja konstruksi. LANDASAN TEORI
Berdasarkan hal tersebut maka perlu
dilakukan studi Penerapan Keselamatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Pencegahan kecelakaan perlu diperhati-
Konstruksi, yaitu bagaimana suatu sistem kan didalam manajemen konstruksi. Tidak
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja hanya keselamatan manusia tetapi juga
yang baik, efisien dan professional dalam terhadap kondisi kerja yang mempengaruhi
bidang konstruksi. prestasi kerja dan pada akhirnya terhadap
biaya proyek. Di negara-negara yang sudah
Rumusan Masalah berkembang, masalah keselamatan sangat
Bagaimana menerapkan Sistem ditekankan dan seringkali dicantumkan
Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan dalam spesifikasi oleh pemilik proyek.
Kerja (K3) pada proyek konstruksi yang Keselamatan kerja merupakan suatu
meliputi penelitian terhadap kondisi permasalahan yang banyak menyita
lingkungan kerja, peralatan keselamatan dan perhatian berbagai organisasi saat ini karena
aturan tentang keselamatan dan kesehatan mencakup permasalahan segi perike-
kerja. manusiaan, biaya dan manfaat ekonomi,
aspek hukum, pertanggungjawaban serta
Batasan Masalah citra organisasi itu sendiri. Semua hal
 Keadaan lingkungan kerja tersebut mempunyai tingkat kepentingan
 Peralatan Keselamatan dan Kesehatan yang sama besarnya walaupun di sana sini
Kerja memang terjadi perubahan perilaku, baik di
 Perilaku pekerja di lokasi proyek dalam lingkungan sendiri maupun faktor lain
 Penerapan Sistem Pengendalian yang masuk dari unsur eksternal industri.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (Ervianto, 2002).
pada proyek konstruksi
Kesehatan Kerja
Tujuan Penelitian Kesehatan kerja adalah bagian dari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja atau
mendapatkan gambaran mengenai Sistem Occupational Safety and Health (OSH).
Penerapan Keselamaan dan Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
(K3) pada pelaksanaan proyek konstruksi bertujuan agar pekerja selamat, sehat,
khususnya pada proyek Lanjutan produktif, sejahtera dan berdaya saing kuat,
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut dengan demikian produksi dapat berjalan dan
Manado Tahun Anggaran 2012, melalui berkembang lancer berkesinambungan
questioner dan pengamatan langsung. (sustainable development) tidak terganggu
oleh kejadian kecelakaan maupun pekerja
Manfaat Penelitian yang sakit atau tidak sehat yang
a. Sebagai masukan kepada manajemen menjadikannya tidak produktif. Kecelakaan
keselamatan kerja Kontraktor dalam kerja diminimalisasi kejadiannya oleh upaya
meningkatkan program Keselamatan dan Keselamatan Kerja atau safety, sedangkan
Kesehatan Kerja (K3). kesehatan kerja dijaga, dipelihara dan
b. Merupakan bahan masukan bagi pekerja ditingkatkan oleh upaya Kesehatan Kerja.
sebagai objek langsung dan perusahaan (Kurniawidjaja, 2010)
konstruksi agar selalu melaksanakan
tindakan pengamanan baik terhadap Kecelakaan Kerja
tindakan maupun kondisi yang berbahaya Usaha-usaha pencegahan timbulnya
dengan memperhatikan aspek-aspek kecelakaan kerja perlu dilakukan sedini
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mungkin. Adapun tindakan yang mungkin
sehingga diharapkan akan mampu dilakukan adalah (1) mengidentifikasi setiap
jenis pekerjaan yang berisiko dan

