Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI PROVINSI MALUKU
Oleh :
1.2 Tujuan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagaipenduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang
bekerja,seseorang yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja,seseorang yang
tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja.
Tabel 2.1
Tabel Penduduk Usia Kerja Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
Penduduk
2013 2014 2015 2016 2017
Usia Kerja
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk usia kerja provinsi maluku bertambah
tiap tahunnya yaitu dari tahun 2013 yaitu sebesar 1.079.849 jiwa sampai tahun 2017 sebesar
1.176.116 jiwa . Jadi total penambahan penduduk usia kerja dalam kurun waktu lima tahun
yaitu dari tahun 2013 sampai 2017 adalah sebesar 96.267 jiwa. Kenaikan dalam hal ini
dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk di negara yang sedang berkembang, dan
minimnya modal yang akan menyebabkan penekanan pada lahan sehingga mengakibatkan
pengangguran. Pertumbuhan penduduk juga akan menekan pendapatan perkapita,
menurunkan standar kehidupan dan menurunkan tingkat pembentukan modal. Maka dari itu
program KB perlu digalakkan untuk menekan fertilitas yang tinggi dan meningkatkan di
berbagai bidang seperti, bidang kesehatan dengan fasilitas yang baik akan meningkatkan
harapan hidup seseorang atau masyarakat akan meningkat yang akan meningkatkan
produktivitas sumber daya manusianya. Kemudian di bidang pendidikannya, dengan
memeberikan kualitas pendidikan yang baik makan dapat meningkatkan kualitas dan saya
saing sumber daya manusianya di dunia kerja.
2
2.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tabel 2.2
Tabel Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
Tingkat
Pengangguran 2013 2014 2015 2016 2017
Terbuka
3
2.3 Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Penyebabnya antara lain:
Tabel 2.3
Tabel Pengangguran Terbuka Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
Dari tabel diatas dapat dilihat pengangguran terbuka provinsi maluku mengalami
ketidak tentuan setiap tahunnya. Dan jumlah pengangguran terakhir yaitu tahun 2017 adalah
sebesar 65.735 juta jiwa. Pengangguran terjadi karena adanya penambahan jumlah penduduk
usia kerja yang belum bekerja dan adanya mobilitas penduduk dari daerah luar provinsi
maluku. Diketahui juga perpindahan penduduk dapat mempengaruhi peningkatan penduduk
di provinsi maluku. Maka pertambahan penduduk tersebut mempengaruhi tersedianya
lapangan pekerjaan.
Mengingat banyaknya tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan rendah,
menyebabkan pengangguran di kota. Karena latar belakang yang rendah akan memudahkan
tersisihkan dan menjadi pengangguran di kota yang akan memicu tindakan kriminalitas yang
terjadi. Lalu Meningkatnya jumlah pengangguran di provinsi maluku, karena sektor industri
perikanan, indikasinya ada gangguan industri perikanan di Maluku bukan selalu karena cuaca
dan banyak tenaga kerja yang bergantung di perikanan. Namun dari data diatas dapat
dikatakan pemerintah provinsi maluku telah mampu untuk mengurangi jumlah pengangguran
dari tahun ke tahun. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja cukup
berhasil.
4
2.4 Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan
atau sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang sudah memasuki usia kerja (berusia 15 -
65 tahun), baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan.
Tabel 2.4
Tabel Angkatan Kerja Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
Sumber: https://maluku.bps.go.id/
Dapat dilihat pada table diatas tahun 2011-2014 jumlah angkatan kerja di provinsi
maluku mengalami penurunan, menurunya jumlah angkatan kerja akibat dari penurunan
jumlah penduduk usia kerja atau penduduk yang masih tergolong muda yaitu dibawah 15
tahun, pada tahun tersebut bisa jadi penduduk yang ada di provinsi maluku lebih memilih
untuk melanjutkan studi dibanding bekerja dan juga penduduk disana banyak yang keluar
dari provinsi maluku. Jumlah angkatan kerja di provinsi maluku paling rendah pada tahun
2013 yaitu sebesar 663.481 juta jiwa. dan tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 743.149
juta jiwa. Kemudian pada tahun 2017 mengalami penurunan yaitu sebesar 707.796 juta jiwa
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angkatan kerja banyak yang membutuhkan
lapangan pekerjaan namun laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju
pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut,
sebagian tidak bekerja atau menganggur. Angkatan kerja yang tumbuh sangat cepat tentu saja
akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian di provinsi maluku, yakni penciptaan
atau perluasan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja inilah yang sekarang menjadi salah
satu masalah rawan dalam pembangunan ekonomi.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
5
Tabel 2.5
Tabel Penduduk yang Bekerja Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
Sumber: https://maluku.bps.go.id/
Dari tabel dapat dilihat jumlah angkatan kerja yang bekerja di tiap tahunnya
mengalami fluktuasi yang awalnya pada tahun 2013 sebesar 598.792 juta jiwa, kemudian
mengalami kenaikan sampai pada tahun 2016 menjadi 690.786 juta jiwa. Lalu turun pada
tahun 2017 yaitu sebesar 642.061 juta jiwa Hal ini bisa terjadi karena angkatan yang bekerja
pada sektor-sektor mengalami peningkatan yaitu pada Sektor Jasa Kemasyarakatan dan
diikuti sektor Industri. Adapun angkatan kerja yang bekerja pada jenjang pendidikan SD ke
bawah masih mendominasi angkatan yang bekerja, hal ini dikarenakan pendidikan SD ke
bawah mau menerima pekerjaan apapun. Kemudian diikuti dengan pendidikan Diploma dan
angkatan kerja yang bekerja dengan pendidikan Universitas.
Tabel 2.6
Tabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2013-2017 Provinsi Maluku
6
kerja. TPAK dapat digunakan sebagai indicator tingkat kesulitan angkatan kerja untuk
mendapatkan pekerjaan. Angka TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja
yang tersedia bagi penduduk usia kerja . Sebaliknya, angka TPAK yang tinggi menunjukkan
besarnya kesempatan kerja yang tersedia. Pada tahun 2011-2014 TPAK di provinsi maluku
mengalami penurunan. Penurunan TPAK disebabkan karena penduduk yang sedang bekerja/
mencari pekerjaan memilih untuk melanjutkan pendidikan atau pekerja wanita yang
mengundurkan diri untuk menjadi ibu rumah tangga, kenaikan TPAK disebabkan karena
adanya lulusan sekolah/pendidikan tinggi baru yang mencari pekerjaan dan menjadikan
mereka terhitung sebagai angkatan kerja karena sedang mencari pekerjaan, dan ibu rumah
tangga ingin menaikan pendapatan rumah tangganya lalu mencari pekerjaan/bekerja.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan
artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua
masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran komitmen
nasional.
Untuk itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus).
Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan
makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai
tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan
lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan
fokus pada penanggulangan pengangguran.. Selain itu, ada juga kebijakan mikro (khusus).
Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://maluku.bps.go.id/