617
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

mengelompokkannya sesuai tingkat Manado Tahun Anggaran 2012 di wilayah


risikonya; (2) adanya pelatihan bagi para Calaca. Waktu pengambilan data yaitu
pekerja konstruksi sesuai keahliannya; (3) sekitar empat bulan. Waktu penelitian sekitar
melakukan pengawasan secara lebih intensif dua belas bulan.
terhadap pelaksanaan pekerjaan; (4)
menyediakan alat perlindungan kerja selama Pelaksanaan Penelitian
durasi proyek; (5) melaksanakan pengaturan 1. Observasi/ pengamatan dilapangan
di lokasi proyek konstruksi. (Ervianto, 2002) 2. Melakukan studi kepustakaan
3. Analisis Data
Sejarah dan Perundang-undangan 4. Laporan/ dokumentasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
Indonesia Diagram Pelaksanaan Penelitian
Beberapa tahun setelah Indonesia Untuk menerapkan Keselamatan dan
merdeka, Undang-undang kerja dan Undang- Kesehatan Kerja, maka dibuatlah suatu
undang kecelakaan diundangkan. Kemudian bagan alir proses penelitian dan diperoleh
dimasukkan jawatan-jawatan pelaksanaan suatu kesimpulan. Untuk lebih jelasnya
Undang-undang antara lain jawatan tentang diagram alir pelaksanaan penelitian
pengawasan keselamatan kerja. Jawatan ini ini dapat dilihat pada bagan alir berikut ini:
tetap ada, sekalipun nama dan organisasinya
berubah berkali-kali. Pada tahun 1957,
didirikan pula lembaga kesehatan dan MULAI
keselamatan kerja. Baru pada tahun 1970,
Undang-undang nomor 1 tentang
keselamatan kerja diundangkan. Undang- SURVEY AWAL KE LOKASI
undang ini mengganti “Veiligheids
Reglement” tahun 1910. Tahun 1973 berdiri
Ikatan Higiene Perusahaan, kesehatan dan PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
keselamatan kerja, yang menghimpun juga
profesi dalam keselamatan kerja. (Dilly,
2011) PENGUMPULAN DATA

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
Faktor penting dalam manajemen ANALISA
kesehatan dan keselamatan kerja dapat DATA
diuraikan sebagai berikut :

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 2. Diagram Pelaksanaan Penelitian

Gambar 1. Manajemen K3
(Sumber: Austen dan Neale, 1991) HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan Pembangunan Fasilitas


Pelabuhan Laut Manado Tahun
Tempat Dan Waktu Penelitian. Anggaran 2012.
Penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan di Sulawesi Utara sangat
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut pesat perkembangannya dimana saat ini
sedang giat-giatnya membangun sarana dan

618
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

prasarana untuk kebutuhan publik, hal ini Dari hasil jawaban Wawancara/Pengamatan
memberikan dampak yang positif terutama di Langsung di Proyek Pembangunan Fasilitas
bidang transportasi, dalam hal ini adalah Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran
pembangunan pelabuhan yang menjadi salah 2012, dihitung masing-masing jawaban
satu penunjang dalam transportasi yang berdasarkan point sebagai berikut:
dapat membantu perkembangan pemba-
ngunan di Sulawesi Utara itu sendiri.  A = Dilaksanakan
Melihat kondisi diatas maka pemerintah
dalam hal ini PPK melihat potensi  B = Tidak Dilaksanakan Sepenuhnya
pembangunan yang ada, sehingga merasa  C = Tidak dilaksanakan
perlu membangun sarana transportasi yaitu
pelabuhan.  D = Belum Dipantau
Pekerjaan pembangunan ini dimulai dari
tahap perencanaan serta lokasi tempat Dapat dilihat pada tabel berikut ini
pembangunan proyek tersebut. Perencanaan sesuai dengan data Questioner yang di
fisik yang meliputi gambar denah, bagikan di proyek:
pandangan atau dampak, potongan, detail
termasuk perhitungan kontruksi, mencakup Elemen- Point
peraturan dan persyaratan teknis N Elemen
Ket.
administrasi. Kemudian dilanjutkan dengan o Penerapan
K3 A B C D
pelaksanaan konstruksi di lapangan serta
Persyaratan Staff
pengawasan terhadap pekerjaan.
1 Umum K3 √ kantor
Melihat konstruksi yang akan dibangun Staff
pelabuhan maka pembangunan konstruk- kantor
sinya tentunya juga membutuhkan tingkat dan
pekerjaan yang teliti dan orang-orang Penerapan Pekerj
berpengalaman untuk pembangunan proyek 2 K3 √ a
tersebut, oleh sebab itu penulis merasa Persyaratan
tertarik untuk meneliti pembangunan proyek Hukum dan
Fasilitas Pelabuhan Laut Manado ini, terlebih Persyaratan Staff
dalam hal Penerapan Sistem Pengendalian 3 Lainnya √ kantor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Staff
kantor
Pelaksanaan Konstruksi
Program dan
Manajemen Pekerj
Penerapan Sistem Pengendalian 4 K3 √ a
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Penerapan Staff
Pelaksanaan Konstruksi 5 dan Operasi √ kantor
Penerapan K3 pada konstruksi Struktur dan
bangunan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Tanggung Staff
Manado sudah mulai diterapkan oleh PT. 6 Jawab √ kantor
Siwa Prestasi Gemilang selaku pihak Staff
Kontraktor. Ini terbukti dengan hasil kantor
wawancara/pengamatan langsung dilokasi Konsultasi dan
dan Pekerj
proyek. Dari hasil wawancara langsung
7 Komunikasi √ a
diketahui bahwa K3 sudah cukup baik
Dokumentas Staff
diterapkan diproyek ini walaupun masih ada 8 i √ kantor
beberapa kekurangan namun dari segi Safety Staff
para pekerja proyek telah dilengkapi dengan kantor
Alat Pelindung Diri (APD). Kesiagaan dan
dan Tangkap Pekerj
Pembahasan 9 Darurat √ a
Staff
Hasil Wawancara/Pengamatan Langsung 10 Audit SMK3 √ kantor
di Proyek Tinjauan Staff
11 Manajemen √ kantor

619
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

Melalui data-data pengamatan visual APD di APD di


berikan Pakai
yang diperoleh dilapangan, Perusahaan N Jenis
Perusahaan Pekerja Ket.
o Pekerjaan
berusaha mengikuti standar mengenai Y Y
a Tdk a Tdk
persyaratan umum K3 tetapi tidak mengikuti
Pekerjaan
sistemnya, perusahaan hanya menyediakan A Beton
beberapa item peralatan yang dianggap Tidak di
Pelindung Sediaka
standar. 1 Mata √ - n
Sepatu Di pakai
2 Pengaman √ √ pekerja
Data Hasil Wawancara dengan Meng- Sarung 40%
gunakan Questioner 3 Tangan √ - pekerja
Topi
Data Questioner yang disebarkan bagi Pelindung Di pakai
pekerja proyek Pembangunan Fasilitas 4 (Helm) √ √ - pekerja
Tidak di
Pelabuhan Manado sebanyak 30 Lembar dan Masker Sediaka
yang kembali hanya 25 Lembar, 5 5 Pelindung √ √ - n
Peralatan Tidak di
diantaranya tidak dikembalikan dan tidak di Pelindung Sediaka
proses. Dengan demikian proses analisis 6 Lainnya √ - n

hanya dilakukan terhadap 25 Questioner


Pekerjaan Y Y
yang sudah dianggap mewakili sebagaimana B Pengelasan a Tdk a Tdk
dijelaskan pada Tabel dibawah ini. Pelindung Di pakai
1 Mata √ √ pekerja
Tabel hasil jawaban Questioner yang Sepatu Di pakai
disebarkan bagi pekerja proyek, dan dibuat 2 Pengaman √ √ pekerja
Sarung Di pakai
dalam Persen (%): 3 Tangan √ √ pekerja
Topi
Jawaban Hasil Tot. Jawaban Hasil Questioner Tot. Pelindung Di pakai
No Questioner 4 (Helm) √ √ pekerja
(Responden) (%) Tidak di
A B C D A B C D Masker Sediaka
1 83 2 - - 85 98 2 - - 100 5 Pelindung √ - n
Peralatan Tidak di
2 71 14 - - 85 84 16 - - 100
Pelindung Sediaka
3 85 - - - 85 100 - - - 100
6 Lainnya √ - n
4 5 75 5 - 85 6 88 6 - 100

Pekerjaan
5 62 14 - 9 85 73 16 - 11 100
di Atas/di Y Y
6 85 - - - 85 100 - - - 100
C Ketinggian a Tdk a Tdk
7 76 9 - - 85 89 11 - - 100
Pelindung Di pakai
8 - 51 - 34 85 - 60 - 40 100
1 Mata √ √ pekerja
9 72 3 - 10 85 85 4 - 11 100
Sepatu Di pakai
10 79 - - 6 85 93 - - 7 100 2 Pengaman √ √ pekerja
11 76 - - 9 85 89 - - 11 100 Sarung Di pakai
12 74 - - 11 85 87 - - 13 100 3 Tangan √ √ pekerja
13 85 - - - 85 100 - - - 100 Topi
14 5 80 - - 85 6 94 - - 100 Pelindung Di pakai
15 85 - - - 85 100 - - - 100 4 (Helm) √ √ pekerja
16 6 - - 79 85 7 - - 93 100 Ikat
17 73 - - 12 85 86 - - 14 100 Pinggang Di pakai
18 69 - 16 - 85 81 - 19 - 100 5 Pengaman √ √ pekerja
19 81 - 4 - 85 95 - 5 - 100 Tidak di
20 81 - - 4 85 95 - - 5 100 Masker Sediaka
21 82 - 3 - 85 96 - 4 - 100
6 Pelindung √ - n
22 79 - 6 - 85 93 - 7 - 100
Peralatan Tidak di
Pelindung Sediaka
7 Lainnya √ - n

Penggunaa
Cheklist Penggunaan Peralatan Kesela- n Alat-Alat Y Tida Y Tida
matan dan Kesehatan Kerja D Berat a k a k
Pelindung Di pakai
Berikut ini daftar penggunaan Alat 1 Mata √ √ pekerja
Pelindung Diri pada proyek Pembangunan Sepatu Di pakai
2 Pengaman √ √ pekerja
Fasilitas Pelabuhan Laut Manado Tahun Sarung Di pakai
Anggaran 2012 yang di bagi dalam empat 3 Tangan √ √ pekerja
Topi
bagian pekerjaan yaitu: Pekerjaan Beton, Pelindung Di pakai
pekerjaan pengelasan, pekerjaan 4 (Helm) √ √ pekerja
Tidak di
diatas/diketinggian dan penggunaan alat Masker Sediaka
5 Pelindung √ - n
berat: Peralatan Tidak di
Pelindung Sediaka
6 Lainnya √ - n

620
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

Dari data yang diperoleh, dan ketera- negara pada umumnya mempunyai undang-
ngan yang diberikan oleh penyelenggara undang dan peraturan sendiri.
pekerjaan konstruksi (Kontraktor) dengan
kondisi yang dicek kebenaranya dilokasi Dampak dan Kompensasi Kecelakaan
ternyata para pekerja sudah dilengkapi Kerja
dengan APD ini terlihat dilokasi proyek para Sebagaimana diuraikan diatas, kecela-
pekerja telah menggunakan APD, walaupun kaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi
masih ada beberapa pekerja yang tidak pekerja berupa cedera atau bahkan sampai
menggunakan salah satu APD namun ini meninggal dunia. Akibat kecelakaan kerja
bukan menjadi indikator bahwa semua tersebut, proses produksi dapat terganggu
pekerja tidak menggunakan alat pelindung baik karena pekerja mengalami cedera
diri. Perusahaan juga sebelum memulai sehingga tidak mampu melaksanakan tugas
pekerjaan memberikan perlengkapan alat untuk sementara atau secara permanen,
pelindung diri. maupun karena kondisi mesin atau
lingkungan kerja sebagian atau seluruh
Perilaku Pekerja Di Lokasi Proyek kegiatan harus dihentikan. Dengan kata lain,
Dari data-data yang diperoleh pada ada hari-hari kerja yang tidak termanfaatkan
lokasi pembangunan proyek, terlihat yang dinamakan hari kerja hilang (Mandays
kurangnya kesadaran pekerja terhadap Lost).
pentingnya K3 yang menyebabkan para
pekerja ini menganggap remeh persoalan K3. Manual Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Proyek Konstruksi
Sumber atau Faktor Penyebab Kecela- Dalam pelaksanaan suatu peroyek
kaan Kerja konstruksi seharusnya sejak awal
Terdapat beberapa sumber penyebab perencanaan proyek tersebut sudah dibahas
kecelakaan kerja seperti ledakan bejana tentang sistim penerapan Keselamatan dan
bertekanan tinggi, kebocoran, dan kebakaran. Kesehatan Kerja yang melibatkan Owner/
Demikian juga terdapat banyak faktor yang pemilik proyek, Konsultan, Kontraktor yang
menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja, membahas tentang K3 mulai dari awal
antara lain karena: pengerjaan proyek dimana yang menjadi
a. Pekerja yang bersangkutan tersebut tidak pelaku utama dalam proyek tersebut adalah
terampil atau tidak mengetahui cara pekerja, tapi tidak menutup kemungkinan K3
mengoperasikan alat-alat tersebut; ini berlaku bagi siapa saja yang datang
b. Pekerja tidak hati-hati, lalai, dalam berkunjung ke proyek ini.
kondisi terlalu lelah atau dalam keadaan
sakit;
c. Tidak tersedia alat-alat pengaman/atau; PENUTUP
d. Alat kerja atau alat produksi yang di
gunakan dalam keadaan tidak baik atau Kesimpulan
tidak layak pakai lagi. Berdasarkan hasil penelitian, pada
proyek Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pedoman Pencegahan Kecelakaan Kerja Pelabuhan Laut Manado Tahun Anggaran
Seperti diuraikan diatas, kecelakaan 2012, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kerja disamping mengakibatkan korban (K3) sudah berjalan cukup baik. Adanya
manusia, menyebabkan kerusakan peralatan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi
produksi, bangunan dan aset-aset lain, juga para pekerja proyek merupakan perhatian
dapat menimbulkan dampak lingkungan yang diberikan perusahaan kepada para
seperti kerusakan tanaman, korban ternak pekerja yang sesuai dengan amanat UU No.
dan binatang lainnya, kontaminasi tanah 3/1992.Kontraktor juga telah berusaha
serta populasi air dan udara. Untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi
menghindari kecelakaan tersebut, organisasi para pekerja, sosialisasi tentang K3 juga
ketenagakerjaan Internasional atau Interna- telah sering dilakukan oleh pihak kontraktor
tional Labour Organization (ILO), telah dan para pekerja cukup banyak
menyusun beberapa konvensi dan memahaminya, namun masih ada saja
rekomendasi. Disamping itu masing-masing

621
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (616-622) ISSN: 2337-6732

pekerja yang berkesan tidak peduli dengan pelatihan mengenai metode dan prosedur
K3 tersebut. yang benar, perhatian atas perawatan
peralatan keselamatan kerja, bagaimana
Saran menggunakan, merawat dan memaksimalkan
Niat baik perusahaan dengan menye- peralatan K3, pemakaian pelindung yang
diakan peralatan keselamatan merupakan sudah ditetapkan.
awal yang bagus tapi harus dibarengi dengan Inspeksi rutin dan teliti oleh pihak
penjelasan tentang pentingnya K3 kepada Pemerintah dilokasi proyek dan pember-
para pekerja sehingga diharapkan kedepan- lakuan aturan secara tegas serta memberikan
nya para pekerja bisa menerapkan K3 dalam sanksi yang berarti jika terjadi pelanggaran
melakukan pekerjaan mereka dengan aman yang keras tentang K3, akan membuat
dan nyaman sehingga bisa dicapai target perusahaan berusaha lebih baik lagi dan lebih
penerapan K3 dengan baik dan benar. teliti lagi dalam menerapkan K3.
Perlu adanya sosialisasi Penerapan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diantaranya dengan cara pendidikan dan

DAFTAR PUSTAKA

Austen, A D dan Neale, R H., 1991. Memanajemen Proyek Konstruksi. PT Pustaka Binaman
Pressindo. Jakarta.
Dilly, Steven F., 2011. Penerapan Sistem Pengendalian K3 pada Pelaksanaan Konstruksi.
Fakultas Teknik Unsrat. Manado.
Ervianto, Wullfram I., 2002. Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Andi. Yogyakarta.
Kurniawidjaja, L. Meily, 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. UI – Press. Jakarta.

622

Você também pode gostar